Anda di halaman 1dari 5

HUBUNGAN PENGGUNAAN ALAS KAKI DENGAN LUKA KAKI DIABETIK

DI KLINIK PERAWATAN LUKA KOTA MAKASSAR

Risman1, Edy Supardi2, Maryam jamaluddin3


1
STIKES Nani Hasanuddin Makassar
2
STIKES Nani Hasanuddin Makassar
3
STIKES Nani Hasanuddin Makassar

Alamat Korespondesi : (rismannnn2797@gmail.com/082189265259)

ABSTRAK

Luka kaki diabetik adalah luka pada area kaki, bersifat kronis dan sulit sembuh, mengalami
infeksi dan iskemia tungkai yang jika dibiarkan dapat mengakibatkan risiko amputasi bahkan
mengancam jiwa. Luka kaki diabetik dapat disebabkan oleh faktor internal dan eksternal, salah satu
faktor eksternal yang dapat menyebabkan adalah penggunaan alas kaki yang tidak tepat, termasuk
penggunaan sepatu yang sempit. Waktu penelitian ini dilakukan pada tanggal 17 Juli 2019 sampai
dengan 10 Agustus 2019. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara penggunaan alas
kaki dengan luka kaki diabetik di Klinik Perawatan Luka Kota Makassar. Penelitian ini menggunakan
desain cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik non probability sampling dengan
pendekatan purposive sampling, di dapatkan 34 responden. Pengumpulan data dilakukan
menggunakan kuesioner dan dianalisis dengan uji chi square (p<0,05). Hasil analisis bivariat
menunjukkan adanya hubungan antara penggunaan alas kaki dengan luka kaki diabetik (p = 0,002).
Kesimpulan dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan antara penggunaan alas kaki dengan luka
kaki di Klinik Perawatan Luka Kota Makassar, dimana penggunaan alas kaki merupakan faktor yang
paling dominan.

Kata Kunci : Penggunaan Alas kaki, Luka Kaki Diabetik

PENDAHULUAN al., 2017). Luka kaki diabetik dan infeksi


Peningkatan jumlah penderita diabetes menjadi penyebab lebih dari 65.000 kejadian
mellitus menyebabkan angka kejadian amputasi pada ekstremitas bawah setiap
komplikasi juga semakin meningkat, satu tahun di Amerika (Herscovici, 2016).
diantaranya adalah luka kaki diabetik Prevalensi penderita Diabetes Mellitus dengan
(Fatimah, 2015). International Diabetes luka kaki diabetik di Indonesia sekitar 15%.
Federation (IDF) 2017 menyatakan saat ini Angka luka kaki diabetik 32% dan luka kaki
kita berada diera dimana kebanyakan orang diabetik merupakan sebab perawatan rumah
meninggal bukan dengan penyakit menular sakit yang terbanyak sebesar 80% untuk
melainkan akibat gaya hidup seperti diabetes. diabetes mellitus (Nurhanifah, 2017). Luka
Salah satu masalah kesehatan utama dunia kaki diabetik berada pada urutan ke-5 yakni
saat ini adalah meningkatnya jumlah penderita 8,7% pasien diabetes mellitus mengalami luka
Diabetes Mellitus. Komplikasi diabetes mellitus kaki diabetik (Kemenkes RI, 2014). Menurut
menjadi penyebab morbiditas dan mortalitas Divisi Endokrin Metabolik Departemen
paling signifikan di dunia dimana salah Penyakit Dalam FKUI, penyandang diabetes di
satunya adalah luka kaki diabetik (Ibrahim et Indonesia yang harus menjalani amputasi
al., 2017). Penderita diabetes Sangat berisiko jumlahnya sekitar 25%, dari seluruh pasien
terhadap kejadian luka kaki diabetik, pada yang dirawat karena kakinya bermasalah (Ayu,
umumnya kronis dan sulit penyembuhanya 2017). Berdasarkan data riskesdas tahun 2013
(Srimiyati, 2019). menempati urutan kedua tertinggi setelah
World Health Organization (WHO) pada Sulawesi Utara yaitu sebanyak 1.6%.
tahun 2014 melaporkan bahwa terdapat 1,5 Sedangkan pada tingkat kabupaten,
juta penduduk mengalami kematian akibat prevalensi kejadian diabetes untuk kota
diabetes dengan prevalensi sekitar 2,7%. Makassar dilaporkan 2.5%, kabupaten Toraja
Seluruh kematian akibat DM didunia, 70% Utara 2.3% dan yang tertinggi adalah
kematian terjadi di negaranegara berkembang kabupaten Pinrang sebanyak 2.8% (Abrar,
termasuk Indonesia (Yoyoh & Mutaqqijn, 2018).
2016). Diprediksi lebih dari 642 juta orang Berdasarkan data yang diperoleh dari
dengan diabetes pada tahun 2040 mendatang, Klinik perawatan luka kota Makassar maka
25%nya adalah luka kaki diabetik (Ibrahim et diketahui bahwa jumlah kunjungan pasien luka

