Anda di halaman 1dari 8

Original Article

Peningkatan Hasil Belajar Chest pass Bola Basket Melalui Modivikasi Bola Siswa SDN
Kebonsari 1 Surabaya
Muhammad Raflido Ersanto 1, Taufiq Hidayat 2
Universitas Negeri Surabaya 1, Universitas Negeri Surabaya 2
Email: ravlidoedo@gmail.com1, taufiqhidayat@unesa.ac.id2
Abstrak
Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan (PJOK) merupakan salah satu mata pelajaran yang
paling disukai oleh siswa sekolah dasar. Pembelajaran PJOK menghadirkan keterampilan yang bisa
menfasilitasi keterampilan siswa diluar ruangan, terutama untuk meningkatkan kemampuan
psikomotor siswa itu sendiri. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui hasil belajar passing
chest pass apakah akan bagus dengan diterapkannya pendekatan melalui modivikasi bola pada
pembelajaran passing chest pass permaianan bola basket dalam pembelajaran PJOK. Untuk
mengetahuinya peneliti menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Sampel dari penelitian
ini ialah siswa kelas lima SD Negeri Kebonsari 1 Surabaya yang berjulah 29 siswa. Penelitian ini
menggunakan teknik analisis data deskriptif dan termasuk dalam kategori penelitian kuantitatif. Hasil
yang diperoleh pada siklus I menunjukkan bahwa target ketercapaiaan keterampilan passing chest
pass dalam materi passing pada permainan bola basket menunjukkan rataan ketercapaian sebesar
67. Lalu pada siklus II menunjukkan bahwa hasil belajar passing chest pass memiliki rataan sebesar
75, dalam hal ini menunjukkan bahwa adanya kenaikan tingkat ketercapaian hasil belajar. dan pada
siklus yang terakhir yaitu siklus III rataan hasil belajar siswa meningkat dengan menunjukkan
peningkatan hingga diangka 89 dengan begitu sudah melampaui target ketercapaian hasil belajar
siswa.
Kata kunci: hasil belajar; chest pass; modivikasi.

Abstract
Physical Education, Sport and Health (PJOK) is one of the subjects most liked by elementary school
students. PJOK learning presents skills that can facilitate students' skills outside the room, especially
to improve the students' psychomotor abilities themselves. The purpose of this study was to find out
whether the learning outcomes of passing chest pass would be good with the application of an
approach through modifying the ball in the learning of passing chest pass in basketball games in PJOK
learning. To find out, researchers used the type of Classroom Action Research (CAR). The sample of
this study was fifth grade students at SD Negeri Kebonsari 1 Surabaya, which consisted of 29
students. This study uses descriptive data analysis techniques and is included in the quantitative
research category. The results obtained in cycle I showed that the target achievement of passing chest
pass skills in passing material in basketball games showed an average achievement of 67. Then in
cycle II showed that the learning outcomes of passing chest pass had an average of 75, in this case
indicating that there was an increase level of achievement of learning outcomes. and in the last cycle,
namely cycle III, the average student learning outcomes increased by showing an increase to 89, so
that it had exceeded the target of achieving student learning outcomes.
Keywords: learning outcomes; chest pass; modification
Correspondence author: name, afiliation, country. E-Mail: xxx@yahoo.com

Jurnal KEJAORA is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

PENDAHULUAN sejauh apa kemampuan siswa dalam


menguasai materi. Saat proses penilaiannya
Pada pelaksanaan proses
ada beberapa hal yang harus disiapkan, hal ini
pembelajaran akan selalu ada hasil dari
tentunya menyangkut pada pemberian materi
pelaksanaan pembeljaraan tersebut, hal
yang sesuai saat pembelajaran berlangsung
tersebut ada dikarenakan untuk mengukur
sebelum penilaian hasil belajar tersebut. Hasil
belajar itu sendiri merupakan sebuah hasil sarana untuk anak-anak dapat mewujudkan
yang dimana hasil tersebut ditentukan oleh keinginannya tersebut, terbukti dengan pada
siswa dalam penguasaan materi saat adanya pembelajaran PJOK anak-anak
pembelajaran. Maka dari itu hasil belajar bisa sangat antusias untuk dilaksanakannya
didefenisikan sebagai kemampuan dan pembelajaran PJOK, hal ini disadari sebab
keterampilan yang siswa miliki pada saat akhir pada pelaksanaannya anak-anak bisa
dari pembelajaran (Nurhasanah & Sobandi, menunjukkan ekspresi yang senang dan
2016). Ada banyak faktor yang menentukan menikmati pembelajaran.
