Anda di halaman 1dari 8

1

HUBUNGAN PEMBERIAN INFORMED CONSENT DENGAN TINGKAT KEPUASAN


PASIEN PRE-OPERASI DI RUANG MAWAR 2
RSUD Dr SOESELO SLAWI
Oleh :
Restu Wicaksono *), Agus Budianto **), Ikawati Setyaningrum **)

Abstrak
Informed consent adalah persetujuan yang diberikan oleh pasien atau keluarganya atas
dasar penjelasan mengenai tindak medis yang akan dilakukan terhadap pasien tersebut. Tingkat
kepuasan pasien salah satunya dapat dipeoleh dari pemberian informasi yang jelas terhadap
tindakan yang akan diberikan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh
pemberian informed consent tindakan terhadap tingkat kepuasan pasien pra operasi di Ruang
Mawar 2 RSUD dr Soeselo Slawi. Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif. Metode yang
digunakan untuk penelitian ini adalah metode survey. Pengambilan data primer dilakukan secara
cross sectional study. Teknik pengambilan sample yang digunakan adalah teknik purposive
sampling dengan jumlah sampel 42 responden. Berdasarkan hasil uji ststistik Chi Square
didapatkan p value sebesar 0.000 (0.000 ≤ 0.005) maka Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya ada
hubungan yang signifikan antara pemberian informed consent tindakan pra operasi terhadap
tingkat kepuasan pasien di Ruang Mawar 2 RSUD dr Soeselo Slawi. Sehubungan dengan hasil
penelitian ini diharapkan tim medis baik perawat atau dokter perlu melakukan peningkatan
dalam pelayanan pasien guna meningkatkan kepuasan pasien atas pelayanan yang diberikan oleh
rumah sakit.

Abstract
Informed consent is the consent given by the patient or his family on the basis of an
explanation of the medical action to be carried out on the patient The level of, patients
satisfaction can be obtained from giving a clear information towards the action that will be
given. The objective of the research is to find out the influence of giving action informed consent
toward the level of patients’ satisfaction pre surgery in Room Mawar 2 RSUD dr Soeselo Slawi.
The research is descriptive quantitative. The method that is used for the research is survey
method. The data collection primary was taken by cross sectional study. The sample was taken
by using purposive sampling technique which consists of 42 respondents. Based on the result of
Chi Square statistic test, it shows that p value 0.000 0.005), it means that Ho is rejected and Ha
is accepted. It can be conclude that there is a(0.000 significant influence between giving action
pre surgery informed consent towards the level of patients’ satisfaction in Room Mawar 2 RSUD
dr Soeselo Slawi. In line with the result of the research, hopefully medical practitioners whether
is nurse or doctor need to improve the patients’ treatment to enhance the patients satisfaction
towards the treatment given from the hospital.

