Anda di halaman 1dari 119

PENGARUH MEDIA PODCAST TERHADAP KETERAMPILAN

MENYIMAK CERITA PADA SISWA KELAS V SDN 180 KALIMBUA


KABUPATEN ENREKANG

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar

Oleh

ABD WAHAB
105401120616

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
2022
I

ii
iii
iv
v
vi
vii
SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Abd wahab

NIM : 10540 1120616

Jurusan : Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Judul Skripsi : Pengaruh Media Podcast terhadap Keterampilan


Menyimak Cerita Siswa Kelas V SDN 180 Kalimbua
Kabupaten Enrekang

Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi yang saya ajukan kepada Tim penguji
adalah asli hasil karya saya sendiri, bukan hasil jiplakan.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan saya bersedia
menerima sanksi apabila pernyataan ini tidak benar.

Makassar, Desember 2021

Yang membuat pernyataan

Abd wahab

viii
SURAT PERJANJIAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Abd wahab

Stambuk : 105401120616

Jurusan : Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Dengan ini menyatakan bahwa:

1. Mulai penyusunan proposal sampai selesainya skripsi ini, saya

menyusunnya sendiri tanpa dibuatkan oleh siapapun.

2. Dalam penyusunan skripsi ini saya akan selalu melakukan konsultasi

dengan pembimbing, yang telah ditetapkan oleh pimpinan fakultas.

3. Saya tidak akan melakukan penjiplakan dalam menyusun skripsi ini.

4. Apabila saya melanggar perjanjian saya seperti yang tertera di atas maka

saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku.

Demikian perjanjian ini saya buat dengan penuh kesadaran.

Makassar, Desember 2021

Yang membuat perjanjian

Abd wahab

ix
MOTTO

Kesempatan tidak akan datang berkali- kali, maka

Berusahalah sebaik mungkin

Kupersembahkan skripsi ini kepada

Ayahanda dan Ibunda tercinta sebagai cinta kasih dan terimah


kasihku

Yang sabar telah mendidik

Memotivasi dan yang terus berjuang untuk memberikanku

Masa depan yang terbaik serta nasehatnya yang menjadi jembatan


perjalanan hidupku

x
xi
ABSTRAK

Abd Wahab, 2021, Pengaruh Media Podcast terhadap Keterampilan Menyimak

Cerita Siswa Kelas V SDN 180 Kalimbua Kabupaten Enrekang. Jurusan

Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD). Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Hj. Sulfasyah, M.A., Ph.d

Pembimbing II Dr. Drs. Abdul Munir, M.Pd.,

Jenis Penelitian ini menggunakan pre-experimental designs dengan tipe

one-goup pretest-posttest design yaitu sebuah eksprimen yang dalam

pelaksanaannya hanya melibatkan satu kelas tanpa melibatkan kelas yang lain

(kelas pembanding) yang bertujuan untuk mengetahui dalam penggunaan media

podcast dalam menyimak cerita pada siswa kelas V SD Negeri 180 Kalimbua

Kabupaten Enrekang. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD

Negeri 180 Kalimbua dengan jumlah siswa sebanyak 21 orang.

Keberhasilan proses pembelajaran ditinjau dari ketercapaian ketuntasan

hasil belajar Bahasa Indonesia. Pembelajaran dapat dikatakan berhasil ketika

tercapai hasil ketuntasan hasil belajar terpenuhi. Teknik pengumpulan data yang

digunakan yaitu test pretest sebelum diberikan media podcast, tindakan

(treatment) diberikan melalui kegiatan pembelajaran media podcast dan posttest

dilakukan setelah diberikan perlakuan (penggunaan media podcast) dalam proses

pembelajaran.

Berdasarkan hasil penelitian dalam pembahasan disimpulkan bahwa

penggunaan media podcast berpengaruh terhadap keterampilan menyimak cerita.

Hal ini menunjukkan bahwa sebelum menggunakan media podcast tergolong

xii
rendah dengan skor 45 point dan skor tertingginya 85 point. Tetapi setelah

menggunakan media podcast keterampilan menyimak cerita tergolong tinggi

dengan skor terendah 65 point dan skor tertinggi 100 point. Sehingga jika

dikaitkan dengan kategori hasil belajar setelah menyimak cerita atau diberikan

media podcast dengan kategori sangat baik terdapat 65%, baik 25%, cukup 10%

dan kurang 0%. Berdasarkan uji hipotesis yang telah dilakukan dapat disimpulkan

bahwa penggunaan media podcast memiliki pengaruh terhadap keterampilan

menyimak cerita kelas V SDN 180 Kalimbua Kabupaten Enrekang setelah

diperoleh thitung= 9,811 dan ttabel= (0,05= 1,725 maka diperoleh 9,811 > 1,725.

Sehingga hasil tersebut menunjukkan bahwa setelah diberikan media podcast

berpengaruh positif karena nilai t hitung lebih besar dari nilai t tabel.

Kata Kunci: Keterampilan Menyimak Cerita, Media Podcast

xiii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Swt yang telah melimpahkan rahmat dan

karunia kepada penulis sehingga penulisan ini terselesaikan. Salawat dan taslim

penulis haturkan kepada junjungan tercinta, Nabiullah, Muhammad Saw yang

telah meletakkan fondasi ketauhidan yang syarat dengan risalah keselamatan

dunia dan akhirat di muka bumi ini. Semoga kita menjadi hamba yang selalu

dalam limpahan rahmat Allah swt dan termasuk golongan umat yang

mendapatkan syafa’at Muhammad saw di akhirat kelak. Aamiin.

Dalam penulisan skripsi ini bukanlah hal yang mudah terwujud. Banyak

aral dan rintangan yang dialami penulis. Namun selalu ada kemudahan jika selalu

berusaha dan berdoa. Bantuan dari berbagai pihak telah menuntun penulis

sehingga skripsi ini dapat selesai. Oleh karena itu, penulis menyampaikan rasa

terima kasih yang tak terhingga kepada orang tua penulis, ayahanda Nasir dan

ibunda hadija yang telah mengorbankan segala do’a, cinta, kasih sayang dan

perhatian kepada penulis dalam segala hal.

Ucapan terima kasih kepada Hj. Sulfasyah, M.A., Ph.D Pembimbing I

dan Dr. Drs Abdul Munir, M.Pd Pembimbing II yang telah meluangkan waktunya

untuk membimbing dan mengarahkan penulis dalam menyelesaikan skripsi.

Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag Rektor Universitas Muhammadiyah

Makassar, Erwin Akib, S.Pd., M.Pd., Ph.D Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar, dan Aliem Bahri, S.Pd., M.Pd

Ketua Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, dan seluruh dosen dan para staf

xiv
pegawai dalam lingkungan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Muhammadiyah Makassar yang telah membekali penulis dengan ilmu

pengetahuan yang sangat bermanfaat bagi penulis.

Terima kasih penulis ucapkan kepada Ahmad Sannang S.Pd., M.Pd kepala

sekolah UPT SDN 180 Kalimbua dan Hasrullah Surya Ranti, S.Pd sebagai wali

kelas V, serta Bapak dan Ibu guru beserta staf yang ada di sekolah. Kepada

teman-teman seangkatan penulis, terima kasih atas semua saran dan motivasi

selama penyelesaian penulisan skripsi ini. Semoga saran dan motivasi yang

diberikan bernilai disisi Allah swt. Aamiin.

Tiada imbalan yang dapat diberikan, hanya kepada Allah Swt penulis

menyerahkan segalanya dan semoga bantuan yang diberikan selama ini bernilai

ibadah disisi-Nya Aamiin.

Makassar, Desember 2021

Penulis

xv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................................. iii
KARTU KONTROL PEMBIMBING 1 ..................................................... iv
KARTU KONTROL PEMBIMBING 2 ..................................................... vi
SURAT PERNYATAAN ............................................................................ viii
SURAT PERJANJIAN ............................................................................... ix
MOTTO DAN PERSEMBAHAN .............................................................. x
ABSTRAK................................................................................................... xi
KATA PENGANTAR ................................................................................. xii
DAFTAR ISI ............................................................................................... xiv

DAFTAR TABEL ....................................................................................... xvi

DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xvi

DAAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ xii


BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1
A. Latar Belakang ................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................ 6

C. Tujuan Penelitian ............................................................................. 6

D. Manfaat Penelitian ........................................................................... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA ..................................................................... 8


A. Kajian Pustaka................................................................................ 8

1. Pengertian Media Pembelajaran .............................................. 8

2. Media Pembelajaran Berbasis Audio ....................................... 9

3. Pembelajaran Bahasa Indonesia ............................................... 16

4. Keterampilan Menyimak ........................................................ 18

5. Hasil Penelitian yang Relevan ................................................ 22

xvi
B. Kerangka Pikir ............................................................................... 23

C. Hipotesis Penelitian ........................................................................ 25

BAB III METODE PENELITIAN ........................................................... 26


A. Jenis dan Desain Penelitian ........................................................ 26

B. Populasi dan Sampel .................................................................. 27

C. Definisi Operasional Variabel .................................................... 28

D. Instrumen Penelitian ................................................................. 28

E. Teknik Pengumpulan Data ........................................................ 29

F. Teknik Analisi Data .................................................................. 31

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


A. Hasil Penelitian......................................................................... 33

B. Pembahasan .............................................................................. 43

BAB V SIMPULAN DAN SARAN


A. Simpulan .................................................................................. 49

B. Saran ........................................................................................ 49

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 51

LAMPIRAN-LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

xvii
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Deskriptif Penilaian……………………………………………………... 21

2.2 Rubrik Penilaian………………………………………………………… 22

3.1 Desain Penelitan ..................................................................................... 27

4.1 Perbandingan Hasil Statistik Skor Pretest dan Postest Keterampilan

Menyimak Cerita Siswa Kelas V SD Negeri 180 Kalambua .................. 33

4.2 Perbandingan Kategori Hasil Keteraampilan Menyimak Cerita Sebelum dan

Setelah diterapkan Media Podcast .......................................................... 34

4.3 Analisis Univariate ................................................................................. 41

4.4 Uji T-Paired Test .................................................................................... 42

xviii
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Gambar Bgan Kerangka Pikir Media Podcast.......................................... 24

4.1 Kategori Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN Kalimbua ........................... 38

4.2 Kriteria Ketuntasan Hasil Belajar Siswa .................................................. 40

xix
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut UU No. 20/2003 tentang sistem Pendidikan Nasional, pendidikan

adalah usaha sadar terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya

untuk memilki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukannya, masyarakat,

bangsa, dan Negara (Neolaka dan Grace Amialia, 2017: 12).

Bahasa merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan

manusia, sebagai makhluk sosial bahasa menjadi penyatu manusia untuk saling

berinteraksi dan berkomunikasi satu sama lain.Manusia dalam kehidupan

berkomunikasinya tentu harus memperhatikan dan menerapkan berbagai etika

agar terwujud masyarakat yang damai. Sebagai alat komunikasi, bahasa memiliki

potensi untuk menunjang keberhasilan dan kesuksesan hidup manusia secara

akademis maupun dalam masyarakat. Seseorang yang dapat berkomunikasi

dengan baik tentunya akan membantu dalam melakukan pekerjaan sehari-harinya,

begitupun hubungannya dengan masyarakat. Menurut Peraturan Menteri

Pendidikan Nasional No. 67 Tahun 2013 tentang kerangka dasar dan struktur

kurikulum Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah bahwa:

Pendidikan bahasa Indonesia di lembaga formal dimulai dari


sekolah dasar. Adapun jumlah jam pelajaran bahasa Indonesia di
kelas I yaitu 8 jam pelajaran, kelas II 9 jam pelajaran, kelas III

1
2

sebanyak 10 jam pelajaran, sedangkan untuk kelas tinggi yaitu kelas


IV, V dan VI sebanyak 7 jam pelajaran.

Dilihat dari banyaknya jumlah jam pelajaran bahasa Indonesia

menunjukkan bahwa pembelajaran bahasa Indonesia sangat penting diajarkan di

sekolah dasar. Hal ini dimaksudkan agar siswa mempunyai kemampuan berfikir

dan menyampaikan pendapat melalui bahasa yang baik. Pembelajaran bahasa

Indonesia di sekolah dasar diarahkan dapat meningkatkan kemampuan siswa

dalam berkomunikasi baik secara lisan maupun tertulis. Selain itu, diharapkan

dapat menumbuhkan rasa saling menghargai dan bangga menggunakan bahasa

Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara.

Dalam pembelajaran bahasa Indonesia, ada empat keterampilan berbahasa

yang harus dimiliki oleh siswa, yaitu kemampuan menyimak, berbicara, membaca

dan menulis, hal tersebut dikemukakan oleh Susanto (2013). Keempat

keterampilan itu tentunya saling terkait antara satu dengan yang lainnya. Seorang

anak dapat bercerita mengenai suatu hal apabila ia telah mendengar atau

membacanya terlebih dahulu.

Menyimak mempunyai peranan yang sangat penting untuk memperoleh

kemampuan-kemampuan berbahasa lainnya. Menyimak dalam Kamus Besar

Bahasa Indonesia (KBBI) diartikan sebagai proses mendengarkan atau

memperhatikan baik-baik apa yang diucapkan atau dibaca orang. Sehingga dalam

proses menyimak seseorang harus benar-benar memperhatikan apa yang

didengarkan atau dibacanya agar mampu memahaminya dengan baik.Inilah yang

menyebabkan menyimak berperan penting untuk menunjang ketiga kemampuan

lainnya yaitu membaca, menulis dan berbicara.


3

Hal tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Werner dikutip

dalam Al-Nughaimish (2011) bahwa pada umumnya setiap hari pelajar

menggunakan waktu komunikasinya yaitu 55% untuk mendengarkan, 23% untuk

berbicara, 13% untuk membaca dan 8% untuk menulis. Hasil dari penelitiannya

menunjukkan bahwa waktu yang digunakan bagi pelajar untuk mendengar atau

menyimak lebih banyak dibandingkan dengan berbicara, membaca danmenulis.

Seseorang tidak akan pernah bisa membaca dan menulis dengan baik sebelum ia

mau mendengarkan dengan baik, begitupun dengan berbicara. Oleh karena itu,

sebaiknya kemampuan menyimak dilatih sejak duduk di sekolah dasar.

