Anda di halaman 1dari 45

Kurikulum Pelatihan

Pemeriksaan laboratorium HIV dan IMS


Bagi ATLM di Fasyankes Rujukan

1
Direktorat P2ML Ditjen PP dan PL
Tahun 2015
KATA
PENGANTAR

KATA
PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, Kurikulum dan Modul Pelatihan
Pelatihan Pemeriksaan Laboratorium HIV dan IMS bagi ATLM di Fasyankes Rujukan
telah dapat diselesaikan. Kurikulum dan Modul pelatihan ini disusun sebagai acuan
dalam pelaksanaan pelatihan ini..

Kurikulum dan Modul Pelatihan ini terdiri dari buku Kurikulum Pelatihan dan Modul
untuk tiap materi yang ada pada pelatihan ini, meliputi: materi dasar, materi inti, dan
materi penunjang. Khususnya untuk materi Inti pada kurikulum ini terdapat 16 modul
materi inti sebagai berikut:
1. Modul Pemeriksaan Darah HIV
2. Modul Pemeriksaan Darah Sifilis
3. Modul pemeriksaan Laboratorium Neisseriae Gonorrhoeae
4. Modul Pemeriksaan Laboratorium Infeksi Chlamydia
5. Modul Pemeriksaan Laboratorium Infeksi Trikomonas
6. Modul Pemeriksaan Laboratorium Infeksi Bakteri Vaginosis
7. Modul Pemeriksaan Laboratorium Infeksi Jamur Kandida
8. Modul Pemeriksaan CD 4
9. Modul pemeriksaan viral load HIV dan Deteksi Dini HIV pada Bayi
10. Modul Pemeriksaan Resistensi Obat HIV
11. Modul Pengambilan Darah Vena dan Perifer (Flebotomi).
12. Modul Kewaspadaan Standar dan Profilaksis Pasca Pajanan
13. Modul penggunaan dan pemeliharaan peralatan pemeriksaan HIV dan IMS
14. Modul Pengelolaan Logistik Reagen dan bahan habis pakai Laboratorium
15. Modul pemantapan mutu laboratorium
16. Modul pencatatan dan pelaporan pada pemeriksaan Laboratorium HIV dan IMS

Saya menyampaikan penghargaan dan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada


seluruh Tim Penyusun yang telah berdedikasi dalam penyusunan Kurikulum dan Modul
Pelatihan ini. Harapan saya semoga pelatihan ini akan dapat meningkatkan kualitas
pemeriksaan laboratorium HIV dan IMS oleh para ATLM di fasyankes Rujukan.

Jakarta, …………… 2015

2
Direktur P2ML

…………………………..
NIP………………………

3
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................... i


DAFTAR ISI ...............................................................................................
BAB I : PENDAHULUAN ....... ............................................................ 1
LATAR BELAKANG ................................................................ 1
FILOSOFI ............................................................................... 2
BAB II : PERAN, FUNGSI DAN KOMPETENSI .................................. 5
Peran ...................................................................................... 5
Fungsi .................................................................................... 5
Kompetensi ............................................................................ 5
BAB III : TUJUAN PELATIHAN ............................................................ 6
Tujuan PelatIhan Umum ................................................... 6
Tujuan Pelatihan Khusus ....................................................... 6
BAB IV : STRUKTUR PROGRAM ..................................................... 7
BAB V : GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP) ........ 8
BAB VI : ALUR PROSES PEMBELAJARAN ........................................ 32
BAB VII PESERTA DAN PELATIH ...................................................... 37
BAB VIII : PENYELENGGARA DAN TEMPAT PENYELENGGARAAN 38
BAB IX : EVALUASI ............................................................................. 39
BAB X : SERTIFIKASI ....................................................................... 41

4
BAB
PENDAHULUA
I
A. LATAR BELAKANG N
Agar pelaksanaan Pelatihan Pemeriksaan Laboratorium HIV dan IMS bagi ATLM di
Fasyankes Rujukan memberikan hasil yang sama walaupun dilakukan oleh pihak yang
penyelenggara pelatihan oleh siapapun dan dimanapun tempat pelatihan yang berbeda
maka perlu adanya kurikulum dan modul untuk pelaksanaan pelatihan ini.

B. Filosofi Pelatihan

Pada pelaksanaan Pelatihan Pemeriksaan Laboratorium HIV dan IMS bagi ATLM
Fasyankes Rujukan ini menggunakan nilai-nilai yang mendasari, yaitu:
1. Pelatihan menerapkan prinsip pembelajaran orang dewasa, dengan karakteristik:
 Setiap orang dewasa memiliki cara dan gaya belajar tersendiri dalam upaya
belajar secara efektif.
 Kebutuhan orang untuk belajar adalah karena adanya tuntutan untuk
mengembangkan diri secara professional
 Proses pembelajaran melalui pelatihan diarahkan kepada upaya perubahan
perilaku dalam diri manusia sebagai diri pribadi dan anggota masyarakat.
 Memperhatikan penggunaan metode dan teknik yang dapat menciptakan suasana
partisipatif.

2. Proses pelatihan memanfaatkan pengalaman peserta dalam melakukan tugas


pemeriksaan laboratorium khususnya untuk pemerikasaan HIV dan IMS di Fasyankes
Rujukan digunakan pada setiap tahap proses pembelajaran.

3. Berorientasi kepada peserta, yaitu bahwa peserta berhak untuk:


 Mendapatkan satu paket bahan belajar yaitu modul pelatihan untuk
meningkatkan keterampilan dibidang Pemeriksaan Laboratorium HIV dan IMS
bagi ATLM Fasyankes Rujukan
 Menggunakan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki masing-masing
tentang pemeriksaan HIV dan IMS dalam proses pembelajaran, serta melakukan
peningkatan agar sesuai dengan kompetensi pengelola puskesmas
 Mendapatkan pelatih profesional yang dapat memfasilitasi, menguasai
materi dan dapat memberikan umpan balik yang konstruktif

5
 Melakukan refleksi dan memberikan umpan balik terhadap pembelajaran
yang dijalani
 Melakukan evaluasi (bagi penyelenggara maupun fasilitator) dan dievaluasi
tingkat kemampuan peserta dalam bidang manajemen puskesmas

4. Proses pembelajaran lebih banyak memberi pengalaman melakukan sendiri secara


aktif fungsi sebagai dokter atau menggunakan metode “learning by doing”

6
BAB
PERAN, FUNGSI,
II
DAN

Pada bab ini menguraikan tentang peran yang akan dilaksanakan oleh peserta latih
setelah mengikuti pelatihan ini dan dari peran tersebut dirumuskan fungsi peserta serta
kemampuan (kompetensi) yang harus dimiliki agar peserta dapat Melakukan fungsinya.

A. Peran
Setelah mengikuti pelatihan ini, peserta berperan sebagai ATLM di laboratorium yang
siap untuk melakukan Pemeriksaan Laboratorium HIV dan IMS di Fasyankes Rujukan

B. Fungsi

Dalam melaksanakan perannya sebagai ATLM peserta mempunyai fungsi melakukan


Pemeriksaan Laboratorium HIV dan IMS di Fasyankes Rujukan

C. Kompetensi

Untuk menjalankan fungsinya, peserta memiliki kompetensi dalam:


1. Melakukan Pemeriksaan Darah HIV
2. Melakukan Pemeriksaan Darah Sifilis
3. Melakukan pemeriksaan Laboratorium Neisseriae Gonorrhoeae
4. Melakukan Pemeriksaan Laboratorium Infeksi Chlamydia
5. Melakukan Pemeriksaan Laboratorium Infeksi Trikomonas
6. Melakukan Pemeriksaan Laboratorium Infeksi Bakteri Vaginosis
7. Melakukan Pemeriksaan Laboratorium Infeksi Jamur Kandida
8. Melakukan Pemeriksaan CD 4
9. Melakukan pemeriksaan viral load HIV dan Deteksi Dini HIV pada Bayi
10. Melakukan Pemeriksaan Resistensi Obat HIV
11. Melakukan Pengambilan Darah Vena dan Perifer (Flebotomi).
12. Melakukan Kewaspadaan Standar dan Profilaksis Pasca Pajanan
13. Melakukan penggunaan dan pemeliharaan peralatan pemeriksaan HIV dan IMS
14. Melakukan Pengelolaan Logistik Reagen dan bahan habis pakai Laboratorium
15. Menerapkan pemantapan mutu laboratorium

