Tugas MRA Revisi
Tugas MRA Revisi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Teori sinyal memberikan gambaran bahwa sinyal atau isyarat merupakan suatu
tindakan yang diambil manajemen perusahaan yang memberi petunjuk bagi investor
tentang bagaimana manajemen memandang prospek perusahaan. teori ini
mengungkapkan bahwa investor dapat membedakan antara perusahaan yang memiliki
nilai tinggi dengan perusahaan yang memiliki nilai rendah (Brigham dan Houston,
2013). Menurut Putri dan Santoso (2020) mengacu dalam Jama’an (2008) menjelaskan
pemberian informasi terhadap pihak yang bersangkutan dengan suatu informasi yang
menggambarkan keunggulan perusahaan disebut teori sinyal.
Rasio ini dapat dibuat dalam bentuk berapa kali atau dalam bentuk prosentase.
Apabila rasio lancar ini 1:1 atau 100%, ini berarti bahwa aktiva lancar dapat menutupi
semua utang lancar. Rasio lancar yang lebih aman adalah jika berada di atas 1 atau di
atas 100% (Harahap, 1998:301). Hal yang paling penting dalam mengukur rasio modal
kerja (rasio likuiditas) bukanlah pada besar kecilnya perbedaan aktiva lancar dengan
utang jangka pendek, melainkan harus dilihat pada hubungannya atau
perbandingannya yang mencerminkan kemampuan mengembalikan utang. Current
ratio yang tinggi mungkin menunjukkan adanya uang kas yang berlebihan dibandingkan
dengan tingkat kebutuhan atau adanya unsur aktiva lancar yang rendah likuiditasnya
(seperti persediaan) yang berlebihan. Current ratio yang tinggi tersebut memang baik
dari sudut pandang kreditor, namun dari sudut pandang investor, hal ini kurang
menguntungkan karena aktiva lancar tidak didayagunakan dengan efektif. Sebaliknya,
current ratio yang rendah relatif lebih riskan, tetapi menunjukkan bahwa manajemen
telah mengoperasikan aktiva lancar secara efektif (Djarwanto, 2004:150).
Menurut Putri dan Fuadati (2019) rasio likuiditas ialah indikator kemampuan
perusahaan melunasi kewajiban finansial saat hari yang ditentukan dengan memakai
aktiva lancar saat ini. Rasio likuiditas menjadi takaran perusahaan membayar hutang
waktu dekat yang segera berakhir. Rasio likuiditas digunakan melihat seberapa
likuidnya perusahaan.
Menurut Agustin et.al. (2020) ukuran perusahaan sebuah faktor yang ditinjau
investor dalam investasi. Perusahaan besar maka kegiatan operasional yang dimiki
akan besar. Ukuran perusahaan menggambarkan adanya resiko yang cukup berbeda
usaha perusahaan besar dan usaha perusahaan kecil. Perusahaan yang memiliki aset
besar memperlihatkan kemampuan lebih banyak dan lebih dapat mengontrol aktivitas
bisnisnya, sehingga dapat menghasilkan laba lebih baik. Berdasarkan hasil penelitian
oleh Wigati (2020) menunjukkan bahwa ukuran perusahaan ikut andil dalam mengatur
pengaruh likuiditas (current ratio) terhadap pertumbuhan laba. Besarnya ukuran
perusahaan dapat memperkuat (memoderasi) dalam menghadapi gejolak ekonomi.
Perusahaan yang besar dan terkontrol akan memperkuat perusahaan dengan tingkat
keuntungan yang akan diperoleh oleh perusahaan. Besarnya aktiva perusahaan, aset
yang dimiliki akan semakin besar. Besarnya penjualan akan membuat perputaran yang
luas sehingga memberikan keuntungan perusahaan.
