Anda di halaman 1dari 22

Terapi cairan

Definisi
0 Terapi cairan adalah penggantian kehilangan cairan untuk
memenuhi kebutuhan air, elektrolit dan nutrisi.

0 Tujuan : untuk membantu tubuh mendapatkan kembali


keseimbangan normal dan pulihnya perfusi ke jaringan,
oksigenasi sel, dengan demikian akan mengurangi iskemia
jaringan dan kemungkinan kegagalan organ.
Fisiologi cairan tubuh
0 Cairan tubuh didistribusikan ke dalam 2 kompartemen
utama, yaitu kompartemen intraselular dan ekstraseluler
serta 1 kompartemen tambahan (kompartemen
transelular).
0 Cairan dapat berpindah-pindah secara bebas sampai terjadi
keseimbangan sehingga konsentrasi zat-zat terlarut dalam
nilai osmolaritas di kedua kompartemen utama
dipertahankan sama
Fisiologi cairan tubuh
0 Jumlah cairan/air tubuh total atau Total Body Water (TWB)
adalah 60% x berat badan, terdiri dari cairan intrasel (ICF)
40% dan cairan ekstrasel (ECF) 20%.

0 Cairan ekstrasel terdiri dari cairan interstitial (ICF) 15%


dan cairan intravaskular (IVF) 5% x berat badan. Cairan
intravaskular (5%BB) adalah plasma sel darah merah 3%.
Jadi terdapat darah 8% BB atau kira-kira sama dengan 65-
70 ml/kg berat badan pada laki-laki dan 55-65 ml/kg pada
wanita.

0 Total cairan tubuh bervariasi menurut umur, berat badan


dan jenis kelamin
Fungsi cairan tubuh
Cairan tubuh (air & zat-zat yg terlarut di dalamnya) berfungsi:

0 - Pengangkutan zat – zat makanan ke semua sel tubuh


0 - Pengeluaran bahan sisa dari dalam tubuh, melalui : urin,
tinja, keringat & uap air pernafasan
0 Jumlah cairan yg masuk & keluar dlm 24 jam relatif sama.

Masuk : Keluar:
0 -Minuman (800-1700ml) – Urin (600-1600 ml)
0 - Makanan (500-1000 ml) – Tinja (50-200 ml)
0 - Hasil oksidasi (200-300 ml ) – Keringat/ paru
(850-1200 ml)
Bahan yang terlarut di dalam
cairan tubuh
1. Elektrolit

0 Elektrolit ialah molekul yang pecah menjadi partikel


bermuatan listrik yaitu kation dan anion, yang
dinyatakan dalam mEq/I cairan. Tiap kompartemen
mempunyai komposisi elektrolit tersendiri.
0 Komposisi elektrolit plasma dan interstisial hampir
sama, kecuali didalam interstisial tidak mengandung
protein.
2. Non elektrolit

0 Non elektrolit ialah molekul yang tetap, tidak berubah


menjadi partikel-partikel, terdiri dari dekstrosa,
ureum dan kreatinin.
Mekanisme utama pengaturan
cairan tubuh
1. Pengaturan osmoler
0 Pengaturan osmoler ada 2 yaitu sistem osmoreseptor ADH
dan sistem renin aldosteron
2. Pengaturan non osmoler
0 Semua respon hemodinamik akan mempengaruhi reflek
kardiovaskuler, yang juga akan mengatur volume cairan dan
pengeluaran urin
Kebutuhan air dan elektrolit
Pada orang dewasa kebutuhan air dan elektrolit setiap hari
adalah sebagai berikut :
30-35 ml/kg. Kenaikan suhu 1°C ditambah 10-15%

Pada anak sesuai berat badan :


0 0-10 kg : 100 ml/kgBB
0 10-20 kg : 1000 ml + 50 ml/kg diatas 10 kg
0 > 20 kg : 1500 ml + 20 ml/kg diatas 20 kg (UI)
Macam cairan intravena
0 . Berdasarkan fungsinya cairan dapat dikelompokkan
menjadi :
1. Cairan pemeliharaan
2. Cairan pengganti
3. Cairan khusus

Cairan juga dibagi menjadi :


1. Kristaloid
2. Koloid
Perbedaan cairan koloid dan
kristaloid
Kristaloid Koloid

Efek volume intravaskuler - Lebih baik (efisien, volume lebih kecil, menetap lebih
lama

Efek volume interstisial Lebih baik -

DO2 sistemik - Lebih tinggi

Sembab paru Keduanya sama-sama potensial menyebabkan sembab paru

Sembab perifer Sering Jarang

Koagulopati - Dekstran > kanji hidroksi etil

Aliran urine Lebih besar GFR menurun

Reaksi-reaksi Tidak ada Jarang

Harga Murah Albumin mahal, lainnya sedang


Penatalaksanaan Terapi
Cairan Perioperatif
1. Cairan pra operatif
Status cairan harus dinilai dan dikoreksi sebelum dilakukannya
induksi anestesi untuk mengurangi perubahan kardiovaskuler
dekompensasi akut.

