Anda di halaman 1dari 11

TUGAS MK DIKLAT

KURIKULUM PELATIHAN KARANG TARUNA DALAM


PENANGGULANGAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI
DI DESA BANGUNCIPTO SENTOLO KULONPROGO YOGYATA

Disusun Oleh :
FRANCILIA DEASTUTI (P07131216035)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN YOGYAKARTA
JURUSAN GIZI
PRODI SARJANA TERAPAN DAN DIETETIKA
2020
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Anemia didefinisikan sebagai konsentrasi hemoglobin yang
rendah dalam darah(WHO,2015). Hal ini dapat disebabkan karena tubuh
membuat sel darah merah terlalu sedikit, menghancurkan sel darah merah
terlalu banyak, atau kehilangan sela darah merah yang berlebihan. Sel darah
merah mengandung hemoglobin yaitu protein yang membawa oksigen ke
seluruh jaringan tubuh. Ketika seseorang tidak memiliki cukup sel darah
merah atau jumlah hemoglobin dalam darah rendah maka tubuh tidak bisa
mendapatkan oksigen sesuai kebutuhannya sehingga orang tersebut akan
merasa lelah atau menderita gejala lainnya (NIH,2011). Kelompok yang
rentan terkena masalah anemia yaitu remaja putri dan ibu hamil. Remaja putri
menjadi kelompok rawan karena setiap bulan remaja putri mengalami
menstruasi, sehingga terjadi peningkatan kebutihan zat besi. Pada ibu hamil
kebutuhan zat besi dan zat gizi meningkat karena untuk kebutuhan
pertumbuhan janin , sehingga ibu hamil menjadi kelompok rentan masalah
anemia.
Anemia dapat menyebabkan lekas lelah, konsentrasi belajar
menurun sehingga prestasi belajar rendah dan dapat menurunkan
produktivitas kerja. Di samping itu juga menurunkan daya tahan tubuh
sehingga mudah terkena infeksi. Prevalensi anemia yang tinggi dikalangan
remaja jika tidak tertangani dengan baik akan berlanjut hingga dewasa dan
berkontribusi besar terhadap angka kematian ibu, bayi lahir prematur, dan
bayi dengan berat lahir rendah. (Purwitaningtyas,2011; Agus,2004)
Upaya pencegahan dan penanggulangan Anemia pada Remaja
Putri dan WUS menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tahun
2016 yaitu melalui beberapa stategi diantaranya dengan memperkuat
pedoman gizi seimbang, fortifikasi makanan sumber zat besi, suplementasi
zat besi dan pengobatan penyakit penyerta. Metode yang digunakan untuk
mendukung stategi tersebut yaitu dengan promosi kesehatan dan
pemeberdayaan masyarakat. Karang Taruna adalah organisasi sosial
kemasyarakatan sebagai wadah dan sarana pengembangan setiap anggota
masyarakat yang tumbuh dan berkembang atas dasar kesadaran dan tanggung
jawab sosial dari, oleh, dan untuk masyarakat terutama generasi muda di
wilayah desa atau kelurahan atau nama lain yang sejenis terutama bergerak di
bidang penyelenggaraan kesejahteraan sosial (Permensos No.23 tahun 2013).
Sehingga, Pemberdayaan karang taruna bagi remaja diharapkan mampu
mengubah perilaku remaja putri dalam upaya penanggulangan anemia karena
karang taruna dapat berperan sebagai peer educator atau pemberi edukasi
sebaya bagi remaja putri.

B. Tujuan Pelatihan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti pelatihan karang taruna dapat meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan karang taruna dalam kegiatan
penanggulangan anemia pada remaja putri berbasis pemberdayaan
masyarakat.
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan pengetahuan karang taruna mengenai masalah anemia
pada remaja putri (pengertian, tanda, gejala,penyebab, dampak, upaya
penanggulangan anemia)
b. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan karang taruna dalam
melakukan deteksi dini masalah anemia pada remaja putri (pengertian,
tujuan deteksi, langkah2 deteksi dini anamia) .
c. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan karang taruna dalam
partisipasi dalam program penanggulangan masalah anemia
(pengertian partsipasi, bentuk partispasi. Peran masyarakat, peran
pemerinath)
d. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan karang taruna dalam
melakukan pendampingan keluarga dengan remaja putri anemia.
e. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan karang taruna dalam
melakukan pencatatan dan pelaporan.

