Anda di halaman 1dari 15

MK PENANAMAN DALAM LANSKAP (ARL1222)

SPESIFIKASI (URAIAN TEKNIS)

KELOMPOK 14 PARALEL 2:

1. Abdul Rahman Azis A4401211022


2. Aura Charisma M. A. A4401211026
3. Nabila Luthfiana Pratiwi A4401211082

DOSEN:
Dr. Ir. Nizar Nasrullah, MAgr.
Dr. Ir. Tati Budiarti, MS.
Dr. Prita Indah Pratiwi, Sp., Msi., MAgr.
Rosyi Damayanti Twinsari M. S.P., M.Si.

ASISTEN:
1. Joti Kurniawan A440190020
2. Ratu Fitria A440190030

PENANAMAN LANSKAP (ARL1222)


DEPARTEMEN ARSITEKTUR LANSKAP
FAKULTAS PERTANIAN
IPB UNIVERSITY
2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI 2
PENDAHULUAN 4
1.1 Lokasi 4
1.2 Kebutuhan dan Fungsi Detail Uraian Teknis 4
2. Produk dan Bahan yang Digunakan 5
Tabel 1. Daftar bahan tanaman 5
3. Persyaratan Spesifikasi Pekerjaan Penanaman 6
3.1. Persyaratan Bahan 6
3.2. Persyaratan persiapan pelaksanaan 7
3.2.1. Kualitas dan ukuran 7
3.2.3. Pengiriman bahan tanaman 7
3.2.4. Penyimpanan Tanaman sementara 7
3.2.5. Pengadaan Peralatan kerja 7
Pengadaan peralatan menyesuaikan dengan tiap jenis pekerjaan. 7
3.3. Persiapan pekerjaan tanah 7
3.3.1. Pembersihan lahan 7
3.3.2. Pemerataan tanah 7
3.3.3 Persiapan tanah area penanaman 7
3.4. Pekerjaan persiapan penanaman 7
3.4.1. Penyediaan bahan 7
3.4.2. Pematokan dan pengolahan tanah 7
3.5. Prosedur penanaman pohon dan semak besar (Gambar 5) 8
3.6. Prosedur penanaman rumput (Gambar 7) 8
3.7. Pemeliharaan dan Garansi 8
3.7.1 Pemeliharaan tanaman 8
3.7.1.1. Pemeliharaan Rumput 8
3.7.1.2. Pemeliharaan Groundcover 11
3.7.1.3. Pemeliharaan Tanaman Semak 11
3.7.1.4. Pemeliharaan Tanaman Pohon 12
3.7.2. Masa garansi 13
3.7.3. Pemeriksaan akhir dan penyulaman 13
LAMPIRAN 14
Gambar Siteplan 14
Gambar Planting Plan 15
Gambar Detail Penanaman pohon 16
Gambar Detail Penanaman Semak 16
Gambar Detail Penanaman Rumput 17
PENDAHULUAN

1.1 Lokasi
Lokasi perencanaan penanaman dan pemeliharaan pada spesifikasi uraian
teknis ini berada di Taman Lingkungan RT06/RW06, Kompleks Tytyan Kencana,
Bekasi, Jawa Barat dengan luas total yaitu 482,48 m2.

Gambar 1 Eksisting tapak taman lingkungan

1.2 Kebutuhan dan Fungsi Detail Uraian Teknis


Uraian teknis merupakan uraian atau ketentuan yang disusun dengan lengkap
dalam bentuk uraian dan tabel serta tertulis untuk menjelaskan rincian dan
karakteristik yang dimiliki oleh sebuah tanaman yang akan digunakan. Spesifikasi
teknis tanaman merupakan uraian terperinci yang berisikan kriteria dan persyaratan
atas tanaman yang diperlukan untuk suatu proyek. Uraian teknis ini disusun dan harus
dipatuhi oleh kontraktor, supervisor pekerjaan lanskap, arsitek lanskap, pengawas,
serta pemilik.
2. Produk dan Bahan yang Digunakan
Tabel 1. Daftar bahan tanaman

