Anda di halaman 1dari 9

Irmawan, D., et al. / Analisis Pengukuran Kinerja Dengan Metode Balance Scorecard Di PT. XYZ Probolinggo / JISE Vol.

1, No. 1, Juni 2022 pp. 33-41

Analisis Pengukuran Kinerja Dengan Metode Balance Scorecard


di PT. XYZ Probolinggo

Dandy Irmawan*, Yustina Suhandini Tj., Mustakim


Program Studi Teknik Industri, Universitas Panca Marga, Probolinggo, Indonesia
Email: takimteknik@gmail.com, yustina.upm@gmail.com
*) Corresponding Author : irdandy122@gmail.com

INFO ARTIKEL ABSTRAK

Salah satu faktor penting yang berpengaruh terhadap


Article history keberhasilan pengelolaan perusahaan yaitu bagaimana perusahaan
Received 15 Februari 2022
mengimplementasikan pengukuran kinerja. Organisasi diberi tugas
Revised 1 Maret 2022
Accepted 18 April 2022
untuk mengelola aktivitas yang semakin kompleks. Penilaian terhadap
Available Online 7 Juni 2022 tindakan dalam mencapai rencana yang memerlukan koordinasi bagi
industri untuk mengendalikan kegiatan perencanaan disebut penilaian
kinerja. PT. XYZ sebagai perusahaan yang bergelut di sektor agrobisnis
Kata Kunci
sudah melaksanakan penilaian kinerja untuk menilai kinerja
BSC perusahaan berdasarkan aspek finansial. Metode penilaian kinerja
Penilaian kinerja yang sudah diterapkan ini kurang baik mengingat banyak aspek-aspek
SWOT lain yang turut berpengaruh bagi keseluruhan kemampuan
AHP perusahaan. Balance scorecard merupakan metode penilaian kinerja
yang memberikan gambaran umum tentang visi dan rencana
organisasi yang komprehensif dan menilai kinerja memakai empat
perspektif diantaranya keuangan (Financial), pelanggan (Customer),
proses bisnis internal (Internal Process), serta proses pembelajaran dan
pertumbuhan (Learning and Growth). Penggunaan metode BSC
didukung pula dengan metode AHP (Analytical Hierarchy Process)
sehingga dapat memberikan rekomendasi untuk usaha peningkatan
yang bisa dilakukan sesuai hasil penilaian kinerja. Metode peniaian
kinerja ini lebih komprehensif, adaptif, dan mampu beradaptasi
dengan lingkungan usaha yang berubah sehingga diharapkan dapat
meningkatkan penilaian kerja di PT. XYZ.

Pendahuluan kinerja perusahaan, tetapi penilaian kinerja


Faktor terpenting bagi keberhasilan sudah dilaksanakan hanya berdasarkan aspek
perusahaan didalam mengelola organisasinya keuangan, padahal banyak aspek lain yang
yaitu bagaimana perusahaan tersebut dapat berpengaruh terhadap kemampuan
menjalankan pengukuran kinerja. Pengukuran keseluruhan perusahaan. Berdasarkan kondisi
kinerja juga dapat dipakai untuk menumbuhkan ini, penilaian kinerja di PT. XYZ perlu
metode penghargaan perusahaan. Menurut ditingkatkan sehingga industri mampu bersaing
Lane K. Anderson & Donald (1991:1008); dan bertahan dalam kondisi bisnis yang amat
Yuwono dkk (2008:21), Penilaian kinerja kompetitif ini.
didefinisikan sebagai sasaran yang Balanced Scorecard, ditemukan oleh
menyampaikan keterangan terhadap Kaplan dan Norton (1992), bukan hanya metode
bagaimana tindakan yang benar dalam penilaian kinerja yang dipakai untuk mengelola
mencapai rencana yang memerlukan koordinasi rencana organisasi dari masa ke masa. Menilai
bagi industri untuk mengendalikan kegiatan kemampuan organisasi yang cuma
perencanaan. mengandalkan kinerja finansial tidak cukup
PT. XYZ sebagai perusahaan yang bergelut buat organisasi dalam mencapai kinerja. Dikenal
di sektor agrobisnis sebenarnya juga telah sebagai instrumen untuk menilai kinerja
melaksanakan penilaian kinerja untuk menilai finansial dan non-finasial, BSC memberikan
Irmawan, D., et al. / Analisis Pengukuran Kinerja Dengan Metode Balance Scorecard Di PT. XYZ Probolinggo / JISE Vol. 1, No. 1, Juni 2022 pp. 33-41