*) Mahasiswa Prodi Sarjana Keperawatan dan Ners, Universitas Bhamada Slawi


**) Dosen Universitas Bhamada Slawi

1. PENDAHULUAN
Latar Belakang
Secara global pelayanan kesehatan didunia ini sudah menjelma menjadi industri
2

jasa kesehatan dimana setiap rumah sakit Partisipasi perawat dalam memberikan
bertanggung jawab terhadap penerima jasa asuhan keperawatan yang berkualitas bagi
pelayanan kesehatan. Keberadaan dan mutu pasien, akan mendukung keberhasilan dalam
pelayanan yang diberikan ditentukan oleh pembangunan kesehatan karena keberadaan
nilai-nilai dan harapan dari penerima jasa perawat yang bertugas selama 24 jam
pelayanan. Semua pemberi pelayanan dalam memberikan pelayanan asuhan
ditekankan untuk menurunkan biaya keperawatan kepada pasien, dan jumlah
pelayanan namun mutu pelayanan dan perawat yang mendominasi tenaga
kepuasan pasien sebagai konsumen masih kesehatan di rumah sakit yaitu berkisar 40–
tetap menjadi tolak ukur utama 60%, sehingga perawat dituntut untuk
keberhasilan pelayanan kesehatan yang mampu memberikan pelayanan kesehatan
diberikan. (Nurrachmah, 2018). yang bermutu.
Tuntutan masyarakat untuk memperoleh Informed consent (persetujuan tindakan)
pelayanan kesehatan yang bermutu semakin merupakan sebagai persetujuan ijin dari
berkembang sejalan dengan semakin seorang (pasien) atau keluarganya yang
meningkatnya tingkat pendidikan dan diberikan secara bebas, rasional, dan sadar
pendapatan masyarakat sehingga rumah tanpa paksaan, tentang tindakan yang akan
sakit sebagai pemberi pelayanan kesehatan dilakukan terhadapnya sesudah
tidak boleh dipandang sebagai suatu entitas mendapatkan informasi atau penjelasan
yang terpisah dan berdiri sendiri dalam yang cukup tentang tindakan yang akan
sistem kesehatan. Demi terwujudnya dilakukan terhadap pasien tersebut
tuntutan masyarakat akan pelayanan (Nursalam, 2016).
kesehatan, maka diperlukan peningkatan Salah satu aspek pelayanan tindakan
kualitas atau mutu pelayanan kesehatan prosedural yang sering dilakukan dan
yang lebih berorientasi pada kepuasan dirasakan perlu adanya informed consent
pasien, artinya rumah sakit berusaha untuk kepada pasien serta keluarga adalah
memberikan pelayanan yang terbaik dan tindakan operasi. Bila diperhatikan kasus
mengevaluasinya berdasarkan pandangan gugatan malpraktik yang mencuat ke
pasien (Munfakhiroh, 2017). permukaan, hampir sebagian besar
Tingkat kepuasan pasien terhadap ketidakjelasan disebabkan oleh kurangnya
pelayanan merupakan faktor yang penting komunikasi antar tenaga kesehatan dan
dalam mengembangkan suatu sistem pasien ditambah masih rendahnya
pelayanan kesehatan yang tanggap terhadap pengetahuan pasien terhadap pelaksanaan
kebutuhan pasien, meminimalkan biaya dan operasi.
waktu serta memaksimalkan dampak Berdasarkan studi pendahuluan yang
pelayanan terhadap populasi dan sasaran. dilakukan di Ruang Mawar 2 Rumah Sakit
Asmuji (2015), mengemukakan 90% dari RSUD Dr. Soeselo Slawi didapatkan data
pelayanan kesehatan di rumah sakit adalah jumlah pasien yang akan menjalani operasi
layanan keperawatan, oleh karena itu rumah sebanyak 90 pasien dari poli pada bulan
sakit harus memiliki perawat dengan kinerja februari-maret 2022. 90 pasien tersebut
baik yang akan mendukung kinerja rumah menandatangani informed consent di ruang
sakit dalam mencapai kepuasan pasien. poli RSUD Dr Soeselo, dimana dokter
Perawat merupakan salah satu tenaga menjelaskan isi tentang informed consent.
kesehatan yang memegang peranan penting Banyak pasien mengeluhkan penjelasan
dalam memberikan pelayanan kesehatan di dokter terlalu cepat dan banyak bahasa yang
rumah sakit yang dapat memuaskan pasien. kurang mudah di pahami. Terkadang dokter
3

