Anda di halaman 1dari 17

Mata Ajar : Keperawatan Menjelang Ajal dan Paliatif

Dosen Ajar : Nia Kurnia Djalil, S.Kep.,Ns

MASSAGE THERAPY

Disusun Oleh :

SRI LESTAR (21806033)

KELAS A KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MAKASSAR

2020/2021
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Terapi komplementer dan alternatif adalah terapi dalam ruang lingkup luas meliputi
system kesehatan, modalitas, dan praktek-praktek yang berhubungan dengan teori-teori dan
kepercayaan pada suatu daerah dan pada waktu/periode tertentu. Terapi
komplementer adalah terapi yang digunakan secara bersama-sama dengan terapi lain dan
bukan untuk menggantikan terapi medis. Terapi komplementer dapat digunakan

sebagai single therapy ketika digunakan untuk meningkatkan kesehatan

Dalam hal pengobatan atau terapi alternative yang digunakan secara tersendiri
menggantikan pengobatan konvensional (kedokteran), maka sebutannya adalah pengobatan
alternative. Sedangkan bila cara pengobatan itu dilakukan bersama atau sebagai tambahan
terhadap pengobatan konvensional, maka sebutannya menjadi pengobatan komplementer
karena kedua cara pengobatan tersebut melengkapi satu sama lainnya. Sebagai contoh,

Alasan yang paling umum orang menggunakan terapi komplementer adalah untuk

meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan/wellness. Wellness mencakup kesehatan


optimum seseorang, baik secara fisik, emosional, mental dan spiritual. Fokus terapi
komplementer adalah kesejahteraan yang berhubungan dengan tubuh, pikiran dan spirit.
Terapi komplementer bertujuan untuk mengurangi stres, meningkatkan kesehatan, mencegah
penyakit, menghindari atau meminimalkan efek samping, gejala-gejala, dan atau mengontrol
serta menyembuhkanpenyakit.

Massage merupakan salah satu terapi komplementer yang menggabungkan berbagai

teknik dalam keperawatan seperti sentuhan, teknik relaksasi dan teknik distraksi (Coyle,

dkk
2007).

Tujuan Massage Terapy suatu usaha dengan jalan massage, memberikan pengaruh
yang baik terhadap keadaan patologi postrauma
Perkembangan massage di Indonesia sebelum Perang Dunia ke-II sudah ada orang
Indonesia yang belajar massage dari orang Belanda. Terutama dari serdadu Belanda bagian
kesehatan. Pada jaman merdeka, terdorong oleh penyelenggaraan Asian Games yang

membutuhkan banyak tenaga ahli massage, telah diadakan pendidikan khusus ahli massage
di Surakarta, Bandung, dan semarang. Dewasa ini massage semakin banyak dipelajari dan
menjadi mata kuliah wajib di FPOK UPI. Dalam hal ini yang diajarkan terutama massage
untuk olahragawan, yang ditujukan kepada pembinaan kondisi jasmani.

1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan Umum

Mahasiswa mengetahui massage pada terapi komplementer.

1.2.2 Tujuan Khusus


 Mahasiswa mengetahui pengertian massage sebagai terapi komplementer.

 Mahasiswa mengetahui macam-macam massage sebagai terapi komplementer.

 Mahasiswa mengetahui jenis massage sebagai terapi komplementer.

 Mahasiswa mengetahui tekhnik dasar massage sebagai terapi komplementer.

 Mahasiswa mengetahui manfaat massage sebagai terapi komplementer.

 Mahasiswa mengetahui mekanisme kerja massage sebagai terapi komplementer.

 Mahasiswa mengetahui efektifitas massage sebagai terapi komplementer.

 Mahasiswa mengetahui indikasi dan kontraindikasi massage sebagai terapi


komplementer.

 Mahasiswa mengetahui pengaruh massage sebagai terapi komplementer.

