Anda di halaman 1dari 37

KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDIKAN

SDLB SLB NEGERI GARUT KOTA


TAHUN AJARAN 2023/2024

SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI GARUT KOTA


Jl. KH. Hasan Arif (Blk. STH) Kp. Pasirmuncang, Haurpanggung,
Kec. Tarogong Kidul, Kab. Garut
Prov. Jawa Barat
LEMBAR PERSETUJUAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama : Erik Wahyu Zaenal Qori, M.Pd.
NIP :197011112008011002
Jabatan : Pengawas PK PLK Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat
Bahwa Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan (KOSP) SLB Negeri Garut Kota
telah divalidasi dan dapat diberlakukan pada Tahun Ajaran 2023/2024 pada satuan
pendidikan SDLB. Demikian lembar persetujuan ini di buat untuk dipergunakan
sebagaimana mestinya.

Garut, Juli 2023


Pengawas PK PLK
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat

Erik Wahyu Zaenal Qori, M.Pd.


NIP. 197011112008011002
LEMBAR PENGESAHAN
Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan SDLB Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Garut
Kota disahkan dan ditetapkan pemberlakuannya untuk Tahun Pelajaran 2023 - 2024

Ditetapkan di Garut Pada


tanggal , 2023

Ketua Komite Sekolah Kepala SLB Negeri Garut Kota

Marisi Yanti Dra. Nia Suniawati


NIP. 196607101994032006

Disahkan oleh:
Kepala Kantor Cabang Dinas Wilayah XI
a.n. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa
Barat

Drs. Aang Karyana, M.Pd.


NIP. 196709141994031004
TIM PENYUSUN

Seluruh Guru SDLB di SLB Negeri Garut Kota


KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT atas ridho Nya, menjelang

tahun ajaran 2023/2024 ini kami telah menyusun rancangan berbagai program

kegiatan yang akan dilaksanakan, diantaranya adalah penyusunan Kurikulum

Operasional Satuan Pendidikan (KOSP) yang akan dijadikan sebagai panduan

pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada satuan pendidikan SDLB.

KOSP ini terdiri dari IV bab, pada bab I berisi tentang karakteristik satuan

pendidikan, Visi Misi dan Tujuan, bab II tentang pengorganisasian pembelajaran,

sedangkan rencana pembelajaran diuraikan pada bab III, dan pada bab IV berisi

tentang pendampingan, evaluasi dan pengembangan profesional pendidik dan

tenaga kependidikan.

Penyusunan KOSP ini sebagai pedoman dalam kegiatan pembelajaran,

sehingga guru mudah dalam mengembangkan materi pelajaran, serta memperlancar

proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yaitu menciptakan

peserta didik yang memiliki Profil Pelajar Pancasila.

Semoga kurikulum Operasional Satuan Pendidikan ini bermanfaat,

khususnya bagi SDLB SLBN Garut Kota dalam melaksanakan kegiatan

pembelajaran.
Garut, 17 Juli 2023
Kepala SLB Negeri Garut Kota

Dra. Nia Suniawati


NIP. 196607101994032006

i
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR .............................................................................. i
DAFTAR ISI ............................................................................................ ii
BAB I. GAMBARAN UMUM SATUAN PENDIDIKAN .................... 1
A. Karakteristik Satuan Pendidikan .................................................. 1
B. Visi dan Misi ................................................................................ 3
C. Tujuan........................................................................................... 4
BAB II. PENGORGANISASISN PEMBELAJARAN ....................... 7
A. Struktur Kurikulum ...................................................................... 7
1. Intrakurikuler .......................................................................... 7
2. Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila ............................. 9
3. Ekstra Kurikuler.................................................................... 14
B. Program Pembelajaran Berdiferensiasi ...................................... 15
C. Program Kebutuhan Khusus ...................................................... 21
BAB III. PERENCANAAN PEMBELAJARAN ............................... 23
A. Asesmen ..................................................................................... 23
B. Capaian Pembelajaran ................................................................ 25
C. Alur Tujuan Pembelajaran.......................................................... 25
D. Pengembangan Perangkat Ajar .................................................. 26
BAB IV. PENDAMPINGAN, EVALUASI, DAN PENGEMBANGAN
PROFESIONAL ................................................................................... 27
A. Pendampingan dan Pengembangan Profesional......................... 27
B. Evaluasi ..................................................................................... 28
GLOSARIUM ...................................................................................... 29
LAMPIRAN

ii
BAB I
GAMBARAN UMUM SATUAN PENDIDIKAN
A. Karakteristik Satuan Pendidikan

Berdasarkan Keputusan Kepala Badan Standar, Kurikulum, Dan Asesmen

Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Nomor

025/H/KR/2022 Tentang Satuan Pendidikan Pelaksana Implementasi Kurikulum

Merdeka Melalui Jalur Mandiri Pada Tahun Ajaran 2023/2024 Tahap I, SLB Negeri

Garut Kota menjadi salah satu sekolah yang mengimplementasikan Kurikulum

Merdeka pada tahun ajaran 2023/2024. Oleh karena itu, SDLB Negeri Garut Kota

yang berada dalam pengelolaan satu atap bersama TKLB, SMPLB dan SMALB di

SLB Negeri Garut Kota turut melaksanakan Implemetasi Kurikulum Merdeka.

SDLB SLB Negeri Garut Kota dipimpin oleh seorang kepala sekolah. Jumlah

pendidik jenjang SDLB sebanyak 19 orang yang berlatar belakang pendidikan

Sarjana Pendidikan khusus. Adapun tenaga kependidikan di SLB Negeri Garut

Kota untuk seluruh jenjang berjumlah 60 orang.

SLB Negeri Garut Kota juga memiliki Unit Layanan Disabilitas (ULD)

sejumlah 4 titik, diantaranya terletak di Desa Kersamenak kecamatan Tarogong

Kidul, Desa Sukaratu dan Desa Sukamukti kecamatan Banyuresmi, serta Desa

Salamnunggal kecamatan Leles. ULD ini dibentuk untuk memfasilitasi peserta

didik berkebutuhan khusus yang belum terlayani serta lokasi tempat tinggalnya jauh

dari SLB Negeri Garut Kota.

Adapun peserta didik yang berada di jenjang SDLB SLB Negeri Garut Kota

terdiri dari 58 orang peserta didik. Dengan hambatan intelektual 39 orang peserta

didik, hambatan fisik 3 orang peserta didik, hambatan pendengaran 5 orang peserta

didik dan autis 11 orang peserta didik. Berdasarkan klasifikasi tersebut, kebutuhan

masing-masing kelompok tentunya beragam, sehingga membutuhkan layanan

pendidikan yang lebih spesifik yang berhubungan dengan hambatannya diantaranya

pemberian program khusus seperti pembelajaran PKPBI (Pengembangan

1
Komunikasi Presepsi Bunyi dan Irama), Pengembangan Diri dan Gerak,

Pengembangan Interaksi dan Komunikasi, dsb

Secara umum, latar belakang peserta didik berada pada tingkat ekonomi

menengah ke bawah. Oleh karena itu, sekolah berusaha untuk meningkatkan sarana

prasarana yang cukup memadai dalam mendukung proses pembelajaran baik

intrakurikuler maupun ekstrakurikuler. Selain itu minat, bakat, dan karakteristik

peserta didik juga sangat beragam yang akan memperkuat Profil Pelajar Pancasila

yang diimplemetasikan secara utuh di SDLB SLB Negeri Garut Kota.

