Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat: Kesehatan (JPKMK)

eISSN: 2807-3134

PENGUATAN ANAK MANDIRI (ANAK MAMPU JAGA DIRI)


SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN SEKSUAL
DI TK ‘AISYIYAH 05 NGRINGO

STRENGTHENING CHILDREN ABLE TO PROTECT THEMSELVES


AS SEXUAL VIOLENCE PREVENTION EFFORT
AT TK 'AISYIYAH 05 NGRINGO

Dyah Rahmawatie Ratna Budi Utami


Universitas ‘Aisyiyah Surakarta; Jalan Ki Hajar Dewantara No 10 Surakarta,
Telp. (0271) 631141
e-mail: (dyahrahmawatie@gmail.com/082136395479)

ABSTRAK

Abstrak: Kekerasan seksual pada anak (KSA) memiliki dampak yang dapat
mengganggu tumbuh kembang anak baik jangka pendek atau jangka panjang.
Peningkatan kasus kejadian KSA tiap tahun serta tidak adanya karakteristik tertentu
anak yang menjadi korban KSA mendorong upaya pencegahan dini. Upaya pencegahan
KSA dapat dilakukan dengan meningkatkan pemahaman anak usia pra sekolah dalam
perlindungan diri dari ancaman kekerasan seksual. Upaya pencegahan KSA berbasis sekolah
dapat dilakukan sebagai upaya peningkatan kemandirian siswa manakala peran orang tua
belum signifikan. Pemberian edukasi dengan berbagai metode yang menarik mulai diskusi
cerita bergambar, menyanyi dan bermain peran yang sesuai dengan tingkat perkembangan
anak dapat meningkatkan pengetahuan siswa dalam pencegahan kekerasan seksual sebesar
50 %. Hal ini ditandai dengan anak mampu menjawab pertanyaan yang diberikan dan
memperagakan cara memolak jika diberikan sentuhan yang tidak aman saat dilakukan
simulasi (role play)
Kata kunci: KSA, pencegahan, pra sekolah

Volume 3 Nomor 1 Maret 2023


Abstract: Children Sexual Abuse (CSA) has an impact that can interfere with the growth and
development of children, both in the short and long term. The increase in cases of CSA every
year and the absence of certain characteristics of children who are victims of CSA encourage
early prevention efforts. Efforts to prevent CSA can be done by increasing the understanding
of pre-school age children in protecting themselves from the threat of sexual violence. School-
based CSA prevention efforts can be carried out as an effort to increase student independence
when the role of parents is not yet significant. Providing education with a variety of
interesting methods, starting with discussion of picture stories, singing and role playing in
accordance with the child's developmental level, can increase students' knowledge of
preventing sexual violence by 50%. This is indicated by the child being able to answer the
questions given and demonstrate how to refuse if given an unsafe touch during a simulation.
Keywords: CSA, prevention, pre school

Volume 3 Nomor 1 Maret 2023


PENDAHULUAN kontak fisik antara pelaku dan korban
Pendidikan seks pada anak usia dini (Kenny, et al, 2013). Kekerasan seksual
menjelaskan tentang alat kelamin laki-laki yang terjadi pada anak-anak dapat
dan perempuan serta menjaga diri sendiri berdampak pada tumbuh kembang anak
dari orang-orang yang berniat buruk selanjutnya (Cecen-Erogul, et al, 2013).
melakukan kekerasan seksual. Adanya Pemilihan strategi mengajar dan media
pengetahuan tentang seks menjadikan yang tepat mampu meningkatkan
anak mampu menolak, menghindar, pengetahuan siswa terkait pencegahan
mengadu kepada orang terdekat jika ada kekerasan seksual pada anak usia pra
seseorang yang melakukan tindakan skeolah. Metode bernyanyi efektif
kejahatan seksual (Justicia, 2016). digunakan untuk mengajarkan materi pada
Kekerasan seksual menempati posisi anak usia dini karena metode bernyayi
teratas kasus kekerasan pada anak. Data menjadikan siswa gembira dalam proses
Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban pembelajaran (Febriagivary, 2021).
(LPSK) pada 2019 ditemukan sebanyak 350 Penggunaan cerita bergambar menarik
perkara kekerasan seksual pada anak, bagi anak usia pra sekolah, karena adanya
dimana data ini meningkat setiap tahunnya gambar-gambar sebagai visualisasi dari
sejak tahun 2016-2019 (Pinandita, 2020). cerita yang disampaikan guru. Selain itu
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dengan bercerita merupakan metode
dan Perlindungan Anak (KPPPA) mencatat pembelajaran yang menyenagkan dan
sebanyak 3.928 kasus perlakuan kekerasan memiliki kemanfaatan dalam peningkatan
terhadap anak di Indonesia kisaran usia 13 moral judgemnet bagi anak. Edukasi
sampai 17 tahun terhitung dari Januari menggunakan cerita bergambar pada siswa
hingga Juni 2020, hampir 55 persen ialah TK terbukti efektif dalam meningkatkan
kekerasan seksual (Purnamasari, 2020). pengetahuan siswa mengenai kekerasan
Kekerasan seksual pada anak (KSA) seksual (Widyasari, 2021)
dapat didefinisikan sebagai suatu tipe Ketiadaan media khusus dan masih
penganiyaan yang melibatkan anak dalam adanya anggapan tabu menjadikan materi
kegiatan seksual untuk memberikan pendidikan seks pada anak usia dini belum
kepuasan seksual atau keuntungan finansial. optimal diajarkan. Hasil wawancara dengan
Bentuk kekerasan seksual dapat berupa salah satu guru di TK ‘Aisyiyah 05 Ngringo
3