112
Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis Volume 15 Nomor 2 Tahun 2020 ● eISSN : 2302-2531
kaki diabetik pada tahun 2015 sebanyak 55 pemberian penyuluhan kesehatan mengenai
pasien, di tahun 2016 sebanyak 51 pasien, di diabetes melitus, komplikasinya, kesehatan
tahun 2017 sebanyak 87 pasien, di tahun 2018 kaki, status gizi yang baik, pengendalian
sebanyak 118 pasien. Sedangkan di tahun diabetes melitus, pemeriksaan berkala
2019 periode Desember 2018 hingga April terhadap diabetes melitus dan komplikasinya,
2019 sebanyak 37 pasien. Berdasarkan data pemeriksaan berkala kaki penderita,
tersebut maka diketahui bahwa jumlah pencegahan/perlindungan terhadap trauma
penderita luka kaki diabetic dari tahun ke sepatu khusus, serta kebersihan personal
tahun semakin meningkat. termasuk kaki (Suyono dkk, 1995). Hal paling
Luka kaki diabetik adalah luka pada area kaki, penting dan mendasar yang dapat dilakukan
bersifat kronis dan sulit sembuh, mengalami oleh seorang penderita diabetes mellitus
infeksi dan iskemia tungkai yang jika dibiarkan adalah menghindari pemakaian alas kaki
dapat mengakibatkan risiko amputasi bahkan berupa sepatu yang sempit disertai dengan
mengancam jiwa ( Tandra Hans, 2017 dalam dilakukannya pengecekan kadar glukosa
Dewi, 2018). Penderita dengan luka kaki darah secara rutin (Robiyanto. Devi Yulianti,
diabetik cenderung mengalami kerusakan 2016).
jaringan progresif yang akan mengakibatkan
amputasi hingga kematian, sehingga BAHAN DAN METODE
diperlukan terapi medikamentosa dan tindakan Lokasi, populasi, dan sampel.
pencegahan (Hartanto, 2018). Jenis penelitian ini dilaksanakan di
Tindakan pencegahan ini dapat berupa Klinik perawatan luka kota Makassar. Populasi
pemberian edukasi mengenai pola makan, dalam penelitian ini adalah pasien luka kaki
perubahan gaya hidup hingga kepada diabetik di Klinik perawatan luka kota
penggunaan alat pelindung kaki yang tepat. Makassar berjumlah 37 pasien. Sampel dalam
Pada penderita ulkus kaki diabetik penelitian ini adalah 34 sampel.
memerlukan perlakuan yang khusus terhadap 1. Kriteria Inklusi
kondisi kelemahan pada kakinya sehingga a. Pasien luka kaki diabetik yang bersedia