Letak geografis sekolah berada di daerah yang relatif mudah dijangkau oleh

kendaraan umum bahkan sekolah terletak tidak jauh dari terminal utama Kabupaten

Garut. Lingkungan sekolah yang bersih dan aman menjadi salah pendukung dalam

kegiatan pembelajaran. SLB Negeri Garut Kota pun berada di lingkungan strategis

pendidikan karena berdampingan dengan TK, SMK dan Perguruan Tinggi. Sekolah

kami juga berlokasi tidak jauh dari lingkungan pemerintahan, perdagangan, sarana

olahraga , industri, dan dekat ke tempat wisata. Lingkungan masyarakat yang

agamis juga dukungan masyarakat & pemerintah setempat sangat baik atas

keberadaan SLB. Bahasa yang digunakan adalah bahasa daerah dan nasional (untuk

bahasa daerah diterapkan dalam mata pelajaran muatan lokal)

Tujuan akhir capaian pembelajaran yang terintegrasi dengan Profil Pelajar

Pancasila secara umum adalah untuk membentuk karakter peserta didik dalam

menumbuhkan iman, taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia,

berkebhinekaan global, mandiri, bernalar kritis, bergotong royong dan kreatif

dengan mengakomodir keragaman tersebut.

Selain karakteristik sekolah seperti tertera di atas, SDLB SLB Negeri Garut

Kota juga memiliki keunggulan yang dapat dikembangkan sebagai modal untuk

memperkuat keberadaan sekolah, dan menjadi daya tarik masyarakat untuk

menyekolahkan anaknya di SDLB SLB Negeri Garut Kota yaitu keterampilan

yang sudah bekerjasama dengan dunia usaha dalam pengembangannya, kriya

2
kayu, tata boga dan souvenir. Sedangkan dalam hal kesenian sudah berjalan

angklung. Selain itu olah raga dan prestasi juga menjadi program unggulan sekolah

yang tidak bisa diabaikan

Adapun budaya sekolah di SLB Negeri Garut Kota diantaranya budaya gotong

royong melaksanakan Jumat bersih, menyiram tanaman, budaya merayakan hari-

hari besar agama Islam, pengamalan kegiatan ibadah rutin seperti shalat duha,

dzuhur dan ashar berjamaah.

Sementara itu, dukungan dari pemerintah pusat dan Pemerintah daerah Provinsi

Jawa Barat melalui Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat berupa adanya

pemberian BOPD (Bantuan Operasional Pendidikan Daerah), BOS (Bantuan

Operasional Sekolah), Bantuan Media dan Alat Pendidikan beserta bantuan DAK

(Dana Alokasi Khusus) yang dapat dimanfaatkan untuk peningkatan mutu

pendidikan di SLBN Garut Kota.

SLB Negeri Garut Kota juga bekerjasama dengan komite sekolah sebagai salah

satu bentuk dukungan terhadap sekolah. Pihak-pihak lain yang juga dilibatkan

untuk mendukung program sekolah diantaranya organisasi IGPKHI PC. Garut,

Perguruan Tinggi penyelenggara Pendidikan Khusus maupun non Pendidikan

Khusus, pihak yang peduli terhadap dunia kerja Anak Berkebutuhan Khusus,

mahasiswa, dan volunteer lainnya yang peduli ABK.

B. Visi Misi

1. Visi

Terwujudnya lulusan yang bermutu, berkarakter, bermartabat, terampil, mandiri

dan berkarya melalui penguatan pendidikan karakter Propil pelajar Pancasila

sehingga peserta didik dapat mencapai kemandirian pada tahun 2024.

2. Misi

Untuk mewujudkan Visi tersebut, SDLB SLB Negeri Garut Kota telah
menentukan langkah-langkah strategis yang dituangkan dalam Misi sebagai
berikut.

3
a. Mempersiapkan Lulusan yang bermutu untuk menjadi bagian masyarakat

yang diterima secara wajar dan dihargai karya dan kemampuannya.

b. Melaksanakan pembelajaran yang memuat Penguatan Pendidikan Karakter,

GLS, Keterampilan Abad 21 (Critical Thinking, Creatif, Colaboratif dan

Comunication) dengan metode yang bervariasi

c. Menumbuhkembangkan nilai-nilai budi pekerti, keimanan dan nilai- nilai

kehidupan yang bersifat universal dan mengintegrasikannya dalam

kehidupan sehari-hari, sehingga peserta didik menjadi insan yang

berkarakter dan bermartabat.

d. Mengembangkan kreativitas, bakat dan minat peserta didik, sebagai bekal

kemandirian dan dunia kerja paska sekolah

e. Memupuk rasa percaya diri

f. Melakukan pemberdayaan guru dan tenaga kependidikan secara tangguh

dan profesioanal

g. Mewujudkan sarana dan prasarana yang lengkap dan bermutu

h. Mengembangkan MBS yang tangguh dengan melibatkan seluruh warga

sekolah.

i. Melakukan sistem penilaian secara periodik

j. Menjalin kerjasama yang baik dengan DUDI (Dunia Usaha dan Industri)

yang terdekat dengan sekolah

C. Tujuan

Pada tataran operasional, pendidikan yang diselenggarakan di SDLB SLB

Negeri Garut Kota bertujuan untuk memberikan pengetahuan, kepribadian,

akhlak mulia, serta keterampilan yang bermanfaat bagi peserta didik untuk

mengembangkan

Kehidupannya sebagai pribadi, anggota masyarakat, dan warga negara sesuai

dengan kekhususan dan tingkat perkembangannya serta mempersiapkan mereka

4
untuk memasuki dunia kerja. Secara rinci tujuan satuan pendidikan SDLB SLB

Negeri Garut Kota adalah sebagai berikut:

• Terbinanya perilaku akhlak mulia bagi peserta didik

• Terwujudnya peningkatkan kegiatan keagamaan agar lebih mendekatkan

diri kepada Tuhan Yang Maha Esa

• Terwujudnya meningkatkan pengetahuan dan keterampilan yang sesuai

dengan bakat dan minat peserta didik

• Terfasilitasinya tumbuh kembang bakat dan minat peserta didik

• Terbentuknya peserta didik sebagai bagian dari anggota masyarakat yang

mandiri dan berguna

• Terbentuknya pemahaman keberagaman agama, budaya, suku, ras, dan

golongan sosial ekonomi.

• Terwujudnya keyakinan beragama yang kuat sehingga dapat menjalankan

ajaran agama yang dianut sesuai dengan tahap perkembangannya.

• Terwjudnya pembiasaan yang mencerminkan nilai luhur karakter dan

budaya bangsa, seperti Religius, gotong royong, mandiri, nasionalis dan

integritas, memahami kekurangan dan kelebihan diri sehingga dapat

mengembangkan potensinya sesuai dengan karakteristik dan

kekhususannya.

• Tercapainya pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif

pada tingkat dasar berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan

budaya

• Tercapainya kemampuan berpikir logis, kritis, dan kreatif sehingga dapat

memecahkan masalah sederhana dalam kehidupan sehari-hari.

• Tercapainya kemampuan berkomunikasi yang memadai sehingga dapat

mengaktualisasikan diri dan bekerja sama dalam kelompok maupun

lingkungannya.

5
• Tercapainya aktifitas harian secara mandiri.

• Terbentuknya kepatuhan terhadap aturan sosial yang berlaku di lingkungan

masyarakat.

• Tercapainya keterampilan yang memadai sebagai bekal hidup dan

penghidupannya kelak.

• Tercapainya kemampuan interpersonal yang memadai untuk menjalin kerja

sama dengan dunia usaha dan industri dan pengembangan usaha

6
BAB II
PENGORGANISASISN PEMBELAJARAN
A. Struktur Kurikulum

1. Intrakurikuler

Muatan mata pelajaran dalam kegiatan intrakulikuler SDLB Negeri Garut Kota

berjumlah 9 mata pelajaran meliputi:

1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti

2. Pendidikan Pancasila

3. Bahasa Indonesia

4. Matematika

5. IPAS (untuk kelas IV sampai VI)

6. Seni Budaya dengan memilih 1 (Seni Musik, Seni Rupa, Seni Theater, Seni

Tari)

7. PJOK

8. Program Kebutuhan Khusus (Pengembangan Diri).

9. Muatan Lokal

Untuk mata pelajaran muatan lokal SLBN Garut Kota menetapkan mata

pelajaran Bahasa sunda sesuai dengan peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 69

Tahun 2013 tentang Pembelajaran Muatan Lokal Bahasa dan Sastra Daerah Pada

Jenjang Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.