Volume 3 Nomor 1 Maret 2023


menjelaskan bahwa dalam kurikulum ada METODE
bahasan terkait aku dan tubuhku, tetapi Strategi yang dilakukan dalam
penjelasan tidak sampai detail ke organ pengabdian membentuk karakter Anak
pribadi, penjelasan bersifat umum saja, Mandiri di TK ‘Aisyiyah 05 Ngringo
karena masih bingung bagaimana adalah dengan community development.
mengajarkan pendidikan seks pada anak. Edukasi yang diberikan kepada anak terkait
Guru mengatakan belum pernah ada diskusi tema pencegahan kekerasan seksual
interaktif di kelas mengenai pendidikan dilakukan dengan melibatkan guru dan
seksual pada anak sebagai upaya kepala sekolah. Guru berperan selaku
pencegahan kekerasan seksual, sekolah juga tenaga pendidik sekolah dan kepala sekolah
belum memiliki media untuk mengajarkan selaku pengambil kebijakan sehingga guru
pendidikan seks pada anak. akan memiliki kemampuan menyampaikan
Seringkali orang tua merasa rikuh dalam informasi kepada siswa yang lain ataupun
membicarakan mengenai pendidikan seks kemampuan mengulang informasi.
pada anak, terlebih anak yang masih berusia Pengabdian masyarakat ini dilakukan di TK
pra sekolah. Adanya anggapan tbau di ‘Aisyiyah 05 Ngringo pada hari Kamis
masyarakat membuat orang tua enggan tanggal 24 Maret 2022. Peserta sejumlah 27
untuk menyampaikan kepada anak siswa kelas B1 dan B2 serta 3 guru kelas
(Febriagivary, 2021). Hasil wawancara dan kepala sekolah.
dengan 2 orang wali siswa memiliki
anggapan tabu untuk memberikan HASIL DAN PEMBAHASAN
pendidikan seksual pada anak sehingga Pelaksanaan pengabdian masyarakat
belum pernah melakukan edukasi kepada diawali dengan dibagikannya soal pre-test
anak. kemudian pemberian materi dan diakhiri
Pengabdian masyarakat ini dilakukan dengna pengerjaan soal post-test. Soal pre-
bertujuan untuk membekali anak dengan test dan post-test yang diberikan dalam
pengetahuan dan ketrampilan dalam upaya bentuk gambar, dikerjakan dengan cara
pencegahan kekerasan seksual dengan menarik gambar dan memberikan tanda
membentuk karakter Anak Mandiri yang sesuai. Proses pengerjaan difasilitasi
(Mampu Jaga Diri) di TK ‘Aisyiyah 05 oleh fasilitator. Materi sosialisasi berupa
Ngringo. nama-nama anggota tubuh, pembagian
4

Volume 3 Nomor 1 Maret 2023


anggota tubuh pribadi dan tidak. Selain itu
juga diberikan tayangan video mengenai
kisah si Aksa dan Genie serta ditayangkan
lagu sentuhan boleh dan tidak. Selain itu
juga dipraktikan mengenai cara yang
dilakukan jika mendapatkan sentuhan tidak
aman yang awalnya diperagakan oleh
perwakilan siswa. Hal ini sesuai penelitian
Utami & Susilowati (2018) bahwa materi Gambar 2. Penyampian Materi dengan

yang disampaikan terdiri dari pengenalan Menyanyi

organ pribadi, cara membedakan sentuhan


aman dan tidak aman, cara menolak
sentuhan aman dan tidak aman serta cara
melaporkan jika mengalami kejadian
tersebut terbukti mampu meningkatkan
pengetahuan dan ketrampilan anak. Metode
penyampaian yang telah dilakukan beragam
mulai dari cerita, gerak dan lagu, dan
menonton film Gambar 3. Penyampaian Materi dengan
Menonton Video