hasil belajar salah satunya ialah faktor internal PJOK disekolah merupakan suatu
siswa dan kualitas pengajaran yang berikan mata pelajaran yang penting, sebab dengan
oleh guru kepada siswa. adanya PJOK siswa dapat melaksanakan
Pada hakikatnya setiap siswa aktivitas olahraga untuk mencukupi aktivitas
diharapkan untuk mempunyai ataupun gerak dan aktivitas fisik mereka. Menurut
memiliki hasil belajar yang baik sebab dengan Kristiyandaru et. al. (2020) PJOK sangat
hasil belajar yang baik maka siswa sedikit penting dalam pengajaran yang dimana PJOK
lebih dekat untuk mencapai tujuan dari secara umum dapat diartikan pembelajaran
pembelajaran itu sediri dan mampu membawa yang berfokus pada kegiatan jasmani dan
siswa untuk mencapai tujuannya masing- meningkatkan kualitas kehidupan yang sehat.
masing. Hasil belajar yang baik dapat dicapai Aktivitas gerak dan aktivitas fisik tertentu
melalui proses pembelajaran yang efisien merupakan suatu hal yang harus dicapai oleh
serta efektif pada penerapan pelaksanaan peserta didik agar bisa dikatakan sehat dan
proses pembelajarannya. Hal tersebut sangat bugar. Menurut (Mendrofa, 2021) PJOK
mempengaruhi pada hasil belajar yang baik adalah suatu pendidikan yang mana siswa
sebab jika pada penerapannya tidak dapat dapat mencapai bugar dan sehat, namun
menerapkan kedua hal tersebut akan ketika ingin mencapai hal tersebut maka siswa
berakibat pada proses pembelajaran yang harus mencapai tingkatan yang cukup baik
tidak maksimal dan sulit untuk mendapatkan atau bisa mencapai sehat jasmani dan rohani.
hasil belajar yang maksimal atau hasil belajar Tanpa adanya mata pelajaran PJOK hal
yang baik. Dalam hal ini akan menimbulkan tersebut akan menimbulkan masalah yang
masalah apabila harus menerapkan serius bagi kesehatan peserta didik.
pembelajaran abad ke-21 yang berisikan 4C Pembelajaran PJOK juga dikatakan sebagai
yaitu Inovasi dan Kreativitas, Kolaborasi, suatu keterampilan aktivitas gerak yang mana
Komunikasi, Pemikiran Kritis, dan keterampilan gerak tersebut dibuat melalui
Penyelesaian Masalah (Kwietniewski, 2017). bentuk aktivitas fisik, seperti dengan
Sekolah Dasar merupakan jenjang pendidikan permainan ataupun aktivitas olahraga yang
dimana siswa memperoleh pengetahuan dasar terkandung nilai, sikap, dan perilaku positif
untuk mempersiapkan mereka mengikuti (Sari & Nurrochmah, 2019). Tujuan dari
jenjang pendidikan selanjutnya (Kurniawati et pembelajaran PJOK ialah sehat jasmani dan
al., 2021). Sekolah Dasar merupakan jenjang rohani serta menumbuhkan rasa sportifitas,
yang penting bagi siswa, jenjang ini yang berarti pada hakikatnya PJOK bukan
merupakan masa transisi siswa untuk hanya tentang aktivitas gerak ataupun fisik
mengenal dunia keilmuan yang ada dimulai saja namun juga memberikan edukasi terkait
dari dasar sendiri. Oleh karena itu diharapkan sikap. Menurut (Agung Nugroho & Fajar Mugo
adanya kolaborasi antara guru dan siswa Raharjo, 2020) Pendidikan jasmani di SD
untuk mewujudkan suatu pembelajaran yang mempunyai fungsi yang berskema baik untuk
diharapkan. Pada jenjang ini siswa lebih meningkatkan sumber daya manusia juga
condong untuk bermain-main dan mengembangkan bakat dari diri masing-
mengeksplore suatu gerakan yang ingin masing anak.