pelindung kaki biasa pada orang normal saja untuk diteliti sampai penelitian ini
tidak cukup memproteksi kaki dari munculnya selesai
luka, bahkan dapat memperburuk luka b. Pasien luka kaki diabetik yang dapat
tersebut sehingga mencetuskan ulkus ataupun berkomunikasi dengan baik
luka yang baru. Hal ini disebabkan karena c. Pasien luka kaki diabetik yang
keadaan kaki diabetiknya telah membuat mengalami infeksi
perubahan distribusi tekanan plantar, sehingga d. Pasien luka kaki diabetik yang sering
kaki akan menerima tekanan plantar lebih menggunakan alas kaki.
berat dari pada kondisi kaki normal (Hartanto, 2. Kriteria Eksklusi
2018). a. Pasien luka kaki diabetik yang tidak
Upaya lain dalam pencegahan kaki mengisi lembar kuesioner secara
diabetik juga dilakukan dengan memberi lengkap
pelembab, memakai sandal atau sepatu yang b. Pasien luka kaki diabetik yang tidak
sesuai, segera mencari petolongan apabila berada di lokasi penelitian saat
mulai timbul rasa baal pada kaki, dan atau penelitian ini berlangsung
luka sekalipun kecil. Perawatan kaki secara
rutin juga dapat dilakukan dengan mencuci Pengumpulan Data
kaki menggunakan air hangat, mengeringkan 1. Sumber Primer
kaki sampai pada sela-sela jari kaki, Sumber primer adalah sumber data yang
melakukan pemeriksaan setiap hari dan lansung memberikan data kepada
memperhatihan perubahan-perubahan yang pengumpul data (Sugiyono 2016).
terjadi pada kaki (Srimiyati, 2019). Dikuti 2. Sumber Sekunder
dalam Tentalouris, Tahun 2010, pengobatan Sumber sekunder adalah sumber yang
luka kaki diabetik dapat dilakukan dengan tidak lansung memberikan data kepada
terapi antibiotik. Contoh antibiotik yang pengumpul data. Sumber sekunder dalam
disarankan untuk mengobati infeksi Luka Kaki penelitian ini adalah sumber data yang
Diabetik adalah sefaleksin, amoksisilin, didapatkan oleh peneliti melalui Klinik
klindamisin, ampisilin, siprofloksasin, Perawatan Luka Kota Makassar.
imipenem, dan tobramisin (Robiyanto. Devi
Yulianti, 2016). Serta upaya pencegahan Pengolahan data.
untuk mengurangi jumlah penderita luka kaki 1. Coding,
diabetik perlu selalu dilakukan. Pencegahan Coding, yaitu proses identifikasi dan
primer yang dapat dilakukan misalnya klasifikasi dari setiap pertanyaan yang

