Surat Niaga X Otkp 3 Presentasi 1agst
Surat Niaga X Otkp 3 Presentasi 1agst
Disusun Oleh:
Tsaibatul aslamiyah
Khayla Rahma ulya d.
Saskia
Febriansyah gunawan
OTKP 3
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
limpahan rahmatnya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu
tanpa ada halangan yang berarti dan sesuai dengan harapan.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada ibu guru yang telah membantu
memberikan arahan dan pemahaman dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan karena keterbatasan kami. Maka dari itu penyusun sangat
mengharapkan kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga apa
yang ditulis dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.
DAFTAR ISI
Hlm
COVER…………………………………………………………………….. i
KATA PENGANTAR……………………………………………………... Ii
DAFTAR LAMPIRAN…………….…………………………………….. vi
BAB I: PENDAHULUAN
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………
3.2 Saran………………………………………………………………………...
DAFTAR
PUSTAKA……………………………………………………………….
BAB 1
PENDAHULUAN
1.4 Metode
PENGERTIAN SURAT
Surat adalah selembar kertas yang berisi informasi, pesan, pertanyaan, dan
tanggapan yang sesuai dengan keinginan penulis surat. Kegiatan berkomunikasi
dengan surat disebut surat-menyurat atau korespondensi. Apabila surat itu dari
suatu instansi berisi informasi yang menyangkut kepentingan dan kegiatan dinas
instansi yang bersangkutan, surat semacam itu disebut surat dinas atau surat
resmi. Bila menyangkut kegiatan bisnis disebut surat bisnis.
Isi surat dinyatakan dengan ringkas, jelas, dan eksplisit sehingga penerima
surat dapat memahami isinya dengan tepat sehingga penerima dapat
memberikan tanggapan yang tepat pula.
Bahasa surat disusun sesuai dengan kaidah yang baku (ejaan, diksi, kalimat,
dan paragraf), jelas, ringkas, lugas, sopan, dan komunikatif.
Faktor pendukung yaitu memahami:
Surat niaga merupakan utusan atau duta bagi sebuah perusahaan dalam
menjalin kerja sama dengan mitra bisnisnya. Oleh karena itu, bahasa surat harus
ditata dengan jelas, menarik, dan mudah dipahami.
Surat niaga adalah surat yang digunakan dalam kegiatan usaha atau bisnis.
Biasanya surat niaga dibuat oleh perusahaan untuk mencari keuntungan.
Surat niaga adalah surat yang isinya berhubungan dengan kepentingan-
kepentingan perniagaan.
Surat niaga adalah surat yang dikeluarkan oleh badan–badan atau
perusahaan–perusahaan dalam rangka menjalankanusahanya.
1. Surat perjanjian (jual beli, kontrak, sewa menyewa, kerja sama, dsb)
2. Surat penawaran,dibagi menjadi:
a. Inisiatif sendiri
b. Karna permintaan konsumen
3. Surat permintaan penawaran, ,dibagi menjadi:
a. Relasi
b. iklan
4. Surat pesanan, dibagi menjadi:
a. inisiatif sendiri
b. penawaran dari penjual
1.
2.
3.
4.
5. Surat pengaduan
6. Surat kuasa
=============================================================
1. SURAT PERJANJIAN JUAL – BELI
Surat perjanjian jual- beli adalah akta surat tertentu yang haur ditanda
tangani dan harus dibuat secara sengaja, dan juga harus dipakai sesuai dengan
keperluan apa surat tsb.
Surat semacam ini merupakan jawaban atau balasan atas surat yang
dikirimkan calon pembeli yang ingin mendapatkan informasi mengenai barang
yang ditawarkan penjual. Karena surat penawaran ini merupakan jawaban atau
balasan, maka isi pesannya harus sesuai dengan yang dikehendaki pihak calon
pembeli. Isi surat balasan permintaan, antara lain sebagai berikut :
Jika tertarik terhadap surat penawaran ini, biasanya calon pembeli akan
mengajukan surat pesanan atau mungkin terlebih dahulu meminta informasi lebih
lanjut mengenai barang yang ditawarkan.