mereka lakukan, hal tersebut terakomodasikan Materi dalam pembelajaran PJOK
melalui mata pelajaran Pendidikan Jasmani, berakaneka ragam salah satunya yaitu
Olahraga dan Kesehatan (PJOK). Bagi siswa permaianan bola basket, permainan bola
sekolah dasar belajar di kelas merupakan basket merupakan suatu permainan yang di
suatu hal yang sangat membosankan, mainkan dengan cara memantulkan bola dan
anggapan mereka adalah dunianya seorang memasukkan bola kedalam ring. Permainan
anak itu ialah bermain-main. PJOK adalah bola basket juga dapat didefinisikan sebagai
permainan yang bertujuan memasukkan bola tersebut, bahkan jika diamati bolanya jauh dari
ke dalam ring lawan sebanyak mungkin tanpa kata tepat sasaran dan banyak bola yang lari
diganggu oleh lawan dan berusaha mencegah kemana-mana. Menurut (Harliawan &
lawan memasukkan bola ke dalam ring. Hasanuddin, 2023) Rata-rata hasil belajar
Artinya untuk dapat bermain bola basket siswa tergolong rendah saat melakukan
dengan baik diperlukan penguasaan teknik gerakan chest pass, dilihat secara
yang baik dan kualitas fisik yang memadai keseluruhan siswa masih sering melakukan
(Perdima, 2017). Dalam hal tersebut kesalahan gerakan. Hal yang paling sering
penguasaan teknik dasar dalam permainan dilakukan ialah arah bola yang sering tidak
sangat dibutuhkan seperti shooting, dribel, tepat sasaran, tangan yang tidak lurus
passing, dan lain-lain. kedepan, kaki yang tidak seimbang, dan yang
Peserta didik dapat dilihat melalui paling terlihat jelas ialah bola tidak bisa
empat aspek yaitu berjalan, berlari, melompat, diterima dengan baik.
dan melempar ” (Hizbullah, 2019 : 1-2). Dalam pelaksanaan pembelajaran
Passing dalam bola basket merupakan suatu PJOK anak-anak melakukan aktivitas
gerakan yang memudahkan untuk pembelajaran diluar kelas dengan kondisi
memindahkan bola dari tempat satu ketempat dimana anak-anak senang melakukan aktivitas
satunya, hal ini dinamakan transisi dari pemain pembelajran PJOK, dalam hal ini bisa katakan
bertahan menjadi pemain menyerang, pada bahwa tidak ada masalah dengan motivasi
situasi ini keterampilan passing sangat belajar siswa tersebut. Namun apakah hal
dibutuhkan, sebab passing merupakan suatu tersebut sudah mencapai dari tujuan
teknik tercepat yang dapat digunakan untuk pembelajaran PJOK itu sendiri, jawabannya
memindahkan bola agar lebih dekat dengan adalah belum. Banyak
ring, maka dari itu keterampilan passing dalam faktor yang mengakibatkan tujuan
bola basket sangat penting. Pada permaianan pembelajaran PJOK tidak tercapai dengan
bola basket jika tidak bisa passing maka dengan baik salah satunya ketika berada
permainan akan berjalan lambat dan diluar ruangan siswa tidak bisa terkondisikan
cenderung tim yang bertahan sudah siap dengan baik, ada siswa yang terperhatikan,
untuk melakukan pertahanan, maka dari itu dan ada siswa yang memang belum bisa.
permasalahan dalam passing lebih Dengan begitu maka pembelajaran PJOK
menyeluruh di karenakan setiap orang harus belum bisa dikatakan sepenuhnya berhasil.
dapat passing dengan tepat secara timing dan Namun ada hal lain yang menjadi faktor utama
posisi mengumpannya (Candra, 2020). dalam menentukan hasil belajar yang
Ada beberapa jenis passing dalam maksimal yaitu kesesuaian alat yang dipakai
permainan bola basket salah satunya adalah oleh siswa untuk mempraktikan sutu gerak
chest pass, chest pass merupakan suatu dasar salah satu permainan dalam
gerakan passing yang ditujukan kearah salah pembelajaran PJOK itu sendiri.
