Uji Validitas Dan Reliabilitas
Uji Validitas Dan Reliabilitas
Memang benar, dan itu penting agar hasil penelitian bukan hanya sekedar
berupa tulisan semata dan tetap berada pada koridor ilmiah. Artinya, jika
metode tersebut diulang oleh orang lain, akan tetap mendapatkan hasil yang
serupa.
Coba Perhatikan dan ingat kembali bahwa di tahun 2000 rumah tangga yang
menggunakan telepon seluler secara kasat mata dapat dilihat bahwa hanya
rumah tangga yang tergolong menengah ke atas.
Tentu saja indikator telepon seluler sudah tidak relevan lagi untuk digunakan
dalam variabel kepemilikan aset dan perabot rumah tangga. Mungkin
demikian juga dengan televisi.
Namun untuk membuktikannya dengan pasti apakah valid dan fakta tersebut
realibel (dapat diandalkan), disinilah uji validitas dan realibilitas dibutuhkan.
Agar secara ilmiah dan beralasan bahwa instrumen yang pernah dipakai
orang lain dalam penelitiannya masih bisa digunakan dalam penelitian anda.
Begitu juga jika panjang Jalan Trans Papua di ukur dengan menggunakan
penggaris. Meskipun sama-sama merupakan alat ukur yang bisa digunakan
mengukur berat dan panjang tetapi kenyataannya tidak seharusnya. Mengapa
tidak menggunakan alat ukur yang semestinya?
Jadi instrumen yang akan kita gunakan harus memenuhi kriteria lulus uji
validitas dan reliabilitas. Artinya tidak semata-mata hanya
mempertimbangkan aspek dapat mengukur tetapi juga aspek layak untuk
digunakan mengukur.
Baca Juga: Contoh Soal Uji Chi Square: Syarat dan Tabel Acuannya
Untuk itu perlu dipahami apa yang dimaksud dengan uji validitas dan
reliabilitas agar sebuah data penelitian bisa kita gunakan sebagaimana
mestinya.
Uji Validitas
Uji validitas merupakan keadaan yang menggambarkan apakah instrumen
yang yang kita gunakan mampu mengukur apa yang akan kita ukur. Hasil
yang diperoleh dari uji validitas adalah suatu instrumen yang valid atau sah.
A. Validitas Eksternal
Validitas eksternal merupakan validitas yang dilihat berdasarkan hubungan
dengan kategori tertentu. Tinggi-rendahnya koefisien validitas instrumen
bergantung pada hasil perhitungan koefisien korelasi
Untuk itu kita harus memahami formulasi koefisien korelasi. Masih ingatkah
koefisien korelasi? Bagaimana bentuk rumusnya?
rxy=∑xy(∑x2)(∑y2)√
Dimana,
x=X−X¯¯¯¯= dan
y=Y−Y¯¯¯¯=, sehingga
rxy=n(∑xy)−(∑x∑y)[n∑x2−(∑x)2][n∑y2−(∑y)2]√
dimana:
rxy= koefisien korelasi
n= jumlah sampel
x= Cari tempat pernyataan
y= skor total item pernyataan
∑x= jumlah skor item pernyataan
∑y= jumlah skor total item ternyata
∑xy= jumlah perkalian x dan y
B. Validitas teoritik/ Internal
Keadaan dimana instrumen penelitian yang digunakan memiliki kesesuaian
antara item-item atau butir-butir pertanyaan dengan instrumen secara
keseluruhan.
Validitas isi menunjukkan sejauhmana butir pertanyaan dalam suatu tes atau
instrumen mampu mewakili secara keseluruhan dan proporsional terhadap
perilaku sampel yang dikenai tes tersebut1.
Ukuran luar ini seharusnya memiliki hubungan teoritis dengan variabel yang
mestinya diukur. Misalkan pengukuran yang dilakukan diwaktu yang
sama (Concurrent validity). Concurrent validity mengacu pada pengukuran-
pengukuran yang diambil pada waktu yang sama atau lebih kurang sama.
3. Validitas Konstruk
Butir (item) pernyataan atau pertanyaan dikatakan valid jika r hitung > r
tabel.
Hipotesis:
Kategori Validitas
Secara keseluruhan suatu instrumen akan dikatakan valid apabila memenuhi
nilai sebagai berikut:
Misalkan seperti contoh kasus kemiskinan diatas, salah satu indikator yang
memiliki perubahan yang sedikit, kemungkinan besar adalah “konsumsi
karbohidrat”. Indikator ini masih mungkin tetap dapat digunakan hingga saat
ini.
Teknik Paralel
Teknik ini sering juga disebut sebagai teknik double test double trial.
2. Realibilitas Internal
Reliabiltas internal merupakan pengujian yang dilakukan cukup satu kali.
Terdapat beberapa teknik mencari reliabilitas, yang mana pemilihan teknik
tersebut dbergantung pada sifat atau karakteristik data.
A. Metode Spearman-Brown
Langkah:
Kelompokkan skor-skor menjadi dua berdasarkan belahan bagian soal, baik
ganjil-genap maupun awal-akhir.
Rumus Spearman-Brown:
r11=2×r1212(1+r1212)
Dimana:
r11=2×(1−V1+V2Vt)
Keterangan:
Rumus:
r11=1−VdVt
Keterangan:
D. Metode K-R 20
Syarat:
Rumus:
r11=(kk−1)(Vt−∑pqVt)
Keterangan:
E. Metode K-R 21
Syarat: data yang digunakan merupakan instrumen dengan skor 1 dan 0
Rumus:
r11=(kk−1)(1−M(k−M)kV1)
Keterangan :
F. Metode Hoyt
Rumus:
r11=1−VsVtataur11=Vr−VsVs
keterangan:
Syarat:
Rumus:
r11=[k(k−1)][1−∑σ2bσ2t]
Keterangan:
Daftar Pustaka:
1Gregory (2000)
2Gary Groth-Marnat, (2009)
3Djaalidan Pudji (2008)
5Singarimbun (1989)