Perundang Undangan Bidang Forklift
Perundang Undangan Bidang Forklift
LINGKUNGAN KERJA
UNDANG – UNDANG NOMOR 1
KESELAMATAN KERJA
UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1970
TENTANG
KESELAMATAN KERDJA
MEMUTUSKAN:
Pasal 1
Pasal 2
BAB III
SJARAT-SJARAT KESELAMATAN
KERDJA
Pasal 3
Pasal 4
Pasal 5
Pasal 6
Pasal 7
Pasal 8
Pasal 9
BAB VI
PANITYA PEMBINA KESELAMATAN
KESEHATAN KERDJA
Pasal 10
Pasal 11
BAB VIII
KEWADJIBAN DAN HAK
TENAGA KERDJA
Pasal 12
BAB IX
KEWADJIBAN BILA MEMASUKI
TEMPAT KERDJA
Pasal 13
KEWADJIBAN PENGURUS
Pasal 14
Pengurus diwadjibkan :
a. Setjara tertulis menempatkan dalam tempat kerdja
jang dipimpinnja, semua sjarat keselamatan kerdja
jang diwadjibkan, sehelai Undang-undang ini dan
semua peraturan pelaksanaannja jang berlaku bagi
tempat kerdja jang bersangkutan, pada tempat-tempat
jang mudah dilihat dan terbatja dan menurut
petundjuk pegawai pengawas atau achli keselamatan
kerdja.
b. Memasang dalam tempat kerdja jang dipimpinnja,
semua gambar keselamatan kerdja jang diwadjibkan
dan semua bahan pembinaan lainnja pada tempat-
tempat jang mudah dilihat dan terbatja menurut
petundjuk pegawai pengawas atau achli keselamatan
kerdja.
c. Menjediakan setjara tjuma-tjuma, semua alat
perlindungan diri jang diwadjibkan pada tenaga kerdja
jang berada dibawah pimpinannja dan menjediakan
bagi setiap orang lain jang memasuki tempat kerdja
tersebut, disertai dengan petundjuk-petundjuk jang
diperlukan menurut petundjuk pegawai pengawas atau
achli keselamatan kerdja.
BAB XI
KETENTUAN-KETENTUAN
PENUTUP
Pasal 15
Pasal 16
Pengusaha jang mempergunakan tempat-tempat kerdja
jang sudah ada pada waktu undang-undang ini mulai
berlaku wadjib mengusahakan didalam satu tahun
sesudah Undang-undang ini mulai berlaku, untuk
memenuhi ketentuan-ketentuan menurut atau
berdasarkan Undang-undang ini.
Pasal 17
Pasal 18
Disahkan di Djakarta a
pada tanggal 12 Djanuaril 1970
Ditetapkan di Djakarta
pada tanggal 12 Djanuari 1970
SEKRETARIS NEGARA
REPUBLIK INDONESIA
ttd.
ALAMSJAH
Major Djenderal T.N.I
PENDJELASAN UMUM
Veiligheidsreglement jang ada sekarang dan berlaku mulai 1910 (Stbl.
No. 406) dan semendjak itu di sana sini mengalami perubahan mengenai soal-
soal jang tidak begitu berarti, ternjata dalam banjak hal sudah terbelakang
dan perlu diperbaharui sesuai dengan perkembangan peraturan perlindungan
tenaga kerdja lainnja dan perkembangan serta kemadjuan teknik, teknologi
dan industrialisasi di Negara kita dewasa ini dan untuk selandjutnja.
Mesin-mesin, alat-alat, pesawat-pesawat baru dan sebagainja jang serba pelik
banjak dipakai sekarang ini, bahan-bahan tehnis baru banjak diolah dan
dipergunakan, sedangkan mekanisasi dan elektrifikasi diperluas di mana-
mana.
Dengan madjunja industrialisasi, mekanisasi, elektrifikasi, dan
modernisasi, maka dalam kebanjakan hal berlangsung pulalah peningkatan
intensitet kerdja operasionil dan tempo kerdja para pekerdja. Hal-hal ini
memerlukan pengerahan tenaga setjara intensief pula dari para pekerdja.
Kelelahan, kurang perhatian akan hal-hal lain, kehilangan kesimbangan dan
lain-lain merupakan akibat dari padanja dan menjadi sebab terjadinja
ketjelakaan.
Bahan-bahan jang mengandung ratjun, mesin-mesin, alat-alat, pesawat-
pesawat dan sebagainja jang serba pelik serta tjara-tjara kerdja jang buruk,
kekurangan ketrampilan dan latihan kerdja, tidak adanja pengetahuan
tentang sumber bahaja jang baru, senantiasa merupakan sumber-sumber
bahaja dan penjakit-penjakit akibat kerdja. Maka dapatlah difahami perlu
adanja pengetahuan keselamatan kerdja dan kesehatan kerdja jang madju
dan tepat.
Selandjutnja dengan peraturan jang madju akan dicapai keamanan jang
baik dan realistis jang merupakan faktor sangat penting dalam memberikan
rasa tentram, kegiatan dan kegairahan bekerdja pada tenaga-tenaga jang
bersangkutan dan hal ini dapat mempertinggi mutu pekerdjaan,
meningkatkan produksi dan produktivitas kerdja.
Pengawasan berdasarkan Veiligheidsreglement seluruhnja bersifat
repressief.
Dalam Undang-undang ini diadakan perubahan prinsipiil dengan merubahnja
menjadi lebih diarahkan pada sifat PREVENTIEF.
Dalam praktek dan pengalaman dirasakan perlu adanja pengaturan jang baik
sebelum perusahaan-perusahaan, pabrik-pabrik atau bengkel-bengkel
didirikan, karena amatlah sukar untuk merubah atau merombak kembali apa
jang telah dibangun dan terpasang di dalamnja guna memenuhi sjarat-sjarat
keselamatan kerdja jang bersangkutan.
Pasal 1
Ajat (1)
Dengan perumusan ini ruang lingkup bagi berlakunja Undang-
undang ini djelas ditentukan oleh tiga unsur :
1. Tempat dimana dilakukan pekerdjaan bagi sesuatu usaha.
2. Adanja Tenaga Kerdja jang bekerdja disana.
3. Adanja bahaja Kerdja ditempat itu.
Tidak selalu Tenaga Kerdja harus sehari-hari bekerdja dalam suatu
tempat kerdja.
Sering pula mereka untuk waktu-waktu tertentu harus memasuki
ruangan-ruangan untuk mengontrol, menjetel, mendjalankan instalasi-
instalasi, setelah mana mereka keluar dan bekerdja selandjutnja dilain
tempat.
Instalasi-instalasi itu dapat merupakan sumber-sumber bahaja dan
dengan demikian haruslah memenuhi sjarat-sjarat keselamatan kerdja
jang berlaku baginja, agar setiap orang termasuk tenaga kerdja jang
memasukinja dan atau untuk mengerdjakan sesuatu disana, walaupun
untuk djangka waktu pendek, terdjamin keselamatannja.
Instalasi-instalasi demikian itu misalnja rumah-rumah
transformator, instalasi pompa air jang setelah dihidupkan, berdjalan
otomatis, ruangan-ruangan instalasi radio, listrik tegangan tinggi dan
sebagainja.
Sumber berbahaja adakalanja mempunjai daerah pengaruh jang
meluas. Dengan ketentuan dalam ajat ini praktis daerah pengaruh ini
tercakup dan dapatlah diambil tindakan-tindakan penjelamatan jang
diperlukan. Hal ini sekaligus mendjamin kepentingan umum.
Misalnja suatu pabrik dimana diolah bahan-bahan kimia jang
berbahaja dan dipakai serta dibuang banjak air jang mengandung zat-
zat jang berbahaja.
Bila air buangan demikian itu dialirkan atau dibuang begitu sadja
kedalam sungai maka air sungai itu mendjadi berbahaja, akan dapat
mengganggu kesehatan manusia, ternak ikan dan pertumbuhan tanam-
tanaman.
Karena itu untuk air buangan itu harus diadakan
penampungannja tersendiri atau dikerdjakan pengolahan terdahulu,
dimana zat-zat kimia didalamnja dihilangkan atau dinetraliseer,
sehingga airnja itu tidak berbahaja lagi dan dapat dialirkan kedalam
sungai.
Dalam pelaksanaan Undang-undang ini dipakai pengertian tentang
tenaga kerdja sebagaimana dimuat dalam Undang-undang tentang
ketentuan-ketentuan Pokok Mengenai Tenaga Kerdja, maka dipandang
tidak perlu lagi dimuat definisi itu dalam Undang-undang ini.
Usaha-usaha jang dimaksud dalam Undang-undang ini tidak
harus selalu mempunjai motief ekonomi atau motief keuntungan, tapi
dapat merupakan usaha-usaha sosial seperti perbengkelan di Sekolah-
sekolah tehnik, usaha rekreasi-rekreasi dan dirumah-rumah sakit,
dimana dipergunakan instalasi-instalasi listrik dan atau mekanik jang
berbahaja.
Ajat (2)
Tjukup djelas.
Ajat (3)
Tjukup djelas.
Ajat (4)
Tjukup djelas.
Ajat (5)
Tjukup djelas.
Ajat (6)
Guna pelaksanaan Undang-undang ini diperlukan pengawasan
dan untuk ini diperlukan staf-staf tenaga-tenaga pengawasan jang
quantitatief tjukup besar serta bermutu.
