Anda di halaman 1dari 73

M A T E R I 3 .

Perkerasan Jalan Raya


SIFAT-SIFAT TANAH dan
Jenis Struktur Perkerasan

JURUSAN TEKNIK SIPIL


FA K U LTA S T E K N I K
U N I V E R S I TA S M U H A M M A D I YA H M A L A N G
alfinurhidayat@gmail.com 1
Table of Content
• SIFAT-SIFAT TANAH
• REMBESAN AIR
• TEGANGAN EFEKTIF DAN NETRAL SERTA REMBESAN
• KONSOLIDASI
• KEKUATAN GESER
• TEKANAN TANAH
• TEGANGAN TANAH
• DAYA DUKUNG DAN PONDASI
• ANALISA PENURUNAN
• KESTABILAN LERENG

alfinurhidayat@gmail.com 2
Daftar Pustaka
1. Bowles, J.E, (1984) Physical and Geotechnical Properties of
Soils, McGraw-Hill
2. Craig, R.F., (1976) Soil Mechanics,, Van Nostrans Reinhold
Company
3. Das, B.M., (1983), Advanced SoilMechanics, McGraw-Hill
4. Hardiyatmo, H.C., (1992), Mekanika Tanah I, Gramedia
5. Holtz, R.D and Kovacs, W.D An Introduction to Geotechnical
Eng, Practice-Hall Inc
6. Lambe, T.W., & Witman, R.V., (1969) Soil Mechanics, John
Wiley and son
7. Yulinda Sari, ST., M.Eng (2010), Mekanika Tanah, Universitas
Sriwijaya

alfinurhidayat@gmail.com 3
SIFAT-SIFAT TANAH
TANAH

Untuk sebuah Geologi, Tanah merupakan bahan di


permukaan zona tipis relatif di mana akar terjadi, dan semua
sisa kerak dikelompokkan dalam jangka ROCK terlepas dari
kekerasannya.

Untuk seorang Engineer, Tanah adalah agregat-atau un-


disemen deposito un mineral dan / atau partikel organik atau
fragmen yang meliputi sebagian besar dari kerak bumi.

Mekanika Tanah merupakan salah satu disiplin ilmu


Teknik Sipil termuda melibatkan studi tentang tanah,
perilaku dan aplikasi sebagai material teknik.
alfinurhidayat@gmail.com 5
TANAH

Menurut Terzaghi (1948) :

"Mekanika Tanah adalah penerapan hukum


mekanika dan hidrolika untuk masalah
teknik menghadapi akumulasi sedimen dan
tidak dikonsolidasi partikel padat lainnya
yang dihasilkan oleh disintegrasi mekanik
dan kimia batuan terlepas dari apakah
mereka mengandung campuran dari
konstituen organik. "
alfinurhidayat@gmail.com 6
TANAH
dalam persepsi teknik sipil

adalah kumpulan
mineral
bahan organik
endapan lepas
yang terletak di atas batuan dasar

alfinurhidayat@gmail.com 7
Ikatan
karbonat
Zat antar
organik butiran
relatif
Oksida
Yang mengendap
lemah
Di antara
partikel

alfinurhidayat@gmail.com 8
Proses Pembentukan Tanah

BATUAN: bagian dari kerak bumi yang mengandung satu macam atau lebih
mineral yang terikat sangat kuat…Berdasarkan proses pembentukannya batuan
dapat dikategorikan sebagai:
 Batuan Beku (Igneous Rock)
Contoh: granite, andesite, basalt
 Batuan Endapan (Sedimentary Rock)
Contoh: claystone, siltstone, sandstone, shales, limestone, coal
 Batuan Metamorf (Metamorphic Rock)
Contoh: gneiss, quartzite, slate, marble

Tanah: hasil pelapukan batuan berupa kumpulan butiran-butiran partikel dengan


ikatan antar butir yang lemah…

alfinurhidayat@gmail.com 9
Pelapukan (weathering)
adalah peristiwa penghancuran
atau perubahan bentuk/komposisi batuan
yang terjadi di atas atau di dekat permukaan bumi,
sehingga batuan tersebut berubah dari bentuk sebelumnya

alfinurhidayat@gmail.com 10
Proses Pelapukan :
1. Batuan mengalami penghancuran,
menghasilkan bahan yang bersifat lepas (regolit).
2. Pelapukan terus berlangsung sampai terbentuk tanah (soil).
3. Tahap akhir pelapukan adalah terbentuknya material
yang sangat halus ( lempung/clay )

alfinurhidayat@gmail.com 11
BERDASARKAN PROSES,
PELAPUKAN DIGOLONGKAN :

