150-Article Text-267-1-10-20211220
150-Article Text-267-1-10-20211220
https://poltek-binahusada.e-journal.id/kesehatangigikendari
Volume 1 | Nomor 2 | Desember | 2018
ISSN: 2622-1683
The Relationship Between Diabetes Mellitus Control Behavior With Blood Glucose
Levels In Diabetes Mellitus Patients At Kendari City Hospital
Erwin1*, TriNurhati2
*erwin7tgm@gmail.com,trinurhatibinhus72@gmail.com
ABSTRAK
Diabetes mellitus adalah penyakit yang ditandai dengan terjadinya hiperglikemia dan gangguan
metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein yang dihubungankan dengan kekurangan secara relatif
dari kerja atau sekresi insulin. Perilaku penanggulangan diabetes mellitus yang dilakukan oleh setiap
penderita berbeda sehingga hal tersebut adalah salah satu faktor yang membuat tingkat kesembuhan
penyakit diabetes mellitus berbeda. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada
hubungan antara perilaku pengendalian diabetes mellitus dengan kadar glukosa darah sewaktu pada
pasien diabetes mellitus, Jenis penelitian ini adalah Observasional analitik dengan rancangan Cross
sectional dengan jumlah sampel sebanyak 15 pasien yang dilakukan secara accidental sampling.
Berdasarkan hasil uji Chi-Square (x²) menunjukan x²hitung (8,067) > x²tabel (3,841). Dengan
demikian Ho ditolak dan Ha diterima, jadi terdapat hubungan antara perilaku pengendalian diabetes
mellitus dengan kadar glukosa darah sewaktu pada pasien diabetes mellitus.
ABSTRACT
Diabetes mellitus is a disease characterized by hyperglycemia and disturbances of carbohydrate, fat
and protein metabolism associated with a relative deficiency of insulin action or secretion. Diabetes
mellitus prevention behavior carried out by each patient is different so that this is one of the factors
that makes the cure rate of diabetes mellitus different. The purpose of this study was to determine
whether there is a relationship between diabetes mellitus control behavior and blood glucose levels in
patients with diabetes mellitus. The type of this study was analytic observational with a cross sectional
design with a total sample of 15 patients conducted by accidental sampling. Based on the results of the
Chi-Square (x²) test, it shows x²count (8.067) > x²table (3.841). Thus Ho is rejected and Ha is
accepted, so there is a relationship between diabetes mellitus control behavior and current blood
glucose levels in diabetes mellitus patients.
1
Hubungan Antara Perilaku Pengendalian Diabetes Mellitus Dengan Kadar Glukosa Darah Sewaktu Pada
Pasien Diabetes Mellitus Di Rsud Kota Kendari
Erwin, dkk .
Pendahuluan sebagai “Mother of Disease” karena
Setiap makanan yang disantap akan merupakan induk atau ibu dari penyakit-
diubah menjadi energi oleh tubuh. penyakit lainnya seperti hipertensi,
Makanan di dalam lambung dan usus, akan penyakit jantung dan pembuluh darah,
diuraikan menjadi beberapa elemen stroke, gagal ginjal dan kebutaan. Penyakit
dasarnya, termasuk salah satu jenis gula, diabetes mellitus dapat menyerang semua
yaitu glukosa. Gula menyebabkan lapisan umur dan sosial ekonomi. Apabila
pankreas akan menghasilkan insulin, yang dibiarkan tidak terkendali maka penyakit
membantu mengalirkan gula ke dalam sel- ini dapat menimbulkan komplikasi lain
sel tubuh sehingga gula dapat diserap yang membahayakan kesehatan (Anani. S,
dengan baik dalam tubuh dan dibakar 2012).
untuk menghasilkan energi. Seseorang Sebagian besar faktor risiko dari
yang menderita diabetes mellitus maka kasus Diabetes Mellitus mellitus adalah
pankreas tidak dapat menghasilkan cukup perubahan gaya hidup yang cenderung
insulin untuk menyerap gula yang kurang aktivitas fisik, diet tidak sehat dan
diperoleh dari makanan, sehingga kadar tidak seimbang, mempunyai berat badan
gula dalam darah menjadi tinggi akibat lebih (Obesitas), hipertensi,
timbunan gula dari makanan yang tidak hipercholesterolemi, dan konsumsi
dapat diserap dengan baik dan dibakar alkohol serta konsumsi tembakau
menjadi energi. Penyebab lain adalah (merokok). Oleh karena itu, titik berat
insulin yang cacat atau tubuh tidak dapat pengendalian Diabetes Mellitus adalah
memanfaatkan insulin dengan baik pengendalian faktor risiko melalui aspek
(Nugroho. S, 2012) preventif dan promotif secara integrasi
Penyakit Diabetes Mellitus dapat dan menyeluruh (Anani. S, 2012). World
menyebabkan gangguan metabolik Heatlh Organization (WHO) juga
menahun yang lebih dikenal sebagai memprediksi kenaikan jumlah pasien di
pembunuh manusia secara diam- diam atau Indonesia dari 8,4 juta pada tahun 2000
“Silent killer”. Seringkali manusia tidak menjadi 21,3 juta pada tahun 2030. Hal
menyadari apabila pasien tersebut telah tersebut mengakibatkan Indonesia berada
menyandang diabetes mellitus, dan di peringkat keempat jumlah penyandang
seringkali mengalami keterlambatan dalam diabetes mellitus di dunia (Hans, 2008).