1. Nama, jenis, model, tipe, ukuran, kualitas, kemampuan ,dan harga barang.
2. Cara pengiriman barang,
3. Syarata pembayaran,
4. Contoh barang,
5. Pelayanan purnajual
Selain itu surat permintaan penawaran dapat dibuat karna adanya relasi,
ataupun hanya sekedar untuk mmengiklankan.
5. SURAT PESANAN
Surat pesanan merupakan surat yang ditulis calon pembeli dan ditujukan
kepada pedagang, penjual, atau produsen dengan maksud untuk memesan baran-
barang yang diperlukan. Surat pesanan ini mempunyai kedudukan yang kuat
dalam komunikasi bisnis karena datangnya dari pembeli yang sudah pasti untuk
transaksi jual beli. Surat ini dapat dibuat karna inisiatif sendiri atau adanya
penawaran dari penjual.
Seorang pedagang atau penjual setelah menerima surat pesanan harus
merespon dan menyelesaikannya dengan segera. Hal ini berkaitan degan syarat-
syarat penawaran yang ditetapkan. Oleh karena itu, dalam membalas surat
pesanan diperlukan kecepatan dan kejelasan, apakah pesanan dapat diterima atau
tidak dapat dipenuhi.
Pokok-pokok isi surat pesanan meliputi hal-hal berikut.
a) Nyatakanlah dengan tegas dan jelas bahwa penawaran diterima atau tidak
b) Jelaskanlah dengan benar dan terperinci mengenai barang-barang yang
dipesan.
c) Tuliskan cara pengiriman, pembayaran, dan penyerahan barang pesanan.
d) Akhirilah surat dengan kallimat pengharapan, misalnya barang diharapkan
diterima tepat waktu.
Begitu pula jika penjual atau pedagang membalas surat pesanan untuk memberi
ketenangan kepada pembeli, harus memperhatikan hal-hal seperti di bawah ini:
a) Jika pesanan tidak dapat dipenuhi karena persediaan tidak ada, penjual
harus menyampaikannya dengan cara bijaksanan dan jika memungkinkan
tawarkan barang sejenis dengan merk yang berbeda.
b) Jika terpaksa harus menolak pesanan, ungkapkanlah dengan alasan yang
rasional, jelas, dan bahasa yang tepat.
c) Jika pengiriman kemungkinan terlambat, segera diinforrmasikan dengan
alasan yang kuat.
d) Jika keadaan barang ready stock, sampaikan informasi sebaik-baiknya
disertai faktur dan kwitansi sementara.
e) Sebaiknya disediakan daftar isi tercetak sebagai jawaban khusus untuk
pesanan dalam jumlah kecil sehingga proses lebih cepat.
6. SURAT PENGADUAN
Surat pengaduan (klaim) adalah surat pemberitahuan kepada penjual
mengenai ketidaksesuaian barang-barang yagn dikirimkan pesanan disertakan
dengan tuntutan penyelesaiannya. Untuk mengajukan tuntutan harus
dikemukakan alasan-alasan yang kuat dan masuk akal. Tanpa alasan yang kuat
penjual tidak akan memenuhi tuntutan itu. Tuntutan yagn kita ajukan dapat berupa
ganti rugi dan langsung ditujuan kepada penjual. Tetapi kika kerugian tersebut
terjadi dalam pengangkutan atau dalma gudang, maka tuntutan dapat dialihkan
kepada pihak-pihak tersebut.
Dalam surat pengaduan ada beberapa hal yang dapat dipertimbangkan oleh
pihak-pihak yang diminta pertanggungjawaban:
7. SURAT KUASA
Surat kuasa adalah surat yang berisi pelimpahan wewenang dari seseorang
atau pejabat tertentu kepada seseorang atau pejabat lain. Pelimpahan wewenang
dapat mewakili pihak yang memberi wewenang.