Adapun untuk Program kebutuhan khusus diberikan sesuai kebutuhan peserta

didik. Untuk Peserta didik dengan hambatan pendengaran diberikan Pengembangan

Komunikasi Persepsi Bunyi dan Irama. Peserta didik dengan hambatan intelektual

diberi program kebutuhan khusus Pengembangan diri dan peserta didik autis

diberikan program khusus berupa Pengembangan Komunikasi, Interaksi Sosial.

Struktur kurikulum SDLB - SLBN Garut Kota dibuat berdasarkan capaian

pembelajaran untuk setiap fase. Capaian Pembelajaran disesuaikan dengan tujuan

untuk mengembangakan dan menguatkan kompetensi dan karakter yang sesuai

7
dengan Profil Pelajar Pancasila yang merupakan satu komponen penting dalam

pelaksanaan pembelajaran . Capaian pembelajaran yang digunakan adalah capaian

yang ditetapkan oleh pemerintah sesuai dengan fasenya. Untuk peserta didik SDLB

capaian pembelajaran yang digunakan pada umumnya Fase A-C. Namun tidak

menutup kemungkinan untuk menggunakan capaian pembelajaran fase yang

berbeda berdasarkan hasil asesmen awal peserta didik (lintas fase) Capaian

Pembelajaran pada tiap mata pelajaran ditetapkan dalam struktur Kurikulum di

SDLB sebagai berikut:

STRUKTUR KURIKULUM SDLB-


SLBN Garut Kota
Alokasi waktu mata pelajaran SDLB Kelas I-III
(Asumsi 1 Tahun = 36 minggu, 1 JP = 30 menit)
Alokasi Alokasi projek
Total JP
intrakurikuler penguatan profil
Mata Pelajaran Per
per tahun pelajar Pancasila
Tahun
(minggu) per tahun
Pendidikan Agama
Islam dan Budi 81 (3) 27 108
Pekerti
Pendidikan Pancasila 54 (2) 18 72
Bahasa Indonesia 81 (3) 27 108
Matematika 54 (2) 18 72
Pendidikan Jasmani
Olahraga dan 54 (2) 18 72
Kesehatan
Seni dan Budaya
1. Seni Rupa 189 (7) 63 252
2. Seni Musik
Program Kebutuhan
216 (6) 216
Khusus
Muatan Lokal
72 (2) 72
Bahasa Sunda
Total 801 (27) 171 972
Alokasi waktu mata pelajaran SDLB Kelas IV-VI
(Asumsi 1 Tahun = 36 minggu, 1 JP = 30 menit)
Alokasi Alokasi projek
Total JP
intrakurikuler penguatan profil
Mata Pelajaran Per
per tahun pelajar Pancasila
Tahun
(minggu) per tahun
Pendidikan Agama
Islam dan Budi 81 (3) 27 108
Pekerti
Pendidikan Pancasila 54 (2) 18 72

8
Alokasi Alokasi projek
Total JP
intrakurikuler penguatan profil
Mata Pelajaran Per
per tahun pelajar Pancasila
Tahun
(minggu) per tahun
Bahasa Indonesia 54 (2) 18 72
Matematika 54 (2) 18 72
Ilmu Pengetahuan
54 (2) 18 72
Alam Sosial
Pendidikan Jasmani
Olahraga dan 54 (2) 18 72
Kesehatan
Seni dan Budaya
1. Seni Rupa 270 (10) 90 360
2. Seni Musik
Program Kebutuhan
216 (6) 216
Khusus
Muatan Lokal
72 (2) 72
Bahasa Sunda
Total 909 (31) 207 1.116
Keterangan:
➢ Diikuti murid sesuai agama masing-masing

➢ Alokasi intrakurikuler tidak penuh 32 minggu untuk memenuhi alokasi

projek, melainkan hanya 24 minggu

➢ Satuan pendidikan menyediakan minimum 1 jenis seni (seni musik, seni

rupa, seni teater, dan/atau seni tari). Murid memilih salah satu

➢ Maksimum 2 JP per minggu atau 64 JP per tahun sebagai mata pelajaran

pilihan

➢ Total JP tidak termasuk mata pelajaran Bahasa Inggris, Muatan Lokal

dan/atau mata pelajaran tambahan yang diselenggarakan oleh satuan

pendidikan

2. Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

Profil Pelajar Pancasila adalah karakter dan kemampuan yang dibangun dalam

keseharian dan dihidupkan dalam diri setiap individu peserta didik melalui budaya

sekolah, pembelajaran intrakurikuler, maupun ekstrakurikuler. Pembelajaran

berbasis proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila merupakan Pembelajaran

berbasis proyek yang bersifat kontekstual yang menguatkan Profil Pelajar Pancasila

dan membangun pemahaman mengenai isu-isu penting dan melatih kemampuan

9
penyelesaian masalah dalam tema atau isu penting terkait tujuan pembangunan

berkelanjutan. Peserta didik dalam kegiatan proyek dituntut selalu aktif dalam

kelompok atau yang dilaksanakan secara individu dan terlibat langsung dalam

pembelajaran. Setiap tahapan proyek dipantau, difasilitasi, dan dilatih oleh pendidik

bagaimana merancang, melaksanakan dan melaporkan hasil proyek.

Kegiatan pembelajaran proyek penguatan profil pelajar Pancasila di SDLB -

SLBN Garut Kota disesuaikan dengan karakteristik dan kebutuhan peserta didik

dengan melibatkan seluruh peserta didik terutama peserta didik kelas I sampai VI,

serta programnya dirancang bersama oleh tim fasilitasi yang melibatkan Kepala

Sekolah, seluruh guru, dan tenaga kependidikan di SDLB SLBN Garut Kota yang

dilakukan pada awal tahun ajaran baru. Pelaksanaan kegiatan proyek Penguatan

Profil Pelajar Pancasila dilaksanakan dengan alokasi waktu 25 % dari jumlah jam

pelajaran per tahun dilaksanakan pada semester 1 dan 2. Peseta didik

menyelesaikan 2 tema dalam 1 tahun. Tema yang diambil mengacu pada tema Profil

Pelajar Pancasila dan penentuan pemilihan tema ditentukan berdasarkan hasil

diskusi guru pengampu. Guru bekerjasama dengan Tim Fasilitasi Projek membuat

alur projek yang berisi kegiatan projek menggunakan struktur aktivitas yang

disepakati bersama. Hal- hal yang sudah ditentukan dalam tahap merancang projek,

disusun sesuai alur dengan menambahkan strategi pembelajaran, alat ajar, dan

narasumber yang dibutuhkan untuk pengembangan dan pendalaman dimensi profil

pelajar Pancasila.

Penentuan tema Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila di SDLB- SLB

Negeri Garut Kota berdasarkan hasil analisis kebutuhan peserta didik dengan

mengintegrasikan budaya dan kearifan lokal Jawa Barat yang tertuang dalam

Kurukulum Masagi ( Kurikulum Khas Jawa Barat) Berikut adalah Kegiatan Proyek

Penguatan Profil Pelajar Pancasila yang dirancang di SDLB-SLB Negeri Garut

Kota:

10
Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
SDLB- SLB Negeri Garut Kota
Tema Mata pelajaran Dimensi Profil Pelajar Bentuk Waktu
No
Profil PPP terintegrasi Pancasila Kegiatan Pelaksanaan
Kearifan PJOK IPAS • Mandiri Pentas Minggu ke
Lokal Matematika Bahasa • Bernalar Kritis Angklung 11-14
1
Indonesia • Kreatif Semester 2
Pendidikan Pancasila
Gaya Hidup PABP • Beriman, Bertakwa Daur Minggu ke
Berkelanjutan Pendidikan Pancasila kepada Tuhan Ulang 2-6
Seni Budaya IPAS YME, dan Berakhlak Sampah Semester 1
2
Bahasa Indonesia mulia
• Berkebinekaan Global
• Kreatif