1. Pelapukan Fisika ( Disintegrasi )


2. Pelapukan Kimia ( Dekomposisi )

alfinurhidayat@gmail.com 12
PELAPUKAN DIPENGARUHI
OLEH :
• Jenis Batuan
• Topografi
• Iklim dan organisma
• Waktu.

alfinurhidayat@gmail.com 13
• Batuan merupakan kumpulan dari satu atau
lebih mineral.
• Setiap mineral memiliki sifat fisika dan kimia
yang berlainan, oleh karena itu setiap jenis
batuan juga memiliki perbedaan sifat fisik dan
kimianya.
• Pembentukan mineral dari proses pembekuan
cairan magma berlangsung secara berturutan
sesuai dengan deret Bown.

alfinurhidayat@gmail.com 14
Berdasarkan Deret Bown
mineral digolongkan menjadi:

• Mafic minerals ( mafik ), berwarna gelap.


• Felsic minerals ( felsik ), berwarna terang.

alfinurhidayat@gmail.com 15
Deret Bown
>1000oC MAFIK FELSIK

olivin Ca- plagioklas


Ultra
piroksen Ca-Na-Plagioklas basa
gelap
Mudah melapuk

amfibol Na-Ca-Plagioklas

basa

Basa
biotit Na-plagioklas
Terang

alkali feldspar

Asam
muskovit
asam
<800oC kwarsa
alfinurhidayat@gmail.com 16
Jenis Tanah
Berdasarkan Kedudukan
Terhadap Lokasi Pelapukan
Batuan Dasarnya

TANAH RESIDUAL
TANAH COLLUVIAL
(soil)
TANAH TERANGKUT ALLUVIAL

EOLIAN

GLACIAL
alfinurhidayat@gmail.com 17
Berdasarkan Kedudukan terhadap posisi batuan
dasarnya:
 Tanah Residual
 Tanah Colluvial
 Tanah Endapan Air (Alluvial Soils)
 Tanah Endapan Angin (Eolian Soils)
 Tanah Endapan Sungai Es (Glacial Soils)

Tanah Residual: hasil pelapukan batuan dasar dan masih berada di tempat
asalnya.
Contoh: Tanah merah/tanah laterit hasil dekomposisi batuan di daerah tropis.
Tanah merah lebih banyak mengandung lempung kaolinite, tidak begitu aktif, dan
non-swelling.

alfinurhidayat@gmail.com 18
Tanah Colluvial: terbentuk dari tanah yang berpindah dari tempat asalnya
akibat gaya gravitasi pada saat kejadian keruntuhan lereng

Tanah Alluvial (endapan air): terbentuk dari tanah yang berpindah


dari tempat asalnya akibat terbawa air yang mengalir

 Fluvial: tanah deposit endapan sungai


 Lacustrine: tanah deposit endapan danau
 Coastal: tanah deposit endapan di tepi pantai
 Marine deposits: offshore deposits
Tanah Eolian (endapan angin): tanah deposit yang
ditransportasikan oleh angin

 Sand dunes
 Loess (silty)
 Volcanic dust
alfinurhidayat@gmail.com 19
Tanah Glacial: tanah yang terbentuk karena terbawa oleh perpindahan/gerakan
massa es dan oleh air dari lelehan massa es tersebut

 TILL: tanah endapan yang terbawa langsung oleh massa es


 OUTWASH: tanah yang diendapkan oleh aliran air lelehan massa

alfinurhidayat@gmail.com 20
TERMINOLOGI KHUSUS
 Tanah
Expansive:
tanah yang berpotensi mengembang (peningkatan
volume) akibat terjadi peningkatan kadar air dan
menyusut bila kadar air berkurang. Clay shales dan tanah
lempung montmorillonite

 Tanah Collapsible:
tanah yang berpotensi mengalami pengurangan volume
yang besar bila terjadi peningkatan kadar air tanpa
adanya perubahan beban luar.

alfinurhidayat@gmail.com 21
 Quick Clay:
Tanah yang sangat peka terhadap gangguan. Apabila
terganggu kekuatannya berkurang drastis. Kadar kepekaan
adalah perbandingan antara kuat geser tanah asli
qu ,tidak dengan
St 
terganggu
Sensitifitas:
kuat geser tanah terganggu qu ,terganggu