Penilaian status cairan ini didapat dari ; anamnesa, Pemeriksaan


fisik, laboratorium
Cairan praoperatif

Defisit cairan dapat diperkirakan dari berat-ringannya


dehidrasi yang terjadi. Terdiri dari 3 fase:

1.Fase awal
2. Fase moderat
3. Fase lanjut/dehidrasi berat
2. Cairan intraoperatif
0 Terapi cairan intra operatif meliputi kebutuhan dasar cairan
dan penggantian sisa defisit pra operasi ditambah cairan
yang hilang selama operasi.

0 Pemilihan jenis cairan intravena tergantung pada prosedur


pembedahan dan perkiraan jumlah perdarahan

0 Berdasarkan beratnya trauma pembedahan, dikenal


pemberian cairan pada trauma ringan, sedang dan berat.
Cairan intraoperatif
1. Pada pembedahan dengan trauma ringan diberikan cairan
2 ml/kg BB/jam untuk kebutuhan dasar ditambah 4 ml/kg
BB/jam sebagai pengganti akibat trauma pembedahan.

2. Cairan pengganti akibat trauma pembedahan sedang


diberikan 6 ml/kg BB/jam

3. Cairan pengganti akibat trauma pembedahan berat


diberikan 8 ml/kg BB/jam.

0 Cairan pengganti akibat trauma pembedahan pada anak,


untuk trauma pembedahan ringan 2 ml/kg BB/jam, sedang
4 ml/kgBB/jam dan berat 6 ml/kgBB/jam.
Cairan intraoperatif
A. Penggantian cairan akibat perdarahan
Berdasar berat-ringannya perdarahan :

Perdarahan ringan, perdarahan sampai 10% EBV, 10 – 15%,


cukup diganti dengan cairan elektrolit.
Perdarahan sedang, perdarahan 10 – 20% EBV, 15 – 30%,
dapat diganti dengan cairan kristaloid dan koloid.
Perdarahan berat, perdarahan 20 – 50% EBV, > 30%, harus
diganti dengan transfusi darah.
Terapi Cairan Paska Bedah
Terapi cairan paska bedah ditujukan untuk :

0 a. Memenuhi kebutuhan air, elektrolit dan nutrisi.


0 b. Mengganti kehilangan cairan pada masa paska
bedah (cairan lambung, febris).
0 c. Melanjutkan penggantian defisit prabedah dan
selama pembedahan.
0 d. Koreksi gangguan keseimbangan karena terapi
cairan.
Perhitungan cairan
perioperative.
0 MO = 10 kg pertama x 4; 10 kg kedua x 2; 10 kg ketiga
x 1), terapi cairan pengganti puasa (PP = lama puasa
dalam jam x MO), terapi cairan pengganti stress
operasi (SO) tergantung dari tingkatan operasi
(operasi kecil = 2-4 ml/kgBB, operasi sedang = 4-6
ml/kgBB, operasi besar = 6-8 ml/kgBB). Sehingga
dapat dihitung kebutuhan cairan pengganti pada jam I
= ½ PP + MO + SO, jam kedua = ¼ PP + MO + SO, dan
jam ketiga = ¼ PP + MO + SO
Perhitungan cairan
perioperative.
Berdasarkan penjelasan di atas,kebutuhan cairan basal
(rutin,rumatan) ialah :

0 4 ml/KgBB/jam untuk berat badan 10 Kg pertama


0 2 ml/kg BB/jam tambahkan untuk berat badan 10 Kg
ke dua
0 1 ml/kg BB/jam tambahkan untuk sisa berat badan
Perhitungan cairan
perioperative.
Pembedahan akan menyebabkan cairan pindah ke
ruang ke tiga,ke ruang peritoneum, ke luar tubuh.untuk
menggantinya tergantung besar kecilnya pembedahan :

0 6-8 ml/kgBB untuk bedah besar


0 4-6 ml/kgBB untuk bedah sedang
0 2-4 ml/kg BB untuk bedah kecil

Anda mungkin juga menyukai