PETA BEBAN BELAJAR SDLB KURIKULUM MERDEKA KELAS I-III TAHUN AJARAN 2023/2024
Semester 1 Jumlah
No
Mata Pelajaran M M1 M1 M1 M1 M1 M1 M1 M1 M1 M1 M2 M2 Intr Proye
. M2 M3 M4 M5 M6 M7 M8 M9
1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 a k
Pend Agama Budi Pro Pro Pro Pro Pro
1 In3 In3 In3 In3 In3 In3 In3 In3 In3 In3 In3 In3 In3 In3 In3 In3 48 15
Pekerti 3 3 3 3 3
Pro Pro Pro Pro Pro
2 Pendidikan Pancasila In2 In2 In2 In2 In2 In2 In2 In2 In2 In2 In2 In2 In2 In2 In2 In2 32 10
2 2 2 2 2
Pro Pro Pro Pro Pro
3 Bhs Indonesia In3 In3 In3 In3 In3 In3 In3 In3 In3 In3 In3 In3 In3 In3 In3 In3 48 15
3 3 3 3 3
Pro Pro Pro Pro Pro
4 Matematika In2 In2 In2 In2 In2 In2 In2 In2 In2 In2 In2 In2 In2 In2 In2 In2 32 10
2 2 2 2 2
Pro Pro Pro Pro Pro Int Int Int
5 Seni Budaya In7 Int7 Int7 Int7 Int7 Int7 Int7 Int7 Int7 Int7 Int7 Int7 Int7 112 35
7 7 7 7 7 7 7 7
Pro Pro Pro Pro Pro
6 PJOK In2 In2 In2 In2 In2 In2 In2 In2 In2 In2 In2 In2 In2 In2 In2 In2 32 10
2 2 2 2 2
Program Kebutuhan
7 In6 In6 In6 In6 In6 In6 In6 In6 In6 In6 In6 In6 In6 In6 In6 In6 In6 In6 In6 In6 In6 126 -
Khusus
Muatan Lokal Bahasa
8 In2 In2 In2 In2 In2 In2 In2 In2 In2 In2 In2 In2 In2 In2 In2 In2 In2 In2 In2 In2 In2 42 -
Sunda

11
PETA BEBAN BELAJAR SDLB KURIKULUM MERDEKA KELAS I-III TAHUN AJARAN 2022/2023
Semester 1 Jumlah
No. Mata Pelajaran
M1 M2 M3 M4 M5 M6 M7 M8 M9 M10 M11 M12 M13 M14 M15 Intra Proyek
1 Pend Agama Budi Pekerti In3 In3 In3 In3 In3 In3 In3 In3 In3 In3 Pro3 Pro3 Pro3 Pro3 In3 33 12
2 Pendidikan Pancasila In2 In2 In2 In2 In2 In2 In2 In2 In2 In2 Pro2 Pro2 Pro2 Pro2 In2 22 8
3 Bhs Indonesia In3 In3 In3 In3 In3 In3 In3 In3 In3 In3 Pro3 Pro3 Pro3 Pro3 In3 33 12
4 Matematika In2 In2 In2 In2 In2 In2 In2 In2 In2 In2 Pro2 Pro2 Pro2 Pro2 In2 22 8
5 Seni Budaya In7 In7 In7 In7 In7 In7 In7 Int7 Int7 Int7 Pro7 Pro7 Pro7 Pro7 In7 77 28
6 PJOK In2 In2 In2 In2 In2 In2 In2 In2 In2 In2 Pro2 Pro2 Pro2 Pro2 In2 22 8
Program Kebutuhan
7 In6 In6 In6 In6 In6 In6 In6 In6 In6 In6 In6 In6 In6 In6 In6 90 -
Khusus
Muatan Lokal Bahasa
8 In2 In2 In2 In2 In2 In2 In2 In2 In2 In2 In2 In2 In2 In2 In2 30 -
Sunda

PETA BEBAN BELAJAR SDLB KURIKULUM MERDEKA KELAS IV-VI TAHUN AJARAN 2022/2023
Semester 1 Jumlah
Mata
No. Pro
Pelajaran M1 M2 M3 M4 M5 M6 M7 M8 M9 M10 M11 M12 M13 M14 M15 M16 M17 M18 M19 M20 M21 Intra
yek
Pend
Agama 4 1
1 In3 Pro3 Pro3 Pro 3 Pro 3 Pro 3 In3 In3 In3 In3 In3 In3 In3 In3 In3 In3 In3 In3 In3 In3 In3
Budi 8 5
Pekerti
Pendidikan 3 1
2 In2 Pro2 Pro2 Pro2 Pro2 Pro2 In2 In2 In2 In2 In2 In2 In2 In2 In2 In2 In2 In2 In2 In2 In2
Pancasila 2 0
Bhs 3 1
3 In2 Pro2 Pro2 Pro2 Pro2 Pro2 In2 In2 In2 In2 In2 In2 In2 In2 In2 In2 In2 In2 In2 In2 In2
Indonesia 2 0
3 1
4 Matematika In2 Pro2 Pro2 Pro2 Pro2 Pro2 In2 In2 In2 In2 In2 In2 In2 In2 In2 In2 In2 In2 In2 In2 In2
2 0
3 1
5 IPAS In2 Pro2 Pro2 Pro2 Pro2 Pro2 In2 In2 In2 In2 In2 In2 In2 In2 In2 In2 In2 In2 In2 In2 In2
2 0
1
Seni In1 5
6 Pro10 Pro10 Pro10 Pro10 Pro10 Int10 Int10 Int10 Int10 Int10 Int10 Int10 Int10 Int10 Int10 Int10 Int10 Int10 Int10 Int10 6
Budaya 0 0
0
3 1
7 PJOK In2 Pro2 Pro2 Pro2 Pro2 Pro2 In2 In2 In2 In2 In2 In2 In2 In2 In2 In2 In2 In2 In2 In2 In2
2 0
Program
10
8 Kebutuhan In6 In6 In6 In6 In6 In6 In6 In6 In6 In6 In6 In6 In6 In6 In6 In6 In6 In6 -
8
Khusus
12
Semester 1 Jumlah
Mata
No. Pro
Pelajaran M1 M2 M3 M4 M5 M6 M7 M8 M9 M10 M11 M12 M13 M14 M15 M16 M17 M18 M19 M20 M21 Intra
yek
Muatan
Lokal
9 In2 In2 In2 In2 In2 In2 In2 In2 In2 In2 In2 In2 In2 In2 In2 In2 In2 In2 36 -
Bahasa
Sunda

PETA BEBAN BELAJAR SDLB KURIKULUM MERDEKA KELAS IV-VI TAHUN AJARAN 2022/2023
Semester 1 Jumlah
No. Mata Pelajaran
M1 M2 M3 M4 M5 M6 M7 M8 M9 M10 M11 M12 M13 M14 M15 Intra Proyek
1 Pend Agama Budi Pekerti In3 In3 In3 In3 In3 In3 In3 In3 In3 In3 In3 Pro3 Pro3 Pro3 Pro3 33 12
2 Pendidikan Pancasila In2 In2 In2 In2 In2 In2 In2 In2 In2 In2 In2 Pro2 Pro2 Pro2 Pro2 22 8
3 Bhs Indonesia In2 In2 In2 In2 In2 In2 In2 In2 In2 In2 In2 Pro2 Pro2 Pro2 Pro2 22 8
4 Matematika In2 In2 In2 In2 In2 In2 In2 In2 In2 In2 In2 Pro2 Pro2 Pro2 Pro2 22 8
5 IPAS In2 In2 In2 In2 In2 In2 In2 In2 In2 In2 In2 Pro2 Pro2 Pro2 Pro2 22 8
6 Seni Budaya In10 In10 In10 In10 Int10 Int10 Int10 Int10 Int10 Int10 Int10 Pro10 Pro10 Pro10 Pro10 110 40
7 PJOK In2 In2 In2 In2 In2 In2 In2 In2 In2 In2 In2 Pro2 Pro2 Pro2 Pro2 22 8
Program Kebutuhan
8 In6 In6 In6 In6 In6 In6 In6 In6 In6 In6 In6 In6 In6 In6 In6 108 -
Khusus
Muatan Lokal Bahasa
9 In2 In2 In2 In2 In2 In2 In2 In2 In2 In2 In2 In2 In2 In2 In2 22 -
Sunda
Catatan: M = Minggu In2 = Intrakurikuler, Pro = Proyek

13
3. Ekstrakurikuler

Kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan penunjang di SDLB SLB Negeri

Garut Kota sebagai suplemen dalam pendidikan untuk meningkatkan kecerdasan

dan keterampilan peserta didik sesuai dengan bakat dan minat serta kompetensi

lainnya.

