Anda di halaman 1dari 20

BAB V.

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

Uraian Pendahuluan1

1. Latar Belakang Perkembangan pembangunan di Kabupaten Badung memberikan


konsekuensi tersendiri bagi perkembangan sektor-sektor lain di
daerah tersebut, dan juga penyediaan sarana dan prasarana
penunjangnya.
Keberhasilan pengembangan potensi wilayah dalam
kenyataannya akan diikuti oleh peningkatan kebutuhan
penyediaan air baku (air bersih, air irigasi, industri dan lain-lain).
Sementara itu perubahan lingkungan yang ditimbulkan oleh
kegiatan pengembangan sumber-sumber air menyebabkan
perubahan pada karakter hidrologi yang pada akhirnya akan
mengakibatkan penurunan kapasitas persediaan air di daerah
yang bersangkutan. Oleh karena itu perlu dijaga suatu kondisi
dimana minimal terjadi keseimbangan air antara kebutuhan dan
ketersediaan air. Di sisi lain pengembangan dan pengelolaan
sumber daya air di wilayah Provinsi Bali masih kurang optimal
sehingga masih banyak lahan pertanian yang kekurangan air
yang berdampak pada penurunan produksi pertanian. Agar
pengelolaan air irigasi bisa menjadi efektif, maka debit harus
diukur dan diatur sedemikian rupa agar sumber air yang ada bisa
terjaga kuantitas dan kontinuitasnya. Upaya peningkatan,
Rehabilitasi, Operasi dan Pemeliharaan jaringan irigasi dan
pemeliharaannya terus dilakukan untuk tetap menjamin kuantitas
dan kontinuitas penyediaan air irigasi.
Dalam rangka penyediaan prasarana irigasi yang memadai, maka
Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan
Kawasan Permukiman Provinsi Bali akan melaksanakan Kegiatan
Pengawasan Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I. Gerana di Kabupaten
Badung (DAK) untuk mengawasi dan menjamin pelaksanaan
kegiatan konstruksi agar sesuai dengan waktu, mutu dan biaya
yang ditetapkan serta dapat memberikan manfaat yang optimal
bagi para petani.

1
2. Maksud dan a. Maksud
Tujuan Maksud dari pekerjaan ini adalah untuk melakukan
Pengawasan Kegiatan Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I. Gerana
di Kabupaten Badung (DAK) sehingga dapat dilaksanakan
sesuai dengan spesifikasi teknis yang ditetapkan, tepat waktu,
dan tepat biaya.

b. Tujuan
Tujuan dari kegiatan Pengawasan Rehabilitasi Jaringan Irigasi
D.I. Gerana di Kabupaten Badung (DAK) adalah :
1. Melakukan pemeriksaan dan pengawasan terhadap aspek
lokasi dan kedudukan bangunan/ saluran sesuai dengan
rencana.
2. Melakukan pemeriksaan dan pengawasan terhadap
dimensi-dimensi desain, volume dan waktu.
3. Melakukan pemeriksaan dan pengawasan terhadap
kuantitas dan kualitas/spesifikasi material.
4. Membuat berita acara dan pelaporan atas seluruh kegiatan
pemeriksaan dan pengawasan yang dilakukan.
5. Melakukan kajian pada gambar desain apabila terjadi
perbedaan dengan kondisi lapangan.

3. Sasaran Sasaran yang ingin dicapai dalam kegiatan Pengawasan


Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I. Gerana di Kabupaten Badung
(DAK) adalah:
− Tercapainya pelaksanaan kegiatan konstruksi yang tepat
waktu, mutu, dan biaya yang sesuai dengan spesifikasi yang
tertuang dalam Dokumen Kontrak.
− Tercapainya prasarana yang dapat berfungsi secara
optimal untuk meningkatkan produktifitas pertanian dan
kesejahteraan para petani.

4. Lokasi Pekerjaan Kegiatan ini berlokasi di Daerah Irigasi Gerana di Kabupaten


Badung

5. Sumber Pendanaan 1. Biaya pelaksanaan pekerjaan ini dibebankan pada Dinas


Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan
Kawasan Permukiman Provinsi Bali, dengan pagu sebesar
Rp543.820.000 (lima ratus empat puluh tiga juta delapan
ratus dua puluh ribu rupiah) Tahun Anggaran 2023

2
2. Total Harga Perkiraan Sendiri (HPS) yang diperlukan untuk
melaksanakan pekerjaan Pengawasan Rehabilitasi Jaringan
Irigasi D.I. Gerana di Kabupaten Badung (DAK) adalah
melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun Anggaran 2023
Rp543.817.087,44 (lima ratus empat puluh tiga juta
delapan ratus tujuh belas ribu delapan puluh tujuh rupiah
empat puluh empat sen ) termasuk PPN.