Tidak sadja diperlukan keahlian dan penguasaan teoritis bidang-
bidang spesialisasi jang beraneka ragam, tapi mereka harus pula
mempunjai banjak pengalaman dibidangnja.
Staf demikian itu tidak didapatkan dan sukar dihasilkan di
Departemen Tenaga Kerdja sadja.
Karena itu dengan ketentuan dalam ajat ini Menteri Tenaga Kerdja
dapat menundjuk tenaga-tenaga ahli dimaksud jang berada di Instansi-
instansi Pemerintah dan atau Swasta untuk dapat memformeer
Personalia operasionil jang tepat.
Maka dengan demikian Menteri Tenaga Kerdja dapat
mendesentralisir pelaksanaan pengawasan atas ditaatinja Undang-
undang ini setjara meluas, sedangkan POLICY NASIONALNJA tetap
mendjadi TANGGUNG DJAWABNJA dan berada ditangannja, sehingga
terdjamin pelaksanaannja setjara SERAGAM dan SERASI bagi seluruh
Indonesia.
Pasal 2
Ajat (1)
Materi jang diatur dalam Undang-undang ini mengikuti
perkembangan masjarakat dan kemadjuan tehnik, tehnologi serta
senantiasa akan dapat sesuai dengan perkembangan proses
industrialisasi Negara kita dalam rangka Pembangunan Nasional.
Selandjutnja akan dikeluarkan perturan-peraturan organiknja,
terbagi baik atas dasar pembidangan tehnis maupun atas dasar
pembidangan industri setjara sektoral.
Setelah Undang-undang ini, diadakanlah Peraturan-peraturan
perundangan Keselamatan Kerdja bidang Listrik, Uap, Radiasi dan
sebagainja, pula peraturan perundangan Keselamatan Kerdja sektoral,
baik didarat, dilaut maupun diudara.
Ajat (2)
Dalam ajat ini diperintji sumber-sumber bahaja jang dikenal
dewasa ini bertalian dengan :
1. Keadaan mesin-mesin, pesawat-pesawat, alat-alat kerdja serta
peralatan lainnja, bahan-bahan dan sebagainja.
2. Lingkungan
3. Sifat pekerdjaan
4. Cara kerdja
5. Proses Produksi
Ajat (3)
Dengan ketentuan dalam ajat ini dimungkinkan diadakan
perobahan-perobahan atas perintjian jang dimaksud sesuai dengan
pendapat-pendapat baru kelak kemudian hari, sehingga Undang-
undang ini, dalam Pelaksanaannja tetap berkembang.
Pasal 3
Ajat (1)
Dalam ajat ini ditjantumkan arah dan sasaran-sasaran setjara
konkrit jang harus dipenuhi oleh sjarat-sjarat Keselamatan Kerdja jang
akan dikeluarkan.
Ajat (2)
Tjukup djelas.
Pasal 4
Ajat (1)
Sjarat-sjarat Keselamatan Kerdja jang menjangkut perentjanaan
dan pembuatan, diberikan pertama-tama pada perusahaan pembuat
atau produsen dari barang-barang tersebut, sehingga kelak dalam
pengangkutan dan sebagainja itu barang-barang itu sendiri, tidak
berbahaja bagi tenaga kerdja jang bersangkutan dan bagi umum,
kemudian pada perusahaan-perusahaaan jang memperlakukannja
selandjutnja jakni jang mengangkutnja, jang mengadakannja,
memperdagangkannja, memasangnja, memakainja atau
mempergunakannja, memeliharanja, dan menjimpannja.
Sjarat-sjarat tersebut diatas berlaku pula bagi barang-barang jang
didatangkan dari luar negeri.
Ajat (2)
Dalam ajat ini ditetapkan setjara konkrit ketentuan-ketentuan jang
harus dipenuhi oleh sjarat-sjarat jang dimaksud.
Ajat (3)
Tjukup djelas.
Pasal 5
Tjukup djelas
Pasal 6
Panitia Banding ialah Panitia Technis jang anggota-anggotanja
terdiri dari ahli-ahli dalam bidang jang diperlukan.
Pasal 7
Tjukup djelas.
Pasal 8
Tjukup djelas.
Pasal 9
Tjukup djelas.
Pasal 10
Ajat (1)
Panitya Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerdja bertugas
memberi pertimbangan dan dapat membantu pelaksanaan usaha
pentjegahan ketjelakaan dalam perusahaan jang bersangkutan serta
dapat memberikan pendjelasan dan penerangan efektif pada para
pekerdja jang bersangkutan.
Ajat (2)
Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerdja merupakan
suatu Badan jang terdiri dari unsur-unsur penerima kerdja, pemberi
kerdja dan Pemerintah (tripartite).
Pasal 11
Tjukup djelas.
Pasal 12
Tjukup djelas.
Pasal 13
Jang dimaksud dengan barang siapa ialah setiap orang baik jang
bersangkutan maupun tidak bersangkutan dengan pekerdjaan ditempat
kerdja itu.
Pasal 14.
Tjukup djelas.
Pasal 15
Tjukup djelas.
Pasal 16
Tjukup djelas.
Pasal 17
Peraturan-peraturan Keselamatan Kerdja jang ditetapkan berdasarkan
Veiligheidsreglement 1910 dianggap ditetapkan berdasarkan Undang-
undang ini sepandjang tidak bertentangan dengannja.
Pasal 18
Tjukup djelas.
KETENAGAKERJAAN REPUBLIK
ANGKAT ANGKUT
SALINAN
MENTERI KETENAGAKERJAAN
REPUBUK INDONESIA
REPUBLIK INDONESIA
TENTANG
MEMUTUSKAN;
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Pasal 2
Pasal 3
Pasal 4
BAB II
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 5
Bagian Kedua
Bahan
Pasal 6
Pasal 7
Bagiain Ketiga
Komponen Utama
Pasal 8
Pasal 9
Pasal 10
Pasal 11
Pasal 12
Pasal 13
Pasal 14
Pasal 15
Bagian Keempat
Perlengkapan
Pasal 16
Pasal 17
Pasal 18
Bagian Kelima
Pengoperasian
Pasal 19
Pasal 20
BAB III
PESAWAT ANGKAT
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 21
Pasal 22
Bagian Kedua
Dongkrak
Pasal 23
Pasal 24
Pasal 25
Pasal 26
Bagian Ketiga
Keran Angkat
Pasal 27
Pasai 28
Pasal 29
Pasal 30
Pasal 31
Pasal 32
Pasal 33
Pasal 34
Pasal 35
Pasal 36
Pasal 37
Pasal 38
Pasal 39
Pasal 40
Pasal 41
Pasal 42
Pasal 43
Pasal 44
Pasal 45
Pasal 46
Pasal 47
Pasal 48
Pasal 49
Pasal 50
Pasal 51
Pasal 52
Pasal 53
Pasal 54
Bagian Keempat
Alat Angkat Pengatur Posisi Benda Kerja
Pasal 55
Pasal 56
Bagian Kelima
Personal Platform
Pasal 57
Pasal 58
(1) Passenger hoist selain memiliki komponen utama
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 57 ayat (1) juga
memiliki batang bergerigi/berulir, roda gigi {gear), dan
sangkar {basket).
(2) Gondola selain memiliki komponen sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 57 ayat (1) juga memiliki rel,
tiang, lengan yang merupakan arm atau boom, tromol
gulung (drum), motor listrik, dan sangkar {basket).
Pasal 59
Pasal 60
Pasal 61
Pasal 62
Pasal 63
Pasal 64
Pasal 65
Pasal 66
BAB IV
PESAWAT ANGKUT
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 67
Pasal 68
Pasal 69
Pasal 70
Pasal 71
Pasal 72
Pasal 73
Pasal 74
Bagian Kedua
Alat Berat
Pasal 75
Pasal 76
Pasal 77
Pasal 78
Pasal 79
Pasal 80
Pasal 81
Pasal 82
Pasal 83
Pasal 84
Pasal 85
Pasal 86
Pasal 87
Pasal 88
Pasal 89
Pasal 90
Bagian Ketiga
Kereta
Pasal 91
Pasal 92
Pasal 93
Pasal 94
Pasal 95
Pasal 96
Pasal 97
Pasal 98
Pasal 99
Pasal 100
Pasal 101
Pasal 102
Bagian Keempat
Personal Basket
Pasal 103
Pasal 104
Pasal 105
Pasal 106
Pasal 107
Bagian Kelima
Truk
Pasal 108
Pasal 109
Pasal 110
Pasal 111
Bagian Keenam
Robotik dan Konveyor
Pasal 112
Pasal 113
Pasal 114
Pasal 115
Pasal 116
Pasal 117
Pasal 118
Pasal 119
Pasal 120
Pasal 121
Pasal 122
Pasal 123
BAB V
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 124
Pasal 125
Pasal 126
Pasal 127
Pasal 128
Bagian Kedua
Sling
Paragraf 1
Umum
Pasal 129
Sling meliputi sling tali kawat baja [wire rope sling), sling
rantai {chain sling), sling sabuk {webbing sling) dan sling
tali serat.
Pasal 130
Paragraf 2
Sling Tali Kawat Baja {Wire Rope Sling)
Pasal 131
(3) Sling tali kawat baja {wire rope sling] dilarang disimpul
dan dibelit.
