Desain Instruksional
Desain Instruksional
PENDAHULUAN
Hasil akhir dari pengembangan instruksional ialah suatu sistem instruksional, yaitu
materi dan strategi belajar mengajar yang dikembangkan secara empiris dan konsisten telah
dapat mencapai tujuan instruksional tertentu.
Desain Instruksional adalah keseluruhan proses analisis kebutuhan dan tujuan belajar
serta pengembangan teknik mengajar dan materi pengajarannya untuk memenuhi kebutuhan
tersebut. Termasuk di dalamnya adalah pengembangan paket pelajaran, kegiatan mengajar,
uji coba, revisi, dan kegiatan mengevaluasi hasil belajar (Briggs, 1979, p. 20). Rancangan
instruksional atau Desain Instruksional ialah rancangan yang disusun seorang staf pengajar
untuk mata kuliah yang menjadi tanggungjawabnya. Dalam mendesain ini digunakan
pendekatan sistem dan juga menggunakan suatu model perancangan. Definisi sistem secara
singkat, ialah suatu ketentuan yang terdiri atas bagian-bagian yang lebih kecil (komponen
sistem atau sub sistem) yang saling kait-mengait, masing-masing komponen sistem
mempunyai tujuan sendiri, tetapi sebagai bagian dari sistem mempunyai tujuan bersama, di
luar sistem terdapat supra-sistem.
1. Tahap mengidentifikasi :
a. mengidentifikasi kebutuhan instruksional dan menulis TIU
b. melakukan analisis instruksional
c. mengidentifikasi perilaku awal dan karakteristik awal mahasiswa
2. Tahap mengembangkan :
a. menulis tujuan instruksional khusus
b. menulis tes acuan patokan
c. menyusun strategi instruksional
d. mengembangkan bahan instruksional
3. Tahap mengevaluasi dan Merevisi :
evaluasi instruksional
Model Dick – Carey adalah model desain Instruksional yang dikembangkan oleh Walter
Dick, Lou Carey dan James O Carey. Model ini adalah salah satu dari model prosedural,
yaitu model yang menyarankan agar penerapan prinsip disain Instruksional disesuaikan
dengan langkah-langkah yang harus di tempuh secara berurutan.
Model Dick – Carey tertuang dalam Bukunya The Systematic Design of Instruction
edisi 6 tahun 2005. Perancangan Instruksional menurut sistem pendekatan model Dick &
Carey terdapat beberapa komponen yang akan dilewati di dalam proses pengembangan dan
perencanaan tersebut.
Berikut adalah langkah pengembangan desain Instruksional menurut dick dan carey :
Tahap awal model ini adalah menentukan apa yang diinginkan agar pebelajar dapat
melakukannya ketika mereka telah menyelesaikan program Instruksional. Tujuan
Instruksional mungkin dapat diturunkan dari daftar tujuan, dari analisis kinerja
(performance analysis), dari penilaian kebutuhan (needs assessment), dari pengalaman
praktis dengan kesulitan belajar pebelajar, dari analisis orang-orang yang melakukan
pekerjaan (Job Analysis), atau dari persyaratan lain untuk instruksi baru.
Langkah ini melakukan analisis pembelajar, analisis konteks di mana mereka akan
belajar, dan analisis konteks di mana mereka akan menggunakannya. Keterampilan
pembelajar, pilihan, dan sikap yang telah dimiliki pembelajar akan digunakan untuk
merancang strategi Instruksional.
Ketika kita menggunakan istilah bahan Instruksional kita sudah termasuk segala
bentuk Instruksional seperti panduan guru, modul, overhead transparansi, kaset video,
komputer berbasis multimedia, dan halaman web untuk Instruksional jarak jauh.
maksudnya bahan memiliki konotasi.
Ada tiga jenis evaluasi formatif yaitu penilaian satu-satu, penilaian kelompok kecil,
dan penilaian uji lapangan. Setiap jenis penilaian memberikan informasi yang berbeda
bagi perancang untuk digunakan dalam meningkatkan Instruksional. Teknik serupa dapat
diterapkan pada penilaian formatif terhadap bahan atau Instruksional di kelas.