1.3 Manfaat Penulisan


Dengan penyusunan makalah ini para pembaca dapat mengetahui dan memahami
massage sebagai terapi komplementer.
1.4 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian massage sebagai terapi komplementer?
2. Sebutkan macam-macam massage sebagai terapi komplementer?
3. Sebutkan jenis massage sebagai terapi komplementer?
4. Sebutkan tekhnik dasar massage sebagai terapi komplementer?
5. Sebukan manfaat massage sebagai terapi komplementer?
6. Bagaimana mekanisme kerja massage sebagai terapi komplementer?
7. Bagaimana efektifitas massage sebagai terapi komplementer?
8. Sebutkan indikasi dan kontraindikasi massage sebagai terapi komplementer?

9. Apa pengaruh massage sebagai terapi komplementer?

1.5 Sistematika Penulisan


Makalah ini terdiri dari tiga bab yang disusun dengan sistematika penulisan sebagai
berikut :
a. BAB I terdiri dari latar belakang, tujuan penulisan, metode penulisan, dan sistematika
penulisan.
b. BAB II membahas tinjauan teoritis yang terdiri dari pengertian massage sebagai terapi
kompliementer,macam-macam massage sebagai terapi kompliementer,jenis-jenis
massage sebagai terapi kompliementer,tekhnik dasar massage sebagai terapi
kompliementer,manfaat massage sebagai terapi kompliementer,mekanisme kerja massage
sebagai terapi kompliementer,efeketifitas massage sebagai terapi kompliementer,indikasi
dan kontraindikasi massage sebagai terapi kompliementer,pengaruh massage sebagai
terapi kompliementer.
c. BAB III penutup berisi simpulan dan saran
d. Daftar Pustaka
BAB 2

TINJAUAN TEORI

2.1 Definisi

Massage merupakan salah satu terapi komplementer yang menggabungkan berbagai

teknik dalam keperawatan seperti sentuhan, teknik relaksasi dan teknik distraksi (Coyle, dkk
2007).

Massage adalah stimulasi pada kulit dan jaringan dibawahnya dengan menggunakan
berbagai tingkatan tekanan tangan untuk mengurangi nyeri, membuat rileks atau
meningkatkan sirkulasi.

Pijat merupakan bagian dari metode penyembuhan tradisional yang tergolong kuno.
Dipercayai metode ini dijalankan sejak peradaban manusia purba hingga berlangsung sampai
era modern sekarang ini. Metode pijat modern dikembangkan di china dan jepang sebagai
alternatif penyembuhan bagi non medis dan terapi psikologis.

2.2 Macam-macam Massage

1. Massage tujuan terapi : suatu usaha dengan jalan massage, memberikan pengaruh yang
baik terhadap keadaan patologi postrauma.

2. Massage kecantikan : menyalurkan darah kulit yang lebih baik,untuk menghindari


pembentukan keriput dan kekeringan kulit .
3. Massage kesehatan : dengan jalan massage memelihara kesehatan, menormalkan fungsi
organ, serta berguna dalam menghindari penyakit dan kelainan.

4. Massage olahraga : bermacam – macam pegangan, yang diterapkan dengan tangan


kosong pada kulit yang tidak tertutup dari olahragawan yang sehat pasif, dengan tujuan
mempertahankan kondisi tubuh, memperbaiki dan atau menghilangkan olahragawan yang
merugikan

2.3 Jenis-jenis massage

Teknik pijat memijat juga diakui oleh masyarakat eropa dan amerika, bahkan mereka
mengadopsi teknik pijatan ala jepang. Berikut merupakan jenis-jenis massage atau pijatan
yang ditawarkan kepada masyarakat luas.

1. Pijat refleksi

Pijat refeksi adalah teknik memijat titik-titik syaraf yang ada dikedua telapak kaki
dan telapak tangan. Setiap organ tubuh manusia saling terhubung melalui jalur syaraf
yang ada ditubuh manusia. Telapak kaki juga terdapat jaringan syaraf yang memberikan
stimulan bioelektik kepada organ tubuh manusia. Jika organ tubuh kita sedang terganggu
maka ketika titik syaraf pada kaki ditekan, akan terasa sakit.

