Jurnal Tugas Akhir M. Sarpras - M. Yunan Al-Faridzi - 1192010100
Jurnal Tugas Akhir M. Sarpras - M. Yunan Al-Faridzi - 1192010100
KAMALSARI SUBANG
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui proses manajemen sarana dan
prasarana di SDN Kamalsari. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif
kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan studi
dokumentasi. Hasil pemuan menjelaskan bahwa setiap tahun ajaran baru, SDN
Kamalsari terlebih dahulu menganalisi sarana dan prasarana yang belum ada dan
dibutuhkan untuk menunjang proses pembelajaran. Pengadaan sarana dan
prasarana SDN Kamalsari dengan cara membeli dan juga hibah atau pemberian dari
pemerintah dan masyarakat. Pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan di SDN
Kamalsari merupakan suatu upaya sekolah untuk menjaga fungsi sarana dan
prasarana pendidikan yang dimiliki agar dapat digunakan sewaktu-waktu dalam
kondisi baik. Pada proses penghapusan sarana dan prasarana pendidikan di SDN
Kamalsari, kepala sekolah bersama dengan para guru melakukan pengecekan atau
pemilihan barang-barang yang sudah rusak.
Kata kunci: manajemen, sarana dan prasarana
ABSTRACT
This research was conducted with the aim of knowing the management process of
facilities and infrastructure at SDN Kamalsari. This study uses a qualitative
descriptive method with data collection techniques through observation, interviews,
and documentation studies. The results of the study explained that every new
academic year, SDN Kamalsari first analyzes the facilities and infrastructure that
do not yet exist and are needed to support the learning process. Procurement of
facilities and infrastructure for SDN Kamalsari by buying and also grants or gifts
from the government and the community. Maintenance of educational facilities and
infrastructure at SDN Kamalsari is a school effort to maintain the function of
educational facilities and infrastructure owned so that they can be used at any time
in good condition. In the process of removing educational facilities and
infrastructure at SDN Kamalsari, the principal together with the teachers checked
or selected items that had been damaged.
Keywords: management, facilities and infrastructure
PENDAHULUAN
Proses pendidikan yang baik memerlukan sarana dan prasarana atau fasilitas
yang memadai baik secara langsung maupun tidak langsung agar setiap peserta
didik yang belajar dapat terbina dan terarahkan dengan baik, sebab tanpa adanya
sarana dan prasarana pendidikan proses belajar mengajar tidak dapat berjalan
sebagaimana mestinya. Sarana dan prasarana merupakan hal yang mendasar dan
penting karena keberadaannya akan sangat berpengaruh terhadap suksesnya
pembelajaran. Namun demikian dengan tersedianya sarana dan prasarana yang
lengkap dan memadai belum cukup untuk dapat mencapai pembelajaran yang
maksimal manakala sarana dan prasarana tidak terkelola dengan baik. Pengelolaan
sarana dan prasarana merupakan hal yang penting dan perlu menjadi fokus
perhatian yang tidak boleh disepelekan. Hal ini dapat dicapai dengan melakukan
manajemen sarana dan prasarana yang baik. Dalam proses manajemen sarana
prasarana di sekolah tidak jarang dijumpai persoalan kurangnya perhatian dalam
hal pengelolaan sarana dan prasarana (Muizzuddin 2019).
Manajemen sarana dan prasarana bertugas mengatur dan menjaga sarana
dan prasarana pendidikan agar dapat memberikan kontribusi secara optimal dan
berarti pada proses pendidikan. Kegiatan pengelolaan ini meliputi perencanaan,
pengadaan, pemeliharaan, inventarisasi, dan penghapusan. Semua kegiatan
kegiatan tersebut dijadikan tolak ukur untuk menilai sampai dimana manajemen
sarana dan prasarana itu mencapai hasil dan seberapa jauh perannya dalam proses
pembelajaran. Bafadal menjelaskan bahwa manajemen sarana dan prasarana
pendidikan didefinisikan sebagai proses kerja sama pendayagunaan semua sarana
dan prasarana pendidikan secara efektif dan efisien. Secara sederhana manajemen
sarana dan prasarana sekolah dapat didefinisikan sebagai proses kerja
pendayagunaan semua perlengkapan pendidikansecara efektif dan efisien (Iskandar
dkk. 2019).