C. Sasaran
Karang Taruna di Dusun Bantar Kulon Banguncipto Sentolo Kulonprogo.
BAB II
KURIKULUM

A. Nama Diklat :
Pelatihan Pemberdayaan Karang Taruna dalam Penanggulangan Anemia pada
Remaja Putri
B. Materi Pelatihan/Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan

a. Masalah anemia pada remaja putri. Sub Pokok Bahasan


1) Pengertian anemia ,
2) tanda anemuia,
3) gejala anemia,
4) penyebab,
5) dampak anemia ,
6) upaya penanggulangan anemia
b. Deteksi dini masalah anemia pada remaja putri. Sub Pokok
Bahasannya:
1)Pengertian deteksi dini,
2)tujuan deteksi, dini
3)langkah2 deteksi dini anamia .
c. Partisipasi masyarakat dalam program penanggulangan masalah
anemia (
1) pengertian partsipasi,
2) bentuk partispasi.
3) Peran masyarakat,
4) peran pemerinath
d. Teknik pendampingan keluarga dengan kasus anemia. Sub pokok
bahasnnya:
1) Pengertian
2) Tujuan pendampingan
3) Langkah2 pendampingan
4) Materi/pesan pendamingan

e. pencatatan dan pelaporan kegiatan peanggulangan masalah anemia.


Sub pokok bahasan:
1) Pengertia pencatan dan pelaporan
2) Jenis registrasi
3) Pelaporan
.

C. Deskripsi
Karang taruna adalah organisasi sosial kemasyarakatan sebagai wadah dan
saran pengembangan setiap anggota masyarakat yang tumbuh dan
berkembang atas dasar kesadaran dan tanggungjawab dari, oleh dan untuk
masyarakat terutama generasi muda di wilayah desa atau kelurahan terutama
bergerak di bidang usaha kesejahteraan sosial. Pemberdayaan masyarakat
adalah upaya untuk menumbuhkan dan meningkatkan pengetahuan, kemauan
dan kemampuan individu, keluarga dan masyarakat untuk mencegah
penyakit, meningkatkan kesehatannya, menciptakan lingkungan sehat serta
berperan aktif dalam penyelenggaraan setiap upaya kesehatan. Konsep
pemberdayaan masyarakat mempunyai beberapa prinsip yaitu: Penyadaran,
pelatihan, pengorganisasian, pengembangan kekuatan, dan pengembangan
dinamika.Pelatihan adalah proses pembelajaran yang lebih menekankan pada
praktek daripada teori yang dilakukan seseorang atau kelompok dengan
menggunakan pelatihan orang dewasa dan bertujuan meningkatkan
kemampuan dalam satu atau beberapa jenis keterampilan tertentu. Pelatihan
karang taruna berguna untuk mencetak karang taruna yang terampil dan
berdaya mutu baik untuk masyarakat salah satunya dalam penanggulangan
anemia pada remaja putri.
Matriks Tujuan dan Mata Ajar Pelatihan Pemberdayaan Karang Taruna dalam Penanggulangan Anemia
pada Remaja Putri