satu bagian tubuh yaitu dada. Chest pass juga Ketidak sesuaian alat yang dipakai
identik dengan passing yang diawali dari dada siswa adalah faktor yang utama, salah satu
menuju dada, passing tersebut dapat contohnya ketika siswa hendak
digunakan pada jarak menengah ataupun mempraktikkan gerakan chest pass dalam
jarak pendek, tergantung dari situasi saat permaianan bola baket namun bola yang
memainkannya (Harliawan & Hasanuddin, dipakai tidak sesuai dengan postur mereka
2023). Chest pass merupakan teknik dasar yaitu terlalu besar dan berat maka hal tersebut
dari permainan bola basket yang sering akan menjadi faktor ketidak tercapaiannya
digunakan, sebab pada dasarnya chest pass hasil belajar yang maksimal untuk siswa
merupakan gerkaan yang sangat akurat untuk tersebut. Hal tersebut terbukti dengan adanya
digunakan untuk mengoper bola, tak hanya itu kesalahan yang sama yang terus diulang saat
saja chest pass juga gerakan yang efektif pembelajaran PJOK pada materi passing
digunakan saat berada diposisi menyerang permainan bola basket maka dari itu peneliti
dalam bola basket. Chest pass merupakan berupaya untuk melakukan pemecahan
teknik dasar yang penting, menguasai gerakan masalah dengan melakukan penelitian yang
tersebut adalah hal yang seharusnya berjudul Upaya Peningkatan Hasil Belajar
dilakukan, namun beberapa siswa Sekolah Passing Chest pass Dalam Bermain Bola
Dasar kesusahan saat melakukan gerakan Basket Dengan Penerapan Modivikasi Bola
Pada Siswa Kelas V SDN Kebonsari 1 siswa kelas lima mendapatkan salah satu
Surabaya. Dengan memberikan sebuah materi dari permainan bola besar yaitu bola
pendekatan dan tindakan melalui modivikasi basket. Pada penelitian kali ini menggunakan
bola diharapkan adanya perubahan yang beberapa siklus pembelajaran dalam
signifikan terhadap meningkatkannya hasil pelaksanaan PTK ini. Pada penelitian ini
belajar siswa. peneliti berposisi sebagai guru di dalam kelas
atau bisa dikatakan sebagai pengajar yang
METODE sedang melakukan penelitian didalam kelas
Penelitian ini adalah sebuah
Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut
(Maksum Ali, 2017) Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) adalah proses penelitian bersiklus yang
bertujuan untuk memperbaiki kualitas
pembelajaran di kelas secara berkelanjutan.
Sebuah ciri dari PTK ialah adanya perbaikan
dalam proses pembelajaran yang dilakukan
yang bersifat berkelanjutan sampai
menemukan cara yang tepat untuk mencapai
targer keberhasilan yang sudah ditentukan. dengan melibatkan siswa sebagai objek yang
sedang diteliti namun tanpa diketahui oleh
Penelitian ini dilaksanakan di SDN
siswa bahwa proses pembelajaran yang
Kebonsari 1 Surabaya yang beralamat Jalan
sedang dilakukan adalah bagian dari sebuah
Kebonsari Sekolahan No.1 Surabaya,
Penelitian Tidakan Kelas dengan begitu data
Kebonsari, Kecamatan Jambangan, Kota
yang didapatkan diperoleh tanpa adanya
Surabaya Provinsi Jawa Timur. Waktu
rekayasa dan kevalidannya bisa dipercaya.
penelitian ini dimulai sejak 13 Juni 2023
sampai 8 Juli 2023. Subjek dalam penelitian ini Gambar 1. Siklus Penelitian Tindakan Kelas
ialah siswa kelas lima SDN Kebonsari 1 Berikut ini adalah penjelasan dari
Surabaya yang seluruhnya berjumlah 30 siswa gambar siklus Penelitian Tindakan Kelas
yang diambil menjadi sampel. Teknik yang diatas:
diambil dalam pengambilan sampel ialah
teknik purposive sampling berarti sampel 1. Kegiatan awal, menentukan rumusan
diambil dari populasi dengan karakteristik dan masalah dan tujuan beserta tindakan atau
sifat yang sudah diketahui. (Sugiono, 2016) pemberian perlakuan yang akan dilakukan
pada saat pembelajaran.
