Bab 1
Bab 1
PENDAHULUAN
Bioetanol merupakan bahan bakar alternatif yang diolah dari bahan nabati yang
dapat menurunkan emisi gas CO2 hingga 18% (Bahri & Hartono, 2019). Ada
banyak jenis tanaman yang dapat diolah menjadi bioetanol, beberapa diantaranya
yakni kelapa sawit, eceng gondok dan pisang.
Kelapa sawit adalah salah satu tanaman perkebunan berupa pohon batang yang
lurus dari famili palmae tanaman tropis ini dikenal sebagai penghasil minyak
goreng (Ni’mah dkk., t.t.). Dalam industri kelapa sawit salah satu limbah utama
yang saat ini menyebabkan permasalahan pencemaran udara adalah Tandan Kosong
Kelapa Sawit (TKKS). Tandan kosong kelapa sawit ini merupakan salah satu
limbah padat yang memiliki kandungan lignoselulosa yang masih belum banyak
dimanfaatkan secara optimal. Biasanya TKS ini banyak dimanfaatkan untuk
kompos dan pengeras jalan di perkebunan, Padahal kandungan selulosa yang
terdapat di dalam tandan kosong kelapa sawit membuatnya dapat dimaanfaatkan
menjadi bahan baku bioetanol.
Indonesia yang memiliki iklim tropis menjadi salah satu tempat yang mudah
ditumbuhi tanaman eceng gondok. Ketersediaan eceng gondok sendiri di Indonesia
1
2
dapat dengan mudah diperoleh, salah satu jenis tanaman yang dianggap sebagai
tanaman penganggu penyebab pendangkalan sungai oleh masyarakat. Namun,
meski demikian tanaman satu ini memiliki kandungan 53% lignoselulosa
membuatnya menjadi salah satu tanaman yang dapat diolah menjadi bioetanol
(Djana, 2016). Selain itu, kandungan lignin dimiliki oleh eceng gondok sebesar
7,69% ditambah kandungan selulosa sebesar 65,51% (Firmansyah dkk., 2022).
Tanaman yang memiliki kandungan selulosa cukup melimpah, dimana selulosa
adalah kandungan utama pada tumbuhan yang membentuk rantai selulosa yang
panjang menimbulkan selulosa susah larut dalam air. Serat pada dinding sel diikat
oleh lignin dalam suatu jalinan yang serasi dan tersusun rapat, sehingga jadi
pengeras pada dinding sel tumbuhan (Moeksin et al., 2016). Kandungan lignin yang
ada umumnya menutupi selulosa sehingga diperlukan suatu tindakan untuk
menghilangkan ataupun mengurangi kandungan lignin tersebut.
Dari uraian diatas, penelitian memanfaatkan limbah TKKS, eceng gondok dan
kulit pisang sebagai alternatif bahan baku pembuatan bioetanol yang memang
belum termanfaatkan secara maksimal. Sehingga dari latar belakang tersebut
dilakukan penelitian berjudul “ Pembuatan Bioetanol dari Bahan Tandan Kosong
Kelapa Sawit, Eceng Gondok dan Kulit Pisang dengan Proses Hidrolisis
Enzimatik”.
1.5 Relevansi
Keterkaitan hasil penelitian terhadap bidang keilmuan Teknik Kimia yang
teradapat di dalam proposal tugas akhir ini, yaitu Pembuatan Bioetanol dari Tandan
4
Kosong Sawit, Eceng Gondok dan Kulit Pisang yang berhubungan dengan mata
kuliah Industri Hilir Argo, Teknik Pengolahan Limbah, Kimia Analistik Instrumen,
Satuan Proses dan Kinetika Reaksi.