Paragraf 3
Sling rantai [chain sling)
Pasal 132
Paragraf 4
Sling Sabuk (Webbing Sling)
Pasal 133
Paragraf 5
Sling Tali Serat (Synthetic Rope Sling)
Pasal 134
Bagian Ketiga
Batang Balok {Spreader Bar)
Pasal 135
Bagian Keempat
Balok Pengangkat {Lifting Beam)
Pasal 136
Bagian Kelima
Keranjang Manusia [Personal Basket)
Pasal 137
Pasal 138
Bagian Keenam
Alat Kelengkapan
Pasal 139
BAB VI
PERSONEL
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 140
Pasal 141
Pasal 142
Bagian Kedua
Kompetensi Personel K3
Pasal 143
Bagian Ketiga
Penunjukan Teknisi
Pasal 144
Bagian Keempat
Penunjukan Operator Pesawat Angkat
Pasal 145
Pasal 146
Pasal 147
Pasal 148
Pasal 149
Pasal 150
Bagian Kelima
Penunjukan Operator Pesawat Angkut
Pasal 151
Pasal 152
Pasal 153
Pasal 154
Pasal 155
Pasal 156
Bagian Keenam
Penunjukan Juru Ikat {Rigger)
Pasal 157
Bagian Ketujuh
Penunjukan Ahli K3 Bidang Pesawat Angkat
Dan Pesawat Angkut
Pasal 158
Bagian Kedelapan
Tata Cara Memperoleh Lisensi Keselamatan dan Kesehatan
Kerja
Pasal 159
Bagian Kesembilan
Tata Cara Memperoleh Surat Keputusan Penunjukan Dan
Kartu Tanda Kewenangan
Pasal 160
Pasal 161
Bagian Kesepuluh
Perpanjangan Surat Keputusan Penunjukan, Kartu Tanda
Kewenangan dan Lisensi Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Pasal 162
Pasal 163
Bagian Kesebelas
Tugas Dan Kewenangan Teknisi
Pasal 164
Bagian Keduabelas
Tugas dan Kewenangan Operator
Pasal 165
Bagian Ketigabelas
Tugas Dan Kewenangan Juru Ikat (Rigger)
Pasal 156
Bagian Keempatbelas
Tugas dan Kewenangan Ahli K3 Bidang Pesawat Angkat
dan Pesawat Angkut
Pasal 167
Bagian Kelimabelas
Kewajiban
Pasal 158
Teknisi berkewajiban:
a. mematuhi ketentuan peraturan perundang-undangaji
di bidang K3;
b. melakseinakan standar prosedur kerja aman;
c. membuat laporan hasil pemasangan, pemeliharaan,
perbaikan, dan/atau pemeriksaan
peralatan/komponen Pesawat Angkat dan Pesawat
Angkut;
d. mengisi buku kerja dan membuat laporan bulanan
sesuai dengan pekeijaan yang telah dilakukan; dan
e. melaporkan kepada atasan langsung mengenai kondisi
Pesawat Angkat dan Pesawat Angkut yang menjadi
tanggung jawabnya jika tidak aman atau tidak layak
pakai.
Pasal 169
Pasal 170
Pasal 171
Bagian Keenambelas
Pencabutan
Pasal 172
BAB VII
Pasal 173
Pasal 174
d. ulang.
-90-
Pasal 175
Pasal 176
Pasal 177
Pasal 178
Pasal 179
Pasal 180
Pasal 181
Pased 182
Pasal 183
Pasal 184
BAB VIII
PENGAWASAN
Pasal 185
BAB IX
SANKSl
Pasal 186
BABX
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 187
Pasal 188
ttd.
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPU BLIK INDO NESI A,
ttd.
AYAN TI
1. KUALIFIKASI OPERATOR
portal crane, ship crane, barge crane, derrick ship crane, dredging crane, ponton crane,
floating crane, floating derricks crane, floating ship crane, cargo crane, crawler crane, mobile
crane, lokomotif crane dan/atau railway crane, truck crane, tractor crane, side boom crane,
derrick crane, portal crane, pedestal crane
1.2
s/d 25 ton 1 orang - -
> 25 ton dan s/d 100 ton - 1 orang -
> 100 ton - - 1 orang
1.3 Keran menara (tower crane). - - -
Tinggi menara s/d 40 m 1 orang - -
Tinggi menara s/d 60 m - 1 orang -
Tinggi menara tanpa batasan ketinggian - - 1 orang
lier, dongkrak hidraulik, dongkrak
pneumatik, post lift, dan truck/car lift,
1.4 Rotator, robotik, dan takel, passenger hoist, non kelas 1 orang
dan gondola, hidraulik drilling rig, pilling
crane/mesin pancang
II Pesawat Angkut
II. 2. 1
telehandler, hand lift/hand pallet sId 15 ton.
- 1 orang -
Jenis forklift/lift truck, reach stackers,
II.2
II. 2. 2
telehandler, hand lift/hand pallet > 15 ton. - - 1 orang
- 100 -
MATERI PEMBINAAN
TEKNISI PESAWAT ANGKAT DAN PESAWAT ANGKUT
No. Materi
1 Kebijakan K3
3 Dasar-dasar K3
7 Pengetahuan kelistrikan
11 Manajemen perawatan
Keterangan:
- Durasi pelaksanaan pembinaan 90 (sembilan puluh) Jam Pelajaran (JP)
atau disesuaikan dengan kebutuhan
- 108 -
MATERI PEMBINAAN
OPERATOR FORKLIFT
Kelas Kelas
No. Materi
I II
1 Kebijakan K3 √ √
3 Dasar-dasar K3 √ √
7 Sebab-sebab kecelakaan √ √
9 Stabilitas √
10 Pengoperasian aman √ √
Keterangan:
a. Durasi pelaksanaan pembinaan 40 (empat puluh) Jam Pelajaran (JP) untuk
kelas I (satu) atau disesuaikan dengan kebutuhan;
b. Durasi pelaksanaan pembinaan 30 (tiga puluh) Jam Pelajaran (JP) untuk
kelas II (dua) atau disesuaikan dengan kebutuhan.
- 115 -
A. Sampul
(Nama Perusahaan)
(Alamat Perusahaan)
ALAMAT : ...........................................
I. DATA UMUM
11 Kapasitas : 5000 KG
Merk / Tipe
PENGGERAK
UTAMA Nomor Seri / Serial Number 46056
Pemeriksaan
Memenuhi
Memenuhi
Komponen &
Syarat
Syarat
Komponen Item Keterangan
Tidak
Lokasi
Kerangka Korosi V
Rangka
Utama / Keretakan V
Penguat
Chasis Perubahan Bentuk V
Pemberat Korosi V
(C/W) Kondisi V
Lantai/Dek V
Tangga / pijakan V
Perlengkapan Baut-baut Pengikat
Lain
Dudukan Operator V
(Jok)
Penggerak Pendingin V
Utama/ Pelumas V
Prime Mover Bahan Bakar V
Sistem
Pemasukan Udara V
Gas Buang V
Starter V
Accu / Battery V
Dinamo Starting V
Alternator V
Kabel Accu V
Kabel Instalasi V
Kelistrikan Lampu Penerangan V
Lampu Pengaman / V
Sign
Klakson V
Pengaman Lebur / V
Sekring
Indikator Suhu V
Tekanan Oli Mesin V
Tekanan Hidraulik V
Hour Meter V
Pemanas awal / Glow V
Plug
Dash Board
Indikator Bahan Bakar V
Indikator Beban -
Load Chart / Name V
Plate
Pengisian Accu / V
Ampere
Komponen Kemudi Roda V
Bagian Batang Kemudi V
Bawah/ Power Kotak Gigi/Gear Box V
Train Sistem
Pengubah -
Kemudi
Gerak/Pitman
Batang Tarik/Drag Link -
Tire Rod V
- 181 -
Kondisi
Pemeriksaan
Memenuhi
Memenuhi
Komponen &
Syarat
Syarat
Komponen Item Keterangan
Tidak
Lokasi
Pelumasan V
Front (Roda Penggerak) V
Rear wheel (Roda V
kemudi)
Roda (Wheel) Baut Pengikat V
Tromol / Hub V
Pelumasan V
Perlengkapan Mekanis V
Rumah Kopling -
Kondisi Kopling Automatic
Kopling Pelumas/oli transmisi Automatic
(Clutch) Kebocoran Transmisi Automatic
Poros Penghubung Automatic
Perlengkapan Mekanis Automatic
Rumah Gardan V
Kondisi Gardan V
Gardan
Pelumasan/Oli Gardan V
(Diferential )
Kebocoran Gardan V
Poros Penghubung V
Komponen Kondisi Rem Utama V
Bagian Bawah Kondisi Rem Tangan V
/ Power Train Rem (Brake ) Kondisi Rem Darurat -
Kebocoran V
Komponen Mekanis V
Rumah Transmisi V
Pelumas/Oli Transmisi V
Transmisi
Kebocoran Transmisi V
Perlengkapan Mekanis V
Attachment / Keausan V
Perlengkapan Tiang Keretakan V
Penyangga Perubahan Bentuk V
(Mast) Pelumasan V
Poros dan Bantalan V
Rantai Kondisi Rantai V
Pengangkat Perubahan Bentuk V
(Lift Chain) Pelumasan Rantai V Normal
Personal Korosi - -- -
Basket Keretakan
Lantai Kerja
Perubahan Bentuk
Pengikat
Korosi
Rangka pada Keretakan
Personal Perubahan Bentuk
Basket Penguat melintang
Penguat Diagonal
Korosi
Baut Pengikat
Keretakan
- 182 -
Kondisi
Pemeriksaan
Memenuhi
Memenuhi
Komponen &
Syarat
Syarat
Komponen Item Keterangan
Tidak
Lokasi
Perubahan Bentuk
Pengikat
Korosi
Keretakan
Pintu
Perubahan Bentuk
Pengikat
Hand Rail Keretakan
Keausan
Keretakan
Kelurusan Rel
Sambungan Rel
Kelurusan Antar Rel
Jarak Antar
Sambungan Rel
Pengikat Rel
Rel Stopper
Kebocoran V
Level Oli Hidraulik V
Tangki
Kondisi Oli Hidraulik V
(Tank)
Kondisi Saluran Isap V
Kondisi Saluran Balik V
Kebocoran V
Kondisi Saluran Isap V Normal
Pompa
Kondisi Saluran Tekan V Normal
(Pump)
Fungsi V
Kelainan Suara V
Kebocoran V
Komponen
Kondisi Saluran V
Hidraulik
Fungsi Relief Valve V
Kelainan Suara v
Katup
Fungsi Katup Silinder v
Pengontrol /
Angkat
Control Valve
Fungsi Katup Silinder v
Ungkit
Fungsi Katup Silinder v
Kemudi
Aktuator Kebocoran v
Kondisi Saluran v
Kelainan Suara v
......................, ................................................
