Anda di halaman 1dari 14

PENGIMPLEMENTASIAN SPEEDLITE SEBAGAI SUMBER CAHAYA DALAM

POTRET FOTOGRAFI DENGAN TEKNIK STROBIST

Disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah


Research methodology

Dosen:
Inayati Pramana, S.S,M.Si

Oleh:
Fathorrahman jaelani (420140)

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO


PROGRAM SARJANA STARTA-1
SEKOLAH TINGGI TEKNIK
MULTIMEDIA INTERNASIONAL MALANG
2023
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Fotografi merupakan sebuah proses melukis cahaya yang dilakukan seorang
fotografer untuk mendapatkan sebuah karya gambar yang diinginkan. Seiring
berkembangnya zaman proses melukis cahaya dalam fotografi tidak hanya
diakukan oleh seorang fotografer saja. Dizaman sekarang fotografi merupakan
sebuah kegiatan yang tidak bisa dipisahkan dari pekerjaan atupun hoby manusia
di zaman sekarang. Manusia zaman sekarang selalu melakukan proses fotografi
di keseharian dengan memotret segala sesuatu yang baginya merupan sebuah
peristiwa yng tidakan akan pernah di lupakan ataupun melakukan sebuah selfie
untuk kebutuhan dan kepuasan dirinya sendiri. Namun hal penting yang harus
diperhatikan dalam sebuah proses fotografi adalah sebuah cahaya yang masuk
kepada sensor kamera.
Aspek penting yang harus diperhatikan dalam sebuah proses fotografi adalah
pecahayaan. Peran cahaya dalam proses fotografi adalah sebuah hal yang
mutlak, karena pada dasarnya fotografi adalah proses melukis dengan cahaya.
Namun kebanyakan orang beranggapan proses fotografi akan menciptakan
sebuat output atau hasil yang bagus apabila menggunakan kamera dengan
spesifikasi yang mempuni. Hal ini berbanding terbalik dengan dasar fotografi yang
sesungguhnya. Karena akan sangat percuma apabila sebuah proses fotografi
tidak di dasari dengan pemahaman sumber cahaya yang tepat sesuai dengan teori
fotografi. Penggunaan cahaya sendiri dalam fotografi ada dua kategori. Yaitu
cahaya ambient dan juga cahaya artificial ligt atau cahaya buatan. Cahaya
ambient atau cahaya natural ini digunakan dengan cara memanfaatkan cahaya
matahari. Sedangkan cahaya buatan atau artificial light cahaya yang memang
sengaja di buat oleh seorang fotografer untuk lebih memperluas sebuah
pemotretan sesuai dengan keinginan dengan menggunakan alata lata yang
memang di peruntukkan untuk memancarkn cahaya buatan dalam fotografi,
diantaranya adalah flash, strobist, studio flash/ monoblok, dan aksesoris
pendukung lainnya.
Seiring dengan perkembangan zaman alat-alat cahaya buatan dalam fotografi
ini semakan berkembang pesat. Banyak sekali kita jumpai di pasaran alat-alat
yang dasarnya sama untuk memancarkan sebuah cahaya buatan namun akan
mempunyai output atau hasil yang berbada dalam sebuah penciptaannya. Salah
satunya flash, Pada umumnya flash sendiri mempunyai banyak kategori, ada flash
yang sumber cahayanya seperti cahaya matahari, dalam artian hidup terus
menerus atau continuous light alat ini biasanya dikenal dengan nama lampu led.
Dan ada juga alat yang hanya memancarkan cahaya apabila ada perintah dari

