Ad - Art FKWT
Ad - Art FKWT
PENDAHULUAN
Warga Tidung melalui FKWT sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari bangsa
Indonesia, turut bertanggung jawab mewujudkan masyarakat adil makmur dalam
Negaa Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-
Undang Dasar 1945. Tanggung jawab tersebut dilaksanakan melalui kerja
kemanusiaan sebagai manusia yang beradab, beradat, berbudaya lagi terdidik dan
terpelajar.
Dalam upaya mencapai tujuan dan melaksanakan tanggung jawab tersebut diatas.
Warga Tidung melalui Forum Komunikasi Warga Tidung berserikat, berkumpul,
berbaris dalam organisasi dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
sebagai berikut:
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
NAMA
Organisasi ini bernama FORUM KOMUNIKASI WARGA TIDUNG atau disingkat FKWT.
Pasal 2
WAKTU DIDIRIKAN
FKWT didirikan di Kota Administratif Tarakan pada tanggal Tiga bulan Februari tahun
Seribu Sembilan Ratus Sembilan Puluh Delapan (03 – 02 – 1998) untuk waktu yang tidak
ditentukan lamanya.
Pasal 3
TEMPAT KEDUDUKAN
Pasal 4
LAMBANG
Lambang FKWT berlaku sebagai tanda resmi organisasi dalam berbagai media cetak,
bendera, pataka, almamater dan peralatan lain yang tidak akan merendahkan martabat
organisasi.
Pasal 5
MOTTO
BAB II
DASAR/LANDASAN, DAN FUNGSI
Pasal 6
DASAR/LANDASAN
FKWT berlandaskan:
1. Pancasila sebagai landasan idiil.
2. Undang-Undang Dasar 1945 sebagai landasan konstitusional.
3. Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga FKWT sebagai landasan organisasional.
4. Keputusan-keputusan Musyawarah FKWT dan Keputusan-Keputusan Organisasi
sebagai landasan operasional.
Pasal 7
FUNGSI
BAB III
BENTUK DAN KEDAULATAN
Pasal 8
BENTUK
Pasal 9
KEDAULATAN
BAB IV
TUJUAN DAN USAHA
Pasal 10
TUJUAN
Dalam mencapai tujuan tersebut Organisasi FKWT akan melakukan usaha-usaha sebagai
berikut:
1. Mendata dan menyebarkan semua aspek yang berhubungan dengan kehidupan dalam
arti yang luas bagi warga.
2. Meningkatkan pengetahuan, kemampuan dan keterampilan para warga dan
mendorong percepatan proses ahli teknologi dalam sendi kehidupan.
3. Mewujudkan sistem usaha bersama atas dasar kekeluargaan dan memupuk rasa setia
kawan serta kerjasama dikalangan warga.
4. Berperan aktif dalam memecahkan masalah-masalah perekonomian, sosial bagi
kepentingan para warga suku Tidung.
5. Memupuk dan meningkatkan semangat serta kesadaran sosial bagi para warga untuk
berjiwa Pancasila.
6. Menjalin kerjasama dengan pemerintah, lembaga-lembaga dan organisasi-organisasi
lainnya.
BAB V
KEANGGOTAAN
Pasal 12
Yang menjadi anggota FKWT adalah Anggota biasa, anggota luar biasa, dan anggota
kehormatan.
Pasal 13
Keanggotan organisasi FKWT terdiri atas:
a. Anggota Biasa (dari silsilah dan garis perkawinan)
b. Anggota Luar Biasa (warga suku se-etnis)
b. Anggota Kehormatan (orang-orang yang berjasa pada FKWT)
BAB VI
STRUKTUR ORGANISASI
Pasal 14
Struktur Organisasi FKWT terdiri atas;
1. Lembaga Permusyawaratan:
a. Musyawarah Paguntaka (MUSPAT) di tingkat Pusat
b. Musyawarah Pagun (MUSPA) di tingkat Daerah/Cabang/Ranting
2. Lembaga Pimpinan:
a. Lembaga Pengurus Pusat, yang disebut Pengurus Besar
b. Lembaga Pengurus Daerah, yang disebut Badan Pengurus Daerah
c. Lembaga Pengurus Cabang, yang disebut Badan Pengurus Cabang
d. Lembaga Pengurus Ranting, yang disebut Badan Pengurus Ranting
3. Lembaga Kelengkapan Organisasi:
a. Dewan Tetua
b. Dewan Pleno
4. Lembaga Kesekretariatan:
a. Sekretariat Umum
b. Sekretariat Eksekutif
Pasal 15
Lembaga Permusyawaratan adalah pemegang kekuasaan tertinggi dalam organisasi
FKWT di masing-masing wilayah, yaitu ditingkat pusat, daerah, cabang dan ranting.