PENGAWAS KETENAGAKERJAAN SPESIALIS K3 / AHLI K3
BIDANG PESAWAT ANGKAT DAN PESAWAT ANGKUT
.................................................................
NIP. .........................................................
No. REG...................................................
- 183 -
Memenuhi
Memenuhi
Syarat
Syarat
Komponen Keterangan
Tidak
Dinamo starter V
Kerja instrumen/Indikator v
Kerja perlengkapan listrik (busi, rotor, dll. pada
V
bensin)
Kebocoran-kebocoran:
V
- oli mesin
- bahan bakar v
- air pendingin V
- oli hidraulik V
- oli transmisi V
Kerja kopling
Kerja persneling (maju mundur) V
......................, ................................................
PENGAWAS KETENAGAKERJAAN SPESIALIS K3 / AHLI K3
BIDANG PESAWAT ANGKAT DAN PESAWAT ANGKUT
.................................................................
NIP. .........................................................
No. REG...................................................
- 184 -
Pengukuran
BAGIAN
Jenis dan Standar Pengukuran Standar Pengukuran
No. YANG KET
konstruksi pitch pitch pin pin
DIPERIKSA
(mm) (mm) (mm) (mm)
Gambar:
......................, ................................................
PENGAWAS KETENAGAKERJAAN SPESIALIS K3 / AHLI K3
BIDANG PESAWAT ANGKAT DAN PESAWAT ANGKUT
.................................................................
NIP. .........................................................
No. REG...................................................
- 185 -
CACAT
BAGIAN YANG
No. LOKASI KETERANGAN
DIPERIKSA TIDAK
ADA
ADA
Gambar (terlampir)
......................, ................................................
PENGAWAS KETENAGAKERJAAN SPESIALIS K3 / AHLI K3
BIDANG PESAWAT ANGKAT DAN PESAWAT ANGKUT
.................................................................
NIP. .........................................................
No. REG...................................................
- 186 -
VII. PENGUJIAN
No.(SWL) BEBAN
TINGGI UJI TRAVELING /
No GERAKAN (mm) HASIL KET
ANGKAT LOAD KECEPATAN
GARPU CHART)
1 2 3 4 5 6 7
25 % a. Maju mundur
2. SWL b. Belok
kanan/kiri
......................, ................................................
PENGAWAS KETENAGAKERJAAN SPESIALIS K3 / AHLI K3
BIDANG PESAWAT ANGKAT DAN PESAWAT ANGKUT
.................................................................
NIP. .........................................................
No. REG...................................................
- 187 -
VIII. KESIMPULAN
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
IX. SARAN-SARAN
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
......................, ................................................
PENGAWAS KETENAGAKERJAAN SPESIALIS K3 / AHLI K3
BIDANG PESAWAT ANGKAT DAN PESAWAT ANGKUT
.................................................................
NIP. .........................................................
No. REG...................................................
PERATURAN MENTERI
KETENAGAKERJAAN REPUBLIK
KERJA
SALIN AN
MENTERIKETENAGAKERJAAN
REPUBLIK INDONESIA
PERATURANMENTERIKETENAGAKERJAAN
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 5 TAHUN 2018
TENT ANG
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
LINGKUNGAN KERJA
MEMUTUSKAN:
Mcnctapkan PERATURAN l\1Ei':TERI KETENAC:\J...:ERJAA!\" TE\T:\:'-!C~
KESELAMATAN DAN J...:ESEHATAN KERJA LINGJ...:L·;\JG:\N
KERJA.
BAB I
KETE:-lTUA!\" U :-1 U I\l
Pasal 1
Dalarn Pc rat uran Me ntcri ini yang dimaksud dcngan:
1. Ke sclarnatan clan Kcschat an Kcrja yang sclanj u t nva
disingkat K3 adalah scgala kegia tu n un tuk mcnjamin
clan mclindungi kvsclnrnutun dun kc se h a ta n Tenaga
Kcrja mclalui upaya pcnccgahan kccclaknnn kcrju cbn
pcnva kit akibat kcrja.
- 4 -
m ilik scndiri;
b. ornru; pcrscor.uigan, pcrsckut uan, .u.iu budun
hukurn yang sccara lx-rdiri scndiri menjul.mkan
pcr usuhua n buka n miliknva ;
c. or.uu; pt-rscorungnn, pcrsckut u.m, atau h;idan
hukum yang bcrudu di l nr.lo ne s iu rncwak ili
pcr uxah.um scbagai mun« d irna k sud d a lam h u r uf
a clan h >·ang bctkcd udu kan di lu.ir wil.ivnh
l ndoncs iu.
- 9 -
di ten t uka n.
45. Unit Pclak san a Tcknis Hicl;_11H~ 1,,:.3 adn la h s;!l uc111
orgamsn s: t ugas
Pcngujian clan Pcmcriksuan 1,,:-1, scrtu pr ninvkuta n
kapasitus tcnaga l(.J.
46. Ahli Hiuicnc
h Inclustri
mcmpunyai kompctcnsi _vang mc ncakup pcnuctuhuun ,
kctcrarnpilan d.m s ikn p dibid.uu; Iligicnc industri ,·;irH~
Pasal 2
Pc ngusaha dan/atau Pcngurus w.rjil: me la ksa naka n sv.irn t-
sva ra t K3 Lingkungan Kcrju.
Pn sa l .J
Svarat-syar.u K3 Lingkung .. in Kcrja sdx1g;iin1;rna d ima k s ud
dula m Pasal 2 mcliputi:
a. pcngc ndnlian Fn kt or Fis ik.. cL111 Fa kt or Ki m ia :1g;1r
bcrad.i di bawah NAB;
b. pc ngcndalian Faktor Biologi, Faktor Ergonomi, clan
Fa ktor Psikologi Kcrja agar mcrne n uhi st andar ;
c. pcnycdiaan Ia s ilit a s Kc lx-rsi hu n clan saruria I ligicnc di
Tcrnput Kcrja y;mg bcrsih d.m scha t ; clan
- 1 1 -
Pasul 4
Pclaksanaan syarn t-sy.: ru t Lingkungan Kcrja
scbagaimann dimak sud dnlurn Pa sul 3 bcrtujuan untuk
mcwujud k.m Lingkungan Kcrja yang a man. sch.u , clan
nva ma n dn la m r;mgka mcnccgah kcccla knn n kcrj.i clan
Pasa! 5
( 1) Pclaksanaan svara
- t-svaru
. t 1-,:3 Lingkungan
scbngnirnanu dirna k s ud d.ilu m Pasul 4 dil.ik ukan
mclalui kcgia t an:
a. pcngukuran clan pcngcnclalian Lingkurig« n Kcrja ;
clan
b. pcncrapa n I ligicnc clan Snn i tu si.
(2) Pcngukuran d~111 pL'ngcncbli;in Linuk
h unva
h n
scbc1g,1ima11;i climaksucl pad.i .ivat (I) h ur uf a mcli pu ii
faktor:
a. fisiku ;
b. kimia;
c. biologi;
d. croon
b o rn i ·. cL111
c. psikologi
(3) Pcncrupan Hieicnc
h clan Sanitasi scbau.umann
dirn.ik sud pada ayat (I) huruf b rncliputi:
a. Bnrigunnn Ternpa t Kcrj.i:
b. fa silitu s Kcbcr sihu n;
c. kcbut uhan udarn; dun
cl. Lita ln k sa nu kcr urnah tu nggn.m.
