Ebook Etika Politik Dalam Perspektif Kepercayaan
Ebook Etika Politik Dalam Perspektif Kepercayaan
Desain Cover:
Maman Triyono
Editor:
Nanda Linduarda, Renita Kusuma Wardani, Reza Ismullah,
Yuda Endri Hartati
Layout:
Dedi Priyono & Wildhan
Disclaimer:
Buku ini ditulis untuk memberikan informasi seputar Etika
Politik dalam Perspektif Ajaran Kepercayaan Terhadap
Tuhan Yang Maha Esa. Buku ini bertujuan untuk memenuhi
tugas Mata Kuliah Etika dan Sistem Nilai Kepercayaan II.
Semua data dan hasil pengolahan data diambil dari sumber
yang dianggap terpercaya serta diolah dengan usaha terbaik.
Meski demikian, penulis tidak menjamin kebenaran sumber
data Buku ini, sampai dengan dilaksanakan uji plagiasi.
Copyright © 2022 By PKTYYME
Edisi Pertama, 2022
Etika Politik dalam Perspektif Ajaran Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
Diterbitkan oleh:
Mahasiswa Pendidikan Kepercayaan Terhadap
Tuhan Yang Maha Esa Fakultas Bahasa dan
Budaya Universitas 17 Agustus 1945 Semarang
Dibawah bimbingan:
Dr. Ir. Andri Hernandi, S.T., M.T.
Sri Sulihingtyas Drihartati, S. Hum., M. Hum.
Etika Politik dalam Perspektif Ajaran Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
Daftar Isi
Daftar Isi......................................................................................iv
Kata pengantar ......................................................................... vii
Bab 1 Etika Politik ..................................................................... 2
-iv-
Etika Politik dalam Perspektif Ajaran Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
4) Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat
Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan.
61
-v-
Etika Politik dalam Perspektif Ajaran Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
2) Pokok-Pokok Etika Kehidupan Berbangsa ................86
3) Arah Kebijakan dan Kaidah Pelaksanaan Etika
Kehidupan Berbangsa ..................................................94
4) Mewujudkaan rasa persaudaraan antara sesama umat
atas dasar Cinta Kasih .................................................96
5) Memenuhi Kewajiban Kemanusiaan dalam Berbangsa
dan Bernegara ..............................................................98
6) Pancasila Sebagai Dasar Etika Kehidupan Berbangsa
Dan Bernegara............................................................ 100
7) Peran Penganut Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang
Maha Esa dalam Meningkatkan Karakter Bangsa ... 103
Bab 5 Manifestasi Etika Politik .............................................. 105
-vi-
Etika Politik dalam Perspektif Ajaran Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
Kata pengantar
Rahayu...
Segala puji syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang
Maha Esa atas segala kemuliaan dan welas asih-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan buku yang berjudul
Sistem Etika Politik Dalam Persefektip Penghayat
Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Penulis juga
mengucapkan terimakasih kepada para leluhur pendahulu
yang telah mewariskan tradisi yang luhur, karena berkat
pesan-pesan luhurnya penulis dapat mengarahkan
pemikirannya dalam penulisan buku ini. Tak lupa penulis
ucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing Universitas
17 Agustus 1945. Semua Tokoh Penghayat Kepercayaan
Terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Serta semua pihak yang
turut berkontribusi dalam menyelesaikan buku ini.
Tujuan penulisan buku ini untuk memenuhi tugas
mata kuliah Etika dan Sistem Kepercayaan II, yang
ditugaskan kepada Mahasiswa semester 3 (Tiga) Program
Studi Pendidikan Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha
Esa, Fakultas Bahasa dan Budaya, Universitas 17 Agustus
-vii-
Etika Politik dalam Perspektif Ajaran Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
1945 Semarang. Selain itu penulisan buku ini agar dapat
menjelaskan pemahaman tentang Sistem Etika Politik yang
berkembang di Indonesia khususnya pada kalangan
Penghayat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Dalam buku ini penulis menyajikan pandangan-pandangan
tentang Sistem Etika Politik yang sudah diterapkan oleh
Penghayat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Penulis sadar akan kekurangan dan kekeliruan yang
terdapat pada buku ini, oleh karena itu penulis mohon kritik
dan saran yang membangun dari pembaca, guna
meningkatkan kualitas buku ini. Harapan penulisan buku
agar pembaca dapat mendapatkan informasi dan
pemahaman tentang Sistem Etika Politik yang berkembang
di Indonesia khususnya pada kalangan Penghayat
Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Demikian
yang dapat penulis sampaikan, semoga buku ini dapat
membawa manfaat bagi pembaca, terimakasih.