No Kode Nama Ilmiah Nama Jumlah Tinggi Harga (IDR)


Tanaman Lokal

1 A Anthurium Anturium 2 polybag 30 cm 19,000/


polybag

2 Aa Artocarpus Sukun 2 batang 1000 cm 35,000/


altilis batang

3 Ap Arachis pintoi Kacang 4𝑚


2 10 cm 20,000/ 𝑚
2
pinto

4 Cv Codiaeum Puring 2𝑚
2 45 cm 15,000/ 𝑚
2
variegatum

5 Hr Hibiscus Kembang 2 batang 45 cm 26,000/


rosa-sinensis sepatu batang

6 Ib Impatiens Pacar air 5𝑚


2 30 cm 25,000/𝑚
2
balsamina L.

7 Lc Lantana camara Tahi ayam 6𝑚


2 30 cm 10,000/ 𝑚
2

8 M Monstera Monstera 2 polybag 30-40 cm 40,000/


polybag

9 Mi Mangifera Mangga 1 batang 600 cm 60,000/


indica L batang

10 Pp Plumeria Pagoda 2 batang 20 cm 10,000/


pudica putih batang

11 Pr Pennisetum Rumput 32 𝑚
2 2 cm 15,000/𝑚
2
purpureum gajah

12 Sa Saraca asoca Asoka 2 batang 40 cm 7,000/


batang

13 W Wedelia Wedelia 1𝑚
2 20 cm 4,000/𝑚
2

14 Zp Zoysia japonica Rumput 144 𝑚


2 2 cm 30,000/𝑚
2
jepang
3. Persyaratan Spesifikasi Pekerjaan Penanaman
3.1. Persyaratan Bahan
Terdapat beberapa syarat dalam melakukan penanaman media tanam organik, yaitu :
Media tanam
1. dapat menggantikan fungsi tanah sebagai penyedia nutrisi
2. memiliki sifat fisik, kimia, dan biologi yang baik
3. mampu menyediakan unsur hara baik pada unsur mikro maupun makro
4. menyediakan ruang tumbuh akar tanaman
5. mampu menopang tanaman
6. tidak terlalu gembur sehingga tidak mudah tercabut, namun tidak terlalu padat
7. memiliki porositas yang baik sehingga dapat menyimpan dan mengalirkan air
dengan baik
8. tidak harus steril namun harus tetap higienis dari bibit penyakit.

Bahan media tanam organik


Terdapat beberapa bahan media tanam organik yang dapat digunakan, seperti:
1. Media tanam organik umumnya berasal dari komponen organisme hidup.
Penggunaan bahan organik sebagai media tanam akan lebih unggul dibanding
bahan anorganik. Tanah merupakan media tanam bahan organik yang paling
sederhana yang sudah mampu menyediakan unsur hara bagi tanaman. Tanah
memiliki pori- pori makro dan mikro yang hampir seimbang sehingga sirkulasi
udara yang dihasilkan cukup baik serta memiliki daya serap air yang tinggi.
Tanah dapat menyangga tanaman lebih kuat, mengatur ketersediaan air, serta
dapat memfilter kontaminan. Tanah yang baik untuk media tanam yaitu pada
bagian atas (top soil).
2. Kompos atau humus. Kompos adalah hasil penguraian parsial/tidak lengkap
dari campuran bahan-bahan organik yang dapat dipercepat secara artificial
oleh populasi berbagai macam mikroba dalam kondisi lingkungan yang
hangat, lembab, dan aerobic atau anaerobik. Kompos baik digunakan karena
berbagai alasan seperti tidak merusak lingkungan, tidak memerlukan biaya
yang banyak, proses pembuatan yang mudah dan bahan yang tidak sulit
ditemukan. Bahan organik (kompos) merupakan salah satu unsur pembentuk
kesuburan tanah.
3. Arang sekam. Arang sekam terdiri dari bahan yang sangat ringan dengan
struktur mikro-berpori dan rata-rata memiliki density sekitar 0.150 g/ cm3.
Penggunaan arang sekam sebagai campuran media tanam atau semai diketahui
dapat meningkatkan pertumbuhan yang cukup baik. Arang sekam mempunyai
struktur yang porous, mengandung hara makro yaitu kalium dan beraerasi baik
untuk mendukung pertumbuhan tanaman.

