Umar, A. N. 2022
Umar, A. N. 2022
Abstrak
Penelitian pengaruh sulfit pada bahan baku kopra terhadap kualitas minyak bertujuan untuk
menentukan konsentrasi sulfit terbaik dan waktu perendaman terbaik pada bahan baku kopra
terhadap kualitas minyak mentah yang dihasilkan. Penelitian ini menggunakan metode perendaman
pada bahan baku kopra sebelum diolah menjadi minyak mentah dengan bahan pengawet Natrium
Metabisulfit. Bahan pengawet digunakan untuk mempertahankan dan memperbaiki kualitas minyak
yang akan dihasilkan. Perlakuan perendaman meliputi, konsentrasi Natrium Metabisulfit 0,2%
(2gr/1000mL); 0,3% (3gr/1000mL); 0,5% (5gr/1000mL) dan waktu perendaman kopra selama 20
menit; 40 menit; 60 menit. Semakin tinggi konsentrasi yang digunakan maka semakin baik kualitas
minyak yang dihasilkan.Begitu juga dengan waktu perendaman kopra, semakin lama waktu
perendaman maka semakin baik kualitas minyak yang dihasilkan. Sehingga hasil dari penelitian ini
adalah konsentrasi Natrium Metabisulfit terbaik untuk pengolahan kopra menjadi minyak mentah
adalah 0,5% (5gr/1000mL) dan waktu perendaman kopra dengan Natrium Metabisulfit selama 60
menit. Perlakuan ini sangat berpengaruh dengan meningkatkan kadar minyak pada kopra, dan
menurunkan kadar Moisture, FFA, dan PV pada minyak mentah.
PENDAHULUAN
dengan cara penjemuran menghasilkan kopra
Kopra merupakan daging buah kelapa
yang bermutu baik. Kopra yang bermutu
segar yang dapat dikeringkan dengan berbagai
baik memiliki ciri khas yaitu kopra yang
macam metode yaitu, menggunakan sinar
berwarna putih, belum berjamur dan kadar
matahari dan pengasapan. Pengolahan kopra
air 6-7% tetapi tergantung pada cuaca,
meliputi proses penguapan air dari daging
sedangkan pengasapan kopra yang
buah kelapa, dimana kadar air awal daging
dihasilkan bermutu rendah dimana kopra
buah kelapa segar yang mencapai 50%
yang dihasilkan berwarna coklat sampai
diturunkan hingga kadar air 57% melalui
agak kehitaman. Kopra yang berwarna
proses pengeringan (Amin, 2009).
coklat memiliki jumlah asam lemak yang
Pengeringan kopra selama ini banyak
cukup banyak dibanding kopra putih, dan
dilakukan oleh petani. Skala kecil adalah cara
sudah memiliki jamur yang akan menurunkan
menjemur dan pengasapan. Pengeringan
15
SAINTIS, Volume 3, Nomor 1, April 2022 ISSN : 2443-2369
16
SAINTIS, Volume 3, Nomor 1, April 2022 ISSN : 2443-2369
TINJAUAN PUSTAKA
Daging buah kelapa atau yang biasa Minyak kelapa merupakan minyak yang
dikenal sebagai kopra merupakan bahan baku diperoleh dari kopra (daging buah kelapa
pembuatan minyak kelapa mentah. Crude yang dikeringkan) atau dari perasan
Coconut Oil (CCO) alias minyak kelapa santannya. Minyak kelapa sebagaimana
mentah menjadi salah satu komoditas andalan minyak nabati lainnya merupakan senyawa
di Indonesia. Sejak dulu, CCO asal Indonesia trigliserida yang tersusun atas berbagai
dikenal sebagai yang terbaik di dunia.CCO asam lemak dan 90% diantaranya merupakan
asal Indonesia menjadi andalan bagi pabrik asam lemak jenuh (Ketaren, 1986). Minyak
pengolahan kopra di luar negeri. Minyak mentah atau CCO dapat dimanfaatkan dalam
mentah ini akan diproses kembali menjadi industri kosmetik seperti pelembab rambut,
berbagai produk turunan seperti minyak sabun, krim dan produk kecantikan lainnya
goreng, margarin, deterjen hingga bahan (Bawalan and Chapman, 2006). Pada bidang
tanaman perkebunan yang tersebar luas penyembuhan luka bakar (Tasminatun, 2011).
menjadi kopra yang nantinya akan dijadikan lemak atau minyak yang telah mengalami
bahan baku dalam pembuatan minyak goreng oksidasi. Angka peroksida sangat penting
kelapa. Minyak kelapa berbasis kopra untuk identifikasi tingkat oksidasi minyak.
selama ini telah diekspor oleh Indonesia. Minyak yang mengandung asam- asam lemak
Kopra yang berkualitas baik diperoleh tidak jenuh dapat teroksidasi oleh oksigen
dari buah kelapa yang telah benar benar yang menghasilkan suatu senyawa peroksida.
masak, berumur 11 – 12 bulan dari saat Adapun beberapa metode yang digunakan
dapat dilakukan dengan penyimpanan atau minyak dengan berpatokan pada beberapa
pemeraman selama beberapa hari sebelum penelitian terakhir yaitu penyiraman dengan
diolah lebih lanjut menjadi kopra bahan pengawet, penyimpanan pada area
penjemuran dan pengolahan kopra menjadi salah satu jenis pengawet makanan. Natrium
dipress dengan mesin press kopra. dan berwarna putih. Natrium metabisulfit
larut dalam air dan sedikit larut dalam
alkohol, serta memiliki bau khas seperti gas
17
SAINTIS, Volume 3, Nomor 1, April 2022 ISSN : 2443-2369
sulfit dioksida. Peraturan Kepala Badan Kadar Free Fatty Acid merupakan
Pengawas Obat dan Makanan, batas persentase jumlah asam lemak bebas yang
maksimum penggunaaan Natrium metabisulfit terdapat dalam minyak yang dinetralkan
adalah sebesar 0-0,7mg/kg berat badan oleh NaOH.
