Kinetika Koagulasi Protein Enzim Papain-2016
Kinetika Koagulasi Protein Enzim Papain-2016
Abstract
Enzymes are protein which are used as catalyst in biologycal systems and could lead to
changes of certain reactions. One of the enzymes that can be used to hydrolyze the proteins
is papain enzyme. This study aimed to determine the effect on the reaction kinetics combine
with the addition of the papain enzyme from papaya latex extraction. The soy milk
obtained from the extraction of soya in a was of soybeans that have been soaked ± 12
hours and then cleaned and blended with the addition of hot water for three times. The
ratio of weight of soya beans to water is 1 : 3. Further more, the soy milk was then heated
and coagulated at 70oC and added with concentration of the papain enzyme from papaya
latex extraction of 200, 600, and 1000 ppm concentration. The test results of reaction
kinetics are obtained by Km 25 and Vm 3.303 ppm/minute.
15
Jurnal Teknologi, Vol. 16, No. 1, April 2016 : 15-19
enzimatik adalah konsentrasi substrat dan enzim, enzim papain sebanyak 200 , 400 , 600, 800, dan
pH, suhu dan adanya kofaktor ion logam. 1000 ppm. Selajutnya dilakukan penggumpalan
Pada Penelitian ini dipelajari kinetika pada suhu 700C selama 30 menit. Setelah terjadi
reaksi enzimatis dari enzim papain yang penggumpalan maka pemisahan dilakukan
memiliki potensi sebagai penggumpal, sehingga dengan menggunakan penyaringan yang
dapat digunakan sebagai bahan penggumpal mempunya lubang partikel kecil seperti halnya
pada proses pembuatan tahu. kain kasa / kain putih. Tahu dicetak sampai 30
menit. Tahu sutra dapat dikemas dan dianalisa
METODE
HASIL DAN PEMBAHASAN /
Bahan utama yang digunakan adalah
kacang kedelai; Enzim papain kasar dari getah Hasil penelitian menunjukkan bahwa
buah pepaya; Aquades; Natrium hidroksida penambahan berat kedelai dan konsentrasi enzim
(NaOH); Air mineral; Folin Ciocalteau (perekasi menunjukkan pengaruh nyata terhadap
Fenol); Na. K tartrat 1%; Tembaga sulfat konsenstrasi protein, yang menunjukkan bahwa
(CuSO4) 0,5%; Natrium Karbonat (Na2CO3) 2%. proses pembuatan tahu dari enzim papain
Alat yang digunakan adalah crusher; berjalan dengan baik. Hal ini ditunjukkan pada
ayakan -20+40 mesh, -40+60 mesh, -60+80 gambar 1 dimana rendemen terendah berada
mesh; ayakan getar retsch; oven; labu takar 50 pada berat kedelai 400 gr dan konsentrasi enzim
ml; beaker glass 1000 ml; erlenmeyer 250 ml, papain 380 ppm diperoleh nilai konsentrasi
500 ml; kuvet; spektrofotometer UV-Vis 6405; enzim papain 238.712. Dari hasil penelitian
pipet ukur 5 ml, 25 ml; timbangan analitik didapatkan kadar substrat setelah penambahan
DJ1002B; spatula; corong; kertas saring enzim yang dapat dilihat pada tabel 1, 2 dan 3.
whatman; jar test; ball pipet, shaker.