1
fotografer atau saat fotografer menekan tombol shutter, yang dikenal dengan
nama speedlite.
Speedlite merupakan sebuah alat yang cukup murah dan mudah bagi para
fotografer yang baru saja merintis karirnya di dunia fotografi, meskipun ada juga
speedlite yang mempunyai harga yang cukup mahal. Namun meskipun harganya
yang relative murah, speedlite juga banyak digunakan oleh fotografer-fotografer
professional dalam melayani kliennya. Karena pada dasarnya bukan seberapa
mahal alat yang digunakan, namun bagaiman cara menerapkan alat tersebut
dengan teori-teori fotografi. Dengan mengunakan sebuah speedlite saja banyak
fotografer di luar sana yang sudah mampu menghasilkan sebuah output karya
fotografi yang keren dan mempunyai daya jual tinggi. Namun hal ini sedikit
berbanding terbalik dengan pemikiran orang-orang ataupun fotografer yang baru
memulai. Dengan mempnyai alat yang mahal maka akan menciptakan sebuah
karya foto yang bagus. Mengutip dari perkataan seorang fotografer korporat di
kota malang, doddy bening, sebuah alat yang mahal akan meciptkan kemudahan
dan kecepatan dalam peotretan. Namun bukan berarti alat yang murah tidak bisa
menciptakan sebuah outpu karya foto yang bagus, namun akan hanya lebih lama
prosesnya. Hal tersebut berlaku bagi semua genre fotogafi, tidak terkecuali juga
untuk portret fotografi.
Penggunaan speedlite juga banyak ditemukan dalam fotografi portret.
Manusia sebagai sebuah subjek utama dalam fotografi portret.fotografi potret
identic sekali dengn pemotretan closeup atau setenga badan dari objek yang
difoto, namun juga banyak sampai selurh adan obejeknya. Hali ini bisa ditemui di
foto-foto potret keluarga ataupun foto-foto grup lainnya. Dalam fotografi potret
tidak hanya sekedar soal pengambilan gambar dan pemotretan namun dengan
cara menampilkan lingkungannya, sosialnya, keududukannya di masyarakat, hal
ini akan membantu kita dalam menciptakan sebuah karakter dalam foto seduai
dengan kepribadian objek yang di foto. Dalam hal ini tentunya membutuhkan yang
namanya cahaya-cahaya pendukung dalam sebuah pemotretan untuk
menciptakan sebuah foto yang lebih berkarater dan menciptakan sebuah cahaya
yang sesuai dengan keinginana. Penggunaan Teknik strobist akan sangat
membantu untuk menciptakan sebuah karya foto dengan output atau hasil hasil
yang lebih berkarakter. Kita juga dapat jumpai dalam sebuah pemotretan-
pemotretan fotografer-fotografer professional dalam melayani kliennya.
Pemotretan dengan Teknik strobis yaitu memotret dengan menggunakan flash
ekternal yang tidak menempel di body kamera. Banyak keuntungan yang akan di
dapatkan dengan mempraktekan Teknik strobist., dengan Teknik strobis akan
menghasilkan sebuah foto-foto yang lebih berdimensi. Beda halnya dengan kita
menggunakan fash internal atau flash yang terpasang di body kamera yang
mempunyai hasil terkesan sedikit flat. Selain itu, dengan Teknik strobist fotografer
juga bisa mengotrol cahaya yang masuk pada objek dengan lebih leluasa dan