6. Nama dan Organisasi Nama organisasi yang menyelenggarakan/melaksanakan


Pejabat Pembuat pengadaan jasa konsultansi Pengawasan Rehabilitasi Jaringan
Komitmen Irigasi D.I. Gerana di Kabupaten Badung (DAK) adalah :
▪ K/L/PD : Pemerintah Provinsi Bali
▪ Satker/OPD : Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang,
Perumahan dan Kawasan Permukiman
Provinsi Bali
▪ PPK : Ni Made Aryadi, ST. M., Eng

Data Penunjang

7. Data Dasar a. Gambar detail desain daerah Irigasi D.I Gerana


b. Spesifikasi Teknis Pekerjaan Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I
Gerana

8. Standar Teknis 1. Kriteria Perencanaan Irigasi:


- Kriteria Perencanaan (KP-01 s.d KP-09)
- Gambar Bangunan Irigasi (BI-01 s.d BI-03)
- Persyaratan Teknis (PT-01 s.d PT-04)

9. Studi-Studi DED D.I Gerana


Terdahulu

10. Referensi Hukum Dasar hukum disusunnya Kerangka Acuan Kerja adalah :
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2019 tentang
Sumber Daya Air Diubah dengan Udang-undang Nomor
11 Tahnun 2020 tentang Cipta Kerja;
2. Undang-undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 20
Tahun 2006 tentang Irigasi.
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 42
Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sumber Daya Air;

3
5. Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021 tentang
Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 16 tahun 2018
tentang Pengadaan Barang/Jasa.
6. Permen PU Nomor 32/PRT/M/2007 tentang Pedoman
Operasi dan Pemeliharan Jaringan Irigasi
7. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat Nomor 14/PRT/M/2015 tentang Kriteria dan
Penetapan Status Daerah Irigasi
8. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat Nomor 897/KPTS/M/2017 tentang Besaran
Remunerasi Minimal Tenaga Kerja Konstruksi pada
Jentang Jabatan Ahli untuk layanan Jasa Konsultansi
Konstruksi diubah dengan Keputusan Mentri Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
524/KPTS/M/2022 tentang Besaran Remunerasi Minimal
Tenaga Kerja Konstruksi pada Jentang Jabatan Ahli untuk
layanan Jasa Konsultansi Konstruksi
9. Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan
Barang/JasaPemerintah Republik Indonesia Nomor 12
Tahun 2021 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah Melalui Penyedia
10. Peraturan Gubernur Bali No. 22 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Kebijakan Jasa Konstruksi di Bali
11. Keputusan Gubernur Bali Nomor 847/03-M/HK/2022
tentang Upah Minimum Provinsi Bali Tahun 2023
12. Surat Edaran Nomor 16/SE/M/2022 tentang Susunan
Tenaga Ahli Penyedia Jasa Konsultansi Pengawasan
Konstruksi di Kementrian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat
13. Kesepakatan Standar Harga Satuan Internal di Lingkungan
Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan
Kawasan Permukiman Provinsi Bali untuk Pelaksanaan
Kegiatan Tahun Anggaran 2022 Nomor. 027/17650/BK-
PUPRKIM Tanggal 9 Desember 2021

4
Ruang Lingkup

11. Lingkup Pekerjaan Agar dapat mencapai hasil sesuai sasaran, maka ruang lingkup
pekerjaan ini adalah sebagai berikut:
1. Tugas, tanggung jawab, dan wewenang penyedia jasa
konsultansi untuk pengawasan pekerjaan konstruksi yaitu :
a. Penyedia Jasa Pengawasan Konstruksi adalah
perusahaan/badan usaha yang memenuhi persyaratan
yang ditetapkan untuk melaksanakan tugas- tugas
konsultansi dalam bidang jasa pengawasan konstruksi.
b. Tugas Penyedia Jasa Pengawasan Konstruksi antara lain:
- memeriksa dan mempelajari dokumen kontrak
dan dokumen pendukung lainnya untuk
pelaksanaan konstruksi yang akan dijadikan dasar
dalam pengawasan pekerjaan di lapangan;
- mengawasi pemakaian bahan, peralatan, dan
metode pelaksanaan, serta mengawasi ketepatan
waktu, dan biaya pekerjaan konstruksi;
- mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi
dari segi kualitas, bahan dan material, kualitas
pelaksanaan/workmanship, kuantitas fisik untuk
setiap item/bagian pekerjaan yang terurai dalam
rincian kontrak fisik, dan laju pencapaian
volume/realisasi fisik yang dicapai di setiap
periode laporan berkala;
- mengawasi kepatuhan pelaksana pekerjaan
konstruksi terhadap pemenuhan syarat-syarat
kesehatan, keselamatan kerja, dan lingkungan
(HSE) oleh pelaksana;
- mengumpulkan data dan informasi di lapangan
untuk memberikan rekomendasi teknis opsi
pemecahan masalah yang terjadi selama pekerjaan
konstruksi;
- membantu menyelenggarakan rapat lapangan
secara berkala serta membuat laporan mingguan
dan bulanan pekerjaan pengawasan;
- meneliti gambar-gambar untuk pelaksanaan
(shop drawings) yang diajukan oleh Pelaksana
Konstruksi;

