Anda di halaman 1dari 10

Yulian, Prahmadisti, Maharani & Arafah / Jurnal Manajemen Dewantara Edisi Vol. 6 No.

1
(2022): 35-44

JURNAL
MANAJEMEN DEWANTARA
Terbit online : http://jurnal.ustjogja.ac.id

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, HARGA, DAN PROMOSI TERHADAP


LOYALITAS PELANGGAN PADA PENGGUNA APLIKASI GO-FOOD DI KOTA
JAKARTA

Emil Asadel Yulian1


Marthdilla Setyarana Prahmadisti2
Trisha Yustia Maharani3
Willy Arafah4

1, 2, 3, 4
Manajemen, Ekonomi dan Bisnis, Universitas Trisakti
Email: emilasadel@yahoo.com, marthdillasetyarana@gmail.com,
trishamhrni@gmail.com, willy.arafah@gmail.com

Informasi Naskah Abstrak


Diterima: 24 Februari 2022 The purpose of this study is to analyze the impact of Service Quality,
Revisi: 6 Maret 2022 Price, Promotion on Customer Loyalty to Go-Food application users.
Terbit: 30 Maret 2022 Data was obtained by distributing online questionnaires to
Kata Kunci: Service individuals who had used the Go-Food application. The number of
Quality, Price, Promotion, samples is 102 respondents and the sampling technique used is
Customer Loyalty, Go-Food purposive sampling. The analytical tool used is a structural equation
Application. model (SEM) with a combination of AMOS software. The results
showed that there was an effect of Service Quality on Customer
Loyalty of Go-Food application users. There is an effect of Price on
Customer Loyalty of Go-Food application users. There is an effect of
promotion on customer loyalty of Go-Food application users.

PENDAHULUAN
Saat ini, kita telah memasuki era dimana semuanya telah berbasis teknologi. Kemajuan
teknologi mempunyai peran yang penting di dalam kehidupan, yaitu karena memiliki banyak
manfaat yang bisa dirasakan seperti membantu memperbaiki ekonomi (Rifaldi, 2016). Internet
sangat dibutuhkan ditengah-tengah pertumbuhan penduduk yang begitu pesat. Dengan adanya
jaringan intemet memudahkan komunikasi, pendidikan, transportasi dll.
Perkembangan ekonomi digital juga dimanfaatkan dalam sektor transportasi. Saat ini,
transportasi umum berbasis aplikasi atau online membawa dampak yang cukup besar bagi
perekonomian Indonesia dan membantu aktivitas masyarakat dengan adanya transportasi
online, dengan alasan cepat dan efisien. Salah satu yang berkembang pesat adalah Gojek.
Gojek adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang pelayanan transportasi ojek,
yang bertujuan untuk menghubungkan ojek dengan penumpang ojek. Gojek merupakan
perusahaan yang berjiwa sosial yang memimpin revolusi industri transportasi ojek. Karena
efektifitas tujuan perusahaan ini yang bermitra kepada pengendara ojek yang berpengalaman