7
16. Melakukan pencatatan dan pelaporan pada pemeriksaan Laboratorium HIV dan
IMS

8
BAB III
TUJUAN
K
PELATIHAN
DAN
K
Rumusan tujuan pelatihan adalah sebagai acuan untuk mencapai kompetensi yang

KOMPET
dirumuskan pada bab sebelumnya. Tujuan pelatihan dirumuskan dalam tujuan umum dan
tujuan khusus yang merupakan output dari pelatihan Pelatihan Pemeriksaan

DAN
Laboratorium HIV dan IMS bagi Ahli Teknologi Laboratorium Medik (ATLM) di
Fasyankes Rujukan ini

ENSI
A. TUJUAN UMUM PELATIHAN

KOMPETENSI
Setelah mengikuti pelatihan, peserta mampu Melakukan tugas sebagai ATML atau
ATLM laboratorium pada Fasyankes Rujukan

B. TUJUAN KHUSUS PELATIHAN


Setelah mengikuti pelatihan peserta dapat:
1. Melakukan Pemeriksaan Darah HIV
2. Melakukan Pemeriksaan Darah Sifilis
3. Melakukan pemeriksaan Laboratorium Neisseriae Gonorrhoeae
4. Melakukan Pemeriksaan Laboratorium Infeksi Chlamydia
5. Melakukan Pemeriksaan Laboratorium Infeksi Trikomonas
6. Melakukan Pemeriksaan Laboratorium Infeksi Bakteri Vaginosis
7. Melakukan Pemeriksaan Laboratorium Infeksi Jamur Kandida
8. Melakukan Pemeriksaan CD 4
9. Melakukan pemeriksaan viral load HIV dan Deteksi Dini HIV pada Bayi
10. Melakukan Pemeriksaan Resistensi Obat HIV
11. Melakukan Pengambilan Darah Vena dan Perifer (Flebotomi).
12. Melakukan Kewaspadaan Standar dan Profilaksis Pasca Pajanan
13. Melakukan penggunaan dan pemeliharaan peralatan pemeriksaan HIV dan IMS
14. Melakukan Pengelolaan Logistik Reagen dan bahan habis pakai Laboratorium
15. Menerapkan pemantapan mutu laboratorium
16. Melakukan pencatatan dan pelaporan pada pemeriksaan Laboratorium HIV dan
IMS

9
BAB
BABIV
IV

BAB IV
STRUKTUR
No Materi PROGRAM Jam Pelajaran
T P PL JML

KOMPETENSI
A. Materi Dasar        
1 Kebijakan Pengendalian HIV-AIDS dan IMS di Indonesia 1 0 0 1
2 Kebijakan Laboratorium HIV-AIDS dan IMS 1 0 0 1
3 Informasi Dasar HIV-AIDS dan IMS 1 0 0 1
4 Etika Profesi 1 0 0 1
  Sub Total 4 0 0 4
B Materi Inti        
1 Pemeriksaan Darah HIV 1 3 0 4
2 Pemeriksaan Darah Sifilis 1 3 0 4
3 pemeriksaan Laboratorium Neisseriae gonorrhoeae 1 3 0 4
4 Pemeriksaan Laboratorium Infeksi Chlamydia 1 2 0 3
5 Pemeriksaan Laboratorium Infeksi Trikomonas 1 1 0 2
6 Pemeriksaan Laboratorium Infeksi Bakteri Vaginosis 1 1 0 2
7 Pemeriksaan Laboratorium Infeksi Jamur Kandida 1 1 0 2
8 Pemeriksaan CD 4 1 1 0 2
9 Pemeriksaan viral load HIV dan Deteksi Dini HIV pada Bayi 1 1 0 2
10 Pemeriksaan Resistensi Obat HIV 1 1 0 2
11 Pengambilan Darah Vena Dan Perifer (Flebotomi). 1 2 0 3
12 Kewaspadaan Standar dan Profilaksis Pasca Pajanan 1 1 0 2
13 Penggunaan dan pemeliharaan peralatan pemeriksaan HIV dan IMS 1 1 0 2

14 Pengelolaan Logistik Reagen dan bahan habis pakai Laboratorium 1 1 0 2

15 Pemantapan mutu laboratorium 2 0 0 2


16 Pencatatan dan pelaporan pada pemeriksaan Laboratorium HIV dan IMS 1 1 0 2

  Sub Total 17 23 0 40
C. Materi Penunjang        
1 Building learning Comittment (BLC)  0 2  0 2
2 Anti Korupsi 2  0  0 2
3 Rencana tindak lanjut (RTL)  0 2  0 2
 Sub Total 2 4 0 6
Total 23 27 0 50

10
BAB IV
GARIS BESAR PROGRAM
G B P P
PEMBELAJARAN PEPEMBELAJARAN

11
12
Nomor : MD.1
Judul Materi : Kebijakan Pengendalian HIV-AIDS dan IMS di Indonesia
Waktu : 2 Jpl (T: 2 jpl ; P: 0 jpl; PL:0 jpl)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu memahami Kebijakan Pengendalian HIV-AIDS dan IMS di Indonesia dengan jelas

Tujuan Pembelajaran Khusus Pokok Bahasan/Sub Pokok Bahasan Metode Alat Bantu Referensi

Setelah mengikuti materi ini peserta mampu


menjelaskan:
1. Situasi epidemi HIV di Indonesia 1. Situasi epidemi HIV di Indonesia
a. Penyebaran geografis ODHA  Tugas baca  Modul, 1.
b. Status Kemajuan Terapi ARV modul sebelum  bahan tayang, LCD,
c. Pemodelan epidemi HIV mutahir ke kelas  Laptop,
2. Tujuan program 2. Tujuan Program:  CTJ,  White board,
a. Tujuan Umum  Curah pendapat  Flipchart, spidol
b. Tujuan Khusus
3. Kebijakan Program Nasional atau Kebijakan
3. Kebijakan Program Nasional atau Kebijakan Program Pengendalian HIV dan AIDS Sektor
Program Pengendalian HIV dan AIDS Sektor Kesehatan
Kesehatan a. Kebijakan Umum
b. Kebijakan Operasional
4. Strategi Program Pengendalian HIV dan AIDS
4. Strategi Program Pengendalian HIV dan AIDS Sektor Kesehatan
Sektor Kesehatan
5. Target program atau Target Umum Program
5. Target program atau Target Umum Program Pengendalian HIV dan AIDS Sektor Kesehatan
Pengendalian HIV dan AIDS Sektor Kesehatan
6. Kegiatan Program Pengendalian HIV dan AIDS
6. Kegiatan Program Pengendalian HIV dan AIDS Sektor Kesehatan
Sektor Kesehatan a. Kegiatan Teknis Program
b. Kegiatan manajemen Program.

