REV2 KAK MK 26062023 KAK Addendum
REV2 KAK MK 26062023 KAK Addendum
TA. 2023
1
DAFTAR ISI
2
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
MANAJEMEN KONSTRUKSI REVITALIASASI MUSEUM MANDALA MATHIKA SUBAK
DI KABUPATEN TABANAN
II. PENDAHULUAN
A. UMUM
Sehubungan akan diselenggarakannya paket pekerjaan Rancang dan Bangun (Design
and Build) Revitalisasi Museum Mandala Mathika Subak di Kabupaten Tabanan dan
sesuai dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 1
Tahun 2020 tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Pekerjaan Konstruksi
Terintegrasi Rancang Bangun Melalui Penyedia, maka diperlukan tersedianya
Konsultan Manajemen Konstruksi yang menyediakan layanan usaha manajemen
konstruksi berdasarkan Kontrak. Konsultan Manajaemen Konstruksi diharapkan dapat
mengawal pekerjaan Rancang dan Bangun sejak persiapan pengadaan sampai dengan
serah terima akhir hasil pekerjaan.
3
B. LATAR BELAKANG
1. Pekerjaan yang dilaksanakan adalah Revitalisasi Museum Mandala Mathika Subak
di Kabupaten Tabanan sebagai kawasan Cagar Budaya yang berdaya guna dalam
mendukung pelestarian lembaga adat subak;
2. Waktu pelaksanaan fisik Revitalisasi Museum Mandala Mathika Subak di Kabupaten
Tabanan ini sangat terbatas dan belum tersedianya Rencana Teknis Terinci maupun
Detailed Engineering Design (DED) untuk seluruh lingkup kegiatan. Oleh sebab itu
sesuai Peraturan Menteri PUPR Nomor 1 Tahun 2020 tentang Standar dan Pedoman
Pengadaan Pekerjaan Konstruksi Terintegrasi Rancang Bangun Melalui Penyedia
dan Peraturan Menteri PUPR Np. 25 Tahun 2020 Tentang Perubahan Atas
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Permahan Rakyat Nomor 1 Tahun
2020 Tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Pekerjaan Konstruksi Terintegrasi
Rancang Bangun Melalui Penyedia, jenis pekerjaan konstruksi yang akan
dilaksanakan ini termasuk dalam jenis pekerjaan Konstruksi Terintegrasi Rancang
Bangun (Design and Build), yaitu pekerjaan yang menggabungkan kegiatan
perencanaan dan pelaksanaan konstruksi dalam satu kesatuan pengadaan
pekerjaan jasa konstruksi; dan
3. Pekerjaan yang dilaksanakan adalah Revitalisasi Museum Mandala Mathika Subak
di Kabupaten Tabanan, diselenggarakan dengan proses Konstruksi Terintegrasi
Rancang dan Bangun (Design and Build) dengan sistem Kontrak Tahun Tunggal /
Single Year Contract (SYC). Pada pekerjaan ini diterapkan prinsip bangunan
gedung hijau mengacu pada Peraturan Menteri PUPR Nomor 2 Tahun 2015 tentang
Bangunan Gedung Hijau. Selain itu, pada tahap perencanaan dan pelaksanaan di
lapangan diwajibkan menerapkan persyaratan kemudahan bangunan gedung
mengacu kepada Peraturan Menteri PUPR Nomor 14 Tahun 2017 tentang
Persyaratan Kemudahan Bangunan Gedung. Pekerjaan. Salah satu peran konsultan
manajemen kontruksi dalam rangka efesiensi dan efektifitas waktu dan biaya saat
pelaksanaan adalah dengan penggunaan aplikasi BIM (Building Information
Modeling). Sesuai Aamanat Peraturan Menteri PUPR No. 22 Tahun 2018
Penggunaan BIM ini diwajibkan oleh pemerintah pada bangunan gedung negara
tidak sederhana, dengan luasan lebih dari 2.000 m2 dan di atas dua lantai.
Kesimpulannya adalah seluruh pekerjaan Revitalisasi Museum Mandala Mathika
Subak wajib mengacu pada Peraturan Bangunan Gedung Negara, sesuai standar
dan acuan yang disebutkan dalam KAK.
