Anda di halaman 1dari 5

Kinetika Koagulasi Protein pada Pembuatan Tahu dengan Menggunakan...

(AA Rizqi, dkk)

KINETIKA KOAGULASI PROTEIN PADA PEMBUATAN TAHU DENGAN


MENGGUNAKAN ENZIM PAPAIN

Ayu Ardhia Rizqi*, Faridah1, Elwina1


DIV Teknologi Kimia Industri, Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Lhokseumawe
1
Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Lhokseumawe
Jl. Banda Aceh-Medan Km. 280 P.O. Box 90 Buketrata, Lhokseumawe 24301
E-mail: ayuardhiarizqi@gmail.com

Abstract

Enzymes are protein which are used as catalyst in biologycal systems and could lead to
changes of certain reactions. One of the enzymes that can be used to hydrolyze the proteins
is papain enzyme. This study aimed to determine the effect on the reaction kinetics combine
with the addition of the papain enzyme from papaya latex extraction. The soy milk
obtained from the extraction of soya in a was of soybeans that have been soaked ± 12
hours and then cleaned and blended with the addition of hot water for three times. The
ratio of weight of soya beans to water is 1 : 3. Further more, the soy milk was then heated
and coagulated at 70oC and added with concentration of the papain enzyme from papaya
latex extraction of 200, 600, and 1000 ppm concentration. The test results of reaction
kinetics are obtained by Km 25 and Vm 3.303 ppm/minute.

Keywords: tofu, kinetics reaction, papain enzyme

PENDAHULUAN dan reaksi tertentu. Hampir semua enzim yang


telah diketahui adalah protein sehingga enzim
Kinetika reaksi adalah cabang ilmu kimia merupakan biokatalisator yang dibentuk dari
yang mempelajari berlangsungnya suatu reaksi. molekul protein terutama yang berbentuk
Kinetika reaksi menggambarkan suatu studi globulan.
secara kuantitatif tentang perubahan – perubahan Enzim papain adalah enzim proteolitik
kadar terhadap waktu oleh reaksi kimia. yang terdapat pada getah tanaman papaya
Kecepatan reaksi di tentukan oleh kecepatan (cacica papaya L). secara umum yang dimaksud
terbentuknya zat hasil, dan kecepatan dengan papain adalah papain yang dimurnikan
pengurangan reaktan. Dalam ilmu kimia maupun papain yang masih kasar. Semua bagian
persamaan laju reaksi hanya dapat dinyatakan papaya seperti buah, daun, tangkai daun, dan
berdasarkan data hasil percobaan, dari data batang mengandung enzim papain dalam
tersebut akan didapat cara untuk menentukan getahnya, tetapi bagian yang paling banyak
orde reaksi dan konstata laju reaksi. mengandung enzim papain adalah buahnya.
Kinetika enzim dipengaruhi oleh laju Menurut Egrina Geantaresa [1] ekstrak
reaksi enzimatik. Faktor-faktor penting yang kasar enzim papain dari buah papaya dapat
mempengaruhi laju reaksi enzimatik adalah menggumpal susu dalam pembuatan keju
konsentrasi substrat dan enzim, demikian pula cottage. Pada penelitian ini digunakan ekstrak
faktor-faktor lain seperti pH, suhu, dan ada enzim papain dari getah buah pepaya sebagai
tidaknya kofaktor dan ion logam. Kajian bahan koagulan dalam proses pembuatan tahu
mengenai bagaimana suatu laju bergantung pada dan juga menentukan kinetika reaksi dari ekstrak
variabel-variabel yang diperoleh secara enzim papain dari getah buah pepaya dalam
percobaan dapat menyebabkan perbedaan proses pembuatan tahu sutra. Kinetika enzim
diantara mekanisme-mekanisme yang mungkin berkaitan dengan pengukuran laju reaksi
terjadi. enzimatik serta dengan faktor-faktor yang
Enzim merupakan katalisator dari sistem mempengaruhi laju tersebut [2] Faktor-faktor
biologis yang dapat menyebabkan perubahan penting yang mempengaruhi laju reaksi

15
Jurnal Teknologi, Vol. 16, No. 1, April 2016 : 15-19

enzimatik adalah konsentrasi substrat dan enzim, enzim papain sebanyak 200 , 400 , 600, 800, dan
pH, suhu dan adanya kofaktor ion logam. 1000 ppm. Selajutnya dilakukan penggumpalan
Pada Penelitian ini dipelajari kinetika pada suhu 700C selama 30 menit. Setelah terjadi
reaksi enzimatis dari enzim papain yang penggumpalan maka pemisahan dilakukan
memiliki potensi sebagai penggumpal, sehingga dengan menggunakan penyaringan yang
dapat digunakan sebagai bahan penggumpal mempunya lubang partikel kecil seperti halnya
pada proses pembuatan tahu. kain kasa / kain putih. Tahu dicetak sampai 30
menit. Tahu sutra dapat dikemas dan dianalisa