mendelegasikan kepada perawat untuk Dokter berkewajiban melakukan rujukan


menjelaskan informed consent pada pasien. bila, ia menyadari kekurangan atas
Kemudian saat masuk ke ruang mawar 2, kemampuan dalam pengetahuannya dalam
perawat menjelsakan ulang serta menyakan melaksanakan terapi pada klien tertentu.
kembali penjelasan informed concent yang Pengadilan menyatakan bahwa dokter harus
belum di pahami pasien. Dari 90 pasien pre merujuk saat ia merasa tidak mampu
operasi dari poli, 4 orang pasien mengatakan melaksanakan terapi karena keterbatasan
pemberian informed concent sebelum kemampuannya dan mengetahui ada dokter
operasi oleh dokter yang meliputi diagnosa, lain yang lebih baik dalam menangani klien
tindakan kedokteran, indikasi tindakan, tata tersebut.
cara operasi, persiapan operasi, 5) Prognosis
kemungkinan komplikasi, dan besaran biaya Klien berhak mengetahui semua prognosis,
belum diberikan dengan jelas sehingga komplikasi, sekuel, ketidaknyama-nan,
pasien menyatakan tidak puas dengan biaya, kesulitan dan reisko dari setiap
informasi yang telah disampaikan. pilihan termasuk tidak mendapat pengobatan
2. TINJAUAN PUSTAKA atau tidak mendapat tindakan apapun. Klien
Informed Consent berhak juga mengetahui harapan dari
Informed Consent adalah persetujuan tindakan dan kejadian yang ia akan alami.
pasien untuk dilakukan perawatan atau Semua ini berdasarkan atas kejadian
pengobatan oleh dokter setelah pasien beralasan yang dapat diduga oleh dokter.
tersebut diberikan penjelasan yang cukup Kejadian yang jarang atau tidak biasa bukan
oleh dokter mengenai berbagai hal, seperti merupakan bagian dari informed consent.
diagnosis dan terapi. Tingkat Kepuasan Pasien
Hal-hal yang perlu diberikan dalam Tingkat kepuasan adalah perasaan
Informed Consent : senang atau kecewa seseorang yang muncul
1) Hasil Pemeriksaan setelah membandingkan antara
Klien memiliki hak untuk mengetahui hasil persepsi/kesannya terhadap kinerja (atau
pemeriksaan yang telah dilakukan. Apabila hasil) suatu produk dan harapan-harapannya.
informasi sudah diberikan, keputusan Sukar untuk mengukur tingkat kepuasan
selanjutnya berada ditangan klien. pasien, karena menyangkut perilaku yang
2) Risiko sifatnya sangat subyektif. Kepuasan
Risiko yang mungkin terjadi dalam terapi seseorang terhadap suatu obyek bervariasi
harus diungkapkan disertai upaya antisipasi mulai dari tingkat sangat puas, puas, cukup
dokter terhadap risiko tersebut. Apabila puas, kurang puas, sangat tidak puas. Pasien
dokter mengetahui bahwa tindakan merupakan individu terpenting di rumah
pengobatannya berisiko dan terdapat sakit. Dia sebagai konsumen dan sekaligus
alternatif pengobatan lain yang lebih aman, produk rumah sakit. Sebagai pasien yang
ia harus memberitahukannya kepada klien. mempercayakan penyembuhan melalui
3) Alternatif rumah sakit tersebut. Harapan mereka dan
Dokter harus mengungkapkan beberapa pelayanan suatu rumah sakit dalam proses
alternatif dalam proses diagnosis dan terapi. pengobatan akan menimbulkan suatu
Dokter harus juga menjelaskan prosedur kepuasan yang diharapkan dapat
manfaat, kerugian, dan bahaya yang mempercepat proses penyembuhan
ditimbulkan dari beberapa pilihan tersebut. (Awinda. 2014).
4) Rujukan atau konsultasi Faktor-faktor Mempengaruhi Kepusan
Pasien, diantaranya yaitu: Reliability
4