Program ekstrakurikuler di SDLB SLB Negeri Garut Kota terdiri atas

ekstrakurikuler wajib berupa pendidikan kepramukaan dan ekstrakurikuler pilihan

berupa olahraga dan angklung. Kegiatan ekatrakurikuler ini disesuaikan dengan

kemampuan dan kebutuhan peserta didik, seperti olahraga bocce yang khusus

diperuntukan bagi peserta didik berkebutuhan khusus yang memiliki kemampuan

inteletual rendah/low ability dan tenis meja untuk peserta didik hambatan

pendengaran serta autis.

Satuan pendidikan SDLB SLB Negeri Garut Kota harus menciptakan suatu

lingkungan sekolah yang ramah anak agar peserta didik yang memiliki keterbatasan

dapat melaksanakan kegiatan ektrakurikuler dengan aman, nyaman dan

menyenangkan.

Perlunya pendampingan yang lebih saat kegiatan ekstrakurikuler agar peserta

didik aman dan terlindung dari bahaya dalam melakukan gerakan saat olahraga atau

kegiatan menari, dari sarana dan prasarana yang membahayakan, serta dari

terjadinya kekerasan baik kekerasan fisik yang tidak disengaja oleh teman ataupun

kekerasan seksual yang disebabkan oleh ketidakpahaman peserta didik yang

memiliki hambatan intelektual di masa pubertas.

Selain wali kelas dan pendidik yang ditunjuk sebagai pendamping, sekolah

dapat melibatkan peran serta orangtua atau komite sekolah sebagai pendamping

dalam pengawasan saat kegiatan ekstrakurikuler agar peserta didik merasa nyaman

dan senang dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler, tidak ada rasa cemas, takut

14
atau tidak merasa rendah diri dan dapat bersosialisasi dengan teman lainnya

dibawah pengawasan pendamping.

Satuan pendidikan mengembangkan kegiatan ekstrakurikuler sesuai kondisi,

potensi dan kebutuhan masing-masing peserta didik. Peserta didik memilih salah

satu kegiatan ekstrakurikuler sesuai bakat dan minta dan kemampuannya. Kegiatan

ekstrakurikuler SMPLB sebagai berikut :

Penanggung
Waktu Pelaksanaan
No. Jenis Ekstrakurikuler jawab
Hari Waktu
Pembina Gugus
1 Pendidikan Kepramukaan Jumat 13.00-15.00
depan
Olahraga :
a.Tenis meja Pelatih dan
2 b.Bulutangkis Rabu 13.00-15.00 Pembimbing
c. Atletik Ekskul
d. Bocce
Pelatih dan
3 Angklung Kamis 13.00-15.00 Pembimbing
Ekskul
B. Program Pembelajaran Berdiferensiasi

Pembelajaran berdiferensiasi merupakan pembelajaran yang dikembangkan

untuk merespon kebutuhan murid dalam belajar yang bisa berbeda-beda, meliputi

kesiapan belajar, minat, potensi, atau gaya belajarnya. Bentuk pembelajaran

berdiferensiasi di kelas dapat mencakup tiga jenis, yaitu diferensiasi konten,

diferensiasi proses, dan diferensiasi produk. Diferensiasi konten berkaitan dengan

perbedaan kontens materi yang diajarkan kepada murid sebagai tanggapan dari

kesiapan belajar murid, minat, atau profil belajarnya (visual, auditori, kinestetik)

atau bahkan bisa kombinasi dari ketiganya. Diferensiasi proses berkaitan dengan

perbedaan proses pembelajaran dengan menyediakan kegiatan berjenjang, adanya

pertanyaan pemandu atau tantangan, membuat agenda individual murid,

memvariasikan waktu, mengembangkan kegiatan bervariasi, dan menggunakan

pengelompokan yang fleksibel. Diferensiasi produk berkaitan dengan perbedaan

15
produk tagihan kepada murid dengan memberikan tantangan atau keragaman

variasi dan memilih produk apa yang diminatinya.

Keberhasilan pembelajaran berdiferensiasi tampak pada proses dan hasil

pembelajaran. Indikator keberhasilan pembelajaran berdiferensiasi diantaranya

siswa merasa nyaman dalam belajar, adanya peningkatan keterampilan baik segi

hard skill atau softskill, dan adanya kesuksesan belajar dari seorang murid yaitu

murid mampu merefleksikan diri kemampuannya dimulai dari titik awal

pembelajaran sampai peningkatan diri selama proses pembelajaran dan pada akhir

pembelajaran.

Untuk mendukung keberhasilan pembelajaran berdiferensiasi diperlukan

suasana lingkungan belajar yang kondusif. Beberapa cara yang dapat dilakukan

untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif antara lain dengan

mengembangakan komunitas belajar, membangun sikap menghargai, menciptakan

rasa aman secara fisik dan psikis, membangun harapan bagi pertumbuhan,

membangun mencapai kesuksesan, dan adanya keadilan dalam bentuk karya nyata.

Implementasi pembelajaran berdiferensiasi memerlukan persiapan-persiapan

yang baik. Langkah-langkah persiapan yang perlu dilakukan agar pembelajaran

berdiferensiasi dapat berjalan efektiff antara lain:

1. menentukan tujuan pembelajaran;

2. memetakan kebutuhan belajar murid (kesiapan belajar, minat, profil belajar;

a. Kesiapan

Pengertian kesiapan di sini adalah sejauhmana kemampuan pengetahuan dan

keterampilan peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran. Guru perlu

bertanya, apa yang dibutuhkan oleh peserta didiknya sehingga mereka dapat

berhasil dalam24 Model Pembelajaran Berdiferensiasi di SLB pelajarannya.

Kesiapan peserta didik harus berhubungan erat dengan cara pikir guru-guru yaitu

bahwa setiap peserta didik memiliki potensi untuk bertumbuh baik secara fisik,

16
mental dan kemampuan intelektualnya. Kemudian, guru dapat menanyakan kepada

peserta didiknya apa yang mereka minati

b. Minat

Minat memiliki peranan yang besar untuk menjadi motivator dalam belajar.

Guru dapat menanyakan kepada peserta didik apa yang mereka minati, hobby, atau

pelajaran yang disukai oleh peserta didik SLB. Tentu saja peserta didik akan

mempelajari dengan tekun hal-hal yang menarik minat mereka masingmasing

c. Profil Belajar

Profil belajar peserta didik mengacu pada pendekatan atau bagaimana cara yang

paling disenangi peserta didik agar mereka dapat memahami pelajaran dengan baik.

Ada peserta didik yang senang belajar dalam kelompok besar, ada yang senang

berpasangan atau kelompok kecil atau ada juga yang senang belajar sendiri. Di

samping itu panca indra juga memainkan peranan penting dalam belajar peserta

didik. Ada peserta didik yang dapat belajar lewat pendengaran saja (auditory), ada

yang harus melihat gambar-gambar atau ada yang cukup melihat tulisan-tulisan

saja. Namun ada pula peserta didik yang memahami pelajaran dengan cara bergerak

baik menggerakan hanya sebagian atau seluruh tubuhnya (kinestetik). Ada juga

peserta didik yang hanya dapat mengerti jika ia memegang atau menyentuh benda-

benda yang menjadi materi pelajaran atau yang berhubungan dengan pelajaran yang

sedang dipelajarinya.

