Anda di halaman 1dari 27

2022

Disusun Oleh:
Tsaibatul aslamiyah
Khayla Rahma ulya d.
Saskia
Febriansyah gunawan
OTKP 3
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
limpahan rahmatnya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu
tanpa ada halangan yang berarti dan sesuai dengan harapan.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada ibu guru yang telah membantu
memberikan arahan dan pemahaman dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan karena keterbatasan kami. Maka dari itu penyusun sangat
mengharapkan kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga apa
yang ditulis dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.
DAFTAR ISI
Hlm

COVER…………………………………………………………………….. i

KATA PENGANTAR……………………………………………………... Ii

DAFTAR ISI……………………………………………………………… iii

DAFTAR TABEL ………….…………………………………………… I

DAFTAR GAMBAR …………..………………………………………... v

DAFTAR LAMPIRAN…………….…………………………………….. vi

BAB I: PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ………………………………………………………….


1.2 Rumusan Masalah ………………………………………………………
1.3 Tujuan Penulisan …………………………………………………….....
1.4 Metode ………………………................................................................

BAB II: PEMBAHASAN

2.1 Materi Pertama……………………………………………………………

2.1.1 Sub-Materi Pertama……………………………………………………….

2.1.2 Sub-Materi Kedua………………………………………………………....

2.2 Materi Kedua……………………………..……………………………….

2.3 Materi Ketiga……………………………………………………………..

BAB III: PENUTUP

3.1 Kesimpulan……………………………………………………………

3.2 Saran………………………………………………………………………...

DAFTAR
PUSTAKA……………………………………………………………….
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Surat merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan dari aktivitas


manusia dalam era moderen ini. Dalam kebutuhan ekonomi dan sosial misalnya,
manusia, organisasi, atau pun perusahaan terdorong untuk memanfaatkan surat
demi kelancaran aktivitas bisnisnya.

Berbicara dengan tulisan tentu berbeda dengan berbicara dalam lisan. Di


sini tata tertib atau aturan dan sopan santun masih harus dijaga. Karena surat
adalah ‘duta’ organisasi/instansi si pengirim. Oleh karena itu, pembuat surat dan
para penata administrasi kantor harus berhati-hati dalam menulis surat agar tidak
menimbulkan kesan buruk atas perusahaannya.

tentang jenis-jenis dan bentuk-bentuk surat adalah hal yang penting


untuk diketahui. Karena surat merupakan alat komunikasi yang umum dipakai,
semestinya penulis surat harus mengetahui: cara penulisan, lambang dan tanda-
tanda yang dipakai yang haruslah bersifat dan sependapat dengan umum sehingga
mudah dimenggerti si penerima surat

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam makalah ini adalah :

1. Apa definisi dari macam-macam surat niaga ?


2. Sebutkan fungsi macam-macam surat niaga ?
3. Bagaimana cara menyusun macam-macam surat niaga ?
1.3 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk :

4. Untuk mengetahui definisi dari macam-macam surat niaga.


5. Untuk mengetahui fungsi macam-macam surat niaga.
6. Untuk mengetahui cara menyusun macam-macam surat niaga.

1.4 Metode

Metode pada penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Metode kualitatif


adalah data yang sifat nya narasi bukan angka
BAB 2
PEMBAHASAN

PENGERTIAN SURAT

Surat adalah selembar kertas yang berisi informasi, pesan, pertanyaan, dan
tanggapan yang sesuai dengan keinginan penulis surat.  Kegiatan berkomunikasi
dengan surat disebut surat-menyurat atau korespondensi. Apabila surat itu dari
suatu instansi berisi informasi yang menyangkut kepentingan dan kegiatan dinas
instansi yang bersangkutan, surat semacam itu disebut surat dinas atau surat
resmi. Bila menyangkut kegiatan bisnis disebut surat bisnis.