3.2. Persyaratan persiapan pelaksanaan


3.2.1. Kualitas dan ukuran
Kualitas dan ukuran tanaman yang digunakan harus sesuai dengan spesifikasi,
mulai dari kualitas fisik seperti warna tanaman (daun, bunga), bola akar, polybag, dan
lainnya. Tanaman harus melewati tahap seleksi yang baik sebelum digunakan.
Tanaman harus dalam kondisi sehat dan tidak stres sehingga dapat berkembang
dengan baik. Ukuran tanaman harus diperhatikan sesuai dengan spesifikasi, mulai dari
diameter tajuk, tinggi, serta bola akar.

3.2.3. Pengiriman bahan tanaman


Pengiriman bahan tanaman ke lokasi tapak harus memperhatikan waktu dan
cara pengiriman. Proses pengiriman yang masih dalam saatu pulau dapat dilakukan
dengan menggunakan kendaraan mobil atau truk. Untuk pengangkutan jarak dekat
tidak memerlukan peti kemas dan cukup menggunakan polybag atau wadah
pembungkus lain. Apabila pengangkutan menggunakan mobil bak terbuka, diperlukan
terpal untuk membungkus bahan tanaman, sehingga temperatur dan kelembaban
bahan tanaman dapat terjaga pada kondisi normal.

3.2.4. Penyimpanan Tanaman sementara


Penyimpanan tanaman sementara sebelum penanaman perlu dilakukan apabila
bahan tanaman tiba ke lokasi setelah proses pengiriman. Hal tersebut bertujuan supaya
tanaman beradaptasi dengan kondisi lingkungan di tapak baru.

3.2.5. Pengadaan Peralatan kerja


Pengadaan peralatan kerja dalam prosedur penanaman disesuaikan dengan
kebutuhan penanaman. Kegiatan yang dapat dilakukaan seperti penyiapan alat-alat
yang perlu dimiliki pada saat penanaman maupun pemeliharaan seperti sekop,
cangkul, sarung tangan, garpu tanah, garu, pH meter tanah, selang, alat penyemprot
hama, gunting tanaman dan masih banyak lagi.

3.3. Persiapan pekerjaan tanah


3.3.1. Pembersihan lahan
Pembersihan lahan difokuskan pada area penanaman. Pembersihan
lahan dilakukakan dengan menyingkirkan puing-puing bekas pembangunan
yang mengganggu jalannya proses pembangunan.

3.3.2. Pemerataan tanah


Pemerataan tanah dilakukan kecuali pada daerah penanaman. Daerah
penanaman akan diisi dengan tanaman yang sudah direncanakan.