- 12 -
B/\13 Il
Bagi an Kcs.. tu
Um um
Pasal 7
( 1) Pcngcndalian Linckunuan
h h Kcrja
dirnak sud d.il.un Pa sal 5 mat 12) h ur uf a clan h u r uf h
diluk ukan ag:1r tingkat puj.u i.m Fak tor Fi sik a dun
Faktor Kimia bcradu di bawuh N:\B.
(2) Penge nduli.m Linuk
h unua
h n Kcrja sebaguimann
dimak sud dulu m Pa sa l 5 uv.it (2) h ur uf c, h uruf cl, clan
h uruf e dilukukan agar pc ncr apan Faktor l 1iulugi,
Fak tor Ergonomi, clan Fak to r Psikologi mc n u-n u hi
standur.
(3) Pcngc ndalian Linuk
b unvu
b n Kcrja scbag.u-nana
dimuk sud padu avut ( 1) da n a~·,11 (2) dila k uku n sc suai
h irar k i perigc ndn lia n mcl ipu t i up.iva:
a. clirninu si:
b. s ubst it us i;
c. rtkaya s.: tcknis;
cl. ad mi ni st rut if: clan/ a tau
c. pc11ggu1wan alut pclind unv cliri.
- 13 -
Bagian Kcd ua
Faktor Fisik;i
Pa sa l S
( 1) Pcngukuran clan pengc nrl: II ian Fuk to r Fisik,1
scbag.uma na dimaksud da l.rm Pa sal 0 a vat (2) Iiuruf ;i
mclipuii:
a. I k li m Kcrja;
b. Kcbisingan:
I>asal CJ
( 1) Perigukurnn d a 11 pe11 gc · ndulian lklim
scbagairnana climaksud da larn Pa sn l 8 avat ( 1) h ur uf ;i
dilakuk an mclalui:
a. rncnghilat1gk,m surnlx-r pa nn s at au s um brr
dingin du ri Tern put Kcrju;
b. mcnggan ti a lu t , ba h.u i, dun proses ke rju y;_mg
mcnirnbulkan s umbcr p;ir1;1s.u.iu surnbcr dingin;
c. mcngisolasi at au mc mlxu asi paj arian s u m lxr
panus atuu sumbcr clingin;
d. mcnvcdia k.m sistcrn vc n tilu si;
c. mc nvcdiakan air minurn:
r. mcngat ur a tu u mcrnl ia tn si wukt.u p;1_i;ma n
t c r hudu p s umbcr pa na s .u au surnbcr d inui n ;
g. pcnggu1w;111 baju kcrja y;rng sc suui:
- 15 -
h. pc 11 hh
m1u 11 .i: l 11 pclindung cliri SL'Sll,11;
du n yn tu u
1. mclakuk an pcngcnduli.m lainnva scsu.ii dcnga11
pcrkcrnb.mgan ilmu pcngL·t,ihu;m dun tckrwlogi.
Pasal 1 U
( 1) Pe nuulcuran du n pc 11 gc nd al ia 11
scbaguimanu clirnak sud dalum Pasal 8 avat ( 1) lrur uf Ii
harus dilakuka n p.«!a Tc m pa t l(crj;1 y;_mg rn.-mili ki
surnbcr ba hava Kcbising,111 duri o pcru si pcrul.uu n
kcrja.
(2) Ternp.u Kcrja mcrniliki s umbe r
Kcbisingan scbaguimuna climaksucl puda ;i,·,11 (I)
mcrupakan Tern pat Kcrja tcrdupat s umbcr
clan/ atuu
f. mclakukan pcngcndali.ui lainnva scs uu i (k11ga11
pcrkcmb.mgan ilmu pcngetahu,lll clan t e k noloui.
- 16 -
Pasal 1 1
( 1) Pcngukuran clan pcngcndaliun Getaran sebagaimana
dirnaksud dalarn Pasal 8 ayat ( 1) huruf c har us
dilakukan pada Tcmpat Kcrja yang memiliki sumbcr
buhaya Gctaran duri operasi pcralatun kerja.
(2) Tcrnpat Kcrja yang mcmiliki surnbcr bahava Gctaran
sebagaimana dimaksucl pada ayat ( 1) mcrupakan
Tempat Kerja yang te rdn pa t sumber Ge t a rn n padn
lcrigan dan Langan dan Gctarun scluruh tu bu h.
(3) Jika hasil pcngukuran Tcrnpat Kcrja scbagaimana
dimaksucl pada ayat (2) mclcbihi dari NAB harus
dilakukan pengcndalian.
(4) Pengendalian scbugaima na dimaksud pada mat (3)
dilakukan dengan:
a. menghilangkan sumbcr Gctaran dari Tcmpat
Kerja;
b. mcngganti ala t, bahan , dan proses kcrja yang
rnenimbulkan sumber Getaran;
c. mengurungi pujunun Ge t aru n
menambah/ mcnyisipka n damping/ ban t a lan /
pereclam di antaru alat dan bagian tubuh yang
koritak clengan a lat kcrja;
d. rncmbatasi paja nun Gctarun mclalui pcngaturan
wa ktu kcrja;
e. pcnggunaan a lat pclinclung diri yan°
- t-,
so su:u:
dan/atau
I. mclakukan pcngcndalian lainnya scsuai clcngan
pcrkcrnbaugan ilmu pcngctahuan clan tcknologi.
Pasal 12
( 1) Pcngukuran dun pcngendalian Ge lorn bang Radio at au
Gelombang Mikro sebugaimanu climaksucl dalarn Pasul
8 ayat ( 1) huruf d harus dilakukan pada Tern pat Kc rja
yang mcmiliki sumbcr bahava Gclombang Radio a t au
Gelombang Mikro.
- 17 -
Pasal 14
( 1) Pengukuran clan pcnge ndulian Medan Magnet Sta tis
scbagairnana dirnaksud dalarn Pasal 8 ayat ( 1) huruf f
harus dilakukan pada Tcmpat Kerja yang mcmiliki
sumber bahaya Medan Magnet Sta tis.
(2) Tcrnpat Kcrja yang mcmiliki sumbcr bahava Medan
Magnet Sta tis sebagairna na dirnak sud pacla avat ( 1)
mcrupakan Tcrnpat Kcrja yang tcrclapat suatu rncdan
atau area yang d itimbulkun olch pcrgcru ku n arus
listrik.
- 19 -
dilakuk.in dcngan:
a. mcnghibngkan surnber Mcd a n rvL1gnet St at is dnri
Tcmpat Kcrja;
b. mcnggant i alut , bnhnn , clan proses kcrj.i vane
. h
Pa sal 15
( 1) Pengcndalian tckannn ud.ua scbugaimanu di mu k s ud
da la m Pa sal 8 avat ( 1) h ur uf g hu r u s d i lu k u ku n p;1cL1
Tcrn pa t Kcrja yang mcrniliki surnbcr bnhava Tcka na n
Pasal lb
( 1) Pengukuran dan pcngcndulian Pcncahuvaan
scbagairnana dimaksud dalu m Pn sal 8 ayut ( 1) 11 uruf g
har us dilakukan di Tc m pa t l~t·rj,i.
(2) Pcncahuyaan scbag,iimana d im.rks ud pada av.u ( 1)
mcliputi:
a. Pcnca havuan AL1mi: cl,111 a t a u
b. Pcncahavaan Buatan.
(3) .Iika husil pcrigukurun Pcnca huv.iu n scb<1g,1iman;1
Pasul 1 7
( 1) Pcricn huvan n Ala mi scbauaimu na dimaksud clalam
Pasul 16 ay,1t (2) huruf a me rupakan Pcnc-nhnvaa n
yang dihasilkan olch siriar rnu tu hu ri.
(2) Tcrnpat Kcrja yang mcnggun:1k,1n Pt·nc1h;1y;i,rn .rlami,
di sa in gcclung har us mcnj.unin l n tcn sit as Cahuva
sc su:n standur scbagairnnna climaksucl dalarn l\1sal lb
cl\"at (-+).
- 21 -
Pa sn l 18
( 1) Pc ncu havaan Bua tun scbag.umanu dimaksud d.rla m
Pasul 16 ayut (2) h uruf b du par diguriuka n .t pn bi la
l\1sal 1 q
(1) Sarun a Pcncahavuan darurtu hur us d iscdia ka n un t uk
pcnvclamatun dun cvuk uusi d alu m kcadaan darurut .
(2) Sarana Pcricn hava.m dar urut scbagaimana dim.iks ud
pad a .iyat ( 1) huru s mcrncriuhi pcrsyaratan:
a. bckcrja sccara otornatis;
b. rncmpunyai intcnsitas Pc ncu hnvnnn yang cuk up
untuk rn c la k u k: m «va k ua si dun 1
a tau
pcnvcl.un.u a n :,;,mg a m.u i; dun
c. dipasang pad.i jalur cv.ik un si at au a ksc s ja la n
k.-Iuur.
(3) Ak scs jalun kcluar scbagairnana dimaksud pad a ava t
(2) huruf c hu ru s dilcngkupi garis pcn unjuk jala n
kcluar yang tcrbu.u dnri bu ha n reflckt if cL111 arau
mcmancarkun cahuva.
Pasal 2U
( 1) Pcrigukuran clan pcngL·nd,dian Faktor Kirnia
sc b.uzui mun a dirnaksud dal.un Pa sul 5 ava t (2) l rur uf b
harus d ila k u ka n padn Tcrnpat Kcrja yang mcrniliki
pot c n si ba hnva ba hu n kirnia.