Surat mempunyai beberapa fungsi, yaitu:


a. sebagai bukti nyata hitam di atas putih, terutama surat-surat perjanjian
b. sebagai alat pengingat karena surat dapat diarsipkan dan dapat dilihat lagi jika
diperlukan

c. sebagai bukti sejarah


d. sebagai pedoman kerja dalam melaksanakan tugas
e. sebagai duta atau wakil penulis untuk berhadapan dengan lawan bicaranya.
f. sebagai alat promosi
g. sebagai bahan untuk mengambil keputusan (misalnya surat penawaran dan
surat pelaporan)

Jika dibandingkan dengan alat komunikasi lain, surat memiliki kelebihan,


yaitu dapat mengurangi kesalahpahaman dalam berkomunikasi karena penulis
dapat menyampaikan maksudnya dengan sejelas-jelasnya. Selain itu, pembaca
dapat membacanya berulang-ulang apabila dirasakan belum mengetahui betul
isinya. Kelebihan yang lain adalah bahwa biaya surat-menyurat yang digunakan
relatif lebih murah jika dibandingkan dengan biaya telepon atau telegraf.
 Surat Menurut jenisnya: surat pribadi, surat niaga, surat dinas
 Menurut  tujuan atau sasaran penerima: surat lamaran pekerjaan, surat
permintaan harga, dan surat perjanjian
 Surat Menurut  wujud dan bentuknya: surat bersampul, warkat pos, kartu
pos, nota, memo,  telegram, teleks, dan faksimile
 Surat Menurut sifat isinya: surat biasa, dan surat konfidensial
 SuratMenurut kecepatan penyelesaian: surat biasa, segera, sangat segera
 Menurut cara penyampaiannya: surat  biasa, kilat, kilat khusus, dan
tercatat

Syarat penulisan Surat yang Baik


 Ditulis dengan teknik penyusunan yang benar
1) bagian-bagian surat diurutkan sesuai dengan jenis surat yang akan dibuat
2) pengetikan yang benar, jelas, bersih, serta rapi
3) kertas sesuai dengan ukuran yang baku (kuarto/folio), jenis kertas HVS,
warna (putih, kuning, biru muda, dan merah jambu)
4) penggunaan bentuk surat (style) yang lazim

 Isi surat dinyatakan dengan ringkas, jelas, dan eksplisit sehingga penerima
surat dapat memahami isinya dengan tepat sehingga penerima dapat
memberikan tanggapan yang tepat pula.

 Bahasa surat disusun sesuai dengan kaidah yang baku (ejaan, diksi, kalimat,
dan paragraf), jelas, ringkas, lugas, sopan, dan komunikatif.
 Faktor pendukung yaitu memahami:

1) masalah yang akan dikemukakan

2) peraturan menegnai masalah tersebut

3) posisi serta bidang penulis surat dan penerima surat


SURAT NIAGA

Pengertian Surat Niaga

Surat niaga merupakan utusan atau duta bagi sebuah perusahaan dalam
menjalin kerja sama dengan mitra bisnisnya. Oleh karena itu, bahasa surat harus
ditata dengan jelas, menarik, dan mudah dipahami.

Terdapat beberapa pengertian tentang surat niaga antara lain:

 Surat niaga adalah surat yang digunakan dalam kegiatan usaha atau bisnis.
Biasanya surat niaga dibuat oleh perusahaan untuk mencari keuntungan.
 Surat niaga adalah surat yang isinya berhubungan dengan kepentingan-
kepentingan perniagaan.
 Surat niaga adalah surat yang dikeluarkan oleh badan–badan atau
perusahaan–perusahaan dalam rangka menjalankanusahanya.

Jenis Surat Niaga antara lain:

1. Surat perjanjian (jual beli, kontrak, sewa menyewa, kerja sama, dsb)
2. Surat penawaran,dibagi menjadi:
a. Inisiatif sendiri
b. Karna permintaan konsumen
3. Surat permintaan penawaran, ,dibagi menjadi:
a. Relasi
b. iklan
4. Surat pesanan, dibagi menjadi:
a. inisiatif sendiri
b. penawaran dari penjual
1.
2.
3.
4.
5. Surat pengaduan
6. Surat kuasa
=============================================================
1. SURAT PERJANJIAN JUAL – BELI
Surat perjanjian jual- beli adalah akta surat tertentu yang haur ditanda
tangani dan harus dibuat secara sengaja, dan juga harus dipakai sesuai dengan
keperluan apa surat tsb.