gambaran umum tentang visi dan rencana Pendekatan perspektif finansial BSC
organisasi yang komprehensif dan menilai sangat berpengaruh dalam hubungannya
kinerja memakai empat perspektif diantaranya dengan langkah-langkah finansial yang
keuangan (Financial), pelanggan (Customer), merupakan isi dari keputusan ekonomi terpaut
proses bisnis internal (Internal Process), proses dengan langkah-langkah ekonomi. Indikator
pembelajaran dan pertumbuhan (Learning and keuangan ini memperlihatkan adanya
Growth). perencanaan, kegiatan, serta evaluasi kegiatan
BSC sebagai instrumen penilaian kinerja rencana yang diberikan. Peringkat ini tercermin
entitas bisnis adalah petunjuk yang akurat dalam target yang bisa dinilai secara jelas
ketika melayani persaingan. Hubungan antara melalui fungsi yang diperoleh. Mengukur kinerja
penilaian kinerja dengan rencana organisasi dan finansial menggambarkan apakah rancangan
faktor penentu keberhasilan (CSF) serta proses dan penerapan strategi menghasilkan
aplikasi yang tidak membutuhkan biaya besar, peningkatan fundamental dalam keuntungan
membuktikan bahwa BSC adalah instrumen perusahaan (Yuwono et al, 2007). Menurut
yang cocok untuk pengelolaan entitas bisnis saat Gasperz (2006), sasaran keuangan berguna
ini. Manfaat dari pendekatan ini yaitu lebih sebagai sasaran strategis dan skala fokus
komprehensif, adaptif, dan mampu beradaptasi seluruh perspektif BSC. Tiap ukuran yang
dengan lingkungan usaha yang berubah diambil sebagai bagian dari hubungan klausal
(Barbara Gunawan 2000), diharapkan agar yang menyebabkan kenaikan kinerja finansial.
metode penilaian kinerja yang ada di PT. XYZ 2) Perspektif Pelanggan
dapat ditingkatkan. Perspektif kedua adalah pelanggan.
Penggunaan metode BSC didukung pula Mengukur kemampuan pelanggan amat penting
dengan metode AHP (Analytical Hierarchy dalam hubungannya dengan kemampuan
Process). Penilaian kinerja ini memunculkan perusahaan. Menurut Gasperz (2006), faktor
rekomendasi untuk usaha peningkatan yang terpenting adalah keinginan pelanggan. Pada
bisa dimanfaatkan sesuai hasil penilaian kinerja dasarnya, perspektif customer BSC mengarah
yang dilaksanakan. Rekomendasi remediasi pada peningkatan nilai customer. Nilai
membantu perusahaan menemukan akar pelanggan bersumber dari perbedaan antara
pemicu masalah dan mempertimbangkan laba yang didapat pelanggan dan biaya yang
langkah-langkah yang dilakukan untuk dibayarkan untuk memperoleh produk.
mencegah agar masalah tidak berulang. 3) Perspektif Proses Bisnis Internal
Menurut Gasperz (2006) pada perspektif
Analisis SWOT bisnis internal BSC, proses-proses yang ktitis
Analisis SWOT yaitu identifikasi sistematis haruslah teridentifikasi oleh manajer dalam
berbagai faktor, guna merumuskan kebijakan upaya mencapai sasaran meningkatkan nilai
perusahaan berlandaskan logika untuk konsumen (perspektif pelanggan) dan
meningkatkan kekuatan (strength) dan peluang menaikkan nilai pemilik saham (perspektif
(opportunity), sekaligus mengurangi kelemahan keuangan).
(weakness) dan ancaman (threats) (Rangkuti, 4) Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran
2004). Dengan memakai analisis SWOT, kita Identifikasi prasarana yang butuh
mudah membuat strategi perusahaan kemudian dibangun oleh bisnis untuk merangsang
membandingkan faktor eksternal (peluang & pertumbuhan dan menaikkan kinerja jangka
ancaman) dengan faktor internal (kekuatan dan panjang. Tujuan dari perspektif pembelajaran
kelemahan). dan pertumbuhan ialah memberikan informasi
yang diperlukan perusahaan untuk
Balanced Scorecard menciptakan peningkatan dan menumbuhkan
Balanced scorecard yang dibuat Kaplan dan bisnis. Modal utama pembelajaran dan
Norton berasal dari empat perspektif: perspektif pertumbuhan perusahaan adalah tenaga kerja,
keuangan, perspektif pelanggan, perspektif metode, dan standart operasional procedure
proses bisnis internal, dan perspektif perusahaan. Untuk menggapai sasaran
pertumbuhan dan pembelajaran. Masing- perspektif finansial, pelanggan, dan proses bisnis
masing perspektif menetapkan tujuan strategis, internal, perusahaan harus berinvestasi.
inisiatif strategis, tolok ukur, serta tujuan. Investasi bisa dijalankan dengan cara
Penilaian kinerja dimaksudkan mampu memberikan ketrampilan kepada pekerjanya,
menyeimbangkan kinerja finansial dan non- mengembangkan teknologi dan metode
finansial. informasi, serta menyesuaikan bermacam
1) Perspektif Keuangan prosedur dan aktivitas operasional industri yang
Irmawan, D., et al. / Analisis Pengukuran Kinerja Dengan Metode Balance Scorecard Di PT. XYZ Probolinggo / JISE Vol. 1, No. 1, Juni 2022 pp. 33-41