menanganinya sehingga banyak terjadi
Berdasarkan survei pendahuluan
komplikasi . diabetes mellitus juga dikenal
di di Poli Penyakit dalam RSUD Kota
21
Kendari khususnya data bulan mare/t-mei pengendalian. Bahan yang digunakan
2017 menunjukkan penderita Diabetes antara lain Kapas alkohol, reagen glukosa,
Mellitus di bulan Maret 35 Pasien, April serum, dan spoit 3 ml.
60 Pasien, dan Mei 99 pasien. Tingginya Sampel adalah pasien penderita
prevalensi untuk penderita diabetes diabetes mellitus yang datang memeriksa
mellitus maka perlu adanya upaya untuk glukosa darahnya di laboratorium RSUD
pencegahan dan penanggulangan penyakit Kota Kendari yang berjumlah 15 orang
tersebut meliputi peningkatan edukasi, yang diambil dengan cara accidental
perilaku konsumsi obat anti diabetes sampling.
mellitus, latihan jasmani (aktivitas fisik), Variabel perilaku pengendalian
pengaturan makanan serta pengecekan terdiri atas perilaku olahraga dan pola
berkala glukosa darah. Perilaku makan yang diukur dengan menggunakan
penanggulangan diabetes mellitus yang kuisioner, sedangkan variabel kadar
dilakukan oleh setiap penderita berbeda glukosa darah sewaktu diukur dengan alat
sehingga hal tersebut adalah salah satu menggunakan alat ( Autoanalyzer Palio
faktor yang membuat tingkat kesembuhan 180 ) dimana Nilai rujukan glukosa darah
penyakit diabetes mellitus berbeda.
normal bila hasil pemeriksaan : < 180
berdasarkan permasalahan yang telah mg/dl.
disebutkan maka peneliti tertartik
Hasil dan Pembahasan
melakukan penelitian hubungan antara
Penelitian ini telah dilakukan pada bulan
perilaku pengendalian diabetes mellitus
september 2017 di RSUD Kota Kendari.
dengan kadar glukosa darah sewaktu pada
Tentang hubungan antara perilaku
pasien diabetes mellitus di RSUD kota
pengendalian Diabetes Mellitus dengan
kendari.
kadar glukosa darah sewaktu pada pasien
Metode
Diabetes Mellitus di Rumah Sakit Umum
Alat yang digunakan dalam Deerah Kota Kendari. Hasil penelitian
penelitian ini terdiri atas Full automatic hubungan olahraga dengan kadar glukosa
(Autonalyzer Palio 200), mikropipet, rak sewaktu dapat dilihat pada tabel dibawah
tabung, tabung, sentrifuge, tip, dan ini:
kuisioner penelitian tentang perilaku
33
Hubungan Antara Perilaku Pengendalian Diabetes Mellitus Dengan Kadar Glukosa Darah Sewaktu Pada
Pasien Diabetes Mellitus Di Rsud Kota Kendari
Erwin, dkk .
Tabel 1.
Hubungan perilaku olahraga Diabetes Mellitus dengan Kadar gukosa darah
pasien Diabetes Mellitus
Berdasarkan tabel di atas dari 10 makan sesuai kebutuhan kalori adalah agar
pasien dengan perilaku pola makan baik mencapai dan mempertahankan berat
kadar umumnya kadar glukosa sewaktunya badan yang normal. Penyandang Diabetes
> 180 mg/dl sebanyak 9 pasien (90%), dan Mellitus yang gemuk, kontrol kadar gula
dari 5 pasien dengan perilaku olahraga sulit dikendalikan, oleh karena itu berat
kurang umumnya ditemukan dengan kadar badan perlu dibuat normal. obesitas atau
glukosa sewaktu > 180 mg/dl sebanyak 4 kegemukan adalah ketidakseimbangan
pasien (80%). Berdasarkan hasil uji Chi- jumlah makan yang masuk dibanding
square, menunjukan nilai x²hitung (8,067) pengeluaran energi oleh luar tubuh.
> x²tabel (3,841) dengan tingkat Obesitas dapat menimbulkan berbagai
kepercayaan 0,05 sehingga Ho ditolak dan penyakit serius salah satunya diabetes
Ha diterima jadi terdapat hubungan yang mellitus. Jenis perilaku pola makan yang
signifikan antara pola makan dengan kadar baik bagi penderita diabetes mellitus
glukosa darah pasien. adalah dengan mempertahankan perilaku
makan sehari- hari yang sehat dan
Pola makan yang baik akan
seimbang dengan meningkatkan konsumsi
mempertahankan kadar glukosa darah
sayuran dan buah, membatasi makanan
mendekati kadar normal, yang biasa
tinggi lemak dan karbohidrat sederhana
dikenal dengan program diet. Tujuan
(Fifinella V, 2009).
653