METODE
A. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Metode penelitian
kualitatif merupakan suatu penelitian yang digunakan untuk meneliti pada objek
yang alamiah dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan
data dilakukan secara gabungan, analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian
kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi. Deskriptif kualitatif
difokuskan untuk menjawab pertanyaan penelitian yang terkait dengan pertanyaan
siapa, apa, dimana dan bagaimana suatu peristiwa atau pengalaman terjadi hingga
akhirnya dikaji secara mendalam untuk menemukan pola pola yang muncul pada
peristiwa tersebut. Secara ringkas dapat dijelaskan bahwa deskriptif kualitatif
adalah suatu metode penelitian yang bergerak pada pendekatan kualitatif sederhana
dengan alur induktif. Alur induktif ini maksudnya penelitian deskriptif kualitatif
diawali dengan proses atau peristiwa penjelas yang akhirnya dapat ditarik suatu
generalisasi yang merupakan sebuat kesimpulan dari proses atau peristiwa tersebut
(Muspawi dan Robi’ah 2020).
Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan
pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang
alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai
instrument kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi gabungan),
analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih
menekankan makna dari pada generalisasi (Nurdin 2019). Peneliti menggunakan
pendekatan dektriptif kualitatif untuk menjelaskan kondis sarana dan prasaran SDN
Kamalsari secara objektif.
B. Teknik Pengempulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan
melakukan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Observasi merupakan suatu
proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari pelbagai proses biologis dan
psikologis. Dua diantara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan
ingatan. Observasi adalah pemilihan, pengubahan, pencatatan, dan pengkodean
serangkaian perilaku dan suasana yang berkenaan dengan organisasi in situ, sesuai
dengan tujuan-tujuan empiris. Studi dokumentasi adalah teknik pengumpulan data
yang tidak langsung ditujukan pada subjek penelitian, namun melalui dokumen.
Dokumen yang digunakan dapat berupa buku harian, surat pribadi, laporan, notulen
rapat, catatan kasus dalam pekerjaan sosial dan dokumen lainnya. Wawancara
digunakan sebagai teknik pengumpulan data, apabila peneliti ingin melakukan studi
pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila
peneliti ingin meneliti mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan
respondennya relatif kecil (Agung dan Yuesti 2019).
Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pengamatan.
Observasi data dilakukan dengan cara melakukan pengamatan pada subyek
penelitian atau fenomena yang terjadi. Dalam hal ini penulis mengadakan
pengamatan langsung yang bertujuan untuk memperoleh data mengenai
manajemen sarana dan prasarana di SDN Kamalsari Pamanukan Subang. Untuk
lebih memperjelas pengambilan data dilakukan dengan wawancara. Wawancara
dilakukan untuk mengetahui untuk melengkapi data dan upaya memperoleh data
yang akurat dan sumber data yang tepat. Dalam wawancara ini, penulis
mewawancarai wakil kepala sekolah bidang sarana dan prasarana sebagai sumber
data utama. Studi dokumentasi dalam penelitian ini diperlukan untuk mempertajam
analisis penelitian yang berkaitan dengan menejemen sarana dan prasarana di SDN
Kamalsari Pamanukan Subang.
C. Tempat Penelitian
Peneliti melakukan penelitian di SDN Kamalsari. Sekolah Dasar Negeri
(SDN) Kamalsari merupakan salah satu sekolah dasar yang berada di bawah
naungan kementrian pendidikan dan kebudayaan. SDN Kamalsari beralamat di dsn.
Kutasari, kel. Kertajaya, kec. Tambakdahan, kab. Subang, prov. Jawa Barat.
HASIL DAN PEMABAHASAN
A. Perencanaan sarana dan prasarana di SDN Kamalsari
Perencanaan sarana dan prasarana dapat didefinisikan sebagai keseluruhan
proses perkiraan secara matang rancangan pembelian, pengadaan, rehabilitasi,
distribusi atau pembuatan peralatan dan perlengkapan yang sesuai dengan
kebutuhan sekolah (Sambodo 2016). Perencanaan merupakan suatu proses kegiatan
menggambarkan sebelumnya hal-hal yang akan dikerjakan kemudian dalam rangka
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam hal ini perencanaan yang dimaksud
adalah merinci rancangan pembelian, pengadaan, rehabilitasi, distribusi atau
pembuatan peralatan dan perlengkapan sesuai dengan kebutuhan (Rahayu 2019).