menjadi modal utama perspektif pembelajaran berbentuk seperti hierarki, penilaian bisa
dan pertumbuhan. dilakukan karena satu atau sejumlah pengambil
ketentuan dengan cara sekaligus, dan kandidat
Key Performance Indicators alternatif sudah terpilih dan jumlahnya terbatas.
Indikator Kinerja Utama (IKU) adalah
takaran kuantitatif yang dipakai untuk Metode
mengevaluasi kinerja dalam mencapai tujuan Langkah Penelitian
dari unit, departemen, perusahaan, atau Penelitian ini dilakukan dengan
organisasi. KPI menunjukkan ukuran cakupan melakukan langkah-langkah sebagai berikut:
untuk memenuhi tujuan (Luis & Biromo, 2007).
KPI dapat menunjukkan posisi perusahaan
(kelemahan dan kekuatan) relatif terhadap
tujuan, memungkinkan manajemen melakukan
penilaian keberhasilan unit usaha dalam
perusahaan ataupun organisasi. KPI membantu
perusahaan mengukur kemajuan menuju
sasaran perusahaan atau organisasi yang
relevan. KPI umumnya dipakai untuk
menghitung dan menilai hal-hal yang sukar
diukur seperti kepuasan, kepemimpinan,
keunggulan, dan peningkatan kepemimpinan.

Strategy Maps
Strategy maps adalah representasi visual
dari semua perspektif dalam Balance Scorecard
yang berkorelasi bersama sebab serta akibat
(Kaplan & Norton, 2001). Strategy maps balance
scorecard adalah rancangan kerja yang
menggambarkan rencana perusahaan dan
organisasi dalam tatanan template. Template
terdiri atas semua perspektif balance scorecard,
termasuk perspektif financial, customer, internal
bussiness process, learnng and growth. Dalam
peta strategi, keempat perspektif memiliki
hubungan klausalitas.
Gambar 1. Diagram Alur Penelitian
Analytic Hierarchy Process
Dalam perusahaan manufaktur ataupun Langkah Pengukuran Kinerja
jasa, penentu keputusan ada kalanya Balanced Scorecard dibagi menjadi empat
dihadapkan sebuah persoalan yang rumit. Salah perspektif. Berikut merupakan langkah
satu persoalan yang ada adalah soal pengelompokan key success factors berdasarkan
memastikan alternatif dari sejumlah kandidat masing-masing perspektif:
atau hanya sekadar menyusun prioritas untuk a) Financial Perspective
sejumlah kandidat. Persoalan pengambilan Takaran yang digunakan dalam financial
ketetapan akan menjadi rumit karena suatu perspective adalah sebagai berikut:
pelibatan dari beberapa sasaran maupun tolok 1) Return on Equity (ROE)
ukur. Dari beberapa tools (alat bantu) yang dapat Rumus yang digunakan :
𝑵𝑬𝑻 𝑰𝑵𝑪𝑶𝑴𝑬
digunakan untuk menentukan kandidat atau ROE = 𝐱 𝟏𝟎𝟎%
𝑵𝑬𝑻 𝑾𝑶𝑹𝑻𝑯
penyusunan prioritas adalah Analytic Hierarchy ROE menggambarkan persentase besarnya
Process (AHP) yang disempurnakan oleh pengembalian modal yang dikeluarkan oleh
Thomas L. Saaty, (1990). Secara khusus, AHP pemilik usaha.
tepat digunakan buat permasalahan penentuan 2) Return on Investment (ROI)
kandidat maupun penyusunan prioritas yang ROI merupakan perbandingan antara
mempunyai sifat melibatkan tolok ukur keuntungan bersih yang dibagi dengan total aset
kualitatif dimana sukar untuk dikuantitatifkan yang dimiliki perusahaan.
secara tepat, masing-masing tolok ukur dapat Rumus yang digunakan :
mempunyai sub-sub tolok ukur yang bisa
Irmawan, D., et al. / Analisis Pengukuran Kinerja Dengan Metode Balance Scorecard Di PT. XYZ Probolinggo / JISE Vol. 1, No. 1, Juni 2022 pp. 33-41