35
Yulian, Prahmadisti, Maharani & Arafah / Jurnal Manajemen Dewantara Edisi Vol. 6 No.1
(2022): 35-44

semakin baik dan meningkatnya peminat pelanggan sehingga Gojek dikembangkan di kota-
kota besar lainnya seperti khususnya daerah Jabodetabek, Bandung, Medan, Surabaya, Bali
dan kota-kota lainnya.
Gojek Indonesia mulai melebarkan bisnisnya di bidang kuliner, yaitu Go-Food. Go-
Food merupakan layanan pemesanan antar-jemput makanan online dari aplikasi gojek.
Layanan Go-Food dibuat untuk mempermudah konsumen dalam memenuhi kebutuhan untuk
memesan makanan tanpa harus datang langsung ke tempat penjual makanan yang diinginkan.
Layanan Go-Food sangat menunjang khususnya di kota-kota besar. Banyak di kalangan
mahasiswa/i serta pekerja yang menghabiskan waktu dalam menjalankan aktivitasnya sehingga
malas untuk keluar membeli makanan dan menggunakan layanan Go-Food di ojek online.
Dalam upaya membuat konsumen tetap loyal terhadap Go-Food maka perusahaan harus
mampu memberikan pelayanan yang terbaik agar konsumen menjadi loyal. Loyalitas
pelanggan merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan sebab apabila perusahaan
memiliki seorang pelanggan yang loyal, maka hal itu dapat menjadi aset yang sangat bernilai
bagi perusahaan. Parasuraman (2001) mendefenisikan loyalitas pelanggan dalam konteks
pemasaran jasa sebagai respons yang terkait erat dengan ikrar atau janji untuk memegang teguh
komitmen yang mendasari kontinuitas relasi dan biasanya tercermin dalam pembelian
berkelanjutan dari penyedia jasa yang sama atas dasar dedikasi dan kendala pragmatis. Seorang
pelanggan itu dapat dikatakan sebagai pelanggan yang loyal apabila seorang pelanggan tersebut
mempunyai komitmen yang kuat untuk mengkonsumsi barang/jasa secara rutin khususnya Go-
Food.
Kualitas pelayanan juga merupakan faktor yang mempengaruhi loyalitas pelanggan
dikarenakan pelanggan yang terpuaskan nilai pribadinya dan mengalami mood yang positif
terhadap pelayanan akan memiliki loyalitas yang tinggi terhadap perusahaan tersebut.
Pelanggan seringkali tidak loyal disebabkan oleh adanya pelayanan yang buruk atau kualitas
pelayanan yang semakin menurun dari yang diharapkan pelanggan. Hal tersebut didukung oleh
pernyataan Lupiyoadi dan Hamdani (2011), yang mengemukakan bahwa kualitas pelayanan
berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan, dimana pelayanan yang baik berakibat lebih besar
terhadap loyalitas pelanggan.
GO-JEK juga berusaha menjangkau masyarakat banyak melalui promosi yang gencar
dilakukan, sebagai contoh melalui iklan lewat berbagai media sosial, aplikasi, billboard,
website dan 71 sebagainya. Kotler dan Keller (2016) mengatakan bahwa promosi adalah
aktivitas membujuk pelanggan sasaran pembelinya dengan mengkomunikasikan keunggulan
produk yang ditawarkan sehingga menarik konsumen untuk melakukan keputusan pembelian.
Promosi yang dilakukan Gojek selain berupa iklan juga terdapat kode promosi pada aplikasi
GO-JEK yang biasanya berupa potongan harga maupun kode promosi untuk mendapatkan
perjalanan gratis (gratis ongkos kirim) pada layanan Go-food sehingga dapat membuat
konsumen tertarik untuk menggunakan aplikasi GO-JEK secara berulang. Menurut Rizma
Nugroho (2018) promosi akan berpengaruh signifikan terhadap keputusan penggunaan layanan
taxi online, schingga pengaruh promosi pada layanan Go-Food menjadi menarik untuk diteliti.

KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS


Kualitas Pelayanan
Menurut Tjiptono (2011:59), “Kualitas pelayanan jasa adalah tingkat keunggulan yang
diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut untuk memenuhi keingginan
pelanggan”. Menurut Lewis dan Booms (2012:157) menyatakan bahwa, “ukuran seberapa
bagus tingkat layanan yang diberikan mampu sesuai dengan ekspetasi pelanggan”. Menurut
Parasuraman, et al.(2008:148) service quality adalah, “seberapa jauh perbedaan antara
kenyataan dan harapan pelanggan atas layanan yang mereka terima atau peroleh.
Kualitas pelayanan adalah segala bentuk aktifitas yang dilakukan oleh perusahaan guna