Kegiatan perencanaan sarana prasarana pendidikan sangat penting guna
menghindari terjadinya kesalahan yang tidak diinginkan. Proses perencanaan harus
dilakukan dengan cermat dan teliti baik berkaitan dengan karakteristik sarana
prasarana pendidikan yang dibutuhkan, jumlahnya, jenisnya dan kendalanya
(manfaat yang didapatkan), beserta harganya. Perencanaan yang matang sangat
berpengaruh pada pelaksanaan kegiatan untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan (Muizzuddin 2019).
Perencanaan sarana dan prasarana sekolah dilakukan melalui analisis
kebutuhan untuk memenuhi kebutuhan sesuai dengan perkembangan sekolah,
menggantikan barang-barang yang rusak atau hilang atau penghapusan yang dapat
dipertanggungjawabkan. Hasil penelitian menjelaskan bahwa setiap tahun ajaran
baru akan di mulai, SDN Kamalsari terlebih dahulu menganalisi sarana dan
prasarana yang belum ada dan dibutuhkan untuk menunjang proses pembelajaran,
seperti alat kebersihan, alat tulis untuk proses pembelajaran, kursi dan meja belajar,
alat tulis kantor (ATK), serta-sarana dan prasaran lainnya. Dalam proses
perencanaan sarana dan prasarana sekolah, kepala sekolah bermusyawarah dengan
para guru tentang sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam proses
pembelajaran. Analisis kebutuhan dilakukan dengan cermat dan teliti supaya hasil
perencanaan sarana dan prasarana ini bisa menjadi landasan untuk tahapan
pengelolaan sarana dan prasarana selanjutnya.
B. Pengadaan sarana dan prasarana di SDN Kamalsari
Pengadaan adalah kegiatan yang dilakukan untuk menyediakan semua jenis
sarana dan prasarana pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan/perencanaan dalam
rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam konteks pengadaan
merupakan segala kegiatan yang dilakukan dengan cara menyediakan semua
keperluan barang atau jasa berdasarkan hasil perencanaan dengan maksud untuk
menunjang kegiatan pembelajaran agar berjalan secara efektif dan efisien sesuai
dengan tujuan yang diinginkan. Pengadaan sarana dan prasarana harus mengikuti
Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah (Sambodo 2016). Pengadaan merupakan serangkaian kegiatan
menyediakan berbagai jenis sarana dan prasarana pendidikan sesuai dengan
kebutuhan untuk mencapai tujuan pendidikan. Kebutuhan sarana dan prasarana
dapat berkaiatan dengan jenis spesifikasi, jumlah, waktu, tempat, harga serta
sumber yang dapat dipertanggungjawabkan. Pengadaan dilakukan sebagai bentuk
realisasi ats perencanaan yang telah dilakukan sebelumnya. Tujuannya untuk
menunjang proses pendidikan agar berjalan efektif dan efisien sesuai dengan tujuan
yang di inginkan (Rahayu 2019).
Pengadaan sarana dan prasarana pendidikan yang dilakukan SDN
Kamalsari dengan cara membeli dan juga hibah atau pemberian dari pemerintah
dan masyarakat. Untuk proses pembelian sarana dan prasarana pendidikan, awalnya
sekolah melakukan analisis kebutuhan pada tahap perencanaan, kemudian
ditetapkan barang-barang yang akan diadakan (dibeli). Setelah itu, sekolah membeli
barang-barang sesuai dengan dana yang dimiliki dan tingkat kebutuhannya.
Pengadaan sarana dan prasarana pendidikan merupakan tindak lanjut dari kegiatan
perencanaan sarana dan prasarana yang telah ditetapkan dalam musyawarah antara
kepala sekolah dengan para guru.