BAB VII
KEUANGAN
Pasal 16
FKWT memperoleh dana untuk kegiatan organisasi dari:
1. Uang Pangkal dan Iuran
2. Sumbangan-sumbangan dan hibah tanpa ikatan apapun
3. Ekonomi produktif dan atau usaha-usaha yang tidak bertentangan dengan Anggaran
Dasar/Anggaran Rumah Tangga.
BAB VIII
PERUBAHAN DAN PEMBUBARAN
Pasal 17
Perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga hanya dapat dilaksanakan
melalui Musyawarah Paguntaka (MUSPAT) atau Musyawarah Paguntaka Khusus
(MUSPATSUS) yang diadakan untuk itu.
Pasal 18
Pembubaran organisasi hanya sah apabila merupakan keputusan Musyawarah Paguntaka
(MUSPAT) atau Musyawarah Paguntaka Khusus (MUSPATSUS) yang diadakan untuk itu.
BAB IX
PENUTUP
Pasal 19
Hal-hal yang belum atau tidak cukup diatur dalam Anggaran Dasar (AD) ini, diatur dalam
Anggaran Rumah Tangga (ART) yang tidak boleh bertentangan dengan Anggaran Dasar
(AD).
Pasal 20
Anggaran Dasar (AD) ini merupakan dasar pertama, sesuai dengan hasil kerja tim
perumus yang ditunjuk pada tanggal 05 Februari 1998 dan akan disempurnakan pada
Rapat Pleno yang akan ditentukan kemudian.
BAB 1
STATUS ORGANISASI
Pasal 1
Organisasi Forum Komunikasi Warga Tidung adalah organisasi kerukunan, kekeluargaan
atau kekerabatan sebagai media komunikasi dan pemberdayaan masyarakat Tidung
sekaligus sebagai organisasi kader bagi generasi muda Tidung yang direfresentasikan
kedalam istilah:
Pasal 2
Pasal 3
FKWT merupakan wadah berhimpun warga Tidung yang merupakan bagian dari
masyarakat dan atau rakyat Indonesia.
BAB II
LAMBANG ORGANISASI
Pasal 4
1. Lambang FKWT harus mempunyai ketentuan-ketentuan:
a. Ukuran lambang dapat diambil dalam berbagai ukuran asal memenuhi
perbandingan ukuran sebagai berikut: Tinggi 2 : Lebar 2.
b. Lingkaran luar dan lingkaran dalam berwarna hitam
c. Antara lingkaran luar dan lingkaran dalam terdapat tulisan Pengurus FKWT
masing-masing tingkatan dengan warna hitam.
d. Segi Lima Rotan berwarna kuning gading.
e. Perahu Layar berwarna hitam.
f. Layar berwarna putih
g. Tameng/Talid berwarna merah dengan corak lingkaran berwana hitam
h. Laut berwarna biru
i. Rajok dan Mandau berwarna hitam
2. Arti Lambang FKWT:
a. Lingkaran : Tekad yang bulat
b. Segi Lima Rotan : Dasar Negara Pancasila
c. Rotan : Alat Komunikasi
d. Perahu Layar : Wadah dan tujuan bersama
e. Rajok Salong / Penjejak -
Damar & Mandau : Kesiapsiagaan dan alat pencaharian
f. Tameng/Talid : Alat Pelindung untuk mengayomi
g. Laut : Tempat Mencari nafkah & Jalur transportasi
3. Arti Warna Lambang FKWT:
a. Kuning Gading : Keadilan, Kesejahteraan & Kemakmuran
b. Hitam : Keteguhan & Ketegasan
c. Putih : Kesucian dan Ketulusan
d. Biru : Kedamaian dan Ke’arifan
e. Merah : Ksatria
BAB III
KEANGGOTAAN
Pasal 5
KETENTUAN KEANGGOTAAN
Anggota FKWT adalah masyarakat dari rumpun Tidung (baik dari garis silsilah maupun
dari garis perkawinan) yang merupakan masyarakat lokal asli yang mendiami suatu
wilayah tertentu dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia dan atau warga
negara lain dari unsur/rumpun suku Tidung yang mau dan harus tunduk dan patuh pada
DASAR/LANDASAN AD/ART ini.
Pasal 6
STATUS KEANGGOTAAN
1. Anggota Biasa yaitu anggota yang berasal dari garis silsilah maupun garis perkawinan.
2. Anggota Luar Biasa yaitu anggota yang berasal dari suku se-etnis Tidung.
3. Anggota Kehormatan yaitu orang-orang yang bersimpati terhadap tujuan FKWT dan
berjasa bagi pemberdayaan etnik Tidung.