5
- meneliti gambar-gambar yang sesuai dengan
pelaksanaan di lapangan (as-built drawings)
sebelum serah terima;
- menyusun daftar cacat/kerusakan sebelum Serah
Terima Pertama, mengawasi perbaikannya pada
masa pemeliharaan, dan menyusun laporan akhir
pekerjaan pengawasan;
- membantu menyusun berita acara persetujuan
kemajuan pekerjaan, dan Serah Terima Pertama
(PHO); dan
c. Tanggung Jawab Penyedia Jasa Pengawasan Konstruksi
meliputi:
- melaksanakan pengawasan pekerjaan di lapangan,
sehingga tetap terlaksana dengan baik sesuai
dengan rencana kerja dan syarat/spesifikasi
teknis pelaksanaan pekerjaan;
- menampung persoalan terkait pelaksanaan
konstruksi di lapangan dan menyampaikan serta
memberikan rekomendasi opsi solusi kepada PPK;
dan
- meneliti kebenaran atau membandingkan laporan
progres pekerjaan yang diklaim/dinyatakan oleh
pelaksana pekerjaan dengan yang diperoleh dari
laporan tenaga konsultan supervisi di lapangan.
d. Wewenang Penyedia Jasa Pengawasan Konstruksi
meliputi:
- memberikan peringatan dan teguran tertulis kepada
pihak pelaksana pekerjaan konstruksi jika terjadi
penyimpangan terhadap dokumen kontrak;
- meneliti dan memberikan persetujuan pada gambar
pelaksanaan (shop drawing) yang diajukan oleh
kontraktor sebelum dilaksanakan;
- merekomendasikan kepada pengguna jasa untuk
menghentikan pelaksanaan pekerjaan konstruksi
sementara jika pelaksana pekerjaan tidak
memperhatikan peringatan yang diberikan;
- memberikan masukan pendapat teknis tentang
permintaan tambah kurang pekerjaan konstruksi
yang diajukan oleh pelaksana fisik yang dapat
mempengaruhi biaya dan waktu pekerjaan serta
berpengaruh pada ketentuan kontrak;

6
- mengusulkan perubahan jika terjadi ketidaksesuaian
dengan kondisi di lapangan;
- mengkoreksi pekerjaan yang dilaksanakan oleh
pelaksana pekerjaan konstruksi, termasuk pekerjaan
fisik konstruksi yang telah dilaksanakan agar sesuai
dengan kontrak kerja yang disepakati; dan
- merekomendasikan kepada PPK untuk menolak
material dan peralatan konstruksi yang tidak sesuai
spesifikasi.
2. Lingkup pekerjaan adalah supervisi pekerjaan konstruksi
yang melibatkan penyedia jasa konsultansi untuk
pengawasan pekerjaan konstruksi Irigasi.
3. Struktur organisasi tenaga ahli jasa konsultansi untuk
pengawasan pekerjaan konstruksi melalui penyedia jasa
pengawasan konstruksi;

Team Leader

Supervision Health Safety Administra


Environment si &
Engineer/Water Keuangan
(HSE) Engineer
Resources Engineer

4. Tugas dan kewajiban tenaga ahli dalam pengawasan


pekerjaan konstruksi:
- Tugas dan kewajiban tenaga ahli pengawasan konstruksi
pada pekerjaan Pengawasan Rehabilitasi Jaringan Irigasi
D.I. Gerana di Kabupaten Badung (DAK) sebagai berikut
:
a. Team Leader merupakan pihak atau orang yang
bertugas memimpin, mengarahkan, dan
mengoordinasikan seluruh tenaga ahli konsultan
pengawasan dan mengendalikan pelaksanaan
pekerjaan konstruksi
b. Supervision Engginer (SE) merupakan pihak atau
orang yang melakukan pengawasan dan
pengendalian kegiatan yang berhubungan dengan
aspek desain dan persyaratan dalam spesifikasi teknis
sebagai dasar pencapaian prestasi pekerjaan. SE
bertanggung jawab kepada Team Leader dan
berkedudukan di lokasi pekerjaan konstruksi.