2. SURAT PERJANJIAN SEWA-MENYEWA


Salah satu contoh surat perjanjian adalah surat perjanjian sewa menyewa.
Surat perjanjian sewa menyewa dibuat oleh dua pihak, yaitu pihak penyewa dan
pihak yang menyewakan. Surat perjanjian ini memuat pernyataan tertulis
mengenai kesepakatan sewa menyewa yang disetujui kedua belah pihak dan
ditandatangani oleh saksi-saksi.
Surat perjanjian pada umumnya memuat identitas resmi kedua pihak yang
hendak melakukan transaksi. Surat perjanjian pada umumnya juga mencantumkan
pasal-pasal yang berisi hak, kewajiban, dan kesepakatan yang harus dipatuhi oleh
pihak-pihak yang melakukan transaksi. Pada bagian akhir surat perjanjian, harus
dicantumkan tanda tangan dan nama terang pihak-pihak yang melakukan transaksi
serta tanda tangan saksi-saksi yang menyaksikan perjanjian transaksi.
3. SURAT PENAWARAN
surat penawaran (offerte) adalah surat yang dibuat penjual yang berisikan
penawaran dan penginformasian barang dagangan ditujukan kepada colon
pembeli baik atas permintaan calon pembeli maupun atas inisiatip penjual sendiri.
Jika surat penawaran dikirim berdasarkan surat permintaan penawaran
dinamakan surat balasan permintaan penawaran. Biasanya surat penawaran
tersebut kurang kuat kedudukannya karena surat penawaran yang dikirimkanakan
dibandingkan dengan surat penawaaran dari peusahaan lainnya.
Sebaliknya, jika surat penawaran yang dikirimkan itu tanpa adanya
permintaan penawaran, dalam penyusunan surat lebih leluasa untuk
mempromosikan barang yang ditawarkan. Penjual akan lebih aktif menawarkan
barang-barangnya agar lebih dikenal. Surat penawaran atas inisiatif sendi biasanya
digunakan untuk mempromosikan barang-barang baru.
Macam Surat Penawaran Dilihat Dari Sasaran Calon Pembeli
 Surat penawaran berdasarkan surat permintaan
 penawaran karna permintaan konsumen

Surat semacam ini merupakan jawaban atau balasan atas surat yang
dikirimkan calon pembeli yang ingin mendapatkan informasi mengenai barang
yang ditawarkan penjual. Karena surat penawaran ini merupakan jawaban atau
balasan, maka isi pesannya harus sesuai dengan yang dikehendaki pihak calon
pembeli. Isi surat balasan permintaan, antara lain sebagai berikut :

1) Menjawab keinginan calon pembeli


2) Menyebutkan mekanisme syarat pembayaran atau pengiriman barang
3) Menyebutkan pelayanan purna jual
4) Melampirkan daftar harga, leaflet, bookfet, atau keterangan lain yang
dapat memberikan kepuasan calon pembeli
5) Harus menunjuk nomor surat permintaan yang diajukan calon pembeli
6) Bahasa yang digunakan harus memotivasi calon pembeli untuk bertindak
menguntungkan

Surat penawaran atas inisiatif sendiri memberikan keluasan kepada penjual


dalam mempromosikan barang dan menawarkan barang dagangannya. Isi surat
semacam ini meliputi hal-hal berikut :

1) Menyebutkan nama, mutu, jenis, harga, dan keistimewaan barang


2) Menjelaskan syarat pembayaran dan pengiriman barang
3) Menyebutkan cara penyerahan barang
4) Menyebutkan besarnya potongan jika ada
5) Menyebutkan kemudahan purna jual

Dalam menyusun kalimat surat penawaran, harus diperhatikan hal-hal sebagai


berikut :
1) Bahasa disusun dengan gaya yang menarik
2) Isi surat tidak bertentangan dengan barang yang ditawarkan
3) Kalimat dalam surat harus memotivasi serta menumbuhkan minat calon
pembeli untuk mengambil keputusan yang menguntungkan
4) Menyebutkan sifat penawaran, yaitu sebagai berikut :
5) Penawaran tetap, yaitu penawaran yang syarat-syarat dan harganya tetap
6) Penawaran bebas, yaitu penawaran dengan syarat dan harga dapat berubah
dengan tanpa pemberitahuan terlebih dahulu
7) Penawaran berjangka, yaitu penawaran dengan syarat-syarat dan harga
berlaku dalam waktu tertentu

Jika tertarik terhadap surat penawaran ini, biasanya calon pembeli akan
mengajukan surat pesanan atau mungkin terlebih dahulu meminta informasi lebih
lanjut mengenai barang yang ditawarkan.