Mendengar merupakan proses dasar dari menyimak, dengan melatih

keterampilan menyimak berarti membantu seseorang meningkatkan kemampuan

mendengarnya. Umumnya seorang anak akan menggunakan bahasa yang sering

didengar atau disimaknya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan menyimak,

seseorang dapat mengetahui informasi yang disampaikan oleh orang lain secara

tepat. Karena seorang pendengar atau penyimak yang baik diharapkan mampu

menyampaikan informasi yang baik pula.

Salah satu materi pelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar yaitu

menyimak cerita. Menyimak suatu cerita merupakan kegiatan menyimak dengan

tujuan agar siswa dapat memahami dan memaknai cerita yang didengarkan

dengan cermat, tepat, dan cepat. Pada umumnya, cerita yang sesuai dengan anak

usia sekolah dasar berupa karangan sederhana yang didalamnya menuturkan

tentang perbuatan, pengalaman, dan kejadian-kejadian yang mengandung nilai

moral.
4

Peranan penting dari kemampuan menyimak harus disadari oleh setiap

pengajar bahasa, pemahaman bahwa kemampuan menyimak dapat diperoleh

secara spontan harus dihilangkan. Karena pada dasarnya, untuk menjadi penyimak

yang baik, kemampuan itu harus dilatih. Menurut Martaulina (2018) salah satu

cara untuk melatih kemampuan menyimak adalah dengan menggunakan media

pembelajaran. Seperti yang kita ketahui bahwa media pembelajaran merupakan

segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi

kepada siswa. Dalam pembelajaran tujuan penggunaan media antara lain adalah

untuk meningkatkan kualitas dan efektivitas pembelajaran, memudahkan guru

dalam melaksanakan pembelajaran, memberikan arahan tentang tujuan yang akan

dicapai, menyediakan evaluasi mandiri, memberi rangsangan kepada guru untuk

kreatif, menyampaikan materi pembelajaran, dan membantu pelajar yang

memiliki kekhususan tertentu (Sapriati, dkk. 2014: 5.2).

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa podcast merupakan media yang

dapat digunakan dalam pembelajaran menyimak. Podcast menjadi inovasi baru

bagi perkembangan media, khususnya media pembelajaran berbasis audio. Materi

atau konten yang terdapat dalam podcast sangat beragam mulai dari konten

ekonomi, budaya, berita, olahraga, kesehatan, komedi, bisnis, keluarga dan

pendidikan.

Podcast termasuk dalam media pembelajaran berupa audio (rekaman

suara) yang tersedia di internet. Podcast hampir sama dengan siaran radio,

perbedaannya yaitu Podcast dapat diunduh karena tersedia di internet sehingga

mudah untuk didengarkan kapan saja dan dimana saja. Penggunaan podcast dalam
5

pembelajaran diharapkan dapat menarik perhatian siswa untuk belajar, khususnya

belajar menyimak.

Berdasarkan hasil observasi di SDN 180 Kalimbua Kabupaten Enrekang

pada pembelajaran bahasa Indonesia materi menyimak cerita, penggunaan media

podcast belum pernah digunakan hal ini dikarenakan minimnya pengetahuan

tentang adanya podcast. Selain itu, podcast juga dapat menjadi salah satu

alternatif bagi guru yang mempunyai keterbatasan dalam berbicara, misalnya guru

tersebut tidak dapat mengucapkan bunyi huruf secara jelas. Dengan menggunakan

media seperti podcast akan sangat membantu, karena penyiar podcast tentunya

memiliki keterampilan berbicara yang baik. Kendala utama yang didapatkan saat

pembelajaran menyimak pada kelas V SDN Kalimbua Kabupaten Enrekang yaitu

siswa menjadi kurang perhatian dan merasa jenuh saat pembelajaran berlangsung.

Salah satu penyebabnya yaitu penggunaan media pembelajaran yang kurang

bervariasi yang berakibat pada minimnya kemampuan siswa menyimak cerita

sehingga hasil belajar siswa pada kelas V SDN 180 Kalimbua Kabupaten

Enrekang menjadi rendah. Manfaat dari penggunaan media pembelajaran salah

satunya yaitu dapat mengatasi sikap pasif siswa sehingga siswa dapat aktif untuk

belajar. Dengan pengguanaan media podcast diharapkan mampu mengatasi

rendahnya hasil belajar siswa.

Penelitian yang dilakukan oleh Fitria (2014) dengan judul “Menggunakan

Podcast untuk Meningkatkan Listening Siswa” menunjukkan bahwa podcast

adalah alat pembelajaran berbasis teknologi yang efektif dan inovatif dalam

pembelajaran bahasa, terutama untuk mengintegrasikan kemampuan menyimak.


6

Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti ingin mengetahui apakah

podcast juga memberi pengaruh terhadap keterampilan menyimak siswa,

khususnya dalam pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar. Maka peneliti

tertarik untuk mengadakan penelitian tentang “Pengaruh Media Podcast

terhadap Keterampilan Menyimak Cerita Pada Siswa Kelas V SDN 180

Kalimbua Kabupaten Enrekang”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, adapun rumusan masalah yang akan

dibahas dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut: “Bagaimanakah pengaruh

media podcast terhadap keterampilan menyimak cerita pada siswa kelas V SDN

180 Kalimbua Kabupaten Enrekang” ?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan

penelitian ini yaitu untuk mengetahui apakah ada pengaruh penggunaan media

podcast terhadap keterampilan menyimak cerita pada siswa kelas V SDN 180

Kalimbua Kabupaten Enrekang.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian tersebut adalah:

a. Bagi Siswa

Media podcast diharapkan dapat membawa suasana belajar yang

menyenangkan, menarik perhatian dan memotivasi siswa untuk lebih aktif

dalam pembelajaran di kelas sehingga siswa mampu untuk menyimak.


7

b. Bagi Guru

Sebagai alternatif dalam memilih media pembelajaran sehingga

muncul kesadaran guru untuk mengoptimalkan sarana media khususnya

dalam materi menyimak cerita.

c. Bagi Peneliti

Mendapatkan pengetahuan dan pengalaman yang nyata dalam

menerapkan teori yang diperoleh di bangku perkuliahan terhadap masalah-

masalah yang akan dihadapi di dunia pendidikan.


BAB II

KAJIAN TEORI, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS

A. KAJIAN TEORI

1. Pengertian Media Pembelajaran

Menurut Susanto (2016: 313) kata media secara etimologis berasal dari

kata Latin, yaitu medium, yang artinya antara, dalam arti umum dipakai untuk

melajutkan alat komunikasi. Secara istilah, kata media menunjukkan segala

sesuatu yang membawa atau menyalurkan informasi antara sumber dan penerima,

seperti film, televisi, radio, alat visual yang diproyeksikan, barang cetakan dan

lain-lain sejenis itu adalah media komunikasi untuk menyampaikan suatu pesan

atau gagasan.

Menurut Kurniawan (2014: 177) media pembelajaran yaitu penyaluran

pesan-pesan pembelajaran sehingga pesan atau materi pembelajaran tersebut

mampu merangsang pikiran, perhatian, perasaan dan minat siswa sehingga terjadi

proses belajar pada siswa secara lebih efektif.

Menurut Samad dan Maryati Z (2017: 9) media pembelajaran adalah

segala sesuatu yang digunakan atau disediakan oleh guru yang penggunaannya

diintegrasikan kedalam tujuan dan isi pembelajaran, sehingga dapat membantu

meningkatkan kualitas kegiatan pembelajaran serta mencapai kompetensi

pembelajarannya. Selain itu, media dalam pembelajaran adalah segala bentuk alat

komunikasi yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan/informasi dari

8
9

sumber kepada anak didik yang bertujuan agar dapat merangsang pikiran,

perasaan, minat dan perhatian anak didik mengikuti kegiatan pembelajaran.

Berdasarkan uraian di atas dapat peneliti simpulkan bahwa media

pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan untuk menyampaikan pesan

berupa materi ajar dari sumber (guru) kepada penerima pesan (siswa) untuk

menarik perhatian dan minat belajar siswa yang sesuai dengan karakteristik tujuan

pembelajaran sehingga tercipta keadaan belajar yang efektif guna mencapai

kompetensi dasar yang diinginkan.

2. Media Pembelajaran Berbasis Audio

a. Media pembelajaran audio

Salah satu pengertian media audio dikemukakan oleh Riyana(2012)

bahwa media audio merupakan media yang menjadikan suara/bunyi sebagai

kekuatan utamanya. Suara yang dihasilkan diharapkan dapat memberi

gambaran secara jelas terhadap pendengarnya seolah-olah mereka

membayangkan bentuk, suasana, dan rasa yang ia tangkap melalui

imajinasinya.

Sejalan dengan pengertian tersebut, Niswardi & Ambiyar (2016: 16)

mengemukakan pengertian media audio sebagai berikut:

Media audio berupa pesan yang disampaikan atau dituangkan ke


dalam simbol-simbol auditif, yang melibatkan rangsangan indera
pendengaran. Karakteristik media audio antara lain: mampu
mengatasi keterbatasan ruang dan waktu (mudah dipindahkan dan
jangkauannya luas), pesan/program dapat direkam dan diputar
kembali sesukanya, dapat mengembangkan daya imajinasi dan
merangsang partisipasi aktif pendengarnya, dapat mengatasi
masalah kekurangan guru, sifat komunikasinya hanya satu arah,
sangat sesuai untuk pengajaran musik dan bahasa....
10

Menurut Sadiman (2012: 49) berbeda dengan media grafis, media audio

berkaitan dengan indera pendengaran. Pesan yang akan disampaikan dituangkan

ke dalam lambang-lambang auditif, baik verbal (ke dalam kata-kata/bahasa lisan)

maupun non verbal. Ada beberapa jenis media dapat kita kelompokkan dalam

media audio, antara lain radio, alat perekam pita magnetik, piringan hitam, dan

laboratorium bahasa.

Merujuk dari beberapa pengertian diatas maka dapat dikatakan bahwa

media audio merupakan sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau

materi pembelajaran dalam bentuk suara/bunyi. Salah satu karakteristik dari

media audio yaitu mampu mengatasi keterbatasan ruang dan waktu, artinya segala

bentuk bunyi yang abstrak bagi siswa dapat disajikan dalam format audio. Media

audio sangat cocok digunakan dalam pembelajaran musik dan juga bahasa untuk

meningkatkan daya imajinasi siswa. Penggunaan media audio di sekolah dasar

biasanya pada materi pengenalan terhadap sesuatu seperti suara-suara binatang

dan lain-lain.

b. Kelebihan dan kekurangan media audio

Beberapa kelebihan dan kekurangan media audio menurut

Pribadi(2017)yaitu sebagai berikut:

1) Media audio relatif murah jika digunakan untuk menyebarkan

pengetahuan dan informasi khususnya yang bersifat verbal. Media audio

tidak memerlukanbanyak biaya karena untuk memperolehnya dapat

diunduh secara gratis di internet.


11

2) Fleksibel dan mudah digunakan karena program audio dapat memberikan

pengalaman berbahasa lisan pada pemakainya, juga bagi penyandang

disabilitas yang tidak memiliki kemampuan membaca dapat belajar

melalui audio yang diputarkan.

3) Bersifat portabel artinya mudah dipindahkan atau dibawa kemana-mana,

sehingga memudahkan bagi pemakai untuk mendengarnya dimana saja.

Selain beberapa kelebihan dari media audio, tentunya juga memiliki

Pribadi (2017) mengemukakan kekurangan dan kelemahan penggunaan

media audio yaitu:

1) Pesan atau informasi yang disampaikan dalam kecepatan dan urutan yang

tetap

2) Komunikasi satu arah

3) Efektifitas dalam menjelaskan informasi dan pengetahuan tertentu secara

verbal

4) Memerlukan tempat penyimpanan khusus

Kelebihan yang dimiliki dari media audio yaitu 1) relatif murah karena

tidak perlu mengeluarkan biaya banyak untuk mendapatkannya; 2) bersifat

praktis karena mudah digunakan untuk menyampaikan informasi; 3) bersifat

portabel atau mudah dipindahkan kemana saja karena ukurannya tidak terlalu

besar. Selain kelebihan tersebut ada beberapa kelemahan dari media audio

yaitu; 1) karena dalam bentuk suara sehingga informasinya bersifat tetap,

namun dalam hal ini tidak perlu khawatir karena akhir-akhir ini penggunaan

media audio dapat diulang ataupun dipercepat. 2) dipandang sebagai media


12

komunikasi satu arah; 3) penjelasan informasi secara verbal, untuk mengatasi

kedua kelemahan ini guru dalam menyampaikan materinya dapat

memanfaatkan bahan penyerta lainnya seperti bacaan agar interaksi siswa

tidak satu arah.

c. Podcast sebagai media berbasis audio

Menurut Smaldino, dkk(2011: 371)“Podcasting atau podcast berasal dari

kata “iPod” dan “broadcasting/penyiaran” yang merupakan file rekaman

audio dalam format MP3 yang disebarkan melalui internet”. Sedangkan

menurutShera (2010: 35)dalam bukunya menyatakan bahwa podcast adalah

website yang menyediakan media komunikasi berupa suara seperti siaran

radio yang dapat diunduh dan didengarkan kapan saja.

Pengertian lain juga disebutkan oleh Toyib, dkk (2012) bahwa podcast

merupakan bahan audio digital dalam format MP3 yang hampir mirip dengan

radio, hanya saja perbedaannya adalah podcast dapat diunduh sehingga

memudahkan untuk mendengarkannya kapan saja dan dimanapun. Adapun

menurut Fadilah, dkk (2017) mengutip dalam kamus Oxford istilah podcast

diartikan sebagai file audio dalam bentuk digital yang tersedia di internet

biasanya berseri atau berepisode, dapat diunduh ke komputer atau media

pemutar portable seperti telepon genggam secara gratis ataupun berlangganan.

Salah satu jurnal internasional yang ditulis oleh Abdullah, dkk (2017)

menyebutkan bahwa podcast hampir sama dengan radio namun terdapat

beberapa karakteristik podcast yang membedakannya dengan radio. Podcast

memberikan akses kepada pendengarnya untuk memilih program/konten yang


13

digemarinya, pendengar juga dapat mengunduhnya secara otomatis sehingga

dapat didengarkan kapanpun dan dimanapun.