Pijat refleksi bermanfaat untuk penyembuhan berbagai penyakit ringan maupun


kronis. Ahli pijat refleksi dapat mendeteksi penyakit dari pijatan kaki pasien. Awalnya
pasien dipijat seluruh kakinya . tahap berikutnya mencari titik-titik meridian yang skait.
Setelah itu ditekan-tekan selama sepuluh menit. Biasnya saat titik syaraf ditekan, pasien
akan mengerang kesakitan, ini tandanya proses penyembuhan sedang berlangsung. Masa
pemijatan berlangsung satu jam dan diulangi lagi pada kesempatan berikutnya dilain hari.

Teknik pemijatan refleksi terkadang menggunakan bilang kayu yang ujungnya


tumpul. Fungsinya untuk membantu menekan titik syaraf ytang terletak dibagian dalam
kulit. Teknik kedua menggunakan ujung jari seperti jempol dan ujung jari telunjuk.
Kelebihan menggunakan pijat jari ahli pijat dapat merasakan dnegan seketika kontur
syaraf yang dipijat.
2. Pijat shiatsu

Shiatsu merupakan metode pemijatan yang berasal dari jepang. Pijat shiatsu
dikembangkan untuk berbagai kebutuhan seperti kebugaran dan penyembuhan. Teknik
pemijatan shiatsu menggunakan metode ppenekan pada jari di titik-titik pijat yang dituju.

Pijat shiatsu mengandalkan tekanan pada telapak tangan dengan laur yang konstan agar
syaraf dan otot pasien mengendur. Metode ini begitu alokatif hanya tertuju pada titik
tertentu. Jika tekanan telapak tangan terasa sakit, maka pasien bisa meminta untuk
mengendurkan sedikit agar tak sakit lagi.

Manfaat pijat shiatsu adalah untuk penyembuhan insomnia, stres, nyeri pada
punggung, rematik, meredakan otot yang cidera, sakit kepala, dan masih banyak lagi.
Pijat ini hanya bisa dilakukan ditempat tidur atau lantai yang datar dan pasien tidur
menelungkup. Agar pijatannya lancar, bisa memakai minyak aroma terapi dan sabun
mandi.

Setelah selesai proses massage, pasien akan diberi minuman air putih maupun teh
hijau. Manfaat minum air setelah pijat adalah membantu melancarkan sirkulasi darah dan
pencernaan. Sedangkan teh hijau memiliki zat antioksidan dan yang berguna
mengeluarkan racun dari dalam tubuh.

3. Pijat bayi

Pijat bayi merupakan salah satu metode pijat yang diaplikasikan khusus untuk balita.
Fungsi pijat bayi antara lain untuk rilaksasi, memacu pertumbuhan badan, dan menjaga
kesehatan bayi. Hanya orang tertentu yang memiliki keahlian memijat bayi.

Terbukti pijat pada bayi memiliki sejumlah manfaat bagi bayi itu sendiri, antara lain
meningkatkan berat badan, melancarkan pergerakan otot motorik, dan menimbulkan rasa
tenang.

2.4 Teknik dasar dalam massage

a. Manipulasi Massage
Manipulasi adalah pegangan atau cara melakukan pijatan, gosokan, dan lain-lain.
Dalam mempelajari pegangan atau manipulasi ini ada dua hal yang perlu diperhatikan,
yaitu mempelajari dan berlatih melaksanakan pegangan dan berlatih meraba dan
merasakan bagaimana kondisi jaringan yang dimassage. Misalnya jalur-jalur otot dan
kelainan-kelainan yang mungkin ada. Kedua hal ini harus dilatih bersama-sama dalam
praktek.
Berbagai pegangan massage adalah:
1. Stroking 6omatic66m, artinya urutan atau elusan: – Superfisial stroking –
Medium stroking – Deep stroking
2. Compressions, artinya perasan: – Kneading atau petrissage (memijat) – Wringing
(memeras) – Rolling (menggeser) – Walken (menekan)
3. Frictions, artinya gosokan: – Circulary – Rotary – spiral
4. Tapotemant, artinya pukulan: – Hacking (mencincang) – Beating (memukul
dengan kepal) – Clapping (dengan telapak jari) – Cupping (dengan telapak tangan
dicekungkan) – Typing (Mengetik) – Spatting (Cipratan) – Chucking (tarikan
lepas) – Skin rolling
5. Vibrations, artinya getaran atau goyangan: – Palmar (dengan telapak tangan) –
Knuckle (dengan kepalan)
6. Shaking, artinya guncangan: – Pada lengan – Pada tungkai
7. Diakhiri massage di kepala