ROI =
𝑵𝑬𝑻 𝑰𝑵𝑪𝑶𝑴𝑬
𝐱 𝟏𝟎𝟎% pesanan yang diterima sampai dengan terkirim
𝑻𝑶𝑻𝑨𝑳 𝑨𝑺𝑺𝑬𝑻
ke pelanggan sesuai waktu yang disepakati.
3) Total Asset Turn Over (TATO) 𝐉𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐏𝐞𝐧𝐠𝐢𝐫𝐢𝐦𝐚𝐧 𝐒𝐞𝐬𝐮𝐚𝐢 𝐏𝐎
Perbandingan Aktivitas (TATO) dipakai OTD = x 100%
𝐉𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐏𝐎
untuk menilai kemampuan dana yang tertanam 2) Jumlah Produk Baru per Tahun
dan keseluruhan aktiva yang berputar pada Sebuah perusahaan harus melakukan
suatu periode atau kemampuan modal yang inovasi-inovasi produk dari masa ke masa agar
diinvestasikan untuk menghasilkan revenue. menyesuaikan dengan perkembangan zaman
Rumus yang digunakan : dan tren yang terjadi. Perusahaan dapat melihat
𝑺𝑨𝑳𝑬𝑺
TATO = 𝐱 𝟏𝟎𝟎% tingkat inovasi-inovasi produk yang dilakukan
𝑻𝑶𝑻𝑨𝑳 𝑨𝑺𝑺𝑬𝑻
4) Net Profit Margin (NPM) dengan mengukur jumlah menu baru dan total
NPM adalah salah satu perbandingan jumlah menu pertahunnya.
untuk mengetahui tingkat profitabilitas d) Learning and Growth Perspective
perusahaan. 1) Tingkat Kepuasan Karyawan
Rumus yang digunakan Pengukuran tingkat kepuasan karyawan
𝑵𝑬𝑻 𝑰𝑵𝑪𝑶𝑴𝑬 dilakukan dengan metode penyebaran
NPM = x 100%
𝑺𝑨𝑳𝑬𝑺 kuesioner.
b) Customer Perspective 2) Retensi Karyawan
Pengukuran yang dilakukan pada Retensi karyawan menggambarkan tingkat
perspektif pelanggan adalah : loyalitas karyawan terhadap perusahaan.
1) Customer Retention Ukuran ini didapatkan dari perbandingan
Retensi pelanggan menggambarkan kinerja antara karyawan yang keluar dengan total
perusahaan dalam mempertahankan pelanggan jumlah karyawan ditahun tertentu.
lama. Rumus yang dipakai untuk menghitung 3) Produktivitas Karyawan
retensi pelanggan adalah : Perusahaan dapat mengetahui seberapa
𝐉𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐏𝐞𝐥𝐚𝐧𝐠𝐠𝐚𝐧 𝐋𝐚𝐦𝐚
CR = = x 100% besar rata-rata keuntungan bersih yang
𝐉𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐏𝐞𝐥𝐚𝐧𝐠𝐠𝐚𝐧
Semakin rendah nilai persentase dari dihasilkan setiap karyawan dalam suatu
retensi pelanggan menunjukkan bahwa semakin periode. Ukuran tersebut dapat diketahui
besar kemampuan perusahaan dalam dengan pembagian antara laba bersih setelah
mempertahankan pelanggan lamanya. pajak yang diterima perusahaan dengan jumlah
2) Customer Acquisition karyawan di akhir tahun.
Akuisisi pelanggan menggambarkan 4) Jumlah Pelatihan yang Dilakukan
kemampuan perusahaan dalam mendapatkan Kompetensi dari karyawan perusahaan
pelanggan baru. Rumus untuk mencari akuisisi dapat diukur dari pelatihan yang dilakukan.
pelanggan adalah sebagai berikut : Kinerja dapat diukur dari sistem pelatihan
𝐉𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐏𝐞𝐥𝐚𝐧𝐠𝐠𝐚𝐧 𝐁𝐚𝐫𝐮 hingga seberapa sering pelatihan dilakukan.
CA = x 100%
𝐉𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐏𝐞𝐥𝐚𝐧𝐠𝐠𝐚𝐧
Semakin tinggi persentase nilai akuisisi Hasil & Pembahasan
menggambarkan bahwa semakin tinggi pula Analisis SWOT
kemampuan perusahaan dalam mendapatkan Pengukuran strategi perusahaan
pelanggan baru. membutuhkan faktor internal dan faktor
3) Kepuasan pelanggan eksternal perusahaan untuk memudahkan
Pengukuran ini untuk menilai tingkat proses pengukurannya. Faktor internal dan
kepuasan konsumen atas kriteria value eksternal ini didapatkan dari wawancara dengan
proposition yang akan memberikan umpan balik manajer perusahaan. Matriks analisis SWOT PT.
terhadap seberapa baiknya perusahaan dalam XYZ dapat dilihat pada Tabel 1.
menjalankan bisnisnya (Usman & Laksono, Berdasarkan hasil analisis SWOT, sasaran
2014). strategi dengan kerangka empat perspektif
c) Internal Business Process Perspective Balanced Scorecard dapat dilihat pada Tabel 2.
Pengukuran yang dilakukan untuk
perspektif proses bisnis internal adalah: Peta Strategi
1) On Time Delevery (OTD) Sasaran strategi di jabarkan dalam peta
On Time Delevery digunakan untuk strategi. Peta strategi PT. XYZ dapat dilihat pada
mengukur pencapaian penyelesaian dari Gambar 2 dan Gambar 3.
Irmawan, D., et al. / Analisis Pengukuran Kinerja Dengan Metode Balance Scorecard Di PT. XYZ Probolinggo / JISE Vol. 1, No. 1, Juni 2022 pp. 33-41