Aloksi Waktu Total


No. Tujuan Khusus Mata Ajar Deskripsi
Teori Praktek Waktu

1. Setelah mengikuti pelatihan ini Masalah anemia pada Anemia didefinisikan sebagai 45 menit - 45 menit
diharapkan karang taruna Remaja Putri konsentrasi hemoglobin yang rendah
mampu : dalam darah. Hemoglobin adalah salah
1) Mengetahui pengertian satu komponen dalam sel darah
anemia. merah/eritrosit yang berfungsi untuk
2) Mengetahui diagnosis mengikat oksigen dan
anemia. menghantarkannya ke seluruh sel
3) Mengetahui penyebab jaringan tubuh. (WHO, 2015). Salah
anemia. satu dampak anemia pada remaja putri
4) Mengetahui gejala dan yaitu menurunnya prestasi belajar dan
tanda anemia.
produktivitas kerja/kinerja.
5) Mengetahui remaja sebagai
kelompok rentan anemia.
6) Mengetahui dampak
anemia.
2. Setelah mengikuti pelatihan ini Deteksi Dini Masalah Deteksi Dini merupakan suatu 15 menit 30 menit 45 menit
diharapkan karang taruna Anemia kegiatan untuk penemuan suatu
mampu : penyakit sedini atau seawal mungkin.
1) Mengetahui pengertian Deteksi dini masalah anemia
deteksi dini masalah merupakan suatu kegiatan untuk
anemia. penemuan kasus anemia sedini
2) Mengetahui dan memahami mungkin. Deteksi dini masalah anemia
dalam melakukan dapat dilakukan dengan cara mengenal
identifikasi masalah gejala dan tanda serta melalui
anemia. pemeriksaan laboratorium
3) Terampil melakukan
deteksi dini masalah anemia
pada remaja putri.
3. Setelah mengikuti pelatihan ini Bentuk Kegiatan dalam Penanggulangan merupakan suatu cara 45 menit - 45 menit
diharapkan karang taruna Penanggulangan masalah pencegahan yang berguna untuk
mampu : anemia meminimalisir suatu kejadian yang
telah terjadi agar tidak terjadi lagi
1) Mengetahui pengertian
kejadian serupa. Sehingga
penanggulangan masalah
penanggulangan masalah anemia
anemia.
2) Mengetahui dan memahami merupakan suatu cara pencegahan
upaya penanggulangan dalam upaya untuk meminimalisir
anemia. kejadian anemia, agar tidak terjadi
3) Mengetahui dan memahami lagi.
bentuk-bentuk kegiatan
penanggulangan masalah
anemia.
4) Terampil menerapkan
langkah-langkah kegiatan
penanggulangan masalah
anemia
4. Setelah mengikuti pelatihan ini Bentuk partisipasi karang Partisipasi karang taruna adalah ikut 15 menit 30 menit 45 menit
diharapkan karang taruna taruna dalam program sertanya seluruh anggota dalam karang
mampu : penanggulangan anemia taruna dalam memecahkan
remaja putri permasalahan anemia pada remaja
1) Mengetahui pengertian
putri. Bentuk partisipasi karang taruna
partisipasi masyarakat
antar lain berupa tenaga, dana,
2) Mengetahui dan memahami
bentuk partisipasi Karang fasilitas, dan adanya program kegiatan
Taruna dalam kegiatan.
3) Terampil dalam membentuk
program kerja dalam
penanggulangan anemia.
5. Setelah mengikuti pelatihan ini Pendampingan Keluarga Pendampingan adalah bentuk kegiatan 15 menit 30 menit 45 menit
diharapkan karang taruna dengan Remaja Putri pendidikan yang dilakukan dengan
mampu: Anemia cara menyebarkan pesan,
1) Mengetahui pengertian menanamkan keyakinan, sehingga
pendampingan keluarga. masyarakat menjadi sadar, tahu dan
2) Mengetahui tujuan mengerti, mau dan bisa melakukan
pendampingan keluarga suatu anjuran yang berhubungan
3) Terampil dalam melakukan dengan masalah anemia.
pendampingan keluarga Pendampingan keluarga dilakukan
4) Terampil dalam melakukan dalam bentuk penyuluhan dan edukasi
edukasi tentang anemia
pada remaja yang mengalami masalah
anemia.
6. Setelah mengikuti pelatihan ini Pencatatan dan pelaporan Pencatatan merupakan bukti bahwa 15 menit 30 menit 45 menit
diharapkan karang taruna kegiatan telah dilaksanakan dengan
mampu: baik. Pencacatan yang baik akan
1) Mengetahui mengenai memudahkan melakukan pemantauan
pengertian pencatatan dan penilaian hasil kegiatan. Tujuan
pelaporan. pencatatan dan pelaporan antara lain
2) Mengetahui tujuan sebagai buktu pertanggungjawaban
pencatatan dan pelaporan dan bahan monitoring evaluasi
3) Terampil melakukan kegiatan.
pencacatan dan pelaporan.

Anda mungkin juga menyukai