2.2. Kajian Empiris
ALAT
NO JUDUL PENULIS TAHUN VARIABEL METODOLOGI KESIMPULAN
ANALISIS
Secara Parsial
Seluruh Variabel
Berpengaruh
Variabel Terhadap
Pengaruh
Dependen: Pertumbuhan Laba
Debt To
Pertumbuhan Perusahaan Hal Ini
Equity
Laba Dapat Dirangkum
Ratio,
Nur Sebagai Berikut:
Current Regresi
Amalina, Variabel Debt To Equity
1. Ratio Dan 2021 Deskriptif Kausal Linear
Adi Rizfal Independen: Ratio
Net Profit Berganda
Efriandi Debt To Equity Mempunyai Nilai
Margin
Ratio, Sig. T Sebesar
Terhadap
Current Ratio 0,116 > 0,05.
Pertumbuh
Net, Menjelaskan
an Laba
Profit Margin Secara Parsial
Berpengaruh Positif
Terhadap
Pertumbuhan Laba
Pengaruh
Likuiditas
Terhadap
Pertumbuh
an Laba
Variabel
Dengan
Dependen:
Ukuran
Pertumbuhan
Perusahaa
Laba
n Sebagai
Normalinda
Variabel Moderated
Diyanti, Variabel Regresi
2. Moderasi 2021 Regression
Muhadjir Independen: Moderasi
Pada Analysis
Anwar Likuiditas
Perusahaa
n Sektor
Moderasi:
Consumer Likuiditas
Ukuran
Goods Mempengaruhi
Perusahaan
Industry Secara
Yang Negatif Dan
Terdaftar Di Signifikan
Bursa Efek Terhadap
Indonesia Pertumbuhan Laba
Pengaruh Variabel Current Ratio (CR)
Rasio Dependen: Secara Parsial
Keuangan Pertumbuhan Berpengaruh Positif
Terhadap Laba Dan Tidak
Iman
Pertumbuh Signifikan
Rusdianto,
an Laba Variabel Analisis Regresi Purposive Terhadap
3. Bambang 2020
Perusahaa Independen: Data Panel Sampling Pertumbuhan Laba
Waluyo,
n Sub Ratio Keuangan Perusahaan Sub
Fatimah
Sektor Sektor
Konstruksi Moderasi: Sub Konstruksi Di Bursa
Di Bursa Sektor Efek Indonesia.
Efek Konstruksi Debt To Assets
Ratio (DAR)
Secara Parsial
Berpengaruh Positif
Dan Signifikan
Terhadap
Indonesia
Pertumbuhan Laba
Perusahaan Sub
Sektor Konstruksi
Di Bursa Efek
Indonesia.
Current Ratio (Cr)
Dan Debt To Equity
Ratio (Der) Tidak
Memiliki Pengaruh
Terhadap
Pertumbuhan
Laba,Gross Profit
Margin (Gpm) Dan
Total Asset
Turnover (Tato)
Memiliki Pengaruh
Positif Dan
Signifikan
Terhadap
Pengaruh Variabel Pertumbuhan Laba
Rasio Dependen: Perusahaan,Moder
Keuangan Pertumbuhan ated Regression
Terhadap Laba Analysis (Mra)
Sekar Arum Dapat Disimpulkan
Pertumbuh
Mitha Bahwa Ukuran
an Laba Variabel Purposive
4. Saraswati1, 2020 Perusahaan Hanya
Dengan Independen: Sampling
Ida Mampu
Ukuran Ratio Keuangan
Nurhayati2 Memperkuat
Perusahaa
n Sebagai Moderasi: Hubungan Antara
Variabel Ukuran Current Ratio (Cr)
Moderasi Perusahaan Dengan
Pertumbuhan
Laba,Ukuran
Perusahaan Tidak
Dapat Memoderasi
Hubungan Antara
Debt To Equity
Ratio (Der), Gross
Profit Margin
(Gpm), Dan Total
Asset Turnover
(Tato)
Secara Parsial
Current Ratio Dan
Debt To Total
Assets Tidak
Berpengaruh
Terhadap
Pertumbuhan Laba.
