Pengaruh Lingkungan Sekolah Dan Pendidikan Karakter Terhadap Perilaku Peserta Didik SMP Pada Sekolah Minggu Buddha
Pengaruh Lingkungan Sekolah Dan Pendidikan Karakter Terhadap Perilaku Peserta Didik SMP Pada Sekolah Minggu Buddha
TESIS
Disusun Oleh:
JORDY STEFFANUS
NIM 2021010279
Disusun Oleh:
JORDY STEFFANUS
NIM 2021010279
A. Latar Belakang
Pendidikan diselenggarakan sebagai suatu proses pemberdayaan peserta
didik, membangun sumber daya manusia yang berkualitas, serta mengem-
bangkan kreativitas peserta didik. Pendidikan merupakan usaha secara
berkesinambungan yang bertujuan mempersiapkan peserta didik menjadi
anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan atau profesional
yang dapat menerapkan, mengembangkan atau menciptakan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan kesenian.
Keberhasilan akan dicapai oleh suatu bangsa apabila ada usaha untuk
meningkatkan mutu pendidikan yaitu pendidikan formal dan pendidikan non
formal. Untuk menghasilkan output yang berkualitas dalam pendidikan sangat
ditentukan oleh berhasil tidaknya kegiatan belajar. Keberhasilan dalam proses
belajar mengajar dapat diketahui dari hasil belajar yang dicapai peserta didik,
karena hasil belajar merupakan usaha maksimal yang dicapai peserta didik
setelah berlangsungnya proses pembelajarannya.
Menurut Suharsimi Arikunto (2001: 11), “hasil belajar adalah yang dicapai
seseorang setelah melakukan kegiatan belajar dan merupakan penilaian yang
dicapai seorang peserta didik untuk mengetahui sejauh mana bahan pelajaran
atau materi yang diajarkan sudah diterima peserta didik”. Hasil belajar pada
dasarnya merupakan pencerminan dari usaha belajar. Apabila dalam proses
pembelajaran berlangsung baik, maka dapat diharapkan hasil belajar peserta
didik akan baik pula.
Sekolah Minggu Buddha (SMB) Maitreya di Kota Palembang sebagai
lembaga pendidikan non formal juga mempunyai tanggung jawab
menghasilkan outuput yang berkualitas. Hasil belajar peserta didik Sekolah
Menegah Pertama (SMP) di SMB Maitreya Kota Palembang Tahun Pelajaran
2022/ 2023 sangat berbeda-beda. Tidak semua hasil belajar peserta didik itu
tinggi atau baik. Tetapi ada beberapa hasil belajar peserta didik yang kurang
memuaskan.
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi kepada 8 (delapan) kepala
SMB Maitreya di Kota Palembang didapatkan hasil bselajar sebagai berikut:
Dari tabel 1.1 diatas dapat diketahui bahwa tingkat hasil belajar SMP di
SMB Maitreya Kota Palembang berada di rentang 41,6% - 66,7% dalam
kategori kurang memuaskan. Faktor-faktor yang menyebabkan hasil belajar di
SMB Maitreya Palembang Kelas SMP sangat beraneka ragam, antara lain dari
guru, peserta didik, dan lingkungan. Faktor dari guru merupakan faktor yang
berasal dari guru itu sendiri, yaitu bagaimana dalam penyampaian materi
kepada peserta didik, juga ketepatan guru dalam memilih strategi pembelajaran
yang sesuai. Faktor dari peserta didik juga mempengaruhi keberhasilan dalam
suatu pembelajaran seperti masuk belajar terlambat, jarang datang belajar,
tidak mengumpulkan tugas, tidak menaati peraturan, dan ribut saat belajar.
Menurut Slameto (2003: 54) menyebutkan bahwa keberhasilan belajar
dipengaruhi oleh 2 faktor, yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern
dan faktor ekstern. Faktor intern yaitu faktor yang ada dalam diri individu yang
sedang belajar yang meliputi aspek fisiologis dan aspek psikologis. Aspek
fisiologis meliputi faktor kesehatan dan cacat tubuh, sedangkan aspek
psikologis meliputi intelegensi, perhatian, minat, bakat, motivasi, kedisiplinan,
kebiasaan, dan sebagainya. Sedangkan faktor ekstern meliputi fasilitas belajar,
situasi kelas, dukungan orang tua, lingkungan belajar, dan sebagainya.
Kedisiplinan belajar merupakan salah satu faktor intern yang mempengaruhi
hasil belajar siswa.
Kedisiplinan belajar merupakan suatu tata tertib yang tercipta dan terbentuk
sebagai pola tingkah laku belajar yang diatur sedemikian rupa menurut
ketentuan-ketentuan yang harus ditaati dan dipatuhi oleh semua pihak.