St Derajat
Kepekaan

<4 Tidak Kebanyaka


sensitif n lempung
pada
umumnya

4 < St < 8 Sensitif

>8 Sangat
sensitif
alfinurhidayat@gmail.com 22
 Tanah Organik:
Tanah yang banyak mengandung komponen organik.
Kuat geser rendah dan memiliki kompresibilitas yang
besar

Mengandung massa kayu berserat, berwarna gelap hitam,


berbau tumbuhan yang membusuk

alfinurhidayat@gmail.com 23
Karakteristik Tanah
Sistem Particulate:
Massa tanah terdiri dari partikel-partikel yang umumnya
tidak terikat kuat satu dan lainnya. Pergeseran antar
partikel menjadi tidak linear dan tidak dapat kembali ke
bentuk asal
Sistem Multi Fase:
• Zat padat
• Zat cair atau gas di dalam pori antar partikel (biasanya air dan udar

alfinurhidayat@gmail.com 24
Bentuk, ukuran, tekstur, susunan, dan struktur
partikel tanah:

Tanah Berbutir Kasar (ukuran > 0.06 mm):

alfinurhidayat@gmail.com 25
Bentuk partikel Penyebab

Angular Pecahan batuan


akibat pengaruh
lingkungan atau
pelapukan

Subangular Pecahan batuan


dengan bagian
permukaan yang
halus akibat
transportasi

Subrounded Permukaan umumnya


halus karena sudah
ditransportasikan
cukup jauh

Rounded Permukaan halus dan


bulat karena sudah
bertahun-tahun
ditransportasikan

alfinurhidayat@gmail.com 26
Tanah Berbutir Halus (ukuran < 0.06 mm):

Kaolinite Na-Montmorillonite

5 micron

Halloysite illite

alfinurhidayat@gmail.com 27
Di dalam mekanika tanah
keberadaan massa tanah dianggap terdiri atas
tiga komponen

udara
udara
Model
diagram air
tiga
butiran fasa
air butiran

alfinurhidayat@gmail.com 28
Persoalan Mekanika Tanah

 Hal Keseimbangan atau Stabilitas

 Hal Deformasi Elastis dan Plastis

 Hal Drainase

alfinurhidayat@gmail.com 30
STABILITAS
 Beban/muatan yang bekerja pada tanah.
Mutan yang bekerja pada tanah tergantung
dari tipe/macam struktur dan berat tanah.

 Besar dan distribusi tekanan akibat muatan


terhadap tanah. Tanah dianggap material
yang isotropis, tekanan dapat dihitung secara
analisa matematik.

alfinurhidayat@gmail.com 31
STABILITAS

 Perlawanan dari tanah.


Perlu adanya pengambilan contoh tanah
untuk penyeidikan di laboratorium untuk
mengetahui karakteristik/sifat tanah.

alfinurhidayat@gmail.com 32
DEFORMASI
 Dapat diketahui dalam keadaan Plastis atau Elastis
 Hal-hal yang perlu diketahui :
- muatan yang bekerja (beban kerja).
- besar dan distribusi tekanan yang berpengaruh.
- besar dan perbedaan penurunan.

DRAINASE
 Menyangkut hal deformasi dan stabiitas

alfinurhidayat@gmail.com 33
Sifat-Sifat Penting Tanah

 Permeabilitas (permeability)

 Konsolidasi (consolidation)

 Tegangan Geser (shear strength)

alfinurhidayat@gmail.com 34
Permeabilitas (permeability)
Sifat ini untuk mengukur/menentukan
kemampuan tanah dilewati air
melalui pori-porinya.

Sifat ini penting dalam konstruksi


bendung tanah urugan (earth dam)
dan persoalan drainase.

alfinurhidayat@gmail.com 35
Konsolidasi (consolidation)

Pada konsolidas dihitung dari perubahan


isi pori tanah akibat beban.

Sifat ini dipergunakan untuk menghitung


penurunan (settlement) bangunan.

alfinurhidayat@gmail.com 36
Tegangan Geser (shear strength)
Untuk menentukan kemampuan tanah
menahan tekanan-tekanan tanpa mengalami
keruntuhan.

