KEMENTERIAN KESEHATAN RI .
DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN ,
RUMAH SAKIT UMUM PUSAT PROF. DR. I, G. N. G. NGOERAH
Jalan Diponegoro Denpasar Bali (80114)
Telepon. (0361) 227911-15, 225482, 223869
Email : info@profngoerahhospitalbalicom Website : www.profngoerahhospotalball.com
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
PENGADAAN MANAJEMEN KONSTRUKSI GEDUNG PARKIR
RSUP PROF. DR. I. G. N. G. NGOERAH DENPASAR
JALAN DOPONEGORO DENPASARvi
Vil
vill
xt
xi
xill
XIV,
XV,
XVI.
XVIL
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
MAKSUD DAN TUJUAN
SASARAN
NAMA DAN ORGANISAS! PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN.
SUMBER PENDANAAN,
KRITERIA
LINGKUP LOKASI KEGIATAN...
LINGKUP KEGIATAN, PEKERJAAN DAN TUGAS,
JANGKA WAKTU PELAKSANAAN
DATA DAN INFORMASI
KLASIFIKASI KONSULTAN MANAJEMEN KONSTRUKSI
PROGRAM KERJA
AZAS AZAS PENGAWASAN
KELUARAN.
PELAPORAN
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN ..
PENUTUP.
12
12
12
135
16
16
17
19
20KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
PENGADAAN MANAJEMEN KONSTRUKS! GEDUNG PARKIR
PENDAHULUAN
A. UMUM
‘Sebagaimana telah ditetapkan dalam Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung
Negara, Peraturan Menteri PUPR Nomor 22 Tahun 2018 tentang Pembangunan Bangunan
Gedung Negara, Konsultan Manajemen Konstruksi digunakan untuk pekerjaan dengan
keriteria:
a. bangunan bertingkat diatas 4 lantai, dan atau
b. bangunan dengan luas total diatas 5.000 m’, dan atau
bangunan khusus, dan atau
4. melibatkan lebih dari satu penyedia jasa perencanaan maupun pelaksana konstruksi,
dan atau
. yang dilaksanakan lebih dari satu tahun anggaran,
Konsultan Manajemen Konstruksi (MK) akan melaksanakan pengendalian’ pengawasan
terhadap pekerjaan yang dilakukan oleh konsultan Perencana dan kontraktor
Pelaksana/pemborong yang diikut sertakan dalam satuan kerja bersangkutan, yang
menyangkut aspek mutu, waktu, dan biaya, serta administrasi kontrak.
|. LATAR BELAKANG
Strategi pembangunan nasional salah satunya adalah Pembangunan kesehatan
melalui menerapkan pembangunan berwawasan Kesehatan, yang berarti setiap upaya
program pembangunan harus mempunyai kontribusi positif terbentuknya lingkungan yang
sehat dan perilaku sehat. Sebagai acuan pembangunan kesehatan adalah konsep
"Paradigma Sehat’
pada upaya pelayanan peningkatan Kesehatan (promotif) dan pencegahan penyakit
(preventif) dibandingkan upaya pelayanan penyembuhan/pengobatan (kuratif) dan
pemulinan (rehabilitatif) secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan.
yaitu. pembangunan kesehatan yang memberikan prioritas utama
Rumah sakit merupakan institusi pelayanan yang pengaturan penyelenggaraanya
harus sesuai dengan amanat Undang Undang NO 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit,
bahwa penyelenggaraan rumah sakit harus bertyjuan untuk : mempermudah akses
masyarakat untuk mendapatkan pelayanan Kesehatan, memberikan perlindungan
terhadap keselamatan pasien, nasyarakat, lingkungan rumah sakit dan sumber daya
manusia di rumah sakit, meningkatkan mutu dan mempertahankan standar di rumah sakitdan memberikan kepastian hukum terhadap pasien, masyarakat, sumber daya manusia di
rumah sakit
Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Prof, Dr. |. G. N. G. Ngoerah merupakan Rumah
Sakit Pemerintah Pusat milik Kementerian Kesehatan RI yang berfungsi sebagai Rumah
‘Sakit (RS) type A pendidikan pusat rujukan nasional untuk Bali, NTB dan NTT dan telah
memiliki standar kualitas pelayanan sesuai dengan akreditasi KARS dan JCI. Semboyan
yang menjadi motto RSUP Prof. Dr. |. G. N. G. Ngoerah Denpasar adalah "Ikhlas
Melayani". Visi RSUP Prof. Dr. |. G. N. G. Ngoerah Denpasar adalah menjadi Rumah
Sakit Unggul dan Mandiri tahun 2024.
Untuk mempertahankan tingkat akreditasi Pariourna yang telah ditetapkan oleh
Komisi Akreditasi Rumah Sakit, maka RSUP Prof. Dr. |. G. N. G, Ngoerah mempunyai
kewajiban untuk mengembangkan kualitas pelayanannya agar mampu memberikan
pelayanan serta mampu memberikan pengampuan RS Rujukan regional dan atau RS
Rujukan Kabupaten/Kodya dalam memberikan pelayanan yang bermutu kepada
masyarakat.
Kemampuan RSUP Prof. Dr. |. G. N. G. Ngoerah untuk men-deliver pelayanan yang
berkualitas ini sangat dipengaruhi oleh Sumber Daya sarana, prasarana input dan proses
.9ga output yang dihasilkan sesuai kebutuhan pasien atau stakeholder lainnya.
Pembangunan di RSUP Prof. Dr. |. G. N. G. Ngoerah Denpasar merupakan salah
satu upaya peningkatan mutu pelayanan, sehingga dipandang perlu diikuti dengan
pengembangan fasilitas fisik yang dilakukan secara terus berkesinambungan. Namun,
ditengah dinamika perubahan dan perkembangan yang terjadi, rencana yang telah
disusun berupa master plan dan Rencana Teknik Ruang Kawasan (RTRK) RSUP Prof.
Dr. |. G. N. G. Ngoerah Tahun 2006 - 2020 tidak mampu lagi mengakomodasi tuntutan
kebutuhan pelayanan kesehatan masyarakat, Pembangunan. beberapa fasilitas baru dan
banyaknya renovasi yang dilakukan akibat umur bangunan kiranya dapat dijadikan
indikasi perlunya dilakukan kajian kembali terhadap RTRK RSUP Prof. Dr. |. G. N. G.
