SOP Perdarahan Subkonjungtiva
SOP Perdarahan Subkonjungtiva
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman : 1/2
dr. Harry Widyatomo
PUSKESMAS
I TAMBAK
NIP.198212202010011
016
1. Pengertian Perdarahan subkonjungtiva adalah perdarahan akibat ruptur
pembuluh darah dibawah lapisan konjungtiva yaitu pembuluh
darah konjungtivalis atau episklera. Sebagian besar kasus
perdarahan subkonjungtiva merupakan kasus spontan atau
idiopatik, dan hanya sebagian kecil kasus yang terkait dengan
trauma atau kelainan sistemik. Perdarahan subkonjungtiva dapat
terjadi di semua kelompok umur. Perdarahan subkonjungtiva
sebagian besar terjadi unilateral (90%).
2. Tujuan Sebagai acuan tata laksana Perdarahan subkonjungtiva
3. Kebijakan
4. Referensi 1. Gondhowiardjo, T.D. Simanjuntak, G. Panduan Manajemen
Klinis Perdami, 1thEd. Jakarta: CV Ondo. 2006.
2. James, Brus.dkk. Lecture Notes Oftalmologi. Erlangga.
Jakarta. 2005.
3. Riordan. Paul, E. Whitcher, John P. Vaughan & Asbury
Oftalmologi Umum.Ed 17. Jakarta: EGC. 2009.
4. Sidarta, I. Ilmu Penyakit Mata. Edisi III. Cetakan V. Jakarta:
Balai Penerbit FK UI. 2008.
5. Vaughan, D.G. Oftalmologi Umum. Ed 14. Cetakan I.
Jakarta: Widya Medika. 2000.
5. Prosedur Keluhan
1. Pasien datang dengan keluhan adanya darah pada sklera
atau mata berwarna merah terang (tipis) atau merah tua
(tebal).
2. Sebagian besar tidak ada gejala simptomatis yang
berhubungan dengan perdarahan subkonjungtiva selain
terlihat darah pada bagian sklera.
3. Perdarahan akan terlihat meluas dalam 24 jam pertama
setelah itu kemudian akan berkurang perlahan ukurannya
karena diabsorpsi.
Faktor Risiko
1. Hipertensi atau arterosklerosis
2. Trauma tumpul atau tajam
3. Penggunaan obat, terutama pengencer darah
4. Manuver valsava, misalnya akibat batuk atau muntah
5. Anemia
6. Benda asing
7. Konjungtivitis
Pemeriksaan Penunjang
Tidak diperlukan
Peralatan
1. Snellen chart
2. Oftalmoskop
Prognosis
1. Ad vitam: Bonam
2. Ad functionam: Bonam
3. Ad sanationam: Bonam
6. Langkah- 1. Pasien dari loket pendaftaran, duduk menunggu dipanggil
Langkah 2. Petugas di R. Pengobatan memanggil pasien untuk masuk
ke Ruang periksa sesuai nomor urut.
3. Petugas mencocokkan identitas pasien dengan kartu
rawat jalan.
4. Petugas mengukur ttv
5. Petugas / dokter melakukan anamnesa terhadap pasien
sbb :
Keluhan Utama.
Keluhan tambahan.
Riwayat penyakit terdahulu.
Riwayat penyakit keluarga.
Lamanya sakit.
Pengobatan yang sudah dilakukan.
Riwayat alergi obat.
6. Dokter melakukan pemeriksaan terhadap pasien
7. Petugas memberikan resep kepada pasien
8. Pasien mengambil obat di apotek puskesmas