Tabel 1. Matriks Analisis SWOT


Strenghts (Kekuatan) Weakness (Kelemahan)
INTERNAL 1. Perusahaan yang sudah lama 1. Produk tidak terdistribusi
berdiri dengan baik
2. Produk sudah dikenal lama 2. Distriibusi produk
3. Karyawan yang loyal unggulan hanya fokus di
4. Bahan baku dari kebun sendiri chanel modern
5. Mempunyai varian produk yang 3. Minimnya consumer promo
banyak terkait budget
4. Mengandalkan distributor
tunggal
5. Sulit menerima perubahan
EKSTERNAL
6. Harga belum kompetitif
Oppurtunity (Peluang) Strategi S – O Strategi W – O
1. Pesaing hanya sedikit 1. Menambah distributor baru 1. Meningkatkan kegiatan
2. Masyarakat mulai untuk meningkatkan penjualan Promosi yang lebih intensif
menyadari pola hidup 2. Melakukan 2. Membuka pasar baru tidak
sehat pendekatan/sosialisasi ke hanya pada modern market
3. Lahan yang luas masyarakat untuk
sehingga menunjang memperkenalkan varian produk
ketersediaan bahan yang dimiliki
baku
4. Distributor yang belum
merata
Threat (Ancaman) Strategi S - T Strategi W – T
1. Konsumen memilih 1. Meningkatkan hasil produksi 1. Peningkatan sistem
kompetitor 2. Menambah varian produk baru pendistribusian produk
2. Kompetitor bergerak 3. Melakukan promosi lebih 2. Meningkatkan
untuk terus intensif kesejahteraan SDM agar
mengembangkan produk semakin produktif
baru 3. Meningkatkan kepuasan
3. Persaingan harga pelanggan untuk menjaga
4. Mesin yang belum retensi pelanggan
menunjang percepatan 4. Melakukan pelatihan SDM
produksi. 5. Meningkatkan kinerja
karyawan

Tabel 2. Sasaran Strategi PT. XYZ


Perspektif Sasaran Strategi
Keuangan • Peningkatan profit
• Pengendalian asset dan biaya produksi
Pelanggan • Meningkatkan jumlah pelanggan
• Peningkatan kepercayaan pelanggan
• Peningkatan kepuasan pelanggan
Bisnis Internal • Pencapaian ketepatan pemenuhan order
• Terciptanya produk yang lebih
Pertumbuhan dan Pembelajaran • Meningkatkan kepuasan karyawan
• Meningkatkan kinerja karyawan
• Meningkatkan kompetensi Sumber Daya Manusia
Irmawan, D., et al. / Analisis Pengukuran Kinerja Dengan Metode Balance Scorecard Di PT. XYZ Probolinggo / JISE Vol. 1, No. 1, Juni 2022 pp. 33-41

Gambar 2. Peta Strategi PT. XYZ Gambar 3. Peta Strategi PT. XYZ

KEY PERFORMANCE yang digunakan pada PT XYZ yaitu sebagai


Berdasarkan peta strategi pada gambar 2 berikut.
dan gambar 3, Key Performance Indikator (KPI)