Ngoerah Denpasar Tahun 2006-2020 yang telah ada. Akumulasi dari dinamika
perkembangan dan pengembangan yang terjadi semakin memperkuat desakan akan
kebutuhan sebuah rencana baru yang bersifat makro berupa RTRK guna menata ulang
keberadaan fasilitas - fasilitas di lingkungan RSUP Prof. Dr. |. G. N. G. Ngoerah.
Pada saat ini, RSUP Prof. Dr. |. G. N. G. Ngoerah Denpasar telah berupaya untuk
memberikan pelayanan kesehatan yang optimal kepada masyarakat, naniun masin ada
beberapa kendala yang dihadapi yang disebabkan karena kurangnya dan rusaknya
beberapa peralatan medis, kurangnya lahan parkir untuk pasien/penunggu pasien,
terbatasnya gedung pelayanan khususnya gedung pelayanan untuk kesehatan Ibu dan
‘Anak, Pelayanan Estetik, gedung pelayanan bedah (OK) dan ruang perawatan Intensif,
Gedung Parkir dan lain lainGedung parkir di RSUP Prof. Dr. |. G. N. G. Ngoerah Denpasar sangat dibutuhkan
untuk mendukung pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Saat ini RSUP Prof. Dr. |. G.
N. G. Ngoerah Denpasar memiliki masalah terkait dengan ketersediaan lahan parker,
apalagi RSUP Prof. Dr. |. G. N. G. Ngoerah akan mengembangkan beberapa pelayanan
dengan membuka layanan baru serta pembangunan gedung baru. Pembangunan
Gedung Baru dan layanan baru dikawatirkan akan menambah krodit kondisi perparkiran
di RSUP Prof. Dr. |. G. N. G. Ngoerah Denpasar. Adapun data penggunaan Parkir di
RSUP Prof. Dr. |. G. N. G. Ngoerah Denpasar adalah sb
Pengguna Parktr
Pegawai RSUP Prof. Dr. I. G. N. G. Ngoerah Denpasar 2.800
Pegawai Unud (Dokter Pendidik Klinis/Pegawai Departemen) 90
Mahasiswa (Residen/Koass/Mahasiswa Kesehatan) 1500
Kunjungan Rawat jalan 1.200
Pasien Rawat inap 530
Tamu 50
Total : 30 6.170
Oohene
Data Pengguna Parkir yang menggunakan Mobil dan Motor adalah sebagai berikut:
1. Pengguna Mobil 0.2 % Jumlah 1,234
2. Pengguna Motor 0.8% Jumlah 4,936
Data Lahan Parkir yang tersedia saat ini di RSUP Prof. Dr. |. G. N. G. Ngoerah
Denpasar terlihat pada gambar dibawah ini
KAPASITAS AREAL PARKIR DI RSUP RSUP Prof. Dr. |. G. N. G. Ngoerah
DENPASAR
TOTAL KAPASITAS TAMPUNG MOBIL = 267 KENDARAAN TOTAL KAPASITAS
TAMPUNG MOTOR 1608 KENDARAAN
Melihat permasalahan tersebut diatas, RSUP Prof. Dr. |. G. N. G. Ngoerah berencana
membangan gedung parker yang dapat menampung seluruh pengunjung ke RSUP Prof.
Dr. |. G.N. G. Ngoerah Denpasar. Hal ini telah tertuang dalam Masterpal, dimana
direncanakan ada 4 gedung parker bertingkat yang dapat menampung sekitar 1.100 mobil
dan sekitar 3.500 motor. Adapun masterplan Gedung Parkir, dapat terlihat suiv
Menindaklanjuti perencanaan yang telah tertuang dalam masterplan terkait dengan
gedung parker tersebut, RSUP Prof. Dr. |. G. N. G. Ngoerah pada tahun 2023 ini akan
membangun gedung parkir bertingkat, dengan 5 lantai dan 1 basement, yang mengambil
lokasi di lahan gedung Ratna, yang diperkirakan dapat menampung sekitar 250 parkir
mobil. Dengan terbangunnya gedung parker tersebut, diharapkan dapat_mengurai
masalah perparkiran di sekitar gedung UGD, Poliklinik dan gedung KIA serta Gedung
Estetik yang juga akan dibangun tahun 2022 inic,
STANDAR DAN ACUAN
Pelaksanaan tugas-tugas Konsultan Manajemen Kontsruksi (Mk) dalam melakukan tugas
sebagai KonsultanManajemen Kontsruksi (MK) harus mengacu kepada Undang-undang
(UU), Peraturan Pemerintah, Peraturan Menteri PU/PUPR sebagai berikut
1. Peraturan Menteri PU Nomor 29 Tahun 2006 tentang Persyaratan Teknis Bangunan
Gedung;
2. Peraturan Menteri PU Nomor 25 Tahun 2007 tentang Pedoman Sertifikat Laik Fungsi
Bangunan Gedung;
3. Peraturan Menteri PU Nomor 24 Tahun 2008 tentang Pedoman Pemeliharaan dan
Perawatan Bangunan Gedung;
4, Peraturan Menteri PU Nomor 25 Tahun 2008 tentang Pedoman Teknis Penyusunan
Reneana Induk Sistem Protek:
5. Peraturan Menteri PUNomor 26 Tahun 2008 tentang Persyaratan Teknis Sistem
Proteksi Kebakaran pada Bangunan dan Lingkungan;
‘ebakaran;
6. Peraturan Menteri PU Nomor 20 Tahun 2009 tentang Pedoman Teknis Manajemen
Proteksi Kebakaran di Perkotaan;
7. Peraturan Menteri PU Nomor 16 Tahun 2010 tentang Pedoman Teknis Pemeriksaan
Berkala Bangunan Gedung;
8, Peraturan Menteri PU Nomor 11 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Air Hujan pada
Bangunan Gedung dan Persilnya
9. Peraturan Menteri PUPR Nomor 2 Tahun 2015 tentang Bangunan Gedung Hijau;
410. Peraturan Menteri PUPR Nomor 6 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor O5/PRT/M/2016 tentang
Izin Mendirikan Bangunan;
11, Peraturan Menteri PUPR Nomor 14 Tahun 2017 tentang Persyaratan Kemudahan
Bangunan Gedung;
12. SE Meneteri PUPR nomor 10/SE/M/2016 tentang Penerbitan Izin Mendirikan
Bangunan Gedung dan Sertifikat Laik Fungsi;
43. SE Direktur Jendelral Cipta Karya Kementerian PUPR Nomor 86/SE/DC/2016 tanggal
29 Desember 2016 tentang Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Bangunan Gedung
Hijau:
44, Peraturan Menteri PUPR Nomor 1 Tahun 2020 tentang Standar dan Pedoman
Pengadaan Pekerjaan Konstruksi Terintegrasi Rancang Bangun melalui Penyedia;
45, Peraturan Menteri PUPR Nomor 22 Tahun 2016 tentang Pembangunan Bangunan
Gedung Negara;
46. Peraturan Menteri PUPR Nomor 1 Tahun 2022 tentang Analisa Harga Satuan
Pekerjaan Bidang Pekerjaan Umum;
417. Peraturan Menteri PUPR Nomor 14 Tahun 2020 tentang Standar dan Pedoman
Pengadaan Jasa Konstruksi melalui Penyedia;
18, Peraturan Menteri PUPR Nomor 21 Tahun 2019 tentang Pedoman Sistem
Manajemen Keselamatan Konstruksi;a.
19. Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
41/SE/M/2019 Tahun 2019 tentang Petunjuk Teknis Biaya Penyelenggaraan Sistem
Manajemen Keselamatan Konstruksi;
20. Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
1§(SE/M/2019 Tahun 2019 tentang Tata Cara Penjaminan Mutu dan Pengendalian
Mutu Pekerjaan Konstruksi di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
21. Peraturan Perburuhan di Indonesia dan Peraturan Umum tentang Keselamatan Kerja
yang dikeluarkan oleh Departemen Tenaga Kerja Republik Indonesia;
22. Normalisasi Teknis yang berlaku (SNV/ SKNUSKEI dan lain-lain);
23, Peraturan-peraturan Daerah setempat yang berlaku,
MAKSUD DAN TUJUAN
Maksuddari Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini merupakan petunjuk bagi Konsultan
Manajemen Konstruksi (Konsultan MK) yang memuat masukan azas, kriteria, proses dan
keluaran yang harus dipenuhi, diperhatikan dan diinterpretasikan dalam pelaksanaan tugas
sebagai Konsultan Menajemen Konstruksi, sehingga dapat melaksanakan tanggung
jawabnya dengan balk untuk menghasilkan keluaran yang memadai sesuai KAK ini
Tujuannya adalah, agar pelaksanaan proses penyelenggaran pekerjaan Gedung Parkir di
RSUP Prof. Dr. |. G. N. G. Ngoerah sesuai dengan tahapan yang diatur dalam peraturan
yang berleku, sehingga tahapan perencanaan dan pengawasan pelaksanaan konstruksi
in serta efektif, baik dari sisi teknis pelaksanaan, waktu
dapat berjalan dengan efi
pelaksanaan, maupun biaya pelaksanaan
SASARAN
Sasaran dari Manajemen Konstruksi Gedung Parkir di RSUP Prof. Dr. |. G. N. G. Ngoerah
ini adalah:
a. Terarahnya pelaksanaan Gedung Parkir di RSUP Prof. Dr. |. G. N. G. Ngoerah, sesuai
dengan tahapan kegiatan mulai dari pengawasan pelaksanaan konstruksi sampai
pelaporan yang memenuhi azas standar dan kriteria teknis,
b. Terkendalikannya kegiatan pengawasan pelaksanaan konstruksi bangunan Pekerjaan
Gedung Parkir di RSUP Prof. Dr. |. G. N. G. Ngoerah secara berkualitas, tepat waktu,
dalam batas biaya yang tersedia, serta diselenggarakan secara tertib administrasi
Konsultan manajemen konstruksi wajib menerapkan penggunaan aplikasi BIM sebagai
upaya pengendalian pelaksanaan pekerjaan
¢. Adanya rekomendasi pengendalian, koordinasi dan evaluasi pada semua tahapan
pelaksanaan kegiatan administrasi yang dilakukan oleh Penyedia Jasa sehingga
terwujudnya tertib administrasi.
d. Tersedianya data dan informasi tentang perkembangan kegiatan Penyedia Jasa
Konstruksi dalam bentuk pelaporan sehingga proses pengendalian dapat berjalan
sesuai dengan rencana.IV, NAMA DAN ORGANISASI PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN
a
Kuasa Pengguna Anggaran
Nama dr. | Wayan Sudana, M.Kes
NIP 196504091995091001
Nama Pejabat Pembuat Komitmen
Nama: Dr. dr. Ketut Ariawati, Sp.A(K)
NIP 196806131999032001
Satuan Kerja : RSUP Prof. Dr. |. G. N.G. Ngoerah
Vv. SUMBER PENDANAAN
A, Biaya Manajemen Konstruksi
Kegiatan pekerjaan Konsultan Manajemen Konstruksi (MK) Pekerjaan Gedung Parkir di
RSUP Prof. Dr. |. G. N. G. Ngoerahi ni akan ditakukan pada Tahun Anggaran 2023 yang
dibiayai dari sumber pendanaan PNBP-BLU dengan HPS Rp.2.308.071.340,60 (Dua
Ratus Delapan Juta Tujuh Puluh Satu Ribu Tiga Ratus Empat Puluh
Milyar
Rupiah Lima Puluh Sen)
B. Sumber Dana
Biaya pekerjaan Manajemen Konstruksi mengacu ketentuan sebagaimana diatur dalam:
a. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan
22/PRT/M/2018 tanggal 14 September 2018 tentang Pembangunan Bangunan
Gedung Negara; dan
b. Keputusan Menteri PUPR no. 524/KPTS/M/2022 tentang Besaran Remunerasi
Minimal Tenaga Kerja Konstruksi Pada Jenjang Jabatan Ahli untuk Layanan Jasa
Konsultansi Konstruksi
‘Sumber biaya dari keseluruhan pekerjaan dibebankan PNBP-BLU
Vi. KRITERIA
Dalam pekerjaan Manajemen Konstruksi yang dimaksud pada penugasan ini adalah
Konsultan Manajemen Konstruksi harus memperhatikan persyaratan — persyaratan
sebagai berikut:
4. Persyaratan Umum Pekerjaan
Setiap bagian dari pekerjaan Manajemen Konstruksi harus dilaksanakan secara
benar dan tuntas sampai dengan member hasil yang telah ditetapkan dan diterima
dengan baik oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).
2. Persyaratan Obyektif
Pelaksanaan pekerjaan pengaturan dan pengamanan yang obyektif untuk
kelancaran pelaksanaan, baik yang menyangkut macam, kualitas dan kuantitas dari
setiap bagian pekerjaanPersyaratan Fungsional
Konsultan Manajemen Konstruksi dalam melaksanakan pengendalian perencanaan
dan pengawasan pelaksanaan pekerjaan konstruksi harus dapat memenuhi azas
administrasi, waktu, mutu dan biaya pekerjaan harus dilaksanakan dengan
profesionalisme yang tinggi sebagai Konsultan Manajemen Konstruksi (MK)
Persyaratan Prosedural
Penyelesaian administrasi sehubungan dengan pekerjaan di lapangan,
dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan peraturan yang berlaku.