Pasal 7
TATA CARA PENERIMAAN ANGGOTA
1. Setiap calon anggota FKWT harus mengajukan permohonan dengan formulir yang
disediakan untuk itu dan pernyataan tertulis dari pemohon bahwa pemohon tidak
sedang menjadi anggota organisasi yang terlarang.
2. Calon Anggota FKWT yang diterima sebagai anggota diberikan kartu anggota sebagai
tanda keanggotaan yang dikeluarkan oleh Pengurus Besar (PB) FKWT dan
ditandatangani oleh Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal Pengurus Besar (PB) FKWT.
3. Pengunduran diri dari keanggotaan FKWT harus dinyatakan secara tertulis kepada
Pengurus FKWT.
Pasal 8
KODE ETIK KEANGGOTAAN
1. Anggota FKWT berprilaku sebagai pribadi yang bermoral pancasila dan wajib
menjunjung tinggi nama baik serta reputasi keanggotaan didalam masyarakat, baik
lokal, nasional dan global.
2. Anggota FKWT tidak akan secara sadar dan dengan itikad jahat merusak nama baik
atau reputasi sesama anggota.
3. Anggota FKWT selalu berusaha menjalankan kebijakan dan program organisasi secara
baik dan terpuji serta menghindari perbuatan yang dapat menyesatkan dan
merugikan masyarakat dengan mengatasnamakan organisasi.
4. Anggota FKWT selalu berusaha menerapkan solidaritas social sesame anggota.
5. Anggota FKWT harus selalu membantu sesame anggotanya, khususnya dalam sosial
budaya dan ekonomi.
6. Anggota FKWT memastikan diri telah mengetahui, mengerti dan turut menjunjung
tinggi kode etik keanggotaan FKWT.
Pasal 9
KEWAJIBAN KEANGGOTAAN
1. Setiap anggota wajib melaksanakan dan menaati Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga FKWT
2. Setiap anggota wajib menjunjung dan membela nama dan harkat organisasi
3. Setiap anggota wajib mentaati dan melaksanakan keputusan peraturan organisasi
sepanjang tidak bertentangan dengan AD/ART FKWT
4. Setiap anggota wajib menyokong keuangan organisasi serta membayar uang pangkal
dan iuran anggota untuk mendukung kelancaran kegiatan organisasi.
5. Setiap anggota wajib menghadiri dan mengikuti rapat, pertemuan serta kegiatan yang
dilaksanakan organisasi.
Pasal 10
HAK ANGGOTA
1. Setiap anggota mempunyai hak untuk memilih dan dipilih dalam kepengurusan
FKWT.
2. Setiap anggota berhak mengusulkan dan diusulkan untuk dipilih atau memilih
menjadi pengurus organisasi.
3. Setiap anggota mempunyai hak bicara, mengajukan pendapat dan saran serta
pertanyaan baik secara lisan maupun tertulis untuk kemajuan organisasi.
4. Setiap anggota mempunyai hak untuk aktif dalam melaksanakan keputusan
organisasi.
5. Setiap anggota mempunyai hak memperoleh pelayanan informasi tentang program,
kegiatan dan atau usaha-usaha organisasi.
6. Setiap warga berhak memperoleh perlakuan yang sama dari organisasi.
7. Setiap warga berhak memperoleh perlindungan, pembelaan dan bimbingan dari
organisasi.
8. Setiap anggota berhak memperoleh bantuan dalam peningkatan, pengembangan
pengetahuan dan keterampilan
9. Setiap anggota berhak mewakili organisasi untuk mengikuti kegiatan diluar
organisasi sesuai dengan petunjuk dan keputusan organisasi.
10. Hak-hak keanggotaan tidak dapat diserahkan kepada siapapun juga dan dengan
jalan apapun juga.
11. Hak lain - lain akan ditentukan kemudian dalam peraturan organisasi.
Pasal 11
PENGHENTIAN KEANGGOTAAN
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI
Pasal 12
MUSYAWARAH PAGUNTAKA (MUSPAT)
Pasal 13
MUSYAWARAH PAGUN
Pasal 14
MUSYAWARAH PAGUN KHUSUS
Pasal 16
PENGURUS DAERAH/CABANG/RANTING (PD/PC/PR)
Pasal 17
PARA FUNGSIONARIS
PENGURUS BESAR FKWT
Pasal 18
PERSAYARATAN PENGURUS FKWT
Pasal 19
TATA CARA PEMILIHAN KETUA UMUM
DAN PEMBENTUKAN PENGURUS BESAR FKWT
1. Pemilihan Ketua Umum Pengurus Besar dilaksanakan dengan azas LUBER (Langsung,
Bebas dan Rahasia) dan JURDIL (Jujur dan Adil) yang berlangsung dalam 3 (tiga)
tahap:
a. Tahap Nominasi
b. Tahap Kampanye
c. Tahap Pemilihan
2. Tahap Nominasi:
a. Bakal calon Ketua Umum mencalonkan diri secara tertulis dengan mendaftarkan
pada Panitia Pemilihan/Pnitia Khusus yang dibentuk oleh Pengurus Besar
selambat-lambatnya 1 (satu) bulan sebelum tanggal pelaksanaan MUSPAT yang
telah ditetapkan dan ditembuskan kepada Daerah/Cabang/Ranting FKWT.
b. Calon Ketua Umum mempresentasikan pokok-pokok pikirannya kepada Komite
Pembekalan Calon Ketua Umum yang terdiri dari 2 (dua) mantan Ketua Umum
FKWT masa bakti sebelumnya dan 1 (satu) orang Panitia Pengarah (SC).