- 22 -
Pasal 21
( 1) .Jika hasil pcngukuran t crh adup paja nun mc lcbihi '.'JA£1
dan husil pcnguk uran Fak tor Kirnia t crhudap Tc11ag;1
Kcrja yang mrngula mi paj.m.m mclcbihi !PB har us
dil.i k u k.i 11 p(' ngcrid.: Ii, i n .
(:2) Pcnucndalian scbc1gc1i111;11w dimu k sud pc1cL1 ;i\ .tt ( 1)
dilakukan dcngan:
a. mcnghil.mgkun sumbcr potcn si bahuya k imia dari
Tcmpat Kcrja;
- 23 -
J. pcngguriaan
hh a lat pclinc!ung cliri
c!an/atau
k. pcngc ndulian la inn va scs Lia! t inuka t
risiko.
Bagian Kccmpat
Faktor Biologi
Pasul :.22
( 1) Pengukurun. 1x·m,111L1w111, cL111 pcngcridn lian Fuktor
Biolugi scbugaima na dimaksud dalam Pa sal S ayat (2)
h ur uf c harus dilak ukan padu Tcmpat Kcrj.: .',,tng
mcmiliki pot c n si bahaya Faktor Biologi.
(2) Potcnsi bahava Faktor Biologi scbagaimana d imn k s ucl
padu ayat (1) mcliput i:
a. mikro organismu c!an/at<1u toksinnya;
b. art hopoda dan/atau tok sinnva;
risiko.
(9) Standar Faktor Biologi scbagaimana dimaksud pada
ayat (5) tcrcantum clalam Larnpiran yang mcrupakan
bagian tidak tcrpisahkan dari Pcra turn n Mcntcri ini.
Bagian Ke lima
Faktor Ergonomi
Pasal 23
( 1) Pengukuran clan pcngcndalian Faktor Eruonorni
::-,
B:tgian Kccruu n
Faktor Ps ikolou:
Pasal 24
( 1) Pcngukuran clan pcngc ndalia n Fa ktor Psi koloui
scbagaimana dimak sud dularn Pu sal 5 ayat (2) h uruf c
harus dilakukun pada Tcrnpat Kcrja yang mcrnilik i
potcnsi bahaya Fakt or Psikolugi.
(2) Potcnsi ba hava Fak t or Psikologi scbag,timan;i
dirnaksucl p,HLI avut ( 1) rncliputi:
a. l«.t idakjclasan / kctuk suan pc ran;
b. konflik pcru n:
c. bcban kcrja bcrlcbih sccaru k ua li t at if;
cl. be ban kcrja bcrlcbih scc.iru k uu nt itut if;
c. pcngcrnbangan kar ir; da nrat au
f. tanggung jawa h terhudup orang lain.
- 27 -
Pusal 2:)
Dalarn ha! tcrjadi kasus ukiba t kcrja
disebabk.m olch Iaktor Lingkungan Kcrja dilukuk:m
program pcngc ndn lian cl,111 p.-na nga na n scsu;11 ckngan
stanclar dun kctcntuan pcru t urun pcr undang-und.uig.m.
- 28 -
B:\B III
lbgian Kc sat u
Bangun.m Tvrnpa t Kcrja
Pa sal 2h
( 1) Higiene clan Sa n it a si scbagaimann climaksucl clalarn
Pa sal 5 avat (3) h uruf a haru s ditcrn pka n pud« sct iap
Bangunun Tern pat Kerja.
(2) Penerupan I ligicne du 11 Sanitasi scbag;1inw11a
dirnak sud pada ay.u ( 1) mclipu t i:
a. halaman:
b.
c. bangurian bawah t a nn h.
Paragrnf 1
l lalamun
Pasal 27
( 1) l Ialarnan scbagniman., d imn kaud dula m Pa sal 2t) avn t
(2) huruf ,1 harus:
a. bcrsih , tcruu.i rapi, ru t a , da n ticlak bccck ; du n
b. cukup lua s untuk l.ilu li nt a s orang clan barnng.
(2) .Iika t crdupat saluran air pcmbun ngan pada ha l.urin n ,
muka saluran air harus tcrt ut u p chm tcrbu.u dn ri
bahan yang cukup kuat scrtn a ir huanga n harus
mcngalir dan t iduk bolch tcrgcnang.
Gcclung
Pasal 28
( 1) Pcne rapan H igicrw da n Su n i ta si
b. auip; dan
c. lan tui.
(2) Pcncrupun I lieicnc
b dun
climaksucl pada ayut ( 1) clilakukan untuk rnernast ika n
gcclung dalarn konclisi:
a. tcrpclihara chm bcr sil i;
b. kuat clan kokoh strukturnva; ch111
c. cukup lua s schiriggu mernberiknn r uuru; gcrak
paling scclikit 2 (dua) meter perscgi per orang.
Pasal 30
Lan tai sclx1gairn;_111a dimaksud dalam Pa sal 28 av.rt ( 1)
huruf b harus:
a. terbuat duri b.ihun yang kcru s , tuhu n air, chm t a hu n
dar i bahan kirnia yang mcru su k:
b. datar, t idak licin, chm mud.ih dibcrsihkan; clan
c. dibcrsihkan sccara tcra t ur.
Pasal 31
Ata p scbagaimana climaksucl dalarn Pa sal 28 avat ( l) h uruf
c harus:
a. murnpu rncrnbcrikun pcr lirid urigun clari pan as
ma t ahuri clan h uja 11; clan
b. tiduk bocor, t idak bcrlubang, dun tiduk bcrjamur.
- 30 -
Paragraf 3
Banuumu: Bawah Ta n.ih
Pa sa l 32
(I) Pcricrapan Higicn« clan Sanitasi pada bar:gwwn
bawah tunah seb.iga imanu dimaksud dalam P:!s:li .2()
bangunan bawah tn na h:
a. mernpunvai struktur yang kuut ;
b. mernpunvai sis tern vc nt ila si udara ;
c. mempunyai surnbcr Pcncahavan n:
d. mcmpunvai saluran pcmbuangan air yang
mcngalir dcngan baik; du n
c. lxrsih dun tcraw.u dcnuan ba ik.
(2) Dala m ha! bangun:111 h:1\\·;ih tu ria h scbagaimana
dimak sud padu a_\·at (I) mcrupakan ruang te r bat a s.
pcncrapan l licicnc
t"J clan Sanitasi diluk uk.m scs u.u
dcnga n kc tent uan pc rat urun pc rundana-und.mp. 111.
I3agian Kcd ua
Fa silit as Kcbcr sihan
Pasal 33
( 1) Fasilitas Kelx-rsib.m scbng.umuna dirnak sud dalurn
Pa sal 5 a vat (3) h uruf b harus di scdiaka n pncia set i.: p
Tcrnpat Kcrja.
(2) Fu si li t a s Kcbcrsih.ui scbagairnana dimak sud pad.: avu t
( 1) paling scdikit rncliput i:
a. Toilet dan kclc ngkupu nuva:
b. Joker clan ruang ganti pakuiun ;
c. tern pat sa mpa h; clan
Pa sa l J4
( 1) Toilet scbagairnanu d imukxud dula m Pa sa l :n avut (.2)
huruf a harus:
a. bcr s ih da n t id.ik mcnimbulka n ba u;
- 31 -
pcr sc n; dun
!. mcmpunv,u ra mba t untuk
mcmudahkan pengguna k ur si rod.i berpindah
dari k ursi roda kc jam ban .it.aupun scba liknv ;1.
Pasal 36
(1) Tenaga Kerja dalarn pcrusahuun t eru.nt u dupa t
diwajibkan mcrnakai pukuia n kcrja scs uai svu rat-
syarat K3 yang ditc tu pka n.
(2) Pakaian kerja selx1gairnana dimaksucl padu a\ .it (I)
Pasal 37
(1) Tcmpat sarnpah dun pcralatan Kcbcr sihan
scbagairnana dimaksud dalarn Pa sal 34 ava t (31 liur uf
c harus disedi.ikan p.idn sctia p Tc mpa t Kcrja.
(2) Tcmpat sarnpah scbagaima na dimaksud pada ,1\·at (I)
paling scdikit har us:
a. tcrpisah clan d ibcr ika n label untuk s.rrnpah
organik, 11011 organik , d.m ba hu n be rb.ihuvn
sc suai dcngan kc tent uan pc rut uran pcr uudn nu-
undnrig.m:
b. dilcngka pi dcncran
b pcnutup dn n t crbun t d.u:
bahan kcdap air; chm
d. tidak mcnjac!i sarang lala t at au biriatang scrangg;1
yang lain.
Pas.il 38
( 1) Tern pat pembu.mg.m pemb.ilut harus d isediuk.m pnd.i
ruang Toilet pcre mpuu n.
(2) Tcmpat pcrnbua ngan pcmba lut scbagairnanu
dimak sud pada ayat ( 1) h.uus:
a. terbuat dari bahan yang kcdap cairun ;
b. dilcngkapi dcngan pc n u t up; dan
c. dibcrikan label yang jcla s.
(3) Tcmpat pc mbun ng.m pcrnbalut sc batza irna nu
dimak sud pnd.i ayilt (I) h.uus dibcr sih ka n sct iap h.ir i.
- 35 -
c. ruang udnru.