Sifat ini dibutuhkan dalam perhitungan


stabilitas pondasi/dasar yang dibebani,
stabilitas tanah isian/timbunan di belakang
bangunan penahan tanah dan stabilitas
timbunan tanah.

alfinurhidayat@gmail.com 37
Sifat-Sifat Fisik Lainnya
 Batas-Batas Atterberg (Atterberg Limit)
 Kadar Pori
 Kadar Air
 Kepadatan Relatif
 Pembagian Butiran
 Kepekaan
 dst.

alfinurhidayat@gmail.com 38
Hubungan Berat – Volume

alfinurhidayat@gmail.com 39
V = Volume Keseluruhan (total)
Va = Volume Udara (dalam bagian berongga)
Vw = Volume Air (dalam bagian berongga)
Vs = Volume Butir Tanah
Vv = Volume Rongga = Va + Vw

V = Va + VW + VS

alfinurhidayat@gmail.com 40
Kadar pori (e) dari tanah menyatakan
perbandingan antara volume rongga
dengan volume /isi butir tanah (bagian
padat)
e

alfinurhidayat@gmail.com 41
Porositas (n) tanah menyatakan perbandingan
antara volume rongga dengan volume
keseluruhan.

alfinurhidayat@gmail.com 42
alfinurhidayat@gmail.com 43
Derajat Kejenuhan (S) dari tanah menyatakan
perbandingan antara volume air dengan
volume rongga.

alfinurhidayat@gmail.com 44
Seandainya tanah dalam keadaan jenuh, maka Va = 0
dan berarti porositas :

Faktor ( ), menunjukkan kekurangan kejenuhan .......( 1.6)

Kadar Air ( w )dari tanah menyatakan perbandingan


antara berat air ( )dengan berat butir tanah.
.......( 1.7)

alfinurhidayat@gmail.com 45
Berat isi tanah menunjukkan perbandingan
antara berat tanah dengan isi tanah.

alfinurhidayat@gmail.com 46
Berat jenis tanah (G) dan berat isi air

alfinurhidayat@gmail.com 47
Persamaan ini di masukkan kedalam persamaan
( 1.8 ), jadi :

alfinurhidayat@gmail.com 48
Jika tanah dalam keadaan kering maka berat isi kering tanah:

Kita dapatkan :

alfinurhidayat@gmail.com 49
alfinurhidayat@gmail.com 50
Sekarang masukkan nilai kedalam
persamaan ( 1.11 ) maka didapat :

alfinurhidayat@gmail.com 51
Untuk tanah yang dalam keadaan jenuh, S = 1 jadi :
e = W. G
Berat isi jenuh

dari persamaan ( 1.9 ) :


jadi :

alfinurhidayat@gmail.com 52
Berat isi celup tanah , menyatakan suatu harga
dari berat isi jenuh dikurangi berat isi air ,
Jadi :

alfinurhidayat@gmail.com 53
Hubungan antara berat isi kering dan berat isi tanah :

alfinurhidayat@gmail.com 54
Jenis Struktur Perkerasan
Jenis perkerasan
• Jalan raya (Highway)
• Bandar udara
• Rel kereta api (Railway)

Jenis struktur perkerasan


• Fleksibel (Flexible pavement)
• Kaku (Rigid pavement)
• Komposit (Composite pavement)

alfinurhidayat@gmail.com 55
Lapis perkerasan

Mengapa harus diberi lapis perkerasan?


Mengapa perkerasan dibuat berlapis?

Semakin keatas tegangan yang dipikul semakin besar


maka butuh perkerasan yang semakin bermutu.
Perkerasan bagian bawah dapat menggunakan bahan
yang mutunya lebih rendah (harga lebih murah)
PAVEMENT
(PERKERASAN)
Daya dukung tanah dasar rendah, maka butuh lapis
TANAH DASAR perkerasan

alfinurhidayat@gmail.com 56
Lapis perkerasan (1)
Gravel road (Jalan kerikil) Sealed granular road
(Jalan kerikil dilapisi aspal
tipis)
GRANULAR (KERIKIL) GRANULAR (KERIKIL)
SOIL (TANAH) SOIL (TANAH)

Asphalt pav’t (Jalan aspal) Concrete pav’t (Jalan beton)