4
10. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 1 Tahun 2022
tentang Pedoman Penyusunan Perkiraan Biaya Pekerjaan Konstruksi Bidang
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;
11. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 10 Tahun 2021
tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi;
12. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 1 Tahun 2020
tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Pekerjaan Konstruksi Terintegrasi
Rancang Bangun Melalui Penyedia;
13. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 25 Tahun 2020
tentang Perubahan atas Peraturan Menteri PUPR Nomor 1 Tahun 2020 tentang
Standar dan Pedoman Pengadaan Pekerjaan Konstruksi Terintegrasi Rancang
Bangun Melalui Penyedia;
14. Surat Edaran Meneteri PUPR nomor 10/SE/M/2016 tentang Penerbitan Izin
Mendirikan Bangunan Gedung dan Sertifikat Laik Fungsi;
15. Surat Edaran Direktur Jendelral Cipta Karya Kementerian PUPR Nomor
86/SE/DC/2016 tanggal 29 Desember 2016 tentang Petunjuk Teknis
Penyelenggaraan Bangunan Gedung Hijau;
16. Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
11/SE/M/2019 Tahun 2019 tentang Petunjuk Teknis Biaya Penyelenggaraan Sistem
Manajemen Keselamatan Konstruksi;
17. Normalisasi Teknis yang berlaku dan terbaru (SNI/SKNI/SKBI dan lain-lain); dan
18. Peraturan-Peraturan Daerah setempat yang berlaku.
IV. SASARAN
Sasaran dari pekerjaan Manajemen Konstruksi Revitaliasasi Museum Mandala Mathika
Subak Di Kabupaten Tabanan adalah:
1. Terarahnya pelaksanaan pekerjaan Rancang dan Bangun (Design and Build)
Revitalisasi Museum Mandala Mathika Subak di Kabupaten Tabanan sesuai dengan
tahapan kegiatan mulai dari pengendalian perencanaan, pengawasan pelaksanaan
konstruksi sampai pelaporan yang memenuhi standar dan kriteria teknis;
2. Terkendalinya kegiatan perencanaan, dan pengawasan pelaksanaan pekerjaan
Rancang dan Bangun (Design and Build) Revitalisasi Museum Mandala Mathika
Subak di Kabupaten Tabanan secara berkualitas, tepat waktu, dalam batas biaya
yang tersedia, serta diselenggarakan secara tertib administrasi. Konsultan
manajemen konstruksi wajib menerapkan penggunaan aplikasi BIM sebagai upaya
pengendalian pelaksanaan pekerjaan;
3. Adanya rekomendasi pengendalian, koordinasi dan evaluasi pada semua tahapan
pelaksanaan kegiatan administrasi yang dilakukan oleh Penyedia Jasa Konstruksi
5
Terintegrasi Rancang dan Bangun (Design and Build) sehingga terwujud tertib
administrasi; dan
4. Tersedianya data dan informasi tentang perkembangan kegiatan Penyedia Jasa
Konstruksi Terintegrasi Rancang dan Bangun (Design and Build) dalam bentuk
pelaporan sehingga proses pengendalian dapat berjalan sesuai dengan rencana.
B. Standar Pembiayaan
Biaya pekerjaan Manajemen Konstruksi mengacu ketentuan sebagaimana diatur dalam:
1. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 22/PRT/M/2018
tentang Pembangunan Bangunan Gedung Negara;
2. Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
16/SE/M/2022 tentang Susunan Tenaga Ahli Penyedia Jasa Konsultasi Pengawasan
Konstruksi di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat; dan
3. Ketentuan Upah Minimum Provinsi setempat.
VII. KRITERIA
Dalam pekerjaan Manajemen Konstruksi yang dimaksud pada penugasan ini adalah
Konsultan Manajemen Konstruksi harus memperhatikan persyaratan-persyaratan
sebagai berikut:
6
4. Persyaratan Prosedural
Penyelesaian administrasi sehubungan dengan pekerjaan di lapangan, dilaksanakan
sesuai dengan prosedur dan peraturan yang berlaku.
Selain kriteria diatas untuk pekerjaan Manajemen Konstruksi berlaku pula ketentuan-
ketentuan dan peraturan administrasi teknis yang tercantum dalam standar,
pedoman dan peraturan yang berlaku.
7
IX. LINGKUP KEGIATAN, LINGKUP PEKERJAAN DAN LINGKUP TUGAS
A. Lingkup Kegiatan
Lingkup kegiatan pada pekerjaan ini mengacu kepada Peraturan Menteri PUPR Nomor
25 Tahun 2020 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri PUPR Nomor 1 Tahun 2020
tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Pekerjaan Konstruksi Terintegrasi Rancang
Bangun melalui Penyedia, Peraturan Menteri PUPR Nomor 1 Tahun 2020 tentang
Standar dan Pedoman Pekerjaan Konstruksi Terintegrasi Rancang dan Bangun Melalui
Penyedia, dan Peraturan Menteri PUPR no. 22/PRT/M/2018 tentang Pembangunan
Bangunan Gedung Negara dan serta peraturan lainnya bidang bangunan Gedung
(mengacu pada standar dan acuan di dalam KAK ini).
B. Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan dalam menyelenggarakan pekerjaan Konsultan Manajemen
Konstruksi (MK) pada pengendalian pelaksanaan pekerjaan Rancang dan Bangun
(Design and Build) Revitalisasi Museum Mandala Mathika Subak yang akan dilaksanakan
dengan metode Konstruksi Terintegrasi Rancang dan Bangun yang akan direncanakan
dalam 1 (Satu) Tahun Anggaran, yaitu Tahun Anggaran 2023. Pekerjaan yang harus
dilaksanakan dalam pelaksanaan Manajemen Konstruksi (MK) adalah pencapaian hasil
sesuai standar teknis sesuai yang disebutkan pada Peraturan- peraturan pada Poin (1).
C. Lingkup Tugas
1. Umum
Secara umum Konsultan Manajemen Konstruksi memiliki tugas sebagai berikut:
a. melaksanakan penjaminan mutu (quality assurance) pelaksanaan pekerjaan
mulai dari tahapan pelaksanaan konstruksi, sampai dengan serah terima akhir
pekerjaan;
b. mengawal pengadaan Penyedia jasa manajemen konstruksi untuk pekerjaan
pelaksanaan konstruksi dengan Rancang dan Bangun (Design and Build);
c. membantu pengguna jasa dalam melakukan persetujuan atau penolakan
perubahan Kontrak;
d. melakukan verifikasi atas tagihan pembayaran;
e. membantu pengguna jasa dalam menghitung nilai perolehan aset barang milik
negara; dan
f. membantu pengguna jasa ketika dilakukan audit hasil pekerjaan/proyek setelah
serah terima akhir pekerjaan.
2. Tahap Pelaksanaan Konstruksi Terintegrasi Rancang Bangun
Lingkup tugas pada tahap pelaksanaan konstruksi (terintegrasi rancang dan
bangun), meliputi:
- Pengajuan IMB
- Pengendalian dan evaluasi perencanaan dan pelaksanaan kegiatan, yang
meliputi detail desain, program penyediaan dan penggunaan sumber daya,
strategi dan pentahapan konstruksi.
- Memberikan konsultansi kegiatan perencanaan, yang meliputi penelitian dan
pemeriksaan hasil perencanaan dari sudut efisiensi sumber daya dan biaya,
serta kemungkinan keterlaksanaan konstruksi;
- Mengendalikan perencanaan, melalui kegiatan evaluasi program terhadap
hasil perencanaan, perubahan-perubahan lingkungan, penyimpangan teknis
dan administrasi atas persoalan yang timbul, serta pengusulan koreksi
program;
- Melakukan koordinasi dengan pihak-pihak yang terlibat pada tahap
perencanaan; - menyusun laporan bulanan kegiatan konsultansi manajemen
konstruksi tahap perencanaan, merumuskan evaluasi status dan koreksi
teknis bila terjadi penyimpangan;
- Meneliti kelengkapan dokumen perencanaan;
8
- Membuat laporan reviu desain pada setiap tahapan penyusunan rencana
teknis sebagai acuan persetujuan pengguna jasa serta menyiapkan
visualisasi 3 dimensi;
- Mengadakan dan memimpin rapat-rapat koordinasi perencanaan, menyusun
laporan hasil rapat koordinasi, dan membuat laporan kemajuan pekerjaan
manajemen konstruksi;
- Mengevaluasi program kegiatan pelaksanaan fisik yang disusun oleh
penyedia jasa pelaksanaan konstruksi, yang meliputi program-program
pencapaian sasaran fisik, penyediaan dan penggunaan sumber daya berupa:
tenaga kerja, peralatan dan perlengkapan, bahan bangunan, informasi, dana,
program Quality Assurance atau Quality Control, dan program kesehatan dan
keselamatan kerja (K3).