Penggolongan surat kuasa :
1. Surat kuasa formal
-cirinya : bermaterai (6000)
-contoh : surat kuasa tanah, surat kuasa suatu usaha
2. Surat kuasa non formal
-tidak perlu memakai materai
-contoh: surat warisan, surat wasiat
Nama : Evin
Umur : 37 Tahun
Pekerjaan : Pedagang (Wiraswasta)
Alamat sekarang : Jl. Jurang No.411 Rt.016/Rw.012
Untuk selanjutnya disebut pihak ke II (pembeli)
Pada tanggal 20 Juni 2011 pihak ke I. Telah menjual, lepas/mutlak sebidang tanah darat seluas 86
M2, berikut sebuah bangunan yang terletak diatas tanah tersebut kepada pihak ke II dengan harga
tunai Rp. 41.000.000,- (empat puluh satu juta rupiah). Pembayaran dilakukan dihadapan saksi-
saksi dengan tunai.
Batas-batas tanah tersebut adalah sebagai berikut :
Sebelah barat : Berbatasan dengan tanah halaman haji ono
Sebelah timur : Berbatasan dengan tanah pak amid
Sebelah utara : Berbatasan dengan rumah ibu sendi
Sebelah selatan : Berbatasan dengan jalan gang
Bangunan terdiri dari :
Ukuran panjang dan lebar : 86 M2
Atap : Asbes
Dinding : Tembok
Lantai : Semen (plesteran)
Maka, sejak tanggal 20 Juni 2011 Tanah bangunan tersebut diatas telah menjadi hak milik pihak
ke II. Pada waktu pelaksanaan jual beli tanah tersebut baik pihak ke I (penjual) maupun pihak ke
II (pembeli) juga saksi-saksi semuanya meyatakan satu sama lain dalam keadaan sehat walafiat,
baik jasmani maupun rohani, dan segala sesuatu dengan itikad baik.
Demikian, setelah keterangan isi jual beli ini dimengerti oleh pihak ke I dan pihak ke II, juga
saksi-saksi, maka ditanda tanganilah sebagai permulaan saat pemindahan hak milik pihak ke I
kepada pihak ke II.
Pada hari Rabu, tanggal 17 Oktober 2012, kami yang bertanda tangan di bawah ini:
dalam hal ini bertindak sebagai yang menyewakan atau PIHAK PERTAMA, dan
Kedua belah pihak sepakat untuk mengadakan ikatan sewa menyewa. Dalam hal ini PIHAK
PERTAMA menyewakan/mengontrakkan rumah kepada PIHAK KEDUA. Rumah tersebut
berukuran 20x10 m dengan total luas halaman 300 m2, berdinding batu bata, atap genteng,
lantai keramik, berikut aliran listrik, air PAM, dan sambungan telepon. Rumah tersebut
beralamat di Jalan Sukma Abadi 629 Yogyakarta. PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA
membuat kesepakatan-kesepakatan berikut dihadapan saksi.
Pasal 1
1. Sewa rumah ditetapkan sebesar Rp 15.000.000,00 (lima belas juta rupiah) untuk jangka
waktu satu tahun terhitung sejak tanggal penandatanganan surat perjanjian ini.
2. Pembayaran sewa dilakukan secara tunai.
Pasal 2
1. Jika terjadi pembatalan perjanjian sebelum rumah tersebut ditempati oleh penyewa,
maka uang sewa akan dikembalikan kepada penyewa dengan dikenakan potongan 15%
dari harga sewa sebagai ganti kerugian pemutusan perjanjian ini.
2. Jika terjadi pembatalan perjanjian ini sebelum jangka waktu sewa berakhir atas
kehendak penyewa sendiri, penyewa tidak dapat menuntut pengembalian uang sewa
atau ganti kerugian apa pun dari yang menyewakan.