2
lebih mudah dengan memanfaatkan propeti-properti seperti softbox, umbrella,
beutydish, honeycom dan lain sebagainya.
Penggunaan properti-properti itu tentunya sesuai dengan kebutuhan dan juga
konsep yang ingin di tampilkan untuk mendaptkan karya foto yang berdimensi dan
berkarakter. Dalam Teknik strobis ada dua karakter foto yang akan di hasilkan, foto
dengan Teknik high key, Teknik ini mempunyai sebuah karakter foto yang clean
dan soft, foto yang di hasilakan akan mempunyai nuaansa yang ceria. Dan ada
juga Teknik low key, foto yang dihasilkan dari Teknik ini akan lebih menampilkan
foto dengan kontras tinggi. Hal ini akan menampilkan sifat berwibawa, gagah, dan
dramatis pada objek yang di foto. Untuk menciptakan foto dengan Teknik strobist
ini bisa menggunakan flash sesuai dengan keinginan, mulai dari 1 flash hinggal
10 atau bahkan lebih.
Penggunaan flash atau alat pemancar cahaya dalam Teknik strobist tidak perlu
menggunakan flash-flash yang mahal seperti lampu studio dan lain sebagainya
yang mempunyai harga yang relative mahal. Dengan menggunakan sebuah flash
murah seperti speedlite dengan harga 500rban saja bisa menciptakan sebuah foto
dengan Teknik strobist yang bagus dan juga berdimensi. Mengutip dari seorang
fotografer corporate asal malang, yang di kenal dengan doddy bening. Alat mahal
itu hanya menciptakan sebuah kemudahan dan kecepatan dalam menciptakan
sebuah foto dengan Teknik strobist. Namun bukan berarti dengan alat yang murah
tidak bisa menciptakan sebuah foto yang sama dengan yang di hasilka oleh alat
mahal, hanya saja prosesnya akan lebih lama dan butuh kreativitas. Dari disinilah
penulis menarik sebuah kesimpulan untuk mengangkat sebuah judul
“Implementasi speedlite sebagai sumber cahaya dalam potret fotografi dengan
Teknik strobist” dengan alat yang murah bisa menciptakan sebuah foto potret yang
berdimensi dan mempunyai daya jual tinggi dengan Teknik storbist.
1.2 Rumusan masalah
Bagaimana cara mengimpelmentasikan speedlite sebagai sumber cahaya
dalam potret fotografi dengan Teknik strobist?
1.3 Batasan masalah
1.1.1 Peneliti ini hanya meneliti seputar potret fotografi dengan Teknik
strobist.
1.1.2 Peneliti ini hanya menganalisis pengimplementasian speedlite dalam
Teknik storbist.
1.4 Tujuan penelitian
Untuk memahami pengimpelmentasikan speedlite sebagai sumber cahaya
dalam potret fotografi dengan Teknik strobist?

3
1.5 Manfaat penelitian
1.5.1 Manfaat Teoritis
Penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat teoris pada
pembaca. Teori atau materi di dalam penelitian ini dapat dijadikan
sebagai pedoman atau refrensi bagi pembaca.
1.5.2 Manfaat Praktis
1.5.1.1 Bagi Peneliti
Penulisan ini dapat mengaplikasikan teori yang didapatkan oleh
peneliti dalam dunia pendidikan serta dapat menambah
wawasan bagi peneliti
1.5.1.2 Bagi Instansi
Penulisan ini diharapkan dapat memberikan wawasan terkait
dengan pemanfaatan speedlite dalam Teknik strobis dan juga
pola piker terkait dengan alat murah dan mahal.
1.5.1.3 Bagi Masyarakat dan Mahasiswa
Penulisan ini diharapkan dapat dijadikan referensi bagi
mahasiswa yang akan mengerjakan tugas kuliah maupun tugas
akhir, dan dapat diaplikasikan oleh mahasiswa atau masyarakat
umum serta dapat menambah wawasan dan informasi.