13
Nomor : MD.2
Judul Materi : Kebijakan Laboratorium HIV dan IMS
Waktu : 2 Jpl (T: 2 jpl ; P: 0 jpl; PL:0 jpl)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu memahami Kebijakan Laboratorium HIV dan IMS
dengan jelas

Tujuan Pembelajaran Khusus Pokok Bahasan/Sub Pokok Bahasan Metode Alat Bantu Referensi

Setelah mengikuti materi ini peserta dapat


menjelaskan:  Ceramah  Modul,
1. Kebijakan dalam strategi pemeriksaan HIV dan 1. kebijakan dalam strategi pemeriksaan HIV dan alur  Tanya Jawab  bahan tayang, LCD,
alur rujukannya rujukannya  Laptop,
2. jejaring dalam pemeriksaan laboratorium HIV 2. jejaring dalam pemeriksaan laboratorium HIV  White board,
3. persyaratan reagensia yang direkomendasikan 3. persyaratan reagensia yang direkomendasikan  Flipchart, spidol
4. Praktik Laboratorium pemeriksaan HIV yang 4. Praktik Laboratorium pemeriksaan HIV yang benar
benar

14
Nomor : MD.3
Judul Materi : Informasi Dasar HIV-AIDS dan IMS
Waktu : 2 Jpl (T: 2 jpl ; P: 0 jpl; PL:0 jpl)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu memahami Informasi Dasar HIV-AIDS dan IMS dengan jelas

Tujuan Pembelajaran Khusus Pokok Bahasan & Sub Pokok Bahasan Metoda Alat Bantu/Media Referensi
Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu  Tugas baca modul  Modul,
menjelaskan sebelum ke kelas  bahan tayang, LCD,
1. Pengertian HIV - AIDS dan IMS, hubungan IMS 1. Pengertian HIV - AIDS dan IMS, hubungan IMS dengan  CTJ  Laptop,
dengan HIV HIV  Curah pendapat  White board,
a. Pengertian HIV dan IMS  flipchart, spidol
b. Hubungan antara HIV dan IMS
2. Penularan pencegahan dan cara mendeteksi IMS 2. Penularan pencegahan dan cara mendeteksi HIV dan
dan HIV IMS
a. Penularan HIV dan IMS
b. Pencegahan HIV dan IMS
c. Cara mendeteksi HIV dan IMS
3. Perjalanan infeksi HIV-AIDS dan Stadium 3. Perjalanan infeksi HIV-AIDS dan Stadium klinisnya
klinisnya a. Perjalanan infeksi HIV-AIDS
b. Stadium klinisnya

15
Nomor : MD.4
Judul Materi : Etika Profesi
Waktu : 2 Jpl (T: 2 jpl ; P: 0 jpl; PL:0 jpl)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu memahami Etika Profesi dengan jelas

Tujuan Pembelajaran Khusus Pokok Bahasan & Sub Pokok Bahasan Metoda Alat Bantu/Media Referensi
Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu  Tugas baca modul sebelum ke  Modul,
menjelaskan kelas  bahan tayang, LCD,
1. Persoalan etika terkait dengan tes cepat 1. Persoalan etika terkait dengan tes cepat HIV  CTJ  Laptop,
HIV a. Konsekuensi Hasil Positif Palsu atau  Curah pendapat  White board,
Negatif palsu  flipchart, spidol
b. Etika Professional dalam pemeriksaan
laboratorium anti-HIV
c. Bagaimana Kita Mengaplikasikan Etika di
Klinik Tes cepat HIV?
2. Pentingnya etika profesi. 2. Pentingnya etika profesi.
a. Apakah Etika?
b. Mengapa Etika Penting?
c. Siapa yang Bertanggung jawab Atas
Etika?
d. Apakah Kode Etik?
3. Cara pengambilan tindakan yang tepat 4. Cara pengambilan tindakan yang tepat untuk
untuk menjaga kerahasiaan pasien. menjaga kerahasiaan pasien.

16
Nomor : MI.1
Materi : Pemeriksaan Laboratorium Darah HIV
Waktu : 4 JPL (T:1 jpl, P:3 jpl, PL:0 jpl)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu melakukan Pemeriksaan Laboratorium Darah HIV
Sesuai prosedur

Tujuan Pembelajaran Khusus Pokok Bahasan/ Sub Pokok Bahasan Metode Alat Bantu/Media Referensi

Setelah mengikuti materi ini, peserta dapat::

 Tugas baca modul  Modul


1. Menjelaskan pemeriksaan HIV menjadi 1. Pemeriksaan HIV menjadi bagian dari sebelum masuk kelas  Bahan tayang
bagian dari pelayanan pelayanan  CTJ  Laptop
 Curah pendapat  LCD
2. Menjelaskan strategi pemeriksaan HIV. 2. Strategi pemeriksaan dn HIV.  Demonstrasi  Petunjuk Praktik di Lab
 Latihan/ praktik  Lembar latihan
3. Menjelaskan Ragam Metode pemeriksaan 3. Ragam Metode pemeriksaan anti-HIV
anti-HIV
4. Melakukan Pemeriksaan anti-HIV Metoda 4. Pemeriksaan anti-HIV Metoda Tes
Tes Cepat dan Interpretasi hasil Cepat dan Interpretasi hasil
pemeriksaan. pemeriksaan.

17
Nomor : MI.2
Materi : Pemeriksaan Darah Sifilis
Waktu : 4Jpl (T = 1 Jpl, P=3 Jpl, PL: 0 jpl)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu melakukan Pemeriksaan Darah Sifilis sesuai prosedur

Tujuan Pembelajaran Khusus Pokok Bahasan/ Sub Pokok Bahasan Metode Alat Bantu/ Media Referensi

Setelah mengikuti materi ini peserta dapat::


 Tugas baca modul  Modul
1. Menjelaskan Pengertian Sifilis 1. Pengertian Sifilis sebelum masuk kelas  Bahan tayang
2. Menjelaskan Ragam MetodePemeriksaan 2. Ragam Metode Pemeriksaan Sifilis  Curah Pendapat  LCD
Sifilis  CTJ  Laptop
3. Menjelaskan Alur Pemeriksaan Serologis 3. Alur Pemeriksaan Serologis Sifilis  Demonstrasi  Papan white board
Sifilis  Latihan/ praktik  Flipchart
4. Melakukan Pemeriksaan RPR dan RPR Titer 4. Pemeriksaan RPR dan RPR Titer  Spidol
 Petunjuk Latihan
5. Melakukan Pemeriksaan Treponema Pemeriksaan Sifilis
5. Pemeriksaan Treponema Pallidum Rapid
Pallidum Rapid  Pedoman Praktik di Lab

18
Nomor : MI.3
Materi : Pemeriksaan Laboratorium Neisseriae Gonorrhoeae
Waktu : 4Jpl (T:1 Jpl, P: 3 Jpl; PL : 0 jpl)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mengikuti materi ini peserta mampu melakukan Pemeriksaan Laboratorium Neisseriae Gonorrhoeae
sesuai prosedur

Tujuan Pembelajaran Khusus Pokok Bahasan/ Sub Pokok Bahasan Metode Alat Bantu/Media Referensi

Setelah mengikuti materi ini peserta dapat:


Menjelaskan ragam metoda diagnostik yang tersedia. Menjelaskan ragam metoda diagnostik yang tersedia.  Tugas baca modul  Modul,
sebelum masuk kelas  bahan tayang, LCD,
 Curah Pendapat  Laptop,
Melakukan cara pengumpulan, pengiriman dan Cara pengumpulan, pengiriman dan penyimpanan  CTJ  White board,
penyimpanan sampel untuk pemeriksaan N. sampel untuk pemeriksaan N. Gonorrhoeae.  Demonstrasi  Flipchart, spidol
Gonorrhoeae.  Latihan/ Praktik  Petunjuk latihan 1
Mempraktekkan alur pemerikaan dan penerapan Alur pemerikaan dan penerapan kewaspadaan standar  Petunjuk Latihan 2
kewaspadaan standar untuk pemeriksaan kultur, untuk pemeriksaan kultur, identifikasi, dan resisten
identifikasi, dan resistens
Melakukan pemeriksaan Mikroskop pemeriksaan Mikroskop
Melakukan kultur N. gonorrhoeae kultur N. gonorrhoeae
Melakukan identifikasi N.gonorrhoeae dengan uji identifikasi N.gonorrhoeae dengan uji biokimia
biokimia sederhana (oksidase, katalase, uji cepat sederhana (oksidase, katalase, uji cepat penggunaan
penggunaan karbohidrat (Rapid carbohydrate utilization karbohidrat (Rapid carbohydrate utilization
test/RCUT) test/RCUT)
Melakukan uji deteksi β-laktamase dan uji resistensi uji deteksi β-laktamase dan uji resistensi
N.gonorrhoeae dengan metoda E.test, difusi cakram N.gonorrhoeae dengan metoda E.test, difusi cakram
Clinical Laboratory Standard Institute (CLSI), dan Clinical Laboratory Standard Institute (CLSI), dan
Caliberated Dichotomous Susceptibility (CDS) Caliberated Dichotomous Susceptibility (CDS)

Menjelaskan Deteksi molekuler untuk pemeriksaan N. Deteksi molekuler untuk pemeriksaan N.