1. menentukan strategi dan alat penilaian yang akan digunakan; dan

2. menentukan kegiatan pembelajaran berdiferensiasi yang akan dijalankan

(konten, proses, produk).

a. Konten

Yang dimaksud dengan konten adalah apa yang akan diajarkan oleh guru di kelas

atau apa yang akan dipelajari oleh peserta didik di kelas. Dalam pembelajaran

berdiferensiasi ada 2 cara membuat konten pelajaran berbeda, yaitu

17
1) Menyesuaikan apa yang akan diajarkan oleh guru atau apa yang akan

dipelajari oleh peserta didik berdasarkan tingkat kesiapan dan minat peserta

didik

2) Menyesuaikan bagaimana konten yang akan diajarkan atau dipelajari itu

akan disampaikan oleh guru atau diperoleh oleh peserta didik berdasarkan

profil belajar yang dimiliki oleh masing-masing peserta didik.

Strategi yang dapat dilakukan oleh guru untuk dapat mendiferensiasi konten

yang akan dipelajari oleh peserta didik adalah:

• Menggunakan materi yang bervariasi

• Menggunakan Kontrak Belajar

• Menyediakan pembelajaran mini

• Menyajikan materi dengan berbagai moda pembelajaran

• Menyediakan berbagai sistem yang mendukung

b. Proses

Yang dimaksud dalam proses pada bagian ini adalah kegiatan yang dilakukan

peserta didik di kelas. Kegiatan yang dimaksud adalah kegiatan yang bermakna

bagi peserta didik sebagai pengalaman belajarnya di kelas, bukan kegiatan yang

tidak berkorelasi dengan apa yang sedang dipelajarinya. Kegiatankegiatan yang

dilakukan oleh peserta didik ini tidak diberi penilaian kuantitatif berupa angka,

melainkan penilaian kualitatif yaitu berupa catatan-catatan umpan balik mengenai

sikap, pengetahuan dan keterampilan apa yang masih kurang dan perlu

diperbaiki/ditingkatkan oleh peserta didik.26 Model Pembelajaran Berdiferensiasi

di SLB Kegiatan yang dilakukan harus memenuhi kriteria sebagai kegiatan yang:

1) baik, yaitu kegiatan yang menggunakan keterampilan informasi yang

dimiliki peserta didik.

2) berbeda dalam hal tingkat kesulitan dan cara pencapaiannya.

18
Kegiatan-kegiatan yang bermakna yang dilakukan oleh peserta didik di dalam

kelas harus dibedakan juga berdasarkan kesiapan, minat, dan juga profil belajar

peserta didik. Strategistrategi untuk membedakan kegiatan-kegiatan dapat dilihat

pada tabel berikut ini:

Kesiapan Minat Profil belajar


Diskusi kelas dengan Diskusi kelas dengan Diskusi kelas dengan
pertanyaan yangg pertanyaan yangg chatting di media online,
berbeda level berbeda level podcast, talk show.
kesulitannya Diskusi kesulitannya Diskusi
kelas dengan pertanyaan kelas dengan pertanyaan
yang berbeda sesuai yang berbeda sesuai
minat peserta didik. minat peserta didik.
Diskusi kelas dengan Diskusi kelas dengan
chatting di media online, chatting di media online,
podcast, tal podcast, tal
Diskusi kelas dengan Tutor sebaya yang Tutor sebaya di
chatting di media online, memiliki minat yang kelompok besar (kelas),
podcast, talk show. sama kecil, individu, lewat
video, gambar, lagu).
Tutor sebaya di Tutor sebaya di RAFT yang dimainkan
kelompok besar (kelas), kelompok besar (kelas), dalam
kecil, individu, lewat kecil, individu, lewat Role play (bermain
video, gambar, lagu). video, gambar, lagu). drama)
Think – Pair – Share RAFT yang dimainkan Pameran berjalan
dalam (gallery walk)
Role play (bermain
drama)
Dadu berpikir yang level Dadu berpikir yang Dadu berpikir yang
kesulitan tugasnya berbeda pertanyaannya berbeda tugasnya
berbeda sesuai dengan minat berdasarkan auditori,
peserta didik visual, atau kinestetik.
Kontrak Belajar untuk Kontrak Belajar untuk Kontrak belajar sesuai
kegiatan berdasarkan kegiatan berdasarkan dng gaya belajar
kesiapan peserta didik. kesiapan peserta didik. auditori, visual, atau
kinestetik
Kontrak belajar sesuai Belajar mandiri sesuai Asesmen dng berbagai
dng gaya belajar dengan minat peserta gaya
auditori, visual, atau didik belajar
kinestetik
c. Produk

Biasanya produk ini merupakan hasil akhir dari pembelajaran untuk

menunjukkan kemampuan pengetahuan, keterampilan, dan pemahaman peserta

didik setelah menyelesaikan satu unit pelajaran atau bahkan setelah membahas

materi pelajaran selama 1 semester. Produk sifatnya sumatif dan perlu diberi nilai.

19
Produk lebih membutuhkan waktu yang lama untuk menyelesaikannya dan

melibatkan pemahaman yang lebih luas dan mendalam dari peserta didik. Oleh

karenanya seringkali produk tidak dapat diselesaikan dalam kelas saja, tetapi juga

di luar kelas. Produk dapat dikerjakan secara individu maupun berkelompok. Jika

produk dikerjakan secara berkelompok, maka harus dibuat sistem penilaian yang

adil berdasarkan kontribusi masing-masing anggota kelompoknya dalam

mengerjakan produk tersebut. Berbeda dengan performance task/assessments yang

walaupun merupakan penilaian sumatif karena mencakup satu unit pelajaran atau

satu bab, satu tema, dan perlu dinilai juga, biasanya asemen ini diselesaikan di kelas

dan waktu mengerjakannya juga tidak se lama produk. Guru merancang produk apa

yang akan dikerjakan oleh peserta didik sesuai dengan pengetahuan, pemahaman,

dan keterampilan yang harus ditunjukkan oleh mereka. Guru juga perlu menentukan

kriteria penilaian dalam rubrik sehingga peserta didik tahu apa yang akan dinilai

dan bagaimana kualitas yang diharapkan dari setiap aspek yang harus dipenuhi

mereka. Guru juga perlu28 Model Pembelajaran Berdiferensiasi di SLB

menjelaskan bagaimana peserta didik dapat mempresentasikan produknya sehingga

peserta didik lain juga dapat melihat produk yang dibuat. Produk yang akan

dikerjakan oleh peserta didik tentu saja harus berdiferensiasi sesuai dengan

kesiapan, minat, dan profil belajar peserta didik.

d. Lingkungan belajar

Lingkungan belajar yang dimaksud meliputi susunan kelas secara personal,

sosial, dan fisik. Lingkungan belajar juga harus disesuaikan dengan kesiapan

peserta didik dalam belajar, minat mereka, dan profil belajar mereka agar mereka

memiliki motivasi yang tinggi dalam belajar. Misalnya guru dapat menyiapkan

beberapa susunan tempat duduk peserta didik yang ditempelkan di papan

pengumuman kelas sesuai dengan kesiapan belajar, minat, dan gaya belajar mereka.

Jadi peserta didik dapat duduk di kelompok besar atau kecil yang berbeda-beda,

20
dapat juga bekerja secara individual, maupun berpasang-pasangan.

Pengelompokkan juga dapat dibuat berdasarkan minat peserta didik yang sejenis,

maupun tingkat kesiapan yang berbeda-beda maupun yang sama tergantung tujuan

pembelajarannya. Pada dasarnya, guru perlu menciptakan suasana dan lingkungan

belajar yang menyenangkan bagi peserta didik sehingga merasa aman, nyaman, dan

tenang dalam belajar karena kebutuhan mereka terpenuhi.