4. SURAT PERMINTAAN PENAWARAN


Surat permintaan penawaran adalah surat yang berasal atau dikirimkan
calon pembeli kepada penjual tau peusahaan. Isinya meminta informasi mengernai
barang yang diperlukan/ diinginkannya. Berdasarkan surat permintaan
penawaran , pihak penjal akan membalas permintaan tersebut dnega surat balasa n
permintaan penawaran. Biasanya surat balasan permintaan penawaran dilampiri
daftar harga, atau booklet sebafai bahan perimbangann lain dengan maksud untuk
mencar harga yang sesuai dnga kemanpuan keuangan dan keinginan calom
pembeli.
Bahasa surat harus disusun dengan kalimat yang jelas dan lengkap agar
penjualan atau perusahaan mudah memahami dan mengerti mengenai kriterian
barang yang mereka inginkan. Dalam surat permintaan penawaran yang resmi,
biasanya calon pembeli meninta keterangan- keterangan sebagai berikut:

1. Nama, jenis, model, tipe, ukuran, kualitas, kemampuan ,dan harga barang.
2. Cara pengiriman barang,
3. Syarata pembayaran,
4. Contoh barang,
5. Pelayanan purnajual

penulisan surat permintaan penawaran perlu memperhatikan hal-hal sebagai


berikut.

i. Mintalah informasi secara terperinci mengenai barang-barang-barang


yang dibutuhkan.
ii. Memberikan data yang membaqntu perusahaan atu penjual sebagai bahan
masukan untuk pembalas surat.
iii. Informasikan alasan-alasan yang mendorong mengajukan permintaan agar
perusahaan atau penjual betul-betul memperhatikan surat kita.
iv. Pada kalimat penutup gunakanlah kelimat yang menguntungkan kedua
belah pihak.

Dari keterangan-keterangan di atas maka dapat disimpulkan kegunaan dari surat


permintaan penawaran adalah sebagai berikut.

i. Sebagai bahan perbandingan dan pertimbangan dalam menentukan


pembelian barang
ii. Sebagai bahan pemilihan barang-barang yang sesuai dengan selera dan
kebutuhan calon pembeli
iii. Sebagai bahan pembanding dan penyesuaian antara kemampuan keuangan
dengan barang yang ditawarkan.

Selain itu surat permintaan penawaran dapat dibuat karna adanya relasi,
ataupun hanya sekedar untuk mmengiklankan.

5. SURAT PESANAN
Surat pesanan merupakan surat yang ditulis calon pembeli dan ditujukan
kepada pedagang, penjual, atau produsen dengan maksud untuk memesan baran-
barang yang diperlukan. Surat pesanan ini mempunyai kedudukan yang kuat
dalam komunikasi bisnis karena datangnya dari pembeli yang sudah pasti untuk
transaksi jual beli. Surat ini dapat dibuat karna inisiatif sendiri atau adanya
penawaran dari penjual.
Seorang pedagang atau penjual setelah menerima surat pesanan harus
merespon dan menyelesaikannya dengan segera. Hal ini berkaitan degan syarat-
syarat penawaran yang ditetapkan. Oleh karena itu, dalam membalas surat
pesanan diperlukan kecepatan dan kejelasan, apakah pesanan dapat diterima atau
tidak dapat dipenuhi.
Pokok-pokok isi surat pesanan meliputi hal-hal berikut.

1. Menyebutkan criteria barang yang dipesan dengan jelas, seperti nama,


jenis, merk, tipe, ukuran, kualitas, model dan warna barang yagn dipesan.
2. Menyebutkan syarat pembayaran dan penyerahan barang
3. Kesanggupan melakukan pembayaran
4. Cara pengiriman barang yang diinginkan
5. Batas waktu pengiriman barang pesanan.