(keandalan), kemampuan untuk Populasi


memberikan pelayanan seperti yang Populasi dalam penelitian ini adalah
dijanjikan dan akurat. Responsiveness pasien pre operasi terprogram di ruang
(Daya Tanggap), kemauan untuk menolong mawar 2 RSUD dr. Soeselo Slawi pada
pelanggan dan menyediakan pelayanan yang tanggal 20-30 Juni 2022 dengan jumlah 72
cepat. Assurance (Jaminan), kemampuan pasien pre opreasi.
pengetahuan dan sopan santun pegawai Sampel
untuk menananmkan rasa percaya dan Pengambilan sample dalam penelitian ini.
keyakinan kepada pelanggannya. Tangible menggunakan tehnik pengambilan non
(Bukti Langsung), penampakan dari fisik, probality sampling purposive sampling
peralatan, pegawai dan barang-barang dengan menggunakan kriteria inklusi dan
komunikasi. Empathy (Empati), adalah eksklusi diperoleh sebanyak 42 responden.
sebuah keadaan mental dimana seseorang Tempat dan Waktu Penelitian
merasakan pikiran, perasaan, atau keadaan Penelitian ini akan dilakukan pada
yang sama dengan yang lain. Rasa empati tanggal 1-5 Agustus tahun 2022 di Ruang
tersebut dapat timbul sebagai kemampuan Mawar 2 RSUD dr. Soeselo Kabupaten
untuk menyadarkan diri ketika berhadapan Tegal.
dengan perasaan sesama, kemudian Definisi Operasional
bertindak untuk menolongnya. 1. Pemberian Informed Consent
Hipotesis Penjelasan ulang perawat tentang
diagnosa medis, tindakan kedokteran,
Hipotesis dalam penelitian ini dapat indikasi tindakan, tata cara, biaya,
dirumuskan, Ha : Ada pengaruh pemberian kemungkinan komplikasi yang diberikan
Informed consent sebelum tindakan operasi kepada pasien sebelum dilakukan operasi
dengan tingkat kepuasan pasien di Ruang setelah mendapat delegasi dari dokter.
Rawat Inap RSUD Dr Soesilo Slawi tahun Hasil ukur : 1) Baik jika responden dapat
2022. mengulang penjelasan 8-10 pernyataan
3. METODE PENELITIAN 2) Cukup jika responden dapat
Jenis dan Rancangan Penelitian mengulang penjelasan 5-7 pernyataan
Jenis penelitian yang digunakan adalah 3) Kurang jika responden hanya dapat
metode penelitian kuantitatif yaitu penelitian mengulang penjelasan < 4 pernyataan.
ini akan menyajikan hasil pengukuran dari 2. Tingkat Kepuasan Pasien
variabel independen dan variabel dependen. Merupakan persepsi pelanggan / pasien
Sedangkan rancangan penelitian yang bahwa harapan- nya telah terpenuhi atau
digunakan dalam penelitian yaitu terlampaui. Kepedulian, perhatian khusus
pendekatan Cross Sectional karena kepada pelanggan dan kesabaran dalam
observasi dan data pengukuran variabel membantu pasien / klien.
bebas dan terikat diukur dalam waktu yang Hasil Ukur : 1)Sangat puas jika skore >45
bersamaan dan hanya sesaat. 2) Puas jika skore 30 – 45. 3) Tidak Puas
Alat Penelitian dan Cara Pengumpulan jika skore <30. 4) Sangat tidak Puas jika
Data. skore <15.
Alat ukur yang digunakan untuk 4. HASIL PENELITIAN DAN
mengumpulkan data responden adalah PEMBAHASAN
kuesioner. Cara pengumpulan data yang Tabel 4.1.1 Pemberian Informed
telah dilakukan peneliti untuk memperoleh Consent Tindakan Pra Operasi RSUD
data dari responden dengan dua tahap yaitu dr. Soeselo Slawi
persiapan dan pelaksanaan.
5