Rahayu.
Penulis
-viii-
Etika Politik dalam Perspektif Ajaran Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
-1-
Etika Politik dalam Perspektif Ajaran Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
Bab 1
Etika Politik
Dedi P & Desi R
A. Pengertian Etika
-2-
Etika Politik dalam Perspektif Ajaran Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
-3-
Etika Politik dalam Perspektif Ajaran Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
-4-
Etika Politik dalam Perspektif Ajaran Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
B. Pengertian Politik
-5-
Etika Politik dalam Perspektif Ajaran Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
-6-
Etika Politik dalam Perspektif Ajaran Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
C. Etika Politik
-7-
Etika Politik dalam Perspektif Ajaran Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
-8-
Etika Politik dalam Perspektif Ajaran Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
-9-
Etika Politik dalam Perspektif Ajaran Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
-10-
Etika Politik dalam Perspektif Ajaran Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
-11-
Etika Politik dalam Perspektif Ajaran Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
-12-
Etika Politik dalam Perspektif Ajaran Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
-13-
Etika Politik dalam Perspektif Ajaran Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
dan etika (how one should live) dalam kehidupan yang nyata
atau real. Politik bagi Machiavelli tidak masuk dalam ruang
lingkup etika keutamaan manusiawi seperti yang digagas
oleh para filosof tradisional atau klasik (Sokrates, Plato,
Aristoteles, Aquinas). Politik dengan demikian dilepas
dengan gandengan dengan etika. Politik memiliki jalur
keutamaannya sendiri yaitu berkaitan dengan keutuhan
negara. Politik harus dijalankan guna kestabilan tahta dan
keutuhan negara dari aneka ancaman. Realisme Machiavelli
merevolisi cara pandang tradisional mengenai politik (sistem
hidup bersama). Teori politik Machiavelli dengan demikian
akan meninjolkan politik seakan-akan menjadi semacam
kumbangan kotor tanpa etika.
-14-
Etika Politik dalam Perspektif Ajaran Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
Bab 2
Perkembangan Politik
Kepercayaan terhadap Tuhan
Yang Maha Esa
Fourdofi & Lastiur
-15-
Etika Politik dalam Perspektif Ajaran Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
-16-
Etika Politik dalam Perspektif Ajaran Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
-17-
Etika Politik dalam Perspektif Ajaran Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
-18-
Etika Politik dalam Perspektif Ajaran Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
-19-
Etika Politik dalam Perspektif Ajaran Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
-20-
Etika Politik dalam Perspektif Ajaran Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
-21-
Etika Politik dalam Perspektif Ajaran Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
-22-
Etika Politik dalam Perspektif Ajaran Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
-23-
Etika Politik dalam Perspektif Ajaran Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
-24-
Etika Politik dalam Perspektif Ajaran Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
-25-
Etika Politik dalam Perspektif Ajaran Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
-26-
Etika Politik dalam Perspektif Ajaran Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
-27-
Etika Politik dalam Perspektif Ajaran Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
-28-
Etika Politik dalam Perspektif Ajaran Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
-29-
Etika Politik dalam Perspektif Ajaran Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
-30-
Etika Politik dalam Perspektif Ajaran Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
-31-
Etika Politik dalam Perspektif Ajaran Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
-32-
Etika Politik dalam Perspektif Ajaran Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
-33-
Etika Politik dalam Perspektif Ajaran Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
-34-
Etika Politik dalam Perspektif Ajaran Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
-35-
Etika Politik dalam Perspektif Ajaran Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
-36-
Etika Politik dalam Perspektif Ajaran Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
-37-
Etika Politik dalam Perspektif Ajaran Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
3) Persatuan Indonesia
4) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan
5) Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
(Kristiadi Dkk, 1983).
