Anda di halaman 1dari 4

KIMIA_6_UJI

By Syahrul Alim

PEMERIKSAAN CAIRAN PLEURA

1. Selain urine dan darah, Laboratoriun klinik di RS juga melayani pemeriksaan analit
cairan tubuh, seperti …
a. Pleura pelindung otak
b. Serebrospinal pelindung jantung
c. Pleura pelindung paru
d. Serebrospinal pelindung hati

2. Dalam kondisi normal, jumlah cairan pleura sangat sedikit atau kurang dari 20 ml.
Jika jumlah cairan pleura terus meningkat dan terjadi penumpukan cairan di paru-
paru maka pasien bisa akan mengalami ..
a. Difusi Pleura
b. Implamasi Pleura
c. Efusi Pleura
d. Iritasi Pleura

3. Gangguan saluran pernapasan berupa batuk, nyedi dada, dan kesulitan bernapas
bisa menjadi indikasi adanya penumpukan cairan di paru-paru akibat adanya
ketidakseimbangan antara proses pembentukan dengan proses pengeluaran cairan
pleura. Secara umum, ketidakseimbangan terjadi ketika pleura mengalami yang
berikut ini, kecuali …
a. Difusi Pleura
b. Implamasi Pleura
c. Infeksi Pleura
d. Iritasi Pleura

4. Pemeriksaan kimia cairan pleura rutin di labarotorium klinik meliputi pemeriksaan


kadar berikut ini, kecuali ..
a. Protein dan LDH
b. Glukose dan Protein
c. Albumin gradient
d. CEA dan ADA

5. Pemeriksaan awal pada analit cairan pleura pada kasus efusi plura ditujukan untuk
menentukan …
a. Efusi atau difusi pleara
b. Transudate atau eksudat
c. Iritasi atau imflamasi
d. TBC atau non-TBC

6. Hasil pemeriksaan laboratorium berupa efusi pleura transudate paling sering terjadi
karena disebabkan oleh …
a. Tubercolusis
b. Kanker paru
c. Gagal jantung kongestif
d. Empoli paru

7. Hasil pemeriksaan laboratorium berupa efusi pleura ekssudate paling sering terjadi
karena disebabkan oleh …
a. Tubercolusis
b. Kanker paru
c. Gagal jantung kongestif
d. Empoli paru

8. Sampel cairan pleura untuk kebutuhan pemeriksaan di laboratoriun klinik bisa


diperoleh melalui prosedur …
a. Biopsy pleura
b. Toracoscopy
c. Torasintesis
d. Lumban punksi

9. Sebelum dilakukan prosedur pengambilan sample cairan pleura, dokter terlebih


dahulu akan melakukan pemeriksaan pencitraan dengan bantuan alat rontgen, USG,
atau CT-scan. Untuk menentukan lokasi dilakukannya pengembilan sampel bisa
menggunakan bantuan ..
a. Rontgen Dada
b. USG
c. Rontgen Thorac
d. CT-scan

10. Adanya cairan transudate pada hasil pemeriksaan laboratoriun klinik menunjukkan
adanya …
a. Proses Inflamasi pleura
b. Proses Non-inflamasi pleura
c. Proses Iritasi pleura
d. Prose Non-iritasi pleura

11. Hasil pemeriksaan kimia ini menunjukkan adanya cairan eksudat ..


a. Kadar protein cairan pleura di atas normal
b. Kadar glukosa cairan pleura di atas normal
c. Kadar Albumin gradient cairan pleura di atas normal
d. Kadar kolesterol cairan pleura di bawah normal

12. Jika diperlukan, pemeriksaan kimia terhadap analit cairan pleura bisa dilanjutkan
pemeriksaan mikroskopis berikut ini, kecuali …
a. Tas Kultur
b. Tes Differential-count
c. Tes Gram coloring
d. Tes Lipid

13. Pemeriksaan terhadap cairan pleura ini paling sering dipergunakan untuk membantu
adanya tuberkolusis …
a. Tes Carcinoembryonic Antigen (CEA)
b. Tes Adenosine Deaminase (ADA).
c. Tes Amilase Deaminase (ADA).
d. Tes Carcinoembryonic Amilase (CEA)

14. Apabila pemeriksaan makroskopis, mikroskopis, dan kimia analit cairan pleura belum
memberikan hasil yang diharapkan maka perlu dipertimbangkan untuk dikakukan ..
a. Chylothorax
b. Open biopsy
c. Endoscopic third ventriculostomy (ETV)
d. Thoracocintesis

15. Computed Tomography (CT-scan) adalah alat pemeriksaan sinar-X dengan hasil
gambar lebih detail daripada rontgen biasa. CT-scan direkomendasikan dokter
biasanya untuk beberapa tujuan medis berikut ini, kecuali …
a. Mendeteksi gangguan tulang dan otot
b. Mendeteksi lokasi tumor, infeksi, atau gumpalan darah.
c. Mendeteksi cedera atau perdarahan di bagian dalam tubuh.
d. Mendeteksi protein cairan otak dan cairan paru-paru

16. Pemeriksaan di laboratorium sitology terhadap sample cairan pleura dibutuhkan


untuk memastikan kecurigaan medis tentang adanya …
a. Gangguan sirosis hati
b. Gangguan sindrom neprotik
c. Gangguan tumor
d. Gangguan pangkreatitis

17. Saat paru-paru bisa berfungi dengan baik, kadar oksigen dan karbondioksidan di
dalam darah akan seimbang. Jika tidak seimbang, maka pertanda ada gangguan di
paru-paru. Fenomena ini bisa diperiksa di laboratorium melalui ..
a. Analisa gas darah
b. Analisa cairan pleura
c. Analisa cairan serebrospinal
d. Analisa urinalisis

18. Pengukuran ini dapat menentukan seberapa baik oksigen dapat mengalir dari paru-
paru ke dalam darah ..
a. Pengukuran Bikarbonat (HCO3)
b. Pengukuran tekanan parsial oksigen
c. Pengukuran tekanan parsial CO2
d. Pengukuran saturasi oksigen

19. PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronis) bisa terdeteksi dari hasil pemeriksaan gas
darah berikut ini …

a. pH < normal & PaCO2 > normal


b. pH < normal & HCO3 < normal
c. pH > normal & PaCO2< normal
d. pH > normal & HCO3 > normal

20. Analit cairan pleura dengan pH di bawah normal bisa mengindikasikan adanya ..

a. Proses inflamasi pleura


b. Proses non-inflamasi pleura
c. Proses difusi pleura
d. Prose non-difusi pleura

21. Alat penunjang pemeriksaan berikut ini memanfaatkan teknologi sinar-x, kecuali ..

a. Mammografi
b. CT-scan
c. MRI
d. Fluoroskopi

22. Semua prosedur berikut ini bisa dipergunakan sebagai prosedur pemeriksaan
terhadap gangguan paru-paru, kecuali ..

a. Asidosis respiratory
b. Spirometry
c. Bronkoscopy
d. Thoracocintesis

Anda mungkin juga menyukai