Pa sal 10 0
Pasal 41
( 1) Pcngurus clan/ a tau Pcngusahu wajib mcnycdiakan
sistcm vcntilasi udara untuk mcnjamin kcbutuhan
udara Pckcrja clan/a tau mcngurangi kadar
konturninnn di Tcmpat Kcrja.
(2) Sistcm ventilasi scbagairnana dimaksud pada avat ( 1)
dapat bcrsifat alarni atau buatan atau kornbina si
kcduanya.
(3) Dalam ha! mcruzuuria
hh kan vc n tilasi bua tu n maka
vcntilasi tcrscbut harus dibersihkan sccara bcrkula
paling scdikit 3 (tiga) bulun sckali atau se suai clcngan
kelentuan peraturan pcrundang-unclangan.
Pasal42
( 1) Setiap ornng yang bckcrja dalarn ruangan harus
mendapat ruang udara (cubic space) paling scclikit 10
(scpuluh) meter kubik.
(2) Ruangan sebagairnana dimaksud pada ayat ( 1) harus
mcmcnuhi ketcntuan:
a. tinggi Tcrnpat Kerja diukur dari lantai sampai
dacrah langit-langit paling sedikit 3 (tiga) meter;
dan
b. tinggi ruangan yang lcbih dari 4 (cm put) meter
tidak dapat dipakai untuk mempcrhitungkan
ruang udara se bagaimana dimaksud pad a
ayat (1).
- 37 -
Bagia n Kccmput
Tata Laksaria Kcrurnahtangga.m
Pas~t! 4 J
( 1) Pcngu sahn dan/ a tau Pcngurus harus mclaksanakan
kctatnrumaht.mgg.mn clcng,111 ba ik di Tcrnpa t Kr-rja.
(2) Kctatarumahtanggaan buik
dimaksucl pad a ayat ( 1) mclipu ti upava:
a. mcm isah kan a lat. pcrkakas. dan bah an vang
dipcrlukan atau digunukan;
b. mcnata a lat , pcrkuku s, dun ba hu n sc su.u ckngan
posisi yang d ite tn pka n;
c. mcrnbcrsihkan al:n , pr r kn ka s , clan bn ha n sccaru
rutin;
cl. mc nct a pku n clan mclak sa na kan proscdur
Kcbcrsihn n, pc nc mputu n dun pcnn tun n untuk
a lut , pcrkuka s. d,111 b,tl1,111;
c. men ucrn
:--, ban :--,
ckan proscd ur 1-..:el)l'rsihan.
pcncmpatan clan pcnut aan unt uk a lat , pcrkaka s,
dun buhan.
Pasal '1·l
( 1) Alat kerja, per kakus, clan bahun harus d it a t a clan
disirnpan sccaru rapi dun tcrt ib untuk mcnjumin
kelancarnn pckcrjaan clan t iduk rne nimbulkan b.ihnv»
kecc In kaa n.
(2) Bahun scbagairnana dimak s ud pada ayut ( 1) disirnpan
di gucbng clan d ibcri label yang jclus urit uk
rncrn lx-du kn n barang-bar,mg u-rsebut
- 38 -
I3AD IV
PEl~SUNIL 1,3
Bagian Kc sa tu
Um um
l\tsal 45
( 1) Pengukur.m clan pcngcnd.rli.m Lingkurig.m l,l'rj;1
scbagaimunu dimuk sud dulu m Pasal 5 ayat (2) h a ru s
dilakukan olch pcrsonil KJ hidnrig Lingkungan Kcrja.
(2) Pcrsonil K3 scbagaiman.i dimak sud p.idn ,l\'itt ( 1)
mcliputi:
a. Ahli K3 Muda Lingk ung.in Kcrja;
b. Ahli K3 Mudyu Lingkungan Kcrja: clan
c. Ahli K3 Ut ama l.ingkunga n Kcrja.
(3) Pcrsonil K3 sebagai mnnn dirna k sud pncia ,1::c: t ( 1)
h ar u s mcrniliki kornpctcnsi clan kl'wc11;111g;i1~ 1...,:3
bidang lingkungan kerja.
(4) Sert ifi kasi kompetcnsi pcrsonil K3 bidang Lingkungan
Kerja scbagairnana dirnak sud pada ayut (2) d iluk uka n
se suai dcnoan
h kctcm uun pcraturan pc ru ridun o-
b
und.ingan.
(5) Kcwcnungan pcrsonil 1,3 bidang Lingk unu.m Kcrjn
sebagaimana dirnaksud pada ava t ( 1) d ibuk t ikan
dengan liscnsi K3 clan surnt kcputusan pcnunjukan.
Pasal ,J()
l3<1gian Kctiga
Pa su l <\ 7
Pcrsoriil yang bcrwcnarig scbagairnana dirna ks ud dula m
Pasal 45 nyat (2) huruf a harus mcrncn uhi pc rsvar.un n:
a. bcrpcndidikan paling rcnduh Diploma 3 (tiga);
b. berpcngalarnan paling scdikit 1 (satu) rahun clalam
mcmban tu pcngu k urn n clan pcngcncialian lingkungan
kcrja;
c. mcrniliki scrt ifikat kumpctcnsi scs ua i bicidngn:-, ;i: d.in
cl. berbadan schat bcrda sarkan surat kctcra nuan dn ri
doktcr.
Pasal48
Pcrsonil yang bcrweriang scbaguimana climaksud d.ila m
Pa sal 45 avat (2) huruf b harus mcmcriuhi pcrsyar.un n:
a. bcrpcndidikan paling rcndah Diploma 3 (tiga);
b. bcrpcngalamun paling scdikit 3 (tiga) tah un scbagai
Ahli K3 Muda Lingkungan Kcrja:
c. mcmiliki sert ifikat kornpctcnsi SL'SUai bidungnya ; clan
cl. bcrbadan schat bcrdasarkan s urut kc tera ng.m dnri
doktcr.
Pa sal 4<J
Bagi;rn Kc(·mp;it
Pa sul 50
Pa sa l S]
(1) Liscn si K3 bcrlaku untuk jurigk., wa kt u 5 (lirna) t ah un
clan dapat diper panjang u n t uk j;mgka wa k i u \';111g
sa mu.
- 41 -
Pasal 52
Lisensi K3 hanyu bcrlaku sclarna Ahli K3 Lingkurigan Ke rja
yang be rsangk utan bckcrja cl i pcrusn haun
mcrigajukan pcrmohonan.
Pasal 53
( 1) Dalarn ha! SC rt i fi ka t kornpctcnsi
dirnak sud dalam Pa sal 50 avat ( 1) h ur uf c be l u m ad a ,
dupa t menggunakan surut kc t cru ngu n t c lah mcnuik u t i
pembinaan 1~3 di tcrbi t ka n olch Di rck tu r
Jcnclcral.
(2) Surat ketcrnrigan tclah mcngikuti pe mbinan n K3
scbagnimaria dirnaksud pad.i ayat ( 1) dibcrik an setclah
dilakukan pcrnbinaan dcng,111 pcdornnn pe lnk s.maan
pembinaan u-rcunt urn d.ilam l.arnpiran
mcrupakan bagiun tiduk tcr pisub kun dari Pcr.u ura n
Mc n tv ri i n i.
Bngian Kclirna
Tugas chm Kcwcnungan
Pa sal 54
( 1) Ahli K3 Muda Lingkungun Kcrja scbaga irnann
dirnak sud dalarn Pa sa l 45 av.u (2) h uruf a mcrupa ka n
Tenaga Kerja yang mcmiliki t ugas untuk:
- 42 -
kcrja;
d. mcngcloln clan mc ngcva lun si pc ln k sun.uu r
program promosi kcsehatan Tenaga Kcrja;
c. mcrigclola clan mcngevuluasi pc laksunaa n tcknik
pcngarnbilan dun pcngukuran sarnpcl, mcliput.i
Faktor Fi sika , Faktor Kirnia, Faktor Biologi.
Fu kt.or Ergonomi, clan Fak tor Psikologi;
f. mcngclola dun mcngcvaluusi pcluk s.mu.m
pcr syara t.m Higicnc clan Sa nit as i
kerja:
g. mcngclolu dan mc ngevalun s! pclak sn naa n sistcm
inforrnasi K3 Lingkungan Kcrja;
h. mcrigclola dan mcnucvaluasi pclak sanaan
modifikasi tcr hudap program 1..:.1 Lingk ung.u:
Kcrja;
1. mcngclola clan mcngcvaluasi manujcrncn program
KJ Lingkungan Kc-rja ;
J. mcngclolu dun mcrigcvnlun si pc n ila ia n rcsiko
kcschat an Tenaga Kc1j;1;
k. rncngclola clan mc ngcvn iua si
pcngcnclalian rcsiko kcschatan Tenaga Kerj»
ak iba t paja nan buhaya li11gkungan kcrja;
I. mcngclola clan rncrigevn lua si Pcrnc-rik sn.m da n
u nalisu pcnycbab kcccla kuan kcrja clan pL'Il\ a k it
a kibat kerja v.mu
. b diti mbulkan olch
bahaya lingkungan kerja;
- 45 -
Pasal 55
(I) Ahli K3 Muda Lingkungan Kerja scbagaimana
dimaksud dalum Pa sul 45 ava t (2) huruf ;1 mc-rup.ikun
Tenaga J,c1ja ~·ang mcmiliki kcwcnnngan u n t u k:
a. mcmns uki Tcrn pa t J,c rj a SCSlWI ckngan
pcn unj ukku nnya; clan
b. mcncntukan program l,J lingkungan kcrja.