3. Tahap Kampanye:
a. Setelah melewati Tahap Nominasi, bakal calon diwajibkan mengikuti Tahap
Kampanye yang terdiri dari Kampanye Tertulis, Kampanye Lisan, Debat Antar
Calon dan Presentasi Pokok-Pokok Pikiran yang dinilai Tim Nominasi dalam forum
yang disediakan oleh Panitia Pemilihan/Panitia khusus.
b. Tahap Kampanye berlangsung hingga saat penyelenggaraan MUSPAT.
Pasal 20
PEMILIHAN KETUA UMUM
DAN PEMBENTUKAN PENGURUS DAERAH/CABANG/RANTING
Tata cara dan prosedur pemilihan Ketua Umum dan pembentukan Pengurus
Daerah/Cabang/Ranting FKWT dilakukan sesuai dengan ketentuan Pasal 19 Anggaran
Rumah Tangga ini.
Pasal 21
MASA BAKTI PENGURUS FKWT
1. Masa Bhakti Pengurus FKWT adalah 5 (lima) tahun terhitung mulai disahkan oleh
MUSPAT/MUSPA.
2. Setelah menjalankan 1 (satu) masa bhakti, seorang Ketua Umum Pengurus
Besar/Daerah/Cabang/Ranting tidak dapat mencalonkan diri dan dipilih kembali.
Pasal 22
DEWAN TETUA
Pasal 23
DEWAN PLENO
1. Dewan Pleno merupakan Lembaga Kelengkapan Organisasi yang ada ditingkat Pusat.
2. Dewan Pleno bertugas dan berfungsi untuk membahas masalah-masalah yang
berkaitan dengan pelaksana dan pengembangan program kerja, saling tukar menukar
informasi antar pusat, daerah, cabang dan ranting.
3. Dewan Pleno berwenang untuk mempersiapkan penyelenggaraan Musyawarah
Paguntaka Khusus bilamana Pengurus Besar (PB) FKWT melampaui waktu 3 (tiga)
bulan sesudah masa baktinya berakhir tanpa alasan yang dapat
dipertanggungjawabkan dan oleh karenanya telah kehilangan hak dan wewenang
untuk menjalankan organisasi.
4. Dewan Pleno beranggotakan:
a. Ketua Umum, Para Ketua, Sekretaris Jendral, Wakil Sekretaris Jendral, Bendahara
Umum, Wakil Bendahara Umum, Para Ketua Departemen Pengurus Besar (PB)
FKWT
b. Para Ketua Umum, Para Ketua, Sekretaris, Bendahara dan Para Ketua
Departemen atau yang memegang mandat Pengurus Daerah/Cabang/Ranting
FKWT.
c. Ketua Dewan Tetua masing-masing tingkatan.
d. Rapat Dewan Pleno diselenggarakan oleh dan atas beban Pengurus Besar (PB)
FKWT.
e. Dewan Pleno bersidang sebanyak 2 (dua) kali dan dilakukan 6 (enam) bulan
sesudah MUSPAT dan 6 (enam) bulan sebelum MUSPA.
Pasal 24
SEKRETARIAT EKSEKUTIF
Pasal 25
SEKRETARIAT
Pasal 26
RAPAT KERJA FKWT
Pasal 27
RAPAT PENGURUS FKWT
Pasal 28
KEPUTUSAN RAPAT
BAB VI
KEUANGAN DAN KEKAYAAN
Pasal 29
KEUANGAN
Pasal 30
KEKAYAAN
BAB VII
PENUTUP
Pasal 31
1. Hal-hal yang belum atau tidak cukup diatus dalam Anggaran Rumah Tangga ini, diatur
oleh Pengurus Besar (PB) dalam peraturan-peraturan tersendiri yang tidak boleh
bertentangan dengan jiwa dan semangat Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga FKWT dan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari peraturan ini.
2. Anggaran rumah tangga ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Pasal 32
Anggaran Rumah Tangga (ART) ini mendapat pengesahan dan ditetapkan dalam MUSPAT
IV FKWT pada tanggal 5 November tahun 2022 di Tideng Pale.