113
Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis Volume 15 Nomor 2 Tahun 2020 ● eISSN : 2302-2531
terdapat dalam instrumen pengumpulan Pendidikan
data menurut variabel-variabel yang diteliti. SD 9 26.5
2. Editing, SMP 5 14.7
Editing, yaitu mencatat atau entri data ke SMA/SMK/Sederajat 10 29.4
dalam tabel induk penelitian. Sarjana 10 29.4
3. Processing, Pekerjaan
Processing, yaitu menguji validitas dan PNS 9 26.5
realiabilitas instrumen pengumpulan data. Wiraswasta 10 29.4
4. Tahap mendeskripsikan data, yaitu tabel Petani/Pekebun 4 11.8
frekuensi atau diagram, serta berbagai IRT 11 32.4
ukuran tendensi sentral, maupun ukuran
disperse. Tujuannya memahami Berdasarkan tabel 1, menunjukan
karakteristik data sampel penelitian bahwa karakteristik responden dengan
(Sujarweni, 2014). kategori umur terbanyak berada pada
rentang umur 46-55 tahun sebanyak 16
Analisa Data (47.1%). Kategori umur paling sedikit
1. Analisa Univariat berada pada rentang >65 tahun sebanyak
Penelitian analisis univariat adalah 3 (8.8%). Nilai mean dan standar deviasi
analisa yang dilakukan menganalisis tiap umur responden (46.9±8.2 ). Karakteristik
variabel dari hasil penelitian. Analisa jenis kelamin responden dengan kategori
univariat berfungsi untuk meringkas Laki-laki dan perempuan adalah sama
kumpulan data hasil pengukuran sebanyak 17 (50.0%). Karakteristik
sedemikian rupa sehingga kumpulan data pendidikan responden yang terbanyak
tersebut berubah menjadi informasi yang adalah sarjana dan SMA/SMK/Sederajat
berguna, dan pengolahan datanya hanya sebanyak 10 (29.4%). Karakteristik
satu variabel saja, sehingga dinamakan pendidkan responden yang paling sedikit
univariat.Yang termasuk analisa univariat adalah SMP sebanyak 5 (14.7%).
tersebut adalah statistik deskriptif. Dalam karakteristik pekerjaan responden yang
analisis deskriptif data dapat diringkas terbanyak adalah IRT sebanyak 11 (32.4%)
berupa ukuran statistik (mean, median, dan karakteristik pekerjaan responden
modus), tabel, grafik. Analisa univariat yang paling sedikit adalah petani/pekebun
dilakukan masing-masing variabel yang sebanyak 4 (11.8%)
diteliti (Sujarweni W, 2014).
2. Analisa Bivariat 2. Analisis Bivariat
Penelitian analisa bivariat adalah Tabel 2 Hubungan penggunaan alas kaki
analisa yang dilakukan lebih dari dua dengan luka kaki diabetik di Klinik
variabel. Analisa bivariat berfungsi untuk Perawatan Luka Kota Makassar
mengetahui hubungan antar variabel. Luka Kaki Diabetik
(Sujarweni W, 2014). Analisa bivariat di uji Penggunaan Grade 0-1 Grade 2-3
dengan menggunakan uji statistik, jika tidak Jumlah
Alas Kaki (Ringan) (Sedang)
ada nilai EC >5 menggunakan uji chi- n % n % n %
square. Jika ada nilai EC <5 menggunakan Salah 9 47.4 10 52.6 19 100
uji fisher‘s. Benar 0 .0 15 100.0 15 100
Total 9 26.5 25 73.5 34 100
HASIL PENELITIAN p=0.002 α=0.5
1. Analisis Univariat
Tabel 1 Distribusi karakteristik responden Berdasarkan tabel 2 Hubungan
pasien dengan luka kaki diabetik penggunaan alas kaki dengan luka kaki
berdasarkan data demografi di Klinik diabetik dari total 34 responden terdapat 19
Perawatan Luka Kota Makassar (n=34) responden menyatakan penggunaan alas
Data Demografi n % kaki yang salah dengan luka kaki diabetik
Umur grade 0-1 (ringan) sebanyak 9 responden
(Mean, +SD) 46.9 8.2 (47.4%) dan luka diabetik grade 2-3
36-46 Tahun 11 32.4 (sedang) sebanyak 10 responden (52.6%),
46-55 Tahun 16 47.1 Sedangkan responden yang menyatakan
56-65 Tahun 4 11.8 penggunaan alas kaki yang benar dengan
>65 Tahun 3 8.8 luka kaki diabetik grade 2-3 (sedang)
Jenis kelamin sebanyak 15 responden (100.0%) dan luka
Laki-laki 17 50.0 kaki diabetik grade 0-1 (ringan) sebanyak 0
Perempuan 17 50.0 responden (.0%).