-38-
Etika Politik dalam Perspektif Ajaran Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
-39-
Etika Politik dalam Perspektif Ajaran Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
-40-
Etika Politik dalam Perspektif Ajaran Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
-41-
Etika Politik dalam Perspektif Ajaran Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
-42-
Etika Politik dalam Perspektif Ajaran Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
3) Masa Reformasi
-43-
Etika Politik dalam Perspektif Ajaran Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
-44-
Etika Politik dalam Perspektif Ajaran Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
-45-
Etika Politik dalam Perspektif Ajaran Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
-46-
Etika Politik dalam Perspektif Ajaran Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
-47-
Etika Politik dalam Perspektif Ajaran Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
-48-
Etika Politik dalam Perspektif Ajaran Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
-49-
Etika Politik dalam Perspektif Ajaran Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
-50-
Etika Politik dalam Perspektif Ajaran Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
-51-
Etika Politik dalam Perspektif Ajaran Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
-52-
Etika Politik dalam Perspektif Ajaran Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
-53-
Etika Politik dalam Perspektif Ajaran Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
Esa, dan murid memiliki hak yang sama dengan murid yang
mempelajari agama. Belum diberikan dalam prosesnya. dasar
agama dan kepercayaan yang dikenal sebagai organisasi
kemasyarakatan (orkemas).
Formasi spiritual secara bertahap diakui. Komunitas
Parmalim Sumatera Utara memiliki rekam jejak yang terbukti
dalam memberikan pendidikan spiritual kepada anak-anak.
Setelah lama melakukan lobi dengan LSM, sekolah tempat
anak-anaknya belajar kini sepakat untuk di didik di
Penghayat (Parmalim) oleh masyarakat. Tidak semua orang
menyukai perkembangan baru, tetapi sebagian besar
menyukainya. Mereka yang tersebar di berbagai tempat dan
yang syafaatnya belum sampai kepada mereka, belum
menunggu. Di sisi lain, kata dia, umat beragama harus terus
berjuang untuk bisa menjalankan hak atas pendidikan yang
diatur dalam Permendikbud. Lebih penting lagi,
Permendikbud membutuhkan sosialisasi yang luas, bahkan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Dinas
Ketuhanan dan Adat secara aktif mensosialisasikan
Permendikbud, beserta peraturan-peraturan lain yang
menjamin hak-hak penganut agama leluhur.
-54-
Etika Politik dalam Perspektif Ajaran Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
-55-
Etika Politik dalam Perspektif Ajaran Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
Bab 3
Sistem Etika Politik
Wildhan & Desi M
-56-
Etika Politik dalam Perspektif Ajaran Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
-57-
Etika Politik dalam Perspektif Ajaran Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
-58-
Etika Politik dalam Perspektif Ajaran Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
-59-
Etika Politik dalam Perspektif Ajaran Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
Persatuan Indonesia.
-60-
Etika Politik dalam Perspektif Ajaran Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
-61-
Etika Politik dalam Perspektif Ajaran Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
-62-
Etika Politik dalam Perspektif Ajaran Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
-63-
Etika Politik dalam Perspektif Ajaran Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
-64-
Etika Politik dalam Perspektif Ajaran Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
-65-
Etika Politik dalam Perspektif Ajaran Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
-66-
Etika Politik dalam Perspektif Ajaran Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
1) Parmalim
-67-
Etika Politik dalam Perspektif Ajaran Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
-68-
Etika Politik dalam Perspektif Ajaran Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
-69-
Etika Politik dalam Perspektif Ajaran Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
-70-
Etika Politik dalam Perspektif Ajaran Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
-71-
Etika Politik dalam Perspektif Ajaran Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
-72-
Etika Politik dalam Perspektif Ajaran Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
-73-
Etika Politik dalam Perspektif Ajaran Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
Bab 4
Pancasila Sebagai sumber
Etika
Wildhan & Lastiur
A. Nilai-nilai Pancasila
-75-
Etika Politik dalam Perspektif Ajaran Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
-76-
Etika Politik dalam Perspektif Ajaran Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
3) Nilai Vitalitas
Nilai ini melekat pada semua makhluk hidup,
yaitu mengenai daya hidup, kekuatan hidup dan
pertahanan hidup semua makhluk. Nilai ini
tercermin pada sila ketiga dan keempat dalam
pancasila yaitu “Persatuan Indonesia” dan
“Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/
perwakilan”.
