Anda di halaman 1dari 6

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN

KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)

Kantor: Gedung H lt 4 Kampus, Sekaran,


Gunungpati, Semarang 50229

Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek


I: (024) 8508001 Website: www.unnes.ac.id - E-
mail: unnes@unnes.ac.id
FORMULIR

SOAL UJIAN
Tanggal Terbit Review Kajur/Kaprodi
No.
Dokumen Tgl Tanda
1 September 2012 Tangan
No. Revisi 02 Hal 1 dari 1
FM-02-AKD-
19

MID SEMESTER

Nama Mata Kuliah : Politik dan Hukum

SKS : 2 SKS

Semester/Tahun : Genap/2022

Prodi/Jurusan : S1 Ilmu Politik/Politik dan Kewarganegaraan

Pengampu : Slamet Sumarto, Natal Kristiono,

Hari/Tanggal : Selasa, 28 Maret 2022

Petunjuk

1. Semua soal dijawab


2. Soal Bersifat Open Book
3. Jawaban yang terindikasi plagiasi / menyontek peserta ujian lain akan digagalkan atau
diberi nilai E.
4. Jawab sebanyak mungkin yang Saudara bisa.
5. Tulis sumber referensi yang anda gunakan dalam mengerjakan soal ini!

Soal

1. Politik dan Hukum telah menjadi suatu bidang kajian tersendiri dalam pohon Ilmu Politik,
dan akhir-akhir ini menjadi bidang kajian yang penting untuk diketahui oleh Praktisi dan
Akademisi bidang politik. Jelaskan pengertian ruang lingkup, metode pendekatan yang
digunakan dan hubungannya dengan cabang-cabang Ilmu Politik lainnya !
Politik hukum sebagai kebijakan dasar yang menentukan arah, bentuk, maupun isi
dari hukum yang akan dibentuk. Dalam hal ini kebijakan tersebut dapat berkaitan
dengan pembentukan hukum, penerapan hukum, dan penegakannya sendiri.
Rumusan norma hukum yang eksplisit dalam wujud perundang-undangan tidak
jarang malah terkesan kaku dan limitatif, meski dalam pengimplementasiannya
masih terbuka peluang bagi hakim untuk melakukan interpretasi, mengingat
kodifikasi norma hukum apa pun memang tercipta dengan kondisi yang selalu tidak
lengkap. Metode yang digunakan dalam politik hukum salah satunya adalah
pendekatan filosofis yaitu pendekatan yang digunakan berdasarkan nilai nilai
filsafat Pancasila, ada juga pendekatan sosiologis yaitu pendekatan yang dilakukan
berdasarkan perkembangan prilaku yang terjadi dimasyarakat.
2. Menurut Prof. Dr. Bagir Manan, S.H. MCL politik dan hukum dapat dibedakan menjadi
politik pembentukan hukum dan politik penegakan hukum. Saudara kemukakan perbedaan
politik pembentukan hukum dalam negara yang mempraktikkan sistem pemerintahan
presidensial dengan negara yang mempraktikkan sistem pemerintahan parlementer.
Kemukakan pula perbedaan praktik yang secara umum dilakukan di negara-negara yang
menggunakan sistem presidensial dengan yang terjadi di Indonesia terutama setelah
perubahan UUD 1945!
Presidensial
(1) DPR memegang kekuasaan membentuk undang-undang.
(2) Setiap rancangan undang-undang dibahas oleh Dewan Perwakilan Rakyat dan
Presiden untuk mendapat persetujuan bersama.
(3) Jika rancangan undang-undang itu tidak mendapat persetujuan bersama,
rancangan undang-undang itu tidak boleh diajukan lagi dalam persidangan Dewan
Perwakilan Rakyat masa itu.
(4) Presiden mengesahkan rancangan undang-undang yang telah disetujui
bersama untuk menjadi undang-undang.
(5) Dalam hal rancangan undang-undang yang telah disetujui bersama tersebut
tidak disahkan oleh Presiden dalam waktu tiga puluh hari semenjak rancangan
undang-undang tersebut disetujui, rancangan undang-undang tersebut sah menjadi
undang-undang dan wajib diundangkan.

