DMEA MKTG6113038 MarketingManagement-Question
DMEA MKTG6113038 MarketingManagement-Question
BINUS University
Please insert the test paper into the exam booklet and submit both papers after the test.
PETUNJUK UJIAN
1. Bacalah deskripsi case project/ soal / pertanyaan dibawah ini dan pahami dengan baik
2. Jawablah semua jawaban yang diberikan.
3. Jawaban diketik rapi pada halaman JAWABAN UJIAN (di bawah soal ini).
4. Jawaban dan Soal disatukan dalam Zip dan submit paling lambat tanggal 16 Agustus 2023 (sesuai jadwal) dan submit
melalui portal ujian (LMS).
5. Format nama file Zip adalah: KodeMatakuliah-Nama Matakuliah-NIM-
Nama.zip Contoh: MKTG6113038 Marketing Management-2012345678-
Sinta.zip
SOAL UJIAN
Page 1 of 3
FM-BINUS-AA-FPU-78/V2R1
Silakan isi kolom Student ID. Name, dan Signature.
Selesaikan semua soal di bawah ini. Perhatikan bobot nilai setiap soal.
LO 1 : Describe the concept of marketing and consumer-business buyer behavior
LO 2 : Apply the marketing strategy
LO 3 : Analyse the marketing issues in global business
Verified by,
Page 2 of 3
FM-BINUS-AA-FPU-78/V2R1
Soal 1 (LO 1: 20 point)
Kebijakan ekonomi International berkolerasi dalam satu siklus sehingga jika harga komoditas global naik
maka arus modal masuk akan tinggi. Kondisi sebaliknya akan terjadi ketika harga komoditas lesu. Oleh
karena itu kerangka kebijakan apa yang harus dilakukan oleh Investor atau pengusaha dalam menghadapi
tekanan tersebut (bahas dari sisi harmonisasi Moneter & Inflasi dan Kebijakan Pemerintah terhadap
stabilitas supply & demand)
a. Perhatikan kategori produk yang ada di Indomaret dan Alfamart. Kemudian pilih salah satu,
misalnya
kategori minuman ringan. Kemudian temukan dan bandingkan perbedaan dari kategori produk
tersebut yang ada di Indomaret dan Alfamaret!
b. Deskripsikan strategi produk apa yang digunakan oleh Alfamart dan Indomaret. Jelaskan terlebih
dahulu konsep strateginya, kemudian jabarkan bagaimana masing-masing menerapkannya!
Verified by,
JAWABAN UJIAN
1. Dalam menghadapi fluktuasi harga komoditas global dan dampaknya terhadap arus modal serta
kebijakan pemerintah, investor dan pengusaha perlu mengadopsi strategi yang berfokus pada harmonisasi
moneter dan inflasi serta menjaga stabilitas pasokan dan permintaan. Berikut adalah beberapa kerangka
kebijakan yang dapat dipertimbangkan:
Investasi dalam Produksi Alternatif: Pengusaha sebaiknya melihat peluang untuk berinvestasi
dalam produksi alternatif atau diversifikasi produk. Ini dapat membantu mengurangi
ketergantungan pada satu jenis komoditas dan mengurangi risiko fluktuasi harga.
Peningkatan Efisiensi Produksi: Upaya untuk meningkatkan efisiensi produksi dapat membantu
mengurangi biaya produksi dan membuat bisnis lebih tahan terhadap fluktuasi harga. Inovasi dalam
teknologi dan proses produksi juga dapat memainkan peran penting dalam hal ini.
3. Kebijakan Pemerintah:
Kebijakan Fiskal yang Bijaksana: Pemerintah dapat mengadopsi kebijakan fiskal yang bijaksana
untuk menjaga stabilitas ekonomi. Di tengah lonjakan harga komoditas, pemerintah dapat
merencanakan pengeluaran yang lebih efektif dan menghindari defisit anggaran yang berlebihan.
Cadangan Dana Darurat: Pemerintah dapat membangun cadangan dana darurat yang dapat
digunakan dalam situasi darurat, seperti penurunan tajam dalam harga komoditas. Dana ini dapat
membantu menjaga stabilitas ekonomi dan mencegah krisis finansial.
