Anda di halaman 1dari 9

bononnn yang

api,

Votkanlgme don Pangorohnyd


kerhadap Kghidupon
\fükanisme sangat evat ka)tañnyã
dengati magma di bunli. Vulkañisnié
perigtiwa yang berhubungari
aktivitéiB pergerakan dan
datam litosfer yang menyusup ke lapisan
yang lebih atag atau Bâtnpai ke
petiilukaan bumi, Di dalaiii litosfer, magma
nienempati suatu kantong yang diñatnakañ
dapur magnia (batolit). Magniã dapat diartikatl
gebagai bahan-bahan silikat pijar yang tetriilâ
atas bahan padat (batuan), cairan, dan gas di
dalani lapisan kulit bumi (litosfet). Kedalaman
dan besar dapur tnagma itu sangat betvariasi.
Ada danur magma yang letaknya sangat dalam
dan ada pula yang dekat dengan permukaan
bumi.
Penampang gunung api, Proses erupsi
vulkanisme Perbedaan letak ini merupakan penyebab terdiri atas intrusi dan erup$i dari gunung api. perbedaan
kekuatan letusan yang terjadi. Pada

umumnya, dapur magma yang dalam


menimbulkan letusan yang lebih kuat
daripada yang letaknya dangkal. Ada dua bentuk gerakan magma yang berhubungan
dengan vulkanisme, yaitu intrusi dan ekstrusi magma.
1. Intrusi magma
Intrusi magma adalah aktivitas magma yang menerobos melaluiV celah retakan,
patahan yang terbentuk di lapisan atas dapur magma, tetapi tidak sampai tembus
permukaan bumi. Intrusi magma ini menghasilkan bentukan-bentukan sebagai
berikut.

a. Batolit adalah batuan beku yang terbentuk di dalam dapur magma.


b. Lakolit adalah batuan beku yang terjadi pada dua lapisan litosfer dan bentuknya
menyerupa lensa cembung.
c. Si//s atau keping intrusi adalah sisipan magma yang membeku pada dua lapisan litosfe
berbentuk tipis dan lebar.
d. Gang atau korok/dike adalah batuan hasil intrusi magma yang memotong lapisan
litosfer.
e. Apofisa, yaitu batuan beku yang terbentuk di cabang-cabang gang dan
berukuran kecil 2. Ekstrusi magma
Ekstrusi magma adalah aktivitas vulkanisme magma yang dapat mencapai
permukaa bumi atau keluarnya magma sampai permukaan bumi. Aktivitas ini
menimbulkan letusa

(erupsi) pada gunung berapi. Materi hasil ekstrusi magma dapat berupa:

a. Lava, yaitu magma yang keluar sampai ke permukaan bumi dan mengalir ke
permukaa bumi.
b., Lahar, yaitu material campuran antara lava dengan materi-materi yang ada di
permukaa bumi berupa pasir, kerikil, debu, dan lain-lain dengan air sehingga
membentuk lumpur. c. Eflata dan piroklastika, yaitu material padat berupa bom, lapili, kerikil,
dan debu vulkanil
d. Ekhalasi (gas), yaitu material berupa gas asam arang seperti fumarola (sumber uap
dan zat lemas), solfatar (sumber gas belereng), dan mofet (gas asam arang).

