Anda di halaman 1dari 1

PT.

LABA FOREXINDO BERJANGKA


Anggota Bursa Berjangka Jakarta Anggota Kliring
Berjangka Indonesia
Pres Rilis Rupiah
Ibrahim Assuaibi Direktur PT.Laba Forexindo Berjangka
Presidium Ikatan Alumni Universitas Ibnu Caldun ( IlKA – UIC ) Jakarta Periode 2023-2028
Indeks dolar melemah di Rabu (0908.23)
Eksternal
1. Inflasi indeks harga konsumen (CPI) China menyusut 0,3% dalam 12 bulan hingga Juli - kontraksi pertama
dalam hampir dua tahun. Sementara para pejabat China mengatakan bahwa penurunan tersebut hanya
bersifat sementara, data tersebut masih mengisyaratkan memburuknya kondisi ekonomi di negara tersebut.

Inflasi IHK tumbuh sedikit di bulan Juli dari bulan sebelumnya, sementara inflasi indeks harga produsen
juga menyusut dengan laju yang lebih lambat. Pembacaan tersebut mendorong beberapa optimisme atas
kenaikan inflasi China selama beberapa bulan mendatang, terutama karena Beijing meluncurkan lebih
banyak langkah stimulus.

Selain itu, pejabat Fed menyarankan bank sentral untuk berhenti sejenak Juga menyebabkan dolar mundur
adalah sinyal dovish dari pejabat Fed semalam, dengan Presiden Fed Philadelphia Patrick Harker
menyarankan suku bunga sudah cukup tinggi, menggemakan pandangan Presiden Fed Atlanta Raphael
Bostic. Pesannya jauh dari seragam, dengan Gubernur Fed Michelle Bowman mengatakan pada hari Senin
bahwa kemungkinan kenaikan lebih lanjut.

Ketua Fed Jerome Powell memperjelas bahwa bank sentral sedang mengamati dengan cermat data
ekonomi yang akan datang untuk panduan menjelang pertemuan Fed bulan September. Kamis melihat rilis
angka inflasi konsumen terbaru, yang diharapkan menunjukkan bahwa inflasi AS tumbuh sedikit di bulan
Juli dari bulan sebelumnya.

Pedagang pasar uang masih sangat menyukai kenaikan suku bunga seperempat poin pada pertemuan
kebijakan berikutnya di bulan September, dengan peluang sebesar 86,5%.
Internal
1. Bank Indonesia (BI) melaporkan kinerja penjualan eceran secara tahunan diprakirakan tetap kuat pada Juli
2023. Hal tersebut tecermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) Juli 2023 sebesar 212,7, atau tumbuh positif
sebesar 6,3 persen yoy. Tetap kuatnya kinerja penjualan eceran tersebut didorong oleh Kelompok
Makanan, Minuman dan Tembakau dan Subkelompok Sandang yang tetap tumbuh positif.

Secara bulanan, penjualan eceran menunjukkan perbaikan meski berada pada fase kontraksi sebesar 0,3
persen mtm. Perbaikan tersebut terjadi pada beberapa kelompok, terutama Subkelompok Sandang,
Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau.

Dari sisi harga, responden memprakirakan tekanan inflasi akan menurun pada September 2023, namun
diprakirakan akan meningkat pada Desember 2023 sejalan dengan ekspektasi penjualan ke depan.

Selain itu, ada Sebagian ekonom yang mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi di kuartal ketiga 2023
akan lebih rendah yaitu dikisaran 4,8 persen. Hal ini dikarenakan tantangan di kuartal ketiga dan kuartal
keempat 2023 akan jauh lebih berat dikarenakan ekspor yang menurun.

Adapun, hingga Juni 2023 Badan Pusat Statstik (BPS) mencatat ekspor menurun 5,08 persen atau sebesar
USD20,61 miliar, dibandingkan dengan bulan sebelumnya Mei 2023 sebesar USD21,71 miliar. Namun,
melihat potensi pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun 2023 ini jauh lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya
yang sebesar 4,8 persen menjadi 4,9 persen.

Sedangkan untuk inflasi diprediksi berkisar di 3 persen, nilai tukar rupiah sebesar Rp15.000 per USD,
angka pengangguran sekitar 5,3 persen, dan tingkat kemiskinan sebesar 9,3 persen hingga akhir tahun ini.

Dalam penutupan pasar sore ini, mata uang rupiah ditutup Menguat 28 point, walaupun sebelumnya sempat menguat
30 point dilevel Rp. 15.189 dari penutupan sebelumnya di level Rp.15.217 . Sedangkan untuk perdagangan besok,
mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup menguat direntang Rp. 15.160- Rp. 15.230.

Anda mungkin juga menyukai