- Membantu pengguna jasa dalam melakukan persetujuan atau penolakan
perubahan Kontrak;
- Mengendalikan program pelaksanaan konstruksi fisik, yang meliputi program
pengendalian sumber daya, pengendalian biaya, pengendalian waktu,
pengendalian sasaran fisik (kualitas dan kuantitas) hasil konstruksi,
pengendalian perubahan pekerjaan, pengendalian tertib administrasi,
pengendalian kesehatan dan keselamatan kerja serta memastikan praktik
konstruksi hijau tetap dijalankan (amanat Peraturan Menteri PUPR tentang
bangunan gedung hijau);
- Melakukan evaluasi program terhadap penyimpangan teknis dan manajerial
yang timbul, usulan koreksi program dan tindakan turun tangan, serta
melakukan koreksi teknis bila terjadi penyimpangan;
- Dalam tahapan pengendalian dan evaluasi pelaksanaan konstruksi konsultan
manajemen konstruksi diwajibkan menerapkan penggunaan aplikasi BIM;
- Melakukan koordinasi antara pihak-pihak yang terlibat dalam pelaksanaan
konstruksi fisik;
- Melakukan kegiatan pengawasan yang terdiri atas:
a. Memeriksa dan mempelajari dokumen untuk pelaksanaan konstruksi
yang akan dijadikan dasar dalam pengawasan pekerjaan di lapangan;
b. Mengawasi pemakaian bahan, peralatan dan metode pelaksanaan, serta
mengawasi ketepatan waktu, dan biaya pekerjaan konstruksi;
c. Mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi dari segi kualitas,
kuantitas, dan laju pencapaian volume atau realisasi fisik;
d. Mengumpulkan data dan informasi di lapangan untuk memecahkan
persoalan yang terjadi selama pekerjaan konstruksi;
e. Menyelenggarakan rapat-rapat lapangan secara berkala, membuat laporan
mingguan dan bulanan pekerjaan manajemen konstruksi, dengan
masukan hasil rapat-rapat lapangan, laporan harian, mingguan dan
bulanan pekerjaan konstruksi fisik yang dibuat oleh penyedia jasa
pelaksanaan konstruksi;
f. Meneliti gambar-gambar untuk pelaksanaan (shop drawing) yang
diajukan oleh penyedia jasa pelaksanaan konstruksi;
g. Meneliti gambar-gambar yang sesuai dengan pelaksanaan di lapangan
(As Built Drawing) sebelum serah terima I;
h. Menyusun daftar cacat atau kerusakan sebelum serah terima I;
i. Bersama-sama dengan penyedia jasa perencanaan konstruksi
menyusun petunjuk pemeliharaan dan penggunaan bangunan gedung;
j. Menyusun berita acara persetujuan kemajuan pekerjaan, berita acara
serah terima pertama pekerjaan konstruksi, sebagai kelengkapan untuk
pembayaran angsuran pekerjaan konstruksi;
k. Melakukan verifikasi atas tagihan pembayaran;
l. Melakukan pemeriksaan dan menyatakan kelaikan fungsi bangunan
gedung terbangun sesuai dengan IMB;
9
m. Membantu pengelola kegiatan dalam menghitung nilai perolehan aset
barang milik negara;
n. Menyiapkan dan menyusun dokumen pendaftaran;
o. Menyiapkan dan menyusun kelengkapan dokumen Sertifikat Laik Fungsi
(SLF) dari Pemerintah Kabupaten Tabanan;
p. Membuat surat pernyataan terkait kelaikan fungsi bangunan gedung; dan
q. Membantu pengguna jasa ketika dilakukan audit hasil pekerjaan/proyek
setelah serah terima akhir pekerjaan.
3. Tahap Pemeliharaan Konstruksi
Lingkup tugas pada tahap pemeliharaan konstruksi meliputi:
a. Menyusun daftar cacat/kerusakan akibat masa pemeliharaan dan mengawasi
perbaikannya pada masa pemeliharaan sampai serah terima akhir;
b. Menyusun berita acara pemeliharaan pekerjaan dan serah terima akhir
pekerjaan konstruksi;
c. Laporan masa pemeliharaan dibuat dan dilaporkan kepada PPK setiap bulan.
4. Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK)
Tugas dan Tanggung Jawab Penyedia Jasa Konsultansi Konstruksi Pengawasan
adalah membuat RKK Perancangan yang terdiri atas:
a. Kepemimpinan dan Partisipasi Pekerja dalam Keselamatan Konstruksi
i. Lembar Pakta Komitmen Keselamatan Konstruksi
b. Perencanaan Keselamatan Konstruksi
i. Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko
ii. Peraturan Perundang-undangan dan Standar
iii. Sasaran dan Program Pengawasan
c. Dukungan Keselamatan Konstruksi
i. Kompetensi
d. Operasi Keselamatan Konstruksi
i. Struktur Organisasi Pengawasan Pekerjaan Konstruksi
ii. Pengelolaan Keselamatan Konstruksi
e. Evaluasi Kinerja Keselamatan Konstruksi
Dokumen Identifikasi dan Perencanaan RKK dibuat sesuai format Peraturan
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 21 Tahun 2019
10
-
identifikasi dan alokasi risiko proyek;