10. Merancang dan Melaksanakan Evaluasi Sumatif (Design And Conduct Summative
Evaluation).
Hasil-hasil pada tahap di atas dijadikan dasar untuk menulis perangkat yang
dibutuhkan. Hasil perangkat selanjutnya divalidasi dan diujicobakan di kelas/
diimplementasikan di kelas dengan evaluasi sumatif.
D. Analisis Instruksional
• Struktur Prosedural yaitu struktur kedudukan beberapa perilaku yang menunjukan satu
seri urutan penampilan perilaku tetapi tidak ada yang menjadi perilaku prasyarat untuk
yang lain. Walaupun kedua perilaku khusus itu harus dilakukan berurutan untuk dapat
melakukan suatu perilaku umum tetapi setiap perilaku itu dapat dipelajari secara terpisah
Perilaku kawasan kognitif adalah perilaku yang merupakan hasil proses berpikir atau
perilaku hasil kerja otak. Bloom membagi kawasan kognitif menjadi 6 tingkat diantaranya
pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan evaluasi. Kapabilitas manusia
dalam kawasan kognitif terbagi menjadi 3 macam yaitu keterampilan intelektual, strategi
kognitif dan informasi verbal. Perilaku kawasan psikomotor adalah perilaku yang
dimunculkan oleh hasil kerja fungsi tubuh manusia. Dave membagi kawasan psikomotor
menjadi 5 jenjang perilaku yaitu menirukan gerak, memanipulasi kata-kata menjadi gerak ,
melakukan gerak dengan tepat, merangkaikan berbagai gerak dan melakukan gerak dengan
wajar dan efisien. Perilaku afektif adalah perilaku yang dimunculkan seseorang sebagai
pertanda kecenderungannya ntuk membuat pilihan atau keputusan untuk beraksi didalam
lingkungan tertentu.
Perilaku itu dijadikan alat untuk menafsirkan kemampuan orang baik dalam kawasan
kognitif, psikomotor maupun sikap, yang ditentukan pada cara atau metode dan instrumen
yang digunakan untuk memunculkan perilaku tersebut bukan tergantung pada jenis kawasan
perilaku tersebut. Pengembangan Instruksional melakukan analisis Instruksional dengan
beberapa langkah sebagai berikut :
2. Menuliskan setiap perilaku khusus menjadi bagian dari perilaku umum tsb
3. Menyusun perilaku khusus tsb kedalam suatu daftar dengan urutan logis
6. Menyusun kartu tsb dengan menempatkannya dalam struktur hierarkikal, prosedural atau
pengelompokan menurut kedudukan masing-masing thdp artu yang lain
8. Meneliti kemungkinan menghubungkan perilaku umum yang satu dengan yang lain
Jadi, proses Analisis instruksional merupakan bagian yang sangat penting, dapat
dianggap sebagai fondasi awal yang menentukan materi apa saja yang menjadi bagian dari
proses pembelajaran atau pelatihan dan bagaimana tahap-tahapnya dilakukan, salah satunya
dengan menentukan TIU serta perilaku-perilaku khusus lalu dikaitkan dengan dan
karakteristik kebutuhan yang dimiliki oleh siswa. Analisis Instruksional tsb digambarkan
dalam suatu struktur (ada 4 macam) yang dijadikan patokan dalam pelaksanaan
pembelajaran.
BAB II
PENUTUP
Kesimpulan
Desain instruksional adalah suatu bentuk perencanaan dalam pembelajaran yang disusun
secara sistematis.Dimana seorang pendidik menentukan metode mengajar yang terbaik bagi
anak didiknya untuk mencapai suatu target.Metode-metode tersebut tentu saja disusun
secara sistematis agar lebih mudah melihat tujuan-tujuan apasaja yang harus dicapai/terlebih
dahulu dicapai.