36
Yulian, Prahmadisti, Maharani & Arafah / Jurnal Manajemen Dewantara Edisi Vol. 6 No.1
(2022): 35-44

memenuhi harapan konsumen. Pelayanan dalam hal ini ialah sebagai jasa atau service yang
disampaikan oleh pemberi jasa yang berupa kemudahan, kecepatan, kemampuan, dan
ketepatan dalam memberi pelayanan untuk kepuasan konsumen.
Parasuraman, Zeithmail, dan Berry (1988) dalam Tjiptono dan Chandra (2016),
memproyeksikan model kualitas layanan dan membaginya menjadi lima dimensi: bukti fisik,
keandalan, daya tanggap, jaminan, dan empati.
1. Tangible (bukti fisik) : Berkenaan dengan daya tarik fasilitas fisik, perlengkapan,
dan material yang digunakan perusahaan, serta penampilan karyawan.
2. Reliability (keandalan) : Kemampuan perusahaan memberikan layanan yang akurat
sejak pertama kali tanpa membuat kesalahan apapun dan menyampaikan jasanya
sesuai waktu yang disepakati.
3. Responsiveness (daya tanggap) : Kesediaan dan kemampuan para karyawan untuk
membantu para pelanggan dan merespon permintaan mereka, serta
menginformasikan kapan jasa akan diberikan dan kemudian memberikan jasa
secara cepat.
4. Assurance (jaminan dan kepastian) : Perilaku para karyawan mampu
menumbuhkan kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan dan perusahaan bisa
menciptakan rasa aman bagi pelanggannya.
5. Empathy (empati) : Berarti bahwa perusahaan memahami masalah para
pelanggannya dan bertindak demi kepentingan pelanggan, serta memberikan
perhatian personal kepada para pelanggan dan memiliki jam operasi yang nyaman.

Harga
Harga adalah unsur bauran pemasaran yang sifatnya fleksibel di mana setiap saat dapat
berubah berdasarkan waktu dan tempat. Harga bukan hanya angka atau nominal yang
tertera dilabel suatu kemasan, akan tetapi harga mempunyai banyak bentuk dan memiliki
banyak fungsi di antaranya, ongkos, upah, tarif, sewa tempat, pembayaran jasa, dan gaji.
Semuanya merupakan harga yang harus dibayar untuk mendapatkan barang dan jasa.
Menurut Kotler dan Keller (2014:67), ”Harga adalah salah satu elemen bauran
pemasaran yang menghasilkan pendapatan, elemen lain menghasilkan biaya. Harga
merupakan elemen termudah dalam program pemasaran untuk disesuaikan, fitur produk,
saluran, dan bahkan komunikasi membutuhkan banyak waktu”. Kotler dan Amstrong
(2010:314) mendefinisikan harga adalah sejumlah uang yang dibebankan atas suatu
produk atau jasa, atau jumlah dari nilai yang ditukar konsumen atas manfaat-manfaat
karena menggunakan produk atau jasa tersebut.
Harga merupakan sejumlah uang yang harus dibayarkan untuk mendapatkan produk
dan jasa, harga bisa berbeda-beda tergantung dari produk atau jasa yang dijual. Menurut
Kotler dan Amstrong (2012 : 314) terdapat empat indikator yang mencirikan harga, yaitu:
1. Keterjangkauan harga : Konsumen melihat harga akhir lalu memutuskan apakah
akan menerima nilai yang baik seperti yang diharapkan.
2. Kesesuaian harga dengan kualitas produk/jasa : Harga yang tercantum pada sebuah
produk/ jasa karena sebelum membeli konsumen sudah berfikir tentang harga yang
ditawarkan memiliki kesamaan/ kesesuaian dengan produk/jasa yang telah dibeli.
3. Daya saing harga : Penawaran harga yang diberikan oleh perusahaan atau penjual
berbeda dan bersaing dengan yang diberikan oleh kompetitor lain pada satu jenis
produk yang sama.
4. Kesesuaian harga dengan manfaat : Aspek penetapan harga yang dilakukan oleh
perusahaan atau penjual yang sesuai dengan manfaat yang dapat diperoleh
konsumen dari produk yang dibeli.