Podcast merupakan sebuah alat yang berisi file audio digital yang tersedia

di internet sehingga memberi kemudahan bagi pendengar untuk

mengunduhnya ke komputer atau media portable lainnya. Salah satu yang

menjadi ciri khas podcast yaitu kontennya yang dapat dipilih oleh pendengar

sesuai dengan program yang ingin didengarkan. Karena dapat diunduh

sehingga memudahkan pendengarnya jika ingin memutar ulang atau

mendengarnya kapan saja dan dimana saja. Podcast digolongkan kedalam

media berbasis audio, yang tentunya juga dapat digunakan dalam membantu

proses pembelajaran.

Di Indonesia, podcast audio belum terlalu populer bahkan penggunaannya

masih sangat minim. Meski demikian, produksi podcast lokal semakin

berkembang di internet. Materi-materi podcast juga semakin beragam, mulai

dari olahraga, sejarah, komedi, kesehatan, teknologi, berita, bisnis, keluarga

dan anak-anak, musik, budaya, film, serta pendidikan. Sejak kemunculannya

ditahun 2005, belakangan ini podcast mulai dikenal banyak orang di

Indonesia. Banyak peneliti yang mulai mengembangkan podcast sebagai

media pembelajaran khususnya untuk melatih keterampilan menyimak siswa.

Dengan demikian, diharapkan agar produksi podcast dapat terus berkembang

khususnya dalam bidang pendidikan.

Pengembangan kemampuan siswa menguasai materi pelajaran, antara lain

dapat di pengaruhi oleh teknik yang diterapkan oleh guru pada proses
14

pembelajaran berlangsung dengan mengedepankan keaktifan siswa,

diantaranya menggunakan sebuah media yaitu media podcast. Diterapkannya

penggunaan media podcast dalam pembelajaran bahasa Indonesia khususnya

dalam keterampilan menyimak cerita diharapkan dapat membantu siswa

dalam menyimak cerita melalui media podcastjuga akan lebih kreatif dalam

menyimak cerita. Adapun Tahapan-tahapan implementasi media podcast

menurut Asmi, dkk (2019) adalah :

1. Langkah ini adalah proses deskripsi dari apa yang akan diajarkan dan

langkah awal dari pembentukan langkah selanjutnya Pada langkah ini,

peneliti menentukan kebutuhan peserta didik dalam hal pengetahuan,

keterampilan dan perilaku, yang saat ini dimiliki oleh peserta didik, serta

hasil yang akan diharapkan dari peserta didik tersebut dalam Asmi, dkk

(Branch, 2009).

2. Kedua, Tahap ini merupakan proses penentuan bagaimana proses yang

telah didapat dari tahap analisis untuk dipelajari lebih lanjut. Dalam

langkah ini, strategi pengembangan ditentukan sesuai dengan data yang

diperoleh selama analisis. Pada fase ini peneliti akan menentukan tujuan

akan dicapai pada proses pembelajaran dengan menentukan desain

instruksional pembelajaran, instrumen yang digunakan untuk

pengumpulan data analisis kebutuhann yaitu angket yang berisikan butir-

butir pertanyaan yang sesuai dengan kebutuhan.

3. Ketiga, tahap Pengembangan. Pada tahap ini peneliti akan mengolah

semua komponen yang berhubungan dengan Audio yang akan diolah


15

melalui Podcast dan disiapkan selama fase ini. Tahap ini merupakan

proses memproduksi bahan instruksi berupa pengelolaan materi dan

media Audio, Penyusunan naskah semua alat yang akan digunakan

selama instruksi dan segala jenis bahan pendukung. Semua produk dibuat

pada tahapan ini tidak hanya Audio yang diolah di Podcast namun juga

Instrumen angket, soal dan alat penilaian evaluasi yang akan digunakan

peneliti

4. Keempat, tahap implementasi Ini adalah proses penentuan instruksi yang

memadai dan mengukur efektivitas dalam untuk memeriksa sejauh mana

desain pembelajaran serta media Audio Podcast yang telah diuji cobakan

pada peserta didik.

5. Kelima, tahap evaluasi yaitu melaksanakan One to One Learner dengan

membentuk grup belajar satu satu dan melaksanakan penilaian tahap dua

melalui angket kemudian merevisi apa yang kurang, peneliti melakukan

tahapan evaluasi kedua yaitu melakukan Small Group yaitu membentuk

grup belajar kecil untuk merevisi media yang digunakan dan

melaksanakan penilaian tahap ketiga melalui angket serta melakukan

revisi jika ada yang kurang pada media. pada tahap implementasi sebelum

melakukan tahapan implementasi peneliti akan melakukan Pretest dan

setelahnya peneliti akan melakukan Postest untuk menentukan efektivitas

media yang digunakan. Bagian akhir masing-masing tahapan evaluasi

dilakukan untuk memastikan bahwa proses tersebut dilakukan dengan


16

cara yang lebih baik daripada di akhir setiap evaluasi, modifikasi, jika

perlu, dibuat untuk implementasi selanjutnya.

3. Pembelajaran Bahasa Indonesia

a. Hakikat pembelajaran bahasa Indonesia

Hakikat dari pembelajaran bahasa Indonesia menurut Khair (2018)

adalah membelajarkan siswa tentang keterampilan berbahasa Indonesia yang

baik dan benar sesuai tujuannya. Pembelajaran bahasa Indonesia tidak lepas

dari 4 keterampilan berbahasa yaitu menyimak, berbicara, membaca dan

menulis.

Pendapat di atas sejalan dengan Susanto (2013: 234) bahwa

“Kemampuan berbahasa lisan meliputi kemampuan berbicara dan menyimak,

sedangkan kemampuan bahasa tulisan meliputi membaca dan menulis.”

Adapun menurut Badan Nasional Satuan Pendidikan (BNSP) dikutip dalam

Susanto(2013) yaitu:

Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan


kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa
Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis,
serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan
manusia Indonesia.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran Bahasa

Indonesia adalah pembelajaran yang mengajarkan siswa berbagai kemampuan

dalam Bahasa Indonesia meliputi kemampuan menyimak, berbicara, membaca

dan menulis yang bermanfaat dalam melakukan komunikasi dengan baik dan

benar.
17

b. Pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar

Pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar bertujuan agar siswa

mampu menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk mengembangkan

kepribadian, memperluas wawasan, serta meningkatkan kemampuan

berbahasa. Menurut Susanto(2013) tujuan khusus pengajaran bahasa Indonesia

di SD yaitu agar siswa gemar membaca, meningkatkan kepribadian melalui

karya sastra, mempertajam kepekaan dan perasaan serta memperluas wawasan

kehidupannya. Pengajaran bahasa Indonesia juga bertujuan untuk melatih

kemampuan menyimak, berbicara, membaca dan menulis yang keempatnya

saling erat kaitannya.

Adapun tujuan pembelajaran bahasa Indonesia menurut Syamsiah (2016:

14) terdiri atas 6 tujuan, yaitu sebagai berikut:

1) Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika berlaku baik

secara lisan maupun tertulis

2) Menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa

persatuan dan bahasa Negara

3) Memahami bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual,

serta kematangan emosional dan sosial

4) Menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan

intelektual, serta kematangan emosional dan sosial

5) Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan,

memperluas budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan

kemampuan berbahasa
18

6) Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai ciri budaya dan

intelektual Indonesia.

4. Keterampilan Menyimak

a. Pengertian Keterampilan Menyimak

Keterampilan atau skil lmerupakan kemampuan untuk menerjemahkan

pengetahuan kedalam praktik sehingga akan tercipta kinerja yang diinginkan.

Keterampilan seperti sesuatu kemampuan yang biasa dikembangkan melalui 3

faktor yaitu motivasi, pengalaman dan arahan.

Mendengar dan menyimak tentunya dua hal yang berbeda, meskipun

keduanya saling terikat satu sama lain. Apabila seseorang menyimak sudah pasti

ia mendengar, namun seseorang yang mendengar belum tentu menyimak.

Smaldino (2011: 381) menyebutkan “Mendengar adalah proses fisiologi dan

menyimak adalah proses psikologis”. Secara fisiologis, mendengar adalah proses

masuknya gelombang suara ke telinga bagian luar dan dipancarkan ke gendang

telinga, kemudian telinga bagian luar mengubahnya menjadi getaran, lalu diubah

menjadi sinyal di telinga bagian dalam yang bergerak menuju ke otak. Sedangkan

proses psikologis dari menyimak dimulai dari kesadaran dan perhatian seseorang

tentang suara atau pola pembicaraan (menerima), yang dilanjutkan dengan

identifikasi makna, dan berakhir dengan pemahaman (mengerti).

Sedangkan Rosdia (2013) mengemukakan bahwa menyimak adalah

mendengarkan lambang-lambang bunyi yang dilakukan secara sadar dan

disengaja disertai dengan perhatian, pemahaman, apresiasi, reaksi dan evaluasi


19

untuk memperoleh suatu informasi sehingga dapat merespon apa yang

diperolehnya. Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa dalam sehari

seseorang menggunakan lebih banyak waktunya untuk menyimak. Salah

satunya yaitu penelitian yang dilakukan oleh Al-Nughaimish(2011) mengutip

salah satu penelitian yang dilakukan oleh Madelyn menunjukkan bahwa

manusia menggunakan 40% waktunya untuk mendengarkan orang lain, 35%

untuk berbicara, 16% untuk membaca dan 9% untuk menulis.

Sejalan dengan pendapat di atas, Anaktatoty(2016) mengemukakan

bahwa dalam berkomunikasi, menyimak adalah salah satu keterampilan

berbahasa yang menjadi faktor penting dalam mendukung keberhasilan

aktivitas pribadi, akademik, dan profesi. Aktivitas sehari-hari mengharuskan

kita untuk berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain secara baik. Oleh

karena itu, kemampuan menyimak sangat diperlukan agar informasi yang

diperoleh dari orang lain atau sebaliknya dapat direspon dengan baik pula.

Menyimak adalah proses memahami apa yang didengarnya, dilakukan

secara sadar dan penuh perhatian untuk menguraikan makna dari pesan yang

disampaikan oleh pengirim. Menyimak bukanlah hal yang “masuk telinga

kanan keluar telinga kiri” atau sebaliknya, menyimak membutuhkan proses

yang lebih kompleks daripada sekedar mendengar. Dalam menyimak suatu

informasi seseorang harus fokus, serius dan secara sadar berusaha untuk

memahami makna dari apa yang disampaikan oleh pengirim pesan. Agar

makna dari pesan tersebut dapat tersimpan dan menjadi sebuah pengetahuan

bagi penerima pesan.


20

b. Jenis-jenis menyimak

Terdapat lima jenis keterampilan menyimak dalam berbahasa menurut

Martaulina (2018), yaitu sebagai berikut:

1) Menyimak kritis, tujuan dari menyimak kritis adalah untuk memperoleh

suatu kebenaran. Penyimak kritis akan selalu menghubungkan antara apa

yang disampaikan pembicara dengan kenyataan yang terjadi. Menyimak

secara kritis akan menilai ketelitian pembicara terhadap apa yang

disampaikannya.

2) Menyimak konsentratif adalah mendengarkan untuk menelaah sesuatu.

Menelaah berarti mempelajari, menyelidiki, dan memeriksa. Konsentrasi

terhadap apa yang disimak adalah salah satu fase dari kegiatan menyimak

yang baik. Hal ini sangat diperlukan agar dapat mengungkapkan hal-hal

tertentu dalam bentuk informasi atau bentuk lain.

3) Menyimak kreatif adalah mendengarkan dengan mengembangkan apa

yang didengarnya dengan daya imajinasi untuk membuat karya-karya

tertentu. Menyimak kreatif juga menghubungkan sesuatu yang disimaknya

dengan daya cipta. Menyimak kreatif mempunyai hubungan yang erat

dengan imajinasi seseorang berupa keindahan dan penglihatap terhadap

sesuatu.

4) Menyimak eksploratif adalah menyimak dengan tujuan untuk memperoleh

pengetahuan dan pengalaman baru dari apa yang disimaknya. Dalam hal

ini, penyimak memusatkan perhatiannya untuk hal tertentu yang lebih

khusus, yang menarik dan masih baru bagi penyimak. Penyimak akan
21

menyiangakan perhatiannya untuk menemukan hal-hal baru atau infromasi

tambahan mengenai suatu topik.

5) Menyimak interogatif adalah menyimak dengan tujuan untuk memperoleh

hal-hal yang harus ditanyakan. Karena harus mengajukan pertanyaan-

pertanyaan maka penyimak dituntut untuk lebih konsentrasi dan selektif.

Perhatian terpusat untuk mendapat informasi.

Bahwa terdapat 5 jenis menyimak yaitu menyimak kritis, konservatif,

kreatif, eksploratif dan interogatif. Tentunya dari kelimanya memiliki tujuan

menyimak yang sesuai untuk siswa di sekolah dasar, yaitu menyimak dalam

hal kesenangan, memperoleh informasi, dan menyimak dalam hal atau

kegiatan menilai informasi yang diperolehnya. Selain tuntutan kurikulum

sekolah dasar, banyak tujuan dari belajar menyimak salah satunya yaitu siswa

dapat membangun sendiri pengertian dari informasi yang telah disimaknya.

c. Penilaian Aspek Keterampilan Menyimak

Tabel 2.1 DESKRIPTIF PENILAIAN


Kategori Keterampilan Menyimak Cerita
Aspek Keterampilan Sangat
Baik Cukup Kurang
Menyimak Cerita Baik
(B) (C) (D)
(A)
Kesiapan siswa dalam
pembelajaran
menyimak
Kesungguhan siswa
dalam menyimak
cerita
Memperhatikan guru
saat pembelajaran
menyimak cerita
Menjawab pertanyaan
22

yang diajukan guru


Tidak mengganggu
teman dan tenang
dalam menyimak
cerita
Mengerjakan tugas
dengan jujur
(Sumber: data SDN 180 Kalimbua Kabupaten Enrekang tahun ajaran 2020/2021)

Tabel 2.2 Rubrik Penilaian


RUBRIK NILAI
A = Sangat Baik = 4
B = Baik = 3
C = Cukup = 2
D = Kurang = 1

5. Hasil Penelitian yang Relevan

Adapun hasil penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah

sebagai berikut:

a. Muhammad Toyib, Syafiq Humaisyi dan M. Harir Muzakki

(2012).“Penggunaan Podcast dalam (STAD) untuk Meningkatkan

Kemampuan Menyimak Pada Mata Kuliah Listening I Prodi Tadris

Inggris Jurusan Tarbiyah Stain Ponorogo. Dari hasil penelitian ini dapat

disimpulkan bahwa penggunaan podcast dalam strategi (STAD) dapat

meningkatkan: (1) partisipasi mahasiswa dalam diskusi kelompok,(2)

prestasi belajar dan (3) respon positif.

b. M. Asrul Sultan dan Alfianti Akhmad (2020). “MediaPodcast Terhadap

Kemampuan Menyimak”. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah media

podcast berpengaruh terhadap peningkatan kemampuan menyimak pada

mata pelajaran bahasa Indonesia siswa kelas IV SD Negeri 55 Parepare.