4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Penelitian terdahulu
Penelitian terdahulu digunakan sebagai sebuah dasar acuan, dengan tujuan
untuk lebih memperluas dan memperdalam teori penelitian dengan tujuan
mendapatkan perbandingan ataupun acuan. Adapun penelitian yang digunakan
merupakan penelitian yang relevan dengan tema ataupun pokok bahasan
masalah yang ada pada penelitian ini. Dalam penelitian terdahulu peneliti
meringkas dan membandingkan hasil dari penelitian terdahulu dengan pokok
bahasan masalah yang ada pada penelitian ini. Dari tinjauan Pustaka ini peneliti
mencatumkan penelitian-penelitian terdahulu yang di anggap relevan dengan
penelitian ini, di antaranya sebagai berikut:
Pertama, penelitian yang dilakukan oleh seorang mahasiswa akhir Institut seni
Indonesia Surakarta, Miqdad Askarillah (2018) Dalam penelitiannnya yang
berjudul “Makeup fantasi bunga sebagai sarana penciptaan fotografi potret”.
Dalam penelitian tersebut membahas tentang pengaplikasian make-up fantasi
dengan visual bunga kedalam sebuah fotografi potret. Pemilihan fotografi potret
oleh peneliti karena di dasari bahwa fotografi potret mampu menciptakan sebuah
output yang dapat menggambarkan karakter ataupun kepriibadian dari objek yang
di foto. Pada proses penciptaannya peneliti juga menggunakan Teknik-teknik
lighting yang di dasari karena akan dapat menambha nilai estetika pada make-up
fantasi buangan yang akan di aplikasikan pada model atau objek. Penelitian ini
memiliki kesamaan yaitu sama-sama membahas tentang fotografi potret dan
pencahayaan dengan lampu dalam Teknik pencahayaan dalam fotografi.
Sedangkan perbadaan dari penelitian ini terletak pada bagian outputnya, dimana
pada penelitian ini yang dihasilkan yaitu fotografi potret secara umum, sedangkan
yang dilakukan oleh miqdad askarillah berfokus pada fotografi potret makeup
fantasi.
Kedua, penelitian yang di lakukan oleh I Wayan Open Yusa Balayasa, Cokorda
Istri Puspawati Nindhia, Ida Bagus Candra Yana. Mahasiswa semester akhir
Program Studi Fotografi, Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Seni Indonesia
Denpasar, pada tahun 2021. Dengan judul “Gerak tari jauk dalam fotografi
ekspresi dengan teknik strobo light” dalam penelitian ini membahas sebuah tarian
yang ada di bali yang kemudian di implementasikan kedalam sebuah fotografi
ekspresi. Dimana diciptakannya karya fotografi ini bertujuan menghasilkan sebuah
karya yang unik dan menarik, serta untuk mengetahui berbagai macam Gerakan
yang ada pada tari jauk manis. Dalam penciptaannya peneliti menggunakan
Teknik strobist dengan mengimajinasikannya dengan low speed untuk mencapai
sebuah foto dengan motian blur yang bagus dan juga mendapatkan sebuah foto
yng lebih ekkspresif dari objek yang di foto. Pada penelitian ini mempunyai

5
kesamaan yaitu sama-sama menggunakan Teknik strobist dalam penciptaan
sebuah karya fotonya dan juga mempunyai sebuah objek foto yang sama yaitu
manusia, yang mana dalam kategorinya masuk kedalam sebuah potret fotografi
dengan spesifik kedalam fotografi ekspresi. Adapun perbedaannya sendiri teretak
pada hasil foto yang dihasilkan. Karena penelitian di atas menggunakan shutter
speed yang rendah sehingga terciptanya sebuah foto yang mempunyai garis atau
motion blur pada foto yang di hasilkan. Sedangkan pada penelitian ini objek foto
yang manusia yang hanya diam saja. Jadi tidak ada Gerakan saat pemotretan
dengan tujuan menghindari adanya shake dan menghasilkan foto yang lebih
tajam.
Ketiga, sebuah penelitian yang dilakukan oleh seorang mahasiswa akhir dari
institut seni Indonesia Denpasar pada tahun 2023. Dengan judul penelitian
“Pemotretan dengan Teknik strobist serta kreativitas desain yearbook di waru
production” penelitian ini membahas sebuah pengabadian sebuah kenangan
sekolah atau yang lebih trend dengan foto yearbook. Dengan menggunakan
sebuah Teknik strobist dengan 2 flash atau lebih sesuai dengan situsi dan juga
dengan alat-alat seperti difuiser payung dan reflector. Penggunaan paying dengan
tujuan untuk lebih mendapatkan sebuah output cahaya yang lebih lembut dan
menyebar. Serta penggunaan reflector denga tujuan untuk memantulkan cahaya
dari flash ke objek agar cahaya yang dihasilkan lebih merata pada objek. Pada
penelitian ini juga membahas bagaimana menempatkan lighting yang sesuai
dengan hasil yang di inginkan dalam sebuah pemotretan. Adapun kesamaan dari
penelitian ini yaitu sama-sama menggunakan Teknik strobis dan pemilhan
flashgun yang secara bentuk alat sama dengan speedlite hanya saja istilahnya
yang berbeda. Adapun perbadaannya sendiri ada pada sebuah output foto yang
dihasilkan, pada foto yearbook akan melibatkan banyak orang atau objek yang
difoto. Hal ini tentu akan berbada dengan foto potret yang hanya menggunakan 1
objek manusia di dalamnya.
Dari beberapa penelitian di atas, bisa ditarik sebuah kesimpulan sebagai
sebuah pendukung yang lebih relevan yang dapat dijadikan sebuah referensi atau
pedoman dalam penelitian yang di akan di bahas ini yaitu sebuah penelitian yang
berjudul “Makeup fantasi bunga sebagai sarana penciptaan fotografi potret”
dengan alasan semua elemen yang akan dibahas pada penelitian ini ada pada
penelitian yang di lakukan oleh Miqdad Askarillah. Dari potret fotografi yang
dilaukan untuk mempertegas dari sebuah make-up fantasi yang di visualkan serta
penggunaan lighting dengan tujuan menambah nilai estetika pada objek yang
difoto. Sehingga relevan dengan penelitian yang dilakukan pada saat ini.