Munculnya sikap disiplin bukan merupakan peristiwa mendadak yang terjadi
seketika tanpa perlu adanya pembiasaan. Pengenalan dan penanaman sikap
disiplin pada peserta didik dapat dilakukan di rumah dan di sekolah. Dengan
disiplin belajar yang tinggi, diharapkan bisa miningkatkan hasil belajarnya.
Selain faktor intern terdapat juga faktor ekstern yang mempengaruhi hasil
belajar, yaitu lingkungan belajar. Dalam lingkungan belajar terdapat 3
lingkungan yakni lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan
masyarakat. Lingkungan belajar yang kondusif dapat memotivasi peserta didik
untuk belajar lebih tekun. Sebaliknya, lingkungan belajar yang kurang kondusif
dapat menghambat proses belajar peserta didik yang berdampak buruk
terhadap hasil belajarnya. Berdasarkan observasi awal yang dilakukan penulis
menyimpulkan bahwa kondisi lingkungan belajar SMB Maitreya Palembang
yaitu kurang kondusif dikarenakan ruang yang sempit, suara peserta didik antar
kelas terdengar besar mengakibatkan suara guru menyampaikan materi tidak
jelas, dan sirkulasi udara tidak baik yang mengakibatkan peserta didik merasa
panas dan tidak nyaman.
Berdasarkan uraian di atas maka penulis melakukan penelitian dengan judul
“Pengaruh Lingkungan Belajar Dan Disiplin Belajar Terhadap Hasil Belajar
Peserta Didik SMP Pada Sekolah Minggu Buddha (SMB) Maitreya Se-Kota
Palembang”. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan menguji apakah
pengaruh lingkungan belajar dan disiplin belajar terhadap hasil belajar.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat diidentifikasi permasalahan-
permasalahan sebagai berikut:
1. Lingkungan belajar yang tidak kondusif dan tidak nyaman.
2. Kedisiplinan peserta didik yang kurang baik.
3. Hasil belajar peserta didik yang kurang memuaskan.
C. Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah pada penelitian ini sebagai berikut:
1. Penelitian ini membahas tentang lingkungan belajar dan disiplin belajar
terhadap hasil belajar peserta didik SMB Maitreya Se-Kota Palembang.
2. Lingkup penelitian hanya meliputi kelas SMP di SMB Maitreya Kota
Palembang.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada identifikasi masalah dan batasan masalah, maka
rumusan yang diajukan sebagai berikut :
1. Apakah terdapat pengaruh lingkungan belajar terhadap hasil belajar peserta
didik kelas SMP SMB Maitreya Se-Kota Palembang?
2. Apakah terdapat pengaruh disiplin belajar terhadap hasil belajar peserta
didik kelas SMP SMB Maitreya Se-Kota Palembang?
3. Apakah terdapat pengaruh lingkungan belajar dan disiplin belajar secara
bersama-sama terhadap hasil belajar peserta didik kelas SMP SMB
Maitreya Se-Kota Palembang?
E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini adalah bertujuan sebagai berikut:
1. Menemukan pengaruh lingkungan belajar terhadap hasil belajar peserta
didik kelas SMP SMB Maitreya Se-Kota Palembang.
2. Menemukan pengaruh disiplin belajar terhadap hasil belajar peserta didik
kelas SMP SMB Maitreya Se-Kota Palembang.
3. Menemukan pengaruh lingkungan belajar dan disiplin belajar secara
bersama-sama terhadap hasil belajar peserta didik kelas SMP SMB
Maitreya Se-Kota Palembang.
F. Manfaat atau Kegunaan Penelitian
Penelitian ini secara teoritis (ilmiah) diharapkan dapat memberikan manfaat
untuk menemukan hal-hal baru:
1. Bertambahnya wawasan ilmu pengetahuan dan penelitian di bidang
pendidikan, khususnya yang berkaitan dengan lingkungan belajar, disiplin
belajar dan hasil belajar peserta didik SMB Maitreya di Kota Palembang.
2. Memperluas kajian pendidikan sebagai bahan diskusi ilmiah untuk
membahas teori-teori yang ada tentang lingkungan belajar, disiplin belajar
dan hasil belajar.
D. Kerangka Berpikir
Kerangka berpikir pada penelitian ini sebagai berikut:
Lingkungan
Belajar
Hasil Belajar
Disiplin
Belajar
E. Hipotesis Penelitian
Hipotesis dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:
H1 : Terdapat hubungan positif antara lingkungan belajar terhadap hasil
belajar.
H2 : Terdapat hubungan positif antara disiplin belajar terhadap hasil belajar.
H3 : Terdapat hubungan positif antara lingkungan belajar dan disiplin belajar
terhadap hasil belajar.