- 46 -
Bagiu n Kccnu m
Kcwajiban Per so nil K3
Pasul Sh
Person ii KJ bidang scbagairnan,1
dimak sud dalarn Pa sal 45 ayat (2) bcrkcwajiban un tuk:
a. mcrnatuhi pcraturan pcrundang-undangan clan
standar yang tclah ditctapkan:
b. mclaporkan puda a tu san langsung mc ngcnai korid isi
pe laks.maan pcngukuran, pcngendalian
kcrju, dun pcncrupa n Higicnc Sanitasi;
- 47 -
Bagian Kctujuh
Pcnca butari Liscn si K3
Pasal 57
Liscnsi K3 dapat dicabut apabila pcrsonil K3 biclang
Lingkungan Kerja:
a. melaksanakan tugas tidak scs uai clcngan pcnugasan
dan Liscnsi K3;
b. mclakukan kcsalahan, kcIalaiun, clan kcccrobohn n
yang mcnirnbulkan kcadaan bcrbahaya a tau
kecclakaan kcrja; dan/ a tau
c. tidak melaksanakan kewajiban scbagaimana
dimaksud dalarn Pasal 56.
BAB V
PEMERIKSAAN DAN PENGUJIJ\N
Pasal 58
( 1) Sctiap Tern pat Kerja yang mcmiliki potcnsi bahayu
Lingkungan Kerja wajib dilakukan Pcmcriksaan
dan/atau Pengujian.
(2) Pcrncriksaan scbagaimana climaksud pad a avu t ( 1)
mcrupakan kegiatan mcngamati, mc nga nn lisi s,
mcmbandingkan, dan rncrigcvaluasi koridisi
Lingkungan Kcrja untuk mcmastikan tcrpen uhinya
pcr svaru tun scbagairnanu climaksud dalam Pa sal 3.
- 48 -
Pa sal 59
(1) Pcrncriksaan dan/atau Pcngujian scbagaimana
dimaksud dalarn Pasal 58 ayat ( 1) dilakukan sccara
internal maupun melibatkan lembaga e kst.errial dari
luar Tcmpat Kcrja.
(2) Perneriksaan clan/ a tau Pengujian internal
sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1) dilakukan untuk
mengukur bcsaran paja nan se suai dengan risiko
Lingkungan Kcrja dan tidak mcnggugurkan kcwajiban
Tcrnpat Kcrja untuk mclak uku n pcngukuran dcngan
pihak ckstcrrial.
(3) Pemeriksaan dan/atau Pcngujian sccara internal
scbagaimana dirnaksud pada ayat (2) har us dil.ikukan
oleh personil K3 bidang Lingkungan Kerja.
(4) Lcrnbaga ckstcrnal scbagairnana dimaksud pacla avat
( 1) mcliputi:
a. Unit Pelaksana Tcknis Pengawasan
Kctenagakerjaun:
b. Dircktorat Bina Kcsclamatnn clan Kcschata n Kcrja
be serta Unit Pelaksana Tcknis Bidang K3;
c. Unit Pelaksana Tcknis Daer ah (UPTD) yang
membidangi pelayanan Pcngujian K3; atau
d. lcrnbaga lain yang tcrakrcclitasi clan ditunjuk olch
Men teri.
(5) Perneriksaan dan/ a tau Pcngujian scbagaimana
dirnaksud pada ayat (4) dilakukan olch:
a. Pcngawas Kctcriagakcrjaan Spc sia li s K3
Lingkungan Kerja ;
- 49 -
Pasal60
Pemeriksaan dan/ a tau Pcngujian scbagaimana dirnaksud
dalam Pasal 59 ayat (1) meliputi:
a. pertama;
b. berkala;
c. ulang; dan
d. khusus.
Pasal 61
( 1) Pemeriksaan dan/ a tau Pengujian pcrtama
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 60 ayat ( 1) huruf
a dilakukan untuk mengidcntifikasi potensi bahaya
Lingkungan Kerja di Tempat Kerja.
(2) Pemeriksaan dan/ a tau Pengujian scbagaimana
dimaksud pada ayat ( 1) mcliputi:
a. area kerja dengan pajanan Faktor Fisika, F'aktor
Kimia, F'aktor Biologi, F'aktor Ergonomi, dan
F'aktor Psikologi;
b. KUDR; dan
c. Sarana dan fasilitas Sanitasi.
Pasal62
( 1) Pemeriksaan dan/ a tau Pengujian bcrkala
sebagaimana dimaksud dalarn Pasal 60 huruf b
dilakukan secara cksternal paling sedikit 1 (satu)
tahun sekali atau scsuai dcngan pcnilaian risiko atau
ketentuan peraturan perundang-undangan.
(2) Pemeriksaan dan/ a tau Pengujian bcrkala
scbagaimana dimaksud pad a ayat ( 1) dilakukan scsuai
Pemeriksaan dan/ a tau Pcngujian sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 61 ayat (2).
- so -
Pasal C-:A
( 1) Pemcriksuun dan/atau Pe ngujian khusus
se bag.ri munu climaksucl dularn Pasul 60 h ur uf d
mcrupakan kcgiatan Pcrnc rik sua n clan/ atn u Pcngujian
yang dilakukan sctclah kccclukuan kcrja n t au lu porn n
dugaan tingkat pajanun di u tu s NAB.
(2) Pcrncriksaan dan/ a tau Pcngujian khusus
se bagairnann dirnaksud puda ayat ( 1) dila kuka n sc suai
dengan kcte n t uan pcru tu run pcr undang-undung.u-.
Pasal 65
( 1) Pe mcrik suun clan/ a tau Pcngujian yang di lakukan olch
Jcmbagu eksternal scbagaimunu climaksucl dalam Pa sa l
59 ayat (4) dilak sanakan ckngan berkoorclinasi ckngan
Unit Pcngawasan Ketcn;1g; 1 kcrj ua n SCSL!al
Pasal 66
Pemerik snan clan/ a tau Pcnguj ia n sc bagairnana cl imak sud
dalam Pasal 60 menggun.ik.m for m u li r t e rcn n t urn dula m
Larnpira n va ng mcrupakan bagi,m t ida k tcrpi sah ka n dur i
Perat urun Mcn tcri ini.
- 52 -
Pasal 68
( 1) Pelaporan scbagaimann dimaksud dalarn Pasal 65 aya t
(2) dapat dilakukan secant luring maupun daring.
(2) Pelaporan sccara daring scbagaimana dimaksucl pada
ayat ( 1) dilakukan secara bcrt ahap.
BAB VI
PENINJAUAN BERKALA NILA! Al\1BANG BATAS DAN
STAN DAR
Pasal 69
NAB dan/ a tau standar scbagaimana dimaksud dalam Pasal
3 dapat ditinjau sccara bcrka la paling sedikit 3 (tiga) tahun
sekali se suai dcngan perkembungnn ilmu pengctahuan dan
teknologi.
BAB VII
PENC,AWASAN
Pasal 70
Pcngawasan pelaksanaan K3 Lingkungan Kerja
dilaksanakan olch Pcngawas Kc tcnagakcrjaan Spcsialis K3
Lingkungan Kcrja se suai dcngan ketcntuan pcraturan
perundang-undangan.
- 53 -
BAB VIII
SANJ...:SI
Pasnl 71
Pcngusaha dan/atau Pcngurus vu nszb
. t ida k mcrncn uh i
kctcntuan dalarn Pcrat uran Menteri ini dikcnukan sank si
scsuai clengan Undarig-Undang Nornor Tnh un 1970
ten tang Ke selamat an Kcrja clan Undang-Undang Not nor 1 J
Ta h un 2003 tentang Kctcnugakcrjaan.
BAH IX
KETE:./TUAN PERALIHAN
Pasal 72
Lise nsi Pctugas Pc mant auan Lingkungan Kerja yang tcl.ih
diterbit kan sebelurn Pcrut uru n Mcnteri ini diuridangkan,
tet.ap berlaku sarnpai dengan bcrakhirnva liscrisi tcrscbut
dan sclanjut nya discbut lisensi Ahli K3 Muda Lingkungan
Kerja.
BAB X
J...:STENTUAN PE:'-JUTUP
Pas,il 7J
Pada saat Pcraturan Me ntcri i n i rnulai bcrlaku:
a. Pcraturan Mcntcri Pcrburuhan Nornor 7 Tahun 1964
ten tang Kcschatan, Keber sihan scrt a
Pasal 74
Peraturan Mcnteri iru mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 27 April 2018
MENTER! KETENAGAKERJAAN
REPUSLIK INDONESIA,
ttd.
M. HANIF DHAKIRI
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 27 April 2018
DIREKTUR JENDERAL
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUSLIK INDONESIA,
ttd.
WIDODO EKATJAHJANA
LAMPI RAN
PERATURAN MENTER! KETENAGAKERJAAN
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 5 TAI-IUN 2018
TENT ANG
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
LINGKUNGAN KERcJA
DAFTAR LAMPIRAN
MENTER! KETENAGAl,ERJAAN
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
M. HANIF' DHAKIRI