6
2.2 Landasan teori
2.2.1 Implementasi
Kata implementasi merupakan sebuah penempatan ide, konsep,
atupun kebijakan dengan tujuan guna memberikan dampak baik terhadap
pengetahun, keterampilan dan nilai sikap. Dengan tujuan utama yaiitu
membuat rencana lebih matang untuk di kerjakan sendiri ataupun dengan
orang lain.
2.2.2 Pengimplementasian
Pengimplementasian sebenarnya asal katanya yaitu implementasi
yang kemudian di beri imbuan kata peng- dan -an. Kalau dijabarkan lagi
sebenarnya ada perbadaan arti antara kata pengimpementasian dan
pengimplementasi. Pengimplementasi merupakan sebuah proses, cara,
pembuatan pengimplementasian. Sedangkan pengimplemntasian mempunyai
arti orang yang yang mengimplementasi. Adapaun yang bis akita artikan dari
judul penelitian ini adalah orang yang mengimplementasi speedlite sebagai
sumber cahaya dalam potret fotografi dengan Teknik strobist.
2.2.3 Speedlite
Speedlite atau speedlight adalah penamaan untuk lampu kilat (flash)
dalam fotografi dari merek tertentu. Speedlite adalah penamaan untuk
branding flashproduk Canon dan Ricoh, sedangkan Speedlight untuk produk
flash dari Nikon. Beberapa flash keluaran 3rd party juga menggunakan
penamaan tersebut. Seperti halnya brand youngnou dan godox yang sekarang
menjadi flash yang banya sekali digunakan oleh para fotografer.
2.2.4 Sumber
Menurut kamus besar bahasa Indonesia arti kata sumber mempunyai
arti kata yang banyak. Namun yang relevan dengan judul penelitian ini yaitu
sumber merupakan suatu rujukan untuk memperkuat sebuah pernyataan.
2.2.5 Cahaya
Cahaya mengambil peranan yang sangat penting dalam bidang
fotografi. Cahaya adalah energi berbentuk gelombang elektromagnetik yang
kasat mata dengan panjang gelombang sekitar 380–750 nm.
2.2.6 Potret
Potret adalah sebuah lukisan, foto, patung, atau representasi seni dari
seseorang, yang mana wajah atau ekspresinya adalah hal yang utama.
Dimaksudkan untuk menampilkan, personalitas, dan juga kadang perasaan
seseorang.