114
Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis Volume 15 Nomor 2 Tahun 2020 ● eISSN : 2302-2531
Dari hasil analisis hubungan kedua kadar glukosa darah secara rutin
variabel diatas dengan menggunakan uji (Robiyanto. Devi Yulianti, 2016)
statistik fisher‟s exact test menunjukkan Hasil penelitian ini sejalan dengan
kemaknaan/signifikansi dari hubungan penelitian yang dilakukan oleh Husniawati,
kedua variabel tersebut adalah ρ=0.002 Tahun 2015 yang dimana hasil penelitian
dengan nilai a=0.05 (0.002 < 0.05), artinya diketahui penggunaan alas kaki tidak tepat
dengan demikian Ha diterima Ho ditolak dengan terjadinya luka kaki setelah
dengan interpretasi ada Hubungan dilakukan uji statistik menunjukkan bahwa
penggunaan alas kaki dengan luka kaki ada hubungan yang bermakna antara
diabetic di Klinik Perawatan Luka Kota penggunaan alas kaki dengan terjadinya
Makassar. luka kaki diabetik. Nurhanifah, Tahun 2017
dalam penelitiannya didapatkan bahwa
PEMBAHASAN luka kaki diabetik selain disebabkan oleh
1. Hubungan penggunaan alas kaki dengan faktor trauma seperti terluka, teriris,
luka kaki diabetik di Klinik Perawatan Luka terpotong, kena apa api juga disebabkan
Kota Makassar oleh faktor lain seperti alas kaki yang tidak
Hasil penelitian ini menunjukkan tepat (kekecilan). Berdasarkan hasil
bahwa ada hubungan penggunaan alas penelitian dan observasi langsung terhadap
kaki dengan luka kaki diabetik di Klinik alas kaki, Mitasari et al., Tahun 2014 juga
Perawatan Luka Kota Makassar. Pemilihan menemukan bahwa sebagian besar klien
alas kaki yang tepat pada penderita dengan luka kaki diabetik menggunakan
diabetes melitus dengan resiko komplikasi alas kaki tetapi tidak tertutup, hanya
luka kaki diabetik sangat perlu sebagian yang menggunakan alas kaki di
diperhatikan. Jika penderita memakai alas dalam rumah, dan tidak menggunakan
kaki yang tidak tepat, misalnya kekecilan kaos kaki sehingga berdampak pada
maka dapat menimbulkan iritasi pada kaki terjadinya luka kaki diabetik.
yang disebabkan oleh adanya gesekan Dari hasil penelitian ini dengan hasil
yang terjadi pada kaki penderita saat penelitian sebelumnya menunjukkan
berjalan. Jika hal ini tidak dicegah maka adanya hubungan penggunaan alas kaki
akan mengakibatkan luka kaki diabetik. dengan luka kaki diabetik. Hasil penelitian
Luka kaki diabetik adalah luka pada sebelumnya dan hasil penelitian ini
area kaki, bersifat kronis dan sulit sembuh, menunjukkan konsistensi dengan teori
mengalami infeksi dan iskemia tungkai yang ada, bahwa pasien diabetes melitus
yang jika dibiarkan dapat mengakibatkan dengan resiko komplikasi luka kaki diabetik
risiko amputasi bahkan mengancam jiwa ( dianjurkan untuk memilih dan
Tandra Hans, 2017 dalam Dewi, 2018). menggunakan alas kaki yang tepat mulai
Penderita dengan luka kaki diabetik dari bahan, jenis, bentuk dan ukuran, yang
cenderung mengalami kerusakan jaringan sesuai untuk menghindari adanya gesekan
progresif yang akan mengakibatkan pada kaki yang dapat mengakibatkan
amputasi hingga kematian, sehingga timbulnya luka kaki diabetik.
diperlukan terapi medikamentosa dan
tindakan pencegahan (Hartanto, 2018). KESIMPULAN
Diabetes Foot Australia menyarankan Ada hubungan penggunaan alas kaki
penderita luka kaki diabetik untuk memakai dengan luka kaki diabetik di Klinik Perawatan
sepatu yang pas, melindungi dan Luka Kota Makassar.
mengakomodasi bentuk kaki mereka,
menyarankan orang dengan luka kaki SARAN
diabetik untuk selalu memakai kaus kaki 1. Agar dapat meningkatkan kesadaran bagi
dalam sepatu mereka, untuk mengurangi responden untuk memperluas pengetahuan
geser dan gesekan serta mendidik orang mengenai pemakaian alas kaki yang baik
dengan diabetes, keluarga mereka dan untuk pasien luka kaki diabetik.
pengasuh tentang pentingnya memakai 2. Agar dapat meningkatkan pengetahuan
alas kaki yang sesuai untuk mencegah luka yang lebih dalam lagi mengenai apa itu
kaki diabetik (Netten, 2018). Hal paling luka kaki diabetik dan apa pentingnya
penting dan mendasar yang dapat pemakaian alas kaki yang baik bagi
dilakukan oleh seorang penderita diabetes penderita.
mellitus adalah menghindari pemakaian 3. Masyarakat sadar akan bahaya yang di
alas kaki berupa sepatu yang sempit timbulkan oleh penyakit luka kaki diabetic
disertai dengan dilakukannya pengecekan