b. Pelaksanaan Massage
1. Mengurut
Mengurut adalah gerakan yang lembut, meluncur, dan ritmik yang selalu mengikuti arah
drainase vena menuju ke jantung. Tekanan dapat ringan atau dalam tergantung tujuannya
dan teknik ini baik untuk meningkatkan drainase vena dan limfatik, meningkatkan
sirkulasi, dan fungsi otot. Teknik ini dapat digunakan untuk mengkaji kondisi kulit,
tingkat ketegangan atau relaksasi, dan adanya pembengkakan dibawah kulit.
2. Meremas
Teknik meremas tangan harus tegas karena untuk menggerakan kulit diatas otot, otot
diatas otot atau jaringan diatas jaringan. Tangan diletakan pada posisi datar dan digerakan
dengan arah sirkular baik satu atau berlawanan. Teknik ini digunakan untuk
menghilangkan tegangan.
3. Memijat
Teknik ini menggunakan ujung luar telapak tangan untuk membuat gerakan pendek,
tajam, dan gerakan mencincang. Menekan digunakan untuk melemaskan sekresi yang
terhambat dari paru sepeti kistik fibrosis. Tangan digerakan secara bergantian dengan cara
cepat dan berulang-ulang.
Waktu pada pelaksanaan massage:
a) General Massage : 40 – 60 menit
b) Regional Massage : 20 – 30 menit
c) Lokal : -- 15 menit (kepala, lengan,) saja. Arah dorongan harus 6omatic
jantung (pembuluh vena).Daerah Yang tidak boleh dipukul /menggunakan
kepalan adalah: kepala, leher, dan pinggang.

c. Posisi Pasien
Tidur :
 Terlentang
 Telungkup
 Pada sisi badan
Duduk
 Dengan menekan pada lengan
 Dengan menekan pada dahi
d. Penggunaan Alat-alat Massage
 Ruangan
 Minyak parapin, talk
 Handuk
 Sabun
2.5 Manfaat massage
Manfaat massage meliputi menciptakan respon relaksasi, meningkatkan proses
metabolisme, meningkatkan fungsi jaringan lympatik, mempercepat penyembuhan dan
relaksasi otot, mengurangi tegangan otot, dan tingkat stress (Tappan & Benjamin, 1998

dalam Turner & Merriman, 2005). Adapun terapi massage bermanfaat untuk memperbaiki
sirkulasi darah, dan limfe, dengan cara meningkatkan hantaran oksigen dan zat makanan ke
dalam sel tubuh, sekaligus juga meningkatkan pengeluaran sampah metabolisme dari tubuh
(Mulyati, 2009).
Mengurut dan meremas menstimulasi sirkulasi lokal dan mobilisasi jaringan lunak.
Manfaat secara psikologis yaitu berkaitan dengan timbal balik sentuhan dan proses relaksasi
yang berkaitan dengan masase.
Masase berguna untuk meningkatkan kesejahteraan individu baik sebagai terapi terpisah
atau pelengkap dalam pengobatan ortodoks. Masase secara klinis dapat digunakan untuk
mengurangi stress dan meningkatkan perbaikan jaringan dan kerusakan otot. Terapi ini dapat
dimasukan dalam aktivitas rutin seperti memandikan ditempat tidur dan perawaatn daerah
tekanan. Masase dapat digunakan sebagai teknik tersendiri atau dapat dikombinasikan
dengan minyak sari yang memberi lingkup terapeutik.

2.6 Mekanisme kerja massage

Didalam teknik pijat refleksi atau masssage, suatu penyakit biasanya ditandai dengan rasa
sakit pada titik tertentu di tubuh ketika titik tersebut di tekan atau dipijat. Dan ketika seorang
pasien atas suatu penyakit dinyatakan sembuh, juga ditandai dengan menghilangnya rasa
sakit tersebut meski bagian tubuh tersebut dipijat.