Kemudian Secara
Pengaruh Simultan Current
Variabel
Rasio Ratio Dan Debt To
Dependen :
Likuiditas Total Assets
Pertumbuhan
dan Rasio Berpengaruh Positif
Laba
Solvabilitas Dan Signifikan
Terhadap Terhadap
Variabel Moderated
Pertumbuh Jihan Purposive Pertumbuhan Laba
5 2022 Independen : Regression
an Laba Lestiana Sampling Sedangkan Pada
Likuiditas, Analysis
Dengan Uji Moderate
Solvabilitas
Ukuran Regresion Analysis
Perusahan (MRA) Ukuran
Moderasi:
sebagai Perusahaan Tidak
Ukuran
Variabel Dapat Mmoderasi
Perusahaan
Moderasi Hubungan Antara
Current Ratio Dan
Debt To Total
Assets Terhadap
Pertumbuhan Laba
Dan Ukuran
Perusahaan
Bukanlah Variabel
Moderasi
Ukuran
Perusahaan Tidak
Bisa Memoderasi
Hubungan
Profitabilitas (X1)
Variabel Dengan
Dependen: Pertumbuhan Laba
Pertumbuhan (Y).
Laba Ukuran
Perusahaan Tidak
Apakah Eny
Variabel Bisa Memoderasi
Ukuran Maryanti ,
Independen : Hubungan
Perusahaa Sarwenda Regresi Data Purposive
6 2022 Profitabilitas, Likuiditas (X2)
n Sebagai Biduri , Panel Sampling
Likuiditas, Dengan
Variabel Herlinda
Tingkat Pertumbuhan Laba
Moderasi? Maya K
Penjualan (Y).
Ukuran
Moderasi: Perusahaan Tidak
Ukuran Bisa Memoderasi
Perusahaan Hubungan
Pertumbuhan
Penjualan
Terhadap
Pertumbuhan Laba
(Y)
Variabel Yang
Paling
Berpengaruh
Terhadap Harga
Saham LQ 45
Adalah
Profitabilitas
Analisis Dengan Indikator
Perbanding ROA (Return On
an Asset ) Sebesar
Pengaruh 40,2%. 2. Variabel
Likuiditas, Penelitian
Solvabilitas, Solvabilitas
Christine Regresi
Dan Purposive Menunjukkan
7 Dwi Karya 2012 Linear
Profitabilita Sampling Pengaruh Yang
Susilawati Sederhana
s Terhadap Signifikan
Harga Terhadap Harga
Saham Saham LQ 45
Pada Hanya
Perusahaa Variabel Pengaruhnya Kecil
n LQ 45 Dependen : Hanya Sebesar
Harga Saham 7,5%. 3. Variabel
Penelitian
Variabel Likuiditas Tidak
Independen: Menunjukkan
Likuiditas, Pengaruh
Solvabilitas, Dan Terhadap Harga
Profitabilitas Saham LQ 45
Solvabilitas,
Profitabilitas Dan
Aktivitas
Berpengaruh
Variabel
Terhadap
Dependen:
Pertumbuhan Laba
Pertumbuhan
Rasio Dan Ukuran
Laba
Fundament Perusahaan
al Terhadap Merupakan
Andri Variabel
Pertumbuh Analisis Variabel Moderasi.
Gunawan Independen:
an Laba: Purposive Regresi Rasio Likuiditas
8 Putra As’ari, 2021 Likuiditas ,
Variabel Sampling Linear Tidak Berpengaruh
Tri Kartika Solvabilitas,
Moderasi Berganda Terhadap
Pertiwi Profitabilitas,
Ukuran Pertumbuhan Laba
Aktivitas
Perusahaa Dan Ukuran
n Perusahaan Tidak
Moderasi:
Mampu
Ukuran
Memoderasi
Perusahaan
Hubungan Antara
Rasio Likuditas
Terhadap
Pertumbuhan Laba
Laverage Yang Di-
Proksikan Oleh-
Der, Profitabilitas-
Yang-Di Proksikan
Roe Terhadap
Pertumbuhan Laba.