Selain itu, perlu pula diperhatikan hal-hal sebagai berikut:

a) Nyatakanlah dengan tegas dan jelas bahwa penawaran diterima atau tidak
b) Jelaskanlah dengan benar dan terperinci mengenai barang-barang yang
dipesan.
c) Tuliskan cara pengiriman, pembayaran, dan penyerahan barang pesanan.
d) Akhirilah surat dengan kallimat pengharapan, misalnya barang diharapkan
diterima tepat waktu.

Begitu pula jika penjual atau pedagang membalas surat pesanan untuk memberi
ketenangan kepada pembeli, harus memperhatikan hal-hal seperti di bawah ini:

a) Jika pesanan tidak dapat dipenuhi karena persediaan tidak ada, penjual
harus menyampaikannya dengan cara bijaksanan dan jika memungkinkan
tawarkan barang sejenis dengan merk yang berbeda.
b) Jika terpaksa harus menolak pesanan, ungkapkanlah dengan alasan yang
rasional, jelas, dan bahasa yang tepat.
c) Jika pengiriman kemungkinan terlambat, segera diinforrmasikan dengan
alasan yang kuat.
d) Jika keadaan barang ready stock, sampaikan informasi sebaik-baiknya
disertai faktur dan kwitansi sementara.
e) Sebaiknya disediakan daftar isi tercetak sebagai jawaban khusus untuk
pesanan dalam jumlah kecil sehingga proses lebih cepat.

Di samping itu, seorang penjual juga memerlukan suatu kepastian sampai


tidaknya pesanan yang dikirimkan. Karena itu, biasannya penjual meminta
penegasan kembali tentang sampainya pesanan tersebut melalui surat yang disebut
surat konfirmasi penjualan. Surat tersebut akan menjadi pegangan bagi penjual
untuk membuat faktur, mengirim barang dan untuk menagih.

6. SURAT PENGADUAN
Surat pengaduan  (klaim) adalah surat pemberitahuan kepada penjual
mengenai ketidaksesuaian barang-barang yagn dikirimkan pesanan disertakan
dengan tuntutan penyelesaiannya. Untuk mengajukan tuntutan harus
dikemukakan  alasan-alasan yang kuat dan masuk akal. Tanpa alasan yang kuat
penjual tidak akan memenuhi tuntutan itu. Tuntutan yagn kita ajukan dapat berupa
ganti rugi dan langsung ditujuan kepada penjual. Tetapi kika kerugian tersebut 
terjadi dalam pengangkutan atau dalma gudang, maka tuntutan dapat dialihkan
kepada pihak-pihak tersebut.

Sebelum mengajukan tuntutan, pemesan harus meneliti secara seksama


letak kekurangan atau kerusakan barang-barang pesanan tersebut disertai dengan
bukti-bukti kuat. Dengan cara itu, kita sebagai pemesan dapt memperoleh
kejelasan tentang siapa yang di tuntut dan mengganti kerugian atas barang
pesanan itu. Hal ini untuk menghindari terjadinya kesalahan yang lebih fatal. Agar
tidak terjadi pengalihan tuntutan dari satu pihak kepihaklain, maka dalm membuat
surat klaim harus diperhatikan unsur-unsur, seperti:kuatnya alasan,menunjukan
letak kekuarangan dan kerusakan , mermpunyai bukti-bukti yang sah,
disampaikan dengan tidak emosi dan tetap menjaga etika bisnis serta tetap
menunjang tinggi keadilan dan kebenaran. Apabila sudah jelas kepada siapa
tuntutan tersebut ditujukan, selanjutnuya dan mengajukan pengaduan dengan
tuntutan dapat berupa:

1. pembatalan pembelian barang,


2. permintaan penggantian barang dengan biaya ditanggung yang
bersangkutan,
3. permintaan ganti rugi sebesar kerugian yang diderita, serta
4. permintaan potongan harga.

  Dalam surat pengaduan ada beberapa hal yang dapat dipertimbangkan oleh
pihak-pihak yang diminta pertanggungjawaban:

1. Kemukankan kelalaian, kesalahan, kerusakan, yang menimbulkan


kerugian yang diderita.
2. Tuliskan bagian barang-barang yang menjadi sumber ketidakpuasan.
3. Kemikakan tuntutan penyelesaian yang diinginkan atas ketidakpuasan
tersebut.
4. Tunjukkan bukti-bukti mengenai kerugian yang diderita.