3.3.3 Persiapan tanah area penanaman


Persiapan tanah yang baik sebelum penanaman sangat penting untuk
memastikan tanaman dapat tumbuh dengan baik dan berkualitas. Berikut
adalah langkah-langkah persiapan tanah area penanaman yang dapat
dilakukan:
1. Membersihkan area penanaman dari rumput, gulma, dan sampah lainnya.
Tanaman yang tidak diinginkan dapat mengambil nutrisi dan air yang
seharusnya digunakan oleh tanaman yang akan ditanam.
2. Membuat bedengan atau lahan tanam dengan ukuran yang sesuai dengan
kebutuhan tanaman yang akan ditanam. Penentuan ukuran lahan juga
perlu memperhatikan jarak tanam yang disarankan.
3. Mengeruk atau menggemburkan tanah dengan menggunakan cangkul atau
bajak. Tujuannya adalah agar tanah menjadi lebih porus dan mudah
menyerap air dan nutrisi.
4. Menambahkan pupuk organik atau pupuk kandang ke dalam tanah. Pupuk
organik dapat membantu meningkatkan kesuburan tanah dan memperbaiki
struktur tanah. Disarankan untuk menyebar pupuk sekitar 2-3 minggu
sebelum penanaman agar pupuk sempat tercampur dengan tanah.
5. Melakukan pengolahan tanah dengan menggunakan alat pengolah tanah
seperti mesin tanam, traktor, atau alat pengolah tanah lainnya. Pengolahan
tanah secara mekanis dapat membantu memperbaiki kondisi tanah dan
meningkatkan produktivitas lahan.
6. Menyiram area penanaman dengan air untuk membuat tanah menjadi
lembap dan mempercepat proses penguraian pupuk.
7. Menyiapkan sistem irigasi atau sistem penyiraman yang sesuai dengan
kebutuhan tanaman yang akan ditanam.

Dengan melakukan langkah-langkah persiapan tanah dengan baik,


tanah akan menjadi lebih subur, nutrisi dan air dapat terserap dengan baik, dan
tanaman dapat tumbuh dengan baik dan berkualitas.

3.4. Pekerjaan persiapan penanaman


3.4.1. Penyediaan bahan
Penyediaan bahan dilakukan dengan mempersiapkan segala kebutuhan
penanaman yang berkaitan dengan media tanam, pupuk, mulsa, dan aksesoris
tanam lainnya. Spesifikasi bahan yang digunakan dapat dilihat berdasarkan
tabel produk dan bahan yang telah dibuat.

3.4.2. Pematokan dan pengolahan tanah


Beberapa langkah pengolahan tanah yang perlu dilakukan untuk
mempersiapkan penanaman diantaranya:
1. Membuka lahan dan membersihkan area penanaman
2. Mengolah dan menggemburkan tanaman
3. Menghaluskan tanah untuk mencegah adanya tanah yang berbentuk
bongkahan
4. Membentuk tanah dengan mengacu hasil desain
5. Pematokan dengan menggunakan penanda pada setiap titik penanaman
menggunakan tiang pancang dan tali.
3.5. Prosedur penanaman pohon dan semak besar (Gambar 5)

● Tanam pohon/semak pada lubang tanam dengan ukuran diameter lubang >30 cm
dari bola akar, dan lebih dalam 15 cm dari tinggi bola akar
● Tempatkan leher akan sejajar level tanah, bila pada area berpaving lebih rendah 5
cm dari permukaan tanah
● Timbun dengna tanah dan bahan organik, rasio 3:1
● Buat water basin mengelilingi zona akar, tinggi 5-10 cm
● Beri mulsa setebal 5 cm
● Beri penunjang 1-3 buah dan ikat pada ketinggian ⅔ tinggi pohon, pada bagian
ikatan lapisi dengan plastik atau ijuk
● Jaga ketersediaan air pada awal penanaman

3.6. Prosedur penanaman rumput (Gambar 7)


● Persiapan tanah lapisan bawah berupa tanah urug dengan tebal 10 cm.
● Lapisan kedua diatas tanah urug berupa pasir dengan tebal 10 cm.
● Penanaman dilakukan dengan metode lempeng (sod) ukuran 10x10 cm dengan
pola papan catur.

3.7. Pemeliharaan dan Garansi


3.7.1 Pemeliharaan tanaman
3.7.1.1. Pemeliharaan Rumput
Pemeliharaan rumput adalah rangkaian kegiatan untuk menjaga kebersihan,
kesehatan, dan keindahan rumput. Hal ini meliputi beberapa kegiatan seperti
penyiraman, pemangkasan, pemupukan, pengendalian gulma, dan pengendalian hama
penyakit. Dalam melakukan pemeliharaan rumput, perlu diingat bahwa setiap jenis
rumput memiliki kebutuhan yang berbeda-beda. Oleh karena itu, diperlukan
pemahaman yang baik mengenai jenis rumput yang dipelihara dan cara pemeliharaan
yang tepat untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Selain itu, perlu dilakukan secara
teratur dan konsisten agar rumput tetap sehat dan terlihat indah.