-
identifikasi dan kebutuhan lahan; dan
-
gambar dasar, gambar skematik, gambar potongan, gambar tipikal, atau gambar
lainnya yang mendukung lingkup pekerjaan; dan
4. Seluruh dokumen hasil penawaran dari Penyedia Jasa pelaksana Konstruksi.
XII. Uraian Pekerjaan, Identifikasi Bahaya dan Penetapan Resiko Bangunan/ Jasa
Lainnya terkait Keselamatan
No Item Identifikasi Dampak Penilaian Risiko
Pekerjaan Bahaya Kekerapan Keparahan Tingkat
Risiko
1 Pekerjaan Pekerja
Bangunan Tertimpa Besar 5 3 15
Water Beton
Museum
11
Bidang Pengalam Kualifi
Syarat SKK Konstruksi/
No Jabatan Keahlian an kasi
Minimal Sertifikat
Minimal
2 Ahli Struktur Teknik Sipil S1/ D4 5 Tahun Ahli Ahli Teknik Bangunan
Bangunan Konstruksi Terapan Madya Gedung
Gedung
3 Ahli Geoteknik Teknik Sipil S1/ D4 5 Tahun Ahli Ahli Geoteknik
Geoteknik Terapan Madya
4 Ahli Mekanikal Teknik S1/ D4 5 Tahun Ahli Ahli Bidang Keahlian
Elektrikal dan Mekanikal Terapan Madya Teknik Mekanikal/ Ahli
Plambing Elektrikal Teknik Plambing dan
Pompa Mekanik/ Ahli
Teknik Tenaga Listrik
12
Masa
No Personil Deskripsi Tugas dan Kewajiban
Kontrak
I Team Leader
1 Team Leader (TL) 6 bulan memimpin dan mengkoordinir seluruh
kegiatan anggota-anggota tim kerja
dalam pelaksanaan pekerjaan sampai
dengan pekerjaan dinyatakan selesai
II Supervision Enginer (SE)
1 Ahli Arsitektur Bangunan 6 bulan merancang dan mengawasi pelaksanaan
Gedung bangunan Gedung, perkotaan, dan
lingkungan binaan, yang meliputi aspek
fungsional, estetika, budaya, dan sosial,
serta memahami penerapan BIM
2 Ahli Struktur Bangunan 6 bulan merancang, melaksanakan dan
Gedung mengawasi pekerjaan struktur bangunan
Gedung yang menguasai bangunan
gedung, serta memahami penerapan
BIM
3 Ahli Geoteknik 3 bulan Menganalisis data geoteknik, survey
lokasi, mengevaluasi dan menetapkan
data yang akan diselidiki, merencanakan
sumber daya penyelidikan geoteknik,
merencanakan dampak lingkungan,
membuat laporan dan rekomendasi hasil
penyelidikan geoteknik
4 Ahli Mekanikal Elektrikal & 4 bulan merancang bentuk dan struktur
Plambing mekanikal pada bangunan tertentu atau
di luar bangunan, melaksanakan dan
mengawasi pekerjaan konstruksi
mekanikal, serta memahami penerapan
BIM. merancang bentuk, struktur, sistem
instrumentasi dan sistem kendali
pembangkit tenaga listrik, melaksanakan
dan mengawasi pekerjaan konstruksi
pembangkit tenaga listrik dan
pemasangan instalasi pembangkit
tenaga listrik, serta memahami
penerapan BIM
III Quality Enginer
1 Ahli Arsitektur Bangunan 6 bulan merancang dan mengawasi pelaksanaan
Gedung bangunan Gedung, perkotaan, dan
lingkungan binaan, yang meliputi aspek
fungsional, estetika, budaya, dan sosial,
serta memahami penerapan BIM
2 Ahli Struktur Bangunan 6 bulan merancang, melaksanakan dan
Gedung mengawasi pekerjaan struktur bangunan
Gedung yang menguasai bangunan
gedung, serta memahami penerapan
BIM
3 Ahli Geoteknik 3 bulan Menganalisis data geoteknik, survey
lokasi, mengevaluasi dan menetapkan
data yang akan diselidiki, merencanakan
sumber daya penyelidikan geoteknik,
merencanakan dampak lingkungan,
13
membuat laporan dan rekomendasi hasil
penyelidikan geoteknik
4 Ahli Bahan Bangunan/ 6 bulan Mengumpulkan data geoteknik dan
Konstruksi parameter tanah pada lokasi yang dipilih,
melakukan perhitungan struktur atas dan
struktur bawah bangunan gedung,
menyiapkan data teknis untuk
penyusunan spesifikasi teknis bangunan
gedung, melakukan persiapan
pelaksanaan konstruksi menyiapkan
kegiatan uji fungsi bangunan dan sarana
