Pemicu 3
Pemicu 3
EDENTULUS SEBAGIAN
PEMICU 3
“Aku Ingin Tampil Cantik”
Disusun oleh :
FASILITATOR :
Ariyani, drg., MDSc., Sp.Pros(K)
BAB II
PEMBAHASAN
A.
1.Handojo J. Keadaan kehilangan gigi dan sikap mental pasien dari aspek prostodonsi
(laporan kasus). J Ilmiah Trisakti. Hal. 2.
2. Ody. Sikap mental pasien dan hubungan kondisi kesehatan dengan perawatan. Hal.
1.
3. Gunadi, Haryanto A, dkk (Ed). 1995. Buku Ajar Ilmu Gigi Geligi Tiruan Lepasan
Jilid I. Jakarta : Hipokrates.
2. Bagaimana bentuk komunikasi yang sesuai untuk tipe pasien tersebut di atas.
Dalam dunia psikologi khususnya psikoterapi terdapat sebuah teknik
penyembuhan yang disebut komunikasi terapeutik (therapeutic communication).
Dengan metode ini pasien sebagai komunikan diarahkan begitu rupa sehingga terjadi
pertukaran pesan yang dapat menimbulkan hubungan sosial yang bermanfaat.
Komunikasi terapeutik termasuk komunikasi interpersonal dengan titik tolak saling
memberikan pengertian antar terapis dengan pasien. Manfaat komunikasi terapeutik
adalah untuk mendorong dan m enganjurkan kerja sama antara perawat dan pasien
melalui hubungan di antara keduanya. Komunikasi terapeutik bertujuan membantu
pasien dalam memperjelas dan mengurangi beban perasaan dan pikiran, serta dapat
mengambil tindakan yang efektif untuk pasien.
Dilihat dari sudut pandang ilmu komunikasi, hubungan antara dokter dan
pasien ini termasuk dalam komunikasi interpersonal (antar pribadi), atau dari sudut
pandang komunikasi kesehatan yaitu komunikasi terapeutik. Dengan mempelajari
unsur-unsur yang terkandung dalam proses komunikasi, kita dapat melihat berhasil
atau tidaknya suatu komunikasi. Dokter (komunikator) melakukan tahapan-tahapan
pemeriksaan kepada pasien (komunikan) secara tatap muka (media). Dalam tahapan-
tahapan pemeriksaan tersebut terjadi pertukaran pesan antara dokter dan pasien,
dokter menanyakan pertanyaan terkait penyakit yang diderita kepada pasien untuk
membantu penetapan diagnosa dan tindakan medis yang tepat (pesan). Kemudian
pasien menjawab pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan oleh dokter (umpan balik).
Dalam proses komunikasi diantara dokter dan pasien terjadi pertukaran pendapat,
penyampaian informasi serta perubahan sikap dan perilaku. Dalam proses komunikasi
itu sendiri juga diusahakan terjadinya efektivitas komunikasi.
Sumber :
B.
Sumber :
1. Newman MG, Takei HH, Klokkevold PR, Carranza FA. Newman and carranza’s clinical
periodontology. 13th ed., Philadelphia: Elsevier, 2019: 373, 427–9.
3. Sari R, Sultan F. Perawatan edentulous klas i applegate kennedy dengan gigi tiruan
sebagian lepasan resin akrilik. JIKG (Jurnal Ilmu Kedokteran Gigi) 2021; 4(2): 36.
1. Anindita L, Aris AK, Arcadia SJ. Laporan Kasus: Manifestasi oral penderita
hipertensi berupa gingival enlargement. Stomatognatic (J.K.G Unej) 2020; 17(2): 54.
2. BM FKG UGM. Pengelolaan pasien hipertensi untuk perawatan di bidang kedokteran
gigi. Maj Ked Gi 2008; 15(1):75-80.
1. Tentukan gigi penyangga yang berfungsi sebagai penahan langsung dan jelaskan
alasannya !
Untuk gigi penyangga yang berfungsi sebagai penahan langsung adalah gigi 25, 13 dan 17.
Gigi penyangga yang berfungsi sebagai penahan yaitu sebagai retensi pada gigi tiruan
sebagian lepasan. Penentuan gigi yang digunakan sebagai gigi penyangga juga perlu
memperhatikan beberapa kondisi.1 Beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh gigi penyangga
yaitu :2
-Tidak karies, gigi dan jaringan pendukung gigi tersebut masih baik dan kuat
- Tidak mengganggu estetis
- Memilih akar yang panjang dan letak dalam lengkung rahang baik
- Tilting max 5°
Gigi penyangga 25 : karena dekat dengan daerah edentulous, pada kasus gigi tersebut karies
media, namun masih dapat dilakukan restorasi, karena karies media merupakan karies pada
daerah dentin tetapi belum mengenai pulpa, dan kemungkinan untuk diselamatkan masih
sangat besar sehingga gigi tersebut masih bisa dikatakan sehat.
Gigi penyangga 13 : karena syarat dari gigi penyangga ialah tidak menggangu estetik,
sehingga factor estetik menjadi pertimbangan karena merupakan gigi anterior. Pada kasus,
gigi 13, setelah dilakukan scalling karena telah terbentuk poket relative. Poket relative adalah
poket yang terbentuk karena pembesaran gingivatanpa kerusakan jaringan perio dontal
dibawahnya, maka gigi ini menjadi indikasi untuk menjadi gigi penyangga.