4) Nilai Moral
Nilai ini melekat pada prilaku hidup semua
manusia, seperti asusila, perangai, akhlak, budi
pekerti, tata adab, sopan santun, yang tercermin
pada sila kedua Pancasila yaitu “Kemanusiaan yang
adil dan Beradab”.
5) Nilai Materil
Nilai ini melekat pada semua benda-benda
dunia. Yang wujudnya yaitu jasmani, badani,
lahiriah, dan kongkrit. Yang tercermin dalam sila
kelima pancasila yakni “Keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia”.
-77-
Etika Politik dalam Perspektif Ajaran Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
-78-
Etika Politik dalam Perspektif Ajaran Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
-79-
Etika Politik dalam Perspektif Ajaran Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
-80-
Etika Politik dalam Perspektif Ajaran Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
-81-
Etika Politik dalam Perspektif Ajaran Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
-82-
Etika Politik dalam Perspektif Ajaran Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
-83-
Etika Politik dalam Perspektif Ajaran Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
-84-
Etika Politik dalam Perspektif Ajaran Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
-85-
Etika Politik dalam Perspektif Ajaran Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
-86-
Etika Politik dalam Perspektif Ajaran Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
-87-
Etika Politik dalam Perspektif Ajaran Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
-88-
Etika Politik dalam Perspektif Ajaran Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
-89-
Etika Politik dalam Perspektif Ajaran Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
-90-
Etika Politik dalam Perspektif Ajaran Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
e. Etika Keilmuan
-91-
Etika Politik dalam Perspektif Ajaran Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
f. Etika Lingkungan
-92-
Etika Politik dalam Perspektif Ajaran Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
-93-
Etika Politik dalam Perspektif Ajaran Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
-94-
Etika Politik dalam Perspektif Ajaran Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
-95-
Etika Politik dalam Perspektif Ajaran Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
-96-
Etika Politik dalam Perspektif Ajaran Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
-97-
Etika Politik dalam Perspektif Ajaran Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
-98-
Etika Politik dalam Perspektif Ajaran Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
-99-
Etika Politik dalam Perspektif Ajaran Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
-100-
Etika Politik dalam Perspektif Ajaran Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
-101-
Etika Politik dalam Perspektif Ajaran Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
-102-
Etika Politik dalam Perspektif Ajaran Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
-103-
Etika Politik dalam Perspektif Ajaran Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
-104-
Etika Politik dalam Perspektif Ajaran Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
Bab 5
Manifestasi Etika Politik
Dedi P. & Desi M.