dalam bangunan gedung, membuat
laporan pekerjaan
5 Ahli Mekanikal Elektrikal & 5 bulan merancang bentuk dan struktur
Plambing mekanikal pada bangunan tertentu atau
di luar bangunan, melaksanakan dan
mengawasi pekerjaan konstruksi
mekanikal, serta memahami penerapan
BIM. merancang bentuk, struktur, sistem
instrumentasi dan sistem kendali
pembangkit tenaga listrik, melaksanakan
dan mengawasi pekerjaan konstruksi
pembangkit tenaga listrik dan
pemasangan instalasi pembangkit
tenaga listrik, serta memahami
penerapan BIM
IV Quantity Engineer
1 Quantity Engineer 6 bulan bertanggung jawab terutama untuk
melakukan pemeriksaan kuantitas hasil
pengukuran setiap pekerjaan dan
pengendalian keluaran hasil pekerjaan
yang sesuai dengan yang telah
ditentukan dalam Dokumen Kontrak,
serta memahami penerapan BIM
V HSE
1 Ahli K3 Konstruksi/ Ahli KK 6 bulan memiliki kompetensi membuat dan
menyusun program dan perencanaan
keselamatan kerja proyek konstruksi dan
melakukan pengawasan atas penerapan
sistem, program dan perencanaan
keselamatan dan Kesehatan kerja dalam
pelaksanaan proyek konstruksi, serta
memahami penerapan BIM
14
Rancang dan Bangun (Design and Build) harus mendapat persetujuan dari Pemberi
Tugas/Pemilik Proyek atas rekomendasi Tim Teknis;
- uraian konsepsi konsultan Manajemen Konstruksi (MK) atas pekerjaan Pekerjaan
Konstruksi Terintegrasi proyek tersebut;
- setelah ketiga hal tersebut diatas mendapat persetujuan/kesepakatan dari Pejabat
Pembuat Komitmen (PPK), maka menjadi pedoman penugasan dalam pelaksanaan
Pekerjaan Terintegrasi dalam melaksanakan tugasnya;
- Jadwal program kerja meliputi:
a. Jadwal/Rencana Waktu Kerja
b. Jadwal/Rencana Penggunaan Tenaga Ahli
c. Struktur/Badan Organisasi
d. Uraian Tugas, Wewenang dan tanggung Jawab
e. Jadwal/ Rencana Waktu Kerja Tenaga Ahli
Jadwal/Rencana Penggunaan Tenaga Ahli tersebut harus mendapat
persetujuan dari Pemberi Tugas untuk dapat digunakan sebagai pedoman
pelaksanaan KAK ini
Jadwal/Rencana Pengadaan Material, dan
Jadwal/Rencana Pengadaan Peralatan Berat.
Jadwal/Rencana program kerja disajikan dalam format barchart dan juga
memperlihatkan lintasan kritis
XVI. KELUARAN
1. Tahapan Persiapan Pengadaan Pekerjaan Konstruksi
a. Hasil reviu pagu anggaran yang ditetapkan oleh PPK;
b. Hasil verifikasi dalam bentuk persetujuan atau penolakan prubahan Kontrak; dan
c. Hasil reviu jaminan mutu (quality assurance) pelaksanaan tahapan persiapan
pengadaan pekerjaan Rancang dan Bangun (Design and Build).
15
koordinasi dan sinkronisasi dengan berbagai instansi terkait termasuk masyarakat
yang ada untuk memperoleh masukan dalam perencanaan yang berkaitan dengan
organisasi/tata ruang; dan
d. Hasil review dan rekomendasi terkait Asas “berkelanjutan” sebagai salah satu
pertimbangan penting untuk menjamin kelangsungan dari niatan baik, seperti
termaksud dari upaya pemberdayaan dan pengembangan kegiatan ini dengan
tetap mempertimbangkan efisiensi waktu dan biaya.
16
XVII. PELAPORAN
A. Laporan pendahuluan meliputi:
Pemahaman terhadap lingkup layanan konsultan selama masa kontrak;
Rencana kerja penyedia jasa secara menyeluruh dan pengorganisasian pekerjaan;
Mobilisasi tenaga ahli dan tenaga pendukung lainnya;
Jadwal kegiatan penyedia jasa; dan
Jadwal Pelaksanaan dan Penugasan tenaga ahli
Ringkasan kemajuan pelaksanaan pegawasan (jika sudah ada)
Reviu teknis proposal desain/desain awal, jadwal pelaksanaan, serta mobilisasi
pekerja dan peralatan pelaksana konstruksi terintegrasi rancang bangun.