Gonorrhoeae. Gonorrhoeae.
Menjelaskan Tes Cepat untuk pemeriksaan N. Tes Cepat untuk pemeriksaan N. Gonorrhoeae
Gonorrhoeae
Menjelaskan cara pengawetan isolat N. Gonorrhoeae. cara pengawetan isolat N. Gonorrhoeae.

19
Nomor : MI.4
Materi : Pemeriksaan Laboratorium Infeksi Chlamydia
Waktu : 3 Jpl (T: 1 Jpl, P:2 Jpl; PL : 0 jpl)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mengikuti materi ini peserta mampu melakukan Pemeriksaan Laboratorium Infeksi Chlamydia sesuai
Prosedur

Tujuan Pembelajaran Khusus Pokok Bahasan/ Sub Pokok Bahasan Metode Alat Bantu/Media Referensi

Setelah mengikuti materi ini peserta dapat:


1. 1.  Tugas baca modul  Modul,
sebelum masuk kelas  bahan tayang, LCD,
 Curah Pendapat  Laptop,
 CTJ  White board,
2. 2.  Demonstrasi  Flipchart, spidol
 Latihan/ Praktik  Petunjuk Pengambilan
darah Vena
3. 3.
 Petunjuk pengambilan
Darah Perifer
4. 4.  Petunjuk Pengolahan
Sampel dara

20
Nomor : MI.6
Materi : Pemeriksaan Laboratorium Infeksi Bakteri vaginosis
Waktu : 2 Jpl (T: 1 Jpl, P:1 Jpl; PL : 0 jpl)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mengikuti materi ini peserta mampu melakukan Pemeriksaan Laboratorium Infeksi Bakteri Vaginosis sesuai
Prosedur

Tujuan Pembelajaran Khusus Pokok Bahasan/ Sub Pokok Bahasan Metode Alat Bantu/Media Referensi

Setelah mengikuti materi ini peserta dapat:


1. Menjelaskan Bakterial Vaginosis (BV) 2. Bakterial Vaginosis (BV)  Tugas baca modul  Modul,
sebelum masuk kelas  bahan tayang, LCD,
3. Menjelaskan Gejala & Tanda 4. Gejala & Tanda  Curah Pendapat  Laptop,
 CTJ  White board,
5. Menjelaskan Etiologi 6. Etiologi  Demonstrasi  Flipchart, spidol
 Latihan/ Praktik
7. Menjelaskan Diagnosis 8. Diagnosis

21
Nomor : MI.7
Materi : Pemeriksaan Laboratorium Infeksi Jamur Kandida
Waktu : 2 Jpl (T: 1 Jpl, P: 2 Jpl; PL : 0 jpl)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mengikuti materi ini peserta mampu melakukan Pemeriksaan Laboratorium Infeksi Jamur candida sesuai
Prosedur

Tujuan Pembelajaran Khusus Pokok Bahasan/ Sub Pokok Bahasan Metode Alat Bantu/Media Referensi

Setelah mengikuti materi ini peserta dapat:


 Tugas baca modul  Modul,
sebelum masuk kelas  bahan tayang, LCD,
1. Menjelaskan Persiapan bahan pemeriksaan 2. Persiapan bahan pemeriksaan jamur  Curah Pendapat
jamur  Laptop,
 CTJ  White board,
3. Melakukan cara pemeriksaan langsung 4. Cra pemeriksaan langsung  Demonstrasi  Flipchart, spidol
 Latihan/ Praktik  Petunjuk pemeriksaan
5. Melakukan cara pemeriksaan biakan 6. Cara pemeriksaan biakan
langsung
 Petunjuk pemeriksaan
biakan

22
Nomor : MI.8
Materi : Pemeriksaan CD 4
Waktu : 2 Jpl (T: 1 Jpl, P: 1 Jpl; PL : 0 jpl)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mengikuti materi ini peserta mampu melakukan Pemeriksaan CD 4 sesuai
Prosedur

Tujuan Pembelajaran Khusus Pokok Bahasan/ Sub Pokok Bahasan Metode Alat Bantu/Media Referensi

Setelah mengikuti materi ini peserta dapat:


5. 5.  Tugas baca modul  Modul,
sebelum masuk kelas  bahan tayang, LCD,
 Curah Pendapat  Laptop,
 CTJ  White board,
6. 6.  Demonstrasi  Flipchart, spidol
 Latihan/ Praktik  Petunjuk Pengambilan
darah Vena
7. 7.
 Petunjuk pengambilan
Darah Perifer
8. 8.  Petunjuk Pengolahan
Sampel dara

23
Nomor : MI.9
Materi : Pemeriksaan viral load HIV dan Deteksi Dini HIV pada Bayi
Waktu : 2 Jpl (T: 1 Jpl, P:1 Jpl; PL : 0 jpl)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mengikuti materi ini peserta mampu melakukan Rujukan pemeriksaan viral load HIV dan Deteksi Dini
HIV pada Bayi sesuai prosedur

Tujuan Pembelajaran Khusus Pokok Bahasan/ Sub Pokok Bahasan Metode Alat Bantu/Media Referensi
Setelah mengikuti materi ini peserta dapat: 1.
1. Menjelaskan viral load HIV deteksi dini HIV 1. viral load HIV deteksi dini HIV pada bayi (EID =  Tugas baca modul  Modul,
pada bayi (EID = Early Infant Diagnosis) Early Infant Diagnosis) sebelum masuk kelas  bahan tayang, LCD,
 Curah Pendapat  Laptop,
 CTJ  White board,
2. Melakukan Pemeriksaan Viral Load HIV 2. Rujukan Viral Load HIV  Demonstrasi  Flipchart, spidol
a. Penyiapan bahan dan formulir rujukan Viral  Latihan/ Praktik  Petunjuk Latihan
Load HIV Rujukan Viral Load
b. Pengambilan darah Vena  Petunjuk Latihan
c. Pengolahan darah Rujukan EID = Early
Infant Diagnosis)
d. Pengemasan Darah
 Formulir rujukan Viral
e. Pengiriman Rujukan Load
3. Melakukan deteksi dini HIV pada bayi (EID = 3. Rujukan deteksi dini pada bayi (EID = Early  Formulir Rujukan
Early Infant Diagnosis) Infant Diagnosis) EID = Early Infant
a. Penyiapan bahan dan formulir rujukan deteksi Diagnosis)
dini pada bayi (EID = Early Infant Diagnosis)
b. Pengambilan darah Perifer
c. Pembuatan Sampel darah Kering (DBS)
d. Pengemasan (DBS)
e. Pengiriman Rujukan

24
Nomor : MI.9
Materi : Rujukan pemeriksaan viral load HIV dan Deteksi Dini HIV pada Bayi
Waktu : 2 Jpl (T: 1 Jpl, P:1 Jpl; PL : 0 jpl)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mengikuti materi ini peserta mampu melakukan Rujukan pemeriksaan viral load HIV dan Deteksi Dini
HIV pada Bayi sesuai prosedur