Gambar 1. Diskusi mengenai materi Gambar 4. Kegiatan post-test

Volume 3 Nomor 1 Maret 2023


Gambar 6. Rata-rata Nilai Pre-test dan
Gambar 5. Penyerahan Buku Cerita Terkait
Aku Bisa Jaga Diri Post-test
Berdasarkan Gambar. 6 dapat diketahui
Siswa siswi TK mengikuti kegiatan
bahwa rata-rata nilai pre-test anak sebesar
secara antusias mulai dari awal sampai
41,9 dan rata-rata post-test sebesar 84,4.
akhir. Hal ini dikarenakan penggunaan
Pengabdian kepada masyarakat yang
beragam media yang digunakan mulai dari
dilakukan kepada siswa TK dengan metode
PPT, buku cerita bergambar, video, lagu
diskusi, cerita bergambar dan menonton
dan drama (role play), sehingga penyajian
film dan bernyanyi mampu meningkatkan
materi menjadi menarik. Hal ini sesuai
pengetahuan anak terkait upaya melindungi
penjelasan Müller et al., (2014) bahwa
diri dari kekerasan seksual pada anak.
upaya pencegahan kekerasan seksual bisa
Peningkatan pengetahuan sebesar 50 %
dilakukan dengan permainan, pembelajaran,
dapat terjadi karena pemilihan metode
pertunjukkan boneka, drama atau kelompok
pembelajaran yang menyenangkan, media
diskusi .
yang menarik dan juga dukungan guru
Adapun hasil rata-rata pre-test dan post-
sebagai pendidik. Peserta didik yang
test mengenai pengetahuan siswa mengenai
menyenangi proses pembelajaran yang
konsep pencegahan kekerasan seksual yang
dilalui membuat meningkat motivasi dalam
meliputi materi organ pribadi, sentuhan
belajar dan dapat menguatkan pemahaman
aman dan tidak aman terjadi peningkatan
akan materi yang diajarkan (Febriagivary,
sebesar 50 % seperti yang ditampilkan pada
2021; Widyasari, 2021). Pembelajaran yang
grafik di bawah ini.
menyenangkan membuat anak semangat
dan fokus dalam megnikuti pembelajaran.

Volume 3 Nomor 1 Maret 2023


KESIMPULAN DAN SARAN DAFTAR PUSTAKA
Siswa TK ‘Aisyiyah 05 mengikuti
Cecen-Erogul, A. R., & Hasirci, O. K.
kegiatan dengan antusias. Terjadi
(2013). The Effectiveness of Psycho-
peningkatan pengetahuan sebesar 50 %
educational School-based Child Sexual
pada siswa TK ‘Aisyiyah 05 Ngringo
Abuse Prevention Training Program
mengenai nama anggota tubuh pribadi dan
on Turkish Elementary Students.
bukan, sentuhan aman dan tidak aman serta
Educational Sciences: Theory &
cara yang dilakukan jika mendapatkan
Practice, 13(2), 725–729.
sentuhan yang tidak aman.
https://msd.mykoha.co.nz/plugin/Koha
Adanya peningkatan pengetahuan bagi
/Plugin/EDS/opac/eds-
siswa dan guru yang telah mengikuti
detail.pl?q=Retrieve?an=37810778%7
edukasi serta media yang diberikan kepada
Cdbid=asx&resultid=7
sekolah, penulis berharap semoga kegiatan
ini dapat dilanjutkan kepada siswa kelas Febriagivary, A. H. (2021). Mengenalkan
yang lainnya, sehingga informasi mengenai Pendidikan Seksualitas Untuk Anak
pencegahan kekerasan seksual dapat Usia Dini Melalui Metode Bernyanyi.
diberikan secara periodik, tidak hanya Jurnal Care, 8(2), 11–20.
selesai pada program ini saja.
Justicia, R. (2016). Program Underwear
Rules Untuk Mencegah Kekerasan
UCAPAN TERIMA KASIH
Seksual pada Anak Usia Dini. Jurnal
Penulis sampaikan ucapan terima kasih
Pendidikan Usia Dini, 9(2), 217–232.
kepada Universitas ‘Aisyiyah Surkarta atas
dukungan pembiayaan dan TK ‘Aisyiyah 05 Kenny, M. C., Bennett, K. D., Dougery, J.,
Ngringo atas kesempatan bekerja sama dalam & Steele, F. (2013). Teaching General
melakukan kegiatan pengabdian kepada
Safety and Body Safety Training Skills
masyarakat.
to a Latino Preschool Male with
Autism. Journal of Child and Family
Studies, 22(8), 1092–1102.
https://doi.org/10.1007/s10826-012-
9671-4

Müller, A. R., Röder, M., & Fingerle, M.


7

Volume 3 Nomor 1 Maret 2023


(2014). Child sexual abuse prevention https://nasional.kompas.com/read/202
goes online: Introducing “Cool and 0/07/22/17253301/kementerian-pppa-
Safe” and its effects. Computers & 3928-kasus-kekerasan-anak-sejak-
Education, 78, 60–65. januari
https://doi.org/10.1016/j.compedu.201
Widyasari, C. (2021). Efektifitas
4.04.023
Pembacaan Buku Cerita Bergambar
Pinandita, V. (2020). 2020 Kekerasan pada sebagai Metode Pencegahan
anak tak menurun. Lokadata. Kekerasan Seks Pada Anak. 1, 108–
https://lokadata.id/artikel/2020- 115.
kekerasan-pada-anak-tak-menurun https://doi.org/10.23917/varidika.v33i
1.15335
Purnamasari, D. M. (2020). Kementerian
PPPA: 3.928 Kasus Kekerasan Anak
sejak Januari. Kompas.Com.

Volume 3 Nomor 1 Maret 2023

Anda mungkin juga menyukai