PINOCCHIO

Dahulu kala, ada seorang dalang bernama Geppetto. Dia sangat ingin memiliki anak
laki-laki, namun istrinya meninggal beberapa tahun yang lalu. Suatu hari, dia mendapat ide
untuk membuat wayang agar tidak kesepian lagi. Dia membuat boneka sepanjang hari.

Akhirnya, di pagi hari ia telah menyelesaikan karyanya dan ia menamai boneka itu
Pinokio. Tak lama kemudian, ia merasa kesepian lagi karena Pinokio tidak dapat berjalan
atau berbicara dengan sendirinya. Suatu malam, Geppetto berdoa kepada Tuhan untuk
menjadi anak laki-laki sungguhan. Dia selalu memikirkan hal itu dalam mimpinya.

Keesokan paginya, dia terkejut karena Pinokio masih hidup. Dia mengajari Pinokio
cara berjalan, cara membaca, cara berbicara dan melakukan hal-hal lain sebagai manusia. Dia
kemudian belajar di sekolah dasar.

Suatu hari, Pinokio merasa bosan dan membuatnya pulang terlambat. Ketika Pinokio
akhirnya pulang, Geppetto bertanya kepadanya. Dia mengatakan bahwa dia ada di sekolah,
padahal tidak. Seketika itu juga, hidung Pinokio menjadi semakin panjang dan itu berarti
Pinokio telah berbohong.

Keesokan paginya, Pinokio diculik oleh pemilik sirkus. Pinokio segera menjadi budak
sirkus. Dia sangat terkenal karena dia adalah boneka yang bisa berbicara. Geppetto
mengkhawatirkannya karena Pinokio sudah hampir dua hari tidak pulang ke rumah.

Dia mencoba mencari Pinokio ke mana-mana tapi tidak menemukannya. Ketika dia
mencarinya di laut, ombak besar menghantamnya. Dia kemudian berada di dalam perut ikan
paus ketika dia terbangun. Dia tidak bisa menemukan jalan untuk keluar.

Di sisi lain, Pinokio akhirnya bisa melarikan diri dari sirkus. Dia pulang ke rumah tapi
tidak ada orang di sana. Kemudian, dia mencari Geppetto di laut. Dia mengalami kecelakaan
yang sama dengan Geppetto dan dia bertemu dengan Geppetto di dalam perut ikan paus.

Mereka berdua keluar dari perut paus dengan membuat api. Di akhir cerita, mereka
pulang bersama dan hidup bahagia selamanya.

Pesan moral dari cerita ini: Jangan pernah membohongi diri sendiri atau orang lain.