Sebenarnya cara kerja pijat refleksi atau massage adalah ketika suatu titik pada tubuh
dipijat dan terasa nyeri, maka tubuh otomatis akan mengeluarkan semacam morfin atau yang
dikenal dengan nama neurotransmitter yang bertujuan untuk menghilangkan rasa sakit.
Salah satu zat diantaranya yang paling penting adalah enkefalin endogen atau endorfin. Zat
tersebut berperan untuk menaikkan ambang rasa sakit pada manusia.

Endorfin yang merupakan zat semacam morfin, berbeda dengan morfin yang dikenal
sebagai zat psikotropika atau narkoba. Efeknya tidak membuat ketagihan, namun malah
memberikan efek yang baik bagi kesehatan. Dengan adanya pemijatan, maka tubuh terus
memproduksi zat tersebut hingga akhirnya rasa sakit tersebut menghilang dan penyakitpun
sembuh.

2.7 Efektifitas massage

Sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa pasien pada semua umur, berkurang
gejala kegelisahannya hingga setengahnya dalam waktu 3 bulan setelah menjalani rangkaian
terapi pijat selama 10 jam. Penelitian ini merupakan penelitian pertama yang memeriksa
efektifitas dari terapi pijat sebagai salah satu terapi untuk pasien yang mengalami
kegelisahan. Para peneliti secara acak memberikan kepada 68 pasien yang mempunyai
masalah kegelisahan untuk menjalani 1 dari 3 terapi yaitu terapi pijat selama 10 jam sambil
mendengarkan musik, berbaring & bernafas perlahan sambil mendengarkan musik serta di
kelompok ketiga pasien dibungkus lengan & kakinya dengan bantalan pemanas & handuk
hangat sambil mendengarkan musik.

Ketiga kelompok tersebut tidak menunjukkan hasil yang berbeda setelah 3 bulan.
Penemuan ini telah dipublikasikan baru-baru ini dalam the journal Depression and Anxiety.
Terapi pijat ini memiliki efektifitas yang cukup tinggi, selain melancarkan mekanistis
memilki kemampuan melatih saraf dan otot tubuh sehingga tubuh lebih fit, dan bisa
menangkal berbagai penyakit. Banyak penyakit bisa disembuhkan mulai penyakit ringan
seperti capek – capek , pusing, perut kembung hingga penyakit yang berat diabetes, jantung,
kanker , turun berok / hernia, lemah sahwat, syaraf kejepit , dll.

2.8 Indikasi dan Kontraindikasi Massage

a. Indikasi Massage

1. Penggunaan massage umumnya dianjurkan setelah bekerja berat karena sangat besar
manfaatnya dalam membantu mengembalikan tubuh dalam keadaan pulih. Massage
membantu menghilangkan kelelahan dengan segala gejala yang menyertainya, seperti
rasa pegal, kaku, nyeri, atau perasaan lemas. Massage demikian diasanya dilakukan
kepada seluruh tubuh dalam waktu yang cukup lama, kira-kira satu jam.
2. Pekerjaan ringan tetapi terus menerus seperti misalnya terlalu lama duduk atau berdiri
atau dalam pekerjaan yang menimbulkan kelelahan dan kejenuhan. Dalam hal ini
kelelahan mungkin bersifat mental maupun fisik. Biasanya massage di akhir tugas
tersebut mengembalikan tubuh maupun perasaan kembali nyaman.

3. Di dalam dunia olahraga dewasa ini massage telah menjadi sebagian upaya
pemeliharaan kondisi pada olahragawan pada masa latihan, sebelum pertandingan,
masa pertandingan, dan sesudah pertandingan. Dalam pengiriman tim olahraga
dewasa ini selalu mengikutsertakan sedikitnya seorang masseur.