Prosentase Ha diterima. Artinya ada hubungan yang


Variabel Frekuensi
(%) signifikan antara pemberian informed
Baik 22 52,4% consent tindakan pra operasi terhadap
tingkat kepuasan pasien di Ruang Ruang
Cukup 20 47,6% Mawar 2 RSUD Dr. Soeselo Slawi.
Kurang 0 0% Pembahasan
1. Pemberian Informed consent Tindakan
Total 42 100%
Pra Operasi
Berdasarkan tabel 4.1.1 pemberian informed Menurut (Suprapti, 2018) informed
consent tindakan pra operasi menunjukan 22 consent adalah persetujuan yang diberikan
lembar informed consent terisi secara baik oleh pasien atau walinya yang berhak
(52,4%). kepada dokter untuk melakukan suatu
Tabel 4.1.2 Tingkat Kepuasan Pasien tindakan medis terhadap pasien sesudah
Pre Operasi di Ruang Mawar 2 RSUD Dr pasien atau wali itu memperoleh informasi
Soeselo Slawi Kabupaten Tegal lengkap dan memahami tindakan itu. Hasil
Presentase penelitian yang telah dilakukan tentang
Variabel Frekuensi
(%) pemberian informed consent tindakan pra
Kepuasan operasi di Ruang Mawar 2 RSUD Dr.
22 52,4%
Tinggi Soeselo Slawi, paling banyak terlihat 22
Kepuasan lembar informed consent terisi secara baik
20 47,6%
Sedang (47,6%). Hal ini didukung oleh penelitian
Kepuasan yang dilakukan oleh (Nusantara, 2017)
0 0%
Rendah RSUD Balung Kabupaten Jember bahwa
Total 42 100% sebagian besar responden pasien pra operasi
di jelaskan dan mengisi informed consent
Berdasarkan tabel 4.1.2 tingkat kepuasan secara baik (57,89%).
pasien di Ruang Mawar 2 Rumah Sakit Dr 2. Tingkat Kepuasan Pasien di Ruang
Soeselo Slawi Kabupaten Tegal menunjukan Mawar 2 RSUD Dr Soeselo Slawi
22 responden merasakan kepuasan tinggi Menurut Prasetijo (2015) mengemukakan
(52,4%). bahwa tingkat kepuasan adalah perasaan
Tabel 4.1.3 Hubungan Pemberian senang atau kecewa seseorang yang muncul
Informed Consent Tindakan Pra Operasi setelah membandingkan antara persepsi/
Terhadap Tingkat Kepuasan Pasien kesannya terhadap kinerja (atau hasil) suatu
Mawar 2 RSUD Dr Soeselo Slawi. produk dan harapan-harapannya.
Berdasarkan tabel tingkat kepuasan pasien
di Ruang Mawar 2 RSUD Dr Soeselo Slawi
terlihat 20 responden merasakan kepuasan
sedang (47,6%), dan 22 responden
merasakan kepuasan tinggi (52,4%). Hal ini
didukung oleh penelitian yang dilakukan
(Anjaryani, 2016) di RSUD Salatiga dengan
hasil penelitian menyebutkan bahwa 53,3%
responden merasa puas terhadap pelayanan
dalam pemenuhan kebutuhan pasien selama
Dari hasil analisis didapat p value sebesar masa perawatan karena pelayanan yang
0.000 (0.000 ≤ 0.005) maka Ho ditolak dan diberikan perawat telah dapat memenuhi
6