7
c. Health Safety Environment (HSE) Engineer
merupakan pihak atau orang yang memastikan
pemenuhan persyaratan aspek keselamatan
konstruksi dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi,
untuk mendukung terwujudnya tertib
penyelenggaraan Jasa Konstruksi. Health Safety
Environment (HSE) Engineer bertanggung jawab
kepada Team Leader dan berkedudukan di lokasi
pekerjaan konstruksi.
5. Kualifikasi pendidikan, pengalaman kerja, dan keahlian
tenaga ahli dalam pengawasan pekerjaan konstruksi:
- Kualifikasi Pendidikan, pengalaman, dan keahlian
tenaga ahli pengawasan konstruksi pada pekerjaan
konstruksi merupakan persyaratan minimum yang
harus dipenuhi dan secara rinci tercantum dalam
No. 17 tentang kebutuhan personel minimal.

12. Keluaran Hasil/produk yang akan dihasilkan dari kegiatan ini adalah
laporan/dokumen pengawasan dalam bentuk buku laporan
kemajuan pekerjaan (laporan pendahuluan, laporan bulanan,
laporan akhir dan album foto pelaksanaan sesuai rincian HPS).
13. Peralatan, Material, a. Peralatan
Personel dan Fasilitas
dari Pejabat Pembuat
b. Material
Komitmen

c. Personil
1) Tim Teknis/Direksi

d. Fasilitas dari Pejabat Pembuat Komitmen


Data yang dapat disediakan adalah dokumen teknis terkait
dengan pekerjaan konstruksi yang diawasi.

14. Peralatan dan Penyedia Jasa harus menyediakan dan memelihara semua fasilitas
Material dari dan peralatan yang dipergunakan untuk kelancaran pelaksanaan
Penyedia Jasa pekerjaan, antara lain:
Konsultansi a. Peralatan

b. Material
Biaya fasilitas kantor yang meliputi ATK, Telekomunikasi,
Dokumentasi.

8
c. Personil

PROFESSIONAL STAFF
1) Ketua Tim (Team Leader)
Team Leader adalah seorang Sarjana (S1) Teknik Sipil
atau S1 Teknik Pengairan Ahli di Bidang Sumber Daya
Air dengan pengalaman minimal 3 (tiga) tahun. Oleh
karena itu tenaga ahli full time yang memiliki
management skill, bermotivasi tinggi serta dapat
bekerjasama dengan pihak lain untuk memecahkan
persoalan yang mungkin timbul serta bertanggung
jawab terhadap pekerjaan, harus memiliki Sertifikat
Keahlian (SKA) Ahli Muda Sumber Daya Air/ Sertifikat
Kompetensi Kerja (SKK) Ahli Muda Bidang Keahlian
Teknik Sumber Daya Air yang dikeluarkan oleh asosiasi
profesi yang berwenang. Team Leader yang diperlukan
adalah 1 (satu) orang dengan waktu kerja 7 (tujuh)
bulan selama kegiatan ini.
Tugas dan Kewajiban seorang Team Leader adalah:
- Mengoordinasikan seluruh tenaga ahli pengawasan
konstruksi untuk setiap pelaksanaan pengukuran
atau rekayasa lapangan yang dilakukan Penyedia
Jasa Pekerjaan Konstruksi dan menyampaikan
laporan kepada PPK sehingga dapat segera diambil
keputusan yang diperlukan, termasuk untuk
pekerjaan pengembalian kondisi, pekerjaan minor
yang mendahului pekerjaan utama dan rekayasa
terperinci lainnya;
- Mengoordinasikan seluruh Tenaga Ahli Konsultan
Pengawas secara teratur dan memeriksa seluruh
pekerjaan di lapangan serta memberi penjelasan
tertulis kepada Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi
mengenai apa yang sebenarnya dituntut dalam
pekerjaan tersebut, jika dalam kontrak pekerjaan
konstruksi hanya dinyatakan secara umum;
- Memastikan bahwa Penyedia Jasa Pekerjaan
Konstruksi memahami Dokumen Kontrak Pekerjaan
Konstruksi secara benar, melaksanakan pekerjaannya
sesuai dengan spesifikasi serta gambar-gambar, dan
menerapkan metode konstruksi yang tepat dengan
kondisi lapangan untuk setiap pelaksanaan
pekerjaan;
9
- Memeriksa dengan teliti setiap gambar-
gambar kerja dan analisa/perhitungan konstruksi
dan kuantitasnya, yang dibuat oleh Penyedia Jasa
Pekerjaan Konstruksi sebelum pelaksanaan
pekerjaan;
- Melakukan inspeksi secara teratur dan memeriksa
pekerjaan pada semua lokasi pekerjaan dalam
kontrak serta membuat laporan kepada PPK terhadap
hasil inspeksi lapangan.
- Membuat rekomendasi kepada PPK untuk
menerima atau menolak hasil pekerjaan, material
dan peralatan konstruksi yang tidak sesuai dengan
spesifikasi yang dipersyaratkan dalam Dokumen
Kontrak Pekerjaan Konstruksi;
- Mengoordinasikan pencatatan kemajuan
pekerjaan yang dicapai Penyedia Jasa Pekerjaan
Konstruksi setiap hari pada lembar kemajuan
pekerjaan (progress schedule) yang telah disetujui;
- Memonitor dan mengevaluasi kemajuan
pekerjaan dan segera melaporkan kepada PPK jika
terdapat kemajuan pekerjaan yang tidak sesuai
dengan Dokumen Kontrak Pekerjaan Konstruksi
dan dapat berpengaruh terhadap jadwal
penyelesaian pekerjaan yang direncanakan. Dalam
kondisi tersebut, maka Team Leader membuat
rekomendasi kepada PPK secara tertulis untuk
mengatasi keterlambatan;
- Memeriksa semua kuantitas dan volume hasil
pengukuran setiap pekerjaan yang telah selesai
- Menjamin bahwa sebelum Penyedia Jasa
Pekerjaan Konstruksi diizinkan untuk melaksanakan
pekerjaan berikutnya, maka pekerjaan- pekerjaan
sebelumnya yang akan tertutup atau menjadi tidak
tampak harus sudah diperiksa/diuji dan sudah
memenuhi persyaratan dalam Dokumen Kontrak
Pekerjaan Konstruksi;
- Memberi rekomendasi kepada PPK menyangkut
mutu, volume dan jumlah pekerjaan yang telah
selesai dan memeriksa kebenaran dari setiap bukti
pembayaran Bulanan Penyedia Jasa Pekerjaan
Konstruksi;