115
Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis Volume 15 Nomor 2 Tahun 2020 ● eISSN : 2302-2531
DAFTAR PUSTAKA

Abrar, E. A. (2018). Penghambat Dalam Penyembuhan Luka Kaki Diabetes : Studi Kasus. Jurnal Luka Indonesia,
4(September), 66–71.

Ayu, S. A. (2017). hubungan perawatan kaki dengan kejadian luka kaki pada penderita diabetes mellitus di rsud
dr. h. abdul moeloek propinsi lampung tahun 2015. Jurnal Kesehatan Holistik, 11(2), 95–100.

Dewi, S. (2018). Perawatan Luka Kaki Diabetes ( Lkd ) Akibat Penggunaan Sepatu Yang Sempit : Studi Kasus.
4(September), 72–81.

Fatimah, R. N. (2015). Diabetes melitus tipe 2. Indonesian Journal of Pharmacy, 27(2), 74.
https://doi.org/10.14499/indonesianjpharm27iss2pp74

Herscovici, D. (2016). The surgical management of the diabetic foot and ankle. The Surgical Management of the
Diabetic Foot and Ankle, 1–191. https://doi.org/10.1007/978-3-319-27623-6

Husniawati, N. (2015). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Ulkus Kaki Diabetes Mellitus Di Klinik
Diabetes Mellitus Tahun 2015. Jurnal Ilmu Kesehatan, 7(2), 138–143.

Ibrahim, A., Jude, E., Langton, K., Martínez, F., Harkless, L., Gawish, H., … Cho, N. (2017). IDF Clinical Practice
Recommendations on the Diabetic Foot – 2017. https://doi.org/10.1081/JAS-67621

Netten, J. J. Van. (2018). Diabetes pedoman Foot Australia pada alas kaki bagi penderita diabetes. 1–14.

Nurhanifah, D. (2017). Faktor-faktor yang berhubungan dengan ulkus kaki diabetik ( factors related to diabetic
Ulcers legs In policlinic of diabetic leg ). Jurnal Healthy-Mu, 1(1), 32–41.

Robiyanto. Devi Yulianti, M. A. (2016). Profil karakteristik dan antibiotik pasien ulkus kaki diabetik di rsud sultan
syarif mohamad alkadrie pontianak. Article, 1, 19–26. https://doi.org/10.1145/3132847.3132886

Srimiyati, S. (2019). Pengetahuan pencegahan kaki diabetik penderita diabetes melitus berpengaruh terhadap
perawatan kaki. Medisains, 16(2), 76. https://doi.org/10.30595/medisains.v16i2.2721

116
Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis Volume 15 Nomor 2 Tahun 2020 ● eISSN : 2302-2531

Anda mungkin juga menyukai