Laporan Pendahuluan harus diserahkan selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari
kalender sejak Surat Perintah Mulai Kerja diterbitkan, sebanyak 5 (lima) buku laporan.
B. Laporan Mingguan meliputi:
prestasi kemajuan pekerjaan harian;
permasalahan di lapangan setiap hari;
kegiatan harian masing-masing tenaga ahli yang dimobilisasi;
prestasi kemajuan dalam 1 minggu dari tahapan perancangan , tahap pelaksanaan
konstruksi sampai serah terima akhir pekerjaan;
hambatan/ kendala yang ada dan upaya penyelesaiannya;
hasil review dokumen-dokumen perencanaan dalam hal pembuatan gambar detail;
rekapitulasi hasil pemeriksaan atas Laporan Cuaca, Laporan Tenaga Kerja,
Laporan Progress selama 1 minggu;
rekapitulasi pemeriksaan izin kerja, izin material dan izin terkait kemajuan pekerjaan
konstruksi selama 1 minggu;
rekomendasi teknis serta target pekerjaan untuk pelaksanaan pada minggu
berikutnya;
dokumentasi pekerjaan;
capaian pelaksanaan konstruksi pada aspek Bangunan Gedung Hijau;
Laporan mingguan harus dibukukan secara baik dan urut untuk pedoman pengawasan
dan pengendalian mingguan, diserahkan selambat-lambatnya 1 (satu) minggu
berikutnya, dibuat 5 (lima) rangkap buku untuk digunakan sebagai pedoman di lapangan
dan laporan kepada pengguna jasa.
C. Laporan Bulanan meliputi:
ringkasan pelaksanaan pekerjaan (daftar pelaksanaan kegiatan pemeriksaan
beserta hasil dan status persetujuannya);
Laporan sumber daya manusia tim Konsultan (personil, time sheet, dll);
Daftar dan status persetujuan yang dikeluarkan oleh Konsultan Pengawas;
Daftar dan status instruksi yang dikeluarkan Konsultan Pengawas kepada Peyedia;
Daftar dan status persetujuan dokumen yang harus ditindaklanuti oleh
Kasatker/PPK;
Kendala yang dihadapi Konsultan Pengawas, tindakan yang telah dan akan
dilakukan serta dukungan yang dibutuhkan;
prestasi kemajuan pekerjaan konstruksi dalam 1 bulan;
rekapitulasi 1 bulan hambatan/ kendala yang ada dan upaya penyelesaiannya;
rekapitulasi hasil pemeriksaan atas Laporan Cuaca, Laporan Tenaga Kerja,
Laporan Progress selama 1 bulan saat masa pelaksanaan;
rekapitulasi pemeriksaan izin kerja, izin material dan izin terkait kemajuan pekerjaan
konstruksi selama 1 bulan;
evaluasi dan rekomendasi teknis serta target kegiatan untuk pelaksanaan pada
bulan berikutnya;
evaluasi pelaksanaan konstruksi pada Aspek Bangunan Gedung Hijau; dan
dokumentasi pekerjaan.
Laporan bulanan harus diserahkan setiap minggu pertama pada bulan berikutnya,
dibuat 5 (lima) rangkap buku sebagai pertanggungjawaban kinerja bulanan kepada
pengguna jasa.
17
D. Laporan Bulanan meliputi:
Memuat Hasil sementara pelaksanaan kegiatan di dalam proyek;
Kemajuan pelaksanaan pekerjaan;
Rencana kerja untuk sisa masa pengawasan termasuk pemutakhiran sebagai konsekuensi
jika hasil kemajuan pelaksanaan pekerjaan tidak sesuai dengan rencana;
Jadwal pelaksanaan dan penggunaan tenaga ahli, dan Evaluasi sementara dan saran kepada
PPK;
Penyerahan laporan antara pada pertengahan waktu pelaksanaan kontrak dan dibuat
sebanyak 5 (lima) rangkap buku.
E. Laporan Akhir, meliputi:
Rencana kerja awal untuk selama periode pekerjaan;
Rencana kerja yang dimutakhirkan selama periode pekerjaan;
Realisasi pelaksanaan pengawasan;
Jadwal dan realisasi pelaksanaan dan penggunaan tenaga ahli selama masa
periode pekerjaan;
Evaluasi pelaksanaan pengawasan secara menyeluruh dan saran kepada PPK
Rekapitulasi hambatan / kendala yang ada dan upaya penyelesaianya selama
pekerjaan MK dilaksanakan;
Hasil evaluasi, analisis masalah, serta prediksi/konsep model strategi program
kegiatan pekerjaan MK yang terbaik sesuai dengan kondisi pekerjaan yang ada
untuk kepentingan yang akan datang dari semua aspek pekerjaan; dan
Rekomendasi teknis untuk akhir masa pelaksanaan MK.