Regulasi Pasar: Pemerintah dapat menerapkan regulasi pasar yang cerdas untuk mencegah
manipulasi harga komoditas. Ini akan membantu memastikan bahwa harga mencerminkan keadaan
pasar yang sebenarnya.
Dalam kesimpulannya, investor dan pengusaha harus mengadopsi pendekatan yang berfokus pada
diversifikasi, manajemen risiko, dan efisiensi produksi untuk mengatasi fluktuasi harga komoditas.
Pemerintah juga memiliki peran penting dalam menjaga stabilitas ekonomi melalui kebijakan fiskal yang
bijaksana dan regulasi pasar yang tepat. Kombinasi dari tindakan-tindakan ini akan membantu menciptakan
lingkungan yang lebih stabil dan tahan terhadap tekanan harga komoditas global.
2. Saya memiliki informasi hingga September 2021, dan saat itu Mayora Indah Group adalah produsen
makanan dan minuman yang terkenal, termasuk produk Mie Gelas. Namun, saya tidak memiliki informasi
terbaru tentang strategi pemasaran terbaru yang mungkin telah diadopsi oleh perusahaan setelah tanggal
tersebut. Oleh karena itu, saya akan memberikan gambaran umum tentang strategi pemasaran yang
umumnya dilakukan oleh perusahaan seperti Mayora Indah Group, dan Anda dapat menggunakan panduan
ini untuk menganalisis pertanyaan-pertanyaan yang diajukan.
a. Posisi di Pasar: Untuk menentukan posisi perusahaan di pasar, informasi terbaru tentang pangsa pasar,
pertumbuhan penjualan, dan persepsi pelanggan diperlukan. Namun, sebelumnya, Mayora Indah Group
dikenal sebagai salah satu produsen makanan dan minuman terbesar di Indonesia dan memiliki berbagai
produk yang dikenal di berbagai segmen pasar. Dalam konteks ini, mungkin posisinya adalah "market
leader" karena perusahaan ini memiliki pangsa pasar yang signifikan dan produk-produknya dikenal
dengan baik di Indonesia.
Verified by,
b. Efektivitas Strategi Pemasaran: Efektivitas strategi pemasaran Mayora Indah Group tergantung pada
berbagai faktor, termasuk bagaimana strategi tersebut diimplementasikan, bagaimana konsumen
meresponsnya, dan bagaimana itu mempengaruhi pangsa pasar dan penjualan. Jika strategi pemasaran telah
berhasil meningkatkan kesadaran merek, penjualan, dan pangsa pasar perusahaan, maka dapat dikatakan
efektif. Namun, analisis mendalam terhadap data dan tren pasar yang lebih baru diperlukan untuk
memberikan penilaian yang lebih akurat.
c. Strategi Competitive Advantage Porter: Teori Competitive Advantage Porter mengidentifikasi empat
jenis strategi yang dapat diterapkan oleh perusahaan: Cost Leadership (Pemimpin Biaya), Differentiation
(Diferensiasi), Focus (Fokus), dan Niche (Niser). Berdasarkan informasi umum yang saya miliki, Mayora
Indah Group tampaknya telah menerapkan strategi Diferensiasi dengan fokus pada inovasi produk dan
menciptakan nilai tambah bagi konsumen.
Strategi Diferensiasi bertujuan untuk menciptakan produk atau layanan yang unik dan dianggap berbeda
oleh konsumen, sehingga perusahaan dapat membedakan diri dari pesaing dan menarik pelanggan
berdasarkan keunikan tersebut. Produk Mie Gelas mungkin memiliki fitur atau manfaat khusus yang
membuatnya berbeda dari produk serupa di pasar, dan ini dapat menjadi salah satu aspek strategi
pemasaran yang diterapkan oleh Mayora Indah Group.
Namun, untuk memberikan penilaian yang lebih akurat tentang efektivitas strategi dan posisi perusahaan di
pasar, disarankan untuk mencari informasi yang lebih baru tentang perkembangan terbaru dalam strategi
pemasaran dan performa perusahaan di pasar saat ini.