Sementara Itu
Ukuran
Perusahaan Yang
Di-Proksikan Oleh
Pengaruh
Variabel Total-Aktiva
Leverage,
Dependen : TidakMemiliki-
Profitabilita Tien Kartika
Pertumbuhan Pengaruh Atau
s, Ukuran Kumala
Laba Dampak Yang
Perusahaa Dewi,
Variabel Pada
n Kartika Regresi Linier Purposive
9 2021 Independen: Pertumbuhan-
Dan Hendra Berganda Sampling
Leverage, Laba. Kemudian
Tingkat Titisari,
Profitabilitas, Didapatkan Nilai
Inflasi Purnama
Ukuran Koefisien-
Terhadap Siddi
Perusahaan, Determinan
Pertumbuh
Tingkat Inflasi Sebesar 46.2%
an Laba
Yang Menunjukkan
Apabila Masih-
Terdapat Variabel
Yang-Lain Memiliki
Kontribusi-
Terhadap-
Pertumbuhan-Laba
Dengan Nilai-
Persentase
Sebesar 53,8%.
Pengaruh Secara Simultan
Ukuran VariabelIndepende
Perusahaa n Terdiri Dari
n, Ukuran
Likuiditas, Perusahaan,
Leverage, Likuiditas,
Dan Leverage Dan
Variabel
Aktivitas AktivitasBerpengar
Adventius Dependen:
Terhadap uh Signifikan
Gulo Pertumbuhan
Pertumbuh Terhadap Variabel
Irmayanti Laba
an Laba Pertumbuhan Laba.
Lumban Analisis
Pada Secara Parsial
Gaol,Monik Variabel Purposive Regresi
10 Perusahaa 2021 MenunjukanBahwa
ha Independen: Sampling Linear
n Sektor Ukuran
Tampubolo Ukuran Berganda
Perdagang Perusahaan Dan
n , Ike Perusahaan,
an, Jasa Likuiditas Tidak
Rukmana Likuiditas,
Dan Terdapat Pengaruh
Sari Leverage,
Investasi Dan Tidak
Aktivitas
Yang SignifikanTerhadap
Terdaftar Pertumbuhan Laba.
DiBursa Sementara
Efek Variabel Leverage
Indonesia Terdapat Pengaruh
Periode BersifatNegatif Dan
2016-2019 Signifikan
Terhadap
Pertumbuhan Laba
Dan Variabel
Aktivitas
TerdapatPengaruh
Bersifat Positif Dan
Signifikan
Terhadap
Pertumbuhan Laba
2.3. Kerangka Penelitian
Likuiditas (X1)
Leverage (X2)
Solvabilitas (X3)
Bentuk penelitian adalah sebuah proses yang harus dilakukan dalam perencanaan dan
pelaksaan penelitian dimana tujuannya adalah memperoleh jawaban dari pertanyaan
suatu penelitian hingga ditariklah sebuah kesimpulan penelitian. Jenis penelitian ini
menggunakan pendekatan deskriftif kuantitatif yang menggambarkan keadaan serta
fenomena suatu objek disertai data statistik melalui data sampel penelitian kuantitatif
merupakan penelitian salah satu jenis penelitian yang spesifikasinya sistematis,
terencana, terstruktur dengan jelas sejak awal hingga pembuatan desain penelitiannya,
dan pengumpulan data digunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat
kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Alasan
menggunakan penelitian kuantitatif dikarenakan data yang tercantum sudah cukup
jelas, dikarenakan juga penelitian ini bermaksud untuk menguji hipotesis.
Data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang sumbernya
berasal dari annual report dalam laporan tahunan di LQ45. Data sekunder yaitu sumber
data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara
diperoleh dan dicatat oleh pihak lain Sugiyono (2014:131).
Penelitian ini menggunakan data sekunder yang sumbernya berasal dari annual report
dalam laporan tahunan di LQ45. Menurut Sugiyono (2014:131), data sekunder
merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung
melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain).