C. Program Kebutuhan Khusus


Program Khusus merupakan bentuk layanan pendidikan bagi anak

berkebutuhan khusus sesuai dngan kekhususan peserta didik dengan tujuan untuk

mengoptimalkan potnsi yang dimiliki setiap anak berkebutuhan khusus.

Program khusus seperti yang tercantum Permendikbud Nomor 157 Tahun 2014

Tentang Kurikulum Pendidikan Khusus Pasal 10 Program Kebutuhan Khusus

pada kurikulum pendidikan reguler sebagaimana dimaksud dalam pasal 7 ayat 4)

dan pada kurikulum pendidikan khusus sebagaimana dimaksu alam pasal 8 ayat

(4) dikemangkan sebagai penguatan bagi peserta didik berkelainan untuk

meminimalkan hambatan dan meningkatkan capaian kompetensi secara optimal.

Program kebutuhan khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mencakup;

• Pengembangan Orientasi dan Mobilitasi, terutama bagi peserta didik

Tunanetra

• Pengembangan Komunikasi, Persepsi, bunyi, dan Irama, terutama bagi

peserta didik Tunarungu

• Pengembangan Diri, teutama bagi peserta didik Tunagrahita

• Pengembangan Diri dan Gerak, terutama bagi peserta didik Tunadaksa;

• Pengembangan Interaksi, Kounikasi, dan Perilaku, terutama bagi peserta

didik Autis

Program Khusus untuk SDLB yang dikembangkan di SDLB SLB Negeri

Garut Kota adalah: Program Khusus untuk: Tunagrahita Sedang yaitu

21
Pengembangan Diri; program khusus untuk Tunarungu berupa PKPBI serta untuk

Autis yaitu Program Pengembangan Interaksi dan Komunikasi.

22
BAB III
PERENCANAAN PEMBELAJARAN
Pengalaman belajar yang bermakna adalah sebuah proses yang bertujuan untuk

membangun pemahaman konsep yang dipelajari. Agar bermakna, proses ini bersifat

aktif, konstruktif, dan melibatkan peserta didik dalam seluruh prosesnya.

Perencanaan pembelajaran yang dikembangkan di SDLB - SLB Negeri Garut Kota

bertujuan untuk menggali dan mengembangkan potensi peserta didik dengan

memperhatikan kebutuhan yang menjadi focus perhatian dalam proses belajar

Satuan pendidikan SDLB - SLB Negeri Garut Kota merancang pemelajaran,

dengan membuat pengaturan waktu belajar berbasis mata pelajaran, memuat jenis

jenis ekstrakurikuler yang dilaksanakan, menentukan tema-tema yang akan

digunakan dalam projek penguatan profil pelajar Pancasila yang mengacu kepada

panduan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Untuk proses pembelajaran

dilakukan dengan melakukan Asesmen awal, menganalisis Capaian pembelajaran

yang ditetapkan pemerintah Membuat dan menentukan Alur Tujuan Pembelajaran

(ATP),dan membuat Modul Ajar (MA) sesuai kebutuhan peserta didik

A. Asesmen

Asesmen merupakan kegiatan terpadu dari proses pembelajaran, memfasilitasi

pembelajaran, menyediakan informasi sebagai umpan balik untuk guru, peserta

didik dan orang tua. Asesmen yang digunakan di SDLB SLBN Garut Kota adalah

sebagai berikut:

1. Asesmen Intrakurikuler

a) Asesmen Diagnostik /Asesmen awal

Asesmen awal di SDLB SLBN Garut Kota dilakukan oleh tim Aasesmen yang

terdiri dari team Resource center dan wali kelas pada awal tahun ajaran baru atau

masuk pada saat peserta didik masuk pada kelas sesuai dengan usia peserta diidk,

hal tersebut dilakukan secara spesifik untuk mengidentifikasi kompetensi, apa yang

23
sudah dimiliki peserta didik, sehingga pembelajaran dapat dirancang sesuai dengan

kompetensi dan kondisi peserta didik. Dalam kondisi tertentu, informasi terkait

latar belakang keluarga, kesiapan belajar, motivasi belajar, minat peserta didik, dll,

dapat dipakai sebagai bahan pertimbangan dalam merencanakan pembelajaran.

b) Asesmen Formatif

Asesmmen formatif dilakukan Guru-guru di SDLB - SLB Negeri Garut Kota

selama kegiatan pembelajaran berlangsung yang merupakan bagian dari praktik

pembelajaran keseharian dengan menggunakan teknik, jenis bentuk asesmen yang

disesuaikan dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan sebelumnya.

Penilaian pembelajaran dilakukan dalam proses pembelajaran dan memuat

penilaian ranah sikap, pengetahuan dan keterampilan, teknik penilaian

pembelajaran dilakukan sesuai dengan model pembelajaran yang dipilih, dilakukan

dengan teknik: tes dan non tes untuk teknik tes dilakukan 1) tes tertulis, 2) tes lisan,

3) penugasan, 4) praktik, 5) produk, dan 6) portofolio. Asesmen formatif bertujuan

untuk memberikan umpan balik yang berkala kepada peserta didik yang dapat

digunakan untuk meningkatkan pengalamanbelajar peserta didik dan berfungsi

untuk membantu mengidentifikasi kekuatan dan aspek yang perlu dikembangkan.

c) Asesmen Sumatif

Asesmen sumatif di SDLB - SLB Negeri Garut Kota dilakukan pada setiap

akhir semester dan akhir tahun ajaran (kenaikan kelas) yang dimaksudkan untuk

mengetahui sejauh mana peserta didik telah mencapai tujuan pembelajaran yang

ditetapkan. Guru diberikan kebebasan dalam merencanakan dan menggunakan jenis

dan teknik asesmen dengan mempertimbangkan Karakteristik mata pelajaran,

Karakteristik dan kemampuan peserta didik, Capaian pembelajaran, Tujuan

pembelajaran dan Sumber daya pendukung yang tersedia

24
d) Penilaian proyek

Penilaian proyek direncanakan diawal proyek, diinformasikan kepada peserta

didik dan orangtua Penilaian proyek lebih menekankan pada pengembangan

potensi, minat dan bakat serta penguatan karakter, seperti beriman, bertakwa

kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, mandiri, gotong royong,

kreatif, bernalar kritis, dan berkebhinekaan global, teknik yang digunakan antara

lain : 1) observasi; 2) wawancara; 3) produk; 4) penilaian diri; dan penilaian antar

teman.

B. Capaian Pembelajaran

Capaian Pembeajaran yang digunakan SDLB - SLB Negeri Garut Kota

mengacu pada capaian pembelajaran yang ditetapkan oleh Pemerintah dengan

menggggunakan fase berdasarkan usia mental peserta didik . Penentuan fase

didasarkan pada hasil asesmen awal, sehingga pembelajaran sesuai dengan

kebutuhan dan karakteristik peserta didik, misalnya: Salah seorang peserta didik

kelas IV (fase B) berdasarkan hasil asesmen awal memiliki kemampuan fase A

maka pembelajaran bagi peserta didik tersebut adalah fase A dengan demikian

lintas Fase dalam capaian pembelajaran di SDLB - SLB Negeri Garut Kota sangat

dimungkinkan

C. Alur Tujuan Pembelajaran (ATP)

Alur tujuan pembelajaran berfungsi mengarahkan guru dalam merencanakan,

mengimplementasi dan mengevaluasi pembelajaran secara keseluruhan sehingga

capaian pembelajaran diperoleh secara sistematis, konsisten, terarah dan terukur.

Alur Tujuan pembelajaran yang digunakan di SDLB - SLB Negeri Garut Kota

menggunakan ATP yang dibuat oleh masing- masing guru sesuai dengan mata

pelajaran yang diampu untuk setiap mata pelajaran, selain dengan menggunakan

ATP yang disediakan oleh pemerintah. Alur Tujuan Pembelajaran dalam satu

tahun, disusun dengan komponen capaian pembelajaran, elemen, alur tujuan

25
pembelajaran, alokasi waktu dan Alternatif Materi/ Kegiatan/Aktivitas

Pembelajaran.