7
2.2.7 Fotografi
Fotografi (bahasa Inggris: photography, yang berasal dari kata Yunani
yaitu "phos": cahaya dan "graphien": melukis atau menulis) adalah proses
melukis atau menulis dengan menggunakan media cahaya. Sebagai istilah
umum, fotografi berarti proses atau metode untuk menghasilkan gambar atau
foto dari suatu objek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai objek
tersebut pada media yang peka cahaya. Alat paling populer untuk menangkap
cahaya ini adalah kamera. Tanpa cahaya, tidak ada foto yang bisa dibuat.
Prinsip fotografi adalah memfokuskan cahaya dengan bantuan
pembiasan sehingga mampu membakar medium penangkap cahaya. Medium
yang telah dibakar dengan ukuran luminitas cahaya yang tepat akan
menghasilkan bayangan identik dengan cahaya yang memasuki medium
pembiasan (selanjutnya disebut lensa).
Untuk menghasilkan intensitas cahaya yang tepat untuk menghasilkan
gambar, digunakan bantuan alat ukur berupa lightmeter. Setelah mendapat
ukuran pencahayaan yang tepat, seorang fotografer bisa mengatur intensitas
cahaya tersebut dengan mengubah kombinasi ISO/ASA (ISO Speed),
diafragma (Aperture), dan kecepatan rana (speed). Kombinasi antara ISO,
diafragma & speed disebut sebagai pajanan (exposure). Adapun beberapa
genre fotografi sebagai berikut:
1. Human interest photography
2. Street photography
3. Journalism photography
4. Portrait photography
5. Wedding photography
6. Fashion photography
7. Landscape photography
8. Sport photography
9. Wildlife photography
10. Food photography
11. Still life photography
12. Commercial photography
13. Underwater photography
14. Fine art photography
15. Macro Photography

2.2.8 Fotografi potret


Fotografi potret atau portraiture adalah fotografi dari seorang tokoh
atau sekelompok orang yang menyimpan ekspresi, kepribadian dan perasaan
dari subyek tersebut. Seperti jenis potret lainnya, fokus dari fotografi tersebut

8
biasanya wajah orang tersebut, meskipun seluruh bagian tubuh dan latar
belakang atau konteks juga dapat dimasukkan.
Fotografi potret adalah jenis fotografi dengan manusia sebagai objek
utama dalam foto. Jenis fotografi ini sering digunakan untuk membuat foto
profile, portfolio personal, atau sekadar untuk foto keluarga. Fotografi Potret
memiliki beberapa tipe yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan gaya foto
yang diinginkan. Penting bagi seorang fotografer untuk mengenal gaya
fotografi portret yang berbeda ini untuk memilih jenis yang tepat untuk
pemotretan berdasarkan model dan tempat.
2.2.9 Teknik
Teknik adalah penerapan ilmu dan teknologi untuk menyelesaikan
permasalahan manusia. Hal ini diselesaikan lewat pengetahuan, pengalaman
praktis yang diterapkan untuk mendesain objek atau proses yang berguna.
Seiring dengan berkembangnya zaman Teknik semakin berkembang dengan
munculnya inovasi-inovasi baru dalam dunia pengetahuan, teknologi dan
komunikasi.
2.2.10 Strobist
Strobist adalah teknik fotografi dengan menggunakan flash eksternal,
namun flash tersebut ditempatkan terpisah dari kamera. Dengan
menempatkan flash terpisah kita akan mendapatkan banyak sekali
keuntungan dibandingkan menggunakan flash dengan cara konvensional,
yaitu menggunakan di atas kamera. Strobist bisa menggunakan 1 samapai 10
flash eksternal ataupun lebih sesuai dengan kebutuhan dan konsep foto yang
ingin di hasilkan.

9
2.3 Kerangka pemikiran
2.3.1 Kerangka konseptual
Penelitian ini membahas tentang speedlite sebagai sumber cahaya
dalam potret fotografi dengan Teknik strobist. Fotografi potret sebuah genre
fotografi yang memanfaatkan manusia sebagai objek fotoya. Teknik strobis
dipilih untuk mencapai sebuah output foto yang sesuai dengan konsep yang di
inginkan.

Fotografi

Underw Fine art Macro


Human Landscap Wildlife Food Still life Commercial ater photogra Photog
Street Journalis Portrait Wedding Fashion Sport
interest e photogr photograp photogra photograph photogr phy
photogr m photogra photogra photograp photograp raphy
photograp photogra aphy hy phy y aphy
aphy photogra phy phy hy hy
hy phy
phy

Sumber
cahaya

Speedlite

Teknik strobis

Pengimplementasian speedlite
sebagai sumber cahaya dalam
potret fotografi dengan Teknik
strobis

1. Fotografi
2. Potret fotografi
3. Sumber cahaya
4. Speedlite
5. Teknik strobis

10
2.3.2 Kerangka pemikiran
Setelah elakukan pengkajian terhadap beberapa referensi di peroleh
Langkah-langkah pemikiran dalam penelitian ini yang antinya akan di jadikan
sebagai pedoman untuk mengetahui pengimplementasian speedlite sebagai
sumber cahaya dalam potret fotografi dengan tekniik strobist.