kebutuhan pasien terhadap pelayanan prima tindakan pra operasi terhadap tingkat
dan berkualitas baik. kepuasan pasien di Ruang Mawar 2
3. Hubungan Pemberian Informed Rumah Sakit Dr. Soeselo Slawi dengan
Consent Terhadap Tingkat Kepuasan p value sebesar 0.000 (0.000 ≤ 0.005).
Pasien Pre Operasi Di Ruang Rawat Saran
mawar 2 RSUD Dr Soeselo Slawi 1) Saran Aplikatif
Penelitian ini mendapatkan hasil ada Perawat harus lebih menggali dan
hubungan antara pemberian informed mengasah kemapuannya dalam
consent terhadap tingkat kepuasan pasien pengisian lembar informed consent guna
pre operasi di Ruang Mawar 2 RSUD Dr melindunginya dari hukum pidana atau
Soeselo Slawi, dimana empati perawat dapat perdata di kemudian hari apabila terjadi
dilihat diantaranya perawat hal yang tidak diinginkan.
mendengarkan keluhan pasien, 2) Saran Keilmuan
memberikan komentar terhadap apa yang Hasil penelitian ini sebagai bahan
dirasakan pasien, memberikan informasi referensi dan informasi bagi Universitas
yang jelas kepada pasien tentang Bhamada Slawi dalam membekali
penyakitnya dan prosedur yang akan mahasiswa agar mampu memahami
dijalankannya dengan kata-kata yang mudah pentingnya informed consent yang dapat
dimengerti pasien, berbicara secara lembut memhubungani tingkat kepuasan.
dan sopan pada pasien, memelihara kontak 3) Saran Metedologi
mata, melayani dengan penuh kesabaran,
menghargai dan menghormati segala Penelitian ini dapat dijadikan sebagai
keputusan pasien serat menjaga privacy referensi untuk penelitian selanjutnya.
pasien.
Hasil penelitian ini selaras dengan DAFTAR PUSTAKA
penelitian yang dilakukan Matris Trivel pada Adami Chazawi. (2016). Malpraktek
tahun 2013, bahwa apabila perawat mampu Kedokteran. Malang : Bayumedia.
memberikan perhatian yang penuh saat Asmuji. (2015). Kebutuhan pelayanan
pasien akan menjalani operasi terutama pada Rumah Sakit. Yogyakarta :
saat pasien akan menandatangani dokumen Deepublish.
persetujuan tindakan operasi atau informed Awinda, C. M. (2014). Dinamika Etika &
consent maka kepuasan pasien akan Hukum Kedokteran Dalam
meningkat. Tantangan Zaman. Jakarta: EGC
Departemen Kesehatan RI. Peraturan
5. SIMPULAN DAN SARAN Menteri Kesehatan Republik Indonesia.
Simpulan Nomor 290/MENKES/PER/III/2008.
1) Pemberian informed consent di Ruang (2008). Diakses dari
Mawar 2 RSUD dr. Soeselo Slawi, http://www.hukor.depkes.go.id/
diketahui 22 lembar informed consent diunduh tanggal 11 Apri 2022 pukul
tersampaikan secara baik (52,4%) 16.12 WIB.
2) Kepuasan pasien di Ruang Mawar 2 Dharma, K. (2017). Metedologi Penelitian
Rumah Sakit Dr Soeselo Slawi, Keperawatan. Jakarta : CV Trans
diketahui 22 responden merasakan Info Media
kepuasan tinggi (52,4%) Farelya, G., Nurrobikha. (2019). Etikolega
3) Terdapat hubungan yang signifikan Dalam Pelayanan Kebidanan.
antara pemberian informed consent Yogyakarta: Deepublish.
7