23

c. Dewi Mayangsari dan Dinda Rizki Tiara (2019). “Podcast Sebagai Media

Pembelajaran Di Era Milenial”. Hasil penelitian menunjukkan efektivitas

media pembelajaran podcast yang didapatkan dari angket minat belajar

dan hasil pre-post nilai mata kuliah diantaranya bahwa minat masuk

kategori cukup yaitu dari 45,04 menjadi 44,80, sedangkan nilai mata

kuliah mengalami peningkatan dari 59,4 dengan kategori sedang menjadi

68,60 termasuk kategori baik. Media podcast dianggap efektif untuk

meningkatkan hasil belajar.

B. Kerangka Pikir

Kerangka berpikir merupakan tindakan yang diambil dalam sebuah

persoalan yang dihadapi dalam penelitian. Keterampilan menyimak merupakan

salah satu aspek yang sangat penting dalam berbahasa. Menyimak bertujuan untuk

membantu siswa untuk mengembangkan kemampuan berkomunikasi siswa, baik

secara lisan maupun tulisan. Kendala utama yang didapatkan saat pembelajaran

menyimak yaitu siswa menjadi kurang perhatian dan merasa jenuh saat

pembelajaran berlangsung. Salah satu penyebabnya yaitu penggunaan media

pembelajaran yang kurang bervariasi.

Dalam penelitian ini, sebelum diberikan perlakuan (treatment), peneliti

terlebih dahulu memberikan tes awal (pretest) kepada siswa untuk mengetahui

kemampuan awalnya. Setelah melakukan pretest, penelitian dilanjutkan dengan

pemberian treatment. Treatment yang diberikan yaitu pembelajaran dengan media

podcast. Selanjutnya, setelah diberikan treatment, penelitian dilanjutkan dengan

pemberian tes akhir (postest) untuk mengetahui kemampuan akhir siswa. Data
24

yang telah dikumpulkan yaitu data hasil tes pretest dan postest akan dianalisis.

Hasil dari analisis tersebut akan menunjukkan apakah terdapat pengaruh

penggunaan media podcast terhadap kemampuan menyimak cerita siswa kelas V

SDN 180 Kalimbua Kabupaten Enrekang.

Adapun bentuk bagan kerangka pikir pembelajaran media podcast adalah

sebagai berikut:

Pembelajaran Bahasa Indonesia di SDN


180 Kalimbua Kabupaten Enrekang

Berbicara Menyimak Membaca Menulis

Pretest

Penerapan Media Podcast

Postest

Analisis

Temuan

Bagan kerangka pikir pembelajaran media Podcast


25

C. Hipotesis Penelitian

Hipotesis penelitian adalah jawaban terhadap rumusan masalah

penelitian.Dikatakan sementara karena jawaban diberikan baru didasarkan pada

teori dan belum menggunakan fakta.

Dalam penelitian ini, hipotesis dapat dirumuskan sebagai berikut:

H0 : Tidak ada pengaruh media podcast terhadap keterampilan menyimak

cerita siswa kelas V SDN 180 Kalimbua Kabupaten Enrekang

H1 : Ada pengaruh pengaruh media podcast terhadap keterampilan menyimak

cerita siswa kelas V SDN 180 Kalimbua Kabupaten Enrekang.


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Desain Penelitian

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan menggunakan

pendekatan kuantitatif. Penelitian eksperimen merupakan metode penelitian yang

digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam

kondisi yang terkendalikan. Pendekatan kuantitatif mempunyai ciri khas

tersendiri, terutama dengan adanya kelompok kontrolnya (Sugiyono, 2018: 107).

2. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain penelitian Pre-Experimental Designs

yaitu desain yang belum merupakan eksperimen sungguh-sungguh karena masih

terdapat variabel luar yang ikut berpengaruh terhadap terbentuknya variabel

dependen (Sugiyono, 2018: 109).

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan Pre-Experimental Designs

dengan tipe One-Group Pretest-Posttest Design yaitu pada desain ini terdapat

pretestsebelum diberi perlakuan.Dengan demikian hasil perlakuan dapat diketahui

lebih akurat, karena dapat membandingkan dengan keadaan sebelum diberi

perlakuan.

26
27

Desain ini dapat digambarkan seperti berikut:

Tabel 3. 1 Desain Penelitian

O1 X O2

Keterangan:

O1 : nilai pretest, untuk mengukur hasil tes siswa kelas V sebelum

diberikan perlakuan

X : Treatment (perlakuan) (Sugiyono, 2018: 110-111).

O2 : nilai posttest, untuk mengukur hasil tes siswa kelas V setelah

digunakan media podcast.

B. Populasi dan sampel

1. Populasi

Populasi adalah seluruh wilayah generalisasi yang terdiri atas; obyek dan

subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SDN 180 Kalimbua Kabupaten

Enrekang yang berjumlah 21 siswa yang terdiri dari 14 siswa laki laki dan 7siswa

perempuan.

2. Sampel

Sugiyono (2018: 118) bahwa sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti

tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena
28

keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel

yang diambil dari populasi itu.

Penelitian ini menggunakan sampling jenuh, yaitu seluruh siswa kelas V

SDN 180 Kalimbua Kabupaten Enrekang yang berjumlah 21 siswa yang terdiri

dari 14 siswa laki laki dan 7 siswa perempuan.

C. Definisi Operasional Variabel

Sugiyono (2018: 60-61) bahwa variabel penelitian adalah suatu atribut

atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya.

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

a. Variabel bebas

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang

menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen

(terikat).Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penggunaan media

podcast.

b. Variabel terikat

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi

akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dari penelitian ini

adalah keterampilan menyimak cerita.

D. Instrument Penelitian

Ibid (Hidayati, 2018: 57) bahwa “instrumen penelitian adalah suatu alat

yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Secara
29

spesifik semua fenomena ini disebut variabel penelitian” .Instrumen yang

digunakan pada penelitian ini berupa instrumen tes. Tes dilakukan sebelum

pembelajaran (pretest) dan setelah diberikan perlakuan (posttest). Tes diberikan

untuk mengukur kemampuan menyimak siswa. Tes yang diberikan pada pretest

berbeda dengan teks yang diberikan pada posttest tetapi tetap memiliki indikator

pembelajaran yang sama.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah langkah yang paling utama dalam

penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa

mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data

yang memenuhi standar data yang ditetapkan (Sugiyono, 2018: 308).

Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti adalah observasi,

tes dan dokumentasi. Observasi dalam penelitian ini adalah pengumpulan data

yang terkait dengan proses belajar, keadaan, sekolah dan jumlah siswa.

Dokumentasi dalam penelitian ini adalah gambar pada saat proses penelitian

berlangsung. Tes yang digunakan peneliti adalah tes tertulis yang terdiri dari

pilihan ganda yaitu pretest dan posttest:

1. Pretest

Pretest dilakukan sebelum treatment atau sebelum menggunakan media

podcast, pretest dilakukan untuk mengetahui hasil belajar siswa sebelum

diberikan perlakuan.
30

2. Treatment /Tindakan

Tindakan diberikan melalui kegiatan pembelajaran media podcast. Materi

yang diberikan berkaitan dengan keterampilan berbicara siswa dalam

pembelajaran bahasa Indonesia. Adapun langkah-langkah pembelajaran

media podcast sebagai berikut:

1. Persiapan pembelajaran yaitu mulai menyiapkan materi dan menyiapkan

siswa sebelum pembelajaran.

2. Memperkenalkan media podcast, yaitu menjelaskan pengertian dan tujuan

dari media podcast.

3. Menyiapkan smartphone/ android dan speaker serta menyiapkan rekaman

berisi rekaman suara cerita untuk disimak oleh siswa,

4. Menggunakan media podcast sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dan

sesuai dengan materi yang akan dipelajari.

5. Penyimpulan dan evaluasi untuk mengetahui pemahaman siswa tentang

materi yang telah didengarkan sebelumnya oleh siswa.

3. Posttest

Posttest dilakukan setelah diberikan perlakuan (penggunaan media podcast)

dalam proses pembelajaran. Hasil dari posttest memberikan gambaran bagi

peneliti tentang kemampuan menyimak siswa setelah menggunakan media

podcast.
31

F. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau

sumber data lain terkumpul. Dalam penelitian ini teknik analisis data yang

digunakan adalah statistik deskriptif. Sugiono (2019: 241).

1. Analisis statistik deskriptif

Analisis statistik deskriptif merupakan statistik yang digunakan untuk

menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan hasil

belajar siswa yang telah diberikan treatment yaitu penggunaan media podcast.

Hasil tes siswa tersebut akan dibandingkan dengan sebelum diberikan perlakuan

berupa penggunaan media podcast. Adapun analisis deskriptif yang dilakukan

adalah mencari nilai rata-rata (mean), modus, median dan standar deviasi. Setelah

rata-rata skor telah didapat, maka peneliti mengklasifikasikan hasil tersebut.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah populasi berdistribusi

normal. Untuk menguji normalitas digunakan dengan bantuan program

komputer SPSS versi 2.0. Apabila probilitas > 0,05 maka data berdistribusi

normal. Sebaliknya jika nilai <0,05 maka data tidak berdistribusi normal.

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas bertujuan untuk mengtahui apakah variasinya homogen.

Cara yang digunakan untuk uji homogenitas adalah menggunakan uji F

dengan bantuan program komputer SPSS versi 2.0.


32

c. Uji Hipotesis

Pengujian populasi data dengan menggunakan uji normalitas dan

homogen, apabila data populasi berdistribusi normal dan populasi berdistribusi

homgen maka dilakukan hipotesis dengan uji-T. Perhitungan pada uji ini

menggunakan program komputer SPSS versi. 2.0. uji ini dilakukan dengan dua

sampel yang berpasangan (paired). Sampel berpasangan diartikan sebagai

sebuah sampel dengan subjek yang sama namun mendapatkan perlakukan yang

beda seperti subjek A mendapatkn perlakuann (eksperimen), kemudian subjek

B mendapatkan perlakukan (konvensional). Pengujian yang dilakukan sebelum

analisis paired samples T Test yaitu uji asumsi varian (uji levene’s) untuk

mengetahui apakah varian sama atau berbeda. Setelah asumsi varian kemudian

dilakukan uji Paired-Samples T Test, untuk mengambil keputusan dapat

dilihat setelah dilakukan analisis data, yaitu:

1) Jika signifikan > 0.05, maka diterima

2) Jika signifkan < 0,05, maka ditolak


33

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Hasil dan analisis data dibuat berdasarkan data yang diperoleh dari

kegiatan hasil belajar siswa yang diajar yang menggunakan media podcast.

Penelitian ini dilakukan di SDN 180 Kalimbua Kabupaten Enrekang yang terletak

di jalan poros Kalimbua Pasa Dale Kecamatan Baroko, Kabupaten Enrekang,

Provinsi Sulawesi Selatan. Kelas yang digunakan untuk penelitian ini adalah kelas

V yang didampingi oleh guru kelas bernama Hasrullah Surya Ranti S.Pd dengan

jumlah siswa kelas V yaitu 21 siswa, terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 7 siswa

perempuan. Hasil yang diperoleh disajikan dengan menggunakan analisis statistik

deskriptif. Adapun uraian lengkap teentang hasil penelitian dan pembahasan

sebagai berikut.

1. Hasil Analisis Data Deskriptif Kuantitatif

a. Analisis Deskriptif Keterampilan Menyimak Cerita Siswa

Berikut ini gambaran umum keterampilan menyimak cerita siswa kelas V

SD Negeri 180 Kalimbua yang disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut.

Tabel 4.1. Perbandingan Hasil Statistik Skor Pretest dan Postest


Keterampilan Menyimak Cerita Siswa Kelas V SD Negeri 180 Kalambua
Nilai Statistik Keterampilan Menyimak Cerita Siswa
Statistik
Pretest Postest
Jumlah sampel 21 21
Skor ideal 100 100
Skor terendah 45 65

33
34

Skor tertinggi 100 100


Skor rata-rata 61,66 80,2
Standar deviasi 1122 8.871
Varians 44,83 3.37

Berdasarkan tabel 4.1. di atas diperoleh bahwa keterampilan menyimak

cerita siswa sebelum diterapkan media podcast memiliki skor terendah sebesar

45 point, skor tertinggi sebesar 85 point, skor rata-rata sebesar 61,66, standar

deviasi sebesar 1112 dan varians sebesar 44,83 Adapun keterampilan

menyimak cerita siswa setelah diterapkan media podcast diperoleh skor

terendah sebesar 65, skor tertinggi sebesar 100, skor rata-rata sebesar 80,2,

standar deviasi sebesar 8.871, dan varians sebesar 3.37. Hal ini menunjukkan

bahwa keterampilan menyimak cerita siswa setelah menggunakan media

podcast secara umum mengalami peningkatan yaitu keterampilan menyimak

cerita siswa setelah diterapkan media podcast lebih baik dibandingkan sebelum

diterapkan media podcast.