ASPHALT (AGG+ASPAL) CONCRETE (BETON)
GRANULAR (KERIKIL) GRANULAR (KERIKIL)
SOIL (TANAH) SOIL (TANAH)
alfinurhidayat@gmail.com 57
Lapis perkerasan (2)
Composite pavement Heavy duty concrete
(perkerasan komposit) (Jalan beton utk lalin berat)
ASPHALT (AGG+ASPAL) CONCRETE (BETON)
CONCRETE (BETON) CEMENT TREATED
(STAB SEMEN)
GRANULAR (KERIKIL) GRANULAR (KERIKIL)
SOIL (TANAH) SOIL (TANAH)

Block pavement (lalin berat) Railway


Rel
ASPHALT or
BALLAST (GRANULAR)
CEMENT TREATED
GRANULAR (KERIKIL) SUB-BALLAST (GRANULAR)
SOIL (TANAH) SOIL (TANAH)
alfinurhidayat@gmail.com 58
Cross-Section perkerasan
Basic pavement layers Heavy duty pevement
(Lapis perkerasan standar) (Perkerasan utk kendaraan
berat)
Wearing course
Surfacing
(Lapis Permukaan) Binder course
Base course Base course
(Lapis pondasi atas/ LPA)
Sub-base course
Sub-base course
(Lapis pondasi bawah/ LPB)
Capping
Subgrade (Landasan)
(Tanah dasar)
Subgrade

alfinurhidayat@gmail.com 59
Fungsi lapis perkerasan
Lapis fungsional (air hujan, suhu,
kekesatan, suara)
Wearing course
Binder course

Base course

Kekuatan struktural

Harga bahan semakin


mahal, semakin tipis
Lapis struktural
Sub-base course

Capping (kekuatan)

naik
(Landasan)
Subgrade

alfinurhidayat@gmail.com 60
Bahan ikat antara lapis perkerasan
(Bonding)
Wearing course
(Asphalt) Tack coat (Aspal emulsi atau
Binder course aspal+minyak tanah)
(Asphalt)
Prime coat (Aspal +
Base course minyak tanah)
(Unbound material/
granular)

alfinurhidayat@gmail.com 61
Road pavement
Surfacing
Asphalt mechanics
Binder course
Concrete
Base course

Soil mechanics
Sub-base course

Sub-grade

alfinurhidayat@gmail.com 62
Failure mechanism

TRAFFIC LOAD

CRACKING
TENSION
COMPRESSION

RUTTING

alfinurhidayat@gmail.com 63
Asphalt mechanics
Asphalt materials:
STRAIN DEPENDENT
STRESS
Stiffness = ---------------------
STRAIN
Stiffness

Critical

100%
Failure

50%

No. of standard axles

alfinurhidayat@gmail.com 64
Asphalt mechanics

STIFFNESS ? STRESS
Stiffness = ----------------
σ = Q/ab -----
εx = x / L STRAIN
E = σ/εx = QL / xab

Q y

x
L z
x
cross section area = ab

alfinurhidayat@gmail.com 65
Asphalt mechanics
TEMPERATURE
DEPENDENT

alfinurhidayat@gmail.com 66
Asphalt mechanics
RESPONSE TO
LOADS

alfinurhidayat@gmail.com 67
Asphalt mechanics
VISCO-ELASTIC
MATERIALS

alfinurhidayat@gmail.com 68
Soil mechanics
STRENGTH vs WATER ‫ = ז‬σ’ tan ø’

DRY CONDITION

σ’= σ - u WET
CONDITION

alfinurhidayat@gmail.com 69
Soil mechanics
Soil and granular: STRESS DEPENDENT
DEFORMATION (%)

FAILURE
PERMANENT

STRESS
alfinurhidayat@gmail.com 70
Upper layer stiffness – bottom layer stress
POOR STRESS BETTER STRESS
DISTRIBUTION DISTRIBUTION

LOW STIFFNESS HIGH STIFFNESS

HIGH LOW
STRESS STRESS
alfinurhidayat@gmail.com 71
THE ‘IDEAL’ PAVEMENT
M oving wheel loads

Skid resistant surface

High stiffness
Main structural elem ent
(Durable) Crack resistant

[Bound Material]
Deformation resistant

Pavem ent Foundation Adequate platform to place


(Well drained) layer above

[Granular m aterial over soil]

alfinurhidayat@gmail.com 72
Komponen bahan perkerasan
• Agregat
• Bahan ikat:
aspal (perkerasan fleksibel)
Portland cement (perkerasan kaku)
• Bahan tambah (additives)
Kapur (lime)
PC
Lain-lain

alfinurhidayat@gmail.com 73

Anda mungkin juga menyukai