BAB III
METODE PENELITIAN
F. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis bertujuan untuk mengetahui apakah variabel bebas
berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat, dalam penelitian ini bertujuan
untuk menguji ada tidaknya pengaruh yang signifikan dari resiliensi dan
perilaku prososial terhadap kinerja guru SMB Maitreya. Uji hipotesis untuk
korelasi ini dirumuskan dengan hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternatif (Ha).
Adapun uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi (R²) menurut Ghozali (2018: 97) digunakan
untuk mengukur kemampuan variabel independen menjelaskan variabel
dependen. Nilai koefisien determinasi berkisar antara 0 hingga 1, yaitu (0 <
R² < 1). Jika nilai R² mendekati nol berarti kemampuan variabel X dalam
menjelaskan perubahan variabel Y sangat terbatas. Bila nilai R² yang
mendekati 1 berarti variabel bebas menyediakan hampir keseluruhan
informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel terikat. Nilai
koefisien determinasi dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
KD = R2 x 100%
Keterangan:
KD = Koefisien determinasi
R = Koefisien korelasi antara variabel bebas dengan variabel terikat
2. Uji Parsial (Uji t)
Ghozali (2018: 98) menjelaskan mengenai uji statistik t atau dikenal
sebagai uji signifikansi parameter individual. Uji t pada dasarnya
menunjukkan besarnya pengaruh variabel bebas secara individual dalam
menjelaskan variasi variabel terikat. Rumus uji-t untuk menguji signifikansi
koefisien regresi parsial sebagai berikut:
Keterangan:
t = Nilai Uji t
r = Koefisien korelasi
r2 = Koefisien determinasi
n = Jumlah sampel
Kriteria keputusan:
a) Ho : b1 ≤ 0
Artinya lingkungan belajar bukan merupakan penjelas yang signifikan
terhadap hasil belajar peserta didik SMP SMB Maitreya Palembang.
Ha : b1 > 0
Artinya lingkungan belajar memberikan efek positif dan signifikan
terhadap hasil belajar peserta didik SMP SMB Maitreya Palembang.
b) Ho : b2 ≤ 0
Artinya disiplin belajar bukan merupakan penjelas yang signifikan
terhadap hasil belajar peserta didik SMP SMB Maitreya Palembang.
Ha : b2 > 0
Artinya disiplin belajar memberikan efek positif dan signifikan
terhadap hasil belajar peserta didik SMP SMB Maitreya Palembang.
Kemudian hasil hipotesis thitung dibandingkan dengan ttabel, dengan
ketentuan sebagai berikut:
1) Apabila thitung ≥ ttabel maka Ha diterima, variabel X secara individual
mempengaruhi variabel Y.
2) Apabila thitung < ttabel maka Ho diterima, variabel X secara individual
tidak berpengaruh terhadap variabel Y.
Keterangan:
F = Harga Fhitung
R2 = Koefisien determinasi
k = jumlah variabel bebas
n = jumlah anggota sampel
Kriteria keputusan:
a) Ho : b1 = b2 = 0
Artinya lingkungan belajar dan disiplin belajar secara bersama-sama
tidak berpengaruh terhadap hasil belajar peserta didik SMP SMB
Maitreya Palembang.
b) Ha : b1 ≠ b2 ≠ 0
Artinya lingkungan belajar dan disiplin belajar secara simultan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar peserta didik
SMP SMB Maitreya Palembang.
Kriteria untuk menguji hipotesis simultan dengan membandingkan
Fhitung dengan Ftabel yaitu sebagai berikut:
1) Apabila Fhitung ≥ Ftabel maka Ha diterima, variabel X1 dan X2 secara
simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel Y.
2) Apabila Fhitung < Ftabel maka Ho diterima, variabel X1 dan X2 secara
simultan tidak berpengaruh terhadap variabel Y.
Keterangan:
P = Persentase jawaban responden untuk setiap butir pernyataan
f = Frekuensi jawaban responden untuk setiap butir pernyataan
n = Banyaknya responden
Persentase tanggapan responden terhadap setiap item dalam
kuesioner penelitian dapat dikategorikan dengan menggunakan kriteria
penilaian pada tabel 3.4 sebagai berikut:
Tabel 3.4. Kriteria Skor Penelian Frekuensi Jawaban Responden
Skor Penilaian Kategori
80-100 Sangat Baik
70-79 Baik
60-69 Cukup
50-59 Tidak Baik
<50 Sangat Tidak Baik
(sumber: sugiyono, 2019)
Analisis inferensial digunakan untuk menguji hipotesis dengan
menggunakan analisis regresi dan teknik korelasi berganda. Sebelum
menguji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat analisis, yaitu uji
normalitas galat baku taksiran, uji homogenitas, kemudian signifikansi
koefisien regresi berganda dan korelasi linier berganda yang digunakan
untuk mengukur korelasi tingkat kerapatan linier antara sepasang variabel.