METODE
HASIL DAN PEMBAHASAN /
Bahan utama yang digunakan adalah
kacang kedelai; Enzim papain kasar dari getah Hasil penelitian menunjukkan bahwa
buah pepaya; Aquades; Natrium hidroksida penambahan berat kedelai dan konsentrasi enzim
(NaOH); Air mineral; Folin Ciocalteau (perekasi menunjukkan pengaruh nyata terhadap
Fenol); Na. K tartrat 1%; Tembaga sulfat konsenstrasi protein, yang menunjukkan bahwa
(CuSO4) 0,5%; Natrium Karbonat (Na2CO3) 2%. proses pembuatan tahu dari enzim papain
Alat yang digunakan adalah crusher; berjalan dengan baik. Hal ini ditunjukkan pada
ayakan -20+40 mesh, -40+60 mesh, -60+80 gambar 1 dimana rendemen terendah berada
mesh; ayakan getar retsch; oven; labu takar 50 pada berat kedelai 400 gr dan konsentrasi enzim
ml; beaker glass 1000 ml; erlenmeyer 250 ml, papain 380 ppm diperoleh nilai konsentrasi
500 ml; kuvet; spektrofotometer UV-Vis 6405; enzim papain 238.712. Dari hasil penelitian
pipet ukur 5 ml, 25 ml; timbangan analitik didapatkan kadar substrat setelah penambahan
DJ1002B; spatula; corong; kertas saring enzim yang dapat dilihat pada tabel 1, 2 dan 3.
whatman; jar test; ball pipet, shaker.
Tabel 1. Nilai kadar substrat yang telah
Persiapan Penelitian ditambahkan enzim dari menit 5 ke menit 30
 Pembuatan Ekstrak Papain kasar
Getah pepaya 20 gr. Ditambahkan 0,7 Waktu Konsentrasi Kadar substrat (ppm)
gram NaHSO3 dilarutkan 100 mL aquades (menit) enzim pada berat kedelai
kemudian diambil 80 mL. Getah pepaya yang papain 100, 300 dan 500 gr
sudah ditimbang 20 gr dicampurkan dengan (ppm)
NaHSO3 80 mL. Campuran diaduk. Dimasukkan 300.1 400.9 500.5
kedalam cawan petri sebanyak 10 mL, dan di 5 355.7 434.1 524.3
oven sampai kering pada suhu 80 OC. Getah 10 368.3 451.6 534.1
kering digerus dan ditumbuk sampai menjad 15 374.8 468.1 566.3
tepung papain. Dikemas 20 200 384.6 487.1 576.4
25 389.3 497.7 581.4
 Pembuatan Susu Kedelai (Umbang, 2011) 30 400.5 511.5 589.8
Biji kacang kedelai yang sudah dipilih
dilakukan penimbangan untuk mengetahui berat Tabel 2. Nilai kadar substrat yang telah
awal. Selanjutnya dilakukan perendaman selama ditambahkan enzim dari menit ke 5ke menit 30
1 malam hingga ukurannya membesar dan
empuk. Setelah itu, bersihkan kulit arinya. Lalu Waktu Konsentrasi Kadar substrat (ppm)
kacang kedelai ditimbang dan ditambahkan air (menit) enzim pada berat kedelai
panas 3 kali dari berat kedelai yang diblender ( papain 100, 300 dan 500 gr
1:3). Blender hingga halus lalu saring dengan (ppm) 332.9 366.5 606.5
kain putih atau kain kasa agar residunya terpisah.
Dan mendapatkan susu kedelai sehingga dapat 5 339.7 372.2 609.3
digunakan untuk proses selanjutnya 10 346.7 388.6 615.6
15 352.6 390.3 620.3
 Pembuatan Tahu sutra 20 600 359.1 394.7 626.7
Susu kedelai dimasukan kedalam beaker 25 362.3 398.7 633.1
glass. Lalu di pasteurisasi hingga 700 C , ketika 30 370.8 400.9 638.1
sudah mencapai titik didih 700C pipet ekstrak
Kinetika Koagulasi Protein pada Pembuatan Tahu dengan Menggunakan... (AA Rizqi, dkk)

Tabel 3. Nilai kadar substrat yang telah y = 7,3621x + 292,65 y = 0,985x + 580,05
ditambahkan enzim dari menit 5 ke menit 30 y = 0,9093x + 358,19
700

kadar protein (ppm)