3. Marketing environment atau lingkungan pemasaran terdiri dari berbagai faktor eksternal yang dapat
mempengaruhi keputusan dan strategi pemasaran suatu perusahaan. Faktor-faktor ini dapat dibagi menjadi
dua kategori utama: faktor makro dan faktor mikro. Mari kita jelaskan berbagai aktor dalam marketing
environment yang dapat mempengaruhi upaya pemasaran Wulling di pasar otomotif Indonesia:
Faktor Makro:
1. Faktor Demografis: Termasuk karakteristik populasi seperti usia, jenis kelamin, pendapatan, dan
struktur penduduk. Ini akan memengaruhi preferensi dan permintaan konsumen terhadap jenis
mobil serta kemampuan mereka untuk membeli.
2. Faktor Ekonomi: Kondisi ekonomi nasional, seperti pertumbuhan ekonomi, inflasi, tingkat
pengangguran, dan tingkat suku bunga, akan mempengaruhi daya beli konsumen dan keputusan
mereka dalam membeli mobil.
3. Faktor Sosial dan Budaya: Nilai-nilai budaya, tren gaya hidup, dan preferensi masyarakat
terhadap jenis mobil tertentu akan memainkan peran penting dalam strategi pemasaran. Misalnya,
apakah mobilitas ramah lingkungan menjadi fokus utama ataukah status sosial yang diinginkan
melalui kepemilikan mobil.
4. Faktor Teknologi: Kemajuan dalam teknologi otomotif, seperti mobil listrik atau otonom, dapat
mempengaruhi permintaan konsumen dan mendorong Wulling untuk berinovasi dalam produk dan
layanan.
5. Faktor Politik dan Hukum: Kebijakan pemerintah, peraturan emisi, dan insentif fiskal terkait
mobil dapat mempengaruhi industri otomotif secara keseluruhan dan strategi pemasaran Wulling.
Verified by,
Faktor Mikro:
1. Konsumen: Preferensi, perilaku belanja, dan persepsi konsumen terhadap merek Wulling akan
mempengaruhi penjualan dan loyalitas pelanggan.
2. Pes konkuren: Persaingan dalam industri otomotif dari produsen lain dapat mempengaruhi cara
Wulling memasarkan produknya, termasuk penetapan harga, diferensiasi produk, dan promosi.
3. Distributor dan Dealer: Kinerja distributor dan dealer Wulling akan memengaruhi bagaimana
produk ditemukan dan dijual kepada konsumen.
4. Pemasok: Ketersediaan suku cadang, kualitas, dan hubungan dengan pemasok komponen otomotif
akan mempengaruhi produksi dan kualitas produk Wulling.
5. Lembaga Keuangan: Ketersediaan pembiayaan dan suku bunga kredit akan memengaruhi
kemampuan konsumen untuk membeli mobil Wulling.
6. Media dan Komunikasi: Cara Wulling berkomunikasi dengan pasar melalui iklan, media sosial,
dan kampanye pemasaran akan mempengaruhi citra merek dan kepercayaan konsumen.
Dalam menghadapi faktor-faktor ini, Wulling perlu mengembangkan strategi pemasaran yang adaptif dan
komprehensif. Analisis mendalam tentang lingkungan pemasaran akan membantu perusahaan memahami
dinamika pasar dan mengambil keputusan yang tepat untuk memenangkan persaingan di industri otomotif
Indonesia.
4. Berikut adalah cara perusahaan Wulling dapat menentukan keputusan desain saluran distribusi
(channel design decision) saat mengimplementasikan konsep omnichannel retailing ke dalam bisnisnya:
1. Analisis Konsumen:
Melakukan riset mendalam tentang preferensi, perilaku, dan kebiasaan berbelanja konsumen. Ini
dapat melibatkan survei, wawancara, dan analisis data untuk memahami bagaimana konsumen
berinteraksi dengan merek dan produk Wulling di berbagai kanal.
2. Segmentasi Pasar:
Mengidentifikasi segmentasi pasar yang berbeda dan memahami preferensi belanja masing-masing
segmen terhadap kanal tertentu.
Menyesuaikan strategi kanal berdasarkan karakteristik setiap segmen.