4. Untuk merawat dan mengembalikan fungsi bagian badan setelah cedera, membantu
mempercepat proses penyembuhan. Seringkali massage diperlukan untuk meneruskan
pekerjaan dokter, misalnya setelah sembuh dari operasi atau perawatan dari patah
tulang. Tugasnya adalah mengembalikan fungsi-fungsi otot dan persendian yang
biasanya mengalami kekakuan.

b. Kontra Indikasi Massage

Dalam keadaan tertentu massage tidak boleh dilakukan dan merupakan kontra indikasi.
Hal ini biasanya menyangkut keadaan sebagai berikut:

1. Atas nasehat dokter agar tidak dilakukan massage demi keselamatan pasien.

2. Dalam keadaan kena infeksi penyakit menular seperti : cacar, campak, demam,
liver, dan lain-lain.

3. Suhu tubuh meningkat tinggi karena infeksi.

4. Dalam keadaan sakit berat sehingga memerlukan istirahat yang benar.

5. Menderita penyakit yang berkenaan dengan pembuluh darah seperti


6omatic66m6a6sis, 6omatic66m dan lain-lain.

6. Pada setiap jenis penyakit syaraf yang berat seperti penderita chorea dan
6omatic66m6a.
7. Menderita penyakit haemophilia, karena cenderung terjadi pendarahan, meskipun
sebab yang kurang jelas.

8. Menderita penyakit tertentu yang bila dimassage dapat menyebabkan meluasnya


infeksi seperti bisul, borok, dsb.

9. Pembengkakkan akibat cedera yang masih baru yang menunjukkan adanya


pendarahan di dalam. Kapiler-kapiler yang tadinya pecah dan telah menutup dapat
pecah kembali bila dimassage. Judga pada luka yang belum sembuh atau baru
sembuh.

10. Patah tulang yang baru sembuh. Massage dapat mengganggu letak sambungan.

11. Menderita penyakit tumor atau kanker.

12. Sedang 6omati bulan atau pada hamil muda. Juga pada peradangan usus buntu
(appendicitis), Gastroentiritis, coliyis, dll. Demikian juga bila ada batu dalam
kandung empedu.

13. Menderita tekanan darah tinggi, pendarahan otak, penyakit jantung dan paru-paru.

2.9 Pengaruh Massage pada kesehatan

Setiap manipulasi atau pegangan massage mempunyai pengaruh tertentu terhadap


jaringan tubuh. Selain itu tekanan, arah gerakan, jumlah ulangan, dan iramanya turut
menentukan pengaruh tersebut. Keberhasilan massage juga ditentukan oleh kecakapan
dan pengalaman masseur sendiri.

Dengan teknik menekan dan mendorong secara bergantian menyebabkan


terjadinya pengosongan dan pengisian pembuluh vena dan lymphe, sehingga membantu
ekskresi dan pemberian nutrisi dan O2 ke dalam jaringan.

Efek Reflektoris. Massage menimbulkan proses vasso dilatasi 6omat sehingga


memperlancar peredaran darah. Selain itu syaraf motorik yang terangsangf meningkatkan
tonus otot.
Efek Khemis. Massage menyebabkan terbebesnya suatu zat sejenis 6omatic66
yang 6omati efek dilatasi terhadap pemduluh darah kapiler. Di samping ketiga efek tadi
secara psikologis massage memberikan perasaan nyaman dan segar serta percaya diri.

Pengaruh Massage Terhadap Peredaran Darah dan Lymphe

Manipulasi yang dikerjakan dari bagian-bagian tubuh menuju ke jantung


(sentripetal) secara mekanis mendorong aliran darah pada pembuluh vena menuju ke
jantung. Aliran darah yang lebih lancar dalam vena akan membantu kelancaran aliran
darah pada arteri dan kapiler. Dengan demikian massage membantu proses penyerapan
dan pembuangan sisa-sisa 6omatic66m dari dalam jaringan serta memperlancar distribusi
nutrisi dan O2. Massage memperlancar mengalirnya cairan lymphe dari pembuluh-
pembuluh kecil kepada pembuluh yang lebih besar melalui kelenjar-kelenjar lymphe
menuju ke ductus thoracicus dan masuk ke dalam peredaran darah. Cairan lymphe
memang tidak memiliki pompa. Peredarannya terjadi karena otot, osmosis, gaya berat
dan juga dengan massage. Keadaan ini membantu penyerapan, terutama terhadap
jaringan yang mengalami peradangan ata pembengkakan.