-105-
Etika Politik dalam Perspektif Ajaran Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
-106-
Etika Politik dalam Perspektif Ajaran Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
-107-
Etika Politik dalam Perspektif Ajaran Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
-108-
Etika Politik dalam Perspektif Ajaran Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
-109-
Etika Politik dalam Perspektif Ajaran Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
-110-
Etika Politik dalam Perspektif Ajaran Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
-111-
Etika Politik dalam Perspektif Ajaran Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
3. Parmalim
4. Ak. Perjalanan
-112-
Etika Politik dalam Perspektif Ajaran Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
-113-
Etika Politik dalam Perspektif Ajaran Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
-114-
Etika Politik dalam Perspektif Ajaran Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
-115-
Etika Politik dalam Perspektif Ajaran Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
1) Gotong Royong
Gambar 5. 1 (sumber:
https://www.orangperak.com/amalan-usung-
rumah-yang-kian-dilupakan.html) Tradisi
Marakka Bola
-116-
Etika Politik dalam Perspektif Ajaran Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
-117-
Etika Politik dalam Perspektif Ajaran Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
-118-
Etika Politik dalam Perspektif Ajaran Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
-119-
Etika Politik dalam Perspektif Ajaran Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
-120-
Etika Politik dalam Perspektif Ajaran Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
-121-
Etika Politik dalam Perspektif Ajaran Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
-122-
Etika Politik dalam Perspektif Ajaran Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
-123-
Etika Politik dalam Perspektif Ajaran Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
-124-
Etika Politik dalam Perspektif Ajaran Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
b. Menentukan Kebijakan
Paguyuban Budaya Bangsa dalam
menentukan kebijakan tetap menggunakan sistem
demokrasi yaitu musyawarah mufakat sebagai
keputusan tertinggi. Dalam pemaknaan
musyawarah tersebut tidak lepas dari falsafah
Pancasila dan ajaran luhur, yang dimana saling
-125-
Etika Politik dalam Perspektif Ajaran Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
-126-
Etika Politik dalam Perspektif Ajaran Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
3) Parmalim
Dalam ajaran parmalim yang dijelaskan oleh
Marubat Sitorus, Sekretaris Jendral Parmalim, bahwa
pada dasarnya manifestasi etika politik ini bukan
hanya untuk parmalim namun lebih kepada
masyarakat batak khususnya batak toba dimana
organisasi dalam masyarakat yang generik. Bahwa
tujuan dibentuk dari musyawarah masyarakat
parmalim dengan konsep “sijuguk simarata molo dung
disi raja naung disi do ompunta debata” Yang
maknannya jika para orang tua sudah berada di
tempat musyawarah maka Tuhan sudah hadir
ditempat musyawarah tersebut. setiap tempat kodrat
lahir yang di ketahui garis keturunan dan tanda-tanda
kebijaksanaan sebagai seorang pemimpin.
Pelaksanaan manifestasi etika politik adalah
cualerif komunitas bahwa setiap unit memiliki
kemerdekaan masih berberbeda, desa memiliki aturan
sendiri bahkan sampai unit kecil seperti huta, horja,
-127-
Etika Politik dalam Perspektif Ajaran Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
-128-
Etika Politik dalam Perspektif Ajaran Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
Daftar Pustaka
-123-
Etika Politik dalam Perspektif Ajaran Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
Handoyo, E., Si, M., Munandar, M. A., & Sos, S. (n.d.). Etika
politik.
-124-
Etika Politik dalam Perspektif Ajaran Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
-125-
Etika Politik dalam Perspektif Ajaran Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
-126-
Etika Politik dalam Perspektif Ajaran Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
Riastuti, D., Dovi, F., Wasono, J. S., Sitorus, L., & Apriyatin,
D. N. (2022). Dalam Perspektif Kepercayaan Terhadap
Tuhan Yang Maha Esa.
-127-
Etika Politik dalam Perspektif Ajaran Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
10.1016/j
-128-
Etika Politik dalam Perspektif Ajaran Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
Glosarium
Abangan : Abangan adalah orang yang tidak
menjalankan peribadatan yang
diwajibkan menurut syariat, ritual
keagamaan berdasarkan tradisi lokal.
Agraris : Sebutan yang ditujukan untuk suatu
negara dengan penduduk yang
sebagian besar bekerja di bidang
pertanian memiliki lahan dan
dukungan yang positif dari alam.
Akulturasi : Proses adaptasi kebudayaan dengan
tetap mempertahankan kebudayaan
lama
Animisme : Sistem pemujaan terhadap roh leluhur
Antroposentris : Teori etika lingkungan yang
memandang manusia sebagai pusat
dari sistem alam semesta. Manusia
dan kepentingannya dianggap yang
paling menentukan dalam tatanan
ekosistem dan dalam kebijakan yang
diambil dalam kaitan dengan alam
Arabisasi : Proses yang meliputi perubahan
bahasa yang digunakan sebagai
administrasi pemerintahan, pada
awalnya menggunakan bahasa Yunani
beralih ke bahasa Arab.