Selain kriteria diatas untuk pekerjaan Manajemen Konstruksi berlaku pula
ketentuan-ketentuan dan peraturan administrasi teknis yang tercantum dalam
standar, pedoman dan peraturan yang berlaku antara lain,
a. Ketentuan yang diberlakukan untuk pekerjaan kegiatan satuan kerja yang
bersangkutan, yaitu Surat Perjanjian Pekerjaan Pelaksanaan, serta ketentuan-
ketentuan lain yang sebagai dasar perjanjiannya.
b. Peraturan Menteri PUPR Nomor22 Tahun 2018 tentang Pembangunan
Bangunan Gedung Negara, Peraturan Menteri PUPR yang terkait bangunan
‘Gedung (tercantum dalam standar dan acuan di dalam KAK ini),
¢. Pengendalian Penyelenggaraan Rencana Mutu Kontrak (RMK) kegiatan sesuai
peraturan yang berlaku
4, Peraturan bangunan yang berlaku di daerah setempat.
e, Standarisasi teknis yang berlaku (SNI, SKSNI, SKBI, dil).
Peraturan yang terkait dengan penyelenggaraan,
Vil. LINGKUP DAN LOKAS! KEGIATAN
Pada pekerjaan inilingkup lokasi kegiatan adalah pada Kawasan RSUP Prof. Dr. |. G.N. G.
Ngoerah Kota Denpasar Provinsi Bali
Lokasi Kegiatan
Alamat: Jalan Diponegoro Denpasar
Vill. LINGKUP KEGIATAN, LINGKUP PEKERJAAN DAN LINGKUP TUGAS
1.
Lingkup Kegiatan
Lingkup kegiatan pada pekerjaan ini mengacu kepada Peraturan Menteri PUPR
Nomor22/PRT/M/2018 tentang Pembangunan Bangunan Gedung Negara serta
peraturan lainnya bidang bangunan Gedung (mengacu pada standar dan acuan di
dalam KAK ini)
Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan dalam menyelenggarakan pekerjaan Konsultan Manajemen
Konstruksi (MK) pada pengendalian pelaksanaan konstruksi Pekerjaan Pembangunan
Gedung Poliklinikdi RSUP Prof, Dr. |. G. N. G. Ngoerah yang akan direncanakan dalam
4 (Satu) Tahun Anggaran, yaitu Tahun Anggaran 2023.Pekerjaan yang harus dilaksanakan dalam pelaksanaan Manajemen Konstruksi (MK)
adalah pencapaian hasil sesuai standar teknis dimulai dari awal persiapan pengadaan,
sampai dengan serah terima akhir hasil pekerjaan fisik.
Lingkup Tugas
a. Umum
Melaksanakan penjaminan mutu (quality assurance) pelaksanaan pekerjaan mulai dari
pelaksanaan konstruksi, sampai dengan serah terima ke 2 pekerjaan ( masa
pemeliharaan) ;
b. Tahap Pelaksanaan Konstruksi
- pengendalian dan evaluasi pelaksanaan kegiatan perencanaan yang dibuat oleh
penyedia jasa perencanaan konstruksi, yang meliputi detail desain, program
penyediaan dan penggunaan sumber daya, strategi dan pentahapan konstruksi.
= memberikan konsuitansi kegiatan perencanaan, yang meliputi penelitian dan
pemeriksaan hasil perencanaan dari sudut efisiensi sumber daya dan biaya, serta
kemungkinan keterlaksanaan konstruksi;
mengendalikan perencanaan, melalui kegiatan evaluasi program terhadap hasil
perencanaan, perubahan-perubahan lingkungan, penyimpangan teknis dan
administrasi atas persoalan yang timbul, serta pengusulan koreksi program;
= melakukan koordinasi dengan pihak-pihak yang terlibat pada tahap perencanaan;
~ menyusun laporan bulanan kegiatan Konsultansi manajemen konstruksi tahap
perencanaan, merumuskan evaluasi status dan koreksi teknis bila terjadi
penyimpangan,
- meneliti kelengkapan dokumen perencanaan;
- _ membuat laporan review desain pada setiap tahapan penyusunan rencana teknis
sebagai acuan persetujuan pengguna jasa serta menyiapkan visualisasi 3 dimensi;
= mengadakan dan memimpin rapat-rapat koordinasi, menyusun laporan hasil rapat
koordinasi, dan membuat laporan kemajuan pekerjaan manajemen konstruksi;
- mengevaluasi program kegiatan pelaksanaan fisik yang disusun oleh penyedia jasa
pelaksanaan konstruksi, yang meliputi program-program pencapaian sasaran fisik,
penyediaan dan penggunaan sumber daya berupa: tenaga kerja, peralatan dan
perlengkapan, bahan bangunan, informasi, dana, program Quality Assurance atau
Quality Control, dan program kesehatan dan keselamatan kerja (3). membantu
pengguna jasa dalam melakukan persetujuan atau penolakan perubahan Kontrak,
= mengendalikan program pelaksanaan konstruksi fisik, yang meliputi program
pengendalian sumber daya, pengendalian biaya, pengendalian waktu,
pengendalian sasaran fisik (kualitas dan kuantitas) hasil konstruksi, pengendalian
perubahan pekerjaan, pengendalian tertib administrasi, pengendalian kesehatan
dan keselamatan kerja serta memastikan praktik konstruksi hijau tetap dijalankan
(amanat Peraturan Menteri PUPR tentang bangunan gedung hijau);melakukan evaluasi program terhadap penyimpangan teknis dan manajerial yang
timbul, usulan koreksi program dan tindakan turun tangan, serta melakukan koreksi
teknis bila terjadi penyimpangan,
dalam tahapan pengendalian dan evaluasi pelaksanaan kenstruksi_ konsultan
manajemen konsiruksi diwajibkan menerapkan penggunean aplikasi BIM;
melakukan koordinasi antara pihak-pihak yang terlibat dalam pelaksanaan
konstruksi fisik;
melakukan kegiatan pengawasan yang terdiri atas
1. memeriksa dan mempelajari dokumen untuk pelaksanaan konstruksi yang akan
dijadikan dasar dalam pengawasan pekerjaan di lapangan;
2, mengawasi pemakaian bahan, peralatan dan metode pelaksanaan, serta
mengawasi ketepatan waktu, dan biaya pekerjaan konstruksi;
3. mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi dari segi kualitas, kuantitas, dan
laju pencapaian volume atau realisasi fisik;
i
mengumpulkan data dan informasi di lapangan untuk memecahkan persoalan
yang terjadi selama pekerjaan konstruksi,
5, menyelenggarakan rapat-rapat lapangan secara berkala, membuat laporan
mingguan dan bulanan pekerjaan manajemen konstruksi, dengan masukan
hasil rapat-rapat lapangan, laporan harian, mingguan dan bulanan pekerjaan
konstruksi fisik yang dibuat oleh penyedia jasa pelaksanaan konstruksi,
meneliti gambar-gambar untuk pelaksanaan (shop drawing) yang diajukan oleh
penyedia jasa pelaksanaan konstruksi;
meneliti gambar-gambar yang sesuai dengan pelaksanaan di lapangan (As Built
Drawing) sebelum serah terima I,
8, menyusun daftar cacat atau kerusakan sebelum serah terima |, dan mengawasi
perbaikannya pada masa pemeliharaan sampai serah terima Il,
9. bersama-sama dengan penyedia jasa perencanaan konstruksi_menyusun
petunjuk pemeliharaan dan penggunaan bangunan gedung;
10. menyusun berita acara persetujuan kemajuan pekerjaan, serah terima pertama,
berita acara_pemeliharaan pekerjaan dan serah terima kedua pekerjaan
konstruksi, sebagai kelengkapan untuk pembayaran angsuran pekerjaan
konstruksi;
11. melakukan verifikasi atas tagihan pembayaran;
12. melakukan pemeriksaan dan menyatakan kelaikan fungsi bangunan gedung
terbangun sesuai dengan IMB;
43. membantu pengelola kegiatan dalam menghitung nilai perolehan aset barang
mmilik negara:
14, membantu pengelola kegiatan dalam penyiapan kelengkapan dokumen
Sertifikat Laik Fungsi (SLF) dari Pemerintah Kota Denpasar; dan
15, Membantu pengguna jasa ketika dilakukan audit hasil pekerjaan/proyek setelah
serah terima akhir pekerjaan.IX. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN
Jangka waktu Pelaksanaan kegiatan Konsultan Manajemen Konstruksi (MK) adalah
‘Masa pelaksanaan konstruksi 210 hari kalender
- Masa pemeliharaan 365 hari kalender
X. DATA DAN INFORMASI
1. Untuk melaksanakan tugasnya Konsultan Manajemen Konstruksi (MK) wajib mencari
informasi yang dibutuhkan selain dari data dan informasi yang diberikan Pemberi
Tugas dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK)/Pengarahan Penugasan ini
2. Konsultan Manajemen Konstruksi (MK) harus memeriksa kebenaran data dan
informasi yang digunakan dalam pelaksanaan tugasnya, baik yang berasal dari
Pemberi Tugas/pemilik proyek maupun yang dicari sendiri, dalam hal informasi yang
diperlukan Konsultan Manajemen Konstruksi (MK)
3. Dalam hal informasi yang diperlukan Konsultan MK akan mengevaluasi data yang
cikumpulkan oleh tim perencanaan meliputi beberapa hal sebagai berikut
1. Dokumen rancangan awal, meliputi
a. referensi data penyelidikan tanah/geoteknik untuk lokasi terdekat dengan
pekerjaan;
b. penetapan lingkup pekerjaan secara jelas dan terinci, kriteria desain, standar
pekerjaan yang berkaitan, standar mutu, dan ketentuan teknis pengguna
jasa lainnya
c._ identifikasi dan alokasi risiko proyek;
d._ identifikasi dan kebutuhan lahan; dan
. gambar dasar, gambar skematik, gambar potongan, gambar tipikal, atau
gambar lainnya yang mendukung lingkup pekerjaan; dan
2. Dokumen usulan daftar isian pelaksanaan anggaran/dokumen pelaksanaan
anggaran dari pengguna anggaran.
XI. KLASIFIKASI KONSULTAN MANAJEMEN KONSTRUKS!
A. Perusahaan Konsultan
Perusahaan memiliki pengalaman melaksanakan tugas konsultansi manajemen
konstruksi serta berpengalaman dalam pekerjaan Manajemen Konstruksi Bangunan
Gedung, memiliki Sertifikat Badan Usaha (SBU) yang sesuai
B. Personil Konsultan MK
Personil konsultan yang akan ditempatkan dalam pekerjaan ini harus memilki
pengalaman yang relevan dan memadai terhadap penugasan yang dilakukan serta
memiliki pengalaman melaksanakan tugas sebagai Tenaga Ahli dalam Manajemen
Konstruksi/Pengawasan Konstruksi Bangunan Gedung. Diharapkan perusahaan
konsultan mampu memanfaatkan sumber daya potensi yang tersedia di daerah
Kualifikasi personil konsuitan yang akan ditempatkan ditampilkan pada Tabel 1
‘Adapun tugas dan kewajiban masing-masing personil ditampilkan padaTabel 2.
Tabel 4 Kualifikasi Kebutuhan Personil
NO KEGIATAN SYARAT | PENGALAMAN | KUALIFIKASI SKA_
5 __ MINIMAL MINIMAL MINIMAL,
‘A TENAGA AHLI
7 |) Team Leader (TL) | Si Teknik Sipil7_/ 6 Tahun ‘SKA Madya Ahi
$2Managemen | 4 Tahun Manajemen Konstruksi
Konstruksi (601)
2 [4/ Arsitektur 81 Arsitektur / 5 Tahun SKA Madya Anil Arsitek
Teknik Arsitektur (101)
3 [4] Struktur Si Teknik Sipl | 5 Tahun ‘SKA Madya Ahi Teknik
- Bangunan Gedung (201)
4 | 1| Geoteknik ‘Si Teknik 4 Tahun ‘SKA Madya Ahi
SipiliGeodesi Geoteknik (216)
5 | 7] Mekanikal Si Teknik Mesin | 4 Tahun ‘SKA Madya Ahli Teknik
Mekanikal (301)
6 [4] Elektrikal Si Teknik Elektro | 4 Tahun ‘SKA Madya Anli Teknik
Tenaga Listrik (401)
7 [4] Ani K3 Konstruksi | S1 Teknik 4 Tahun ‘SKA Madya Anil K3
| Arsitektur / Teknik | Konstruksi (603)
Sipil
1| Inspector Enginer/ | S1 Teknik 4 Tahun ‘SKA Madya Ahli
Quality Enginer Arsitektur / Teknik Manajemen Konstruksi
| Sipil (601)
9 | 4 Quantity Surveyor | ST Teknik 4 Tahun ‘SKA Madya Ahii Teknik
Enginer Arsitektur/Teknik Bangunan Gedung (201)
Sipil
B | TENAGA SUB — | -
PROFESIONAL, |
1 | 1] Inspector Struktur $1 Teknik sipil 2Thn -
2 |‘) Inspector Arsitektur St Teknik 2Thn
Arsitektur
3 | 1] Inspector Mekanikal 1 Teknik Mesin | 2 Thn
4 _| 4] Inspector Elektrikal S1 Teknik Elektro [2 Thn -
5 | 4| Surveyor / Estimator | ‘S1 Teknik Sipil 2Thn
| TENAGA
PENUNJANG
1 | 1] Administrasi dan D3 Administrasi | 2 Thn
Keuangan Keuangan
2 | 4] Operator Computer | D3 2Thn
Tabel 2 Tugas dan Kewajiban Personil
No.| Personil Masa ~~ Deskripsi Tugas dan Kewajiban
Kontrak
4 | Team Leader 8 bulan |memimpin dan mengkoordinir seluruh kegiatan
anggota-anggota_tim kerja dalam _pelaksanaan
BNo. Personil Masa Deskripsi Tugas dan Kewajiban
Kontrak
pekerjaan sampal dengan pekerjaan dinyatakan |
selesai
2 | Ahi Arsitektur 7bulan | merancang dan mengawasi pelaksanaan bangunan_
Gedung, di bidang arsitektur, yang meliputi aspek
fungsional, estetika, budaya, dan sosial
3. [AhliStruktur | 8 bulan | merancang, _melaksanakan dan mengawasi
pekerjaan " struktur bangunan Gedung yang
menguasai bangunan gedung
@ | AhliGeoteknik | 3 bulan | melaksanakan pengukuran dan uji kekuatan daya
dukung tanah dan. menilai jenis-jenis tanah pada
lokasi yang aken digirikan bangunan
5 Ani Mekanikal [6 bulan | merancang bentuk dan struktur_mekanikal pada
bangunan tertentu atau di luar bangunan,
melaksanakan dan mengawasi pekerjaan Konstruksi
mekanikal
@ | AnliElekirikal | 6bulan | Merancang bentuk, struktur, sistem instrumentasi
dan sistem kendali_ pembangkit tenaga_listrik,
melaksanakan dan mengawasi pekerjaan konstruksi
pembangkit tenaga listrik dan pemasangan instalasi
pembangkit tenaga listrik
7 | AniKS 7bulan | memiliki kompetensi membuat dan menyusun
Konstruksi program dan perencanzan keselamatan kerja proyek
konstruksi dan melakukan pengawasan atas
penerapan sistem, program dan perencanaan
keselamatan dan Kesehatan kerja dalam
pelaksanaan proyek konstruksi
8 | Inspector 7 bulan | melakukan pemeriksaan dan pengendalian kegiatan
Enginer / Quality yeng berhubungan dengan aspek —desain,
Enginer pengukuran volume bahan dan pekerjaan sebagai
dasar pembayaran prestasi_ pekerjaan dan
membantu Team Leader dalam penjaminan mutu
pekerjaan yang telah ditentukan oleh Dokumen
Kontrak dan memahami benar terhadap metode
pemeriksaan bahan, tes laboratorium yang
diisyaratkan
9 Quantity Tbulan | memiliki kompetensi_membuat dan menyusun
Surveyor program dan perencanaan quantity surveyor proyek
Enginer konstruksi dan melakukan pengawasan atas Kualitas
dan volume pekerjaan dalam pelaksanaan proyek
konstruksi
10 | Inspector Toulan | Membantu. TA Struktur dalam — mengawasi
Struktur pelaksanaan pekerjaan struktur
17 | inspector 7bulan |Membantu TA Struktur dalam — mengawasi
Arsitektur pelaksanaan pekerjaan struktur.
42 | Inspektor @bulan | Membantu TA Electrical dalam — mengawasi
Elektrikal pelaksanaan pekerjaan Elektrikal
13 | Inspector (Gbulan | Membantu TA Mekanikal dalam —mengawasi
Mekanikal pelaksanaan pekerjaan mekanikal
44 | Surveyor / |? bulan | Membantu TA Quantity Surveyor dalam mengawasi
Estimator pelaksanzan pekerjaan terhaclap volume
45 | Administrasidan |7 bulan | bertanggung jawab terhadap administrasi dan
Keuangan keuangan pelaksanaan pekerjaan
16 | Operator 7bulan | Mempantu terhadap administrasi proyek
computerCatatan :
1, Tenaga Ahli Melampirkan
a
Melampirkan Daftar Riwayat Hidup (CV)
Kontrak/Referensi dari pengguna jasa
‘Surat Tugas dari Perusahaan kepada personel
Surat Pernyataan kesediaan untuk ditugaskan
Pindaian (Scan) Ijazah asli atau legalisir dan sertifikat professional (SKA) serta KTP
Melampirlan NPWP dan bukti potong/lapor pajak PPh Pasal 21 Form 1721 atau Form
1721-A1 apabila tenaga ahli yang diusulkan adalah tenaga ahi tetap
2. Tenaga Sub Professional melampirkan
a
b.
Surat Tugas dari Perusahaan kepada personel
Pindaian (Scan) ljazah asii atau legalisir serta KTP
3, Tenaga Penunjang melampirkan
a. Surat Tugas dari Perusahaan kepada personel
b. Pindaian (Scan) |jazah asii atau legalisir serta KTP
xi
PROGRAM KERJA
Penyedia jasa Manajemen Konstruksi pada pekerjaan Pembangunan Gedung
Poliklinikdi RSUP Prof. Dr. |. G. N. G, Ngoerah menyusun program kerja meliputi:
- program kerja berupa jadwal kegiatan secara terperinci
~ alokasi tenaga ahii yang lengkap (disiplin ilmudan jumiahnya) material, peralatan, dan
tenaga yang diusulkan kontraktor harus mendapat persetujuan dari Pemberi
Tugas/Pemilik Proyek atas rekomendasi Tim Tekni
= uraian konseps! konsultan Manajemen Konstruksi (MK) atas pekerjaan tersebut,
- setelah ketiga hal tersebut diatas mendapat persetujuan/kesepakatan dari Pejabat
Pembuat Komitmen (PPK), maka menjadi pedoman penugasan dalam pelaksanaan
Pekerjaan Terintegrasi dalam melaksanakan tugasnya.
Jadwal program kerja meliput
a. Jadwal/Rencana Waktu Kerja
b. Jadwal/Rencana Penggunaan Tenaga Ahi
c. Struktur/Badan Organisasi
d. Uraian Tugas, Wewenang dan tanggung Jawab
fe, JadwalRencana Waktu Kerja Tenaga Anil
‘*Jadwal/Rencana Penggunaan Tenaga Ahli tersebut harus mendapat persetujuan
dari Pemberi Tugas untuk dapat digunakan sebagai pedoman pelaksanaan
KAK ini
«Jadwal/Rencana Pengadaan Material, dan
sJadwal/Rencana Pengadaan Peralatan Berat.
15Xill, AZAS-AZAS PENGAWASAN
Selain dari kriteria diatas dalam melaksanakan tugasnya Konsultan Manajemen
Konstruksi hendaknya memperhatikan azas-azas pengawasan sebagai berikut
a
Fact Finding, bahwa pengawasan harus menemukan fakta-fakta tentang bagaimana
kontraktor menjalankan tugasnya;
Preventif, dalam arti bahwa pengawasan dilaksanakan untuk mencegah timbulnya
penyimpangan-penyimpangen dalam pelaksanaan rencana
. Pengawasan diarahkan kepada masa sekarang, dalam arti bahwa pengawasan
hanya dituukan terhadap kegiatan-kegiatan yang sedang dilaksanakan;
d. Pengawasan hanya merupakan alat untuk meningkatkan efisiensi;
Pengawasan harus mempermudah tercapainya tujuan;
Pengawasan harus lebih bersifat membimbing,
Pengawasan harus memperhatikan praktik konstruksi hijau
XIV. KELUARAN
4, Tahapan Pelaksanaan Konstruksi
a
Berita acara atau review pada tahap Pelaksanaan Konstruksi terkait dengan
Perencanaan Teknis
Hasil review dan rekomendasi terhadap Program Kerja yang diajukan oleh
Kontraktor dan kesesuaiannya dengan jadwal yang telah ditetapkan;
Hasil review dan rekomendasi pelaksanaan konstruksi terkait Bangunan dan
kelengkapannya yang sesuai dengan dokumen teknis pelaksanaan konstruksi;
Hasil review dan rekomendasi rancangan dan pelaksanaan konstruksi terkait aspek-
aspek Bangunan Gedung Hijau terkait dengan Perencanaan Teknis.
Melakukan kegiatan pengawasan konstruksi yang terdiri atas
= memeriksa dan mempelajari dokumen untuk pelaksanaan konstruksi yang
akan dijadikan dasar dalam pengawasan pekerjaan dilapangan;
= mengawasi pemakaian bahan, peralatan dan metode pelaksanaan, — serta
mengawasi ketepatan waktu dan biaya pekerjaan konstruksi;
= mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi dari segi Kualitas, kuantitas dan
faju;
= mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi deri segi penerapan Aspek
Bangunan Gedung Hijau:
= mengumpulkan data dan informasi dilapangan untuk memecahkan persoalan
yang terjadi selama pekerjaan konstruksi fisik;
= menyelenggarakan rapat-rapat lapangan secara berkala, membuat laporan
mingguan dan bulanan pekerjaan pengawasan, dengan masukan hasil rapat-
rapat lapangan dan laporan harianimingguan pekerjaan konstruksi fisik yang
dibuat oleh petaksana konstruksi;
= menyusun laporan dan berita acara dalam rangka kemajuan pekerjaan dan
16pembayaran angsuran, pekerjaan pelaksanaan konstruksi termasuk laporan
terkait BIM
= meneliti gambar-gambar untuk pelaksanaan (shop drawings) yang diajukan
oleh pelaksana konstruksi
= meneliti gambar-gambar yang sesuai dengan pelaksanaan dilapangan (As Buill
Drawing) serah terima |;
= menyusun dafiar cacat/kerusakan sebelum serah terima | dan mengawasi
perbaikannya pada masa pemelinaraan;
- bersama-sama dengan penyedia jasa perencanaan menyusun petunjuk
pemeliharaan dan penggunaan bangunan gedung
+ menyusun berita acara persetujuan kemajuan pekerjaan, serah terima pertama,
berita acara pemeliharaan pekerjaan dan serah terima pekerjaan konstrul
sebagai kelengkapan untuk pembayaran angsuran pekerjaan konstruksi,
= membantu pengelola kegiatan dalam menyusun dokumen pendaftaran; dan
= membantu pengelola kegiatan dalam penyiapan kelengkapan dokumen
Sertifikat Laik Fungsi (SLF) dari Pemerintah Kota Denpasar.
XV. PELAPORAN
a. Laporan pendahuluan meliputi
« Rencana kerja penyedia jasa secara menyeluruh
‘+ Mobilisasi tenaga ahli dan tenaga pendukung lainnya,
+ Jadual kegiatan penyedia jasa.
Laporan Pendahuluan harus diserahkan selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari
kalender sejak Surat Perintah Mulai Kerja kontraktor diterbitkan, sebanyak § (lima)
buku laporan,
b. Laporan Masa Pelaksanaan Konstruksi
4. Mingguan meliputi
« prestasi kemajuan dalam 1 minggu dari tahapan persiapan sampai serah
terima akhir pekerjaan;
+ hambatan) kendala yang ada dan upaya penyelesalannya;
* hasil review dokumen-dokumen perencanaan dalam hal pembuatan gambar
detail;
+ rekapitulasi hasil pemeriksaan atas Laporan Cuaca, Laporan Tenaga Kerja,
Laporan Progress selama 1 minggu;
‘* rekapitulasi pemeriksaan izin kerja, izin material dan izin terkait kemajuan
pekerjaan konstruksi selama 1 minggu,
* rekomendasi teknis serta target pekerjaan untuk pelaksanaan pada minggu
berikutnya:
* dokumentasi pekerjaan;
+ capaian pelaksanaan konstruksi pada aspek Bangunan Gedung Hijau;c.
e
Laporan mingguan harus dibukukan secara baik dan urut untuk pedoman
pengawasan dan pengendalian mingguan, diserahkan selambat-lambatnya 1
(satu) minggu berikutnya, dibuat Silima) rangkap untuk digunakan sebagai
pedoman di lapangan dan laporan kepada pengguna jasa.
2. Laporan Bulanan meliputi:
+ prestasi kemajuan pekerjaan konstruksi dalam 1 bulan;
+ rekapitulasi 7 bulan hambatan/ kendala yang ada dan upaya penyelesaiannya;
« rekapitulasi hasil pemeriksaan atas Laporan Cuaca, Laporan Tenaga Kerja,
Laporan Progress selama 1 bulan saat masa pelaksanaan;
* rekapitulasi_ pemeriksaan izin kerja, izin material dan izin terkait kemajuan
pekerjaan konstruksi selama 1bulan;
+ evaluasi dan rekomendasi teknis serta target kegiatan untuk pelaksanaan pada
bulan berikutnya
«+ evaluasi pelaksanaan konstruksi pada Aspek Bangunan Gedung Hijau; dan
+ dokumentasi pekerjaan
Laporan bulanan harus diserahkan setiap minggu pertama pada bulan
berikutnya, dibuat 6 (lima) rangkap sebagai pertanggungjawaban kinerja bulanan
kepada pengguna jasa
3. LaporanAkhir, meliputi
* Rekapitulasi hambatan / kendala yang ada dan upayapenyelesaianya selama
pekerjaan Mik dilaksanakan;
+ Hasil evaluasi, analisis masalah, serta prediksi/konsep model strategi program
kegiatan pekerjaan MK yang terbaik sesuai dengan kondisi pekerjaan yang ada
untuk kepentingan yang akan datang dari semua aspek pekerjaan; dan
# Rekomendasi teknis untuk akhir masa pelaksanaan MK.
Laporan akhir harus diserahkan selambat-lambatnya pada saat serah terima
pertama pekerjaan konstruksi fisik, dalam bentuk buku dibuat 6 (lima) rangkap.
Laporan Masa Pemeliharaan
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya pada saat serah terima kedua
pekerjaan konstruksi fisik. dalam bentuk buku dibuat 5 (lima) rangkap.
Seluruh laporan dirangkum dalam Harddisk 1 TB sebanyak 2 buah termasuk
sumarryreport dan dokumentasi pelaksanaan balk dalam bentuk foto ataupun video
sebagai pertanggungjawaban kinerja kepada pengguna jasa
Dokumentasi berupa
* foto dan video pekerjaan dan video udara (durasi 3 menit) tiap mingguan
pelaksanaan kegiatan; dan«foto. dan video udara (durasi § menit)kondisi site pada progress 0%, 25%, 50%,
75%, dan 100%
XVI. SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN
1)
2)
3
Metoda Kerja/Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan
a. Konsultan MK diwajibkan mempelajari secara seksama seluruh gambar
pelaksanaan beserta uraian pekerjaan sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai,
b. Konsultan WK wajib memasukan jadwal kerja, identifikasi dari tempat kerja, nama,
jabatan, dan keahlian masing-masing anggota pelaksana pekerjaan, serta
inventarisasi peralatan yang digunakan dalam melaksanakan pekerjaan;
cc. Dalam hal mendukung kelancaran pekerjaan harus dilakukan koordinasi dengan
seluruh pihak yang terlibat dalam kegiatan proyekdimana seluruh aktivitas yang
menyangkut kegiatan proyek harus dikoordinasikanterlebin dahulu, agar gangguan
dan konflik satu dengan iainnya dapat dihindarkan
Ketentuan Penggunaan Peralatan
Pada prinsipnya segala peralatan dan material yang diperlukan untuk melaksanakan
kegiatan harus disediakan oleh KonsultanMiK, dalam hal ini peralatan bantu
pendukung pemeriksaan lapangan yang sudah dimiliki sendiri maupun sewa (dengan
kondisi baik) yang keseluruhannya diperhitungkan menjadi beban biaya kegiatan ini
atas kesepakatan dengan Pejabat Pembuat Komitmen (yang bertindak untuk dan
atas nama Pemberi Tugas/Pemilik Proyek) sesuai spesifikasi dan atau besaran biaya
yang tercantum dalam kontrak.
Ketentuan Gambar Kerja
a. Semua ukuran yang tetera dalam gambar adalah ukuran jadi, dalam keadaan
selesailterpasang;
b. Konsultan NIK diwajibkan memperhatikan dan meneliti terlebih dahulu semua
ukuran yang tercanium pada gambar kerja, seperti pell-pell, ketinggian, lebar,
ketebalan, lu
keraguan mengenai ukuran atau bila ada ukuran yang belum tercantum dalam
penampang dan lain-lainnya sebelum memulai pekerjaan. Bila ada
gambar, makaKonsultan MK wajib melaporkan hal tersebut secara tertulis kepada
Pejabat Pembuat Komitmen (PPKjuntuk mendapatkan keputusan ukuran mana
yang akan dipakai dan dijadikan pegangan;
cc, Konsultan MK divvajiskan memperhatikan dan meneliti terlebin dahulu kesesualan
penilaian kinerja Bangunan Gedung Hijau pada gambar. Bila ada keraguan,
makaKensultan MK wajib melaporkan hal tersebut secara tertulis kepada Pejabat
Pembuat Komitmen (PPK) untuk mendapatkan keputusan ukuran mana yang akan
dipakai dan dijadikan pegangan;
4d. Konsultan MK tidak dibenarkan mengubah atau mengganti ukuran-ukuran yang
tercantum di dalam gambar kerja tanpa sepengetahuan PPK. Bila hal tersebut
terjadi, segala akibat yang akanmenjadi tanggung jawab Konsultan MK.
19XVI
4) Ketentuan Jaminan Kualitas
Konsultan MK harus menjamin kepada PPK bahwa semua material bangunan dan
Perlengkapan kerja lapangan khususnya yang berkaitan dengan peralatan
keselamatan kerja (K3) adalah material atau peralatan baru yang disediakan oleh
kontraktor
5) Ketentuan Aspek Bangunan Gedung Hijau
Konsultan MK harus menjamin kepada PPK bahwa semua rancangan, penggunaan
material, dan proses pelaksanaan konstruksi yang disediakan oleh kontraktor telah
memenuhi prinsi-prinsip Bangunan Gedung Hijau
PENUTUP
Kerangka acuan kegiatan ini merupakan panduan dalam pelaksanaan Pekerjaan
Pembangunan Gedung Poliklinikdi RSUP Prof. Dr. |G. N.G. Ngoerah. Hal yang belum
cukup diatur dalam kerangka acuan kegiatan ini, akan diatur kemudian dan dituangkan
dalam berita acara perubahan dan atau penambahan yang mempunyai kekuatan hukum
yang sama dengan kerangka acuan kegiatan ini
13 Maret 2023
'y Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
i Ketut Ariawati, SP_A(K)
NIP 196806131999032001