37
Yulian, Prahmadisti, Maharani & Arafah / Jurnal Manajemen Dewantara Edisi Vol. 6 No.1
(2022): 35-44

Promosi
Promosi merupakan salah satu variabel marketing mix yang digunakan oleh perusahaan
untuk mengadakan komunikasi dengan pasarnya. Promosi juga sering dikatakan sebagai
“proses berlanjut” karena dapat menumbulkan rangkaian kegiatan selanjutnya dari
perusahaan.
Menurut Swastha dan Sukotjo (1993) promosi adalah arus informasi atau persuasi satu
arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang
menyebabkan pertukaran dalam pemasaran.
Sementara Sistaningrum (2002) mengungkapkan arti promosi adalah suatu upaya atau
kegiatan perusahaan dalam mempengaruhi konsumen aktual maupun konsumen potensial
agar mereka mau melakukan pembelian terhadap produk yang ditawarkan, saat ini atau
dimasa yang akan datang.
Adapun tujuan dari pada perusahaan melakukan promosi menurut Tjiptono (2001)
adalah menginformasikan (informing), mempengaruhi dan membujuk (persuading) serta
mengingatkan (reminding) pelangggan tentang perusahaan dan bauran pemasarannya.
Sistaningrum (2002) menjelaskan tujuan promosi adalah empat hal, yaitu
memperkenalkan diri, membujuk, modifikasi dan membentuk tingkah laku serta
mengingatkan kembali tentang produk dan perusahaan yang bersangkutan.
Adapun dimensi dan indikator dalam penelitian ini adalah sebagai berikut (Mursid,
2013) :
1. Iklan, Indikatornya adalah brosur, pamfle, spanduk, poster.
2. Promosi penjualan, indikatornya adalah diskon, undian berhadiah dan gratis
prodak.
3. Personal selling, indikatornya adalah bazaar and dor to dor.
4. Publisitas, indikatornya adalah aktif di medsos dan media.

Loyalitas Pelanggan
Loyalitas pelanggan memiliki peran penting dalam sebuah perusahaan,
mempertahankan mereka berarti meningkatkan kinerja dan mempertahankan
kelangsungan hidup perusahaan. Hal ini menjadi alasan utama suatu perusahaan untuk
menarik dan mempertahankan mereka.
Menurut Oliver yang dikutip Hurriyati (2014:432) menyatakan bahwa, “Komitmen
pelanggan bertahan secara mendalam untuk berlangganan kembali atau melakukan
pembelian ulang produk/jasa terpelih secara konsisten di masa yang akan datang,
meskipun pengaruh situasi dan usaha-usaha pemasaran mempunyai potensi untuk
perubahan perilaku”.
Loyalitas pelanggan memiliki peran penting dalam sebuah perusahaan,
mempertahankan mereka berarti meningkatkan kinerja dan mempertahankan
kelangsungan hidup perusahaan. Hal ini menjadi alasan utama suatu perusahaan untuk
menarik dan mempertahankan mereka. Indikator loyalitas pelanggan menurut Griffin
(2005:31):
1. Melakukan pembelian secara teratur : Pelanggan yang melakukan teratur, di mana
pelanggan akan terus menggunakan produk ataupun jasa tersebut.
2. Membeli antarlini produk produk dan jasa : Pelanggan bukan hanya membeli
produk satu jenis sesudah yang lainnya, tetapi mereka membeli aksesoris untuk
produk mereka, yang di mana mungkin pelanggan menambah item-item dari
produk yang dibelinya.
3. Merekomendasikan produk kepada orang lain (refers other) : Pelanggan akan
cenderung menceritakan apa yang ia rasakan setelah menggunakan produk atau

38
Yulian, Prahmadisti, Maharani & Arafah / Jurnal Manajemen Dewantara Edisi Vol. 6 No.1
(2022): 35-44

jasa yang sering disebut pula Word Of Mouth (WOM). Pelanggan yang loyal akan
memberikan cerita yang positif kepada orang lain
4. Menunjukkan kekebalan terhadap tarikan pesaing : Pelanggan yang loyal adalah
pelanggan yang tidak dengan mudah dipengaruhi oleh produk atau jasa alternatif
meskipun para pesaing mencoba memberikan berbagai kelebihan ataupun
penawaran.

Rerangka Konseptual

Kualitas Pelayanan
H1

H2
Harga Loyalitas Pelanggan
H3

Promosi

Gambar 1. Rerangka Konseptual

HIPOTESIS
H1 : Kualitas Pelayanan berpengaruh terhadap Loyalitas Pelanggan Go-Food di Kota
Jakarta.
H2 : Harga berpengaruh terhadap Loyalitas Pelanggan Go-Food di Kota Jakarta.
H3 : Promosi berpengaruh terhadap Loyalitas Pelanggan Go-Food di Kota Jakarta.

METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan survey research.
Survey dilakukan karena penulis ingin mengetahui perilaku atau pendapat dari populasi dengan
mengkaji sampel dari populasi target.

Populasi, Sampel Penelitian


Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa di kota Jakarta terkait kualitas
pelayanan, harga, promosi terhadap terciptanya loyalitas pelanggan. Data diperoleh melalui
penyebaran kuesioner secara online yang diisi oleh responden.