Berikut adalah rangkaian pemeliharaan tanaman rumput jepang yang dapat


dilakukan:

1. Intensitas penyiraman
Rumput jepang membutuhkan penyiraman yang cukup untuk tumbuh dan
berkembang dengan baik. Disarankan untuk menyiram rumput jepang 2-3 kali
seminggu pada pagi atau sore hari saat suhu tidak terlalu panas. Pastikan tanah di
sekitar tanaman cukup lembab, namun hindari penyiraman berlebihan yang dapat
menyebabkan akar tanaman membusuk.

2. Teknik dan jadwal pemangkasan


Rumput jepang perlu dipangkas secara berkala untuk menjaga keindahan dan
kesehatannya. Pemangkasan dapat dilakukan dengan teknik potong dan tusuk, yaitu
memotong bagian atas tanaman sekitar 1/3 dari tinggi tanaman, lalu menusuk bagian
bawah tanaman dengan garpu untuk mencegah tumbuhnya tanaman liar.
Pemangkasan dapat dilakukan setiap 2-3 minggu sekali.

3. Pengendalian gulma
Pertumbuhan gulma dapat mengganggu pertumbuhan dan kesehatan rumput
jepang. Untuk mencegah pertumbuhan gulma, disarankan untuk membersihkan area
sekitar tanaman secara teratur. Jika ada tumbuhan liar yang tumbuh, cabut secara
manual atau gunakan herbisida yang aman untuk rumput jepang.

4. Jenis dan cara pemupukan


Rumput jepang membutuhkan nutrisi yang cukup untuk tumbuh dan
berkembang dengan baik. Pemupukan dapat dilakukan setiap 2-3 bulan sekali
menggunakan pupuk organik atau pupuk anorganik yang kaya akan nitrogen, fosfor,
dan kalium. Pupuk dapat diberikan secara merata di sekitar tanaman dan diaduk
dengan tanah.

5. Pengendalian hama penyakit


Rumput jepang rentan terhadap serangan hama dan penyakit. Untuk mencegah
serangan hama dan penyakit, disarankan untuk menjaga kebersihan area sekitar
tanaman dan menghindari penyiraman berlebihan. Jika terjadi serangan hama atau
penyakit, gunakan insektisida atau fungisida yang sesuai dan aman untuk rumput
jepang.

Selain hal-hal yang telah disebutkan di atas, perlu juga diingat untuk
memperhatikan keadaan cuaca dan kondisi lingkungan sekitar untuk menyesuaikan
jadwal dan teknik pemeliharaan yang tepat. Dengan melakukan pemeliharaan yang
baik dan teratur, rumput jepang dapat tumbuh dengan sehat dan indah.

3.7.1.3. Pemeliharaan Tanaman Semak


Perawatan semak relatif mudah dibandingkan dengan perawatan rumput. Semak
hanya membutuhkan pemangkasan rutin di awal penanamannya. Pemangkasan ini bertujuan
untuk mengatur bentuk vegetatif tanaman. Semak harus diganti setelah 10-20 tahun.
Perawatan tanaman pagar mencakup fungsi-fungsi berikut:
1. Penyiraman dilakukan rutin 1-2 hari sekali, tergantung dan iklim yang
sedang berjalan. Pada musim hujan, penyiraman dapat dilakukan sekali
seminggu.
2. Pemangkasan dilakukan pada awal penanaman agar dihasilkan bentuk
yang diinginkan. Pemangkasan juga bisa dilakukan secara rutin dua tahun
sekali dengan tujuan merangsang pertumbuhan pucuk baru dan bunga.
Untuk memperbaiki bentuk tanaman dilakukan pemangkasan pada batang
atau cabang. Sementara itu, untuk pertumbuhan dan pembuangan
dilakukan pemangkasan pada pucuk tanaman.
3. Pengendalian gulma hanya dilakukan jika ada gulma yang tumbuh. Lebih
baik jika pengendalian gulma dilakukan secara manual.
4. Pemupukan dilakukan minimum 2-4 kali setahun, yaitu ketika memasuki
musim hujan atau musim kemarau. Pupuk yang digunakan bisa berupa
pupuk akar dengan cara membenamkannya ke dalam tanah di sekitar
tanaman. Bisa juga menggunakan pupuk daun yang disemprotkan ke
tanaman. Jenis pupuk yang digunakan adalah pupuk yang kandungan
unsur haranya seimbang dan lengkap.
5. Penanganan utama terhadap penyakit adalah membuang bagian atau
keseluruhan tanaman yang terkena penyakit.
6. Penggemburan tanah dilakukan jika tanah sudah padat.