Adapun data hasil perolehan kategori aspek keterampilan menyimak

cerita siswa sebelum dan setelah diterapkan media podcast dapat dilihat pada

tabel berikut:

Tabel 4.2
Perbandinagan Kategori Hasil Keterampilan Menyimak Cerita Siswa
Sebelum dan Setelah diterapkan Media Podcast
Aspek Keterampilan Kategori Keterampilan Menyimak Cerita

Menyimak Cerita Sangat Baik Baik Cukup Kurang

(A) (B) (C) (D)


35

Sebelum

Sebelum

Sebelum

Sebelum
Setelah

Setelah

Setelah

Setelah
Kesiapan siswa dalam
13 16 6 5 2 - - -
pembelajaran menyima

Kesungguhan siswa
10 15 4 4 5 2 2 -
dalam menyimak cerita

Memperhatikan guru

saat pembelajaran 7 17 7 4 3 - 4 -

menyimak cerita

Menjawab pertanyaan
1 12 8 8 5 1 7 -
yang diajukan guru

Tidak mengganggu

teman dan tenang 6 15 5 4 5 2 5 -

dalam menyimak cerita

Mengerjakan tugas
5 18 4 3 5 - 7 -
dengan jujur

Sumber Data: Data Primer Siswa Kelas V SDN 180 Kalambua 2021

Berdasarkan data yang dilihat pada tabel di atas maka dapat disimpulkan

bahwa hasil keterampilan menyimak cerita siswa sebelum diterapkan media

podcast yaitu pada aspek kesiapan siswa dalam pembelajaran menyimak 13 siswa

mendapat nilai A, 6 siswa mendapat nilai B, 2 siswa mendapat nilai C, dan 0

siswa mendapat nilai D. pada aspek kesungguhan siswa dalam menyimak cerita

10 siswa mendapat nilai A, 4 siswa mendapat nilai B, 5 siswa mendapat nilai C,


36

dan 2 siswa mendapat nilai D. Pada aspek memperhatikan guru saat pembelajaran

menyimak cerita 7 siswa mendapat nilai A, 7 siswa mendapat nilai B, 3 siswa

mendapat nilai C, dan 4 siswa mendapat nilai D. Pada aspek Menjawab

pertanyaan yang diajukan guru 1 siswa mendapat nilai A, 8 siswa mendapat nilai

B, 5 siswa mendapat nilai C, dan 7 siswa mendapat nilai D. Pada aspek tidak

mengganggu teman dan tenang dalam menyimak cerita 6 siswa mendapat nilai A,

5 siswa mendapat nilai B, 5 siswa mendapat nilai C, dan 5 siswa mendapat nilai

D. Pada aspek mengerjakan tugas dengan jujur 5 siswa mendapat nilai A, 4 siswa

mendapat nilai B, 5 siswa mendapat nilai C, dan 7 siswa mendapat nilai D.

Melihat dari hasil data yang ada dapat dikatakan bahwa sebelum diterapkan media

podcast tingkat keterampilan menyimak cerita siswa tergolong masih rendah.

Tetapi selama penelitian berlangsung di sekolah SDN 180 Kalambua

Kabupaten Enrekang terjadi perubahan terhadap siswa kelas V setelah diberikan

perlakuan. Perubahan tersebut berupa hasil keterampilan menyimak cerita yang

datanya diperoleh setelah diterapkannya media podcast. Data Perolehan hasil

keterampilan menyimak cerita siswa kelas V SDN 180 Kalimbua Kabupaten

Enrekang setelah penerapan media podcast. Berikut ini data hasil perolehan

Kategori Aspek keterampilan menyimak cerita siswa setelah diterapkannya media

podcast.

Berdasarkan data yang dilihat pada tabel 4.2 di atas maka dapat

disimpulkan bahwa hasil keterampilan menyimak cerita siswa setelah diterapkan

media podcast yaitu pada aspek kesiapan siswa dalam pembelajaran menyimak 16

siswa mendapat nilai A, 5 siswa mendapat nilai B, 0 siswa mendapat nilai C, dan
37

0 siswa mendapat nilai D. Pada aspek kesungguhan siswa dalam menyimak cerita

15 siswa mendapat nilai A, 4 siswa mendapat nilai B, 2 siswa mendapat nilai C,

dan 0 siswa mendapat nilai D. Pada aspek memperhatikan guru saat pembelajaran

menyimak cerita 17 siswa mendapat nilai A, 4 siswa mendapat nilai B, 0 siswa

mendapat nilai C, dan 0 siswa mendapat nilai D. Pada aspek Menjawab

pertanyaan yang diajukan guru 12 siswa mendapat nilai A, 8 siswa mendapat nilai

B, 1 siswa mendapat nilai C, dan 0 siswa mendapat nilai D. Pada aspek tidak

mengganggu teman dan tenang dalam menyimak cerita 15 siswa mendapat nilai

A, 4 siswa mendapat nilai B, 2 siswa mendapat nilai C, dan 0 siswa mendapat

nilai D. Pada aspek mengerjakan tugas dengan jujur 18 siswa mendapat nilai A, 3

siswa mendapat nilai B, 0 siswa mendapat nilai C, dan 0 siswa mendapat nilai D.

Melihat dari hasil data yang ada dapat dikatakan bahwa setelah diterapkan media

podcast tingkat keterampilan menyimak cerita siswa tergolong sudah meningkat.

b. Analisis Deskriptif Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa

Dari hasil analisis tes yang menunjukkan keterampilan menyimak cerita

pada siswa kelas V SDN 180 Kalimbua Kabupaten Enrekang sebelum

menggunakan media podcast maka data perolehan skor tes keterampilan

menyimak cerita siswa kelas V SDN 180 Kalimbua Kabupaten Enrekang. Adapun

skor hasil pretest yaitu maksimum 85 dan minimum 45.

berdasarkan tabel di atas maka dapat digambarkan berdasarkan kategori

hasil belajar siswa kelas V SDN 180 KalImbua Kabupaten Enrekang:


38

Gambar 4.1. Kategori Hasil Belajar Siswa SDN 180 Kalimbua

Berdasarkan data yang dapat dilihat pada gambar di atas maka dapat

disimpulkan bahwa keterampilan menyimak cerita siswa pada tahap pretest

dengan menggunakan instrumen tes dikategorikan kurang 55 % terdapat 10

siswa , cukup 20% terdpat 5 siswa, baik 15% terdapat 4 siswa, dan sangat baik

berada pada persentase 10 % terdapat 2 siswa. Sehingga jika dilihat dari hasil

persentase yang pada gambar di atas, maka dapat dikatakan bahwa tingkat

kemampuan keterampilan menyimak cerita siswa sebelum diterapkan media

podcast tergolong masih rendah karena hanya sekitar 2 siswa yang dari 21 siswa

dengan persentase 10% dari 100% yang memiliki keterampilan menyimak

sebelum diberikan posstest (podcast).

Selama penelitian berlangsung terjadi perubahan terhadap siswa setelah

diberikan perlakuan. Perubahan tersebut berupa hasil belajar yang datanya

diperoleh setelah diberikan posttest.


39

Berdasarkan data yang dapat dilihat pada tabel di atas dan gambar 1

maka dapat disimpulkan bahwa hasil keterampilan menyimak siswa pada tahap

posttest dengan menggunakan instrumen tes dikategorikan sangat baik yaitu

65%, baik 25%, cukup 10%, dan kurang 0 %. Melihat dari hasil persentase yang

ada dapat dikatakan bahwa tingkat keterampilan siswa kelas V dalam menyimak

cerita setelah diterapkan media podcast tergolong tinggi.

Berdasarkan hasil perbandingan di atas maka disimpulkan bahwa sebelum

diberikan media podcast pada siswa, keterampilannya dalam menyimak cerita itu

sangat rendah karena hanya 2 orang atau 10% dari 21 orang atau 100% yang dapat

menyimak cerita dengan baik dengan nilai 85. Tetapi setelah diberikannya media

podcast keterampilan menyimak siswa sangat bagus karena sudah meningkat

menjadi 14 orang atau 56% dari 21 orang atau 100% tersebut.

Selanjutnya, kriteria ketuntasan hasil belajar Bahasa Indonesia siswa

kelas V SD Negeri 180 Kalimbua Kabupaten Enrekang sebelum dan setelah

diterapkan media podcast dapat dilihat pada table dan gambar berikut:

Berdasarkan hasil tabel di atas yang mengenai kriteria ketuntasan hasil

belajar bahasa Indonesia terhadap siswa kelas V SD Negeri 180 Kalimbua, maka

dapat digambarkan sebagai berikut:


40

Gambar 4.2. Kriteria Ketuntasan Hasil Belajar SIswa

Berdasarkan gambar 4.2 di atas dengan indikator kriteria ketuntasan hasil

belajar siswa yang ditentukan oleh penelitian yaitu jumlah siswa yang mencapai

atau melebihi nilai KKM (75) ≥ 75%, sehingga dapat disimpulkan bahwa

keterampilan menyimak cerita siswa kelas V SDN 180 Kalimbua Kabupaten

Enrekang belum memenuhi kriteria ketuntasan hasil belajar secara klasikal karena

siswa yang tuntas hanya 20% ≤ 75% tergolong rendah.

Sedangkan jika dikaitkan dengan indikator kriteria ketuntasan hasil

belajar siswa yang ditentukan oleh peneliti yaitu jika jumlah siswa yang

mencapai atau melebihi nilai KKM (75) ≥ 75 %, sehingga dapat disimpulkan

bahwa keterampilan menyimak cerita pada siswa kelas V SDN 180 Kalimbua

Kabupaten Enrekang telah memenuhi kriteria ketuntasan hasil belajar secara

klasikal karena siswa yang tuntas adalah 85,2 % ≥75 % dan tergolong tinggi.
41

2. Hasil Analisis Statistik

Hasil analisis statistik ini digunakan untuk menguji hipotesis dengan

menggunakan program komputer SPSS versi 2.0. hal yang perlu diuji dalam

penelitian yaitu uji normliatas, uji homogenitas dan uji T, dan hal ini akan

menjadi penguat dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti di kelas

V SD Negeri 180 Kalimbua Kabupaten Enrekang tentang keterampilan

menyimak sebelum dan setelah diberikan media podcast. Hasil uji statistik

dengan menggunakan SPSS versi 2.0 yaitu sebagai berikut:

a. Normalitas dan Homogenitas

Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini maka digunakan Uji t. Syarat

dilakukan uji t adalah data harus berdistribusi normal dan homogen.

Tabel 4.3. Analisis Univariate

Std.
Perlakuan Rata-rata P-value* P-value**
Deviation

Post 80.238 8.871 0.176


0.103
Pre 61.904 11.122 0.433

*Uji Normalitas
*Uji Homegenitas

Sumber Data: Hasil Olah Data di SPSS Versi 2.0 Tahun 2021

Berdasarkan tabel 4.3 menunjukkan hasil sebaran distribusi data.

Dipeorleh bahwa nilai rata-rata kelompok sebelum perlakuan sebesar 61.904

dengan standar deviasi sebesar 11.122, sedangkan nilai rata-rata setelah diberikan

perlakuan media Podcast sebesar 80.238 dengan standar deviasi sebesar 8.871. Ini
42

menunjukkan terjadi peningkatan nilai rata-rata setelah perlakuan diberikan media

Podcast sebesar 18.333. Hasil uji normalitas pada kelompok sebelum dan sesudah

perlakuan, diperoleh hasil p-value masing-masing sebesar 0.176 dan 0.433. Nilai

p-value yang diperoleh pada uji normalitas menggunakan uji shapiro-wilk lebih

besar daripada 0.5, ini menunjukkan bahwa data sebelum dan sesudah perlakuan

berdistribusi normal. Selain itu, hasil uji homogenitas menggunakan uji Levine

menunjukkan nilai p-value sebesar 0.103 yang lebih besar daripada 0.05, ini

menunjukkan bahwa data sebelum dan sesudah perlakuan homegen. Sehingga

sesuai dengan syarat uji T-Paired bahwa data harus berdistribusi normal dan

homogen, diperoleh hasil sebagai berikut:

b. Uji T

Tabel 4.4 Uji T-Paired Test

Std.
Kelompok Rata-rata t-hitung P-value
Deviation

Post 80.238 8.871


9.811 0.000
Pre 61.905 11.122

Sumber Data: Hasil Olah Data di SPSS Versi 2.0 Tahun 2021

Berdasarkan tabel di atas, menunjukkan hasil uji t-paied. Dipeorleh bahwa

nilai rata-rata kelompok sebelum perlakuan media Podcast sebesar 61.904 dengan

standar deviasi sebesar 11.122, sedangkan nilai rata-rata setelah diberikan

perlakuan media Podcast sebesar 80.238 dengan standar deviasi sebesar 8.871. Ini

menunjukkan terjadi peningkatan nilai rata-rata setelah perlakuan diberikan media

podcast sebesar 18.333, peningkatan nilai rata-rata tersebut harus dibuktikan


43

terjadi perubahan signifikan menggunakan uji T-Paired. Hasil pengujian T-Paired

diperoleh nilai t-hitung sebesar 9.811, jika dibandingkan dengan nilai t-tabel (t 0,05

= 1,725) maka diperoleh hasil t-hitung lebih besar dariapda t-tabel. Hasil p-value

sebesar 0.000 yang lebih kecil daripada 0.05 sehingga disimpulkan bahwa terjadi

perubahan signifikan pada proses menyimak cerita siswa kelas V SDN 180

Kalimbua Kabupaten Enrekang setelah diberikan perlakuan Podcast

B. Pembahasan

Pada awal penelitian pembelajaran keterampilan menyimak cerita

dilakukan masih kurang, hal tersebut terlihat karena terdapat 15 siswa yang belum

mencapai nilai KKM. Pengamatan yang dilakukan pada awal pretest

menunjukkan siswa kurang serius memperhatikan saat peneliti menjelaskan

materi, dan terlihat kurang bersemangat, dan kurang tertarik dengan kegiatan

pembelajaran keterampilan menyimak cerita.

Guru perlu menunjuk dan memotivasi siswa agar lebih aktif dalam belajar.

Ada beberapa siswa yang kurang dalam memahami isi dari cerita yang disimak,

tetapi setelah diberikan penguatan oleh guru dan peneliti siswa tersebut lebih

mampu memahami sebagian isi cerita tersebut.

Pada saat dilakukan posttest keterampilan menyimak cerita khusunya cerita

dongeng. Hasil nilai yang didapat siswa akhirnya meningkat, walaupun masih ada

3 siswa yang belum mencapai nilai KKM. Meningkatkatnya keterampilan

menyimak cerita karena siswa sudah bisa memahami dan mendengar lebih jelas,

siswa juga sudah memperhatikan aspek keterampilan menyimak cerita yaitu,

kesiapan siswa dalam pembelajaran menyimak, kesungguhan siswa dalam


44

menyimak cerita, memperhatikan guru saat pembelajaran menyimak cerita,

menjawab pertanyaan yang diajukan guru, tidak mengganggu teman dan tenang

dalam menyimak cerita, dan mengerjakan tugas dengan jujur, serta dapat

mengevaluasi pengetahuannya dan memperoleh informasi.

Berdasarkan pembahasan di atas, maka hal tersebut senada juga yang

dikatakan oleh Rosdia (2013) yang mengatakan bahwasanya menyimak adalah

proses mendengarkan lambang-lambang bunyi yang dilakukan secara sadar dan

disengaja yang disertai dengan perhatian, pemahaman, apresiasi, reaksi dan

evaluasi untuk mendapatkan informasi baru sehingga dapat merespon apa yang

diperolehnya.