Teknik Pengambilan Sampel


Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah non-probabilitas
(nonprobability) lebih tepatnya purposive sampling. Menurut Sugiyono (2016) pengertian
“Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu”. Alasan
pemilihan sampel dengan menggunakan purposive sampling adalah karena tidak semua sampel
memiliki kriteria yang sesuai dengan yang penulis tentukan.

Definisi Operasional Variable


Definisi operasional adalah suatu definisi yang diberikan pada suatu variabel dengan
memberi arti atau menspesifikasikan kegiatan atau membenarkan suatu operasional yang
diperlukan untuk mengukur variabel tersebut. Pengertian operasional variabel ini kemudian

39
Yulian, Prahmadisti, Maharani & Arafah / Jurnal Manajemen Dewantara Edisi Vol. 6 No.1
(2022): 35-44

diuraikan menjadi indikator empiris yang meliputi:


a) Variabel Independen
Variabel independen dalam penelitian ini adalah:
1. Kualitas pelayanan adalah segala bentuk aktifitas yang dilakukan oleh
perusahaan guna memenuhi harapan konsumen.
Indikator-indikator kualitas pelayanan antara lain :
1. Bukti Langsung
2. Keandalan
3. Daya tanggap
4. Jaminan dan kepastian
5. Empati
2. Harga adalah persepsi konsumen tentang harga produk.
Indikator-indikator harga antara lain :
1. Keterjangkauan harga
2. Kesesuaian harga dengan kualitas produk
3. Daya saing harga
4. Kesesuaian harga dengan manfaat
3. Promosi merupakan salah satu variabel marketing mix yang digunakan oleh
perusahaan untuk mengadakan komunikasi dengan pasarnya.
Indikator-indikator promosi antara lain :
1. Iklan melalui brosur, pamflet yang menarik
2. Iklan melalui spanduk dan poster untuk memberitahukan
3. Promosi melalui iklan
4. Produk-produk yang diiklankan menarik

b. Variabel Dependen
Loyalitas Pelanggan adalah sebuah sikap yang menjadi dorongan perilaku untuk
melakukan pembelian produk/jasa dari suatu perusahaan.
Indikator-indikator loyalitas pelanggan antara lain :
1. Melakukan pembelian secara teratur
2. Kebiasaan Mengonsumsi Layanan
3. Merekomendasikan produk kepada orang lain (refers other)
4. Pelanggan tidak berpaling ke perusahaan transportasi online lainnya

Teknik Analisa Data


Penelitian ini menggunakan Teknik analisis data SEM (Structural Equation Modelling)
dari paket software statistik AMOS, dimana SEM adalah metode statistik yang dapat digunakan
untuk menjelaskan hubungan dalam ilmu sosial dengan menganalisa variabel-variabel dalam
sebuah penelitian. Validitas variabel dalam penelitian ini terbukti kevalidannya dengan melihat
hasil evaluasi nilai AVE yang lebih besar dari 0.5. Variabel dalam penelitian ini juga memiliki
tingkat reliabilitas yang baik (dapat diandalkan) dengan melihat hasil evaluasi nilai Cronbachs
Alpha yang lebih dari 0.7.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Responden dalam penelitian ini berjumlah 102 orang sesuai dengan ukuran sempel
yang digunakan. Dengan karakter responden merupakan data responden yang dikumpulkan
untuk mengetahui profil responden penelitian. Secara lebih rinci mengenai karakteristik
demografi responden dapat dilihat pada Tabel 1 dibawah ini.

40
Yulian, Prahmadisti, Maharani & Arafah / Jurnal Manajemen Dewantara Edisi Vol. 6 No.1
(2022): 35-44

Tabel 1.
Karakteristik Responden
No Kriteria Klasifikasi Jumlah Persentase
(Orang)
1 Jenis Kelamin Laki-laki 7 6.86%
Perempuan 95 95%
Jumlah 102 100%
2 Usia 15-20 Tahun 37 36.27%
21-30 Tahun 65 63.72%
> 31 Tahun 0 0%
Jumlah 102 100%
3 Pekerjaan Pelajar/Mahasiswa 90 88.23%
Pengusaha/Wiraswasta 0 0%
Pegawai Negeri/Swasta 12 11.76%
Lain-lain 0 0%
Jumlah 102 100%

Uji selanjutnya yang digunakan adalah uji validitas. Uji validitas digunakan untuk
mengukur sejauh apa ketepatan dari pernyataan yang dipakai dalam kuisioner untuk mengukur
sejauh apa ketepatan dari pernyataan yang dipakai dalam kuisioner untuk mengukur setiap
variabel yang akan diteliti. Tinggi rendahnya validitas menunjukan sejauh mana data yang
terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud.
Menurut Suliyanto (2006) uji validitas digunakan untuk mengukur suatu kuesioner,
dikatakan valid apabila mampu mengukur nilai variabel yang diteliti. Validitas instrumen harus
memiliki dua unsur, yaitu faktor ketepatan dan faktor kecermatan.