3.7.1.4. Pemeliharaan Tanaman Pohon


Pemeliharaan tanaman difokuskan pada periode tiga tahun pertama
yang merupakan masa awal penanaman. Perlakuan yang dapat dilakukan untuk
pemeliharaan pohon bisa dilakukan dengan memberi pembatas maupun
anyaman bambu atau kawat. pemeliharaan juga dapat dilakukan dengan
memberikan steger ataupun tiang pancang untuk menjaga pohon tetap berdiri
kokoh. Pemberian pancang dilakukan pada sekitar batang pohon. Pemeliharaan
pohon meliputi beberapa tahapan diantaranya:
1. Melakukan penyiraman secara rutin. namun bergantung pada iklim yang
sedang terjadi.
2. Mengendalikan gulma. pengendalian gulma dilakukan ketika gulma muncul
dekat dengan pangkal batang utama.
3. Memangkas tanaman agar sesuai dengan bentuk yang diinginkan dan
merangsang perkembangan generatif tanaman.
4. Memupuk dengan cara membenamkan pupuk atau dengan menyemprotkan pupuk ke
daun (jenis pupuk daun). Penaburan pupuk dapat dilakukan dengan dua cara
yaitu dengan membuat parit yang cukup dalam di sekeliling pohon dan
membuat 3-4 lubang di sekeliling pohon. Pada cara perendaman pertama,
pupuk ditebar merata di sekitar celana, kemudian tanah dibenamkan. Cara
penanaman lainnya adalah dengan membuat lubang berdiameter 3-4 cm dan
kedalaman 10-15 cm, kemudian lubang tersebut diberi pupuk dan ditutup
dengan tanah. Perlu diperhatikan bahwa lubang bor harus dilakukan dengan
hati-hati agar tidak mengganggu sistem perakaran. Jarak antar celana atau
lubang pupuk tergantung besar kecilnya tanaman yang akan dipupuk.
Biasanya lubang pembuahan berada di antara pucuk utama dan keliling tajuk
terluar.
5. pengendalian hama dan penyakit yang dilakukan secara insidental/ ketika
sudah terjadi.

3.7.2. Masa garansi


Garansi diberikan oleh kontraktor pada peralatan dan instalasi yang telah
dipasang selama satu tahun setelah serah terima pertama.
3.7.3. Pemeriksaan akhir dan penyulaman
Pada tahap akhir masa garansi dilakukan pengecekan untuk
memastikan kondisi tanaman telah tumbuh dengan optimal. Pada tanaman yang
mati ataupun rusak, perlu dilakukan penyulaman.
LAMPIRAN
1. Gambar Siteplan

Gambar 3. Siteplan
2. Gambar Planting Plan

Gambar 4. Planting Plan


3. Gambar Detail Penanaman pohon

Gambar 5. Detail Penanaman Pohon

4. Gambar Detail Penanaman Semak

Gambar 6. Detail Penanaman Semak


5. Gambar Detail Penanaman Rumput

Gambar 7. Detail Penanaman Rumput

Anda mungkin juga menyukai