Tujuan Pembelajaran Khusus Pokok Bahasan/ Sub Pokok Bahasan Metode Alat Bantu/Media Referensi
Setelah mengikuti materi ini peserta dapat: 2.
Menjelaskan viral load HIV deteksi dini HIV pada viral load HIV deteksi dini HIV pada bayi (EID =  Tugas baca modul  Modul,
bayi (EID = Early Infant Diagnosis) Early Infant Diagnosis) sebelum masuk kelas  bahan tayang, LCD,
 Curah Pendapat  Laptop,
 CTJ  White board,
Melakukan Rujukan Viral Load HIV Rujukan Viral Load HIV  Demonstrasi  Flipchart, spidol
a. Penyiapan bahan dan formulir rujukan Viral  Latihan/ Praktik  Petunjuk Latihan
Load HIV Rujukan Viral Load
b. Pengambilan darah Vena
 Petunjuk Latihan
c. Pengolahan darah
Rujukan EID = Early
d. Pengemasan Darah
Infant Diagnosis)
e. Pengiriman Rujukan
 Formulir rujukan Viral
Melakukan Rujukan deteksi dini HIV pada bayi Rujukan deteksi dini pada bayi (EID = Early Infant
Load
(EID = Early Infant Diagnosis) Diagnosis)
 Formulir Rujukan
a. Penyiapan bahan dan formulir rujukan
EID = Early Infant
deteksi dini pada bayi (EID = Early Infant
Diagnosis)
Diagnosis)
b. Pengambilan darah Perifer
c. Pembuatan Sampel darah Kering (DBS)
d. Pengemasan (DBS)
e. Pengiriman Rujukan

25
Nomor : MI.10
Materi : Pemeriksaan Resistensi Obat HIV
Waktu : 2 Jpl (T: 1 Jpl, P:1 Jpl; PL : 0 jpl)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mengikuti materi ini peserta mampu melakukan Pemeriksaan Resistensi Obat HIV sesuai prosedur

Tujuan Pembelajaran Khusus Pokok Bahasan/ Sub Pokok Bahasan Metode Alat Bantu/Media Referensi
Setelah mengikuti materi ini peserta dapat: 3.
 Tugas baca modul  Modul,
sebelum masuk kelas  bahan tayang, LCD,
 Curah Pendapat  Laptop,
 CTJ  White board,
 Demonstrasi  Flipchart, spidol
 Latihan/ Praktik 

26
Nomor : MI.11
Materi : Pengambilan Darah Vena Dan Perifer (Flebotomi)
Waktu : 3 Jpl (T: 1 Jpl, P:2 Jpl; PL : 0 jpl)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mengikuti materi ini peserta mampu melakukan Pengambilan Darah Vena Dan Perifer (Flebotomi) sesuai
prosedur
Tujuan Pembelajaran Khusus Pokok Bahasan/ Sub Pokok Bahasan Metode Alat Bantu/Media Referensi
Setelah mengikuti materi ini peserta dapat:
1. Melakukan persiapan alat dan bahan yang 1. Persiapan alat dan bahan yang diperlukan untuk  Tugas baca modul  Modul,
diperlukan untuk pengambilan darah vena pengambilan darah vena dan kapiler sebelum masuk kelas  bahan tayang, LCD,
dan kapiler  Curah Pendapat  Laptop,
 CTJ  White board,
2. Menjelaskan faktor–faktor penyulit dan 2. Faktor–faktor penyulit dan komplikasi  Demonstrasi  Flipchart, spidol
komplikasi pengambilan darah pengambilan darah  Latihan/ Praktik  Petunjuk Pengambilan
darah Vena
3. Melakukan pengambilan darah vena dan 3. Prosedurpengambilan darah vena dan Perifer
 Petunjuk pengambilan
Perifer
Darah Perifer
4. Melakukan Pengolahan sampel darah 4. Pengolahan sample darah sebelum pemeriksaan.  Petunjuk Pengolahan
sebelum pemeriksaan. Sampel dara

27
Nomor : MI.12
Materi : Kewaspadaan Standar dan Profilaksis Pasca Pajanan
Waktu : 2 Jpl (T = 1 Jpl; P = 1 Jpl; PL: 0 Jpl)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu melakukan Kewaspadaan Standar Dan Profilaksis Pasca Pajanan sesuai
prosedur

Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK) Pokok Dan Sub Pokok Bahasan Metode Media Dan Alat Bantu Referensi

Setelah Mengikuti Materi Ini, Peserta dapat:  Tugas Baca Modul  Modul
Sebelum Masuk  Bahan Tayang
1. Menjelaskan Kesehatan Keamanan Pribadi 1. Kesehatan Keamanan Pribadi Kelas  Laptop
 Ctj  Lcd
2. Menjelaskan Sarana dan Prasarana 2. Sarana dan Prasarana Laboratorium  Curah Pendapat  Lembar Latihan
Laboratorium  Demonstrasi
3. Melakukan Pemeliharaan Lingkungan Yang 3. Pemeliharaan Lingkungan yang Bersih Dan Teratur Latihan/ Praktik
Bersih dan Teratur
4. Melakukan Desinfeksi dan Membuang Alat 4. Desinfeksi dan Membuang Alat yang Infeksius
Yang Infeksius
5. Menjelaskan Langkah yang Tepat untuk 5. Langkah yang Tepat untuk Profilaksis Pasca
Profilaksis Pasca Pajanan Pajanan
6. Melakukan Prosedur Kewas 6. Prosedur Kewas

28
Nomor : MI.13
Materi : Penggunaan dan Pemeliharaan Peralatan Pemeriksaan HIV dan IMS
Waktu : 2 Jpl (T = 1 Jpl; P = 1 Jpl; PL: 0 Jpl)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu melakukan Penggunaan dan Pemeliharaan Peralatan
Pemeriksaan HIV dan IMS sesuai prosedur

Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK) Pokok Dan Sub Pokok Bahasan Metode Media Dan Alat Bantu Referensi

Setelah Mengikuti Materi Ini, Peserta dapat:  Tugas Baca Modul  Modul
Sebelum Masuk Kelas  Bahan Tayang
 Ctj  Laptop
1. menjelaskan tanggung jawab pemeliharaan 4. Tanggung jawab pemeliharaan peralatan untuk
 Curah Pendapat  Lcd
peralatan untuk menjamin hasil pemeriksaan menjamin hasil pemeriksaan yang baik
 Demonstrasi  Panduan
yang baik.
 Latihan/ Praktik Demonstrasi
2. melakukan pencatatan suhu/suhu lemari 5. Pencatatan suhu lemari pembeku atau lemari
pendingin secara rutin pendingin secara rutin.

3. menggunakan peralatan pemeriksaan HIV 6. Penggunaan peralatan pemeriksaan HIV


a. Mikropipet
b. Sentrifus

29
Nomor : MI.14
Materi : Pengelolaan Logistik Reagen dan bahan habis pakai Laboratorium
Waktu : 2 Jpl (T = 1 Jpl; P = 1 Jpl; PL: 0 Jpl)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu melakukan Pengelolaan Logistik Reagen dan bahan habis pakai
Laboratorium dengan benar

Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK) Pokok Dan Sub Pokok Bahasan Metode Media Dan Alat Bantu Referensi

Setelah Mengikuti Materi Ini, Peserta dapat:  Tugas Baca Modul  Modul
Sebelum Masuk Kelas  Bahan Tayang
1. Melakukan cara pengaturan stok 1. cara pengaturan stok  Ctj  Laptop
 Curah Pendapat  Lcd
2. Melakukan perencanaan dan perhitungan 2. perencanaan dan perhitungan kebutuhan stok  Lembar Latihan
 Latihan/ Praktik
kebutuhan stok
3. Melakukan penerimaan dan penyimpanan stok 3. penerimaan dan penyimpanan stok reagen dan
reagen dan bahan habis pakai bahan habis pakai

4. Melakukan dokumentasi pemakaian reagen 4. dokumentasi pemakaian reagen dan bahan habis
dan bahan habis pakai serta pencatatan masa pakai serta pencatatan masa kadaluwarsa
kadaluwarsa
5. Melakukan pengelolaan logistik reagen dan 5. pengelolaan logistik reagen dan bahan habis pakai  
bahan habis pakai

30
Nomor : MI.15
Materi : Pemantapan Mutu Laboratorium
Waktu : 2 Jpl (T =1 Jpl; P=1 Jpl; PL: Jpl)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu melakukan Pemantapan Mutu Laboratorium dengan benar

Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK) Pokok Dan Sub Pokok Bahasan Metode Media Dan Alat Bantu Referensi