Uji Reliabilitas
Tabel 3. Cronbachs Alpha
Variabel Cronbach Kesimpulan
Alpha
Kualitas Pelayanan 0.743 Reliabel
Harga 0.807 Reliabel
Promosi 0.733 Reliabel
Loyalitas Pelanggan 0.622 Reliabel

41
Yulian, Prahmadisti, Maharani & Arafah / Jurnal Manajemen Dewantara Edisi Vol. 6 No.1
(2022): 35-44

Uji Validitas
Tabel 2.
AVE
Variabel Item AVE Kesimpulan
Kualitas Pelayanan 1 0.745 Valid
2 0.753 Valid
3 0.793 Valid
4 0.695 Valid
5 0.820 Valid
Harga 1 0.867 Valid
2 0.773 Valid
3 0.728 Valid
4 0.824 Valid
Promosi 1 0.770 Valid
2 0.685 Valid
3 0.729 Valid
4 0.794 Valid
Loyalitas Pelanggan 1 0.810 Valid
2 0.815 Valid
3 0.775 Valid
4 0.617 Valid

Nilai cronbachs alpha dari keempat variabel yang dapat terlihat dari tabel diatas
menunjukkan nilai lebih dari 0.7. Dari hasil tersebut dapat simpulkan bahwa variabel-variabel
laten yang dipakai dalam penelitian ini memiliki nilai cronbachs alpha yang sangat bagus yang
berarti bahwa keempat variabel tersebut reliabel dan dapat diandalkan.

Tabel 4
Uji Hipotesis
Hipotesis Estimate p-value Keputusan
H1 : Kualitas Pelayanan 0,259 0,012 DIDUKUNG
berpengaruh terhadap
Loyalitas Pelanggan Go-Food
di Kota Jakarta
H2 : Harga berpengaruh 0,456 0,000 DIDUKUNG
terhadap Loyalitas Pelanggan
Go-Food di Kota Jakarta
H3 : Promosi berpengaruh 0,725 0,000 DIDUKUNG
terhadap Loyalitas Pelanggan
Go-Food di Kota Jakarta
Sumber : hasil pengolahan data AMOS (terlampir)

Dilihat dari hasil pengujian hipotesis diatas, hipotesis H1, H2 dan H3 memiliki nilai
estimate positif, dengan nilai p-value lebih kecil dari 0.05 yang artinya hipotesis tersebut
didukung. Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa Kualitas Pelayanan, Harga dan Promosi
berpengaruh terhadap Loyalitas Pelanggan.

42
Yulian, Prahmadisti, Maharani & Arafah / Jurnal Manajemen Dewantara Edisi Vol. 6 No.1
(2022): 35-44

KESIMPULAN
Berdasarkan analisis data dan pembahasan diatas, dapat disimpulkan dalam penilitian
ini yaitu: Terdapat pengaruh besar dan kuat kulitas pelayanan terhadap loyalitas pelanggan
pada pengguna aplikasi Go-food di Kota Jakarta, Terdapat pengaruh besar dan kuat harga
terhadap loyalitas pelanggan pada pengguna aplikasi Go-Food di Kota Jakarta, dan Terdapat
pengaruh besar dan kuat promosi terhadap loyalitas pelanggan pada pengguna aplikasi Go-
Food di Kota Jakarta.