Teknik pengumpulan data
didefinisikan sebagai upaya peneliti untuk 2. Kegiatan kedua ialah obsevasi atau
mengumpulkan data (Asep, 2018). Penelitian pengamatan, pada tahap ini tindakan yang
ini menggunakan teknik analisis data deskriptif diambil ialah berupa membangun sebuah
dan termasuk dalam kategori penelitian pemahaman konsep siswa dan juga
kuantitatif yang memiliki tujuan untuk mengamati seberapa pengaruhnya
menjelaskan hasil penelitian secara terstruktur pembelajaran melalui modivikasi bola.
dengan menggunakan kalimat-kalimat sebagai 3. Kegiatan Refleksi, pada tahap ini peneliti
penjelas (Sugihartono et al., 2020). Dengan akan mengkaji atau melihat efek dari
melalui modivikasi bola ini diharapkan setiap pemberian perlakuan berdasarkan
siswa mampu untuk lebih menguasai materi pengamatan.
passing chest pass dalam permainan bola
basket dan mampu mendapatkan hasil belajar Rancangan atau Rencana yang
yang meningkat sesuai dengan target Diubah: Pada tahap ini dengan melihat
keberhasilan yang sudah ditentukan. Pada berdasarkan hasil refleksi pengamatan,
penelitian ini, kegiatan yang pertama dilakukan peneliti membuat rancangan yang baru yang
adalah pengamatan atau kegiatan observasi, nantinya digunakan ataupun diberikan pada
dengan mengamati hasil belajar siswa pada siklus berikutnya.
saat melaksanakan kegiatan Praktik HASIL DAN PEMBAHASAN
Pengalaman Lapangan (PPL) yang dimana
Penelitian ini telah dilaksanakan diantara indikator lainnya sebab pada kedua
melalui pembelajaran PJOK di SDN Kebonsari indakator tersebut memiliki persentase yang
1 Surabaya degan melibatkan siswa kelas lima paling besar dibandingkan indikator yang lain.
yang telah diteliti sebagaimana mestinya.
Pada siklus II ini adanya perolehan
Melalui berbagai pendekatan dan perlakuan
peningkatan terkait hasil dari setiap aspek
kepada siswa, dengan begitu pada penelitian
ataupun indikator yang sedang diteliti, hasil
ini dapat dibuktikan pelaksanaan
tersebut meningkat cukup baik walaupun pada
pembelajaran PJOK pada materi passing
kenyataannya belum bisa maksimal untuk
permainan bola basket melalui modivikasi bola
setiap asprk ataupun indokatornya. Namun
bisa mecapai tingkat keberhasilan hasil belajar
hasil tersebut bisa meningkat diakibatkan
siswa pada passing chest pass dalam
adanya pemberian perlakuan atau treatment
permaianan bola basket tersebut yang telah
dengan mengubah bola basket yang
ditentukan oleh peneliti. Disini peneliti akan
digunakan dengan menggunakan bola yang
membahas hasil dari penelitian yang sudah
lebih kecil berupa bola voli atau bola spon
diteliti oleh peneliti berupa nilai yang tertuang
yang dimana hal tersebut termasuk pada
pada tabel beserta penjelasan dari tabel dan
pembelajaran PJOK materi passing permainan
bertujuan untuk mengetahui bagaimana hasil
bola basket melalui modivikasi bola. Adapun
dari penelitian tindakan kelas yang sudah
hasil yang diperoleh dari siklus II pada
dilakukan oleh peneliti.Tujuan lain dari
gerakan passing chest pass tidak berpindah
penelitian ini ialah untuk mencari tahu, apakah
tempat ialah sebesar 86%, lalu saat berpindah
dengan menggunakan modivikasi bola dapat
tempat mendapatkan persentase sebersar
meningkatkan hasil belajar dari siswa pada
66%, namun saat posisi badan menyerong
permainan bola basket pada materi passing
mendapatkan persentase sebesar 93%, hal ini
chest pass. Pada aspek ini adanya target
berbeda dengan persentase saat posisi badan
penskoran yaitu berupa nilai 1, 2 , 3, dan 4
berputar karena mengalami peingkatan hasil
dari setiap indikator aspek yang dinilai, jika
belajar yang signifikan serta mengalami
siswa ada yang mendapatkan nilai dibawah 3
peningkatan yang paling tinggi yakni dari 52%
dan 4 maka siswa tersebut akan mendapatkan
menjadi 90%, lalu saat kaki kiri bergerak
perhatian khusus untuk dapat meningkatkan
kedepan tetap mendapatkan persentase yang
dari hasil belajar siswa tersebut dan siswa
paling kecil dan peningkatan paling sedikit
keseluruhan.