10
- Mengoordinasikan perhitungan dan pembuatan
sketsa yang benar kepada PPK di setiap lokasi
pekerjaan untuk bahan pertimbangan dalam
pengampilan keputusan/persetujuan;
- Memberi rekomendasi kepada PPK terhadap
pencapaian mutu dan hasil pekerjaan yang sesuai
dengan Dokumen Kontrak Pekerjaan Konstruksi atas
usulan pembayaran yang diajukan Penyedia Jasa
Pekerjaan Konstruksi;
- Mengoordinasikan penyusunan laporan mengenai
kemajuan fisik dan keuangan pekerjaan konstruksi
yang menjadi kewenangannya dan
menyerahkannya kepada PPK;
- Mengawasi dan memeriksa pembuatan Gambar
Terbangun/Terpasang (as-built drawings) dan
mengupayakan agar semua gambar tersebut dapat
diselesaikan sebelum serah terima pertama
(provisional hand over); dan
- Menyimpan arsip gambar desain dan menyusun
korespondensi kegiatan, laporan harian, laporan
mingguan, laporan kemajuan pekerjaan dan
pengukuran pembayaran.

2) Supervision Engineer/Water Resources Engineer


Supervision Engineer/Water Resources Engineer adalah
seorang lulusan minimal Sarjana (S1) Teknik Sipil atau S1
Teknik Pengairan yang memiliki pengalaman profesional
minimal 2 (dua) tahun di bidang pembangunan
prasarana keairan. Supervision Engineer/Water
Resources Engineer harus memiliki Sertifikat Keahlian
(SKA) di Ahli Muda Sumber Daya Air/ Sertifikat
Kompetensi Kerja (SKK) Ahli Muda Bidang Keahlian
Teknik Sumber Daya Air yang dibutuhkan 2 (dua) orang
dan ditugaskan selama 6 (enam) bulan. Tugas dan
kewajiban Inspection Engineer (IE) adalah :

- Memeriksa kesesuaian antara gambar perencanaan


dengan gambar pelaksanaan pekerjaan dengan
memperhatikan kondisi di lapangan;
- Memastikan Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi
menerapkan ketentuan keselamatan konstruksi;

11
- Memastikan bahwa seluruh tenaga kerja
konstruksi yang terlibat dalam pekerjaan konstruksi
memiliki Sertifikat Kerja Konstruksi (SKK);
- Memastikan bahwa seluruh peralatan yang
digunakan telah memiliki Surat Izin Laik Operasi
(SILO);
- Memastikan bahwa operator alat berat memiliki
Surat Izin Operator (SIO);
- Memeriksa kesesuaian penggunaan material/bahan
produksi dalam negeri dan barang impor sesuai
dengan formulir Tingkat Komponen Dalam Negeri
(TKDN) dan daftar barang yang diimpor sebagaimana
tercantum dalam kontrak pekerjaan konstruksi;
- Memastikan metode konstruksi dan hasil pekerjaan
yang dihasilkan Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi
sesuai dengan Dokumen Kontrak Pekerjaan
Konstruksi;
- Memberikan instruksi secara tertulis kepada
Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi, apabila metode
konstruksi dinilai tidak benar atau membahayakan
dan dicatat dalam buku harian (log book) serta segera
melaporkannya kepada Team Leader;
- Membuat justifikasi teknis terhadap usulan
perubahan yang diajukan oleh Penyedia Jasa
Pekerjaan Konstruksi;
- Mencatat seluruh pelaksanaan pekerjaan serta
seluruh perubahan dan ketidaksesuaian pelaksanaan
pekerjaan dari perencanaan serta melaporkannya
kepada Team Leader; dan
- Memeriksa dan menyetujui laporan teknis yang
dibuat oleh Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi.