Pengimpplementasian speedlite
sebagai sumber cahaya dalam potret
fotografi dengan Teknik strobist

Mulai

Tujuan: penggunaan speedlite sebagai Permasalahan: banyak orang berfikiran


sumber cahaya dalam potret fotografi foto yang bagus hanya di hasilkan
dengan Teknik strobist agar merubah cara dengan alat yang mahal, namun
pandang seorang fotografer tentang alat pentingnya cahaya dalam fotografi
murah namun memiliki output atau hasil memiliki peranan yang sangat penting,
yang hampir sama dengan alat-alat meskipun sumber cahaya itu di hasilkan
mahal. dengan alat alat yang murah seperti
speedlite itu sendiri.

Pemasalahan

Proses pra-produksi, produksi, dan


pasca produksi

Hasil berupa foto potret dengan Teknik


strobis

Uji kelayakan karya dengan


memperlihatkan kepaada para ahli

Kesimpulan dan saran

Selesai

11
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualititafi.
Penelitian deskriptidf kualitatif adalah penelitian yang bertujuan untuk
menggambarkan atau menginterpretasikan objek yang di teliti sesuai dengan
keadaan sebenarnya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang
akan menghasilkan sebuah data yang deskriftif berupa sebuah kata-kata tertulis
maupun lisan yang di dapat dari objek yang di teliti. Pendekatan kualitatif yaitu
pendekatan dalam metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi
objek yang alamiah (Sugiyono, 2012:1). Dalam artian objek yang apa adanya,
disaat peneliti memasuki objek dan keluar dari objek relative tidak ada perubahan.
Kemudian data kualitatif juga di dapatkan dari hasil wawancara dan observasi
yang kemudian data-data tersebut di uraikan dan disimpulkan tanpa adanya
perlakuan khusus terhadap objek yang di teliti.
3.2 Metode pengumpulan data
3.2.1 Jenis data
Jenis data yang digunakan pada penelitian ini yaitu kulitatif. Dimana
pendekatan kualitatif ini akan menghasilkan data deskripti berupa
sebuaah kata-kata tertulis ataupun secara lisan.
3.2.2 Sumber data
3.2.2.1 Data primer
Sumber data primer adalah sumber data yang di dapatkan
langsung dari reponden atupun survei langsung kelapangan.
3.2.2.2 Data sekunder
Data yang peneliti dapatkan berdasarkan data-data
sebellumnya. Seperti data laporan, buku, data arsip, data
public, internet, dan audio video yang berhubungan dengan
penelitian.
3.3 Teknik pengumpulan data
3.3.1 Studi Pustaka
Merupakan sebuah pengumpulan data yang di peroleh dari sebuah
informasi dokumen tertulis, foto-foto, gambar, maupun dokumen
elektronika yang dapat mendukung proses penelitian.
3.3.2 Observasi
Metode oberservasi merupakan sebbuah Teknik pengumpulan data
yang berlandasan pada pengamatan langsung atau terjun langsung ke
lapangan untuk mendapatkan sebuah data yang di inginkan.

12
3.3.3 Wawancara
Wawancara merupakan sebuah proses komunikasi secara langsung
terhadap objek yang teliti atau responden untuk mengumpulkan data
secara tanya jawab. Dengan tujuan agar peneliti bisa mendapaka
keterangan, pendirian, ataupun pendapat responden secara langsung.
3.3.4 Dokumentasi
Teknik pengumpulan data dengan mengumpulkan dokumen-dokumen
yang bersifat tertulis maupun dokumen-dokumen yang sifatnya audio
visual.

13

Anda mungkin juga menyukai