Klasikal 7
Klasikal 7
- Salam
Pembukaan 5’
- Doa sebelum mengikuti layanan
- Menanyakan kabar
- Kontrak layanan ( kesepakatan layanan ), hari ini kita akan
melakukan kegiatan selama 1 jam pelayanan, kita sepakat
akan melakukan dengan baik.
- Ice breaker ( berbagai macam variasi).
- Guru BK menayangkan Video tentang bakat dan minat
Kegiatan inti 30’
- Guru BK membuka pertanyaan apabila ada peserta didik
yang kurang jelas
- Peserta didik mendiskusikan materi yang ditayangkan
dalam kelompok kecil yang sudah di bentuk sebelumnya
- Setiap kelompok diberi tugas mendiskripsikan kembali
tentang sopan santun dalam keluarga
- Masing-masing anggota kelompok menuliskan bentuk-
bentuk sopan santun dalam keluarga
- Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi
kelompok di depan kelas secara bergantian ,kelompok
yang lain memberi tanggapan.
- Guru BK memberi kesimpulan materi
Penutup 5’
- Evaluasi : Refleksi hasil , setiap peserta didik menuliskan
di kertas yang sudah disiapkan.
- Membuat kontrak untuk pertemuan selanjutnya.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Uraian materi
2. Lembar kerja siswa
3. Instrumen penilaian
4. Media
Lampiran :1. Uraian Materi
Manusia selain sebagai makhluk individu juga sebagai makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial
manusia dalam berinteraksi sosial akan selalu dihadapkan aturan-aturan, norma-norma dan lain-lain. Ruang
lingkup interaksi sosial dari manusia (peserta didik) pada dasarnya ada 3 (tiga) tempat yaitu:
1. Ruang lingkup Pendidikan In formal (keluarga);
2. Ruang lingkup Pendikan Formal (sekolah);
3. Ruang lingkup Peendidikan Non Formal (masyarakat/ pergaulan)
Ruang lingkup keluarga yang dikenal dengan ruang lingkup pendidikan in formal sebenarnya adalah
ruang lingkup pendidikan yang sifatnya sangat fundamental. Fundamental dalam arti bahwa pendidikan yang
diterima oleh manusia pada awalnya berasal dari keluarga. Selain tempat di mana manusia mendapatkan
pendidikan awal, lingkungan keluarga juga waktunya sangat panjang dibanding dengan pendidikan Formal
dan Non Formal.
Seperti yang kita ketahui, pada lingkungan keluarga sejak kecil sudah ditanamkan norma-norma,
aturan dan lain-lain yang kita kenal dengan istilah tata krama. Tata krama pada dasarnya adalah kebiasaan
adat sopan santun yang telah disepakati bersama. Kita sebagai orang timur sopan santun merupakan suatu hal
yang perlu sekali kita pegang teguh dalam berinteraksi sosial baik dalam keluarga maupun masyarakat secara
luas. Sikap, tingkah laku, tutur ucapan atau sopan santun seseorang dalam pergaulan adalah merupakan
cermin dari bagaimana keluarga menanamkan sopan santun dalam keluarga orang tersebut. Dengan kata lain
baik buruknya peringai seseorang adalah cermin dari didikan keluarganya.
Berdasarkan hal tersebut di atas maka para peserta didik dalam bersikap, bertingkah laku dan bertutur
kata harusnya selalu memegang teguh nilai-nilai sopan santun. Karena peserta didik yang sopan santun
merupakan perwujudan budi pekerti luhur yang diperoleh melalui pendidikan dan latihan dari keluarganya
dan juga orang-orang di sekitarnya misalnya antara lain: Bapak/ ibu guru, para pemuka agama dan
masyarakat umum serta mungkin tulisan-tulisan dan hasil karya orang-orang bijak.
Pola didik anak dalam keluarga biasanya akan tercermin dalam pola-pola interaksi sorang anak.
Seseorang yang mendapatkan pola didik yang bagus biasanya dalam berinteraksi sosialpun juga akan bagus,
akan terlihat sopan, santun dan memiliki tata krama yang baik. Sehingga dipandang pentingnya akhlak tidak
terbatas pada perorangan saja, tetapi penting untuk bertetangga, masyarakat, umat dan kemanusiaan
seluruhnya. Di antaranya akhlak terhadap tetangga dan masyarakat adalah saling tolong menolong, saling
menghormati, persaudaraan, pemurah, penyantun, menepati janji, berkata sopan dan berlaku adil.
Khusus untuk seorang peserta didik maka dalam berinteraksi sosial di sekolah secara umum dan lingkungan
kelas secara khusus haruslah memegang teguh norma-norma yang sudah ditanamkan dari keluarga masing-
masing selain juga harus patuh dan taat pada aturan atau tata tertib sekolah. Sekolah sebagai lembaga
pendidikan formal pastilah memiliki aturan-aturan yang dicanangkan dalam bentuk tata tertib. Sekolah akan
mengatur semua kegiatan dari awal masuk sampai pulang sekolah. Seorang siswa yang baik akan selalu
memahami dan menerapkan tata tertib sekolah. Dengan selalu mengindahkan tata tertib maka seorang
peserta didik akan dapat mengikuti kegiatan pembelajaran di kelas maupun kegiatan pendidikan di sekolah
dengan perasaan aman dan nyaman. Dengan perasaan aman dan nyaman tersebut maka peserta didik dapat
fokus atau konsenterasi dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Sebaliknya jika seorang peserta didik jika
sering melanggar tata tertib maka akan sangat mempengaruhi daya konsenterasi dalam mengikuti
pembelajaran. Karena perasaannya akan tidak tenang, tidak nyaman, selalu was-was dll.
Pernyataan Ya Tidak
No
1 Peserta didik dapat menjelaskan tentang Sopan santun
2 Peserta didik dapat menyebutkan dan menjelaskan
bentuk-bentuk sopan santun dalam keluarga
3 Peserta didik dapat menyebutkan beberapa sikap harus
dilakukan terhadap orang tua
Pedoman Penilaian
Kriteria Kategori
67% -100% jawaban Ya Tinggi
34% - 66% jawaban Ya Sedang
0% - 33% jawaban Ya Kurang
Pilihlah dengan cara mencentang ( √ ) jawaban “YA” apabila anda setuju dan jawaban “ TIDAK”
apabila anda tidak setuju
REFLEKSI YA TIDAK
Pedoman Penilaian
Kriteria Kategori
67% - 100% pilihan ya Baik
34% - 66% pilihan ya Cukup
0% - 33% pilihan ya Kurang