Jangan sekali-kali mengajukan surat pengaduan tanpa terlebih dahulu meneliti


sumber ketidakpuasan karena akan menimbulkan dengan baik dan teliti. Bahkan
ia akan meminta pemesan secara bersama-sama untuk meneliti letak kelalaian
dalam proses transaksi jual beli tersebut. Penyelesaian dan tuntutan ganti rugi
yang diajuakan pemesan hendaknya tidak terlalau besar sehingga tidak dapat
dipenuhi oleh pihak-pihak yang kena tuntutan.

Dalam menyelesaikan berbagai masalah yang timbul akibat dari hubungan


bisnis itu, hendaknya tetap dapat memelihara hubungan dagang dengan baik dan
memuaskan semua pihak yang terkait dalam kegiatan tersebut.

Faktor-faktor yang menyebabkan adanya surat pengaduan, diantaranya, adalah


sebagai berikut:

1. Kualitas barang tidak sesuai dengan pesanan


2. Jumlahnya  berkurang, susut, hilanng, rusak barang yang diterima.
3. Tidak tepat waktu sehingga menimbulkan kerugian pemesanan.
4. Cara pengiriman barang yang tidak sesuai dengan keinginan pemesan.
5. Tidak puas atas pelayanan yang diberikan, baik selama proses atau
purna jual.
6. Tidak baik dalam pembungkusan.
7. Jenis, tipe, ukuran, warna barang tidak sesuai dengan pesanan.

7. SURAT KUASA
Surat kuasa adalah surat yang berisi pelimpahan wewenang dari seseorang
atau pejabat tertentu kepada seseorang atau pejabat lain. Pelimpahan wewenang
dapat mewakili pihak yang memberi wewenang.
Penggolongan surat kuasa :
1. Surat kuasa formal
-cirinya : bermaterai (6000)
-contoh : surat kuasa tanah, surat kuasa suatu usaha
2. Surat kuasa non formal
-tidak perlu memakai materai
-contoh: surat warisan, surat wasiat

Macam-macam surat kuasa :


1. Surat kuasa pengambilan gaji/pembayaran
2. Surat kuasa mencairkan uang
3. Surat kuasa penjualan
4. Surat kuasa pengambilan keputusan usaha
5. Surat kuasa pengambilan keputusan politik

Ciri-ciri surat kuasa :


 Surat berisi pemberian kuasa/wewenang kepada seseorang untuk
mengurus sesuatu kepentingan
 Bahasa yang digunakan singkat, lugas, efektif, dan tidak terbelit-belit

Bagian - bagian surat kuasa :


1. Kepala surat
2. Nomor surat
3. Pemberi kuasa
4. Identitas pemberi kuasa
5. Penerima kuasa
6. Identitas penerima kuasa
7. Hal yang dikuasakan
8. Waktu pemberian kuasa
9. Tanda tangan penerima dan pemberi kuasa

CONTOH SURAT NIAGA


1. SURAT PERJANJIAN JUAL – BELI

SURAT PERJANJIAN JUAL- BELI


Yang bertanda tangan dibawah ini, saya :
Nama : Speedy
Umur : 45 Tahun
Pekerjaan : Warnet
Alamat sekarang : Jl. Supriyadi IV No.99 Rt.02/Rw.02
Untuk selanjutnya disebut pihak ke I (penjual).