Parlementer
karakteristik sistem parlementer dalam sistem pemerintahan di Indonesia pasca
amandemen Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia dalam
ketatanegaraan di Indonesia mengakibatkan pertama, suara Presiden tidak bersifat
tunggal sebagai kepala pemerintahan. Keadaan pemerintahan Presiden dan Wakil
Presiden sebagai syarat bila dengan partai politik atau gabungan partai politik.
Kedua, Dalam sistem kepartaian multi partai berimplikasi pada keputusan dan
kebijakan eksekutif dan legislatif tidak sejalan karena adanya tarik ulur
kepentingan politik didalam penyusunan kabinet. Partai dominan dalam legislatif
adalah partai lawan dari Presiden pada saat koalisi apabila pemilihan umum.
Ketiga, Apabila dalam legislatif, komposisi koalisi DPR yang demikian adalah
partai politik yang menjadi lemahnya Presiden pada saat pemilihan Presiden,
maka akan menyulitkan Presiden dealam mengambil kebijakan. Keempat, adanya
pertimbangan dan persetujuan DPR dalam beberapa keputusan eksekutif, juga
akan dapat menghambat kebijakan Presiden
3. Coba Saudara jelaskan secara singkat hubungan antara sistem hukum dengan sistem yang
lebih luas, yaitu super system yang terdiri dari berbagai sistem, seperti sistem politik,
ekonomi, sistem ilmu pengetahuan dan teknologi dan lainnya!
Menurut Lawrence M. Friedman dalam hukum terdapat tiga unsur penting yaitu
subtansial, struktural, dan kultural. Kultural sebagai salah satu unsur yang
bersinggungan dengan sistem sistem diatas, saat pembentukaan sistem hukum
diperlukan adanya kesuaian dengan kebutuhan masyarakat yang mengaharuskan
adanya perhatian atau fokus terhadap sistem sistem lainnya, yang membuat sistem
huku dan sistem lainnya menjadi bersinggungan.
4. Legitimasi perundang-undangan sangat tergantung dari nilai-nilai yang harus dipenuhi
oleh produk hukum itu sendiri. Jelaskan nilai-nilai apa yg harus dipenuhi supaya
perundang-undangan yang dibentuk di Indonesia dikatakan “legitimit”!
 Produk UU harus predictability maksudnya produk tersebut mampu
memprediksi kemungkinan yapa saja ang terjadi pada masa depan.
 UU harus mampu menciptakan stability atau yang biasa disebut
keseimbangan UU seharusnya bisa menyeimbangkan kepentingan-
kepentingan yang ada dan berbeda dari berbagai pihak.
 UU harus mengandung unsur fairness. UU akan adil karena hakekat
hukum dan UU adalah keadilan
5. Sebutkan 4 definisi Politik dan Hukum yang saudara ketahui dan berikan penjelasan
mengenai persamaan dan perbedaannya !
Menurut Padmo Wahjono politik hukum adalah kebijakan dasar yang menentukan
arah, isi atau bentuk hukum yang akan dibuat. Menurut Teuku Mohammad Radhie
mendefinisikan politik hukum sebagai suatu pernyataaan kehendak penguasa negara
mengenai hukum yang berlaku di wilayahnya dan mengenai arah perkembangan hukum
yang dibangun. Satjipto Rahardjo mendefinisikan politik hukum sebagai aktivitas memilih
dan cara yang hendak dipakai untuk mencapa suatu tujuan sosial dengan hukum tertentu di
dalam masyarakat. Soedarto mengemukakan kembali bahwa politik hukum merupakan
upaya untuk mewujudkan peraturan-peraturan yang baik sesuai dengan keadaan dan situasi
pada suatu waktu.
6. Sering disebut pembangunan Politik dan Hukum Nasional Indonesia tertinggal dari
pembangunan bidang yang lain. Jelaskan menurut pendapat saudara tentang hal ini.
penjelasan meliputi :
a) Bagaimana proses pembangunan politik dan Hukum Nasional Indonesia direncanakan
dan dilakukan
Proses pembangunan politik dan hukun indonesia direncanakan melalui tahapan
dan mekanisme diantaranya :
1. Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menenagah Nasional (RPJMN)
2.Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
3. Penyusunan Undang-Undang dan pemerintah
b) Prinsip-prinsip dasar pembentukan
Ada beberapa prinsip-prinsip yang menjadi dasar pembentukan politik dan hukum
nasional Indonesia, di antaranya:

1. Kedaulatan rakyat: Prinsip ini menempatkan rakyat sebagai pemegang


kekuasaan tertinggi dalam negara. Hal ini tercermin dalam pembentukan UUD
1945 yang menjadikan rakyat sebagai subjek utama dalam pemerintahan Indonesia.

2. Negara hukum: Prinsip ini menegaskan bahwa hukum adalah landasan dalam
pelaksanaan kekuasaan negara. Seluruh warga negara, termasuk penguasa, harus
tunduk pada hukum yang sama dan diatur oleh peraturan hukum yang berlaku.

3. Persatuan dan kesatuan: Prinsip ini menegaskan pentingnya menjaga persatuan


dan kesatuan bangsa Indonesia. Hal ini tercermin dalam semboyan Bhinneka
Tunggal Ika yang artinya "berbeda-beda tetapi tetap satu" serta dalam Pancasila
yang mengutamakan persatuan dan kesatuan sebagai salah satu sila.

4. Keseimbangan kekuasaan: Prinsip ini menegaskan pentingnya menjaga


keseimbangan kekuasaan antara eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Hal ini
bertujuan untuk mencegah adanya penyalahgunaan kekuasaan dan menjamin
pengambilan keputusan yang adil.