Hasil observasi yang menunjukkan bahwa aktivitas siswa termasuk dalam

kategori baik sekali. Setelah guru menjelaskan materi dengan konsep media

podcast para siswa terlihat antusias dan memperhatikan peneliti saat menjelaskan.

Sehingga para siswa mendapat pengetahuan dan akan mempengaruhi

peningkatannya dalam menyimak cerita yang diberikan oleh guru.

Berdasarkan data tersebut, dapat diuraikan jika dengan penggunaan media

Podcast dalam keterampilan menyimak cerita dapat menarik perhatian siswa

menjadi senang dan mudah memahami apa yang diajarkan atau apa isi dari cerita

yang telah disimak. Menarik perhatian penting dalam proses belajar, dengan

membuat siswa tertarik dengan pembelajaran akan membuat siswa senang dan

antusias. Ketertarikan dan antusias siswa dalam pembelajaran, akan

meningkatkan minat siswa untuk belajar dan lebih berkonsentrasi dalam proses

pembelajaran.
45

Menurut Samad dan Maryati Z (2017: 9) media pembelajaran merupakan

segala sesuatu yang digunakan atau disediakan oleh guru yang dalam

penggunaannya diintegrasikan ke dalam tujuan dan isi pembelajaran, sehingga

dapat membantu meningkatkan kualitas kegiatan pembelajaran serta mencapai

kompentensi pembelajaran. Selain itu media dalam pembelajaran adalah segala

bentuk alat komunikasi yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan atau

informasi dari sumber anak didik yang bertujuan agar dapat merangsang pikiran,

perasaan, minat, dan perhatian anak didik mengikuti kegiatan pembelajaran.

Sehingga media pembelajaran ini merupakan segala sesuatu yang

digunakan untuk menyampaikan pesan berupa materi ajar dari sumber (guru)

kepada siswa yang menerima materi yang diberikan oleh guru. Menggunakan

media dalam memberikan pengajaran pada siswa juga dapat membuat menarik

perhatian siswa, apalagi ketika diberikan media podcast, siswa tersebut semakin

terampil dalam menyimak cerita yang diberikan siswa, dan hal ini berpengaruh

juga terhadap peningkatan prestasinya.

Seperti penelitian yang dilakukan oleh M. Asrul Sultan dan Alfianti

Akhmad (2020) dengan judul “media podcast terhadap kemampuan menyimak”.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa media podcast berpengaruh terhadap

peningkatan kemampuan menyimak pada mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa

kelas IV SD Negeri 55 Pare-Pare.

Sedangkan penelitian yang dilkukan oleh Dewi Mayangsari dan Dinda

Rizki Tiara (2019) dengan judul penelitian “podcast sebagai media pembelajaran

di Era Millenial” hasil penelitian ini menujukkan bahwa efektifitas media


46

pembelajaran podcast yang di dapatkan dari angket minat belajar dan hasil pre-

post nilai mta kuliah diantaranya bahwa minat masuk kategori cukup yaitu dari

45,04% menjadi 44,48%. Sedangkan nilai mata kuliah mengalami peningkatan

dari 59,4% dengan kategori sedang menjadi 68.60% termasuk kategori baik. Oleh

karena itu media podcast dianggap efektif untuk meningkatkan hasil belajar.

Pada bagian ini akan diuraikan hasil penelitian yang dilakukan di SDN 180

Kalimbua Kabupaten Enrekang mulai tanggal 03 Mei s/d 24 Mei 2021. Tujuan

penelitian tersebut untuk mengetahui pengaruh media Podcast terhadap

keterampilan menyimak cerita siswa kelas V. Hasil yang dimaksudkan yaitu

kesimpulan yang diambil berdasarkan data yang terkumpul dan analisis data yang

telah dilakukan.

Dari data dapat diketahui bahwa ketuntasan hasil belajar pretest siswa

sebelum menggunakan media podcast memiliki skor 0 < x < 74 dinyatakan tidak

tuntas diperoleh 15 orang siswa dengan presentase 80%, siswa yang memiliki

skor 75≥ x < 100 dinyatakan tuntas diperoleh 6 orang siswa dengan presentase

20%, sedangkan ketuntasan hasil belajar post-test siswa sesudah menggunakan

media podcast memiliki skor 0 < x < 74 dinyatakan tidak tuntas diperoleh 3 orang

siswa dengan presentase 15%, siswa yang memiliki skor 75≥ x < 100 dinyatakan

tuntas diperoleh 18 orang siswa dengan presentase 85%.

Hasil analisis data memperlihatkan bahwa dari 21 jumlah siswa yang

menjadi sampel penelitian, maka diperoleh nilai thitung sebesar 9,811. Untuk

mengetahui nilai pengujian hipotesis penelitian maka nilai thitung dibandingkan


47

dengan ttabel menggunakan tabel distribusi t dengan taraf signifikan 5%, kriteria

pengujian hipotesis adalah sebagai berikut :

1. Apabila thitung lebih besar daripada tTabel maka hipotesis diterima.

2. Apabila nilai thitung lebih kecil daripada nilai t Tabel maka hipotesis ditolak.

3. Nilai tTabel yang digunakan sebagai pembanding yaitumenggunakan tabel

distribusi t dengan taraf signifikan 𝛼 = 0,05dan 𝑑. 𝑘 = 21 − 1.

Hasil pengujian T-Paired diperoleh nilai t-hitung sebesar 9.811, jika

dibandingkan dengan nilai t-tabel (t 0,05 = 1,725) maka diperoleh hasil t-hitung

lebih besar dariapda t-tabel. Hasil p-value sebesar 0.000 yang lebih kecil daripada

0.05 sehingga disimpulkan bahwa terjadi perubahan signifikan pada proses

menyimak cerita siswa kelas V SDN 180 Kalimbua Kabupaten Enrekang setelah

diberikan perlakuan Podcast

Hasil analisis data memperlihatkan bahwa media podcast mempunyai

pengaruh yang positif terhadap keterampilan menyimak cerita siswa. Berdasarkan

hasil analisis statistik inferensial dengan menggunakan rumus uji t, diketahui

bahwa nilai thitung = 9,811. Dengan frekuensi (dk) sebesar 21 - 1 = 20, pada taraf

signifikansi 0,05% diperoleh t tabel = 1,725. Oleh karena t hitung >ttabel pada taraf

signifikansi 0,05, maka hipotesis nol (H0) ditolak dan hipotesis alternatif (H1)

diterima yang berarti bahwa penggunaan media Podcast mempengaruhi

keterampilan menyimak cerita siswa.

Hasil analisis di atas yang menunjukkan adanya pengaruh penggunaan

media Podcast terhadap keterampilan menyimak cerita, sejalan dengan hasil

observasi yang dilakukan. Hal ini dapat dilihat pada awal pertemuan, hanya
48

sedikit siswa yang aktif pada saat pembelajaran berlangsung. Akan tetapi sejalan

dengan digunakannya media Podcast akan menarik minat siswa untuk mulai aktif

pada setiap pertemuan.

Berdasarkan hasil data statistik deskriptif kuantitatif yang diperoleh serta

hasil observasi yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa penggunaan media

podcast memiliki pengaruh terhadap keterampilan menyimak cerita pada siswa

kelas V SDN 180 Kalimbua Kabupaten Enrekang.


49

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dalam pembahasan disimpulkan bahwa

penggunaan media podcast berpengaruh terhadap keterampilan menyimak cerita.

Hal ini menunjukkan bahwa sebelum menggunakan media podcast tergolong

rendah dengan skor 45 point dan skor tertingginya 85 point. Tetapi setelah

menggunakan media podcast keterampilan menyimak cerita tergolong tinggi

dengan skor terendah 65 point dan skor tertinggi 100 point. Sehingga jika

dikaitkan dengan kategori hasil belajar setelah menyimak cerita atau diberikan

media podcast dengan kategori sangat baik terdapat 65%, baik 25%, cukup 10%

dan kurang 0%. Berdasarkan uji hipotesis yang telah dilakukan dapat disimpulkan

bahwa penggunaan media podcast memiliki pengaruh terhadap keterampilan

menyimak cerita kelas V SDN 180 Kalimbua Kabupaten Enrekang setelah

diperoleh thitung= 9,811 dan ttabel= (0,05= 1,725 maka diperoleh 9,811 > 1,725.

Sehingga hasil tersebut menunjukkan bahwa setelah diberikan media podcast

berpengaruh positif karena nilai t hitung lebih besar dari nilai t tabel.

B. Saran

Berdasarkan temuan yang berkaitan hasil penelitian bahwa penerapan

media Podcast berpengaruh terhadap peningkatan keterampilan menyimak cerita

pada mata pelajaran bahasa Indonesia siswa kelas V SDN 180 Kalimbua

Kabupaten Enrekang, maka dikemukakan beberapa saran sebagai berikut:


50

1. Kepada Kepala sekolah sebagai pemegang kebijakan pendidikan disekolah,

kiranya memberikan dorongan serta fasilitas kepada guru untuk

mengembangkan model-model pembelajaran yang inovatif dan variatif dalam

mengembangkan mutu pendidikan di sekolah.

2. Kepada para pendidik khususnya guru SD Negeri Panaikang II Kota Makassar

yang melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model Interaktif

(Explicit Instruction) disarankan agar tidak hanya menjelaskan secara verbal

tetapi juga membimbing siswa yang mengalami kesulitan, meningkatkan

aktivitas dan hasil belajar siswa.

3. Kepada calon peneliti, akan dapat mengembangkan dan memperkuat model

Interaktif (Explicit Instruction) ini serta memperkuat hasil penelitian ini

dengan cara mengkaji terlebuh dahulu dan mampu mengadakan penelitian

yang lebih sukses.


51

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, T, dkk. 2017. The Impact of Podcast on EFL Students Listening


Comprehension. Internasional Jurnal Of Language Education. Vol. 2 (2):
23–32.
Al-Nughaimish, M. I. 2011. Terampil Mendengarkan. Kemang Timur: Zaman.
Anaktatoty, K. 2016. Teori Pembelajaran Bahasa. Yogyakarta: Garudhawaca.
Asmi. Adhitya. Rol. Dkk. 2019. Pengembangan Media Pembelajaran Audio
Berbasis Podcast Pada Materi Sejarah Lokal di Sumatera Selatan.
Diterbitkan oleh: FKIP Universitas Sriwijaya. Sumatera Selatan. (Online)
https://ejournal.upi.edu/index.php/historia/article/download/21017/11392.
(Diakses 15 November 2020, Pukul 21:34 WIB)
Dewi Mayangsari dan Dinda Riski Tiara. Podcast Sebagai Media Pembelajaran di
Era Milenial 2019. Jurnal Golden Age Universitas Hamzanwadi. Vol. 3
No. 02.
Fadilah, E., Yudhapramesti, P., & Aristi, N. 2017. Podcast sebagai Alternatif
Distribusi Konten Audio. Kajian Jurnalisme. Vol. 1 (1): 90-103.
Fitria, Uti. 2014. Meningkatkan Podcast untuk Meningkatkan Listening Siswa.
Acedemia Edu.
Hidayati, Ismi. 2018. Pengaruh Pembelajaran Kontekstual Berbantu Dengan
Herbarium Terhadap Peningkatan Hasil Belajar IPA Kelas IV di
Madrasah Ibtidaiyah Negeri 9 Bandar Lampung. Bandar Lampung:
skripsi tidak diterbitkan.
Khair, U. 2018. Pembelajaran Bahasa Indonesia dan Sastra (BASASTRA) di SD
dan MI. Jurnal Pendidikan Dasar. Vol. 2 (1): 82-98.
Kurniawan, Deni. 2014. Pembelajaran Terpadu Tematik (Teori, Praktek, Dan
Penilaian). Bandung: Alfabeta.
Martaulina, S. D. 2018. Bahasa Indonesia Terapan. Yogyakarta: Deepublish.
Muhammad Asrul Sultan dan Alfianti Akhmad. 2020. Media Podcast terhadap
Kemampuan Menyimak. JIKAP PGSD: Jurnal Ilmiah Ilmu Kependidikan.
Vol, 4. No,1.
Niswardi, & Ambiyar. 2016. Media & Sumber Pembelajaran. Jakarta: Kencana.
Neolaka Amos & Grace Amialia A. Neoloca. Landasan Pendidikan Dasar
Pengenalan Diri Sendiri Menuju Perubahan Hidup. Depok: Kencana.
Pribadi, B. A. 2017. Media dan Teknologi dalam Pembelajaran. Jakarta:
Kencana.
Riyana, C. 2012. Media Pembelajaran. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan
Islam.
52

Rosdia. 2013. Peningkatan Kemampuan Menyimak Melalui Metode


Mendongeng. Jurnal Kreatif Tadulako Online, 4, 250–267.
Sapriati, Amalia. 2014. Pembelajaran IPA di SD. Banten: Universitas Terbuka.
Shera, A. 2010. Step By Step Internet Marketing. Jakarta: Elex Media
Komputindo.
Smaldino, S. E., dkk. 2011. Teknologi Pembelajaran dan Media untuk Belajar.
Jakarta: Kencana. Jakarta: Kencana.
Sri Lestari, A. 2018. Jurnal Konvergensi. Vol. 5 (24): 20.
Sugiyono. 2018a. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
_________. 2019: Metodologi Penelitian Pendidikan (Metodologi Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D dan Peneitian Pendidikan). Bandung:
CV. Alfabeta.
Sadiman. Arief. S. dkk. 2012. Media Pendidikan. Depok: Rajawali Pers.
Susanto, A. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta:
Kencana.
Susanto, Ahmad. 2016. Pengembangan Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar.
Jakarta: Prenadamedia Group.
Syamsiah, N. 2016. Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD Kelas Tinggi.
Magelang: Media Grafika.
Toyib, M, dkk. 2012. Penggunaan Podcast dalam STAD. Jurnal Kodifikasi. Vol.
6 (1): 43-63.
L

N
Lampiran 1: Tabel Perhitungan untuk mencari mean (rata-rata) nilai

pretest

X F F.X
45 2 90
50 3 150
55 5 275
65 5 325
70 2 140
75 2 150
80 1 80
85 1 85
Jumlah 21 1295
Nilai Rata-Rata 61,66
Sumber: (Data sekunder SDN 180 Kalimbua Kabupaten Enrekang 2020/2021)