Nama : Evin
Umur : 37 Tahun
Pekerjaan : Pedagang (Wiraswasta)
Alamat sekarang : Jl. Jurang No.411 Rt.016/Rw.012
Untuk selanjutnya disebut pihak ke II (pembeli)

Pada tanggal 20 Juni 2011 pihak ke I. Telah menjual, lepas/mutlak sebidang tanah darat seluas 86
M2, berikut sebuah bangunan yang terletak diatas tanah tersebut kepada pihak ke II dengan harga
tunai Rp. 41.000.000,- (empat puluh satu juta rupiah). Pembayaran dilakukan dihadapan saksi-
saksi dengan tunai.
Batas-batas tanah tersebut adalah sebagai berikut :
Sebelah barat : Berbatasan dengan tanah halaman haji ono
Sebelah timur : Berbatasan dengan tanah pak amid
Sebelah utara : Berbatasan dengan rumah ibu sendi
Sebelah selatan : Berbatasan dengan jalan gang
Bangunan terdiri dari :
Ukuran panjang dan lebar : 86 M2
Atap : Asbes
Dinding : Tembok
Lantai : Semen (plesteran)

Maka, sejak tanggal 20 Juni 2011 Tanah bangunan tersebut diatas telah menjadi hak milik pihak
ke II. Pada waktu pelaksanaan jual beli tanah tersebut baik pihak ke I (penjual) maupun pihak ke
II (pembeli) juga saksi-saksi semuanya meyatakan satu sama lain dalam keadaan sehat walafiat,
baik jasmani maupun rohani, dan segala sesuatu dengan itikad baik.
Demikian, setelah keterangan isi jual beli ini dimengerti oleh pihak ke I dan pihak ke II, juga
saksi-saksi, maka ditanda tanganilah sebagai permulaan saat pemindahan hak milik pihak ke I
kepada pihak ke II.

Bandung, 10 Juli 1911


Tanda tangan masing-masing
Pihak Ke II (Pembeli) Pihak Ke I (Penjual)
Surat
2. SURAT PERJANJIAN SEWA Perjanjian Sewa Menyewa
MENYEWA

Pada hari Rabu, tanggal 17 Oktober 2012, kami yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Nasri Latifah


Umur : 37 tahun
Pekerjaan : akuntan
Alamat : Jalan Bugenfil 345 Yogyakarta
Nomor KTP : 09.2509.140978
Telepon : 0274-5003246

dalam hal ini bertindak sebagai yang menyewakan atau PIHAK PERTAMA, dan

Nama : Rinka Zulaeha


Umur : 30 tahun
Pekerjaan : guru
Alamat : Jalan Ketawang 721 Solo
Nomor KTP : 09.2107.240283
Telepon : 0215-3541768

dalam hal ini bertindak sebagai penyewa atau PIHAK KEDUA.

Kedua belah pihak sepakat untuk mengadakan ikatan sewa menyewa. Dalam hal ini PIHAK
PERTAMA menyewakan/mengontrakkan rumah kepada PIHAK KEDUA. Rumah tersebut
berukuran 20x10 m dengan total luas halaman 300 m2, berdinding batu bata, atap genteng,
lantai keramik, berikut aliran listrik, air PAM, dan sambungan telepon. Rumah tersebut
beralamat di Jalan Sukma Abadi 629 Yogyakarta. PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA
membuat kesepakatan-kesepakatan berikut dihadapan saksi.

Pasal 1

1. Sewa rumah ditetapkan sebesar Rp 15.000.000,00 (lima belas juta rupiah) untuk jangka
waktu satu tahun terhitung sejak tanggal penandatanganan surat perjanjian ini.
2. Pembayaran sewa dilakukan secara tunai.

Pasal 2

1. Jika terjadi pembatalan perjanjian sebelum rumah tersebut ditempati oleh penyewa,
maka uang sewa akan dikembalikan kepada penyewa dengan dikenakan potongan 15%
dari harga sewa sebagai ganti kerugian pemutusan perjanjian ini.
2. Jika terjadi pembatalan perjanjian ini sebelum jangka waktu sewa berakhir atas
kehendak penyewa sendiri, penyewa tidak dapat menuntut pengembalian uang sewa
atau ganti kerugian apa pun dari yang menyewakan.
Pasal 3

1. Selama waktu sewa, penyewa wajib merawat, memelihara, dan menjaga rumah yang
disewa itu dengan sebaik-baiknya atas biaya yang ditanggung oleh penyewa sendiri.
2. Jika terjadi kerusakan sebagai akibat perbuatan penyewa atau orang yang berada di
bawah pengawasannya, maka semua biaya perbaikan akan menjadi tanggung jawab
penyewa sendiri.