D. Pengembangan Perangkat Ajar

SDLB - SLB Negeri Garut Kota mengembangkan perangkat ajar untuk

memandu guru melaksanakan pembelajaran dengan membuat modul ajar sederhana

yang memuat komponen Profil Peserta Didik, Tujuan Pembelajatan, Langkah-

langkah pembelajaran dan asesmen. Kriteria Modul ajar dikembangkan dengan

memperhatikan materi esensial, menarik, bermakna, dan menantang, relevan dan

kontekstual serta berkesinambungan

26
BAB IV
PENDAMPINGAN, EVALUASI, DAN PENGEMBANGAN
PROFESIONAL
A. Pendampingan dan Pengembangan Profesional
Bentuk Strategi dan
Pendampingan dan Tehnik dalam LULUSAN
Waktu Target
Pengembangan Pendampingan yang Terlibat
Profesi Profesi
Pendampingan Guru • Coaching : FGD Awal Pengawas Tersusunnya
kelas dan guru mata Perencanaan tahun sekolah, program PPP,
pelajaran dalam Penyusunan ajaran , Kepala Asesmen dan
Penyusunan Rencana Project Penguatan fleksibilit Sekolah, Pks. Pembelajaran
Program, Profil Pelajar as Kurikulum, Berdiferensia
Pelaksanaan dan Pancasila) sesuai Pks. si berdasarkan
Evaluasi Kegiatan • Coaching kebutuhan Kesiswaan. Panduan
Proyek Profil Pelajar dengan guru yang Pks. Kurikulum
Pancasila yang bermasalah dalam Sarpras. Pks.
berdasarkan panduan melakukan Humas
kurikulum asesmen
operasional satuan
pendidikan
Pengembangan • In House Guru Kelas Tersusunnya
Profesi Guru training Guru Mapel program PPP,
penyusunan Pengawas Asesmen dan
Rencana Project , Kepala Pembelajaran
Penguatan Profil Sekolah , Berdiferensiasi
Pelajar Pancasila Wakasek berdasarkan
• Workshop Kurikulum Panduan
penyusunan Kurikulum
asesmen
akademik ,
nonakademik
Review Pengembang • Coaching : 01-juli- Kepala Tersusun nya
ankurikulum FGD(Forum Grup 2023 Sekolah Dan dokumen
Oprerasional Discution): semua guru Kurikulum
Sekolah review dokumen Operasio nal
kurikulum Sekolah
operasional
sekolah
Sosialisasi mentoring Awal Pengawas Tersosialisas
Kurikulum sosialisasi hasil tahun Sekolah, ikannya
Operasional Sekolah review dokumen ajaran baru Warga program
kurikulum sekolah, Kurikulum
operasional KS,Guru, Operasional
sekolah Orangtua, Sekolah
Komite dan
tenaga
kependidikan

27
B. Evaluasi Pembelajaran dan Evaluasi Kurikulum Operasional Satuan
Pendidikan
Teknik dan
Nama Kegiatan Deskripsi Waktu LULUSAN Keterangan
Evaluasi Coaching Mentoring Desember Peserta didik, Mendapatkan
Pembelajaran Intrakurikuler: 2022 Juni pendidik,kepala informasi
1.Intrakurikuler 1. Tes tertulis, lisan 2023 sekolah, wakil tentang proses
2. Proyek atau praktik. dan hasil
Penguatan 2. Observasi,angket, belajar serta
Profile Pelajar wawancara didik, Proyek
Pancasila Penguatan Proyek Penguatan
3. Profil Pelajar Profile Pelajar
Ekstrakurikuler Pancasila: Observasi, Pancasila dan
Angket, wawancara. kegiatan
Ekstrakurikuler ekstrakurikuler.
: Praktik, Observasi,
Angket, Wawancara.
Anekdote
Evaluasi IHT Juli 2023 Kepala Mendapatkan
Kurikulum Pengemban g sekolah, informasi
Operasional anKurikulu m Pendidik dan tentang
Satuan Oprasional Sekolah Tenaga keterlaksanaan
Pendidikan Kependidi kan, danketercapaian
Pengembang wakil kepala Kurikulum
anKurikulum sekolah, komite Operasional
Operasional sekolah, Sekolah
Sekolah orangtua Tersusunnya
dokumen
Kurikulum
Operasional
Sekolah hasil
revier
atau evaluasi
kurikulum
tahun ajaran
sebelumnya.

28
GLOSARIUM

1. Anak berkebutuhan khusus adalah anak yang memiliki tingkat kesulitan

dalam mengikuti proses pembelajaran karena kelainan fisik, emosional, mental,

sosial dan/atau memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa.

2. Asesmen adalah proses mengumpulkan dan mencatat informasi mengenai

perkembangan, pembelajaran,esehatan, perilaku, proses akademik, kebutuhan

layanan khusus, dan pencapaian anak untuk membuat berbagai keputusan

pendidikan mengenaianak dan program.

3. Belajar Aktif adalah kegiatan mengolah pengalaman dan atau praktik dengan

cara mendnegar, membaca, menulis, mendiskusikan, merefleksi rangsangan,

dan memecahkan masalah

4. Lifeskill atau ketrampilan hidup adalah kemampuan untuk berperilaku yang

adaptif danpositif yang membuat seseorang dapat menyelesaikan kebutuhan

dan tantangan sehari-hari dengan efektif.

5. Kalender Pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran

pesertadidik selama satu tahun ajaran.

6. Kecakapan Hidup (Life Skills) adalah kecakapan-kecakapan yang diperlukan

pesertadidik dalam mengatasi berbagai macam persoalan hidup dan kehidupan.

7. Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan guru dan sumber

belajar pada suatu lingkungan belajar

8. Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifukasi sebagai guru, dosen,

konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, isntruktur, fasilitator, dan sebutan

lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam

menyelenggarakanpendidika

9. Pendidikan Khusus ( PK ) adalah penyelenggaraan pendidikan untuk peserta

didik yang berkelainan atau peserta didik yang memiliki kecerdasan luar biasa

29
yang diselenggarakan secara inklusif (bergabung dengan sekolah biasa) atau

berupa satuan pendidikan khusus pada tingkat pendidikan dasar dan menengah

10. Profil Pelajar Pancasila adalah perwujudan pelajar Indonesia sebagai pelajar

sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai

dengan nilai-nilaiPancasila, dengan enam ciri utama: beriman, bertakwa kepada

Tuhan YME, danberakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong,

mandiri, bernalar kritis, dankreatif,

11. Pembelajaran berdiferensiasi merupakan pembelajaran yang dikembangkan

untuk merespon kebutuhan murid dalam belajar yang bisa berbeda-beda,

meliputi kesiapan belajar, minat, potensi, atau gaya belajarnya. Bentuk

pembelajaran berdiferensiasi di kelas dapat mencakup tiga jenis, yaitu

diferensiasi konten, diferensiasi proses, dan diferensiasi produk

12. Satuan pendidikan adalah kelompok layanan pendidikan yang

menyelenggarakan pendidikan pada jalur formal, nonformal, dan informal pada

setiap jenjang dan jenis pendidikan

13. Struktur Kurikulum adalah pola dan susunan mata pelajaran yang harus

ditempuh olehpeserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Kedalaman muatan

kurikulum pada setiap mata pelajaran pada setiap satuan pendidikan dituangkan

dalam kompetensi yang harusdikuasai peserta didik sesuaii dengan beban

belajar yang tercantum dalam struktur kurikulum.

14. Tunarungu adalah mereka yang mengalami kehilangan kemampuan

pendengaran menyeluruh atau sebagian.

15. Visi Sekolah adalah gambaran sekolah yang dicita-citakan di masa depan. Ia

merupakan rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan di masa yang

akan datang. Visi sekolah harus berorientasi pada tujuan pendidikan dasar dan

tujuanpendidikan nasional.

30
16. Waktu Pembelajaran Efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap

minggu,meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran

termasuk muatan local.

31

Anda mungkin juga menyukai