Anda di halaman 1dari 2

PT.

LABA FOREXINDO BERJANGKA


Anggota Bursa Berjangka Jakarta Anggota Kliring
Berjangka Indonesia
Pres Rilis Rupiah
Ibrahim Assuaibi Direktur PT.Laba Forexindo Berjangka
Presidium Ikatan Alumni Universitas Ibnu Caldun ( IlKA – UIC ) Jakarta Periode 2023-2028
Indeks dolar menguat di Selasa (0808.23)
Eksternal
1. Posisi dalam dolar dan pasar obligasi meningkat selama seminggu terakhir, dengan greenback naik untuk
mengantisipasi pembacaan indeks harga konsumen (CPI) pada hari Kamis yang diperkirakan akan
menunjukkan beberapa tanda inflasi yang kaku.

Impor dan ekspor China turun jauh lebih cepat dari yang diharapkan pada bulan Juli, data pada hari Selasa
menunjukkan, dengan impor turun 12,4% dari tahun sebelumnya sementara ekspor berkontraksi 14,5%,
tanda lain dari pemulihan ekonomi negara yang goyah, sehingga bank sentral China perlu langkah-langkah
stimulus lebih lanjut dari Beijing.

Komentar Fed menawarkan pandangan beragam tentang kenaikan di masa depan Komentar terbaru dari
pejabat Fed menawarkan pandangan yang berbeda tentang kenaikan suku bunga di masa depan oleh
bank sentral.

Gubernur Fed Michelle Bowman mengatakan pada hari Senin bahwa lebih banyak kenaikan suku bunga
kemungkinan akan diperlukan untuk membawa inflasi lebih dekat ke kisaran target tahunan Fed.
Sementara inflasi telah mereda secara substansial tahun ini, masih jauh di atas target Fed. Inflasi inti juga
sebagian besar tetap kaku.

Di sisi lain, Presiden Fed New York John Williams mengatakan bahwa dia yakin ekonomi AS bergerak ke
lingkungan yang tidak terlalu inflasi, dan bahwa Fed hampir mencapai tingkat suku bunga puncak selama
siklus ini.

Komentar mereka datang menjelang data inflasi IHK yang akan dirilis pada hari Kamis, yang dapat
menunjukkan tanda-tanda peningkatan, menurut jajak pendapat Reuters. Tanda-tanda inflasi AS yang kaku
memberi Fed lebih banyak ruang kepala untuk terus menaikkan suku bunga.
Internal
1. Ketegangan antara Polandia dan Belarusia kian memanas setelah insiden pelanggaran ruang udara oleh
dua helikopter dari Belarusia serta tentara bayaran Wagner semakin dekat ke perbatasan. Hal ini
dikhawatirkan akan memancing tensi geopolitk yang dapat mempengaruhi pemulihan ekonomi global
khususnya di eropa. Apalagi perang antara Rusia – Ukraina tidak akan segera mereda atau bahkan
semakin berlarut-larut.

Dengan ketegangan tersebut, akan mengganggu rantai pasok global di sektor pangan khususnya gandum
yang bukan hanya berdampak di negara maju di Eropa, tapi juga Indonesia. Karena beberapa negara di
Kawasan tersebut merupakan eksportir bahan pangan tepung dan gandum.

Dampak langsung dari tensi ini hanya akan dirasakan oleh negara maju khususnya di Eropa, karena
adanya disrupsi rantai pasok pangan yang bisa memicu kenaikan inflasi. Sehingga, penurunan suku bunga
di Eropa yang diharapkan menurun pada awal 2024 kemungkinan tidak akan terjadi.

Meskipun di Indonesia tidak akan terkena dampak langsung dari memanasnya Polandia dan tentara
bayaran Wagner. Dimana Indonesia relatif terisolasi dengan apapun yang terjadi di benua Eropa, karena
hubungan bisnis yang tidak besar.

Namun, Pemerintah Indonesia diminta terus waspada dan terus memperkuat fundamental ekonominya
untuk mengantisipasi tekanan dari eksternal yang masih diselimuti ketidakpastian. Penting bagi pemerintah,
untuk memperkuat fundamental ekonomi ,sehingga kalau ada tekanan atau shock dari eksternal karena
perang atau apapun fundamental, maka penting bagi indonesia memperkuat dirinya sendiri, salah satunya
yaitu dengan mengoptimalkan potensi Sumber Daya Alam dalam negeri dengan hilirisasi.

Jadi lebih baik indonesia memperkuat dirinya sendiri dengan mengoptinalkan potensi SDA dalam negerinya
salah satu solusinya yaitu hilirisasi, atau lebih suka menyebutnya reindustrialisasi. Baik itu pertambangan,
kelautan, perikanan maupun sektor pertanian.

Dalam penutupan pasar sore ini, mata uang rupiah ditutup Melemah 32 point, walaupun sebelumnya sempat
melemah 55 point dilevel Rp. 15.217 dari penutupan sebelumnya di level Rp.15.185 . Sedangkan untuk perdagangan
besok, mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup melemah direntang Rp. 15.190- Rp. 15.260.

Anda mungkin juga menyukai