KIMIA 9 Pleura Uji
KIMIA 9 Pleura Uji
By Syahrul Alim
1. Selain urine dan darah, Laboratoriun klinik di RS juga melayani pemeriksaan analit
cairan tubuh, seperti …
a. Pleura pelindung otak
b. Serebrospinal pelindung jantung
c. Pleura pelindung paru
d. Serebrospinal pelindung hati
2. Dalam kondisi normal, jumlah cairan pleura sangat sedikit atau kurang dari 20 ml.
Jika jumlah cairan pleura terus meningkat dan terjadi penumpukan cairan di paru-
paru maka pasien bisa akan mengalami ..
a. Difusi Pleura
b. Implamasi Pleura
c. Efusi Pleura
d. Iritasi Pleura
3. Gangguan saluran pernapasan berupa batuk, nyedi dada, dan kesulitan bernapas
bisa menjadi indikasi adanya penumpukan cairan di paru-paru akibat adanya
ketidakseimbangan antara proses pembentukan dengan proses pengeluaran cairan
pleura. Secara umum, ketidakseimbangan terjadi ketika pleura mengalami yang
berikut ini, kecuali …
a. Difusi Pleura
b. Implamasi Pleura
c. Infeksi Pleura
d. Iritasi Pleura
5. Pemeriksaan awal pada analit cairan pleura pada kasus efusi plura ditujukan untuk
menentukan …
a. Efusi atau difusi pleara
b. Transudate atau eksudat
c. Iritasi atau imflamasi
d. TBC atau non-TBC
6. Hasil pemeriksaan laboratorium berupa efusi pleura transudate paling sering terjadi
karena disebabkan oleh …
a. Tubercolusis
b. Kanker paru
c. Gagal jantung kongestif
d. Empoli paru
7. Hasil pemeriksaan laboratorium berupa efusi pleura ekssudate paling sering terjadi
karena disebabkan oleh …
a. Tubercolusis
b. Kanker paru
c. Gagal jantung kongestif
d. Empoli paru
10. Adanya cairan transudate pada hasil pemeriksaan laboratoriun klinik menunjukkan
adanya …
a. Proses Inflamasi pleura
b. Proses Non-inflamasi pleura
c. Proses Iritasi pleura
d. Prose Non-iritasi pleura
12. Jika diperlukan, pemeriksaan kimia terhadap analit cairan pleura bisa dilanjutkan
pemeriksaan mikroskopis berikut ini, kecuali …
a. Tas Kultur
b. Tes Differential-count
c. Tes Gram coloring
d. Tes Lipid
13. Pemeriksaan terhadap cairan pleura ini paling sering dipergunakan untuk membantu
adanya tuberkolusis …
a. Tes Carcinoembryonic Antigen (CEA)
b. Tes Adenosine Deaminase (ADA).
c. Tes Amilase Deaminase (ADA).
d. Tes Carcinoembryonic Amilase (CEA)
14. Apabila pemeriksaan makroskopis, mikroskopis, dan kimia analit cairan pleura belum
memberikan hasil yang diharapkan maka perlu dipertimbangkan untuk dikakukan ..
a. Chylothorax
b. Open biopsy
c. Endoscopic third ventriculostomy (ETV)
d. Thoracocintesis
15. Computed Tomography (CT-scan) adalah alat pemeriksaan sinar-X dengan hasil
gambar lebih detail daripada rontgen biasa. CT-scan direkomendasikan dokter
biasanya untuk beberapa tujuan medis berikut ini, kecuali …
a. Mendeteksi gangguan tulang dan otot
b. Mendeteksi lokasi tumor, infeksi, atau gumpalan darah.
c. Mendeteksi cedera atau perdarahan di bagian dalam tubuh.
d. Mendeteksi protein cairan otak dan cairan paru-paru
17. Saat paru-paru bisa berfungi dengan baik, kadar oksigen dan karbondioksidan di
dalam darah akan seimbang. Jika tidak seimbang, maka pertanda ada gangguan di
paru-paru. Fenomena ini bisa diperiksa di laboratorium melalui ..
a. Analisa gas darah
b. Analisa cairan pleura
c. Analisa cairan serebrospinal
d. Analisa urinalisis
18. Pengukuran ini dapat menentukan seberapa baik oksigen dapat mengalir dari paru-
paru ke dalam darah ..
a. Pengukuran Bikarbonat (HCO3)
b. Pengukuran tekanan parsial oksigen
c. Pengukuran tekanan parsial CO2
d. Pengukuran saturasi oksigen
19. PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronis) bisa terdeteksi dari hasil pemeriksaan gas
darah berikut ini …
20. Analit cairan pleura dengan pH di bawah normal bisa mengindikasikan adanya ..
21. Alat penunjang pemeriksaan berikut ini memanfaatkan teknologi sinar-x, kecuali ..
a. Mammografi
b. CT-scan
c. MRI
d. Fluoroskopi
22. Semua prosedur berikut ini bisa dipergunakan sebagai prosedur pemeriksaan
terhadap gangguan paru-paru, kecuali ..
a. Asidosis respiratory
b. Spirometry
c. Bronkoscopy
d. Thoracocintesis