Tabel 3. Key Performance Indikator


Perspektif Strategi Obyektif Key Performance Indikator (KPI)
Keuangan Peningkatan Profit 1 ROE
2 NPM
Pengendalian asset & biaya 3 ROI
produksi 4 TATO
Pelanggan Meningkatkan jumlah pelanggan 5 Rasio acquisi pelanggan
Peningkatan kepercayaan 6 Rasio referensi pelanggan
pelanggan
Peningkatan kepuasan pelanggan 7 Tingkat kepuasan pelanggan
Bisnis Internal Pencapaian ketepatan pemenuhan 8 On Time Delivery
order
Terciptanya produk yang lebih 9 Penambahan produk baru per
inovatif tahun
Pertumbuhan & Meningkatkan kepuasan 10 Tingkat kepuasan karyawan
Pembelajaran karyawan 11 Retensi karyawan
Meningkatkan kinerja karyawan 12 Produktivitas karyawan
Meningkatkan kompetensi SDM 13 Jumlah pelatihan per tahun

Pengukuran Kinerja Tolok Ukur Perspektif rasio tingkat profitabilitas perusahaan masih
Balanced Scorecard belum baik.
Berdasarkan pengukuran kinerja dengan c) ROI
perspektif BSC, berikut ini analisa dari Hasil uji rasio ROI yang dlakukan
rekapitulasi pencapaian sasaran strategik menunjukan penurunan rasio dari 2,5% ke 1,2%..
perspektif BSC. Artinya, rasio antara keuntungan bersih yang
1) Perspektif Keuangan dibagi dengan total aset yang dimiliki
a) ROE perusahaan masih sangat kecil.
Hasil uji rasio ROE yang dilakukan d) TATO
menunjukan penurunan rasio dari 10,63% ke Hasil uji TATO yang dilakukan tercapai
1,76%. Hal ini menunujukkan bahwa tingkat menunjukan penurunan rasio dari 61,91% ke
besarnya pengembalian modal yang dikeluarkan 24,71%. Artinya, rasio tersebut menunjukan
oleh pemilik usaha sangat jelek karena jauh bahwa tingkat efisiensi penggunaan keseluruhan
dibawah target yang telah ditentukan. aktiva perusahaan dalam menghasilkan volume
b) NPM penjualan tertentu kurang baik.
Hasil uji rasio Net Profit Margin dilakukan 2) Perspektif Pelanggan
menunjukan peningkatan rasio dari 3,97% ke a) Retensi Pelanggan
4,69%, tapi masih dibawah target 20%. Artinya, Hasil uji retensi pelanggan yang dilakukan
menunjukan kenaikkan dari 69% ke 82,6%.
Irmawan, D., et al. / Analisis Pengukuran Kinerja Dengan Metode Balance Scorecard Di PT. XYZ Probolinggo / JISE Vol. 1, No. 1, Juni 2022 pp. 33-41

Artinya, hasil uji tersebut menunjukan bahwa 4) Pertumbuhan & Pembelajaran


manajemen sudah melakukan pendekatan yang a) Tingkat Kepuasan Karyawan
baik terhadap pelanggannya. Hasil uji perhitungan kepuasan karyawan
b) Customer Acquisition yang dilakukan tercapai 69,8% sementara target
Hasil uji akuisisi pelanggan yang dilakukan yang ditetapkan 80%. Artinya, manajemen harus
menunjukan penurunan dari 30,2% ke 17,3%. lebih perhatian lagi akan kebutuhan karyawan
Artinya, hasil menunjukan bahwa kinerja guna meningkatkan produktivitas & efektivitas
manajemen mengalami penurunan dalam kerja karyawan.
mencari pelanggan baru. b) Retensi Karyawan
c) Kepuasan Pelanggan Hasil uji tingkat retensi karyawan yang
Hasil survey tingkat kepuasan pelanggan dilakukan menunjukan kenaikan dari 3,5%
yang dilakukan perusahaan kepada menjadi 10,68%. Artinya, angka tersebut
pelanggannya menunjukan penurunan dari 84% menunjukan bahwa angka retensi karyawan
ke 82%. Artinya didalam memuaskan tinggi dan itu buruk untuk peningkatan kinerja
pelanggannya perusahaan harus lebih perhatian perusahaan.
lagi terutama dalam hal ketepatan waktu c) Produktivitas Karyawan
pengiriman pesanan. Hasil uji perhitungan penambahan produk
3) Perspektif Bisnis Internal baru pertahun yang dilakukan menunjukan
a) On Time delevery peningkatan dari Rp.13.095.921 ke
Hasil uji on time delevery yang dilakukan Rp.13.374.977. Sebenarnya kenaikan ini di
menunjukan penurunan dari 89% ke 86,8%. pengaruhi oleh kenaikan UMK. Artinya, tingkat
Artinya, hasil menunjukan bahwa kinerja produktivitas karyawan bisa dinyatakan baik.
manajemen mengalami penurunan dalam d) Jumlah Pelatihan per Tahun
pemenuhan pesanan. Dari ketercapaian realisasi pelatihan setiap
b) Penambahan Produk Baru per Tahun tahunnya terbukti bahwa perusahaan komit
Hasil uji perhitungan penambahan produk dalam upaya meningkatkan kompetensi
baru pertahun yang dilakukan menunjukan karyawan.
penurunan dari 32% ke 9%. Artinya, hasil Berikut merupakan hasil pengukuran
menunjukan bahwa kinerja manajemen kinerja berdasarkan perspektif Balance
mengalami penurunan dalam rangka Scorecard.
meningkatkan penjualan.