yaitu dari 34 % menjadi 38%, dan berbeda
Berdasarkan data yang diperoleh, ketika kaki kanan bergerak kedepan dengan
menunjukkan bahwa persentase ketuntasan mendapatkan persentase cukup tinggi yakni
siklus 1 pada gerakan passing chest pass 79% namun hany meningkat beberapa
tidak berpindah tempat ialah sebesar 59%, lalu persentase saja.
saat berpindah tempat mendapatkan
Berdasarkan perolehan hasil dari
persentase sebersar 48%, namun saat posisi
data keseluruhan, bisa dikatakan bahwa siklus
badan menyerong mendapatkan persentase
ke III ini mengalami peningkatan pada semua
sebesar 86%, hal ini berbeda dengan
aspek, peningkatan pada semua indikator
persentase saat posisi badan berputar yakni
yang mencapai dari target keberhasilan, dalam
hanya 52%, juga saat kaki kiri bergerak
hal ini bisa dikatakan bahwa modivikasi bola
kedepan mendapatkan persentase yang paling
pada permainan bola basket bisa
kecil yaitu 34%, dan berbeda ketika kaki kanan
meningkatkan hasil belajar siswa. Pada siklus
bergerak kedepan dengan mendapatkan
III ini setiap indikator atau aspek yang
persentase cukup tinggi yakni 72%. Hal
sebelumnya belum maksimal adanya
tersebut menunukkan bahwa keseluruhan
peningkatan namun pada siklus ini bisa
belum mencapai indikator ketuntasan yang
mencapai peningkatan yang maksimal
diharapkan dan belum mencapai hasil yang
walaupun ada peningkatan yang belum
semaksimal mungkin, hal ini dapat terlihat
sepenuhnya meningkat secara signifikan
pada indikator yang mendapatkan nilai yang
namun beberapa aspek atau indikator tersebut
cukup tinggi yaitu indikator posisi badan
sudah mencapai target keberhasilan. adapun
menyerong dan saat kaki kanan bergerak
hasil dari pencapaian yang diperoleh oleh
kedepan. Hal tersebut terlihat bahwa kedua
siklus III ini ialah pada gerakan passing chest
indikator tersebut cukup dikuasai oleh siswa
pass tidak berpindah tempat ialah sebesar
100%, lalu saat berpindah tempat
Rentang Jumlah
mendapatkan persentase sebersar 100%, Kategori Persentase
skor Siswa
pada posisi badan menyerong juga
mendapatkan persentase sebesar 100%, hal 86 – 100 Baik 20 69%
Sekali
ini juga sama dengan persentase yang
76 - 85 Baik 9 31%
didapatkan saat posisi badan berputar yakni
66 - 75 Cukup 0 0%
mencapai 100%, namun saat kaki kiri bergerak
50 - 65 Kurang 0 0%
kedepan persentase keberhasilan
Kurang
sudah sangat meningkat bahkan sampai 0 0%
< 50 Sekali
menyentuh persentase 83% walaupun tidak
Total 29 100%
mencapai 100% namun sudah mencapai
target pencapaian, dan berbeda ketika kaki Tabel 3. Rekapitulasi capaian nilai
kanan bergerak kedepan dengan siklus III
mendapatkan persentase maksimal yakni Sebagaimana telah tersaji dalam
100%. Pembelajaran PJOK berlangsung tabel terkait pembelajaran passing chest pass
dengan alokasi waktu 3x35 Menit pada setiap pada materi passing permaianan bola basket
pertemuannya, dengan hal ini peneliti pada siklus pembelajaran I, II, dan III. Dari 29
memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya siswa pada siklus I perlu diketahui bahwa nilai
untuk memaksimalkan hasil dari apa yang dari siswa memiliki rataan sebesar 67 lalu