3) Health Safety Environment (HSE) Engineer


Health Safety Environment (HSE) Engineer adalah seorang
lulusan minimal Sarjana (S1) Teknik Sipil atau S1 Teknik
Pengairan yang memiliki pengalaman pengawasan dalam
Health Safety Environment (HSE) Engineer pembangunan
prasarana keairan minimal 2 (dua) tahun. Health Safety
Environment (HSE) Engineer harus memiliki Sertifikat
Keahlian (SKA) Ahli Muda K3 Konstruksi yang
dibutuhkan 1 (satu) orang dan ditugaskan selama 4,5

12
(empat koma lima puluh) bulan. Tugas dan kewajiban
Health Safety Environment (HSE) Engineer adalah :
- Melakukan pengawasan terhadap pemenuhan
persyaratan aspek keselamatan konstruksi dalam
pelaksanaan pekerjaan konstruksi, untuk
mendukung terwujudnya tertib penyelenggaraan
Jasa Konstruksi;
- Melakukan pengawasan terhadap penerapan
Dokumen SMKK;
- Memeriksa dan membuat rekomendasi terhadap
penyusunan dan pemutakhiran dokumen penerapan
Keselamatan Konstruksi;
- Berkoordinasi dengan HSE Engineer Penyedia
Jasa Pekerjaan Konstruksi dalam mengidentifikasi
dan memetakan potensi bahaya yang mungkin
terjadi di lingkungan kerja, termasuk membuat
tingkatan dampak dari bahaya (impact) dan
kemungkinan terjadinya bahaya tersebut
(probability);
- Berkoordinasi dengan HSE Engineer Penyedia
Jasa Pekerjaan Konstruksi dalam menyusun
rencana program keselamatan dan kesehatan kerja
yang meliputi upaya preventif dan upaya korektif,
untuk mengurangi terjadinya bahaya/kecelakaan
dan menanggulangi kecelakaan yang terjadi di
lingkungan kerja;
- Memonitoring implementasi pengelolaan dan
pemantauan lingkungan dengan berkoordinasi
bersama HSE Engineer Penyedia Jasa Pekerjaan
Konstruksi dalam memastikan dampak
lingkungan akibat pembangunan proyek dapat
diminimalisir;
- Berkoordinasi dengan HSE Engineer Penyedia
Jasa Pekerjaan Konstruksi atau pejabat lain dalam
penyiapan pengendalian dan keselamatan lalu lintas
yang terlibat di area proyek atau proyek lain yang
berkaitan;
- Membuat dan memelihara dokumen terkait
kesehatan dan keselamatan kerja, termasuk
merancang prosedur baku dan memelihara

13
borang atau catatan terkait kesehatan dan
keselamatan kerja; dan
- Mengevaluasi insiden kecelakaan yang mungkin
terjadi, serta menganalisis akar masalah termasuk
tindakan preventif dan korektif yang diambil.

SUPPORTING STAFF
1) Tenaga Administrasi Keuangan
Tenaga Administrasi Keuangan adalah seorang lulusan S1
/ SMA untuk S1 pengalaman kerja minimal 1 (satu) tahun
dan SMA pengalaman kerja minimal 5 (lima) tahun, yang
mampu menangani bidang administrasi dan keuangan.
Tenaga Administrasi Keuangan yang diperlukan adalah 1
(satu) orang dengan waktu kerja Selama 7 (Tujuh) bulan
selama kegiatan ini.