Pengaruh Massage Terhadap Kulit

Massage dapat melonggarkan pelekatan dan menghilangkan penebalan-penebalan


kecil yang terjadi pada jaringan-jaringan di bawah kulit sehigga dengan demikian
memperbaiki penyerapan. Peredaran darah dan lymphe menjadi lancar dan kondisi kulit
menjadi lebih baik, karena pengeluaran peluh menjadi lebih lancar. Massage
menyebabkan kulit menjadi lebih halus dan 6omatic serta bersih karena sel-sel sebelah
luar yang aus mengelupas.

Pengaruh Massage Terhadap Jaringan Otot

Massage mempercepat pengosongan dan pengisian cairan sehingga memperlancar


sirkulasi dan pembebasan sisa-sisa pembakaran, memperlancar penyajian nutrisi sehingga
mempercepat proses pemulihan. Terhadap otot yang mengalami cedera, massage
membantu penyebaran traumatic – effusion dan suplai darah terhadap jaringan. Massage
dapat menghilangkan atau mencegah terjadinya perlekatan dan scar tissue akibat adanya
cairan yang disebut traumatic 6omatic6 yang dapat menyebabkan melekatnya serabut
otot satu sama lain dan menimbulkan penebalan (thickening). Perlekatan yang menjadi
penebalan ini bila telah berlangsung lama sukar dihilangkan, kecuali dengan operasi.

Pengaruh Massage Terhadap Pekerjaan Syaraf

Umumnya massage memberikan rangsangan terhadap syaraf 6omatic6 motorik


sehingga menimbulkan reflek. Massage juga bersifat menggiatkan bila diberikan dengan
cepat dalam waktu yang singkat. Massage dengan kecepatan sedang dengan waktu agak
lama dapat menghilangkan atau mengurangi rasa sakit. Massage yang lembut
memberikan pengaruh yang menenangkan. Di samping itu massage dapat memelihara
kondisi syaraf.

BAB 3

PENUTUP
3.1 Simpulan

Massage adalah stimulasi pada kulit dan jaringan dibawahnya dengan menggunakan
berbagai tingkatan tekanan tangan untuk mengurangi nyeri, membuat rileks atau
meningkatkan sirkulasi.

Pijat merupakan bagian dari metode penyembuhan tradisional yang tergolong kuno.
Dipercayai metode ini dijalankan sejak peradaban manusia purba hingga berlangsung sampai
era modern sekarang ini. Metode pijat modern dikembangkan di china dan jepang sebagai
alternatif penyembuhan bagi non medis dan terapi psikologis.

Tujuan massase untuk mempertahankan kondisi tubuh :

1. Tujuan preparative,yaitu : Persiapan – persiapan psiko – 6omatic olahragawan dalam


menghadapi ketegangan dalam pertandingan.

2. Tujuan preventif,yaitu : Menyalurkan darah yang lebih baik, sehingga alat – alat gerak
dan alat – alat koordinasi akan berfungsi lebih baik, dimana kemungkinan mendapat
cedera atau kecelakaan lainnya menjadi lebih kecil.

3. Tujuan kuratif,yaitu : Perbaikan ke keadaan yang normal setelah ketegangan yang berat.

3.2 Saran

Setelah memahami mengenai massage sebagai terapi komplementer, para mahasiswa


khususnya para pembaca dan perawat agar dapat mengambil intisari dari makalah ini
sehingga dapat menerapkannya dalam dunia pendidikan ataupun dalam dunia kerja karena
massage sebagai terapi komplementer sangat bermanfaat bagi pasien.

DAFTAR PUSTAKA
1. http://pairinpay.blogspot.com/2011/05/manipulasi-massage.html

2. http://file.upi.edu/Direktori/FPOK/JUR._PEND._OLAHRAGA/195806201986011
ANDI_SUNTODA_SITUMORANG/Massage,_Presentasi.pdf

3. http://ekoprabowo-thephysiotherapy.blogspot.com/2011/08/massage-atau-
pemijatan.html

Anda mungkin juga menyukai