REFERENSI

Rini Sugiarsih Duki Saputri. (2019). Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Harga Terhadap
Loyalitas Pelanggan Grab Semarang. Journal of Strategic Communication, Vol.
10,No. 1, hal. 46-53
Hafidh Okta Wibowo dan Saptani Rahayu. (2021). Pengaruh Kualitas Pelayanan, Harga, Dan
Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Pesan Antar Makanan GoFood Di Kota
Solo. Jurnal Manajemen Bisnis dan Pendidikan, Vol. 8, No. 1, hal. 70-78
Ade Syarif Maulana.(2016). Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Harga Terhadap Kepuasan
Pelanggan PT. TOI. Jurnal Ekonomi ,Vol. 7, No. 2
Siti Solikha dan Imam Suprapta. (2020). Pengaruh Harga Dan Pelayanan Terhadap Kepuasan
Pelanggan (Studi Kasus Pada PT. Gojek). Jurnal Ekonomi, Bisnis & Manajemen
,Vol. 10, No. 1
Zikriatul Ulya Daud. (2018). Pengaruh Produk, Harga dan Promosi terhadap Keputusan
Pembelian Rumah pada Green Avina Birem Puntong Langsa Baro. Jurnal
Manajemen Dan Keuangan , Vol.7, No.2
Armahadyani. (2014). Pengaruh Harga, Promosi Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan
Pembelian Konsumen Pada Kedai Makan Pa’Mur Karawang. Jurnal Manajemen &
Bisnis Kreatif
Sirhan Fikri, Wahyu Wiyani, dan Agung Suwandaru. (2016). Pengaruh Kuaitas Pelayanan
Terhadap Kepuasan Dan Loyalitas Mahasiswa (Studi pada Mahasiswa Strata I
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Merdeka Malang). Jurnal Bisnis
dan Manajemen Vol. 3 No.1
Shandy Widjoyo Putro dan Prof. Dr.Hatane Semuel, MS. (2014). Pengaruh Kualitas Layanan
dan Kualitas Produk Terhadap Kepuasan Pelanggan dan Loyalitas Konsumen
Restoran Happy Garden Surabaya. Jurusan Manajemen Pemasaran, Universitas
Kristen Petra. Jurnal Manajemen Pemasaran Vol.2, No. 1, 1-9
Boy Suzanto. (2011). Pengaruh Kualitas Jasa Pelayanan Terhdap Kepuasan Pasien Pada
Rumah Sakit Umum Kota Banjar. STIE Pasundan Bandung. Jurnal Ekonomi, Bisnis
& Entrepreneurship Vol. 5, No. 1, April 2011, 28-44
Rosita dan Inne Satyawisudarini. (2017). Pengaruh Kualitas Produk dan Harga Terhadap
Keputusan Pembelian Konsumen (Studi Kasus Pembelian Online Produk T-Shirt
Samesame Clothing). Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas
Langlangbuana. Jurnal Manajemen dan Bisnis (ALMANA) Vol. 1 No. 3
Dwi Septi Haryani. (2019). Pengaruh Periklanan dan Promosi Penjualan Terhadap Keputusan
Pembelian Pada Perumahan Griya Puspandari Asri Tanjungpinang. Manajemen,
STIE Pembangunan Tanjungpinang. Vol. 8, No. 1 : 54-70
Laurene Istiyawari, Mohammad Rafli Hanif, dan Agus Nuswantoro. (2021). Pengaruh Kualitas
Pelayanan, Persepsi Harga, dan Kepuasan Pelanggan Terhadap Loyalitas Pelanggan
Terhadap Loyalitas Pelanggan. Fakultas Ekonomi Universitas Semarang. Jurnal
Ilmiah Bidang Ilmu Ekonomi Vol. 19, No. 3 Juli 2021, Hal 191-201
Bela Dwi Kuntari, Srikandi Kumadji, dan Kadarisman Hidayat. (2016). Pengaruh Kualitas

43
Yulian, Prahmadisti, Maharani & Arafah / Jurnal Manajemen Dewantara Edisi Vol. 6 No.1
(2022): 35-44

Pelayanan Terhadap Kepuasan dan Loyalitas Pelanggan (Survei Pada Pelanggan


Bengkel PT Astra International Tbk – Daihatsu Malang). Fakultas Ilmu Administrasi
Universitas Brawijaya Malang. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB) Vol. 36 No. 1 Juli
2016
Erni Yunaida. (2017). Pengaruh Brand Image (Citra Merek) terhadap Loyalitas Konsumen
Produk Oli Pelumas Evalube di Kota Langsa. Fakultas Ekonomi, Universitas
Samudra. Jurnal Manajemen dan Keuangan, Vol. 6, No. 2

44

Anda mungkin juga menyukai