15. Lingkup Kewenangan Tugas, tanggung jawab, dan wewenang penyedia jasa
Penyedia Jasa konsultansi untuk pengawasan pekerjaan konstruksi yaitu :
1. Penyedia Jasa Pengawasan Konstruksi adalah
perusahaan/badan usaha yang memenuhi persyaratan
yang ditetapkan untuk melaksanakan tugas- tugas
konsultansi dalam bidang jasa pengawasan konstruksi.
2. Tugas Penyedia Jasa Pengawasan Konstruksi antara lain:
- memeriksa dan mempelajari dokumen untuk
pelaksanaan konstruksi yang akan dijadikan dasar
dalam pengawasan pekerjaan di lapangan;
- mengawasi pemakaian bahan, peralatan, dan
metode pelaksanaan, serta mengawasi ketepatan
waktu, dan biaya pekerjaan konstruksi;
- mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi
dari segi kualitas, bahan dan material, kualitas
pelaksanaan/workmanship, kuantitas fisik untuk
setiap item/bagian pekerjaan yang terurai dalam
rincian kontrak fisik, dan laju pencapaian
volume/realisasi fisik yang dicapai di setiap
periode laporan berkala;
- mengawasi kepatuhan pelaksana pekerjaan
terhadap pemenuhan syarat-syarat kesehatan,
keselamatan kerja, dan lingkungan (HSE) oleh
pelaksana;

14
- mengumpulkan data dan informasi di lapangan
untuk memberikan rekomendasi teknis opsi
pemecahan masalah yang terjadi selama pekerjaan
konstruksi;
- membantu menyelenggarakan rapat lapangan
secara berkala serta membuat laporan mingguan
dan bulanan pekerjaan pengawasan;
- meneliti gambar-gambar untuk pelaksanaan
(shop drawings) yang diajukan oleh Pelaksana
Konstruksi;
- meneliti gambar-gambar yang sesuai dengan
pelaksanaan di lapangan (as-built drawings)
sebelum serah terima;
- menyusun daftar cacat/kerusakan sebelum Serah
Terima Pertama, mengawasi perbaikannya pada
masa pemeliharaan, dan menyusun laporan akhir
pekerjaan pengawasan;
- membantu menyusun berita acara persetujuan
kemajuan pekerjaan, dan Serah Terima Pertama
(PHO); dan
- membantu memeriksa dokumen operasi dan
pemeliharaan yang disusun oleh pelaksana.
3. Tanggung Jawab Penyedia Jasa Pengawasan Konstruksi
meliputi:
- melaksanakan pengawasan pekerjaan di lapangan,
sehingga tetap terlaksana dengan baik sesuai
dengan rencana kerja dan syarat/spesifikasi
teknis pelaksanaan pekerjaan;
- menampung persoalan terkait pelaksanaan
konstruksi di lapangan dan menyampaikan serta
memberikan rekomendasi opsi solutif kepada PPK;
dan
- meneliti kebenaran atau membandingkan laporan
progres pekerjaan yang diklaim/dinyatakan oleh
pelaksana pekerjaan dengan yang diperoleh dari
laporan tenaga konsultan supervisi di lapangan.
4. Wewenang Penyedia Jasa Pengawasan Konstruksi
meliputi:
- memberikan peringatan dan teguran tertulis kepada
pihak pelaksana pekerjaan jika terjadi
penyimpangan terhadap dokumen kontrak;
15
- meneliti dan memberikan persetujuan pada gambar
pelaksanaan (shop drawing) yang diajukan oleh
kontraktor sebelum dilaksanakan;
- merekomendasikan kepada pengguna jasa untuk
menghentikan pelaksanaan pekerjaan sementara
jika pelaksana pekerjaan tidak memperhatikan
peringatan yang diberikan;
- memberikan masukan pendapat teknis tentang
permintaan tambah kurang pekerjaan yang diajukan
oleh pelaksana fisik yang dapat mempengaruhi biaya
dan waktu pekerjaan serta berpengaruh pada
ketentuan kontrak;
- mengusulkan perubahan jika terjadi ketidaksesuaian
dengan kondisi di lapangan;
- mengkoreksi pekerjaan yang dilaksanakan oleh
pelaksana pekerjaan, termasuk pekerjaan fisik
konstruksi yang telah dilaksanakan agar sesuai
dengan kontrak kerja yang disepakati; dan
- merekomendasikan kepada PPK untuk menolak
material dan peralatan konstruksi yang tidak sesuai
spesifikasi.

16. Jangka Waktu Masa Kontrak selama 210 (dua ratus sepuluh) hari kalender
Penyelesaian terhitung sejak tanggal mulai kerja yang tercantum dalam SPMK.
Pekerjaan
17. Kebutuhan Personel
Kualifikasi
Minimal
Tingkat Status
Pengal-
Posisi Pendidi- Jurusan Keahlian Tenaga
aman
kan Ahli
PROFESSIONAL STAFF:
Ketua Tim S1 Teknik Sertifikat Minimal 3
(Team Sipil/Teknik Keahlian (SKA) (tiga) tahun. Tetap/Tidak
Leader) Pengairan Ahli Muda Tetap
Sumber Daya
Air/ Sertifikat
Kompetensi
Kerja (SKK)
Ahli Muda
Bidang Keahlian
Teknik Sumber
Daya Air