Laporan akhir dibuat 5 (lima) rangkap buku dan harus diserahkan selambat-lambatnya
pada saat serah terima pertama pekerjaan konstruksi fisik, dalam bentuk buku.
F. Dokumentasi, meliputi:
foto dan video pekerjaan dan udara (durasi 5 menit) tiap mingguan pelaksanaan
kegiatan; dan
foto udara dan video udara (durasi 5 menit) kondisi site pada progress 0%, 25%,
50%, 75%, dan 100%.
G. Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK) Perancangan
H. Seluruh laporan dirangkum dalam Harddisk 1 TB termasuk sumarry report dan
dokumentasi pelaksanaan baik dalam bentuk foto ataupun video sebagai
pertanggungjawaban kinerja kepada pengguna jasa.
18
2) Ketentuan Penggunaan Peralatan
Pada prinsipnya segala peralatan dan material yang diperlukan untuk melaksanakan
kegiatan harus disediakan oleh Konsultan MK, dalam hal ini peralatan bantu pendukung
pemeriksaan lapangan yang sudah dimiliki sendiri maupun sewa (dengan kondisi baik)
yang keseluruhannya diperhitungkan menjadi beban biaya kegiatan ini atas kesepakatan
dengan Pejabat Pembuat Komitmen (yang bertindak untuk dan atas nama
Pemberi Tugas/Pemilik Proyek) sesuai spesifikasi dan atau besaran biaya yang
tercantum dalam kontrak.
3) Ketentuan Gambar Kerja
a. Semua ukuran yang tertera dalam gambar adalah ukuran jadi, dalam keadaan
selesai/terpasang;
b. Konsultan MK diwajibkan memperhatikan dan meneliti terlebih dahulu semua
ukuran yang tercantum pada gambar kerja, seperti peil-peil, ketinggian, lebar,
ketebalan, luas penampang dan lain-lainnya sebelum memulai pekerjaan. Bila ada
keraguan mengenai ukuran atau bila ada ukuran yang belum tercantum dalam
gambar, maka Konsultan MK wajib melaporkan hal tersebut secara tertulis kepada
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) untuk mendapatkan keputusan ukuran mana
yang akan dipakai dan dijadikan pegangan;
c. Konsultan MK diwajibkan memperhatikan dan meneliti terlebih dahulu kesesuaian
penilaian kinerja Bangunan Gedung Hijau pada gambar. Bila ada keraguan, maka
Konsultan MK wajib melaporkan hal tersebut secara tertulis kepada Pejabat
Pembuat Komitmen (PPK) untuk mendapatkan keputusan ukuran mana yang akan
dipakai dan dijadikan pegangan;
d. Konsultan MK tidak dibenarkan mengubah atau mengganti ukuran-ukuran yang
tercantum di dalam gambar kerja tanpa sepengetahuan PPK. Bila hal tersebut
terjadi, segala akibat yang akan menjadi tanggung jawab Konsultan MK.
4) Ketentuan Jaminan Kualitas
Konsultan MK harus menjamin kepada PPK bahwa semua material bangunan dan
perlengkapan kerja lapangan khususnya yang berkaitan dengan peralatan keselamatan
kerja (K3) adalah material atau peralatan baru yang disediakan oleh Penyedia Jasa
Pelaksanaan Konstruksi.
5) Ketentuan Aspek Bangunan Gedung Hijau
Konsultan MK harus menjamin kepada PPK bahwa semua rancangan, penggunaan
material, dan proses pelaksanaan konstruksi yang disediakan oleh Penyedia Jasa
Pelaksana Konstruksi yang akan dilakukan dengan Terintegrasi Rancang Bangun
(Design and Build) telah memenuhi minimal madya Bangunan Gedung Hijau sesuai SE
Direktur Jenderal Cipta Karya No. 86/SE/DC/2016 tahun 2016.
19
XIX. PENUTUP
Kerangka acuan kegiatan ini merupakan panduan dalam pelaksanaan Pekerjaan
Manajemen Konstruksi Revitalisasi Museum Mandala Mathika Subak. Hal
yang belum cukup diatur dalam kerangka acuan kegiatan ini, akan diatur
kemudian dan dituangkan dalam berita acara perubahan dan atau penambahan
yang mempunyai kekuatan hukum yang sama dengan kerangka acuan kegiatan
ini.
20