Anda di halaman 1dari 6

PERJANJIAN KERJA ENUMERATOR

SURVEI KESEHATAN INDONESIA (SKI) TAHUN 2023

NOMOR HK.02.03/H.II/1448/2023 /3429/2017


Pada hari ini, Jumat, tanggal dua puluh delapan bulan Juli, tahun dua
ribu dua puluh tiga telah dilaksanakan Perjanjian Kerja antara:
1. Nama : Pretty Multihartina, Ph.D
dalam hal ini bertindak selaku
Ketua Pelaksana Survei Kesehatan
Indonesia Tahun 2023
NIP : 196309271989012001
Pangkat/Golongan : Pembina Utama Madya/ IV.d
Jabatan : Kepala Pusat Kebijakan Upaya
Kesehatan

Selanjutnya disebut sebagai PIHAK KESATU


2. Nama :
NIK/NIP :
Tempat/tanggal lahir :
Alamat (sesuai KTP) :

Alamat(sesuai surat domisili dari RT) :

Instansi Asal :
Alamat Instansi :

Nomor Telepon seluler :


Selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA

PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA yang jika sendiri-sendiri disebut


PIHAK atau jika bersama-sama disebut PARA PIHAK, menyatakan setuju
dan sepakat untuk mengadakan Perjanjian Kerja Survei Kesehatan
Indonesia (SKI) Tahun 2023 yang selanjutnya disebut Perjanjian, dengan
ketentuan sebagaimana diatur dalam Pasal-Pasal sebagai berikut:

-1-
Pasal 1
Perjanjian ini dibuat dengan tujuan PIHAK KESATU memberikan tugas
pelaksanaan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023 kepada
PIHAK KEDUA, dan PIHAK KEDUA menerima tugas tersebut dengan
penuh tanggung jawab dan menyelesaikan sesuai dengan ketentuan yang
telah diatur oleh PIHAK KESATU.

Pasal 2
(1) PIHAK KESATU memberi tugas kepada PIHAK KEDUA sebagai
Enumerator Kabupaten/Kota pada kegiatan Survei Kesehatan
Indonesia (SKI) Tahun 2023 di Kabupaten/Kota ...............
(2) PIHAK KEDUA bertugas di bawah pengawasan Koordinator
Wilayah......

Pasal 3
Perjanjian ini dilaksanakan sejak tanggal ditandatangani sampai dengan
31 Desember 2023

Pasal 4
(1) Selama jangka waktu Perjanjian, PIHAK KEDUA wajib
melaksanakan tugas dengan uraian sebagai berikut:
a. mengikuti Workshop Enumerator secara penuh;
b. melakukan updating, pengumpulan data dan entri data sesuai
dengan pedoman pengumpulan data Survei Kesehatan Indonesia
(SKI) Tahun 2023;
c. membuat catatan harian kegiatan sebagai laporan kegiatan
pengumpulan data; dan
d. memberikan informasi yang dibutuhkan untuk menyelesaikan
laporan akhir Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023.
(2) Selama jangka waktu Perjanjian, PIHAK KEDUA wajib memenuhi
ketentuan umum sebagai berikut:
a. mematuhi serta menaati seluruh tata tertib dan ketentuan yang
ditetapkan oleh PIHAK KESATU;

-2-
b. menjaga keamanan dari peralatan yang disediakan oleh PIHAK
KESATU selama Workshop dan pengumpulan data serta
mengembalikan peralatan dan instrument tersebut sesuai
dengan ketentuan PIHAK KESATU;
c. melampirkan surat keterangan sehat dari dokter pemerintah;
d. menjaga kerahasiaan data dan/atau informasi hasil Survei
Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023; dan
e. memiliki bukti kepesertaan jaminan kesehatan dari Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan atau asuransi
kesehatan lainnya;

Pasal 5
(1) Selama jangka waktu Perjanjian, PIHAK KEDUA berhak
mendapatkan:
a. uang harian fullboard meeting selama hari penugasan dari PIHAK
KESATU untuk kegiatan Workshop Enumerator, sesuai Satuan
Biaya Masukan (SBM) Tahun Anggaran 2023;
b. uang transport berangkat ke/pulang dari lokasi Workshop
Enumerator sesuai dengan Satuan Biaya Masukan (SBM) Tahun
Anggaran 2023;
c. uang transport lokal berangkat dari tempat kedudukan ke
kabupaten/kota lokasi penugasan pengumpulan data dan
pulang dari kabupaten/kota lokasi penugasan pengumpulan
data ke tempat kedudukan sesuai dengan Satuan Biaya
Masukan (SBM) Tahun Anggaran 2023;
d. uang harian dalam kota lebih dari 8 (delapan) jam selama
pengumpulan data sesuai dengan Satuan Biaya Masukan (SBM)
Tahun Anggaran 2023; dan
e. uang penginapan selama hari penugasan dari PIHAK KESATU
untuk kegiatan pengumpulan data sebesar 15% (lima belas
persen) dari Satuan Biaya Masukan (SBM) Tahun Anggaran
2023;
f. biaya paket data dan komunikasi sebesar Rp. 100.000,- (seratus
ribu rupiah) yang diberikan sebanyak satu kali selama
penugasan pengumpulan data; dan
g. sertifikat sebagai enumerator.
(2) PIHAK KEDUA tidak dapat menuntut untuk diberikan hak-hak lain
selain yang telah diatur dalam Perjanjian ini.