Keterangan :

X : Hasil belajar

F : frekuensi

Dari data di atas dapat diketahui bahwa nilai dari ∑ 𝑓𝑥 =1295,

sedangkan nilai dari N sendiri adalah 21. Oleh karena itu, dapat diperoleh nilai

rata-rata (mean) sebagai berikut :

∑𝑘
𝑖−1 𝑓𝑥1
𝑋̅ =
𝑛

1295
=
21

= 61,66

Dari hasil perhitungan di atas maka diperoleh nilai rata-rata dari hasil

keterampilan menyimak cerita siswa kelas V SDN 180 Kalimbua Kabupaten

Enrekang sebelum penerapan media podcast yaitu 61,66 .Adapun kategori hasil
belajar bahasa Indonesia di SDN 180 Kalimbua Kabupaten Enrekang, maka

keterangan siswa dapat dilihat pada tabel berikut:

Lampiran 2: Tabel Tingkat Keterampilan menyimak cerita Pretest

Kategori Hasil Persentase


Interval Frekuensi
Belajar (%)

40-55 Kurang 10 55

56-65 Cukup 5 20

66- 79 Baik 4 15

80-100 Sangat Baik 2 65

Jumlah 21 100

Sumber :(Data sekunder SDN 180 Kalimbua Kabupaten Enrekang 2020/2021)

Lampiran 3: Tabel Perhitungan untuk mencari mean (rata-rata) nilai

posttest

X F F.X

65 2 130

70 1 70

75 5 375

80 6 480

85 3 255

90 2 180

95 1 95
100 1 100

Jumlah 21 1685

Keterangan :

X : Hasil Belajar

F : Frekuensi

Dari data hasil posttest di atas dapat diketahui bahwa nilai dari

∑ 𝑓𝑥 =1685. Dan nilai dari N sendiri adalah 21. Kemudian dapat diperoleh nilai

rata-rata (mean) sebagai berikut :

∑𝑘
𝑖−1 𝑓𝑥1
𝑋̅ = 𝑛

1685
= 21

= 80,2

Dari hasil perhitungan di atas maka diperoleh nilai rata-rata dari hasil

keterampilan menyimak siswa kelas V SDN 180 Kalimbua Kabupaten Enrekang

setelah penerapan media podcast yaitu 80,2 dari skor ideal 100. Adapun

dikategorikan pada kategori hasil belajar bahasa Indonesia di SDN 180 Kalimbua

Kabupaten Enrekang, maka keterangan siswa dapat dilihat pada tabel berikut:

Lampiran 4: Tabel Tingkat keterampilan menyimak cerita posttest

Interval Kategori Hasil Frekuensi Persentase (%)

Belajar

40-55 Kurang - -

56-65 Cukup 2 10
66-79 Baik 5 25

80-100 Sangat Baik 14 65

Jumlah 21 100

Sumber: Hasil Olah Data 2021

LAMPIRAN 5: Tabel Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Bahasa Indonesia


sebelum
Skor Kategorisasi Frekuensi %

0≤ x <74 Tidak tuntas 15 80

75≤ x ≤ 100 Tuntas 6 20

diberikan media podcast

Skor Kategorisasi Frekuensi %

0≤ x <74 Tidak tuntas 3 15

75≤ x ≤ 100 Tuntas 18 85

LAMPPIRAN 6: Perhitungan untuk mencari mean (rata-rata) nilai pretest

Xi Fi Fi.Xi X2 Fi.X2
45 2 90 8100 16.200
50 3 150 22.500 67.500
55 5 275 75.625 378.125
65 5 325 105.625 528.125
70 2 140 19.600 39.200
75 2 150 22.500 45.000
80 1 80 6.400 6.400
85 1 85 7.225 7.225
Jumlah 21 1295 325.175 520.689
Nilai Rata- 15,48 24,79
61,66
Rata
Ukuran Sampel = 21

Skor Tertinggi = 85

Skor Terendah = 45

Rentang Skor = Skor Tertinggi – Skor Terendah

= 85 – 45

= 40

Nilai Rata = 1.295: 21

= 61,66

Standar variansi = 21 (520689) – (1295)

21 (21-1)

= 10934469 – 2.492.875

21 (20)

= 8441594

420

=2009,9

= √2009,9

= 44,83

Lampiran 7: Perhitungan untuk mencari mean (rata-rata) nilai posttest

Xi Fi Fi.Xi Xi2 Fi.xi2

65 2 130 16.900 33.800

70 1 70 4.900 4.900

75 5 375 140.625 702.630

80 6 480 19.200 115.200


85 3 255 65.025 195.075

90 2 180 32.400 64.800

95 1 95 9.025 9.025

100 1 100 10.000 10.000

Jumlah 21 1685 2.849.225 1.135.430

Ukuran Sampel = 21

Skor Tertinggi = 100

Skor Terendah = 65

Rentang Skor = Skor Tertinggi – Skor Terendah

= 100 – 65

= 45

Nilai Rata = 1.685: 21

= 80,23

Standar variansi = 21 (1.135.430) – (1685)

21 (21-1)

= 2.844.030 – 2.839.225

21 (20)

= 4.774

420

=11,36

= √11,36

= 3,37
LAMPIRAN 8 :Hasil Uji Normalitas dan Homogenitas dan Uji T

Tests of Normality

Paired Samples Test

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic df Sig.

Pre .209 21 .017 .935 21 .176

Post .177 21 .083 .956 21 .433

a. Lilliefors Significance Correction

Test of Homogeneity of Variances

VAR00003

Levene
Statistic df1 df2 Sig.

2.787 1 40 .103
Paired Differences

95% Confidence Interval of the


Std. Difference
Devia Std. Error Sig. (2-
Mean tion Mean Lower Upper T df tailed)

Pair 1 Post – 18.33 22.23


8.56349 1.86871 14.43528 9.811 20 .000
Pre 333 139

ANOVA

VAR00003

Sum of
Squares Df Mean Square F Sig.

Between Groups 3529.167 1 3529.167 34.876 .000

Within Groups 4047.619 40 101.190

Total 7576.786 41

Paired Samples Statistics

Std. Error
Mean N Std. Deviation Mean

Pair 1 Post 80.2381 21 8.87077 1.93576

Pre 61.9048 21 11.12162 2.42694

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 Post & Pre 21 .654 .001

LAMPIRAN Deskripsi Hasil Statistik Inferensial


No X1 (Pretest) X2 (Posttest) d= X2 - X1 d2
1 65 75 10 100

2 80 100 20 400

3 55 85 30 900

4 50 80 30 900

5 75 75 0 0

6 75 95 20 400

7 65 80 15 225

8 55 70 15 225

9 55 80 25 625

10 85 90 5 25

11 45 65 20 400

12 55 75 20 400

13 50 80 30 900

14 50 80 30 900

15 65 85 20 400

16 65 80 15 225

17 50 65 15 225

18 65 90 25 625

19 70 85 15 225

20 70 75 5 25

21 55 75 20 400

Jumlah 385 8525


Langkah – langkah dalam pengujian hipotesis adalah sebagai berikut
1. Mencari harga “Md” dengan menggunakan rumus
∑𝑑
Md = 𝑁

385
=
21

= 18,33

2. Mencari harga “∑ 𝑋 2 𝑑” dengan menggunakan rumus :

(∑ 𝑑)2
∑ 𝑋2 𝑑 = ∑𝑑 – 𝑁

(3852 )
= 8525 - 21

148,225
= 8525 – 21

= 8525 –7058

= 1467

3. Menentukan harga t hitung dengan menggunakan rumus :

𝑀𝑑
t = ∑ 𝑥2 𝑑

𝑁 (𝑁−1)

18,25
t = 1467
√21(21−1)

18,33
t = 1467

385

18,33
t =
√3,81038961

18,33
t = 4,81

t = 9,16
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP Pretest)

Satuan Pendidikan : SDN 180 Kalimbua

Kelas / Semester : 5/2

Tema 5 : Ekosistem

Subtema 1 : Komponen Ekosisteam

Pembelajaran : 1

Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan

A. KOMPETENSI INTI (KI)

KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan


percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan
tetangganya.

KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,


melihat, membaca dan menanya) dan menanya berdasarkan rasa ingin
tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-
benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain.

KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan


logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan peri-laku anak beriman
dan berakhlak mulia.
1. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR
Muatan : Bahasa Indonesia

No Kompetensi Indikator

3.7 Menguraikan konsep-konsep yang saling 3.7.1 Menentukan pokok pikiran setiap

berkaitan pada teks nonfiksi paragraf pada teks bacaan

4.7 Menyajikan konsep-konsep yang saling 4.7.1 Menyusun pokok pikiran dan
berkaitan pada teks nonfiksi kedalam informasi penting sebuah teks bacaan ke
tulisan dengan bahasa sendiri dalam tabel

C. TUJUAN PEMBELAJARAN:
 Dengan menyimak teks cerita yang disajikan, siswa mampu menentukan
pokok pikiran dalam bacaan secara tepat.
 Dengan membuat tabel, siswa mampu menyusun pokok pikiran sebuah
teks cerita.
 Karakter siswa yang diharapkan : Religius
Nasionalis
Mandiri
Gotong Royong

Integritas

D. MATERI PEMBELAJARAN :

 Teks cerita ”Semut dan Belalang”

 Ide pokok dari paragraf cerita berdasarkan teks cerita


E. PENDEKATAN & METODE

Pendekatan : Ilmiah

Strategi : Cooperative Learning

Metode : Penugasan, pengamatan, Tanya Jawab, Diskusi dan Ceramah

F. KEGIATAN PEMBELAJARAN:

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi


Waktu

Pendahuluan 1. Kelas dimulai dengan dibuka dengan 15 Menit


salam, menanyakan kabar dan mengecek
kehadiran siswa

2. Kelas dilanjutkan dengan do’a dipimpin


oleh salah seorang siswa. Siswa yang
diminta membaca do’a adalah ketua
kelas (Menghargai kedisiplikan
siswa/PPK).

3. Menyanyikan lagu Garuda Pancasila atau


lagu nasional lainnya. Guru memberikan
penguatan tentang pentingnya
menanamkan semangat Nasionalisme.

4. Melakukan tanya jawab tentang pelajaran


yang sudah di pelajari / apersepsi dan
menstimulus siswa tentang materi yang
akan di pelajari
5. Menyampaikan tujuan pembelajaran dan
strategi pembelajaran

Kegiatan Inti 1. Siswa membaca dan mencermati teks 140 Menit


dialog yang terdapat pada buku siswa
2. Siswa diberikan kesempatan untuk
bertanya atau memberikan tanggapan
mengenai teks dialog tersebut kemudian
guru memberikan penguatan
3. Siswa diberikan penjelasan tentang apa itu
pokok pikiran
4. Siswa diarahkan untuk menentukan pokok
pikiran pada teks bacaan pada buku siswa
kemudian guru memberikan penguatan
5. Siswa diarahkan untuk mendengarkan dan
menyimak dengan baik teks cerita yang
akan diceritakan langsung oleh guru
6. Siswa mampu menentukan pokok pikiran
dari teks cerita yang telah dibacakan
sebelumnya.

Penutup 1. Perwakilan dari siswa diminta untuk 15 Menit


menyimpulkan materi yang sudah dipelajari.
2. Guru memberikan penguatan dan kesimpulan
3. Guru menyampaikan materi yang akan
dipelajari untuk pertemuan selanjutnya.
4. Guru menyampaikan beberapa pesan moral
5. Salam dan do’a penutup di pimpin oleh salah
satu siswa.
G. PENILAIAN

Penilaian terhadap proses dan hasil pembelajaran dilakukan oleh guru untuk
mengukur tingkat pencapaian kompetensi peserta didik. Hasil penilaian digunakan
sebagai bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar dan memperbaiki proses
pembelajaran. Penilaian terhadap materi ini dapat dilakukan sesuai kebutuhan guru
yaitu dari pengamatan sikap, tes pengetahuan dan presentasi unjuk kerja atau hasil
karya/projek dengan rubrik penilaian sebagai berikut.

1. Penilaian Sikap : Terlampir (Jurnal)


Tanggung
No Nama Siswa Santun Disiplin Percaya diri
Jawab
T BT T BT T BT T BT

Keterangan:

T = Terlihat

BT = Belum Terlihat
2. Penilaian Pengetahuan
Siswa mengerjakan soal-soal latihan tertulis.

Hasil Penilaian Pengetahuan


No. Nama siswa

Tercapai (√) Tidak Tercapai (√)

Keterangan:

Aspek yang dinilai: 1. Menyebutkan organ gerak pada hewan dan manusia

3. Membuat karangan singkat berdasarkan ide pokok


3. Penilaian Keterampilan

Penilaian: Unjuk Kerja (Praktik)

a. Rubrik menuliskan paragraf

Aspek Baik Sekali Baik Cukup Perlu


Pendampingan

4 3 2 1

Pengetahuan Siswa Siswa Siswa Siswa


menunjukkan menunjukan menunjukkan menunjukkan
pemahaman pemahaman pemahaman materi pemahaman materi
materi yang materi cukup yang cukup tinggi yang kurang dan
sangat tinggi tinggi namun membutuhkan
membutuhkan banyak bantuan
sedikit bantuan guru dalam
guru dalam pengerjaanya
pengerjaannya.

Kemandirian Sangat mandiri Mandiri Masih perlu Tidak


dan mengerjakan mengerjakan diingatkan sesekali menyelesaikan
manajemen tugas bahkan tugas dan untuk tugas tepat pada
waktu selesai sebelum selesai tepat menyelesaikan waktunya
(Attitude) waktunya waktu tugas

Keterampilan Paragraf yang Terdapat satu Terdapat tiga atau Terdapat lebih dari
dituliskan atau dua empat kesalahan empat kesalahan
menggunakan kesalahan dalam tata Bahasa dalam tata bahasa
tata bahasa dalam tata Indonesia yang Indonesia yang
Indonesia yang bahasa baik dan baku baik dan baku.
baik dan baku Indonesia yang
baik dan baku
H. SUMBER BELAJAR :
1. Buku Siswa Tema : Ekosistem Kelas V (Buku Tematik Terpadu
Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
2017).
2. Teks cerita

Makassar, Januari 2021

Mengetahui,

Kepala Sekolah SDN 180 Kalimbua Guru Kelas V

MUH. IKBAL Abd. Wahab

NIP: 196405121983061001 NIM 1054 01120 616


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP Postest)

Satuan Pendidikan : SDN 180 Kalimbua

Kelas / Semester : 5/2

Tema 5 : Ekosistem

Subtema 1 : Komponen Ekosisteam

Pembelajaran : 1

Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan

A. KOMPETENSI INTI (KI)

KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan


percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan
tetangganya.

KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,


melihat, membaca dan menanya) dan menanya berdasarkan rasa ingin
tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-
benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain.

KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan


logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan peri-laku anak beriman
dan berakhlak mulia.
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR
Muatan : Bahasa Indonesia

No Kompetensi Indikator

3.7 Menguraikan konsep-konsep yang saling 3.7.1 Menentukan pokok pikiran setiap

berkaitan pada teks nonfiksi paragraf pada teks bacaan

4.7 Menyajikan konsep-konsep yang saling 4.7.1 Menyusun pokok pikiran dan
berkaitan pada teks nonfiksi kedalam informasi penting sebuah teks bacaan ke
tulisan dengan bahasa sendiri dalam tabel

C. TUJUAN PEMBELAJARAN:
 Dengan menyimak teks cerita yang disajikan, siswa mampu menentukan
pokok pikiran dalam bacaan secara tepat.
 Dengan membuat tabel, siswa mampu menyusun pokok pikiran sebuah
teks cerita.
 Karakter siswa yang diharapkan : Religius
Nasionalis
Mandiri
Gotong Royong

Integritas

D. MATERI PEMBELAJARAN :

 Teks cerita ”Semut dan Belalang”

 Ide pokok dari paragraf cerita berdasarkan teks cerita


E. PENDEKATAN & METODE

Pendekatan : Ilmiah

Strategi : Cooperative Learning

Metode : Penugasan, pengamatan, Tanya Jawab, Diskusi dan Ceramah

F. KEGIATAN PEMBELAJARAN:

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi


Waktu

Pendahuluan 1. Kelas dimulai dengan dibuka dengan 15 Menit


salam, menanyakan kabar dan mengecek
kehadiran siswa
2. Kelas dilanjutkan dengan do’a dipimpin
oleh salah seorang siswa. Siswa yang
diminta membaca do’a adalah ketua kelas
(Menghargai kedisiplikan siswa/PPK).
3. Menyanyikan lagu Garuda Pancasila
atau lagu nasional lainnya. Guru
memberikan penguatan tentang pentingnya
menanamkan semangat Nasionalisme.
4. Melakukan tanya jawab tentang pelajaran
yang sudah di pelajari / apersepsi dan
menstimulus siswa tentang materi yang
akan di pelajari
5. Menyampaikan tujuan pembelajaran dan
strategi pembelajaran

Kegiatan Inti 1. Siswa membaca dan mencermati teks 140 Menit


dialog yang terdapat pada buku siswa
2. Siswa diberikan kesempatan untuk
bertanya atau memberikan tanggapan
mengenai teks dialog tersebut kemudian
guru memberikan penguatan.
3. Siswa diberikan terlebih dahulu apa itu
media podcast.
4. Siswa diberikan penjelasan tentang apa itu
pokok pikiran.
5. Siswa diarahkan untuk menentukan pokok
pikiran pada teks bacaan pada buku siswa
kemudian guru memberikan penguatan.
6. Siswa diarahkan untuk mendengarkan dan
menyimak dengan baik teks cerita melalui
rekaman suara yang telah disajikan.
7. Siswa mampu menentukan pokok pikiran
dari teks cerita yang sudah didengarkan
dan disimak melalui rekaman suara yang
telah disajikan.

Penutup 1. Perwakilan dari siswa diminta untuk 16 Menit


menyimpulkan materi yang sudah
dipelajari.
2. Guru memberikan penguatan dan
kesimpulan
3. Guru menyampaikan materi yang akan
dipelajari untuk pertemuan selanjutnya.
4. Guru menyampaikan beberapa pesan moral
5. Salam dan do’a penutup di pimpin oleh
salah satu siswa.
G. PENILAIAN

Penilaian terhadap proses dan hasil pembelajaran dilakukan oleh guru untuk
mengukur tingkat pencapaian kompetensi peserta didik. Hasil penilaian digunakan
sebagai bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar dan memperbaiki proses
pembelajaran. Penilaian terhadap materi ini dapat dilakukan sesuai kebutuhan guru
yaitu dari pengamatan sikap, tes pengetahuan dan presentasi unjuk kerja atau hasil
karya/projek dengan rubrik penilaian sebagai berikut.

1. Penilaian Sikap : Terlampir (Jurnal)


Tanggung
No Nama Siswa Santun Disiplin Percaya diri
Jawab
T BT T BT T BT T BT

Keterangan:

T = Terlihat

BT = Belum Terlihat
2. Penilaian Pengetahuan
Siswa mengerjakan soal-soal latihan tertulis.

Hasil Penilaian Pengetahuan


No. Nama siswa

Tercapai (√) Tidak Tercapai (√)

Keterangan:

Aspek yang dinilai: 1. Menyebutkan organ gerak pada hewan dan manusia

2. Membuat karangan singkat berdasarkan ide pokok


3. Penilaian Keterampilan

Penilaian: Unjuk Kerja (Praktik)

b. Rubrik menuliskan paragraf

Aspek Baik Sekali Baik Cukup Perlu


Pendampingan

4 3 2 1
Pengetahuan Siswa Siswa Siswa Siswa menunjukkan
menunjukkan menunjukan menunjukkan pemahaman materi
pemahaman pemahaman pemahaman materi yang kurang dan
materi yang materi cukup yang cukup tinggi membutuhkan
sangat tinggi tinggi namun banyak bantuan
membutuhkan guru dalam
sedikit bantuan pengerjaanya
guru dalam
pengerjaannya.

Keterampilan Paragraf yang Terdapat satu Terdapat tiga atau Terdapat lebih dari
dituliskan atau dua empat kesalahan empat kesalahan
menggunakan kesalahan dalam tata Bahasa dalam tata bahasa
tata bahasa dalam tata Indonesia yang Indonesia yang baik
Indonesia yang bahasa baik dan baku dan baku.
baik dan baku Indonesia yang
baik dan baku
H. SUMBER BELAJAR :
1. Buku Siswa Tema : Ekosistem Kelas V (Buku Tematik Terpadu
Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
2017).
2. Rekaman suara teks cerita
3. Pengeras suara/ speaker

Makassar, Januari 2021

Mengetahui,

Kepala Sekolah SDN 180 Kalimbua Guru Kelas V

MUH. IKBAL Abd. Wahab

NIP: 196405121983061001 NIM 1054 01120 616


MATERI AJAR

KELAS V SDN 180 KALIMBUA KABUPATEN ENREKANG

A. Pengertian Ide Pokok


Ide pokok adalah ide/gagasan yang menjadi pokok pengembangan
paragrap. Ide pokok ini terdapat dalam kalimat utama. Nama lain ide
pokok adalah gagasan utama dan gagasan pokok. Dalam satu paragraph
hanya ada satu ide pokok.
Kalimat utama adalah kalimat yang di dalamnya terdapat ide pokok
paragraph. Kalimat utama ini dijelaskan oleh kalimat-kalimat lain dalam
paragraph tersebut, yang disebut dengan kalimat penjelas. Nama lain untuk
kalimat utama adalah kalimat topik. Kalimat penjelas yaitu kalimat yang
menjelaskan kalimat utama.

B. Jenis-jenis Paragraf Berdasarkan Letak Kalimat Utama


a. Paragraf deduktif
Pada paragraph deduktif kalimat utama terletak di awal paragraf.
Gagasan pokok/kalimat utama dinyatakan lebih dhulu baru diikuti
kalimat penjelas.
Contoh :
Seseorang akan diuji dengan apa yang ia memiliki. Ketika
ia miliki ilmu, maka dia akan diuji dengan ilmu tersebut
sejauh mana ilmu itu bermanfaat. Ketika seseorang
mempuyai harta maka dia akan diuji dengan sejauh
mana ia mampu mendistribusikan hartanya kepada orang
lain.
Kalimat utamanya adalah “Seseorang diuji dengann apa yang ia miliki”. Ide
pokoknya adalah ujian untuk seseorang (atau bisa juga ujian untuk seorang
manusia).

b. Paragraf induktif
Paragraph induktif kalimat utama terletak di akhir paragraf. Kalimat
penjelas disampaikan lebih dahulu, baru kalimat utama.
Contoh :
Ini adalah pelajaran yang mesti diketahui setiap orang
tua. Doa mereka sungguh ajaib jika itu ditujukan pada
anak-anak mereka. Jika orang tua ingin anaknya
menjadi saleh dan baik, maka doakanlah mereka karena
doa orang tua adalah doa yang mudah dijabahi. Jika
orang tua mendoakan jelek pada anaknya, maka itupun
akan terkabulkan. Jadi, orang tua mesti hati-hati dalam
mendoakan anaknya.

Kalimat utamanya adalah “Jadi, orang tua mesti berhati-hati dalam


mendoakan anaknya”. Ide pokoknya adalah “Hati-hati mendoakan
anak”.

C. Cara Menemukan Ide Pokok Suatu Paragraf


Adapun untuk caara menemukan Ide pokok suaatu paragraph yaitu :
- Membaca dari keseluruhan teks baacaan.
- Memahami isi bacaan teks bacaan tersebut.
- Menemukan ide pokok bacaan.

Biasanya ide pokok dinyatakan secara eksplisit dalaam kalimat utama atau
kalimat topik. Paragraf yang ide pokoknya terdapaat di awal paragraf disebut
paragraf dedukatif, sedangkan paragraf yang ide pokoknya terdapat di akhir
paragraf disebut induktif.
D. Bagian-bagian Paragraf
Adapun untuk bagian-bagian paragraf yaitu :
- Inti kalimat/ide pokok
- Kalimat penjelas/ide penjelas paragraf

E. Macam-macam Paragraf
Adapun untuk macam-macam paragraf itu sendiri yaitu :
 Paragraf deduktif ilah paragraf yang dimulai dengan mengemukakan
persoalan pokok atau kalimat topic kemudian diikuti dengan kalimat-
kalimat penjelas.
 Paragraf induktif ialah paragraf yang dimulai dengan mengemukakan
penjelaan-penjelaan kemudian diakhiri dengan kalimat topik, paragraf
induktif dapat dibagi ke dalam tiga jenis yakni generalisasi, analogi dan
kausalitas.
 Paragraf campuran ialah paragraf yang dimulai dengan mengemukakan
persoalan pokok atau kalimat topik. Kalimat topic yang ada pada akhir
paragraf merupakann penegasan dari awal paragraf.

F. Teks cerita

SEMUT dan BELALANG

Pada siang hari diakhir musim gugur, satu keluarga semut telah
bekerja keras sepanjang musim panas untuk mengumpulkan makanan.
Kini mereka mengeringkan butiran-butiran gandum yang telah mereka
kumpulkan selama musim panas.
Saat itu datang seekor belalang yang kelaparan dengan sebuah
biola ditangannya, ia memohon dengan sangat agar keluarga semut itu
memberikan sedikit makanan untuk dirinya. Sang anak semut berkata
“Apa? Tidakkah kamu mengumpulkan makanan untuk musim dingin yang
akan datang ini ? Selama ini apa saja yang kamu lakukan sepanjang musim
panas?’ ucap sang anak semut.
Sang belalang pun menjawab “Saya tidak ada waktu untuk
mengumpulkan makanan, saya sangat sibuk membuat lagu dan sebelum
saya sadari musim panas pun telah berlalu”.
Semut tersebut kemudian mengangkat bahunya karena merasa
gusar “ Membuat lagu katamu? Baiklah sekarang setelah lagu tersebut
kamu selesaikan pada musim panas, kini saatnya kamu menari!” Ucap si
semut.
Kemudian semut-semut tersebut membalikkan badan dan
melanjutkan pekerjaan mereka tanpa memperdulikan sang belalang lagi.
TES HASIL BELAJAR PRETEST

SDN 180 KALIMBUA KABUPATEN ENREKANG

TEMA 5 : Ekosistem

SUBTEMA 1 : Komponen Ekosistem

PEMBELAJARAN :1

NAMA SISWA : ……………………………………

Setelah kalian mendengarkan dan menyimak teks cerita “semut dan belalang” ,
tuliskanlah pokok pikiran tersebut pada tabel berikut!

Jawab:

Paragraf Pokok Pikiran

5
TES HASIL BELAJAR POSTEST

SDN 180 KALIMBUA KABUPATEN ENREKANG

TEMA 5 : Ekosistem

SUBTEMA 1 : Komponen Ekosistem

PEMBELAJARAN :1

NAMA SISWA : ……………………………………

Setelah kalian mendengarkan dan menyimak teks cerita “semut dan belalang” ,
tuliskanlah pokok pikiran tersebut pada tabel berikut!

Jawab:

Paragraf Pokok Pikiran

5
Persuratan
Dokumentasi Penelitian

Proses pembelajaran tanpa menggunakan metode (Pretest)


Proses pembelajaran dengan metode (postest)
RIWAYAT HIDUP

ABD WAHAB. Dilahirkan di Pasa dalle pada

tanggal 13 April 1998. Anak pertama dari dua

bersaudara, yakni pasangan Ayahanda Nasir dan

Ibunda Hadija. Penulis mulai memasuki jenjang

pendidikan di SDN 98 Tongko Kecamatan Baroko

Kabupaten Enrekang dan tamat pada tahun 2010. Pada tahun 2010 penulis

melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 2 Alla tamat pada tahun 2013. Pada tahun

yang sama penulis melanjutkan pendidikan di SMA Muhammadiyah Kalosi

Kecamatan Alla Kabupaten Enrekang dan tamat pada tahun 2016. Pada tahun

2016 penulis melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi dan terdaftar di

Universitas Muhammadiyah Makassar pada Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) dengan Program

Strata Satu (S1).

Berkat petunjuk dan pertolongan Allah SWT, usaha serta doa kedua

orangtua dalam menjalani aktifitas akademik di perguruan tinggi Universitas

Muhammadiyah Makassar. Alhamdulillah penulis dapat menyelesikan tugas akhir

dengan skripsi yang berjudul “Pengaruh Media Podcast Terhadap Keterampilan

Menyimak Cerita Siswa Kelas V SDN 180 Kalimbua Kabupaten Enrekang.


Hasil Plagiasi

Anda mungkin juga menyukai