Frischilia, B. (2015). Hubungan Pemberian Nurrachmah Arif & Sari, Kumala. (2018).
Informed Consent dengan Tingkat Asuhan Keperawatan Perioperatif
Kecemasan Pasien Preoperasi Konsep, Proses dan Aplikasi.
Kategori Status Fisik I-II Jakarta :Salemba Medika
EmergencyAmerican Society Of Nursalam. (2016). Konsep dan Penerapan
Anesthesiologists (ASA) di Instalasi Metodologi Penelitian Ilmu
Gawat Darurat RSUP Prof. Dr. R. Keperawatan Pedoman Skripsi, Tesis
D. Kandou Manado. Online dan Instrumen Penelitian
http://ejournal.unsrat.ac.is/index.php/ Keperawatan. Jakarta: Salemba
j kp/article/view/9595/9173 Diakses Medika.
pada tanggal 17 April 2022 Prasetijo, R. & Ihalauw, J. (2015). Perilaku
Guwandi, J. (2018). Informed Consent & konsumen. Yogyakarta : Andi Press
Informed Refusel, Edisi 3, Jakarta : Pohan, I. S. (2016). Jaminan Mutu Layanan
Fakultas Kedokteran Universitas Kesehatan. Jakarta: EGC.
Indonesia Purwoastuti, Endang, Th., & Walyani, Siwi,
Hamdi, A. A., Bahrudin, E. (2015). Metode Elisabeth. (2015). Etikolega Dalam
Penelitian Kuantitatif Aplikasi Praktik Kebidnan. Yogyakarta:
Dalam Pendidikan. Yogyakarta: PUSTAKABARUPRESS.
Deepublish. Priharjo, Robert. (2019). Konsep &
Hartono, S. P. (2015). Analisis Data Perspektif Praktik Keperawatan
Kesehatan. Jakarta: FKM-UI. Profesional. Jakarta: EGC.
Imbalo, S. P. (2017). Analisis Data Priyoto. (2015). Komunikasi & Sikap
Kesehatan. Jakarta: FKM-UI. Empati dalam Keperawatan.
Yogyakarta: GRAHA ILMU.
Jaminan. (2016). Hukum Kesehatan
(Pertanggungjawaban Dokter). Rachmat, M. (2015). Buku Ajar
Jakarta : Rineka Cipta. Biostatistika : Aplikasi pada
penelitian kesehatan. Jakarta : ECG
Mahmud. (2016). Membudayakan Etika
Satrianegara, M. (2015). Kepuasan Pasien.
Dalam Praktik Keperawatan. Jakarta:
Jakarta : ECG
Salemba Medika. 201.
Silvia Ayu. (2016). Penelitian Kesehatan
Mamik. (2014). Metode Penelitian
Jawa Tengah.
Kesehatan. https://books.google.co.id/.
https://booksjanteng.google.co.id/.
diakses tanggal 21 april 2022
diakses tanggal 21 april 2022
Manuaba, Gde, I. B., Manuaba,
Soelistyawatie, T. (2011). “ Penerapan
Chandranita, I. A., Manuaba, Fajar,
Hukum Informed Consent Terhadap
I. B. G. (2016). Pengantar Kuliah
Pelayanan Keluarga Berencana di
Obstetri. Jakarta: EGC.
Rumah Sakit Tugurejo Semarang”.
Mufakhirof, Siti. (2017). Manajemen Mutu
Jurnal Dinamika Kebidanan, vol.1,
Pelayanan Kesehatan Untuk Bidan.
no.1, Januari 2011, Semarang :
Jakarta: Rineka Cipta.
Akademi
Muttaqiin, A. (2016).Informed Consent.
Sugiyono, (2019). Metode Penelitian
Surabaya: Trans Info Media
Kuantitatif Kualitati dan R&D.
Notoatmodjo, s. (2018). Metodologi
Alfabeta
penelitian kesehatan. Jakarta: pt rineka
cipta.
8

Suprapti, S. (2018). Etika Kedokteran


Indonesia, Edisi 2, Jakarta : Yayasan
Bina Pustaka Sarwo Prawirohardjo
Supriyanto, S., &Ernawati. (2016).
Pemasaran Industri Jasa Kesehatan.
Yogyakarta: CV ANDI OFFSET.
Suryawati. (2017). Kualitas Jasa Pelayanan.
Jakarta : ECG
Syafrudin. (2015). Manajemen Mutu
Pelayanan Kesehatan dalam
informed conset yang diberikan.
Yogyakarta : Graha Ilmu.
Yusman, Kharis.,Yuniati,Villa., Mulyono,
Sri., Sulistiyanto,A.D. (2016
) . Etika Keperawatan Untuk SMK
Kesehatan. Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai

  • Materi
    Materi
    Dokumen7 halaman
    Materi
    Monika Firdausi
    Belum ada peringkat
  • GRAFIK
    GRAFIK
    Dokumen13 halaman
    GRAFIK
    Monika Firdausi
    Belum ada peringkat
  • SPT Rujukan
    SPT Rujukan
    Dokumen1 halaman
    SPT Rujukan
    Monika Firdausi
    Belum ada peringkat
  • Inform Consent
    Inform Consent
    Dokumen2 halaman
    Inform Consent
    Monika Firdausi
    Belum ada peringkat
  • Kop Surat
    Kop Surat
    Dokumen56 halaman
    Kop Surat
    Monika Firdausi
    Belum ada peringkat
  • Lambang Laboratorium
    Lambang Laboratorium
    Dokumen19 halaman
    Lambang Laboratorium
    Monika Firdausi
    Belum ada peringkat
  • Syarat Akte & KK
    Syarat Akte & KK
    Dokumen1 halaman
    Syarat Akte & KK
    Monika Firdausi
    Belum ada peringkat