600
Waktu Konsentrasi Kadar substrat (ppm) 500
(menit) enzim pada berat kedelai 400
papain 100, 300 dan 500 gr 300
200
(ppm) 301.8 356.4 574.9 100
5 309.4 364.7 587.9 0
10 328.7 367.3 592.1 0 10 20 30 40
15 372.9 597.3 waktu (menit)
1000 45 1000 ppm (100 gr)
2.4 1000 ppm (300 gr)
20 466.1 375.2 600.4
1000 ppm (500 gr)
25 472.1 380.9 603.5
30 491.1 385.4 607.7 Gambar 3. Kurva kadar protein

Dari data kadar substrat, maka dapat Dari persamaan pada gambar 1, 2, dan 3,
dibuat garis pada masing-masing kadar substrat dapat dinyatakan bahwa y = a + bx, dimana b
berdasarkan daripada waktu dari awal adalah slope dan dapat dinyatakan sebagai
penambahan enzim papain dapat dilihat pada kecepatan reaksi dari masing-masing konsentrasi
gambar 1, 2 dan 3 substrat. Apabila s adalah substrat (s) dan b
y = 3,1789x + 433,68 adalah kecepatan reaksi (v) dan dengan
y = 2,056x + 351,07 pengalihan persamaan Michelis-Menten, maka
700 y = 2,8771x + 525,29 dapat diperoleh data seperti yang dapat dilihat
600 pada tabel 4.
Kadar protein (ppm)

500 Dari data pengalihan persamaan yaitu


400
300 dengan menggunakan nilai 1/s dan 1/v, dibuat
200 lagi persamaan untuk mendapatkan nilai Km dan
100 Vm dari proses reaksi enzimatis sehingga
0 diperoleh kurva seperti yang terlihat pada
Waktu (menit)
0 10 20 30 gambar 4.
200 ppm (300 gr)
200 ppm (100 gr)
200 ppm (500 gr) 1,5

Gambar 1. Kurva kadar protein 1 y = 74,143x + 0,303


1/v

0,5
y = 1,2236x + 333,66
y = 1,0964x + 604,93
y = 1,1593x + 370,03
700 0
kadar protein (ppm)

600 0 0,005 1/s 0,01 0,015


500
400
300 Gambar 4. Plot persamaan Michaelis-Menten
200
100 Dari gambar 4 diperoleh persamaan yaitu
0 y = 74.14x + 0.303 dimana nilai a = 0.303 dan
0 20 40 nilai b = 74.14. Dari pengalihan persamaan
waktu (menit)
Michelis–Menten dapat diketahui bahwa nilai a
600 ppm (100 gr) = 1/Vmax dan nilai b = Km/Vmax. Sehingga
600 ppm (300 gr) dari persamaan tersebut dapat diperoleh
bahwasanya Vmax adalah 1/a dimana nilai a
adalah 0.303, maka nilai Vmax = 3.303
Gambar 2. Kurva kadar protein
ppm/menit, sedangkan nilai Km dapat diketahui
dengan metode substitusi nilai Vmax ke

17
Jurnal Teknologi, Vol. 16, No. 1, April 2016 : 15-19

persamaan nilai b = Km/Vmax, sehingga Km = kesetimbangan reaksi kearah kompleks ES.


b*Vmax, maka nilai Km adalah 25. Apabila nilai Km besar berarti enzim
mempunyai afinitas rendah terhadap substrat,
Tabel 4. Nilai kadar substrat (s) terhadap sehingga kesetimbangan reaksi kearah E + S.
kecepatan reaksi enzimatis (v) dan pengalihan Nilai Km yang diperoleh pada penelitian ini
persamaan Michaelis-Menten. adalah 25, nilai ini bisa dikatakan kecil sehingga
enzim papain pada penelitian ini mempunyai
Konsen- Berat s v 1/s 1/v afinitas yang tinggi terhadap substrat sehingga
trasi kedel (pp (ppm/ kesetimbangan reaksi lebih kearah pembentukan
enzim ai m) mnt) kompleks substrat enzim, sehingga produk yang
papain (gr) diperoleh mempunyai yield yang tinggi.
(ppm) Dari data yang diperoleh bahwa pada data
200 100 343. 2.056 0.00 0.5 tabel 1, 2 dan 3 kadar protein pada beberapa
1 2 tingkatan waktu meningkat secara signifikan dan
200 300 428. 3.178 0.00 0.5 mencapai produk tertinggi. Mungkin hal ini
9 2
dikarenakan waktu optimum yang dibutuhkan
200 500 519. 2.877 0.00 0.6
olehh pada menit ke 30 untuk membentuk
5 4
600 100 332. 1.223 0.00 0.6 produk dengan yield yang lebih besar.
9 5 Vmax atau kecepatan maksimum dari
600 300 366. 1.159 0.00 0.7 reaksi enzimatis ini diperoleh 3.303 ppm/menit
5 5 yang artinya pada kondisi optimum, enzim
600 500 606. 1.096 0.00 0.8 papain dapat mengubah substrat menjadi protein
5 7 sebesar 3.303 ppm tiap menitnya. Akan tetapi
1000 100 301. 7.362 0.00 0.6 perlu diingat, peningkatan konsentrasi substrat
8 5 tentu meningkatkan kecepatan laju reaksi,
1000 300 356. 0.909 0.00 1.1 karena ada saatnya semua enzim telah terjenuhi
4 1 oleh substrat sehingga kecepatan enzim menjadi
1000 500 574. 0.985 0.00 1.4 tetap.
9 3