SIMPULAN
Dalam proses perencanaan sarana dan prasarana sekolah, kepala sekolah
bermusyawarah dengan para guru tentang sarana dan prasarana yang dibutuhkan
dalam proses pembelajaran. Pengadaan sarana dan prasarana pendidikan
merupakan tindak lanjut dari kegiatan perencanaan sarana dan prasarana yang telah
ditetapkan dalam musyawarah antara kepala sekolah dengan para guru.
Pemeliharaan barang-barang di SDN Kamalsari dilakukan secara rutin dengan piket
kebersihan dan untuk pemeliharaan gedung dilakukan secara berkala sesuai denga
kebutuhan. Penghapusan sarana dan prasarana dilakukan untuk meminimalisir
pengeluaran dana sekolah untuk perawatan sarana dan prasana pendidikan, karena
jika barang tersebut dubiarkan akan membuat sekolah mengeluarkan biaya yang
besar untuk perawatan sarana dan prasaran tersebut.
REFERENSI
Agung, Anak Agung Putu, dan Anik Yuesti. 2019. Metode Penelitian Bisnis
Kuantitatif Dan Kualitatif. Vol. 1. Bandung: CV. Noah Aletheia.
Ananda, Ruydi, dan Oda K. Banurea. 2017. Manajemen Sarana dan Prasarana
Pendidikan. Medan: CV. Widya Pustaka.
Astuti, Endang Puji. 2018. Manajemen Sarana dan Prasarana Dalam
Meningkatkan Mutu SDM. Ponorogo: Institut Agama Islam Negeri (Iain)
Ponorogo.
Bancin, Aswin, dan Wildansyah Lubis. 2017. “Manajemen Sarana dan Prasarana
Pendidikan (Studi Kasus SMA Negeri 2 Lupuk Pakam).” Jurnal EducanduM
10(1):62--69.
Fathurrahman, Fathurrahman, dan Rizky Oktaviani Putri Dewi. 2019. “Manajemen
Sarana Dan Prasarana Pendidikan Dalam Mendukung Proses Belajar Siswa Di
SDN Puter 1 Kembangbahu Lamongan.” Jurnal Pendidikan dan
Pembelajaran (Reforma) 8(1):178. doi: 10.30736/rfma.v8i1.141.
Iskandar, Rohiat, dan Puspa. 2019. “Manajemen Sarana Dan Prasarana.” Jurnal
Tarbiyah Islamiyah 4(2):43–54. doi: 10.48094/raudhah.v4i2.47.
Maryadi, dan Nasrudin. 2018. “Manajemen Sarana Dan Prasarana Pendidikan
Dalam Pembelajaran Di SD.” Jurnal Managemen Pendidikan 13(1):15–23.
Megasari, Rika. 2014. “Peningkatan Pengelolaan Sarana Dan Prasarana Pendidikan
Untuk Meningkatan Kualitas Pembelajaran Di SMPN 5 Bukittinggi.” Jurnal
Administrasi Pendidikan 2(1):636–48.
Melani, Sri, dan Hade Afriansyah. 2019. “Manajemen Sarana dan Prasarana
Pendidikan.” Jurnal Artikel 0(0):1–5.
Muizzuddin, Muh. 2019. Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan di Sekolah
Menengah Pertama Al-Hikmah Benda Sirampog Brebes. Purwokerto:
Program Studi Manajemen Pendidikan Islam Pascasarjana Institut Agama
Islam Negeri Purwokerto.
Muspawi, Mohammad, dan Hafizahtul Robi’ah. 2020. “Realisasi Kinerja Tenaga
Administrasi Sekolah dalam Peningkatan Pelayanan.” Jurnal Manajemen dan
Supervisi Pendidikan 4(3):232–39. doi: 10.17977/um025v4i32020p232.
Nurbaiti. 2015. “Manajemen Sarana Dan Prasarana Sekolah.” Jurnal Manajer
Pendidikan 9(4):536–46. doi: 10.48094/raudhah.v4i2.47.
Nurdin, Hartati; I. 2019. Metodologi Penelitian Sosial. Surabaya: Media Sahabat
Cendikia.
Rahayu, Sri. 2019. Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan. Bogor:
Program Studi Administrasi Pendidikan STKIP Muhammadiyah.
Sambodo, Djoko. 2016. Pengelolaan Sarana Prasarana Sekolah (MPPKS - SAR).
LAMPURAN