Setelah Mengikuti Materi Ini, Peserta dapat:  Tugas Baca Modul  Modul
Sebelum Masuk  Bahan Tayang
1. Menjelaskan tentang jaminan mutu layanan 1. Jaminan mutu layanan kesehatan Kelas  Laptop
kesehatan  Ctj  Lcd
2. Mengidentifikasi elemen-elemen penting dari 2. Elemen-elemen penting dari sistim mutu  Curah Pendapat  Panduan Diskusi
sistim mutu laboratorium laboratorium  Diskusi Kelompok Kelompok
 Demonstrasi  Panduan
3. Menjelaskan tentang pengendalian mutu 3. Pengendalian mutu Demonstrasi
Latihan/ Praktik
 Lembar Latihan
4. Menjelaskan tentang pemantapan mutu 4. Pemantapan mutu eksternal
eksternal
5. Menjelaskan tentang pemantapan mutu internal 5. Pemantapan mutu internal
6. Menerapkan jaminan mutu dalam pemeriksaan 6. Jaminan mutu dalam pemeriksaan HIV
HIV

31
Nomor : MI.16
Materi : Pencatatan dan Pelaporan pada Pemeriksaan Laboratorium HIV dan IMS
Waktu : Jpl (T = Jpl; P = Jpl; PL: Jpl)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu melakukan Pencatatan dan Pelaporan Pemeriksaan pada Laboratorium HIV dan IMS dengan
benar

Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK) Pokok Dan Sub Pokok Bahasan Metode Media Dan Alat Bantu Referensi

Setelah Mengikuti Materi Ini, Peserta dapat:  Tugas Baca Modul  Modul
Sebelum Masuk  Bahan Tayang
1. Melakukan Pencatatan pemeriksaan 1. Melakukan Pencatatan pemeriksaan laboratorium Kelas  Laptop
laboratorium HIV dan IMS HIV dan IMS  Ctj  Lcd
2. Melakukan Pelaporan pemeriksaan 2. Melakukan Pelaporan pemeriksaan laboratorium  Curah Pendapat  Panduan Diskusi
laboratorium HIV dan IMS HIV dan IMS  Diskusi Kelompok Kelompok
Latihan/ Praktik  Lembar Latihan

32
Nomor : MP.1
Materi : Building Learning Commitment (BLC)
Waktu : 2 Jpl (T: 0 Jpl, P: 2 Jpl; PL : 0 jpl)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu menerapkan konsep Building Learning Commitment (BLC)

Media & Alat


Tujuan Pembelajaran Khusus Pokok Bahasan Metode Referensi
Bantu
Setelah mengikuti materi ini, peserta dapat:
 Flipchart Modul BLC +
1. Menjelaskan filosofi BLC sebagai suatu proses awal 1. filosofi BLC sebagai suatu proses awal internalisasi nilai-nilai
 Permainan  White board Karakter
internalisasi nilai-nilai karakter ASN karakter ASN
 Diskusi  Spidol Bangsan +
kelompok  Kertas Aneka
2. Menjelaskan konsep revolusi mental. 2. Menjelaskan konsep revolusi mental.  Lembar diskusi
3. Mengenal teman sesame peserta 3. Mengenal teman sesame peserta
4. .Mengidentifikasi nilai ANEKA yang harus dibentuk 4. .Mengidentifikasi nilai ANEKA yang harus dibentuk dalam
dalam membangun karakter ASN membangun karakter ASN
5. Merumuskan Harapan, Nilai Kelas, Norma, dan Kontrol 5. Merumuskan Harapan, Nilai Kelas, Norma, dan Kontrol Kolektif
Kolektif
6. Memilih Ketua Kelas 6. Memilih Ketua Kelas

33
Nomor : MP.2
Materi : Anti Korupsi
Waktu : 2 JPL (T = 1 jpl; P = 1 jpl ; PL= 0 jpl)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mengikuti materi ini peserta mampu memahami Anti Korupsi
Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK) Pokok Bahasan dan Metode Media dan Alat Referensi
Sub Pokok Bahasan Bantu

Setelah mengikuti materi ini, peserta


dapat:: 1. Konsep Korupsi
1. Menjelaskan Konsep Korupsi a. Definisi Korupsi
b. Ciri-ciri Korupsi  Curah pendapat  Bahan tayang 1. Undang-undang Nomor 20 Tahun
c. Bentuk/Jenis Korupsi  Ceramah tanya  Papan dan kertas 2001 tentang Perubahan Atas Undang-
d. Tingkatan Korupsi jawab flipchart undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang
e. Faktor Penyebab Korupsi  Diskusi kasus  LCD projector Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
f. Dasar Hukum tentang Korupsi  Pemutaran film  Laptop 2. Instruksi Presiden
2. Menjelaskan Konsep Anti Korupsi 2. Konsep Anti Korupsi  White board 3. Nomor 1 Tahun 2013
a. Definisi Anti Korupsi  Spidol 4. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
b. Nilai-nilai Anti Korupsi  Film dokumenter/ 232/MENKES/SK/VI/2013 tentang
c. Prinsip-prinsip Anti Korupsi kartun animasi Strategi Komunikasi Pekerjaan dan
3. Menjelaskan Upaya Pencegahan 3. Upaya Pencegahan Korupsi dan Pemberantasan Budaya Anti Korupsi
Korupsi dan Pemberantasan Korupsi Korupsi
a. Upaya Pencegahan Korupsi
b. Upaya Pemberantasan Korupsi
c. Strategi Komunikasi Anti Korupsi
4. Menjelaskan Tata Cara Pelaporan 4. Tata Cara Pelaporan Dugaan Pelanggaran Tindak
Dugaan Pelanggaran Tindak Pidana Pidana Korupsi
Korupsi a. Laporan
b. Pengaduan
c. Tatacara Penyampaian Pengaduan
5. Menjelaskan Gratifikasi 5. Gratifikasi
a. Pengertian Gratifikasi
b. Aspek Hukum Gratifikasi
c. Gratifikasi merupakan Tindak Pidana Korupsi
d. Contoh Gratifikasi
e. Sanksi Gratifikasi

34
Nomor : MP.3
Materi : Rencana Tindak Lanjut (RTL)
Waktu : 2 Jpl (T = 0 Jpl; P = 2 Jpl; PL: 0 Jpl)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu menyusun Rencana Tindak Lanjut (RTL) setelah mengikuti pelatihan

Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK) Pokok dan Sub Pokok Bahasan Metode Media dan Alat Bantu Referensi

Setelah mengikuti materi ini, peserta dapat  Modul


 Bahan tayang (slide power
1. Menjelaskan pengertian dan ruang lingkup RTL 1. Pengertian dan Ruang Lingkup RTL
point)
 CTJ  Laptop
2. Menjelaskan unsur-unsur RTL 2. Unsur-unsur RTL
 Latihan  LCD
 White board
3. Menjelaskan langkah-langkah penyusunan RTL 3. Langkah-langkah Penyusunan RTL
 Flipchart
4. Menyusun RTL untuk pelatihan/ kegiatan yang akan 4. Formulir Isian RTL  Spidol
diselenggarakan di instansi masing-masing PeR  Petunjuk dan lembar
latihan

35
BAB VI
DIAGRAM PROSES
PEMBELAJARA
K PEMBELAJARAN
DANK
KOMPETEN
DAN KOMPETENSI
SI
Diagram proses pembelajaran yang digambarkan dalam bentuk bagan di bawah ini adalah memberi aba-aba tahapan
kegiatan proses pembelajaran yang dilakukan pada pelatihan ini seperti pada bagan di bawah ini:

Pre Test

PEMBUKAAN

Buildingf Learning Commitment

Wawasan Pengetahuan dan Keterampilan:


Melakukan Pemeriksaan Darah HIV
Melakukan Pemeriksaan Darah Sifilis
Kebijakan Pengendalian HIV-AIDS dan IMS di Melakukan pemeriksaan Laboratorium Neisseriae Gonorrhoeae
Indonesia Melakukan Pemeriksaan Laboratorium Infeksi Chlamydia
E Kebijakan Laboratorium HIV-AIDS dan IMS Melakukan Pemeriksaan Laboratorium Infeksi Trikomonas
Melakukan Pemeriksaan Laboratorium Infeksi Bakteri Vaginosis
V Informasi Dasar HIV-AIDS dan IMS Melakukan Pemeriksaan Laboratorium Infeksi Jamur Kandida
Etika Profesi
A Anti Korupsi
Melakukan Pemeriksaan CD 4
Melakukan pemeriksaan viral load HIV dan Deteksi Dini HIV pada Bayi
L Melakukan Pemeriksaan Resistensi Obat HIV
Melakukan Pengambilan Darah Vena dan Perifer (Flebotomi).
U Metode: Melakukan Kewaspadaan Standar dan Profilaksis Pasca Pajanan
Tugas baca
A Curah pendapat
Melakukan penggunaan dan pemeliharaan peralatan pemeriksaan HIV dan IMS
Melakukan Pengelolaan Logistik Reagen dan bahan habis pakai Laboratorium
S ceramah tanya jawab Menerapkan pemantapan mutu laboratorium
Melakukan pencatatan dan pelaporan pada pemeriksaan Laboratorium HIV
I dan IMS
Metode :
Tugas baca, CTJ, Curah pendapat
diskusi kelompok, demonstrasi
latihan,
studi kasus dan diskusi kasus
demonstrasi, Praktik di Lab

Berikut ini adalah rincian rangkaian proses pembelajaran yang digambarkan pada bagan
di atas:
EVALUASI PENYELENGGARAAN RTL PKL
1. Pre-test

32
Pelaksanaan pre tes dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman awal
peserta terhadap materi yang akan diberikan pada proses pembelajaran.

2. Pembukaan
Proses pembukaan pelatihan meliputi beberapa kegiatan berikut:
a. Laporan ketua penyelenggara pelatihan dan penjelasan program pelatihan.
b. Pengarahan dari pejabat yang berwenang tentang latar belakang perlunya pelatihan
dan dukungannya terhadap laboratorium pada Fasyankes Rujukan

3. Membangun komitmen belajar


Kegiatan ini ditujukan untuk mempersiapkan peserta dalam mengikuti proses
pelatihan. Faktor yang perlu dipertimbangkan dalam proses BLC adalah tujuan
pelatihan, peserta (jumlah dan karakteristik), waktu yang tersedia, sarana dan
prasarana yang tersedia. Proses pembelajaran dilakukan dengan berbagai bentuk
permainan sesuai dengan tujuan pelatihan. Proses BLC dilakukan dengan alokasi
waktu minimal 3 jpl dan proses tidak terputus. Dalam prosesnya 1 (satu) orang
fasilitator memfasilitasi maksimal 30 orang peserta. Proses pembelajaran meliputi:
a.Forming
Pada tahap ini setiap peserta masing-masing masih saling observasi dan
membrikan ide ke dalam kelompok. Pelatih berperan memberikan rangsangan
agar setiap peserta berperan serta dan memberikan ide yang bervariasi.
b. Storming
Pada tahap ini mulai terjadi debat yang makin lama suasanya makin memanas
karena ide yang diberikan mendapatkan tanggapan yang saling mempertahankan
idenya masing-masing. Pelatih berperan memberikan rangsangan pada peserta
yang kurang terlibat agar ikut aktif menanggapi
c. Norming
Pada tahap ini suasana yang memanas sudah mulai reda karena kelompok sudah
setuju dengan klarifikasi yang dibuat dan adanya kesamaan persepsi. Masing-
masing peserta mulai menyadari dan muncul rasa mau menerima ide peserta
lainnya. Dalam tahap ini sudah terbentuk norma baru yang disepakati kelompok.
Pelatih berperan membuatkan ide yang telah disepakati menjadi ide kelompok.
d. Performing
Pada tahap ini kelompok sudah kompak, diliputi suasana kerjasama yang
harmonis sesuai dengan norma baru yang telah disepakati bersama. Pelatih
berperan memamcu kelompok agar masing-masing peserta ikut serta aktif dalam
setiap kegiatan kelompok dan tetap menjalankan norma yang telah disepakati.
Hasil yang didapatkan pada proses pembelajaran:
1) Harapan yang ingin dicapai
2) Kekhawatiran
3) Norma kelas
4) Komitmen
5) Pembentukan tim (organisasi kelas)

4. Pengisian pengetahuan/ wawasan


Setelah materi Membangun Komitmen Belajar, kegiatan dilanjutkan dengan
memberikan materi dasar berturut-turut yang memberikan wawasan yang perlu
diketahui peserta pelatihan Pelatihan Pemeriksaan Laboratorium HIV dan IMS bagi
Ahli Teknologi Laboratorium Medik (ATLM) di Fasyankes Rujukan ini.

33
5. Pemberian pengetahuan dan ketrampilan
Pemberian materi pengetahuan dan keterampilan dari proses pelatihan mengarah pada
kompetensi yang akan dicapai oleh peserta. Penyampaian materi dilakukan dengan
menggunakan berbagai metode yang melibatkan semua peserta untuk berperan serta
aktif dalam mencapai kompetensi tersebut, yaitu curah pendapat, ceramah tanya
jawab, diskusi kelompok, studi kasus, latihan.

Pengetahuan dan keterampilan yang disampaikan pada pelatihan Pemeriksaan


Laboratorium HIV dan IMS bagi Ahli Teknologi Laboratorium Medik (Atlm) di
Fasyankes Rujukan yaitu:
1. Modul Pemeriksaan Laboratorium Duh Tubuh Anogenital anogenital
2. Modul pengambilan darah vena dan perifer (flebotomi) dan rujukan deteksi dini
HIV untuk bayi.
3. Modul pemeriksaan sifilis
4. Modul pemeriksaan HIV
5. Modul kewaspadaan standar dan keamanan kerja.
6. Modul perawatan dan penyimpanan mikroskop sesuai prosedur.
7. Modul Sistem Mutu Laboratorium.
8. Modul pencatatan dan pelaporan pada pemeriksaan Laboratorium HIV

Setiap hari sebelum proses pembelajaran dimulai, pelatih/fasilitator melakukan


kegiatan refleksi dimana pada kegiatan ini pelatih bertugas untuk menyamakan
persepsi tentang materi yang sebelumnya diterima sebagai bahan evaluasi untuk
proses pembelajaran berikutnya.

6. Evaluasi
a. Evaluasi yang dimaksudkan adalah evaluasi terhadap proses pembelajaran tiap
hari (refleksi) dan terhadap pelatih/fasilitator.
b. Evaluasi tiap hari (refleksi) dilakukan dengan cara me-review kegiatan proses
pembelajaran yang sudah berlangsung, sebagai umpan balik untuk
menyempurnakan proses pembelajaran selanjutnya.
c. Evaluasi terhadap fasilitator dilakukan oleh peserta pada saat pelatih/fasilitator
telah mengakhiri materi yang disampaikannya. Evaluasi dilakukan dengan
menggunakan form evaluasi terhadap pelatih/fasilitator.

7. Rencana Tindak Lanjut (RTL)


Masing-masing peserta menyusun rencana tindak lanjut berupa rencana kerja yang
dapat dilaksanakan setelah mengikuti pelatihan.

8. Post-test dan evaluasi penyelenggaraan


Post-tes dilakukan untuk mengetahui pengetahuan peserta setelah mendapat materi
selama pelatihan. Selain post-tes, dilakukan evaluasi kompetensi yaitu penilaian
terhadap kemampuan yang telah didapat peserta melalui penugasan-penugasan.
Setelah itu dilakukan evaluasi terhadap penyelenggaraan pelatihan yang dilakukan
setelah semua materi disampaikan dan sebelum penutupan. Tujuan evaluasi
penyelenggaraan adalah mendapatkan masukan dari peserta tentang penyelenggaraan
pelatihan yang akan digunakan untuk menyempurnakan penyelenggaraan pelatihan
berikutnya.