sedang diteliti. Terbukti bahwa dengan setelah adanya perlakuan pada siklus II rataan
melakukan modivikasi bola pada pembelajaran meningkat diangka 75 yang berarti adanya
PJOK materi passing permainan bola basket kenaikan rataan sebesar 8 tingkatan pada
mengalami peningkatan hasil belajar pada siklus II ini, dan terakhir pada siklus terakhir
siswa disetiap siklusnya, hal tersebut akan yakni siklus III rataan meningkat lebih besar
diperlihatkan dibawah ini mengenai dengan tingkatan 14 tingkatan yang
peningkatan hasil yang cukup signifikan pada menjadikan nilai rataan 89 dengan begitu
setiap tahapan: adanya peningkatan hasil belajar siswa dapat
ditingkatkan dengan menggunakan modivikasi
Rentan Jumlah Persentas bola yang hasilnya telah terbuktikan dengan
Kategori
g skor Siswa e adanya hasil belajar yang meningkat dari
Baik setiap tahapannya.
5 17%
86 – 100 Sekali KESIMPULAN [
76 - 85 Baik 2 7%
Berdasarkan penelitian tindakan
66 - 75 Cukup 8 28% kelas yang telah dilakukan pada siswa kelas V
50 < 65 Kurang 11 38% di SD Negeri Kebonsari 1 Surabaya pada
Kurang tahun ajaran 2022/2023 yang dilaksanakan
3 10%
< 50 Sekali dengan tiga siklus. Dari hasil analisis yang
Total 29 100% telah diperoleh dan berdasarkan temuan pada
Tabel 1. Rekapitulasi capaian nilai pembahasan terkait peningkatan hasil belajar
siklus I passing chest pass melalui modivikasi bola
dan juga pemberian perlakuan saat proses
Rentang Jumlah
Kategori Persentase pembelajaran atau penelitian sedang
skor Siswa
berlangsung yang telah dilaksanakan
86 – 100 Baik 6 21% sebanyak 3 siklus pembelajaran yang mana
Sekali
dapat dikatakan bahwa hasil belajar siswa
76 - 85 Baik 7 24% dapat meningkat dengan penerapan
66 - 75 Cukup 12 41% modivikasi bola pada permaianan bola basket
50 - 65 Kurang 4 14% dalam pembelajaran PJOK. Terkhusus pada
Kurang materi passing chest pass permaianan bola
0 0%
< 50 Sekali basket bisa dilihat rataan yang diperoleh pada
Total 29 100% siklus I ialah 67 hal tersebut belum mencapai
Tabel 2. Rekapitulasi capaian nilai dari target perncapaian yang telah ditentukan,
siklus II lalu pada saat siklus II adanya peningkatan
pada hasil belajar siswa dengan mencapai
rataan sebesar 75, dan pada siklus yang Harliawan, M., & Hasanuddin, M. I. (2023).
terakhir yaitu siklus III rataan hasil belajar Analisis Passing Chest pass
siswa meningkat dengan menunjukkan Permainan Bola Basket Siswa SMA
peningkatan di angka 89. Hal tersebut Negeri 10 Makassar. 06(01), 1133–
merupakan suatu pencapaian yang sangat 1139.
baik dan hasil belajar siswa dapat dilihat
dengan adanya peningkatan yang signfikan Kurniawati, L., Ganda, N., & Mulyadiprana, A.
dan tentunya dengan adanya hasil dari (2021). PEDADIDAKTIKA: JURNAL
peningkatan yang signifikan, maka dari itu ILMIAH PENDIDIKAN GURU
dapat disimpulkan bahwa melalui modivikasi SEKOLAH DASAR Pengembangan
bola dapat meningkatkan hasil belajar dari Media Pembelajaran Berbasis
passing chest pass permainan bolabasket Permainan Monopoli Pada Pelajaran
pada pembelajaran PJOK secara signifikan IPS SD. All Rights Reserved, 8(4),
dan dapat mencapai target ketercapaian yang 860.