Asimilasi : Penyesuaian atau peleburan sifat asli
yang dimiliki dengan sifat lingkungan
sekitar
Bahari : Bahari sama dengan
-129-
Etika Politik dalam Perspektif Ajaran Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
-130-
Etika Politik dalam Perspektif Ajaran Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
-131-
Etika Politik dalam Perspektif Ajaran Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
-132-
Etika Politik dalam Perspektif Ajaran Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
-133-
Etika Politik dalam Perspektif Ajaran Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
-134-
Etika Politik dalam Perspektif Ajaran Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
-135-
Etika Politik dalam Perspektif Ajaran Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
-136-
Etika Politik dalam Perspektif Ajaran Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
Indeks
A
H
Abangan, 128, 130
Agraris, 128 Heterogen, 129
Akulturasi, 128 Hinduisme, 19, 129
Animisme, 128
Antroposentris, 128 I
Arabisasi, 128
Asimilasi, 129 Immanent, 130
inklusivitas, 61
Integralistik, 130
B
Bahari, 129 J
Brahmana, 129
Jagad gumelar, 130
D
K
demokrasi, 58, 60, 61, 63
derivasi, 59 Kaum abangan, 130
Diskriminasi, 55 Kaum kebatinan, 130
Kawulo gusti, 131
Keluhuran, 131
E Kerohanian monistis, 131
Ekslusifitas, 129 Kerohanian theosentris, 131
Eksplisit, 129 Kodrat alam, 131
Empiris, 129 Koeksistensi, 132
esensial, 57 Komprehensif, 132
Kontinuitas, 132
F
L
falsafah, 57, 60, 65, 84, 97, 100
Feodalisme, 129 legitimasi, 59, 63
filosofis, 57, 61
M
G
mayoritas, 58
Globalisasi, 103 Mengaktualisasikan, 94
minoritas, 58
-137-
Etika Politik dalam Perspektif Ajaran Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
Monotheis, 132 S
moral, 37, 40, 59, 61, 64, 66, 69, 84, 85,
86, 89, 98, 100, 101, 102, 103, 114 Samadhi, 134
Moralitas, 84 Santri, 134
Moril, 132 Sepi Ing Pamrih Rame Ing Gawe, 74
Sesanti, 118, 127, 134
O Simposium, 120, 134
Sinkretisme, 134
Orde Baru, 34, 35, 37, 38, 132 Sistematis, 134
Orde lama, 132 Sosio kultural, 134
Otentik, 133 Spiritual, 76
spiritualitas, 61, 68
P Struktur sosial (Sociale structuur), 134
Pantheis, 133
T
Partai politik, 133
Pempribumian, 133 teokrasi, 60
Persepektif, 133 Terminologis, 135
Philosophische grondslag, 133 Totaliter, 135
Transenden, 135
R
U
Rasional, 133
Reinterpretasi, 133 Up-to-date, 135
Rekomendasi, 133
religius, 92, 93 Y
Roh insani, 133
Roh mutlak, 133 Yuridis formal, 135
-138-
Etika Politik dalam Perspektif Ajaran Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
Biodata Penulis
Nama lengkap : Dedi Priyono
Tempat / tanggal lahir : Nusawungu, 29 April 1996
Alamat : Pekon Nusawungu, Kec. Banyumas,
Kab. Pringsewu
Organisasi/paguyuban : Paguyuban Budaya Bangsa (PBB)
Status : Mahasiswa S1 Pendidikan Kepercayaan
Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
Fakultas Bahasa dan Budaya
Universitas 17 Agustus 1945 Semarang
Riwayat berorganisasi :
Dedi Priyono
-139-
Etika Politik dalam Perspektif Ajaran Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
-140-
Etika Politik dalam Perspektif Ajaran Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
Desi Riastuti
-141-
Etika Politik dalam Perspektif Ajaran Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
-142-
Etika Politik dalam Perspektif Ajaran Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
-143-
Etika Politik dalam Perspektif Ajaran Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
Wildhan
-144-
Etika Politik dalam Perspektif Ajaran Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
-145-