Suatu generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang memiliki kuantitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulan Sugiyono, (2018: 130). Populasi dalam penelitian ini merupakan
perusahaan manufaktur sektor industri dan dasar kimia, sektor aneka industri dan
sektor industri barang dan konsumsi yang telah terdaftar dalam indeks LQ45 di Bursa
Efek Indonesia. Indeks yang digambarkan di LQ45 adalah salah satu indeks saham
yang ada pada Bursa Efek Indonesia yang menghitung indeks rata-rata 45 saham yang
memenuhi kriteria berkapitalisasi pasar terbesar dan mempunyai tingkat likuiditas nilai
perdagangan yang tinggi. Indeks LQ45 pertama kali dimulai pada bulan Februari 1997
dan dievaluasi setiap enam bulan sekali.
Tabel 3.1.
Daftar Perusahaan LQ45
No Kode Nama Perusahaan Sektor
1. ACES Ace Hardware Indonesia Tbk. Trade, Service
& Investment
2. ADRO Adaro Energy Tbk. Materials
Variabel penelitian yaitu segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian
ditarik kesimpulannya. Dalam variabel yang digunakan adalah variabel Dependent,
variabel Independent, variabel Moderasi sebagai berikut:
Et−Et −1
∆ Et =
Et −1
Keterangan:
ΔEt = Pertumbuhan Laba
Et = Laba berjalan periode dihitung
Et-1 = Laba berjalan periode tahun sebelumnya
1. Likuiditas
Likuiditas adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi
kewajiban jangka pendek. Likuiditas suatu perusahaan dapat digunakan sebagai
pengambilan keputusan karena likuiditas berhubungan dengan kemampuan
perusahaan dalam memenuhi kewajiban. Pengukuran rasio likuiditas dianggap likuid
jika perusahaan mampu memenuhi kewajiban pada saat ditagih. Pengukuran rasio
likuiditas dianggap likuid apabila perusahaan mampu memenuhi 35 kewajiban pada
saat di tagih. Tingkat likuiditas perusahaan yang tinggi disebabkan oleh
ketidakmampuan perusahaan dalam mengelola aset lancar. Perusahaan dengan
likuiditas yang tinggi akan memiliki resiko yang relatif kecil. Semakin tinggi tingkat
likuiditas perusahaan maka dapat dikatakan bahwa kondisi perusahaan dalam
keadaan sehat karena dapat melunasi kewajiban jangka pendeknya dengan tepat
waktu. Pengukuran likuiditas menggunakan Current ratio (CR). Curren ratio (CR)
merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan suatu perusahaan
dalam membayarkan kewajiban jangka pendek. Current ratio (CR) yang tinggi
biasanya dianggap menunjjukkan tidak terjadi masalah dalam likuiditas, sehingga
semakin tinggi likuiditas maka laba yang dihasilkan suatu perusahaan berkualitas.
Rasio yang pakai yaitu rasio lancar (current rasio). Sejalan dengan Signalling
Theory yang menyatakan, perusahaan yang mampu melunasi kewajiban-kewajiban
jangka pendeknya merupakan sinyal yang baik untuk investor terkait kinerja dimasa
depan memberikan perkembangan di masa selanjutnya. Perusahaan yang dapat
melunasi kewajiban jangka pendek memberikan sinyal positif untuk investor
menentukan keputusan asetnya karena memiliki laba bersih yang tinggi agar tetap
mampu dalam membayar kewajiban suatu perusahaan (As’ari dan Pertiwi, 2021).
Aset Lancar
Current Ratio=
Utang Lancar
2. Leverage
Leverage merupakan rasio yang digunakan untuk mengetahui tingkat aset
perusahaan yang dibiayai oleh hutang. Rasio leverage mempunyai tujuan dan
manfaat tidak hanya bagi manajemen saja tetati juga pihak eksternal perusahaan
yang memiliki hubungan atau kepentingan dengan perusahaan seperti untuk menilai
dan menganalisis kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban yang
bersifat tetap. Pengukuran rasio leverage menggunakan rasio debt equity ratio
(DER). Debt equity ratio merupakan rasio yang digunakan untuk menilai utang
dengan ekuitas. Rasio ini dihitung dengan cara membandingkan seluruh utang.