-3-
Pasal 6
Selama jangka waktu Perjanjian, PIHAK KESATU berkewajiban:
a. membayarkan biaya-biaya sebagaimana tercantum dalam Pasal 5
ayat (1), dalam rangka penyelesaian seluruh tugas PIHAK KEDUA
sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam perjanjian kerja ini; dan
b. mengimplementasikan lebih lanjut terkait uraian hak PIHAK KEDUA
sesuai dengan kebijakan pembiayaan dari PIHAK KESATU;

Pasal 7
(1) PIHAK KESATU mengevaluasi kinerja PIHAK KEDUA sesuai dengan
target kinerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 melalui
Penanggung Jawab Teknis Kabupaten/ Kota.
(2) Apabila berdasarkan hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), PIHAK KEDUA terbukti melakukan pelanggaran terhadap
ketentuan dalam Perjanjian ini, akan dikenakan sanksi berupa:
a. peringatan tertulis;
b. pemutusan perjanjian oleh PIHAK KESATU; dan/atau
c. dimasukan ke dalam daftar hitam pada kegiatan survei yang
dilaksanakan Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan
selanjutnya.
(3) Hasil evaluasi PIHAK KESATU sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
bersifat final dan PIHAK KEDUA tidak dapat mengajukan keberatan
dan tidak akan menuntut ganti rugi dalam bentuk apapun.

Pasal 8
(1) Selama jangka waktu Perjanjian, PIHAK KEDUA tidak dapat:
a. mengundurkan diri sebelum berakhirnya jangka waktu
Perjanjian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3; dan
b. memberikan dan/atau memperbanyak data dan/atau informasi
hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023 untuk
kepentingan diri sendiri maupun kepada pihak lain.
(2) Dalam hal PIHAK KEDUA:
a. mengundurkan diri sebelum Perjanjian ini berakhir; dan/atau
b. melakukan pelanggaran disiplin yang mengakibatkan
diberhentikan atau mengundurkan diri sebelum Perjanjian ini
berakhir;
akan dikenakan sanksi berupa dimasukan ke dalam daftar hitam
pada kegiatan survei yang dilaksanakan Badan Kebijakan
Pembangunan Kesehatan selanjutnya.
-4-
Pasal 9
Hal-hal lain yang belum diatur dalam Perjanjian ini akan diatur lebih
lanjut berdasarkan kesepakatan PARA PIHAK dan akan dituangkan
secara tertulis dalam Perjanjian tersendiri yang tidak terpisahkan dari
Perjanjian ini.

Pasal 10
(1) Force majeur (keadaan memaksa) adalah suatu keadaan diluar
kehendak, kemampuan dan kekuasaan masing-masing pihak yang
dapat menghambat atau menghentikan pelaksanaan Perjanjian ini
secara langsung yaitu bencana alam, bencana sosial dan perubahan
peraturan perundang-undangan di bidang ekonomi dan moneter
yang secara langsung berkaitan dengan pelaksanaan Perjanjian ini.
(2) Dalam hal terjadi force majeur (keadaan memaksa) yang
mengakibatkan salah satu pihak atau PARA PIHAK tidak dapat
memenuhi kewajibannya sesuai Perjanjian ini maka segala akibat
akan diselesaikan melalui musyawarah untuk mufakat.
(3) Dalam hal terjadi force majeur (keadaan memaksa) pihak yang
mengalami force majeur (keadaan memaksa) harus memberitahukan
kepada pihak lainnya secara lisan secepatnya dan secara tertulis
disertai bukti yang layak dalam waktu selambat-lambatnya 7 (tujuh)
kali 24 jam.
(4) Apabila dalam waktu 7 (tujuh) kali 24 jam sejak diterimanya
pemberitahuan tersebut tidak ada tanggapan dari pihak yang
menerima pemberitahuan maka adanya force majeur (keadaan
memaksa) tersebut dianggap telah disetujui.

Pasal 11
(1) Setiap perselisihan, pertentangan dan perbedaan yang timbul
sehubungan dengan pelaksanaan Perjanjian ini akan diselesaikan
terlebih dahulu secara musyawarah dan mufakat oleh PARA PIHAK.
(2) Apabila penyelesaian secara musyawarah sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) tidak berhasil mencapai mufakat, PARA PIHAK sepakat
untuk menyerahkan penyelesaian perselisihan tersebut sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan.

-5-
Pasal 12
(1) Perjanjian ini dibuat dan ditandatangani oleh PARA PIHAK dengan
penuh kesadaran tanpa adanya unsur paksaan dari pihak
manapun.
(2) Perjanjian ini dibuat pada hari dan tanggal tersebut di atas dalam
rangkap 2 (dua) asli, bermeterai cukup, mempunyai kekuatan
hukum yang sama dan mengikat PARA PIHAK.
(3) Perjanjian ini mulai berlaku pada tanggal ditandatangani oleh PARA
PIHAK.

PIHAK KEDUA PIHAK KESATU

...................................... PRETTY MULTIHARTINA, Ph.D

-6-

Anda mungkin juga menyukai