Anda di halaman 1dari 6

PEMBIASAAN APEL PAGI MENUMBUHKAN KARAKTER SISWA

SELARAS DENGAN NILAI –NILAI P5 ( PROJEK PENGUATAN PELAJAR


PANCASILA).

Oleh:Agdelia Ibda Binafsik

Universitas Islam Nahdlatul Ulama (Unisnu) Jepara, Indonesia

E-mail: agdeliaibda50@gmail.com

Abstrak. Tujuan penelitian ini untuk mengeksplorasi dampak pembiasaan apel pagi
dalam menumbuhkan karakter siswa yang selaras dengan nilai-nilai P5 (Proyek
Penguatan Pelajar Pancasila). Proyek P5 merupakan upaya untuk memperkuat
pemahaman dan pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari siswa
di Indonesia. Pembiasaan apel pagi sebagai salah satu kegiatan rutin di sekolah
memiliki potensi untuk menjadi sarana efektif dalam mendorong perkembangan
karakter siswa yang mencerminkan nilai-nilai Pancasila. Metode penelitian yang
digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan menggunakan wawancara, observasi,
dan analisis dokumen. Penelitian dilakukan pada sejumlah siswa dari berbagai tingkat
pendidikan di beberapa sekolah di wilayah yang berbeda. Data yang terkumpul
dianalisis secara tematik untuk mengidentifikasi peran pembiasaan apel pagi dalam
membentuk karakter siswa yang selaras dengan nilai-nilai P5. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa pembiasaan apel pagi memiliki kontribusi positif dalam
menumbuhkan karakter siswa yang selaras dengan nilai-nilai P5. Melalui apel pagi,
siswa diajak untuk merenungkan dan menghayati makna dari sila-sila Pancasila,
seperti keadilan sosial, persatuan, demokrasi, dan ketuhanan yang maha esa. Para
siswa juga terlibat dalam kegiatan pengumuman, pemutaran lagu kebangsaan, dan
upacara bendera, yang semuanya mendukung pemahaman lebih mendalam tentang
nilai-nilai nasional.
Kata kunci:Pembiasaan,projek penguatan pelajar pancasila
Abstract. The purpose of this study was to explore the impact of the morning apple
habit in cultivating student character which is in line with the values of P5 (Pancasila
Student Strengthening Project). The P5 project is an effort to strengthen the
understanding and practice of Pancasila values in the daily lives of students in
Indonesia. The habit of morning apples as one of the routine activities at school has
the potential to be an effective means of encouraging student character development
that reflects Pancasila values. The research method used is a qualitative approach
using interviews, observation, and document analysis. The research was conducted on
a number of students from various levels of education in several schools in various
regions. The collected data were analyzed thematically to identify the role of the
morning apple habit in building student character according to the P5 value. The
results showed that the morning apple habit had a positive contribution to cultivating
student character which was in line with the P5 value. Through the morning assembly,
students are invited to reflect on and live up to the meaning of the Pancasila precepts,
such as social justice, unity, democracy, and Belief in One Almighty God. Students are
also involved in announcements, playing the national anthem, and flag ceremonies, all
of which support a deeper understanding of national values.
Keywords: Habituation, project to strengthen Pancasila students

Pendahuluan
Kebiasaan apel pagi berperan sangat penting dalam menciptakan lingkungan
belajar yang positif dan mendukung pengembangan karakter siswa. Ini merupakan
bagian dari Proyek Penguatan Mahasiswa Pancasila (P5) yang bertujuan untuk
mengembangkan dan mentransmisikan nilai-nilai dan karakter Pancasila kepada
generasi muda Indonesia sesuai dengan nilai-nilai P5. Pancasila, dasar negara
Indonesia, memuat lima dogma yang meliputi Ketuhanan Yang Maha Esa,
Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipandu
oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, dan Keadilan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia. Nilai-nilai tersebut berperan penting dalam membentuk
kepribadian dan sikap peserta didik sebagai generasi penerus bangsa.  
Pada Sekolah Dasar pada umumnya sudah dibiasakan apel pagi sebelum
pelaksanaan pembelajaran di mulai. Kegiatan apel pagi memang sangat berpengaruh
pada karakter siswa yang saat ini menjadi program pemerintah yaitu pelaksanaan
kurikulum merdeka. Pendidikan karakter yang memang menjadi Visi dari sebuah
satuan pendidikan pada umumnya.

Di era globalisasi ini visi Pendidikan Indonesia adalah mewujudkan Indonesia


maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya pelajar
Pancasila. Untuk mewujudkan semua itu perlu di biasaan dalam satuan pendidikan
adanya kegiatan yang bisa menumbuhkan semangat terciptanya nilai –nilai P5
( Projek Penguatan Pelajar Pancasila).
P5 adalah projek yang akan menemukan jawaban atas pertanyaan mengenai peserta
didik dengan kompetensi seperti apa yang ingin dihasilkan oleh sistem pendidikan
Indonesia.

Kompetensi P5 memperhatikan beberapa faktor yang dapat memberikan pengaruh,


baik faktor internal atau faktor eksternal. Adapun contoh faktor internal yang
diperhatikan adalah ideologi, sementara contoh dari faktor eksternal adalah tantangan
di era digital. Dalam usaha penanaman karakter siswa yang sesuai dengan nilai- nilai
Pancasila diantaranya dengan membiasakan apel pagi yang sudah menjadi pembiasaan
dalam satuan pendidikan di daerah kabupaten Jepara.