Protein adalah bagian utama enzim yang KESIMPULAN


dihasilkan sel, maka semua hal yang dapat
mempengaruhi protein dan sel akan berpengaruh Berdasarkan hasil penelitian yang
terhadap reaksi enzimatik Seperti reaksi kimia diperoleh Km enzim papain pada hasil
pada umumnya, maka reaksi enzimatik penelitian ini kecil yaitu 25, sehingga afinitas
dipengaruhi oleh suhu. Kenaikan suhu optimum dari enzim papain dapat dikatakan tinggi. Dan
akan diikuti pula oleh kenaikan kecepatan reaksi Vmax enzim papain pada hasil penelitian ini
enzimatik. Kepekaan enzim terhadap suhu pada adalah 3.303 ppm/menit
keadaan suhu melebihi optimum menyebabkan
terjadinya perubahan fisikokimia protein
penyusun enzim. Umumnya enzim mengalami DAFTAR PUSTAKA
kerusakan (denaturasi) pada suhu diatas 50oC.
Walaupun demikian ada beberapa enzim yang [1] Geantaresa, E, dan FM, Titin S. 2010,
tahan terhadap suhu tinggi. Pada penelitian kali Pemanfaatan Ekstrak Kasar Papain Sebagai
ini, penambahan enzim dilakukan pada suhu 70 Koagulan Pembuatan Keju Cottage
o
C, dimana enzim papain tahan panas yang dapat Menggunakan Bakteri Streptococcus
bereaksi pada suhu tinggi. Thermophillus, Lactococcus Lactis,dan
Kecepatan reaksi enzimatik umumnya Leuconostoc Mesentroide. Jurnal Sains dan
dipengaruhi kadar enzim, jumlah enzim yang Teknologi Kimia, Vol 1 No 1 hal : 38-43.
terikat substrat (ES) dan konstanta Michaelis [2] Anonim. Tanpa Tahun. Mata Kuliah
(Km). Km menggambarkan kesetimbangan Pengetahuan Bahan Pangan.
disosiasi kompleks ES menjadi enzim dan http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/Dikta
substrat, nilai Km kecil berarti enzim t20%Pengetahuan%20Bahan%20Pangan.pd
mempunyai afinitas tinggi terhadap substrat f (18 Oktober 2012)
maka kompleks ES sangat bagus, sehingga
Kinetika Koagulasi Protein pada Pembuatan Tahu dengan Menggunakan... (AA Rizqi, dkk)

[3] Cahyadi.,2009, Teknik Pengolahan Kedelai [7] Okfrianty Yenny dkk. 2011. Pengaruh
Menjadi Tahu. Penambahan Enzim Protease Tanaman
[4] Citra P.U.,2012, Pemanfaatan Iles-iles Terhadap Sifat Organoleptik Daging Sapi
(Amorphohallus Oncophylus) Sebagai (Jurnal Sain Peternakan
Bahan Pengental Pada Pembuatan Tahu. Indonesia).http://jspi.web44.net/File/jspi/V
Jurnal Teknologi Kimia dan Industri. V0l 1. ol%206%202No%202.pdf(18 Oktober
No. 1, Hal : 79-85. 2012).
[5] Eni, H., 2009, Pemanfaatan Kultur [8] Purbowatiningrum., dkk, 2006, Koagulan
Pediococcus Acidilactici F-11 Penghasil Pada Pembuatan Tahu.
Bakteriosin Sebagai Penggumpal Pada [9] Umbang,A,R., 2011, Pengaruh Pengunaan
Pembuatan Tahu. Pascapanen. Vol 6. No. 1, Asam Cuka dan Substitusi Susu Kedelai
Hal :10-20. Terhadap Bau Tahu Susu.
[6] ISSN 2087-7412. Universitas Pendidikan
Indonesia.

19

Anda mungkin juga menyukai