Menentukan tujuan bisnis yang ingin dicapai melalui implementasi omnichannel retailing, seperti
peningkatan penjualan, keterlibatan pelanggan, atau perluasan pangsa pasar.
Mengukur KPIs (Key Performance Indicators) yang relevan untuk mengukur kesuksesan strategi
ini.
5. Pemilihan Kanal:
Mengidentifikasi kanal-kanal yang paling relevan dan efektif untuk merek dan produk Wulling. Ini
dapat melibatkan kombinasi toko fisik, toko online, media sosial, dan aplikasi seluler.
Memahami bagaimana kanal-kanal ini saling berhubungan dan berkontribusi terhadap pengalaman
pelanggan yang seragam.
Membangun integrasi teknologi yang memungkinkan data pelanggan, inventaris, dan transaksi
dapat diakses dan dikelola dengan mulus di semua kanal.
Memastikan informasi produk, harga, dan ketersediaan konsisten di seluruh kanal.
Mengembangkan strategi untuk memberikan pengalaman pelanggan yang seragam dan mulus di
semua kanal.
Menyediakan fleksibilitas bagi konsumen untuk berpindah antara kanal tanpa kehilangan informasi
atau konsistensi.
Melatih staf untuk beroperasi di berbagai kanal dan memberikan layanan yang konsisten kepada
konsumen.
Memastikan bahwa staf dapat memberikan pengalaman yang baik di toko fisik, layanan online, dan
interaksi lainnya.
Mengukur kinerja strategi omnichannel dengan memonitor KPIs yang ditetapkan sebelumnya.
Melakukan analisis data secara teratur untuk mengidentifikasi peluang perbaikan dan perubahan
yang diperlukan.
Melalui langkah-langkah ini, perusahaan Wulling dapat merancang keputusan desain saluran distribusi
yang mendukung konsep omnichannel retailing dan memungkinkan mereka untuk memberikan
pengalaman berbelanja yang konsisten dan terintegrasi kepada konsumen di berbagai kanal.
5.
a. Perbandingan Kategori Produk Minuman Ringan di Indomaret dan Alfamart:
Kategori produk minuman ringan di Indomaret dan Alfamart umumnya mencakup berbagai merek
minuman kaleng, botol, serta produk minuman kemasan lainnya. Perbedaan dalam kategori ini mungkin
terletak pada merek dan variasi produk yang ditawarkan, termasuk promosi dan harga spesifik.
Verified by,
Indomaret:
Konsep Strategi Produk Indomaret: Indomaret cenderung fokus pada penyediaan produk-produk yang
beragam dan inovatif, memberikan banyak pilihan kepada konsumen serta memberikan pengalaman
belanja yang lebih lengkap. Mereka berusaha untuk menjadi tujuan belanja yang lebih dari sekadar
minimarket.
Penerapan Strategi:
Variasi Produk yang Luas: Indomaret menawarkan berbagai merek dan varian minuman ringan
dari berbagai produsen, memastikan ada banyak pilihan yang tersedia bagi konsumen.
Inovasi Produk: Indomaret dapat menciptakan produk in-house atau eksklusif yang tidak tersedia
di tempat lain, menarik konsumen untuk memilih produk khas Indomaret.
Promosi dan Penawaran: Indomaret sering kali memiliki promosi dan diskon menarik untuk
produk-produk tertentu, yang dapat menarik perhatian konsumen dan mendorong pembelian.
Alfamart:
Konsep Strategi Produk Alfamart: Alfamart lebih menekankan pada kecepatan dan kenyamanan belanja,
dengan fokus pada produk-produk sehari-hari dan kebutuhan mendesak. Mereka berusaha untuk menjadi
solusi yang cepat dan efisien bagi konsumen dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Penerapan Strategi:
Pada dasarnya, Indomaret dan Alfamart memiliki tujuan yang sama, yaitu memenuhi kebutuhan belanja
sehari-hari konsumen. Namun, perbedaan dalam strategi produk mereka tercermin dalam pendekatan
mereka terhadap variasi produk, pengalaman belanja, dan kebutuhan khusus konsumen.
Verified by,