Dilihat dari bentuk lubang keluarnya magma, terdapat tiga macam ekstrusi magma,
sebag
berikut.
a. Erupsi sentral, terjadi jika magma keluar melalui sebuah lubang (saluran magma) dE
membentuk gunung-gunung yang terpisah. Misalnya, Gunung Krakatau, Gunung
Vesuciu dan lain-lain.
Akibat ptoses erupsi sentral, tetdapat tiga macam bentuk gunung api, sebagai berikut,
t) Gunung api maar atau gunung api cotong. torbentuk karona lotusan kuat yang kemudia
n
membentuk timbunan onata. Timbunan Otlata ini borbentuk goporti corong, Lereng
gunung api corong tidak torlalu curam dan momiliki kopvndan, yaitu bagian tengah
yang kedap airs Contohnya, Danau Klakah di Gunung Lamongan,
2) Gunung api strato atau gunung api kerucut, terjadi karona adanya erupsi efusif
(lelehan magma) dan erupsi eksplosif (letusan magma), Gunung api korucut juga
paling banyak terdapat di Indonesia. Contohnya, Gunung Merapi dan Gunung
Merbabu,
3) Gunung api perisai, terbentuk karena adanya lava cair yang membekueContohnya,
Gunung Maona Loa, Kilauea yang terletak di Kepulauan Hawaii, b. Erupsi linear,
terjadi jika magma keluar lewat celah-celah retakan atau patahan memanjang
sehingga membentuk deretan gunung berapi. Misalnya, Gunung Api Laki di
Islandia, dan deretan gunung api di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
c. Erupsi areal, terjadi apabila letak magma dekat dengan permukaan bumiJ sehingga
magma keluar meleleh di beberapa tempat pada suatu areal terteptu. Misalnya,
Yellow Stone National Park di Amerika Serikat yang luasnya mencapai 10.000 km 2.
Berdasarkan kuat tidaknya letusan dan kandungan material yang dikeluarkan, erupsi
gunung api dibagi menjadi dua, sebagai berikut.
a. Erupsi efusif adalah erupsi atau letusanyang terjadi karena letak dapur magma
dangkal, volume gas kecil, serta magma bersifat basa. Material yang dikeluarkan
berupa lava dengan kandungan Si02. Bentuknya vulkan adalah rounded cone.
b. Erupsi eksplosif adalah erupsi atau letusan yang terjadi apabila letak dapur magma
dalam dan volume gas besar serta magma bersifat asam. Material yang dikeluarkan
adalah piroklastik dengan kandungan Si02 tinggi, misalnya bongkah,lapili, bom, pasir,
abu, dan debu. Bentuk vulkan adalah sharp cone.
Tipe letusan gunung api dapat dilihat dari derajat kekentalan magma, tekanan gas
magmatik, kedalaman dapur magma, dan bahan material yang dikeluarkannya.
Berdasarkan hal-hal tersebut, letusan gunung api dibedakan sebagai. berikut.
a. Tipe hawaii letusan dengan lava sangat tipis, mengalir dengan tenang sepanjang lereng,
dan membentuk kulit datar.
b. Tipe stromboli letusan dengan lava tidak terlalu tipis dan cair, sehingga tekanan gasnya
agak lebih tinggi.
c. Tipe vulkano letusan dengan magma liat, hingga menyunåbat pipa saluran dan
mulut kawah. Jika tekanan meningkat, lava akan disemburkan secara eksplosif. d.
Tipe pelee letusan dengan magma terlalu liat hingga tidak dapat mengalir ke luar
dari saluran kawah sebagai gumpalan padat. Bila gas keluar dengan tekanan tinggi
akan tersembur dan menghancurkan.
e. Tipe plinian letusan paling dahsyat. Dalam waktu singkat lubang kawah menyemburkan
seluruh isi dapur magma. Akibatnya, sebagian puncaknya hancur
hingga terbentuk kaldera.

2.
Tipe hawaii Tipe stromboli Tipe vulkano

Tipe pelee Tipe plinian


Adapun tanda-tanda yang menunjukkan gunung sebelum meletus, sebagai berikut.
a. Terjadi gempa halus.
b. Terdengar suara gemuruh dalam tanah.
c. Suhu sekitar kawah naik.

d. Sumber-spmber air banyak yang kering.


e. Binatang-binatang pindah ke daerah yang lebih
f. Tumbuh-tumbuhan sekitar kawah menjadi layu.
g. Ekshalasi semakin hebat.
Adapun usaha-usaha untuk mengurangi bahaya letusan gunung berapi, sebagai

berikut.
a. Membuat terowongan- terowongan air pada kepundan yang berdanau.
Contoh: Gunung Kelud dan Gunung Merapi.
b. Mengadakan pos-pos pengamatan gunung api.
c. Mengungsikan penduduk yang bertempat tinggal di lereng gunung api yang akan
meletus.
Gejala pascavulkanik, yaitu suatu fase (masa) di mana sebuah gunung api tidak
memperlihatkan gejala-gejala keaktifannya. Adapun tanda-tanda gejala
pascavulkanik, sebagai berikut.
a.
a. Térdapatnya sumber air panas yang banyak mengandung mineral, terutama
belerang,

sepertidi Ciater dan Cipanas Jawa Barat, serta Batu Raden Jawa Tengah.
b. Terdapatnya geiser, yaitu semburan air panas yang keluar secara berkala dari celah-
celah batuan, seperti di Cisolok Sukabumi, Jawa Barat, dan The Old Faithfull
Geyser di Taman Nasional Yellow Stone (USA).
c. Terdapatnya eKshalasi (sumber gas) berupa fumarol, solfatar, dan mofet.
3. Dampak vulkanisme terhadap kehidupan
Vulkanisme memberikan manfaat yang sangat besar bagi
kehidupan. Manfaat tersebut ahtara lain:
a. Sebagai sumber energi karena sumber panas dari gunung api dapat
difungsikan sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTPB).
b. Sebagai sumber
batu apung.

c.
Sebagai objek wisata dan olahraga, misalnya hiking, climbing, paralayang, dan bersepeda
gunung.

d. Sebagai daerah pertanian yang subur


e. Daerah gunung api merupakan tempat yang berfungsi hidrologis bagi daerah sekitarnya
(pengatur tata air tanah).

f. Sebagai sumber plasma nutfah.


g. Sebagai sanatorium bagi penderita penyakit tertentu karena gunung ataupun
pegunungan memiliki udara yang sejuk dan segar.

h. Daerah gunung api yang tinggi merupakan daerah penangkap hujan.

Anda mungkin juga menyukai