Tabel 4. Pengukuran Keseluruhan Perspektif Balance Scorecard


Perspektif Strategi Obyektif Key Bobot Target Realisasi Pencapai- Skor
Performance (2017- an Target
Indikator 2018)
(KPI)
1 2 3 4 5 6 7 8
Keuangan 57% Peningkatan Profit ROE 14,8 10% 6,19% 61,90% 9,16
NPM 31,9 20% 4,33% 21,65% 6,9
Pengendalian asset ROI 6,8 5% 1,85% 37% 2,52
& Biaya produksi TATO 3,5 50% 43,41% 86,82% 3,04

Jumlah 51,84% 21,62


Pelanggan 24% Meningkatkan Retensi 2,6 80% 75,80% 94,75 2,5
jumlah pelanggan Pelanggan
Peningkatan Akuisi 6,2 20% 23,75% 118,75 7,36
kepercayaan Pelanggan
pelanggan
Peningkatan Kepuasan 15,1 85% 63% 74,11 11,2
kepuasan Pelanggan
pelanggan
Jumlah 95,69% 21,06
Bisnis Internal Pencapaian On Time 10,8 98% 83% 84,69% 9,14
13% Ketepatan Delevery
pemenuhan Order
Terciptanya produk Penambahan 2,2 10% 17% 170% 3,74
yang lebih inovatif Produk Baru
per tahun
Jumlah 127,35% 12,88
Pertumbuhan & Meningkatkan Tingkat 3,9 80% 69,80% 87,25% 3,4
Pembelajaran 6% kepuasan kepuasan
karyawan karyawan
Irmawan, D., et al. / Analisis Pengukuran Kinerja Dengan Metode Balance Scorecard Di PT. XYZ Probolinggo / JISE Vol. 1, No. 1, Juni 2022 pp. 33-41

Perspektif Strategi Obyektif Key Bobot Target Realisasi Pencapai- Skor


Performance (2017- an Target
Indikator 2018)
(KPI)
Retensi 0,3 5% 7,09% 141,80% 0,42
Karyawan
Meningkatkan Produktivitas 1,2 Rp.13.0 Rp. 101,80% 1,22
kinerja karyawan karyawan 00.000 13.235.44
9
Meningkatkan Jumlah 0,7 100% 100% 100% 0,7
kompetensi SDM pelatihan per
tahun
Jumlah 107,71% 5,74
Jumlah 100 93,18% 61,3