34
9. Penutupan
Acara penutupan adalah sesi akhir dari semua rangkaian kegiatan, dilaksanakan oleh
pejabat yang berwenang dengan susunan acara sebagai berikut:
a. Laporan ketua penyelenggara pelatihan.
b. Pengumuman peringkat keberhasilan peserta.
c. Pembagian sertifikat.
d. Kesan dan pesan dari perwakilan peserta.
e. Pengarahan dan penutupan oleh pejabat yang berwenang.
f. Pembacaan doa.

BAB
PESERTA &

Pada bab ini memuat tentang ketentuan peserta dan pelatih untuk Pelatihan Pelatihan
Pemeriksaan Laboratorium HIV dn IMS bagi Ahli Teknologi Laboratorium Medik
(ATLM) di Fasyankes Rujukan ini, dengan rincian sebagai berikut.

A. Peserta
Uraian tentang peserta menjelaskan tentang kriteria dan jumlah peserta
1. Kriteria Peserta
1. Peserta pelatihan adalah ATLM medis dan atau laboratorium yang ditugaskan
oleh Dinas Kesehatan Provinsi, sebagai calon pelatih pada Pelatihan Pemeriksaan
Laboratorium HIV dan IMS bagi ATLM fasyankes Rujukan .
2. Peserta tersebut dapat berasal dari BLK/BBLK
3. Bersedia mengikuti pelatihan secara penuh
4. Diharapkan setelah pelatihan peserta masih akan bertugas minimal selama dua
tahun di BLK/BBLK tersebut dan bersedia menjadi pelatih pada Pelatihan
Pemeriksaan Laboratorium HIV dan IMS bagi ATLM fasyankes Rujukan.

2. Jumlah Peserta
Peserta berjumlah 20 orang

35
Kalua peserta jumlahnya 30 maka penilaian akreditasi nya akan kurang krn pelatihan
ini adalah pelatihan teknis profesi bukan teknis upaya

B. Pelatih/Fasilitator
Pelatih yang akan memfasilitasi pada pelatihan disyaratkan memiliki komampuan di
substansi dan kemampuan menyampaikan substansi. Berikut ini syarat pelatih pada
Pelatihan Pemeriksaan Laboratorium HIV dan IMS bagi Ahli Teknologi Laboratorium
Medik (ATLM) di Fasyankes Rujukan adalah:
1. Mempunyai pengetahuan dan keterampilan di bidang materi pelatihan
pemeriksaan Laboratorium HIV dan IMS bagi Ahli Teknologi Laboratorium
Medik (ATLM) di fasyankes Rujukan
2. Mempunyai pengalaman melatih secara nasiomnal pada pelatihan Pemeriksaan
laboratorium HIV dan IMS bagi Ahli Teknologi Laboratorium Medik (ATLM) di
fasyankes Rujukan
3. Telah mengikuti pelatihan TOT ipelatihan. pelatihan Pemeriksaan laboratorium
HIV dan IMS bagi Ahli Teknologi Laboratorium Medik (ATLM) di fasyankes
Rujukan
4. Memahami kurikulum pelatihan pelatihan Pemeriksaan laboratorium HIV dan
IMS bagi Ahli Teknologi Laboratorium Medik (ATLM) di fasyankes Rujukan

36
BAB
PENYELENGGARA
TEMPAT
PENYELENGGARAAN

Penyelenggara dan tempat penyelengaraan kegiatan pelatihan menetukan keberhasilan


dan kualitas pelatihan, berikut ini adalah persyatan yang ditentukan untuk penyelenggara
dan tempat penyelenggaran pelatihan Pelatihan Pemeriksaan Laboratorium HIV dan IMS
bagi Ahli Teknologi Laboratorium Medik (ATLM) di Fasyankes Rujukan ini.

A. Penyelenggara
1. TOT Pemeriksaan laboratorium HIV dan IMS diselenggarakan oleh Kementerian
Kesehatan cq Sub Direktorat AIDS dan PMS berkoordinasi dengan Pusdiklat
Aparatur BPPSDM Kemenkes
2. Pelatihan bagi ATLM fasyankes Rujukan diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan
Propinsi
3. Penyelenggaraan harus memenuhi ketentuan penyelenggaraan pelatihan di
lingkungan Kementerian Kesehatan yang berlaku (memenuhi akreditasi
pelatihan)
4. Menunjuk seseorang yang memiliki kemampuan dibidang pelatihan dan atau
bidang substansi. sebagai pengendali proses pembelajaran
5. Mempunyai minimal 1 (satu) orang SDM yang pernah mengikuti Training
Officer Course/TOC.

B. Tempat Penyelenggaraan
Tempat penyelenggaraan pelatihan sebaiknya dilakukan di Institusi Diklat
Kesehatan atau tempat lain yang memiliki fasilitas sarana dan prasarana
pembelajaran yang memadai serta dekat dengan lokasi PL.

37
BAB IX
EVALUASI

Pada setiap pelatihan harus dilakukan penilaian terhaap peserta, pelatih, dan
penyelenggara untuk mengetahui mutu dari pelaksanaan pelatihan serta pencapaian
tujuan pelatihan

A. Evaluasi Peserta

Evaluasi dilakukan untuk mengetahui hasil pembelajaran dari peserta. Evaluasi terhadap
peserta dilakukan melalui:
a. Penjajagan awal melalui pre test
b. Pemahaman peserta terhadap materi yang telah diterima (post-test)
c. Test komprehensif

Soal pre dan post test dapat menggunakan soal dari bank soal (terlampir) sebanyak 30
soal. Komposisi soal mencakup materi dasar dan materi inti. Soal Pre test dan Post test
dibuat sama.

B. Evaluasi Pelatih
Evaluasi ini ditujukan untuk mengetahui kemampuan pelatih/fasilitator dalam
menyampaikan pengetahuan dan atau keterampilan yang penilaiannya dilakukan oleh
peserta, meliputi:
1. Penguasaan materi
2. Ketepatan waktu
3. Sistematika penyajian
4. Penggunaan metode dan alat bantu diklat
5. Empati, gaya dan sikap terhadap peserta
6. Penggunaan bahasa dan volume suara
7. Pemberian motivasi belajar kepada peserta
8. Pencapaian TIU
9. Kesempatan Tanya jawab
10. Kemampuan menyajikan
11. Kerapihan pakaian
12. Kerjasama tim pengajar

38
C. Evaluasi Penyelenggara

Evaluasi dilakukan oleh peserta pelatihan terhadap penyelenggara pelatihan. Obyek


evaluasi adalah pelaksanaan administrasi dan akademis, meliputi:
1. Tujuan pelatihan.
2. Relevansi program pelatihan dengan tugas.
3. Manfaat setiap materi pembelajaran bagi pelaksanaan tugas.
4. Manfaat pelatihan bagi instansi.
5. Mekanisme pelaksanaan pelatihan.
6. Hubungan peserta dengan penyelenggara pelatihan.
7. Pelayanan kesekretariatan terhadap peserta.
8. Pelayanan akomodasi dan lain-lain.
9. Pelayanan konsumsi.
10. Pelayanan kesehatan.
11. Pelayanan kepustakaan.
12. Pelayanan komunikasi dan informasi.

39
BAB X
SERTIFIKA

Setiap peserta yang telah mengikuti pelatihan dengan kehadiran minimal 95% dari
keseluruhan jumlah jam pembelajaran (50 .jam pelajaran dengan angka kredit 1 (satu)
akan mendapatkan sertifikat pelatihan yang ditandatangani oleh:
 Pusat: Kepala Pusdiklat Aparatur atas nama Menteri Kesehatan RI
 Daerah: Kepala Dinas Kesehatan Provinsi atas nama Menteri Kesehatan RI
Pada halaman belakang sertifikat ditandatangani oleh panitia penyelenggara.
Apabila tidak memenuhi ketentuan tersebut maka peserta hanya akan mendapatkan surat
keterangan telah mengikuti pelatihan yang ditandatangani oleh penyelenggara pelatihan.

40
Tim Penyusun

41

Anda mungkin juga menyukai