(Negri, 2016). Angka peroksida atau bilangan peroksida
Adapun pengujian material : atau Peroxide Value (PV) merupakan suatu
1. Kualitas kopra pengujian/metode yang biasa digunakan
Berdasarkan standar dari Asia Pasific untuk menentukan derajat kerusakan minyak
Coconut Community (APCC), (2006) yang ditandai dengan terjadinya proses
bahwa mutu kopra dibagi dalam grade 1, oksidasi pada minyak (Husnah, 2020).
2, dan 3. Disebutkan bahwa standar kadar Pengujian warna pada minyak, bisa
air (% berat, maksimum) untuk ketiga dengan metode langsung penglihatan dengan
grade adalah sama yaitu 6 %; kadar indera mata, dan bisa juga menggunakan alat
minyak (% berat basis kering, minimum) lovibond tintometer dengan pengamatan
untuk grade 1, 2, dan 3 masing-masing 70 melalui tabung seperti pada mikroskop.
%, 68 %, dan 63%. Pengujian organoleptik penilaian indera
2. Kualitas Minyak atau penilaian sensorik merupakan suatu
Berdasarkan standar SNI 2092-2011, cara penilaian dengan memanfaatkan panca
syarat mutu minyak mentah pada tabel 1. indera manusia untuk mengamati tekstur,
Tabel 1. Standar mutu minyak mentah SNI warna, bentuk, aroma, rasa suatu produk
2092-2011 makanan. Pengujian organoleptik berperan
penting dalam pengembangan produk.
METODE PENELITIAN
Pelaksanaan penelitian ini dilakukan di
Laboratorium PT. Wira Kusuma, jl. Dg.
Kadar Moisture adalah persentasi Matoa No.37. Waktu pelaksanaan penelitian
kandungan Moisture pada suatu material. ini dilakukan pada bulan Oktober - November
Moisture adalah adanya cairan terutama air 2021.
sering dalam jumlah sedikit. Sejumlah kecil Peralatan
ini bisa ditemukan misalkan diudara, dalam Alat yang digunakan yaitu Oven, Neraca
makanan dan dalam beberapa produk digital, Alat press kopra, Wadah Kopra,
komersial. Moisture juga mengacu pada cawan porselin, desikator, gelas piala,
jumlah uap air yang ada di udara. Pengujian erlenmeyer, labu lemak, heating mantle, pipet
kadar moisture bisa dilakukan dengan metode tetes, buret, lovibond tintometer, kuvet.
pengering (oven).
18
SAINTIS, Volume 3, Nomor 1, April 2022 ISSN : 2443-2369
19
SAINTIS, Volume 3, Nomor 1, April 2022 ISSN : 2443-2369
perendaman yang terbaik larutan sulfit pada minyak itu disebabkan karena semakin tinggi
didampingi dengan konsentrasi terbaik yang tinggi kadar minyak yang dihasilkan.
sudah didapatkan pada perlakuan sebelumnya. Berdasarkan data hasil penelitian pada
Pada penentuan konsentrasi dan waktu waktu perendaman yang digunakan, maka
terbaik dilakukan pengujian kadar minyak semakin tinggi kadar minyak yang dihasilkan.
pada kopra, kadar Moisture pada minyak, Hal ini diduga karena Natrium metabisulfit
kadar FFA pada minyak, kadar PV pada bersifat menyerap air/mengikat air (Hildayati,
minyak, warna dan aroma pada minyak 2005). Dengan terserapnya air dari kopra
dengan variasi konsentrasi dan variasi waktu tersebut, mengakibatkan kopra tersebut lebih
20
SAINTIS, Volume 3, Nomor 1, April 2022 ISSN : 2443-2369
Gambar 3. Grafik Hubungan antara Kadar Gambar 5. Grafik Hubungan antara Kadar
Moisture dengan Konsentrasi Sulfit FFA dengan Konsentrasi Sulfit
21
SAINTIS, Volume 3, Nomor 1, April 2022 ISSN : 2443-2369
Gambar 7. Grafik Hubungan antara Kadar perendaman memiliki skala warna yang sama,
PV dengan Konsentrasi Sulfit yaitu kuning muda (2R: 30Y) dan tidak
memiliki perbedaan yang signifikan.
• Pengujian Aroma
Pengujian aroma pada minyak yang
dihasilkan dengan variasi konsentrasi dan
variasi waktu perendaman memiliki aroma
yang sama, yaitu normal khas minyak dan
beraroma buah kelapa segar dan tidak
Gambar 8. Grafik Hubungan antara Kadar
memiliki perbedaan yang signifikan.
PV dengan Waktu
Berdasarkan data hasil penelitian pada
KESIMPULAN
Gambar 7, terdapat perbedaan hasil, ini
disebabkan karena semakin tinggi konsentrasi 1. Konsentrasi Natrium Metabisulfit yang
22
SAINTIS, Volume 3, Nomor 1, April 2022 ISSN : 2443-2369
24
SAINTIS, Volume 3, Nomor 1, April 2022 ISSN : 2443-2369
Universitas Negeri Semarang, Semarang. 25. Usriadi, F. 2016. Analisis Daya Saing
18. Rahmawati, I. 2019. Tren dan Faktor Komoditi Ekspor Unggulan Indonesia di
25
SAINTIS, Volume 3, Nomor 1, April 2022 ISSN : 2443-2369
26