Pasal 3
1. Selama waktu sewa, penyewa wajib merawat, memelihara, dan menjaga rumah yang
disewa itu dengan sebaik-baiknya atas biaya yang ditanggung oleh penyewa sendiri.
2. Jika terjadi kerusakan sebagai akibat perbuatan penyewa atau orang yang berada di
bawah pengawasannya, maka semua biaya perbaikan akan menjadi tanggung jawab
penyewa sendiri.
Pasal 4
1. Penyewa wajib membayar sendiri biaya pemakaian telepon, aliran listrik, air PAM,
Pajak Bumi dan Bangunan pada rumah yang disewanya.
2. Jika terjadi kerugian akibat kelalaian memenuhi kewajiban dalam ayat (1), penyewa
bertanggung jawab mengganti kerugian tersebut.
Pasal 5
Demikian surat perjanjian ini dibuat di Bantul pada hari Rabu tanggal 17 Oktober 2012, setelah
dibaca dan dipahami isinya kemudian ditandatangani oleh kedua belah pihak.
Yang menyewakan Penyewa
(______________) (____________)
Saksi-saksi
Nama Saksi 1 Nama Saksi 2
Nomor : 076/PWR/2011
Perihal : Penawaran peralatan kantor
Kepada
Yth. Manajer General Affair
PT Maju Terus
di
tempat
Dengan hormat,
Jenis maupun spesifikasi peralatan kantor produk kami dapat dilihat pada dokumen
terlampir. Bersama surat ini pula kami lampirkan brosur lengkap untuk beberapa produk
unggulan beserta petunjuk manualnya. Bila Bapak berkenan, kami dapat mengirimkan
personil kami untuk memberikan penjelasan lengkap sebagaimana dibutuhkan.
Demikian informasi ini kami sampaikan. Atas perhatian dan kepercayaan Bapak, kami
sampaikan terima kasih.
Hormat kami,
PT Selalu Jaya
4. SURAT PERMINTAAN PENAWARAN
No. : 345/ADM-PB/VI/2011
Hal : Permintaan Penawaran
Kepada Yth. :
Pimpinan PT. Surya Abadi
Jl. Turangga 18A-B
Jakarta Selatan
Dengan Hormat,
Brdasarkan informasi yang kami terima dari rekanan kami, PT. Berdikari Sentosa (CIP:
Bapak Arifin) bahwa PT. Surya Abadi menyediakan berbagai macam cat untuk luar
ruangan beserta bahan pendukungnya.
Kami dari PT. Anugrah Semesta yang bergerak di bidang produsen pagar aluminium dan
besi dengan target pasar ekspor ke Eropa dan Australia adalah pemakai tetap produk cat
luar ruangan dengan pemakaian rata-rata 700 liter cat sebulan. Oleh karena itu, dengan
surat ini kami mengajukan permohonan penawaran produk dari PT. Surya Abadi
berupa :
Demikian Surat Permohonan Penawaran ini kami buat, atas tanggapan serta kerjasama
yang baik kami ucapkan banyak terima kasih.
Hormat kami,
PT. Anugrah Semesta
Nomor:121/MJ/IV/2011
Perihal: Permintaan penawaran dan daftar harga
Kepada
Yth. PT Selalu Jaya
Jl Kaliurang Km 6
Yogyakarta
Dengan hormat,
Sehubungan dengan iklan Anda pada harian Kedaulatan Rakyat tanggal 10 April 2011,
kami tertarik untuk membeli berbagai jenis peralatan kantor yang Anda tawarkan.
Untuk itu kami mohon Anda dapat mengirimkan spesifikasi yang lebih rinci, daftar
harga, cara pembelian berikut cara pembayarannya. Adapun masalah pemesanan, akan
segera kami lakukan setelah informasi dari Anda kami terima.