16
Supervision S1 Teknik Sertifikat Minimal 2 Tetap/Tidak
Engineer/ Sipil/ Keahlian (SKA) (dua) tahun. Tetap
Water Teknik Ahli Muda
Resources Pengairan Sumber Daya
Engineer Air/ Sertifikat
Kompetensi
Health S1 Teknik Sertifikat Minimal 2 Tetap/Tidak
Kerja (SKK)
Safety Sipil/ Keahlian (SKA) (dua) tahun. Tetap
Ahli Muda
Environme Teknik Ahli Muda K3
Bidang Keahlian
nt (HSE) Pengairan Konstruksi
Teknik Sumber
Engineer
Daya Air

SUPPORTING STAFF:
Tenaga S1/SMA Keuangan - S1 / SMA Tetap/Tidak
Administrasi untuk S1 Tetap
Keuangan minimal 1
(satu) tahun
dan SMA
minimal 5
(lima)
tahun

18. Jadwal Tahapan 210 (dua ratus sepuluh) hari kalender, terhitung sejak
Pelaksanaan diterbitkan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) sampai Serah
Pekerjaan Terima Pekerjaan

Laporan

19. Laporan Laporan Pendahuluan merupakan laporan awal pelaksanaan


kerja konsultan yang memuat persiapan pelaksanaan
Pendahuluan
pekerjaan, pemahaman rona awal wilayah pengamatan metode
pelaksanaan, program kerja secara rinci. menguraikan
tentang: mobilisasi personil, jadwal penugasan personil dan
pengadaan peralatan kerja, temuan-temuan yang diperoleh
dari hasil survei awal di lapangan serta permasalahan-
permasalahan yang dihadapi, dan rencana kerja selanjutnya.
Laporan tersebut harus diselesaikan paling lambat 1 (satu)
bulan setelah diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja, dan
laporan dibuat dalam rangkap 3 (tiga) jilid laporan untuk
didiskusikan dengan direksi, pemilik kerja dan pihak-pihak
yang terkait dengan rencana ini.

17
20. Laporan Bulanan Laporan Bulanan berisikan tentang kemajuan/ progres
pekerjaan, masalah-masalah yang dihadapi dan rencana
pekerjaan yang akan dilaksanakan pada bulan berikutnya.
Laporan Kemajuan Bulanan diserahkan selambat - lambatnya
tanggal 5 (lima) setiap bulan berikutnya laporan dibuat
sebanyak 3 (tiga) jilid laporan selama 7 (tujuh) bulan.

21. Laporan Akhir Laporan Akhir (Laporan Utama) merupakan dokumen laporan
paripurna dari seluruh pelaksanaan Perencanaan. Draft
laporan akhir ini diserahkan selambat - lambatnya 2 (dua)
minggu sebelum berakhirnya kontrak. Dan setelah final
laporan dibuat sebanyak 3 (tiga) jilid laporan untuk
disampaikan ke pemilik kegiatan.

22. Album Photo Album foto pelaksanaan memuat berbagai proses pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan, progress kegiatan dan hasil-hasil survei di lapangan.
Album photo ini diserahkan sebanyak 1 (satu) album photo
beserta soft copynya

Hal – Hal Lain

23. Produksi dalam Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus
Negeri dilakukan di dalam wilayah Negara Republik Indonesia
kecuali ditetapkan lain dalam KAK dengan pertimbangan
keterbatasan kompetensi dalam negeri.

24. Persyaratan Kerja Jika kerja sama dengan penyedia jasa konsultansi lain
sama diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan jasa konsultansi ini
maka persyaratan kerja sama menurut ketentuan yang berlaku
harus dipenuhi.

25. Pedoman Pengumpulan data lapangan dan data penunjang lainnya


Pengumpulan Data sesuai kriteria yang berlaku dan terkini.
Lapangan

26. Alih Pengetahuan Jika diperlukan, Penyedia Jasa Konsultansi berkewajiban


untuk menyelenggarakan pertemuan dan pembahasan dalam
rangka alih pengetahuan kepada personel Bidang Sumber Daya
Air.

18
27. Penerapan Penyedia harus menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Keselamatan dan sesuai ketentuang yang berlaku.
Kesehatan Kerja

28. Protokol Kesehatan Penyedia harus menerapkan protokol kesehatan terkait pandemi
COVID-19 sesuai ketentuan yang berlaku.

Bali, 15 Februari 2023


Pejabat Pembuat Komitmen ( PPK ) Pada Bidang Sumber
Daya Air Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang,
Perumahan dan Kawasan Permukiman Provinsi Bali.
Sub Kegiatan Penyusunan Rencana Teknis dan Dokumen
Lingkungan Hidup untuk Konstruksi Irigasi dan Rawa

Ni Made Aryadi, ST., M.Eng


Pembina
NIP. 19760805 200604 2 010

19

Anda mungkin juga menyukai