Tabel 1. Nilai kadar substrat yang telah
Persiapan Penelitian ditambahkan enzim dari menit 5 ke menit 30
Pembuatan Ekstrak Papain kasar
Getah pepaya 20 gr. Ditambahkan 0,7 Waktu Konsentrasi Kadar substrat (ppm)
gram NaHSO3 dilarutkan 100 mL aquades (menit) enzim pada berat kedelai
kemudian diambil 80 mL. Getah pepaya yang papain 100, 300 dan 500 gr
sudah ditimbang 20 gr dicampurkan dengan (ppm)
NaHSO3 80 mL. Campuran diaduk. Dimasukkan 300.1 400.9 500.5
kedalam cawan petri sebanyak 10 mL, dan di 5 355.7 434.1 524.3
oven sampai kering pada suhu 80 OC. Getah 10 368.3 451.6 534.1
kering digerus dan ditumbuk sampai menjad 15 374.8 468.1 566.3
tepung papain. Dikemas 20 200 384.6 487.1 576.4
25 389.3 497.7 581.4
Pembuatan Susu Kedelai (Umbang, 2011) 30 400.5 511.5 589.8
Biji kacang kedelai yang sudah dipilih
dilakukan penimbangan untuk mengetahui berat Tabel 2. Nilai kadar substrat yang telah
awal. Selanjutnya dilakukan perendaman selama ditambahkan enzim dari menit ke 5ke menit 30
1 malam hingga ukurannya membesar dan
empuk. Setelah itu, bersihkan kulit arinya. Lalu Waktu Konsentrasi Kadar substrat (ppm)
kacang kedelai ditimbang dan ditambahkan air (menit) enzim pada berat kedelai
panas 3 kali dari berat kedelai yang diblender ( papain 100, 300 dan 500 gr
1:3). Blender hingga halus lalu saring dengan (ppm) 332.9 366.5 606.5
kain putih atau kain kasa agar residunya terpisah.
Dan mendapatkan susu kedelai sehingga dapat 5 339.7 372.2 609.3
digunakan untuk proses selanjutnya 10 346.7 388.6 615.6
15 352.6 390.3 620.3
Pembuatan Tahu sutra 20 600 359.1 394.7 626.7
Susu kedelai dimasukan kedalam beaker 25 362.3 398.7 633.1
glass. Lalu di pasteurisasi hingga 700 C , ketika 30 370.8 400.9 638.1
sudah mencapai titik didih 700C pipet ekstrak
Kinetika Koagulasi Protein pada Pembuatan Tahu dengan Menggunakan... (AA Rizqi, dkk)
Tabel 3. Nilai kadar substrat yang telah y = 7,3621x + 292,65 y = 0,985x + 580,05
ditambahkan enzim dari menit 5 ke menit 30 y = 0,9093x + 358,19
700
Dari data kadar substrat, maka dapat Dari persamaan pada gambar 1, 2, dan 3,
dibuat garis pada masing-masing kadar substrat dapat dinyatakan bahwa y = a + bx, dimana b
berdasarkan daripada waktu dari awal adalah slope dan dapat dinyatakan sebagai
penambahan enzim papain dapat dilihat pada kecepatan reaksi dari masing-masing konsentrasi
gambar 1, 2 dan 3 substrat. Apabila s adalah substrat (s) dan b
y = 3,1789x + 433,68 adalah kecepatan reaksi (v) dan dengan
y = 2,056x + 351,07 pengalihan persamaan Michelis-Menten, maka
700 y = 2,8771x + 525,29 dapat diperoleh data seperti yang dapat dilihat
600 pada tabel 4.
Kadar protein (ppm)
0,5
y = 1,2236x + 333,66
y = 1,0964x + 604,93
y = 1,1593x + 370,03
700 0
kadar protein (ppm)
17
Jurnal Teknologi, Vol. 16, No. 1, April 2016 : 15-19
[3] Cahyadi.,2009, Teknik Pengolahan Kedelai [7] Okfrianty Yenny dkk. 2011. Pengaruh
Menjadi Tahu. Penambahan Enzim Protease Tanaman
[4] Citra P.U.,2012, Pemanfaatan Iles-iles Terhadap Sifat Organoleptik Daging Sapi
(Amorphohallus Oncophylus) Sebagai (Jurnal Sain Peternakan
Bahan Pengental Pada Pembuatan Tahu. Indonesia).http://jspi.web44.net/File/jspi/V
Jurnal Teknologi Kimia dan Industri. V0l 1. ol%206%202No%202.pdf(18 Oktober
No. 1, Hal : 79-85. 2012).
[5] Eni, H., 2009, Pemanfaatan Kultur [8] Purbowatiningrum., dkk, 2006, Koagulan
Pediococcus Acidilactici F-11 Penghasil Pada Pembuatan Tahu.
Bakteriosin Sebagai Penggumpal Pada [9] Umbang,A,R., 2011, Pengaruh Pengunaan
Pembuatan Tahu. Pascapanen. Vol 6. No. 1, Asam Cuka dan Substitusi Susu Kedelai
Hal :10-20. Terhadap Bau Tahu Susu.
[6] ISSN 2087-7412. Universitas Pendidikan
Indonesia.
19