5. Kesejahteraan sosial: Prinsip ini menempatkan kesejahteraan rakyat sebagai


tujuan utama dari pembangunan nasional. Negara bertanggung jawab untuk
memenuhi hak-hak rakyat dan meningkatkan kesejahteraan sosial secara merata.

6. Gotong royong: Prinsip ini menekankan pentingnya kerjasama dan saling


membantu dalam kehidupan bermasyarakat. Hal ini tercermin dalam semangat
gotong royong yang menjadi bagian dari budaya masyarakat Indonesia.
7. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan: Prinsip ini mengatur sistem pemerintahan Indonesia
yang berdasarkan pada demokrasi. Rakyat memiliki hak untuk memilih dan dipilih
serta menentukan nasibnya sendiri dalam pemerintahan.
c) Prolegnas dan Prolegda sebagai Instrumen Pembangunan politik dan Hukum
prolegnas merupakan sarana pengendali dan pedoman pembentukan undang-
undang tingkat nasional yang mengikat lembaga lembaga berwenang yang ada untuk
berkontribusi dalam penyusunan undang undang. Sedangkan Prolegda dengan pengertian
yang sama namun ditingkat daerah, dibuat untuk memfokuskan pembangunan pada
daerahnya.
7. kemukakan arah politik dan hukum yang terdapat dalam Putusan Mahkamah Konstitusi
Nomor: 009-014/PUU-III/2005 yang menguji Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan
Notaris. Apakah putusan tersebut masih relevan untuk kebutuhan saat ini? Berikanlah
pendapat saudara mengapa Mahkamah Konstitusi juga menolak permohonan judicial
review formal yang diajukan pemohonan dalam Putusan No: 009-014 tersebut?
Sudah terhitung lebih dari 10 tahun sejak putusan tersebut terbit, tentunya beberapa
poin sudah tidak relevan.
Bahwa dalam ringkasa pustusan terdapat dua hal yang menjadi pertimbangan
mengapa mk menolat permohonan tersebut yaitu :
 bahwa hal itu hanya merupakan penilaian subjektif para Pemohon yang
tidak dapat dijadikan dasar dalam pertimbangan hukum. Lagipula dalam
persidangan para Pemohon mengakui bahwa permohonannya yang
berkaitan dengan Pasal 16 huruf k di atas hanya didorong oleh perasaan
risi (rikuh) karena notaris seolah-olah diperlakukan lebih istimewa daripada
pejabat negara dalam penggunaan lambang negara.

 bahwa ketentuan yang tercantum dalam Pasal 16 huruf k UU JN yang


telah
mengatur penggunaan lambang negara oleh notaris dalam undang undang, tidak
bertentangan dengan maksud yang terkandung dalam Pasal
36C UUD 1945 sepanjang hal itu digunakan dalam rangka pelaksanaan
tugasnya sebagai pejabat umum. Sementara itu, di luar tugasnya sebagai
pejabat umum, penggunaan cap/stempel yang memuat lambang negara,
tidak termasuk lingkup pelaksanaan Pasal 16 huruf k UU JN.
Kesimpulannya karena uu tersebut lebih akan megakibatkan lebih banyak
pihak yang diuntungkan daripada pihak yang dirugikan, makadari itu mk menolak
permohonan tersebut.
8. Dalam penegakan hukum penyalahgunaan narkoba kita mengenal undang-undang Nomor
35 Tahun 2009, jelaskan grand disain politik dan hukum dari undang-undang tersebut!
UU ini dibuat untuk memberantas peredaran, penyalahgunaan, dan produksi
narkotika di Indonesia dengan cara : melakukan sosialisasi terkait bahaya
narkotika, tegasnya penegak hukum terhadap pengedar, rehabilitasi dan pemulihan
bagi pengguna narkoba, den pengembangan sistem penanganan narkotika yang
terpadu dan berkesinambungan melalui kerjasama anatara pemerintah, masyarakat,
dan instansi terkait.

Selamat bekerja!

References
(n.d.). Retrieved from
https://www.mkri.id/public/content/persidangan/putusan/Putusan014PUUIII2005tgl13
0905ttgJabNotaris.pdf.

Dr. Isharyanto, S. H. (2016). Politik Hukum. Perum Triyagan Regency Blok A No 1, Mojolaban:
bebuku publisher.

Farida, E. (2019). ARTI DAN RUANG LINGKUP POLITIK HUKUM DALAM TAKSONOMI ILMU.
QISTIE.

http://repo.iain-tulungagung.ac.id/16726/5/BAB%20II.pdf. (n.d.).

Indonesia, p. h. (2020). Prof Moh Mahfud MD. depok: Rajawali Pers.

M.Hum, Manan, P. D., S.H., & S.IP. (2020). Dinamika Politik hukum di Indonesia. Publikasi IAIN
Batusangkar.

Anda mungkin juga menyukai