2. Uji Persyaratan
Analisis tes persyaratan analisis adalah menguji sebaran data yang diteliti,
yaitu variabel bebas (X1 dan X2) dan variabel terikat (Y). Tes persyaratan
analisis yang digunakan adalah sebagai berikut:
a. Uji Normalitas
Galat Baku Taksiran Uji normalitas galat baku taksiran digunakan
untuk menentukan apakah data terdistribusi data normal atau tidak. Uji
normalitas yang digunakan adalah Npar Test dengan menghitung nilai
Kolmogorov-Smirnov Z masing-masing variabel. Pengujian normalitas
data dilakukan dengan bantuan program SPSS versi 26. Apabila nilai
Kolmogorov-Smirnov Z lebih besar dari 0,05 maka sebaran data
dinyatakan normal. Metode lain yang digunakan untuk menentukan dan
memeriksa normalitas adalah plot probabilitas normal, yang digunakan
untuk memasangkan setiap nilai yang diamati dengan nilai yang
diharapkan dalam distribusi normal. Asumsi normalitas data terpenuhi
jika titik berhimpit di sekitar garis diagonal dan mengikutinya. Namun
bila menjauhi garis diagonal, maka asumsi normalitas tidak terpenuhi.
b. Uji Homogenitas
Data yang baik selain terdistribusi normal, juga harus diuji
kesamaan varian populasinya. Uji heteroskedastisitas dapat digunakan
untuk menguji homogenitas varians sampel penelitian, yaitu dengan
melihat grafik scatterplot yang terbentuk dengan bantuan analisis
program SPSS versi 26. Data dikatakan homogen (tanpa
heteroskedastisitas) apabila titik yang terbentuk menyebar ke segala
arah atau tidak berkumpul di satu tempat atau membentuk pola tertentu.
Tujuan melakukan uji heteroskedastisitas adalah untuk menguji varians
atau residual yang tidak sama dari satu pengamatan ke pengamatan
lainnya. Ghozali (2018: Model penelitian yang baik adalah yang
variansi sampel penelitian nya tidak terdapat heteroskedastisitas.
c. Analisis Verifikatif
Analisis verifikatif adalah analisis untuk membuktikan dan mencari
kebenaran hipotesis yang diajukan melalui analisis statistik. Jenis
analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi
berganda dan korelasi linier berganda untuk menentukan tingkat
signifikansi dan variabel yang paling besar pengaruhnya. Berikut ini
adalah beberapa tes yang akan digunakan dalam analisis verifikatif:
1) Analisis Regresi Linier Berganda
Regresi linier berganda adalah model regresi linier yang
melibatkan beberapa variabel independen (bebas). Analisis ini untuk
mengetahui arah hubungan antara variabel bebas dengan variabel
terikat, apakah masing-masing variabel bebas berkorelasi positif
atau negatif, dan untuk memprediksi nilai variabel terikat jika nilai
variabel bebas bertambah atau berkurang. Data yang digunakan
biasanya berupa skala interval atau rasio. Analisis regresi linier
berganda dalam penelitian ini untuk mengetahui pengaruh variabel
X1 dan X2 terhadap Y. Rumus persamaan regresi berganda adalah
sebagai berikut:
Keterangan:
Y = variabel bebas
α = konstanta
βi = koefisien regresi variabel independen (dimana i = 1, 2)
X1 = variabel terikat
X2 = variabel terikat
𝜀 = Epsilon (Standar error/variabel pengganggu)
Nilai β1 dan β2 pada rumus di atas disebut juga koefisien
regresi parsial (Partial Coefficient Regression). Nilai koefisien ini
dapat ditentukan dengan persamaan normal atau kuadrat terkecil
(least squared).
2) Uji Koefisien Korelasi Linear Berganda
Hipotesis ketiga antara variabel X1, X2 dan variabel Y diuji
dengan menggunakan uji koefisien korelasi linier berganda. Rumus
koefisien korelasi linear berganda menurut Sugiyono (2019: 257)
adalah sebagai berikut:
Keterangan:
Ryx1x2 = korelasi antara X1, X2 secara bersama-sama dengan Y
r y x1 = korelasi product moment antara X1 dengan Y
r y x2 = korelasi product moment antara X2 dengan Y
r x1 x2 = korelasi product moment antara X1 dengan X2
Pedoman untuk memberikan interpretasi terhadap koefisien
korelasi linear berganda menurut Sugiyono (2019: 248) adalah
sebagai berikut: