Anda di halaman 1dari 20

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR


BALAI WILAYAH SUNGAI BALI – PENIDA
SATUAN KERJA BALAI WILAYAH SUNGAI BALI – PENIDA
Jalan Kapten Tjok. Agung Tresna No. 9, Denpasar Timur, Denpasar 80235, Telepon (0361) 234953, Faksimili (0361) 223839

KERANGKA ACUAN KERJA


(KAK)

MANAJEMEN KONSTRUKSI REVITALIASASI MUSEUM MANDALA MATHIKA SUBAK

TA. 2023

1
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ................................................................................................................................... 2


I. DEFINISI DAN PENGERTIAN ................................................................................................ 3
II. PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 3
III. MAKSUD DAN TUJUAN...................................................................................................... 5
IV. SASARAN ........................................................................................................................... 5
V. NAMA DAN ORGANISASI PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN ............................................... 6
VI. SUMBER PENDANAAN ...................................................................................................... 6
VII. KRITERIA............................................................................................................................ 6
VIII. LOKASI KEGIATAN DAN IDENTIFIKASI RISIKO ............................................................... 7
IX. LINGKUP KEGIATAN, LINGKUP PEKERJAAN DAN LINGKUP TUGAS ............................ 8
X. JANGKA WAKTU LAYANAN ................................................................................................ 10
XI. DATA DAN INFORMASI.................................................................................................... 10
XII. KLASIFIKASI KONSULTAN MANAJEMEN KONSTRUKSI ............................................... 11
XIII. PROGRAM KERJA ........................................................................................................... 14
XIV. ASAS-ASAS PENGAWASAN............................................................................................ 15
XV. KELUARAN ....................................................................................................................... 15
XVI. PELAPORAN .................................................................................................................... 17
XVII. SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN ................................................................................. 18
XVIII. PENUTUP...................................................................................................................... 20

2
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
MANAJEMEN KONSTRUKSI REVITALIASASI MUSEUM MANDALA MATHIKA SUBAK
DI KABUPATEN TABANAN

I. DEFINISI DAN PENGERTIAN


1. Sesuai dengan Peraturan Menteri PUPR Nomor 1 Tahun 2020 tentang Standar dan
Pedoman Pengadaan Pekerjaan Konstruksi Terintegrasi Rancang Bangun Melalui
Penyedia, Rancang dan Bangun (Design and Build) Peraturan Menteri PUPR Np. 25
Tahun 2020 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan
Permahan Rakyat Nomor 1 Tahun 2020 Tentang Standar dan Pedoman Pengadaan
Pekerjaan Konstruksi Terintegrasi Rancang Bangun Melalui Penyedia adalah seluruh
pekerjaan yang berhubungan dengan pembangunan suatu bangunan, yang
Penyedianya memiliki satu kesatuan tanggung jawab perancangan dan pelaksanaan
konstruksi;
2. Penyedia Jasa Konstruksi yang selanjutnya disebut Penyedia adalah pelaku usaha yang
menyediakan Jasa Konstruksi berdasarkan Kontrak;
3. Konsultan Manajemen Konstruksi adalah pelaku usaha yang menyediakan layanan
usaha manajemen konstruksi berdasarkan Kontrak, bertugas sejak tahap persiapan
pengadaan sampai dengan serah terima akhir hasil pekerjaan;
4. Pejabat Pembuat Komitmen yang selanjutnya disebut PPK adalah Pejabat yang diberi
kewenangan oleh PA/KPA untuk mengambil keputusan dan/atau melakukan tindakan
yang dapat mengakibatkan pengeluaran anggaran belanja negara/anggaran belanja
daerah;
5. Pengelola Teknis adalah pejabat fungsional bidang tata bangunan dan perumahan
negara yang bersertifikat. Pengelola teknis berfungsi membantu Kepala Satuan Kerja
(Kasatker)/Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) untuk mengelola kegiatan di bidang
administratif teknis dalam proses dan tahapan pembangunan bangunan gedung negara;
6. Kemitraan/Kerja Sama Operasi (KSO) adalah kerja sama usaha antar Penyedia Jasa
yang sah secara administrasi dan hukum (Jasa Perencanaan dan Jasa Pekerjaan
Konstruksi) yang masing-masing pihak mempunyai hak, kewajiban dan tanggung jawab
yang jelas berdasarkan perjanjian tertulis; dan
7. Kontrak Pekerjaan Konstruksi Terintegrasi Rancang dan Bangun (Design and Build)
yang selanjutnya disebut kontrak adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih badan
usaha penyedia layanan pekerjaan konstruksi terintegrasi Rancang dan Bangun atau
antara badan usaha penyedia layanan pekerjaan konstruksi dengan penyedia layanan
jasa konsultasi perencanaan/perancangan konstruksi untuk melaksanakan suatu usaha
bersama dengan mengguanakan asset dan/atau hak usaha yang dimiliki dan secara
bersama menanggung risiko usaha tersebut dengan perjanjian tertulis antara PPK
dengan penyedia jasa sesuai dengan seluruh bagian dari dokumen kontrak.

II. PENDAHULUAN
A. UMUM
Sehubungan akan diselenggarakannya paket pekerjaan Rancang dan Bangun (Design
and Build) Revitalisasi Museum Mandala Mathika Subak di Kabupaten Tabanan dan
sesuai dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 1
Tahun 2020 tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Pekerjaan Konstruksi
Terintegrasi Rancang Bangun Melalui Penyedia, maka diperlukan tersedianya
Konsultan Manajemen Konstruksi yang menyediakan layanan usaha manajemen
konstruksi berdasarkan Kontrak. Konsultan Manajaemen Konstruksi diharapkan dapat
mengawal pekerjaan Rancang dan Bangun sejak persiapan pengadaan sampai dengan
serah terima akhir hasil pekerjaan.

3
B. LATAR BELAKANG
1. Pekerjaan yang dilaksanakan adalah Revitalisasi Museum Mandala Mathika Subak
di Kabupaten Tabanan sebagai kawasan Cagar Budaya yang berdaya guna dalam
mendukung pelestarian lembaga adat subak;
2. Waktu pelaksanaan fisik Revitalisasi Museum Mandala Mathika Subak di Kabupaten
Tabanan ini sangat terbatas dan belum tersedianya Rencana Teknis Terinci maupun
Detailed Engineering Design (DED) untuk seluruh lingkup kegiatan. Oleh sebab itu
sesuai Peraturan Menteri PUPR Nomor 1 Tahun 2020 tentang Standar dan Pedoman
Pengadaan Pekerjaan Konstruksi Terintegrasi Rancang Bangun Melalui Penyedia
dan Peraturan Menteri PUPR Np. 25 Tahun 2020 Tentang Perubahan Atas
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Permahan Rakyat Nomor 1 Tahun
2020 Tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Pekerjaan Konstruksi Terintegrasi
Rancang Bangun Melalui Penyedia, jenis pekerjaan konstruksi yang akan
dilaksanakan ini termasuk dalam jenis pekerjaan Konstruksi Terintegrasi Rancang
Bangun (Design and Build), yaitu pekerjaan yang menggabungkan kegiatan
perencanaan dan pelaksanaan konstruksi dalam satu kesatuan pengadaan
pekerjaan jasa konstruksi; dan
3. Pekerjaan yang dilaksanakan adalah Revitalisasi Museum Mandala Mathika Subak
di Kabupaten Tabanan, diselenggarakan dengan proses Konstruksi Terintegrasi
Rancang dan Bangun (Design and Build) dengan sistem Kontrak Tahun Tunggal /
Single Year Contract (SYC). Pada pekerjaan ini diterapkan prinsip bangunan
gedung hijau mengacu pada Peraturan Menteri PUPR Nomor 2 Tahun 2015 tentang
Bangunan Gedung Hijau. Selain itu, pada tahap perencanaan dan pelaksanaan di
lapangan diwajibkan menerapkan persyaratan kemudahan bangunan gedung
mengacu kepada Peraturan Menteri PUPR Nomor 14 Tahun 2017 tentang
Persyaratan Kemudahan Bangunan Gedung. Pekerjaan. Salah satu peran konsultan
manajemen kontruksi dalam rangka efesiensi dan efektifitas waktu dan biaya saat
pelaksanaan adalah dengan penggunaan aplikasi BIM (Building Information
Modeling). Sesuai Aamanat Peraturan Menteri PUPR No. 22 Tahun 2018
Penggunaan BIM ini diwajibkan oleh pemerintah pada bangunan gedung negara
tidak sederhana, dengan luasan lebih dari 2.000 m2 dan di atas dua lantai.
Kesimpulannya adalah seluruh pekerjaan Revitalisasi Museum Mandala Mathika
Subak wajib mengacu pada Peraturan Bangunan Gedung Negara, sesuai standar
dan acuan yang disebutkan dalam KAK.

C. STANDAR DAN ACUAN


Pelaksanaan tugas-tugas Konsultan Manajemen Konstruksi dalam melakukan tugas
sebagai Konsultan Manajemen Konstruksi harus mengacu kepada dasar hukum sebagai
berikut:
1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi;
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2019 tentang Sumber Daya Air;
3. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan;
4. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 29/PRT/M/2006
tentang Pedoman Persyaratan Teknis Bangunan Gedung;
5. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 18/PRT/M/2010
tentang Pedoman Revitalisasi Kawasan;
6. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 27/PRT/M/2018
tentang Sertifikat Laik Fungsi Bangunan Gedung;
7. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 24/PRT/M/2008
tentang Pedoman Pemeliharaan dan Perawatan Bangunan Gedung;
8. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 26/PRT/M/2008
tentang Persyaratan Teknis Sistem Proteksi Kebakaran pada Bangunan Gedung dan
Lingkungan;
9. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 21 Tahun 2021
tentang Penilaian Kinerja Bangunan Gedung Hijau;

4
10. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 1 Tahun 2022
tentang Pedoman Penyusunan Perkiraan Biaya Pekerjaan Konstruksi Bidang
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;
11. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 10 Tahun 2021
tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi;
12. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 1 Tahun 2020
tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Pekerjaan Konstruksi Terintegrasi
Rancang Bangun Melalui Penyedia;
13. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 25 Tahun 2020
tentang Perubahan atas Peraturan Menteri PUPR Nomor 1 Tahun 2020 tentang
Standar dan Pedoman Pengadaan Pekerjaan Konstruksi Terintegrasi Rancang
Bangun Melalui Penyedia;
14. Surat Edaran Meneteri PUPR nomor 10/SE/M/2016 tentang Penerbitan Izin
Mendirikan Bangunan Gedung dan Sertifikat Laik Fungsi;
15. Surat Edaran Direktur Jendelral Cipta Karya Kementerian PUPR Nomor
86/SE/DC/2016 tanggal 29 Desember 2016 tentang Petunjuk Teknis
Penyelenggaraan Bangunan Gedung Hijau;
16. Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
11/SE/M/2019 Tahun 2019 tentang Petunjuk Teknis Biaya Penyelenggaraan Sistem
Manajemen Keselamatan Konstruksi;
17. Normalisasi Teknis yang berlaku dan terbaru (SNI/SKNI/SKBI dan lain-lain); dan
18. Peraturan-Peraturan Daerah setempat yang berlaku.

III. MAKSUD DAN TUJUAN


Maksud dari Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini merupakan petunjuk bagi Konsultan
Manajemen Konstruksi (Konsultan MK) yang memuat masukan azas, kriteria, proses dan
keluaran yang harus dipenuhi, diperhatikan dan diinterpretasikan dalam pelaksanaan
tugas sebagai Konsultan Menajemen Konstruksi, sehingga dapat melaksanakan
tanggung jawabnya dengan baik untuk menghasilkan keluaran yang memadai sesuai
KAK ini.
Tujuan dari Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini adalah agar pelaksanaan penyelenggaraan
Rancang dan Bangun (Design and Build) Revitalisasi Museum Mandala Mathika Subak
di Kabupaten Tabanan sesuai dengan tahapan yang diatur dalam peraturan yang
berlaku, sehingga tahapan perencanaan dan pengawasan pelaksanaan konstruksi dapat
berjalan dengan efisien serta efektif, baik dari sisi teknis pelaksanaan, waktu
pelaksanaan, maupun biaya pelaksanaan.

IV. SASARAN
Sasaran dari pekerjaan Manajemen Konstruksi Revitaliasasi Museum Mandala Mathika
Subak Di Kabupaten Tabanan adalah:
1. Terarahnya pelaksanaan pekerjaan Rancang dan Bangun (Design and Build)
Revitalisasi Museum Mandala Mathika Subak di Kabupaten Tabanan sesuai dengan
tahapan kegiatan mulai dari pengendalian perencanaan, pengawasan pelaksanaan
konstruksi sampai pelaporan yang memenuhi standar dan kriteria teknis;
2. Terkendalinya kegiatan perencanaan, dan pengawasan pelaksanaan pekerjaan
Rancang dan Bangun (Design and Build) Revitalisasi Museum Mandala Mathika
Subak di Kabupaten Tabanan secara berkualitas, tepat waktu, dalam batas biaya
yang tersedia, serta diselenggarakan secara tertib administrasi. Konsultan
manajemen konstruksi wajib menerapkan penggunaan aplikasi BIM sebagai upaya
pengendalian pelaksanaan pekerjaan;
3. Adanya rekomendasi pengendalian, koordinasi dan evaluasi pada semua tahapan
pelaksanaan kegiatan administrasi yang dilakukan oleh Penyedia Jasa Konstruksi

5
Terintegrasi Rancang dan Bangun (Design and Build) sehingga terwujud tertib
administrasi; dan
4. Tersedianya data dan informasi tentang perkembangan kegiatan Penyedia Jasa
Konstruksi Terintegrasi Rancang dan Bangun (Design and Build) dalam bentuk
pelaporan sehingga proses pengendalian dapat berjalan sesuai dengan rencana.

V. NAMA DAN ORGANISASI PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN


Pengguna Jasa : Satuan Kerja Balai Wilayah Sungai Bali-Penida
Nama PPK : PPK Penatagunaan Sumber Daya Air
Alamat : Jalan Kapten Tjok Agung Tresna Nomor 9 Denpasar Timur,
Denpasar, Bali

VI. SUMBER PENDANAAN


A. Sumber Dana
Biaya Pelaksanaan Pekerjaan Manajemen Konstruksi Revitalisasi Museum Mandala
Mathika Subak berasal dari DIPA Balai Wilayah Sungai Bali-Penida Satuan Kerja Balai
Wilayah Sungai Bali-Penida Tahun Anggaran 2023 dengan Pagu sebesar Rp.
2.000.000.000 (Dua Milyar Rupiah) dengan Nilai HPS Rp. 1.999.305.000 (Satu Milyar
Sembilan Ratus Sembilan Puluh Sembilan Juta Tiga Ratus Lima Ribu Rupiah)

B. Standar Pembiayaan
Biaya pekerjaan Manajemen Konstruksi mengacu ketentuan sebagaimana diatur dalam:
1. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 22/PRT/M/2018
tentang Pembangunan Bangunan Gedung Negara;
2. Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
16/SE/M/2022 tentang Susunan Tenaga Ahli Penyedia Jasa Konsultasi Pengawasan
Konstruksi di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat; dan
3. Ketentuan Upah Minimum Provinsi setempat.

VII. KRITERIA
Dalam pekerjaan Manajemen Konstruksi yang dimaksud pada penugasan ini adalah
Konsultan Manajemen Konstruksi harus memperhatikan persyaratan-persyaratan
sebagai berikut:

1. Persyaratan Umum Pekerjaan


Setiap bagian dari pekerjaan Manajemen Konstruksi harus dilaksanakan secara
benar dan tuntas sampai dengan memberi hasil yang telah ditetapkan dan diterima
dengan baik oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).
2. Persyaratan Obyektif
Pelaksanaan pekerjaan pengaturan dan pengamanan yang obyektif untuk kelancaran
pelaksanaan, baik yang menyangkut macam, kualitas dan kuantitas dari setiap
bagian pekerjaan.
3. Persyaratan Fungsional
Konsultan Manajemen Konstruksi dalam melaksanakan pengendalian perencanaan
dan pengawasan pelaksanaan pekerjaan konstruksi harus dapat memenuhi asas
administrasi, waktu, mutu dan biaya pekerjaan harus dilaksanakan dengan
profesionalisme yang tinggi sebagai Konsultan Manajemen Konstruksi (MK).

6
4. Persyaratan Prosedural
Penyelesaian administrasi sehubungan dengan pekerjaan di lapangan, dilaksanakan
sesuai dengan prosedur dan peraturan yang berlaku.
Selain kriteria diatas untuk pekerjaan Manajemen Konstruksi berlaku pula ketentuan-
ketentuan dan peraturan administrasi teknis yang tercantum dalam standar,
pedoman dan peraturan yang berlaku.

VIII. LOKASI KEGIATAN DAN IDENTIFIKASI RISIKO


1. Lokasi Kegiatan
Pada pekerjaan ini lingkup lokasi kegiatan adalah area Museum Mandala Mathika
Subak di Kabupaten Tabanan.
2. Idenfitikasi dan Pengendalian Risiko
No Uraian Kegiatan Identifikasi Dampak/ Penetapan
Bahaya Risiko Pengendalian
Risiko
1. Pembahasan/ Penularan Terinfeksi Penggunaan
diskusi dalam Covid-19 Covid-19 protokol
ruangan kesehatan di
masa pandemi
Covid-19
2. Interaksi di Penularan Terinfeksi Penggunaan
lingkungan kantor Covid-19 Covid-19 protokol
kesehatan di
masa pandemi
Covid-19
Kebakaran Cidera dan Penyediaan
luka bakar APAR di
lingkungan kantor
3. Proses Cidera kepala Cidera kepala Penggunaan
Pelaksanaan dan helm proyek
Pengawasan Cidera kaki Cidera kaki Penggunaan
sepatu boots
Jatuh dari Cidera tubuh Penyediaan full
ketinggian body hearness
Kecelakaan Cidera dan Penyediaan
kerja meninggal asuransi
dunia keselamatan
kerja dan
kematian

Adapun secara keseluruhan risiko-risiko pekerjaan terhadap faktor pelaksanaan


pekerjaan, sosial dan lainnya termasuk pada tingkat risiko tinggi.

7
IX. LINGKUP KEGIATAN, LINGKUP PEKERJAAN DAN LINGKUP TUGAS
A. Lingkup Kegiatan
Lingkup kegiatan pada pekerjaan ini mengacu kepada Peraturan Menteri PUPR Nomor
25 Tahun 2020 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri PUPR Nomor 1 Tahun 2020
tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Pekerjaan Konstruksi Terintegrasi Rancang
Bangun melalui Penyedia, Peraturan Menteri PUPR Nomor 1 Tahun 2020 tentang
Standar dan Pedoman Pekerjaan Konstruksi Terintegrasi Rancang dan Bangun Melalui
Penyedia, dan Peraturan Menteri PUPR no. 22/PRT/M/2018 tentang Pembangunan
Bangunan Gedung Negara dan serta peraturan lainnya bidang bangunan Gedung
(mengacu pada standar dan acuan di dalam KAK ini).
B. Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan dalam menyelenggarakan pekerjaan Konsultan Manajemen
Konstruksi (MK) pada pengendalian pelaksanaan pekerjaan Rancang dan Bangun
(Design and Build) Revitalisasi Museum Mandala Mathika Subak yang akan dilaksanakan
dengan metode Konstruksi Terintegrasi Rancang dan Bangun yang akan direncanakan
dalam 1 (Satu) Tahun Anggaran, yaitu Tahun Anggaran 2023. Pekerjaan yang harus
dilaksanakan dalam pelaksanaan Manajemen Konstruksi (MK) adalah pencapaian hasil
sesuai standar teknis sesuai yang disebutkan pada Peraturan- peraturan pada Poin (1).
C. Lingkup Tugas
1. Umum
Secara umum Konsultan Manajemen Konstruksi memiliki tugas sebagai berikut:
a. melaksanakan penjaminan mutu (quality assurance) pelaksanaan pekerjaan
mulai dari tahapan pelaksanaan konstruksi, sampai dengan serah terima akhir
pekerjaan;
b. mengawal pengadaan Penyedia jasa manajemen konstruksi untuk pekerjaan
pelaksanaan konstruksi dengan Rancang dan Bangun (Design and Build);
c. membantu pengguna jasa dalam melakukan persetujuan atau penolakan
perubahan Kontrak;
d. melakukan verifikasi atas tagihan pembayaran;
e. membantu pengguna jasa dalam menghitung nilai perolehan aset barang milik
negara; dan
f. membantu pengguna jasa ketika dilakukan audit hasil pekerjaan/proyek setelah
serah terima akhir pekerjaan.
2. Tahap Pelaksanaan Konstruksi Terintegrasi Rancang Bangun
Lingkup tugas pada tahap pelaksanaan konstruksi (terintegrasi rancang dan
bangun), meliputi:
- Pengajuan IMB
- Pengendalian dan evaluasi perencanaan dan pelaksanaan kegiatan, yang
meliputi detail desain, program penyediaan dan penggunaan sumber daya,
strategi dan pentahapan konstruksi.
- Memberikan konsultansi kegiatan perencanaan, yang meliputi penelitian dan
pemeriksaan hasil perencanaan dari sudut efisiensi sumber daya dan biaya,
serta kemungkinan keterlaksanaan konstruksi;
- Mengendalikan perencanaan, melalui kegiatan evaluasi program terhadap
hasil perencanaan, perubahan-perubahan lingkungan, penyimpangan teknis
dan administrasi atas persoalan yang timbul, serta pengusulan koreksi
program;
- Melakukan koordinasi dengan pihak-pihak yang terlibat pada tahap
perencanaan; - menyusun laporan bulanan kegiatan konsultansi manajemen
konstruksi tahap perencanaan, merumuskan evaluasi status dan koreksi
teknis bila terjadi penyimpangan;
- Meneliti kelengkapan dokumen perencanaan;

8
- Membuat laporan reviu desain pada setiap tahapan penyusunan rencana
teknis sebagai acuan persetujuan pengguna jasa serta menyiapkan
visualisasi 3 dimensi;
- Mengadakan dan memimpin rapat-rapat koordinasi perencanaan, menyusun
laporan hasil rapat koordinasi, dan membuat laporan kemajuan pekerjaan
manajemen konstruksi;
- Mengevaluasi program kegiatan pelaksanaan fisik yang disusun oleh
penyedia jasa pelaksanaan konstruksi, yang meliputi program-program
pencapaian sasaran fisik, penyediaan dan penggunaan sumber daya berupa:
tenaga kerja, peralatan dan perlengkapan, bahan bangunan, informasi, dana,
program Quality Assurance atau Quality Control, dan program kesehatan dan
keselamatan kerja (K3).
- Membantu pengguna jasa dalam melakukan persetujuan atau penolakan
perubahan Kontrak;
- Mengendalikan program pelaksanaan konstruksi fisik, yang meliputi program
pengendalian sumber daya, pengendalian biaya, pengendalian waktu,
pengendalian sasaran fisik (kualitas dan kuantitas) hasil konstruksi,
pengendalian perubahan pekerjaan, pengendalian tertib administrasi,
pengendalian kesehatan dan keselamatan kerja serta memastikan praktik
konstruksi hijau tetap dijalankan (amanat Peraturan Menteri PUPR tentang
bangunan gedung hijau);
- Melakukan evaluasi program terhadap penyimpangan teknis dan manajerial
yang timbul, usulan koreksi program dan tindakan turun tangan, serta
melakukan koreksi teknis bila terjadi penyimpangan;
- Dalam tahapan pengendalian dan evaluasi pelaksanaan konstruksi konsultan
manajemen konstruksi diwajibkan menerapkan penggunaan aplikasi BIM;
- Melakukan koordinasi antara pihak-pihak yang terlibat dalam pelaksanaan
konstruksi fisik;
- Melakukan kegiatan pengawasan yang terdiri atas:
a. Memeriksa dan mempelajari dokumen untuk pelaksanaan konstruksi
yang akan dijadikan dasar dalam pengawasan pekerjaan di lapangan;
b. Mengawasi pemakaian bahan, peralatan dan metode pelaksanaan, serta
mengawasi ketepatan waktu, dan biaya pekerjaan konstruksi;
c. Mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi dari segi kualitas,
kuantitas, dan laju pencapaian volume atau realisasi fisik;
d. Mengumpulkan data dan informasi di lapangan untuk memecahkan
persoalan yang terjadi selama pekerjaan konstruksi;
e. Menyelenggarakan rapat-rapat lapangan secara berkala, membuat laporan
mingguan dan bulanan pekerjaan manajemen konstruksi, dengan
masukan hasil rapat-rapat lapangan, laporan harian, mingguan dan
bulanan pekerjaan konstruksi fisik yang dibuat oleh penyedia jasa
pelaksanaan konstruksi;
f. Meneliti gambar-gambar untuk pelaksanaan (shop drawing) yang
diajukan oleh penyedia jasa pelaksanaan konstruksi;
g. Meneliti gambar-gambar yang sesuai dengan pelaksanaan di lapangan
(As Built Drawing) sebelum serah terima I;
h. Menyusun daftar cacat atau kerusakan sebelum serah terima I;
i. Bersama-sama dengan penyedia jasa perencanaan konstruksi
menyusun petunjuk pemeliharaan dan penggunaan bangunan gedung;
j. Menyusun berita acara persetujuan kemajuan pekerjaan, berita acara
serah terima pertama pekerjaan konstruksi, sebagai kelengkapan untuk
pembayaran angsuran pekerjaan konstruksi;
k. Melakukan verifikasi atas tagihan pembayaran;
l. Melakukan pemeriksaan dan menyatakan kelaikan fungsi bangunan
gedung terbangun sesuai dengan IMB;

9
m. Membantu pengelola kegiatan dalam menghitung nilai perolehan aset
barang milik negara;
n. Menyiapkan dan menyusun dokumen pendaftaran;
o. Menyiapkan dan menyusun kelengkapan dokumen Sertifikat Laik Fungsi
(SLF) dari Pemerintah Kabupaten Tabanan;
p. Membuat surat pernyataan terkait kelaikan fungsi bangunan gedung; dan
q. Membantu pengguna jasa ketika dilakukan audit hasil pekerjaan/proyek
setelah serah terima akhir pekerjaan.
3. Tahap Pemeliharaan Konstruksi
Lingkup tugas pada tahap pemeliharaan konstruksi meliputi:
a. Menyusun daftar cacat/kerusakan akibat masa pemeliharaan dan mengawasi
perbaikannya pada masa pemeliharaan sampai serah terima akhir;
b. Menyusun berita acara pemeliharaan pekerjaan dan serah terima akhir
pekerjaan konstruksi;
c. Laporan masa pemeliharaan dibuat dan dilaporkan kepada PPK setiap bulan.
4. Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK)
Tugas dan Tanggung Jawab Penyedia Jasa Konsultansi Konstruksi Pengawasan
adalah membuat RKK Perancangan yang terdiri atas:
a. Kepemimpinan dan Partisipasi Pekerja dalam Keselamatan Konstruksi
i. Lembar Pakta Komitmen Keselamatan Konstruksi
b. Perencanaan Keselamatan Konstruksi
i. Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko
ii. Peraturan Perundang-undangan dan Standar
iii. Sasaran dan Program Pengawasan
c. Dukungan Keselamatan Konstruksi
i. Kompetensi
d. Operasi Keselamatan Konstruksi
i. Struktur Organisasi Pengawasan Pekerjaan Konstruksi
ii. Pengelolaan Keselamatan Konstruksi
e. Evaluasi Kinerja Keselamatan Konstruksi
Dokumen Identifikasi dan Perencanaan RKK dibuat sesuai format Peraturan
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 21 Tahun 2019

X. JANGKA WAKTU LAYANAN


Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan Manajemen Konstruksi (MK) adalah selama 180
(Seratus Delapan Puluh) hari kalender pada Tahun Anggaran 2023.

XI. DATA DAN INFORMASI


1. Untuk melaksanakan tugasnya Konsultan Manajemen Konstruksi (MK) wajib mencari
informasi yang dibutuhkan selain dari data dan informasi yang diberikan Pemberi Tugas
dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK)/ Pengarahan Penugasan ini.
2. Konsultan Manajemen Konstruksi (MK) harus memeriksa kebenaran data dan informasi
yang digunakan dalam pelaksanaan tugasnya, baik yang berasal dari Pemberi
Tugas/pemilik proyek maupun yang dicari sendiri, dalam hal informasi yang diperlukan
Konsultan Manajemen Konstruksi (MK).
3. Dalam hal informasi yang diperlukan Konsultan MK akan mengevaluasi data yang
dikumpulkan oleh tim perencanaan meliputi beberapa hal sebagai berikut :
Dokumen rancangan awal (Basic Design), meliputi:
- referensi data penyelidikan tanah/geoteknik untuk lokasi terdekat dengan
pekerjaan;
- penetapan lingkup pekerjaan secara jelas dan terinci, kriteria desain, standar
pekerjaan yang berkaitan, standar mutu, dan ketentuan teknis pengguna jasa
lainnya;

10
-
identifikasi dan alokasi risiko proyek;
-
identifikasi dan kebutuhan lahan; dan
-
gambar dasar, gambar skematik, gambar potongan, gambar tipikal, atau gambar
lainnya yang mendukung lingkup pekerjaan; dan
4. Seluruh dokumen hasil penawaran dari Penyedia Jasa pelaksana Konstruksi.
XII. Uraian Pekerjaan, Identifikasi Bahaya dan Penetapan Resiko Bangunan/ Jasa
Lainnya terkait Keselamatan
No Item Identifikasi Dampak Penilaian Risiko
Pekerjaan Bahaya Kekerapan Keparahan Tingkat
Risiko
1 Pekerjaan Pekerja
Bangunan Tertimpa Besar 5 3 15
Water Beton
Museum

XIII. KLASIFIKASI KONSULTAN MANAJEMEN KONSTRUKSI


A. Perusahaan Konsultan
Perusahaan memiliki pengalaman melaksanakan tugas konsultansi manajemen
konstruksi serta berpengalaman dalam pekerjaan Manajemen Konstruksi Bangunan
Gedung, dengan Kualifikasi Menengah, Klasifikasi Konsultan Lainnya, Sub Klasifikasi
Jasa Manajemen Proyek Terkait Konstruksi Bangunan (KL403) KBLI 2017 atau
Subklasifikasi Jasa Rekayasa Konstruksi Bangunan Gedung Hunian dan Nonhunian
(RK001) KBLI 2020.
B. Personil Konsultan MK Per Paket Pekerjaan Terintegrasi Rancang Bangun
Personil konsultan yang akan ditempatkan dalam pekerjaan ini harus memiliki
pengalaman yang relevan dan memadai terhadap penugasan yang dilakukan serta
memiliki pengalaman Commented [AS1]: Menunggu surat dit bpb 16 melaksanakan
tugas sebagai Tenaga Ahli dalam Manajemen Konstruksi/Pengawasan Konstruksi
Bangunan Gedung dan atau Infrastruktur. Diharapkan perusahaan konsultan mampu
memanfaatkan sumber daya potensi yang tersedia di daerah. Kualifikasi personil
konsultan yang akan ditempatkan ditampilkan pada Tabel 1. Adapun tugas dan
kewajiban masing-masing personil ditampilkan pada Tabel 2.

Tabel 1 Kualifikasi Personil Konsultan

Bidang Pengalam Kualifi


Syarat SKK Konstruksi/
No Jabatan Keahlian an kasi
Minimal Minimal Sertifikat
A TENAGA AHLI
I Team Leader
1 Team Leader Manajemen S1/ D4 7 Tahun Ahli Ahli Bidang Keahlian
(TL) Konstruksi Terapan Madya Manajemen Konstruksi/
Ahli Teknik Bangunan
Gedung
II Supervision
Engineer (SE)
1 Ahli Arsitektur Teknik S1/ D4 5 Tahun Ahli Arsitek Madya
Bangunan Arsitektur Terapan Madya
Gedung

11
Bidang Pengalam Kualifi
Syarat SKK Konstruksi/
No Jabatan Keahlian an kasi
Minimal Sertifikat
Minimal
2 Ahli Struktur Teknik Sipil S1/ D4 5 Tahun Ahli Ahli Teknik Bangunan
Bangunan Konstruksi Terapan Madya Gedung
Gedung
3 Ahli Geoteknik Teknik Sipil S1/ D4 5 Tahun Ahli Ahli Geoteknik
Geoteknik Terapan Madya
4 Ahli Mekanikal Teknik S1/ D4 5 Tahun Ahli Ahli Bidang Keahlian
Elektrikal dan Mekanikal Terapan Madya Teknik Mekanikal/ Ahli
Plambing Elektrikal Teknik Plambing dan
Pompa Mekanik/ Ahli
Teknik Tenaga Listrik

III Quality Engineer


1 Ahli Arsitektur Teknik S1/ D4 2 Tahun Ahli Arsitek Madya
Bangunan Arsitektur Terapan Madya
Gedung
2 Ahli Struktur Teknik Sipil S1/ D4 2 Tahun Ahli Ahli Teknik Bangunan
Bangunan Konstruksi Terapan Muda Gedung
Gedung
3 Ahli Geoteknik Teknik Sipil S1/ D4 2 Tahun Ahli Ahli Geoteknik
Geoteknik Terapan Muda
4 Ahli Bahan Teknik Sipil S1/ D4 2 Tahun Ahli Ahli Teknik Bangunan
Bangunan/ Terapan Muda Gedung
Konstruksi
5 Ahli Mekanikal Teknik S1/ D4 2 Tahun Ahli Ahli Bidang Keahlian
Elektrikal & Mekanikal Terapan Muda Teknik Mekanikal/ Ahli
Plambing Elektrikal Teknik Plambing dan
Pompa Mekanik/ Ahli
Teknik Tenaga Listrik
IV Quantity Engineer
1 Quantity Teknik Sipil S1/ D4 3 Tahun Ahli Ahli Bidang Keahlian
Engineer Terapan Muda Manajemen Konstruksi
/ Ahli Manajemen
Proyek Konstruksi
V HSE
1 Ahli K3 K3 S1/ D4 3 Tahun Ahli Ahli Madya K3
Konstruksi/ Konstruksi/ Terapan Ahli Madya/ Konstruksi/ Ahli KK
Ahli KK Ahli KK Madya / 0 Ahli dengan pengalaman 3
Tahun Ahli Utama Tahun atau Ahli Utama
Utama K3 Konstruksi/ Ahli KK
tanpa Syarat
Pengalaman

12
Masa
No Personil Deskripsi Tugas dan Kewajiban
Kontrak
I Team Leader
1 Team Leader (TL) 6 bulan memimpin dan mengkoordinir seluruh
kegiatan anggota-anggota tim kerja
dalam pelaksanaan pekerjaan sampai
dengan pekerjaan dinyatakan selesai
II Supervision Enginer (SE)
1 Ahli Arsitektur Bangunan 6 bulan merancang dan mengawasi pelaksanaan
Gedung bangunan Gedung, perkotaan, dan
lingkungan binaan, yang meliputi aspek
fungsional, estetika, budaya, dan sosial,
serta memahami penerapan BIM
2 Ahli Struktur Bangunan 6 bulan merancang, melaksanakan dan
Gedung mengawasi pekerjaan struktur bangunan
Gedung yang menguasai bangunan
gedung, serta memahami penerapan
BIM
3 Ahli Geoteknik 3 bulan Menganalisis data geoteknik, survey
lokasi, mengevaluasi dan menetapkan
data yang akan diselidiki, merencanakan
sumber daya penyelidikan geoteknik,
merencanakan dampak lingkungan,
membuat laporan dan rekomendasi hasil
penyelidikan geoteknik
4 Ahli Mekanikal Elektrikal & 4 bulan merancang bentuk dan struktur
Plambing mekanikal pada bangunan tertentu atau
di luar bangunan, melaksanakan dan
mengawasi pekerjaan konstruksi
mekanikal, serta memahami penerapan
BIM. merancang bentuk, struktur, sistem
instrumentasi dan sistem kendali
pembangkit tenaga listrik, melaksanakan
dan mengawasi pekerjaan konstruksi
pembangkit tenaga listrik dan
pemasangan instalasi pembangkit
tenaga listrik, serta memahami
penerapan BIM
III Quality Enginer
1 Ahli Arsitektur Bangunan 6 bulan merancang dan mengawasi pelaksanaan
Gedung bangunan Gedung, perkotaan, dan
lingkungan binaan, yang meliputi aspek
fungsional, estetika, budaya, dan sosial,
serta memahami penerapan BIM
2 Ahli Struktur Bangunan 6 bulan merancang, melaksanakan dan
Gedung mengawasi pekerjaan struktur bangunan
Gedung yang menguasai bangunan
gedung, serta memahami penerapan
BIM
3 Ahli Geoteknik 3 bulan Menganalisis data geoteknik, survey
lokasi, mengevaluasi dan menetapkan
data yang akan diselidiki, merencanakan
sumber daya penyelidikan geoteknik,
merencanakan dampak lingkungan,

13
membuat laporan dan rekomendasi hasil
penyelidikan geoteknik
4 Ahli Bahan Bangunan/ 6 bulan Mengumpulkan data geoteknik dan
Konstruksi parameter tanah pada lokasi yang dipilih,
melakukan perhitungan struktur atas dan
struktur bawah bangunan gedung,
menyiapkan data teknis untuk
penyusunan spesifikasi teknis bangunan
gedung, melakukan persiapan
pelaksanaan konstruksi menyiapkan
kegiatan uji fungsi bangunan dan sarana
dalam bangunan gedung, membuat
laporan pekerjaan
5 Ahli Mekanikal Elektrikal & 5 bulan merancang bentuk dan struktur
Plambing mekanikal pada bangunan tertentu atau
di luar bangunan, melaksanakan dan
mengawasi pekerjaan konstruksi
mekanikal, serta memahami penerapan
BIM. merancang bentuk, struktur, sistem
instrumentasi dan sistem kendali
pembangkit tenaga listrik, melaksanakan
dan mengawasi pekerjaan konstruksi
pembangkit tenaga listrik dan
pemasangan instalasi pembangkit
tenaga listrik, serta memahami
penerapan BIM
IV Quantity Engineer
1 Quantity Engineer 6 bulan bertanggung jawab terutama untuk
melakukan pemeriksaan kuantitas hasil
pengukuran setiap pekerjaan dan
pengendalian keluaran hasil pekerjaan
yang sesuai dengan yang telah
ditentukan dalam Dokumen Kontrak,
serta memahami penerapan BIM
V HSE
1 Ahli K3 Konstruksi/ Ahli KK 6 bulan memiliki kompetensi membuat dan
menyusun program dan perencanaan
keselamatan kerja proyek konstruksi dan
melakukan pengawasan atas penerapan
sistem, program dan perencanaan
keselamatan dan Kesehatan kerja dalam
pelaksanaan proyek konstruksi, serta
memahami penerapan BIM

XIV. PROGRAM KERJA


- Penyedia jasa Manajemen Konstruksi menyusun program kerja meliputi:
- program kerja berupa jadwal kegiatan secara terperinci;
- alokasi tenaga ahli yang lengkap (disiplin ilmu dan jumlahnya) material, peralatan,
dan tenaga yang diusulkan Penyedia Jasa Pelaksanaan Konstruksi Terintegrasi

14
Rancang dan Bangun (Design and Build) harus mendapat persetujuan dari Pemberi
Tugas/Pemilik Proyek atas rekomendasi Tim Teknis;
- uraian konsepsi konsultan Manajemen Konstruksi (MK) atas pekerjaan Pekerjaan
Konstruksi Terintegrasi proyek tersebut;
- setelah ketiga hal tersebut diatas mendapat persetujuan/kesepakatan dari Pejabat
Pembuat Komitmen (PPK), maka menjadi pedoman penugasan dalam pelaksanaan
Pekerjaan Terintegrasi dalam melaksanakan tugasnya;
- Jadwal program kerja meliputi:
a. Jadwal/Rencana Waktu Kerja
b. Jadwal/Rencana Penggunaan Tenaga Ahli
c. Struktur/Badan Organisasi
d. Uraian Tugas, Wewenang dan tanggung Jawab
e. Jadwal/ Rencana Waktu Kerja Tenaga Ahli
 Jadwal/Rencana Penggunaan Tenaga Ahli tersebut harus mendapat
persetujuan dari Pemberi Tugas untuk dapat digunakan sebagai pedoman
pelaksanaan KAK ini
 Jadwal/Rencana Pengadaan Material, dan
 Jadwal/Rencana Pengadaan Peralatan Berat.
 Jadwal/Rencana program kerja disajikan dalam format barchart dan juga
memperlihatkan lintasan kritis

XV. ASAS-ASAS PENGAWASAN


Selain dari kriteria diatas dalam melaksanakan tugasnya konsultan Manajemen
Konstruksi hendaknya memperhatikan azas-azas pengawasan sebagai berikut:
a. Fact Finding, bahwa pengawasan harus menemukan fakta-fakta tentang
bagaimana Penyedia Jasa menjalankan tugasnya;Preventif, dalam arti bahwa
pengawasan dilaksanakan untuk mencegah timbulnya penyimpangan-
penyimpangan dalam pelaksanaan rencana;
b. Pengawasan diarahkan kepada masa sekarang, dalam arti bahwa pengawasan
hanya ditujukan terhadap kegiatan-kegiatan yang sedang dilaksanakan;
c. Pengawasan hanya merupakan alat untuk meningkatkan efisiensi;
d. Pengawasan harus mempermudah tercapainya tujuan;
e. Pengawasan harus lebih bersifat membimbing; dan
f. Pengawasan harus memperhatikan praktik konstruksi hijau.

XVI. KELUARAN
1. Tahapan Persiapan Pengadaan Pekerjaan Konstruksi
a. Hasil reviu pagu anggaran yang ditetapkan oleh PPK;
b. Hasil verifikasi dalam bentuk persetujuan atau penolakan prubahan Kontrak; dan
c. Hasil reviu jaminan mutu (quality assurance) pelaksanaan tahapan persiapan
pengadaan pekerjaan Rancang dan Bangun (Design and Build).

2. Usulan Metode Pelaksanaan Konstruksi


a. Hasil review dan rekomendasi terkait Pengenalan terhadap Pekerjaan Konstruksi
yang diwujudkan dalam alur pikir pengembangan gagasan/konsep yang mendukung
penggunaan metode konstruksi yang tepat untuk pekerjaan terkait;
b. Hasil review dan rekomendasi terkait persiapan pelaksanaan pekerjaan konstruksi
(Site Preparation), konsultan Manajemen Konstruksi (MK) selanjutnya melakukan
konsultasi dengan Tim Teknis dan PPK;
c. Hasil review dan rekomendasi terkait permasalahan teknis yang ada dalam
pekerjaan Rancang dan Bangun (Design and Build) Revitalisasi Museum Mandala
Mathika Subak di Kabupaten Tabanan, dalam hal ini perlu dilakukan upaya

15
koordinasi dan sinkronisasi dengan berbagai instansi terkait termasuk masyarakat
yang ada untuk memperoleh masukan dalam perencanaan yang berkaitan dengan
organisasi/tata ruang; dan
d. Hasil review dan rekomendasi terkait Asas “berkelanjutan” sebagai salah satu
pertimbangan penting untuk menjamin kelangsungan dari niatan baik, seperti
termaksud dari upaya pemberdayaan dan pengembangan kegiatan ini dengan
tetap mempertimbangkan efisiensi waktu dan biaya.

3. Tahapan Pelaksanaan Konstruksi


a. Berita acara atau review pada tahap Pelaksanaan Konstruksi terkait dengan
Perencanaan Teknis
b. Hasil review dan rekomendasi terhadap Program Kerja yang diajukan oleh
Penyedia Jasa Pelaksanaan Konstruksi dan kesesuaiannya dengan jadwal yang
telah ditetapkan;
c. Hasil review dan rekomendasi pelaksanaan konstruksi terkait Bangunan dan
kelengkapannya yang sesuai dengan dokumen teknis pelaksanaan konstruksi;
d. Hasil review dan rekomendasi rancangan terkait aspek-aspek Perancangan
Bangunan Gedung Hijau dan Rencana capaian pada Metode Pelaksanaan
Konstruksi Hijau.
e. Melakukan kegiatan pengawasan konstruksi yang terdiri atas:
- memeriksa dan mempelajari dokumen untuk pelaksanaan konstruksi yang
akan dijadikan dasar dalam pengawasan pekerjaan dilapangan;
- mengawasi pemakaian bahan, peralatan dan metode pelaksanaan, serta
mengawasi ketepatan waktu dan biaya pekerjaan konstruksi;
- mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi dari segi kualitas, kuantitas
dan laju;
- mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi dari segi penerapan Aspek
Bangunan Gedung Hijau;
- mengumpulkan data dan informasi dilapangan untuk memecahkan
persoalan yang terjadi selama pekerjaan konstruksi fisik;
- menyelenggarakan rapat-rapat lapangan secara berkala, membuat laporan
mingguan dan bulanan pekerjaan pengawasan, dengan masukan hasil
rapat-rapat lapangan dan laporan harian/mingguan pekerjaan konstruksi
fisik yang dibuat oleh pelaksana konstruksi;
- menyusun laporan dan berita acara dalam rangka kemajuan pekerjaan dan
pembayaran angsuran, pekerjaan pelaksanaan konstruksi termasuk
laporan terkait BIM;
- meneliti gambar-gambar untuk pelaksanaan (shop drawings) yang diajukan
oleh pelaksana konstruksi;
- meneliti gambar-gambar yang sesuai dengan pelaksanaan dilapangan (As
Built Drawing) serah terima I;
- menyusun daftar cacat/kerusakan sebelum serah terima I dan mengawasi
perbaikannya pada masa pemeliharaan;
- bersama-sama dengan penyedia jasa perencanaan menyusun petunjuk
pemeliharaan dan penggunaan bangunan gedung;
- menyusun berita acara persetujuan kemajuan pekerjaan, serah terima
pertama, berita acara pemeliharaan pekerjaan dan serah terima pekerjaan
konstruksai, sebagai kelengkapan untuk pembayaran angsuran pekerjaan
konstruksi;
- membantu pengelola kegiatan dalam menyusun dokumen pendaftaran; dan
- membantu pengelola kegiatan dalam penyiapan kelengkapan dokumen
Sertifikat Laik Fungsi (SLF) dari Pemerintah Kabupaten/Kota setempat.

16
XVII. PELAPORAN
A. Laporan pendahuluan meliputi:
 Pemahaman terhadap lingkup layanan konsultan selama masa kontrak;
 Rencana kerja penyedia jasa secara menyeluruh dan pengorganisasian pekerjaan;
 Mobilisasi tenaga ahli dan tenaga pendukung lainnya;
 Jadwal kegiatan penyedia jasa; dan
 Jadwal Pelaksanaan dan Penugasan tenaga ahli
 Ringkasan kemajuan pelaksanaan pegawasan (jika sudah ada)
 Reviu teknis proposal desain/desain awal, jadwal pelaksanaan, serta mobilisasi
pekerja dan peralatan pelaksana konstruksi terintegrasi rancang bangun.
Laporan Pendahuluan harus diserahkan selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari
kalender sejak Surat Perintah Mulai Kerja diterbitkan, sebanyak 5 (lima) buku laporan.
B. Laporan Mingguan meliputi:
 prestasi kemajuan pekerjaan harian;
 permasalahan di lapangan setiap hari;
 kegiatan harian masing-masing tenaga ahli yang dimobilisasi;
 prestasi kemajuan dalam 1 minggu dari tahapan perancangan , tahap pelaksanaan
konstruksi sampai serah terima akhir pekerjaan;
 hambatan/ kendala yang ada dan upaya penyelesaiannya;
 hasil review dokumen-dokumen perencanaan dalam hal pembuatan gambar detail;
 rekapitulasi hasil pemeriksaan atas Laporan Cuaca, Laporan Tenaga Kerja,
Laporan Progress selama 1 minggu;
 rekapitulasi pemeriksaan izin kerja, izin material dan izin terkait kemajuan pekerjaan
konstruksi selama 1 minggu;
 rekomendasi teknis serta target pekerjaan untuk pelaksanaan pada minggu
berikutnya;
 dokumentasi pekerjaan;
 capaian pelaksanaan konstruksi pada aspek Bangunan Gedung Hijau;
Laporan mingguan harus dibukukan secara baik dan urut untuk pedoman pengawasan
dan pengendalian mingguan, diserahkan selambat-lambatnya 1 (satu) minggu
berikutnya, dibuat 5 (lima) rangkap buku untuk digunakan sebagai pedoman di lapangan
dan laporan kepada pengguna jasa.
C. Laporan Bulanan meliputi:
 ringkasan pelaksanaan pekerjaan (daftar pelaksanaan kegiatan pemeriksaan
beserta hasil dan status persetujuannya);
 Laporan sumber daya manusia tim Konsultan (personil, time sheet, dll);
 Daftar dan status persetujuan yang dikeluarkan oleh Konsultan Pengawas;
 Daftar dan status instruksi yang dikeluarkan Konsultan Pengawas kepada Peyedia;
 Daftar dan status persetujuan dokumen yang harus ditindaklanuti oleh
Kasatker/PPK;
 Kendala yang dihadapi Konsultan Pengawas, tindakan yang telah dan akan
dilakukan serta dukungan yang dibutuhkan;
 prestasi kemajuan pekerjaan konstruksi dalam 1 bulan;
 rekapitulasi 1 bulan hambatan/ kendala yang ada dan upaya penyelesaiannya;
 rekapitulasi hasil pemeriksaan atas Laporan Cuaca, Laporan Tenaga Kerja,
Laporan Progress selama 1 bulan saat masa pelaksanaan;
 rekapitulasi pemeriksaan izin kerja, izin material dan izin terkait kemajuan pekerjaan
konstruksi selama 1 bulan;
 evaluasi dan rekomendasi teknis serta target kegiatan untuk pelaksanaan pada
bulan berikutnya;
 evaluasi pelaksanaan konstruksi pada Aspek Bangunan Gedung Hijau; dan
 dokumentasi pekerjaan.
Laporan bulanan harus diserahkan setiap minggu pertama pada bulan berikutnya,
dibuat 5 (lima) rangkap buku sebagai pertanggungjawaban kinerja bulanan kepada
pengguna jasa.

17
D. Laporan Bulanan meliputi:
 Memuat Hasil sementara pelaksanaan kegiatan di dalam proyek;
 Kemajuan pelaksanaan pekerjaan;
 Rencana kerja untuk sisa masa pengawasan termasuk pemutakhiran sebagai konsekuensi
jika hasil kemajuan pelaksanaan pekerjaan tidak sesuai dengan rencana;
 Jadwal pelaksanaan dan penggunaan tenaga ahli, dan Evaluasi sementara dan saran kepada
PPK;
 Penyerahan laporan antara pada pertengahan waktu pelaksanaan kontrak dan dibuat
sebanyak 5 (lima) rangkap buku.

E. Laporan Akhir, meliputi:
 Rencana kerja awal untuk selama periode pekerjaan;
 Rencana kerja yang dimutakhirkan selama periode pekerjaan;
 Realisasi pelaksanaan pengawasan;
 Jadwal dan realisasi pelaksanaan dan penggunaan tenaga ahli selama masa
periode pekerjaan;
 Evaluasi pelaksanaan pengawasan secara menyeluruh dan saran kepada PPK
 Rekapitulasi hambatan / kendala yang ada dan upaya penyelesaianya selama
pekerjaan MK dilaksanakan;
 Hasil evaluasi, analisis masalah, serta prediksi/konsep model strategi program
kegiatan pekerjaan MK yang terbaik sesuai dengan kondisi pekerjaan yang ada
untuk kepentingan yang akan datang dari semua aspek pekerjaan; dan
 Rekomendasi teknis untuk akhir masa pelaksanaan MK.
Laporan akhir dibuat 5 (lima) rangkap buku dan harus diserahkan selambat-lambatnya
pada saat serah terima pertama pekerjaan konstruksi fisik, dalam bentuk buku.
F. Dokumentasi, meliputi:
 foto dan video pekerjaan dan udara (durasi 5 menit) tiap mingguan pelaksanaan
kegiatan; dan
 foto udara dan video udara (durasi 5 menit) kondisi site pada progress 0%, 25%,
50%, 75%, dan 100%.
G. Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK) Perancangan
H. Seluruh laporan dirangkum dalam Harddisk 1 TB termasuk sumarry report dan
dokumentasi pelaksanaan baik dalam bentuk foto ataupun video sebagai
pertanggungjawaban kinerja kepada pengguna jasa.

XVIII. SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN


1) Metoda Kerja/Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan
a. Konsultan MK diwajibkan mempelajari secara seksama seluruh gambar
pelaksanaan beserta uraian pekerjaan sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai;
b. Konsultan MK wajib memasukan jadwal kerja, identifikasi dari tempat kerja, nama,
jabatan, dan keahlian masing-masing anggota pelaksana pekerjaan, serta
inventarisasi peralatan yang digunakan dalam melaksanakan pekerjaan;
c. Dalam hal mendukung kelancaran pekerjaan harus dilakukan koordinasi dengan
seluruh pihak yang terlibat dalam kegiatan proyek dimana seluruh aktivitas yang
menyangkut kegiatan proyek harus dikoordinasikan terlebih dahulu, agar gangguan
dan konflik satu dengan lainnya dapat dihindarkan.

18
2) Ketentuan Penggunaan Peralatan
Pada prinsipnya segala peralatan dan material yang diperlukan untuk melaksanakan
kegiatan harus disediakan oleh Konsultan MK, dalam hal ini peralatan bantu pendukung
pemeriksaan lapangan yang sudah dimiliki sendiri maupun sewa (dengan kondisi baik)
yang keseluruhannya diperhitungkan menjadi beban biaya kegiatan ini atas kesepakatan
dengan Pejabat Pembuat Komitmen (yang bertindak untuk dan atas nama
Pemberi Tugas/Pemilik Proyek) sesuai spesifikasi dan atau besaran biaya yang
tercantum dalam kontrak.
3) Ketentuan Gambar Kerja
a. Semua ukuran yang tertera dalam gambar adalah ukuran jadi, dalam keadaan
selesai/terpasang;
b. Konsultan MK diwajibkan memperhatikan dan meneliti terlebih dahulu semua
ukuran yang tercantum pada gambar kerja, seperti peil-peil, ketinggian, lebar,
ketebalan, luas penampang dan lain-lainnya sebelum memulai pekerjaan. Bila ada
keraguan mengenai ukuran atau bila ada ukuran yang belum tercantum dalam
gambar, maka Konsultan MK wajib melaporkan hal tersebut secara tertulis kepada
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) untuk mendapatkan keputusan ukuran mana
yang akan dipakai dan dijadikan pegangan;
c. Konsultan MK diwajibkan memperhatikan dan meneliti terlebih dahulu kesesuaian
penilaian kinerja Bangunan Gedung Hijau pada gambar. Bila ada keraguan, maka
Konsultan MK wajib melaporkan hal tersebut secara tertulis kepada Pejabat
Pembuat Komitmen (PPK) untuk mendapatkan keputusan ukuran mana yang akan
dipakai dan dijadikan pegangan;
d. Konsultan MK tidak dibenarkan mengubah atau mengganti ukuran-ukuran yang
tercantum di dalam gambar kerja tanpa sepengetahuan PPK. Bila hal tersebut
terjadi, segala akibat yang akan menjadi tanggung jawab Konsultan MK.
4) Ketentuan Jaminan Kualitas
Konsultan MK harus menjamin kepada PPK bahwa semua material bangunan dan
perlengkapan kerja lapangan khususnya yang berkaitan dengan peralatan keselamatan
kerja (K3) adalah material atau peralatan baru yang disediakan oleh Penyedia Jasa
Pelaksanaan Konstruksi.
5) Ketentuan Aspek Bangunan Gedung Hijau
Konsultan MK harus menjamin kepada PPK bahwa semua rancangan, penggunaan
material, dan proses pelaksanaan konstruksi yang disediakan oleh Penyedia Jasa
Pelaksana Konstruksi yang akan dilakukan dengan Terintegrasi Rancang Bangun
(Design and Build) telah memenuhi minimal madya Bangunan Gedung Hijau sesuai SE
Direktur Jenderal Cipta Karya No. 86/SE/DC/2016 tahun 2016.

19
XIX. PENUTUP
Kerangka acuan kegiatan ini merupakan panduan dalam pelaksanaan Pekerjaan
Manajemen Konstruksi Revitalisasi Museum Mandala Mathika Subak. Hal
yang belum cukup diatur dalam kerangka acuan kegiatan ini, akan diatur
kemudian dan dituangkan dalam berita acara perubahan dan atau penambahan
yang mempunyai kekuatan hukum yang sama dengan kerangka acuan kegiatan
ini.

Denpasar, Maret 2023


tahui/Menyetujui Pejabat Pembuat Komitmen Penatagunaan Sumber
MengeKerja Balai Wilayah Sungai Daya Air, Satuan Kerja Balai Wil ayah Sungai Bali-
Kepala Satuan Bali-Penida, Penida

aha Abdi, S.T., M.P.P.M Bima Anjasmoro., S T.,MT


Dr. Eka Nugr 0917 199803 1 004 NIP. 19850714 20101 2 1 002
NIP. 1970

20

Anda mungkin juga menyukai