Gigi penyangga 17 : karena merupakan gigi molar, yang mana syarat gigi penyangga ialah
gigi harus kuat, jika dibandingkan dengan gigi 14 gigi 17 lebih kuat. Pada kasus dikatakan
gigi 17 sedikit miring ke mesial sebanyak 5° yang mana hal tersebut masih bisa memenuhi
persyaratan sebagai gigi penyangga jadi dapat dilakukan tilting terlebih dahulu sebelum
dijadikan gigi penyangga. Pada 17 setelah dilakukan scalling karena telah terbentuk poket
relative. Poket relative adalah poket yang terbentuk karena pembesaran gingivatanpa
kerusakan jaringan perio dontal dibawahnya, maka gigi ini menjadi indikasi untuk menjadi
gigi penyangga.
Alasan penentuan gigi penyangga 25, 13, 17 berdasarkan klasifikasi miller, cummer, luas
daerah edentulous dan estetis :3
Fulkrum line : garis yang menghubungkan satu cangkolan dengan cangkolan lainnya.
Berdasarkan klasifikasi cummer, fulkrum line dapat berbentuk diagonal, diametrik, segitiga
dan segiempat. Pada kasus ini berbentuk segitiga sehingga mendukung stabilitas gigi tiruan.
Berdasarkan klasifikasi cummer, fulkrum line dapat berbentuk diagonal, diametrik, segitiga
dan segiempat. Pada skenario di atas, fulkrum line yang digunakan berbentuk segitiga supaya
GTSL yang akan dipasang lebih stabil. Jika hanya gigi 25 dan gigi 17 yang menjadi gigi
penyangga, GTSL akan goyang ke daerah edentulus di bagian anterior (insisivus).
Berdasarkan estetis : Gigi penyangga anterior biasanya dipertimbangkan faktor estetik agar
tidak tampak, tanpa mengabaikan fungsi retensinya.1 Pemilihan gigi penyangga tanpa
menggangu estetis (pada gigi insisivus) lebih diutamakan sehingga sebagai penyangga dapat
dilakukan pada gigi 13.
SUMBER:
Haslinda dkk. Buku Ajar Ilmu Gigi Tiruan Sebagian Lepasan. Medan: USU Press, 2022.
3. Tentukan arah pasang dan arah lepas (kemiringan model) yang terbaik untuk
pasien tersebut!
Arah pasang dan arah lepas GTSL merupakan arah dimana restorasi harus
dimasukkan dan dilepas darigigi penyangga, yang biasanya sejajar dengan tangkai
vertikal surveyor sewaktu model disurvei. Atau arah dimana suatu restorasi harus
dimasukkan dan dibuka dari gigi penyangga.Faktor-faktor pertimbangan dalam
menentukan arah pasang adalah guilding plane, daerah retentif, interference, dan
estetik. Sebelum menentukan arah pasang dan arah lepas pada gigi tiruan sebagian
lepasan yang akan dibuatkan pada pasien, maka dilakukan pencetakan model kerja
terlebih dahulu. Kemudian, cetakan negatif diisi dengan gips stone untuk
mendapatkan cetakan positif dan kemudian di boxing. Selanjutnya, model kerja
diletakkan pada surveyor untuk dilakukan survei model. Surveying model kerja
dilakukan untuk mengetahui pathway of insertion (arah pasang), pathway of
removement (arah lepas), dan area gigi yang undercut. Adapun prosedurnya adalah
sebagai berikut:1
Model dipasangkan pada meja survei
Pertama, analisa model pada posisi zero position dengan menggunakan
analyzying rod
Analyzying rod diletakkan pada permukaan-permukaan proksimal gigi
penyangga yang dianalisa dan dinilai guiding plane, interference, retentive,
dan esthetic. Apabila tidak ditemukan daerah undercut (analizying rod sejajar
proksimal gigi), maka disimpulkan ada guiding plane, tidak ada interference,
dan ada estetik
Kemudian lakukan tilting secara anterior dan posterior. Apabila perlu, lakukan
tilting posterior kiri dan kanan. Pada saat setiap posisi tilting, analisa semua
permukaan-permukaan proksimal gigi penyangga dengan analyzing rod sama
seperti sebelumnya
Sebelum melakukan analisa pada posisi tlting posterior kiri dan kanan,
dilakukan tripoding terlebih dahulu setelah tilting posterior
Setelah itu, bandingkan di antara semua posisi tadi, posisi mana yang lebih
menguntungkan dengan mencari guiding plane yang banyak yang juga akan
memberikan estetik yang lebih baik
Apabila diperlukan, lakukan blocking out pada daerah undercut yang tidak
menguntungkan menggunakan gips plaster, kemudian kelebihan blocking out
dihilangkan menggunakan wax trimmer. Hindari melakukan blocking out pada
gigi anterior.1
Pada kasus ini, pasien mengalami kehilangan gigi rahang atas, yaitu pada gigi-
gigi 27, 26, 11, 12, 15, 16. Selain itu juga ditemukan gigi 13 dan 17 yang miring ke
mesial sebesar 5 derajat. Maka, posisi yang kemungkinan paling menguntungkan bagi
pasien dengan guiding plane terbanyak adalah posisi tilting posterior. Hal ini karena
undercut akibat gigi 13 dan 17 yang miring dapat hilang ketika dilakukan tilting
posterior dan juga adanya kehilangan pada gigi anterior (gigi 11 dan 12), sehingga
tilting anterior sebaiknya dihindari dengan alasan guiding plane yang kurang baik
dan kurang estetik. Oleh karena itu, arah pasang yang dapat dilakukan pada pasien
adalah dengan memasangkan gigi tiruan dari arah anterior terlebih dahulu kemudian
posterior. Sedangkan, arah lepasnya berbalik dengan arah pasang yaitu dari posterior
kemudian anterior.1
Referensi:
1. Sari R, Sultan F. Perawatan edentulous klas I Applegate Kennedy dengan gigi tiruan
sebagian lepasan resin akrilik. JIKG 2021; 4(2): 35-39.