Hormat kami,
PT Maju Terus
Endi Perkasa
(Manajer General Affair)
5. SURAT PESANAN
20 Desember 2001
Nomor : 025/IJ/XII/2001
Hal : Pesanan TV Merk Baron
Kepada
PT FADILA
Jl. Anggrek No. 123
Batam
Dengan hormat,
Sehubungan dengan surat penawaran Saudara No. 07/F/XII/2001, tanggal 15 Desember 2001
yang disertai informasi lengkap mengenai TV merk Baron, dengan ini kami memesan beberpa
barang tersebut, dengan perincian sebagai berikut:
Jumlah = Rp 23.000.000,00
Kami setuju dengan syarat pembayaran yang ditawarkan dalam penawaran tersebut, yaitu cash
on delivery dan cara penyerahan barang franco gudang pembeli. Pengiriman barang melalui PT.
Titipan Ekspres dan kami harap barang tersebut dapat diterima tanggal 30 Desember 2001.
Demikian kami menunggu kiriman Saudara dalam waktu secepatnya. Atas kerja sama Daudara,
kami ucapkan terima kasih.
Hormat kami,
Toko ILHAM JAYA
Ilham Alamanda
(Manajer Pembelian)
PT. SURYA KENCANA
Jl. Ahmad Yani No. 124 Jakarta
Telp. (021) 1233 99999 Fax (021) 1233 99995
12 Juni 2013
No. : 921/SK/VI/2013
Lampiran : -
Hal : Pesanan barang
Yth. Sulastri
Kabag. Perbekalan PT. Mandiri
Jl. Kapt. Tandean No. 23
Bandung
Dengan Hormat,
Berdasarkan informasi dari salah seorang karyawan agian pemasaran, kami ingin memesan
barang-barang sebagai berikut.
Atas perhatian dan kerja sama saudara, kami mengucapkan terima kasih.
Hormat Kami,
Sugiono, SE
Direktur Pemasaran
6. SURAT PENGADUAN
Yth,
PT. ELEK MITRA JAYA
Jln. Yos sudarso 304
Jakarta
Dengan hormat,
Sehubungan dengan kedatangan barng yang telah anda tawarkan sesuai surat penawaran
No. 414/ EM/ XI/2010 pada tanggal 10 november 2010, kami merasa ada beberapa barang
yang mengalami kerusakan seperti mesin fotocopy merk “CANNON” yang tidak dapat
dioprasikan karna adanya kerusakan pada bagian mesin. Oleh karena itu, kami mengajukan
surat ini dengan tujuan ingin meminta pertanggung jawaban atas barang tersebut.
Demikan surat pengaduan ini kami buat, atas perhatia, atas perhatianyya kami ucapkan
terima kasih.
Hormat kami,
Ir. Sentosa
Manager PT. SINAR SENTOSA
7. SURAT KUASA
SURAT KUASA
Memberikan kuasa pengambilan gaji untuk bulan Agustus 2012 dikarenakan saya sedang
sakit. Oleh karena itu, saya akan memberikan kuasa kepada :
Nama : Rene Inggarjati
Tempat/Tgl. Lahir : Madiun, 13 September 1979
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Jl. Raya Solo 1, Jogjakarta
Demikian Surat Kuasa ini kami buat dengan sebenar-benarnya agar dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.
3.1 Kesimpulan
Surat niaga merupakan salah satu jenis surat yang dibuat dengan
tujuan dan dalam ruang lingkup perdagangan atau usaha. Surat niaga terdiri dari
beberapa macam surat yang dibuat dengan tujuan tertentu. Yang termasuk surat
niaga diantaranya surat penawaran, surat pengiriman barang, dan surat
pembayaran atas barang yang dipesan.
DAFTAR PUSTAKA :
https://agroedupolitan.blogspot.co.id/2017/04/makalah-surat-
niaga.html