Kesimpulan perusahaan agar dilakukan peninjauan kembali dan


Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan perbaikan pada manejemen perusahaan
dianalisis pada bab sebelumnya, maka peneliti sehingga, kinerja perusahaan dapat mencapai hasil
bisa menyimpulkan bahwa secara keseluruhan maksimal.
kinerja PT. XYZ Probolinggo adalah baik, karena
dari keempat perspektif yang ada pada Balanced DAFTAR PUSTAKA
Scorecard sudah menunjukkan hasil yang cukup Efendi,R., dan Hanoum,S., (2011). Pengukuran
baik. PerformansiCorporate,shared Service
(Deprtment of Information Technology)
Kinerja PT. XYZ ditinjau dari perspektif
PT,Pertama (Persero) Dengan Menggunakan
keuangan memberikan hasil yang kurang Kerangka IT Scorecard (Studi Kasus: IT
memuaskan. Hal ini berdasarkan perhitungan Marketing And Trading Surabaya.ITS Digital
kuantitatif, bahwa dari 4 indikator yang ada, 3 Repository. Institut Teknology Sepuluh
mengalami penurunan & satu mengalami November ,Surabaya.
peningkatan tetapi masih dibawah target yang Firdaus Maulan Adi.2017. Analisis pengukuran
ditetapkan. kinerja perusahaan dengan pendekatan
Kinerja PT. XYZ ditinjau dari perspektif Balance Scorecard pada perusahaan penerbit
pelanggan memberikan hasil yang baik. PT. XYZ buku depublish.Diakses 10 Oktober 2019.
Firdanis Setyaning Handika,Nasie Widya
masih mampu dalam memberikan kepuasan
Setyanto, Remba Yanuar Efranto ,2015.
kepada pelanggan, mempertahankan pelanggan Penggunaan Metode Balance Scorecard
& juga masih mampu dalam menambah jumlah sebagai upaya meningkatkan kinerja
pelanggan walaupun mengalami penurunan perusahaan berbasis Analytical hierarchy
secara perhitungan di tahun 2018 apabila Process dan Objectives Matrixs di PT.Bank X
dibandingkan tahun 2017. Tbk Malang. Diakses 10 Oktober 2019.
Kinerja PT. XYZ ditinjau dari perspektif Gaspersz.2006. "Total Quality Management"
proses bisnis internal yang terdiri dari on time PT.Gramedia Pustaka Utama
delevery & penambahan produk baru per Gaspersz,Vincent.2007. "Lean Six Sigma For
Manufacturing and service industries"
tahunnya menunjukkan hasil yang baik.
PT.Gramedia Pustaka Utama
Walaupun didalam proses on time delevery Gunawan, Barbara.2000 “Balanced scorecard
mangalami penurunan dari 89% di tahun 2017 suatu Model Pengukuran Kinerja Strategik".
menjadi 86,8% di tahun 2018. Kajian Bisnis No 13 Januari-April
Kinerja PT. XYZ ditinjau dari perspektif Kaplan, R. S. dan Norton, D. P. (1996). Using The
pembelajaran dan pertumbuhan membutuhkan Balanced Scorecard as a Strategic
perbaikan yang harus segera dilakukan oleh ManagementSystem, Harvard Business
pihak management terutama pada tingkat Review, Jan-Feb.
kepuasan karyawan & retensi karyawan. Kara P. I. (2008)."Rancangan Balance
ScorecardSebagai Salah Satu Alternatif
Pengukuran KinerjaDivisi Safety,Scurity, and
Saran Control(SS&C)" PT.Jaya Teknik
Berdasarkan dari penelitian yang telah Indonesia.Tesis. Jakarta : Universitas
dilakukan, maka saran yang dapat saya berikan Indonesia
adalah sebaiknya dilakukan penelitian lebih lanjut Luis,S & P.A.Biromo.2007. "Step By Step In
agar didapatkan hasil yang lebih baik khususnya Cascading Balanced Scorecard To Functional
dibagian perspektif keuangan dan perspektif Scorecards".PT gramedia Pustaka Utama
pembelajaran dan pertumbuhan. Saran bagi
Irmawan, D., et al. / Analisis Pengukuran Kinerja Dengan Metode Balance Scorecard Di PT. XYZ Probolinggo / JISE Vol. 1, No. 1, Juni 2022 pp. 33-41

Nunik Hidiyati. 2014. Pengukuran Kinerja


dengan Metode Balance Scorecard pada Rmah
Sakit PKU Muhammadyah Delanggu Klaten.
Diakses 10 Oktober 2019.
Rangkuti,Freddy.2004 “Analisis Swot Teknik
membedah Kasus Bisnis" PT.Gramedi
Pustaka Utama
Robert S. KaplanDavid P. Norton (January–
February 1992).The Balanced Scorecard—
Measures that Drive Performance
Saaty Thomas.L(1990)."How to make a decision
:The Analytic Hierarchy Process" European
journal of operational research 48 (1990) 9-26
North-Holland
Sony Yuwono, Edy Sukarno, Muhammad
Ichsan.2007 “Petunjuk Praktis Penyusunan
Balance Scorecard Menuju Organisasi yang
Berfokus Pada Strategi”PT.Gramedia Pustaka
Utama
Suci R.M Koessomowidjojo. Balance Scorecard
“Model Pengukuran Kinerja Organisasi
Dengan Empat Perspektif” Swadaya Group
Wayan Aditya Nugroho. 2013. Analisis
Pengukuran kinerja Perusahaan dengan
Metode Balnce Scorecard PT.Wijaya Karya
Jakarta. Diakses 10 Oktober 2019.

Anda mungkin juga menyukai