Resensi

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 3

Judul: The Tale of Peter Rabbit

Penulis: Beatrix Potter


Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit: 2017
Halaman: 33 Halaman

Film Peter Rabbit yang tayang di bioskop bioskop pada tahun 2018 terinspirasi sedikit
dari buku ini. Buku yang ditulis oleh Beatrix Potter yang sudah banyak menulis buku
anak-anak yang cukup banyak. Beatrix Potter menulis mayoritas buku buku fiksi tentang
hewan-hewan yang hidup seperti manusia atau lebih dikenal sebagai fabel. Buku yang cukup
dikenal oleh kalangan anak-anak yang terjual hingga 250 juta di seluruh dunia. Dengan 45
terjemahan dari berbagai bahasa. Memiliki halaman yang cukup sedikit yaitu 33 halaman.
Penulis akan menilai buku The Tale of Peter Rabbit karya Beatrix Potter secara
objektif melalui hasil analisa penulis. Pertama-tama penulis akan menulis sinopsis terlebih
dahulu atau isi cerita secara singkat dari buku ini. Juga sebagai penutup penulis akan
memberi saran apakah buku ini layak untuk dibeli atau tidak.

Sinopsis
Dalam cerita berawalkan kisah seorang keluarga kelinci yang terdiri dari 3 orang anak
dan 1 orang ibu. Kelinci-kelinci itu bernama Flopsy, Cotton-tail, Mopsy, and Peter. Mereka
semua tinggal di sebuah akar di bawah pohon yang sangat besar. Saat mereka ingin mencari
makan sang Ibu memperingatkan kepada anak-anaknya bahwa jangan masuk ke dalam taman
Mr. McGregor. Karena sang Ayah meninggal saat masuk ke dalam sana dan juga dimasukan
ke dalam pie oleh Mrs. McGregor. Akhirnya mereka pun pergi untuk mencari buah berry.
Saat yang lainnya mencari di jalan jalan untuk mengumpulkan berry. Peter mengambil
langkah berani yaitu mengambil berry di kebun Mr. McGregor. Tepat seperti dugaan dia
bertemu dengan sang pemilik kebun. Dia berlari untuk kabur dari sang pemilik dan
tersangkut dengan jaring jaring. Lalu datanglah sekumpulan burung yang entah dari mana
asalnya. Melihatnya menangis dan tidak tega untuk dibiarkan begitu saja. Sehingga dia
melepaskannya dari jaring jaring dan Mr. McGregor datang tepat setelah di terlepas dari
jaring-jaring itu.
Dengan panik dia pun berlari menjauh dari Mr. McGregor dan masuk ke dalam
sebuah gembor. Mr. McGregor kebingungan mencari di mana dia. Tetapi dia yakin bahwa dia
ada di dalam gudang. Saat Mr. McGregor lengah dia pun keluar dari gembor tersebut dan lari
kebun itu. Namun jaket identik, yaitu jaket birunya dan sepatunya. Semua itu digantung dan
dijadikan alat untuk mengusir para burung-burung agar tidak lagi datang ke kebun tersebut.
Peter pun balik ke rumahnya dan ibunya terheran-heran melihat Peter terbaring lemas dan
jaketnya entah hilang ke mana. Sang Ibu pun kembali memasak dan memberikan roti dan
susu untuk makan malam mereka. Begitulah cerita singkat dari The Tale of Peter Rabbit.
Tema
Tema yang diceritakan untuk buku ini adalah tema egoik. Karena dibicarakan tentang
perilaku egois Peter yang tetap kekeh untuk pergi ke kebun Mr. McGregor. Menurut penulis
tema ini sangat cocok untuk semua kalangan. Karena memiliki pesan moral yang dapat
dikatakan masuk ke semua kalangan. Seperti contohnya ikutilah perkataan Ibumu karena dia
tau yang terbaik.

Alur
Untuk alur, buku ini menggunakan alur yang progresif atau alur yang maju. Alur yang
diceritakan juga mudah untuk dimengerti sehingga dengan sekali baca juga sudah dapat
dipahami. Sesuai dengan diagram alur maju yang dimulai dari pengenalan lalu mulai muncul
masalah lalu munculah klimaksnya. Yaitu Peter yang tertangkap oleh pemilik kebun tersebut.
Lalu masalah itu pun akhirnya terselesaikan karena Peter kabur balik ke rumah.

Latar
Di buku ini memiliki 2 latar letak yang utama. Yaitu pada rumahnya Peter yang
terletak di bawah akar pohon yang sangat besar itu. Lalu di halaman kebunnya Mr. McGregor
yang menjadi sumber utama dalam buku ini. Untuk latar waktu tidak terlalu dijelaskan namun
dapat penulis asumsikan bahwa ada 2 latar waktu utama. Pada malam hari dan siang hari
karena mereka tertulis jelas pada akhir cerita bahwa mereka sedang makan malam.
Sedangkan siang hari karena Peter mencari makan pada waktu siang hari. Saya suka dengan
latar ini karena tidak terlalu banyak sehingga tidak perlu pusing-pusing untuk mengingat.

Amanat
Amanat dalam cerita tertulis secara tersirat karena tidak dikatakan dalam buku ini
dalam sebuah teks yang terlihat. Sehingga penulis harus menentukan apa yang menjadi
amanat dalam buku ini. Penulis setuju dengan amanat yang ada dalam buku ini. Karena
sangat relevan bagi penulis sendiri dan juga menurut penulis amanat ini juga relevan dengan
anak-anak muda di luar.

Point of View
Sudut pandang orang ketiga adalah sudut pandang yang digunakan dalam cerita The
Tale of Peter Rabbit. Karena Beatrix Potter yang merupakan pengarang cerita ini tidak
terlibat dalam cerita ini. Melainkan dia menceritakan cerita dari sang kelinci. Sehingga
banyak kata-kata seperti “he”. Contoh dalam kalimat “he went to look for some parsley.”

Gaya Bahasa
Untuk gaya bahasa dalam buku ini. Penulis tidak menemukannya antara American
English atau British English. Namun dari pengarangnya sendiri merupakan kelahiran London,
United Kingdom. Jadi penulis menyimpulkan bahwa penulisan novel ini menggunakan gaya
bahasa British English. Beatrix Potter juga tidak menulis dengan kalimat kalimat metafora.
Namun lebih menulis langsung to the point tentang ceritanya.
Evaluasi
Penulis cukup menyukai novel singkat karya Beatrix Potter ini. Penulis juga sudah
menonton film yang diadaptasi sedikit dari buku ini. Namun penulis kurang puas dengan
ceritanya yang begitu pendek. Tetapi secara keseluruhan cerita ini sungguh menarik untuk
dibaca. Tidak hanya ceritanya uniknya saja yang bisa diambil. Tetapi pesan moral yang
disampaikan juga sudah cukup terpampang jelas, walaupun tidak tertulis di dalam bukunya.

Kesimpulan
Penulis merekomendasi untuk membaca novel ini. Karena seperti yang penulis
katakan di atas. Bahwa buku ini tidak hanya untuk kalangan anak-anak saja. Buku ini bisa
didapatkan pada Gramedia atau pun pdf pada google. Tetapi semua kalangan pun bisa
membacanya. Tetapi jika ingin menikmati versi yang lebih panjang dapat disaksikan film
yang sudah dibuat oleh Will Gluck.

Daftar Pustaka

Potter, Beatrix. 2017. Kisah Tom Kucing. Translated by Listiana Srisanti. N.p.: Gramedia

Pustaka Utama.

Anda mungkin juga menyukai