ditentukan. Berdasarkan kesimpulan diatas http://ejournal.upi.edu/index.php/p
penelitian ini dapat menjadi bahan evaluasi edadidaktika/index/
kualitas tiap sswa dalam meningkatkan
keterampilan dan motorik siswa dalam proses Kwietniewski, K. (2017). Literature Review of
pembelajaran di sekolah. Untuk itu hendaknya Project Based Learning.
siswa selalu meningkatkan kemampuan dari
diri masing-masing entah dalam kognitif, Kristiyandaru, Advendi et al.2020.Pendidikan
psikomotor, dan lain-lain guna untuk Jasmani Sadarkan Arti Kehidupan.
menunjang keterampilan yang dimiliki oleh Surabaya.Adnan, Mazuin.
siswa itu sendiri.
Maksum Ali. (2017). Metodologi Penelitian.
Jawa Barat: CV Jejak, 35–37.
DAFTAR PUSTAKA
Mendrofa, F. (2021). Pendidikan Jasmani ,
Agung Nugroho, & Fajar Mugo Raharjo. Olahraga dan Kesehatan ( PJOK )
(2020). Upaya Peningkatan Hasil Masa Pandemi Covid-19 di
Belajar Passing Chest pass Dalam Indonesia. Jurnal Ilmu Pendidikan,
Bermain Bola Basket Dengan 3(4), 2125–2131.
Penerapan Variasi Pembelajaran Dan https://edukatif.org/index.php/edu
Modifikasi Bola Siswa Kelas Viii Smp katif/index/
Santa Maria Medan Tahun Ajaran
M. Hafid Hizbullah, 2019.”Upaya peningkatan
2019/2020. Jurnal Ilmiah STOK Bina
keterampilan motorik kasar anak
Guna Medan, 7(1), 24–29.
melalui permainan sederhana pada
https://doi.org/10.55081/jsbg.v7i1.163
siswa kelas 2 SDN 1 Ketileng
Asep, K. (2018). Buku Metodologi-min.pdf (hal. kecamatan Malo kabupaten
401). Bojonegoro tahun pelajaran
http://repository.syekhnurjati.ac.id/333 2019/2020”. Skripsi. Surakarta:
4/ Universitas Sebelas Maret.

Candra, B. S. (2020). PENERAPAN MODEL Nurhasanah, S., & Sobandi, A. (2016). Minat
PEMBELAJARAN DRILL AND Belajar Sebagai Determinan Hasil
PRACTICE TERHADAP HASIL Belajar Siswa. Jurnal Pendidikan
BELAJAR CHEST PASS PADA Manajemen Perkantoran, 1(1), 128.
PEMAINAN BOLA BASKET (Studi https://doi.org/10.17509/jpm.v1i1.32
Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 64
Kota Mojokerto) Basukisna Setya
Perdima, F. E. (2017). Pengaruh Metode
Candra. 141–145.
Latihan Sirkuit, Metode Konvensional
http://ejournal.unesa.ac.id/index.p
Terhadap Keterampilan Dasar Bola
hp/jurnal-pendidikan-
Basket. Journal Physical Education,
jasmani/issue/archive
Health and Recreation, 2(1), 1.
https://doi.org/10.24114/pjkr.v2i1.
7834

Sari, D. A., & Nurrochmah, S. (2019). Survei


Tingkat Kebugaran Jasmani di
Sekolah Menengah Pertama. Sport
Science and Health, 1(2), 132–138.

Sugihartono, T., Sutisyana, A., & Sugiyanto, S.


(2020). Produktivitas Lembar Kerja
Peserta Didik (Lkpd) Pjok Dengan
Penerapan Model Projek Base
Learning Pada Prodi Penjas Fkip
Unib. Kinestetik, 4(1), 63–72.
https://doi.org/10.33369/jk.v4i1.10407

Sugiono. (2016). Metode penelitian kuantitatif,


kualitatif, dan r & d. Bandung:
Alfabeta.

Anda mungkin juga menyukai