Nilai –nilai karater yang harus di capai sesuai dengan P5 yang selaras dengan kegiatan
apel pagi adalah :

1. Bertaqwa pada Tuhan yang Maha Esa dan berakhlak Mulia, Contoh kegiatan
Berdoa sebelum belajar menurut agama dan kepercayaan masing masing sebelum
masuk kelas.

2. Berkebinekaan Global contohnya : menyanyikan lagu nasional dan lagu daerah


dalam apel pagi .
3. Gotong Royong contoh kegiatan melaksanakan kebersihan bersama dan perawatan
tanaman sebelum masuk kelas.

4. Mandiri contoh kegiatannya sesuai jadwal yang ditentukan menyiapkan


perlengkapan apel diantaranya sound system dan perlengkapan Apel.

5. Bernalar kritis. Contoh kegiatan memilah dan memilih sampah bersama


kelompoknya untuk di jadikan barang tepat guna , dan yang bisa dijual di pilah untuk
dijual.

6. Kreatif. Contoh kegiatan membuat kreatifitas dari barang bekas menjadi yang
mempunyai nilai seni yang bernilai ekonomi.

Jadi dalam kegiatan apel pagi tersebut terdapat prinsip eksploratif juga berupaya
mendorong peran P5 untuk menggenapkan dan menguatkan kemampuan yang
didapatkan peserta didik dalam peserta didikan intrakurikuler.

Kegiatan apel pagi dapat memberikan manfaat dan ruang bagi seluruh anggota satuan
pendidikan untuk dapat mempraktikkan profil pelajar Pancasila. P5 memiliki manfaat
yang berbeda-beda bagi setiap pihak.

Manfaat bagi Satuan Pendidikan :

1. Menjadikan satuan pendidikan sebagai sebuah ekosistem yang terbuka untuk


partisipasi dan keterlibatan masyarakat.
2. Menjadikan satuan pendidikan sebagai organisasi pembelajaran yang
berkontribusi kepada lingkungan dan komunitas di sekitarnya.

Manfaat bagi Pendidik :

1. Memberi ruang dan waktu untuk peserta didik mengembangkan kompetensi dan
memperkuat karakter dan profil pelajar Pancasila.

2. Merencanakan proses pembelajaran projek profil dengan tujuan akhir yang jelas.

3. Mengembangkan kompetensi sebagai pendidik yang terbuka untuk


berkolaborasi dengan pendidik dari mata pelajaran lain untuk memperkaya
hasil pembelajaran.

Manfaat bagi Peserta Didik:

1. Memberi ruang dan waktu untuk peserta didik mengembangkan kompetensi


dan memperkuat karakter dan profil pelajar Pancasila.
2. Merencanakan proses pembelajaran projek profil dengan tujuan akhir yang
jelas.

3. Mengembangkan kompetensi sebagai pendidik yang terbuka untuk


berkolaborasi dengan pendidik dari mata pelajaran lain untuk memperkaya hasil
pembelajaran

Demikian pentingnya apel pagi yang harus tetap di biasakan dalam kegiatan pra
pembelajaran di setiap satuan pendidikan yang sudah berjalan.

Abstrak: Pembiasaan Apel Pagi Menummbuhkan Karakter Siswa Selaras dengan


Nilai-Nilai P5 (Proyek Penguatan Pelajar Pancasila)

……………
Pembiasaan apel pagi juga memiliki dampak sosial yang signifikan. Siswa
mengembangkan rasa persatuan dan kesatuan dengan melibatkan diri dalam acara
bersama secara kolektif. Hal ini memperkuat identitas nasional dan cinta tanah air
mereka. Selain itu, kegiatan apel pagi memberikan kesempatan bagi siswa untuk
berlatih kedisiplinan dan tanggung jawab, karena kehadiran dan keterlibatan aktif
dalam apel pagi menjadi bagian penting dari budaya sekolah.

Namun, penelitian ini juga mengidentifikasi beberapa tantangan dalam pelaksanaan


pembiasaan apel pagi. Beberapa siswa cenderung kurang antusias atau kurang
memahami pentingnya kegiatan ini, yang dapat mempengaruhi efektivitas dari
program tersebut. Oleh karena itu, perlu adanya dukungan dan partisipasi aktif dari
seluruh komunitas sekolah, termasuk guru, kepala sekolah, serta orangtua siswa, agar
pembiasaan apel pagi dapat berjalan dengan optimal dan menghasilkan dampak yang
lebih positif.

Kesimpulannya, pembiasaan apel pagi dapat menjadi instrumen efektif dalam


menumbuhkan karakter siswa yang selaras dengan nilai-nilai P5. Dengan memahami
makna dan nilai-nilai Pancasila melalui kegiatan apel pagi, diharapkan siswa dapat
menjadi individu yang lebih berkarakter, berkepribadian, dan mampu
mengintegrasikan nilai-nilai nasional dalam kehidupan mereka sehari-hari. Untuk itu,
perlu terus mengoptimalkan implementasi pembiasaan apel pagi dalam rangka
mendukung upaya penguatan pendidikan karakter dan pembentukan generasi penerus
bangsa yang memiliki kesadaran nasional yang tinggi.

Anda mungkin juga menyukai