Apabila rasionya tinggi, maka semakin sulit bagi perusahaan memperoleh tambahan
pinjaman. Karena dikhawatirkan perusahaan tidak mampu menutupi utang-utangnya
dengan aktiva yang dimilikinya. Rumus yang digunakan sebagai berikut:
Total Liabilitas
Debt ¿ Equity Ratio= x 100 %
Ekuitas
3. Solvabilitas
Menurut Kasmir (2012:151) solvabilitas adalah "Rasio yang digunakan untuk
mengukur berapa aktiva perusahaan dibiayai dengan utang. Maksudnya berapa
besar beban utang yang ditanggung perusahaan dibanding dengan aktivanya",
Menurut Hery (2016:161) solvabilitas adalah "Rasio yang digunakan untuk
mengukur berapa aset perusahaan dibiyai dengan utang. Rasio solvabilitas ataupun
rasio leverage ialah rasio yang digunakan dalam mengukur seberapa besar beban
utang yang harus ditanggung perusahaan dalam rangka pemenuhan aset".
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa rasio solvabilitas dapat
diartikan sebagai perbandingan antara jumlah hutang dengan jumlah aset yang
dimiliki perusahaan. Jika sebuah perusahaan mampu membayar utang-utangnya
dapat dikatakan bahwa perusahaan tersebut akan mampu menyajikan laporan
keuangannya tepat waktu. Rumus yang digunakan sebagai berikut:
Total Kewajiban
Debt Ratio=
Total Aktiva
Kelayakan model penelitian yang baik dapat dilakukan dengan pengujian uji asumsi
klasik. Uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini mencakup uji
heteroskedastisitas dan uji multikolinearitas. Pengujian uji asumsi klasik dilakukan untuk
menentukan kalah sampel yang diteliti terbebas dari gangguan normalitas,
multikolinearitas, heteroskedastisitas dan autokorelasi dalam model regresi.
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data dalam sebuah model regresi,
variabel pengganggu atau residual mempunyai distribusi normal atau tidak. Model
regresi yang baik adalah model regresi yang memiliki distribusi normal atau mendekati
normal (Ghozali, 2011). Dalam penelitian ini uji normalitas memakai One-Sample
Kolmogorov-Smirnov Test. Dasar keputusan berdasarkan pada taraf signifikan hasil
hitung dengan ketentuan sebagai berikut:
Probabilitas > 0,05: hipotesis diterima artinya data terdistribusi secara normal
Probabilitas < 0,05: hipotesis ditolak artinya data tidak terdistribusi secara normal
Y i ,t =α + β 1 X 1i ,t + β 2 X 2i ,t + β 3 X 3i ,t + β 4 Z i ,t + β 5 ( X 1i ,t Z i ,t ) + β 6 ( X 2i , t Z i ,t ) + β 7 ( X 3 i ,t Zi , t ) +∈ 2i ,t
Keterangan:
Y= Pertumbuhan Laba
X1 = Likuiditas
X2 = Leverage
X3 = Solvabilitas
Z = Ukuran Perusahaan
α = Konstanta
Jika nilai signifikannya > 0,05 maka hipotesis ditolak (koefisien regresi tidak
signifikan) hal tersebut berarti variabel independen tidak mempunyai pengaruh
signifikan terhadap variabel dependen.
b. Jika nilai signifikannya < 0,05 maka hipotesis diterima (koefisien regresi
signifikan) ini berarti variabel independen berpengaruh signifikan terhadap
variabel dependen.
c. Jika t hitung << t tabel maka variabel independen secara individu tidak
berpengaruh terhadap variabel dependen.
d. Jika t hitung > t tabel maka variabel independen secara individu
berpengaruh terhadap variabel dependen.