Pasal 4

1. Penyewa wajib membayar sendiri biaya pemakaian telepon, aliran listrik, air PAM,
Pajak Bumi dan Bangunan pada rumah yang disewanya.
2. Jika terjadi kerugian akibat kelalaian memenuhi kewajiban dalam ayat (1), penyewa
bertanggung jawab mengganti kerugian tersebut.

Pasal 5

1. Apabila ada perselisihan kedua belah pihak setuju menyelesaikannya secara


musyawarah untuk mufakat dengan mengindahkan kelayakan dan kepatutan.

Demikian surat perjanjian ini dibuat di Bantul pada hari Rabu tanggal 17 Oktober 2012, setelah
dibaca dan dipahami isinya kemudian ditandatangani oleh kedua belah pihak.
Yang menyewakan Penyewa

(______________) (____________)

Saksi-saksi
Nama Saksi 1 Nama Saksi 2

(Tanda tangan) (Tanda tangan)


3. SURAT PENAWARAN
PT. SELALU JAYA
Jln. Kapal selam I RT.19 NO58 Bontang Utara

Yogyakarta, 9 Mei 2011

Nomor : 076/PWR/2011
Perihal : Penawaran peralatan kantor

Kepada
Yth. Manajer General Affair
PT Maju Terus
di
tempat

Dengan hormat,

Sehubungan dengan Surat Permintaan Bapak Nomor: 134/MJ/2011 tertanggal 19 April


2011, maka dengan ini kami berikan informasi seperti yang Bapak perlukan.

Jenis maupun spesifikasi peralatan kantor produk kami dapat dilihat pada dokumen
terlampir. Bersama surat ini pula kami lampirkan brosur lengkap untuk beberapa produk
unggulan beserta petunjuk manualnya. Bila Bapak berkenan, kami dapat mengirimkan
personil kami untuk memberikan penjelasan lengkap sebagaimana dibutuhkan.

Demikian informasi ini kami sampaikan. Atas perhatian dan kepercayaan Bapak, kami
sampaikan terima kasih.

Hormat kami,

PT Selalu Jaya
4. SURAT PERMINTAAN PENAWARAN

PT. ANUGRAH SEMESTA


Jln.cikoko timur 5, jakarta selatan

Yogyakarta, 14 Juni 2011

No. : 345/ADM-PB/VI/2011
Hal : Permintaan Penawaran

Kepada Yth. :
Pimpinan PT. Surya Abadi
Jl. Turangga 18A-B
Jakarta Selatan

Dengan Hormat,
Brdasarkan informasi yang kami terima dari rekanan kami, PT. Berdikari Sentosa (CIP:
Bapak Arifin) bahwa PT. Surya Abadi menyediakan berbagai macam cat untuk luar
ruangan beserta bahan pendukungnya.

Kami dari PT. Anugrah Semesta yang bergerak di bidang produsen pagar aluminium dan
besi dengan target pasar ekspor ke Eropa dan Australia adalah pemakai tetap produk cat
luar ruangan dengan pemakaian rata-rata 700 liter cat sebulan. Oleh karena itu, dengan
surat ini kami mengajukan permohonan penawaran produk dari PT. Surya Abadi
berupa :

Cat luar ruangan jenis PU


Dempul grey dengan daya koreksi rata dan tahan terhadap suhu diatas 100 decel
Epoxy yang bisa diaplikasikan dengan cat PU
Clear coat yang tahan gores dan bisa tahan di suhu diatas 100 decel

Demikian Surat Permohonan Penawaran ini kami buat, atas tanggapan serta kerjasama
yang baik kami ucapkan banyak terima kasih.

Hormat kami,
PT. Anugrah Semesta

Ir. Aidil Setiawan


(Purchase Dept.)
PT. MAJU TERUS
Jln.kapten tandean 123, jakarta timur
Tlp (021)5776654, Fax 5777342

Yogyakarta, 19 April 2011

Nomor:121/MJ/IV/2011
Perihal: Permintaan penawaran dan daftar harga

Kepada
Yth. PT Selalu Jaya
Jl Kaliurang Km 6
Yogyakarta

Dengan hormat,
Sehubungan dengan iklan Anda pada harian Kedaulatan Rakyat tanggal 10 April 2011,
kami tertarik untuk membeli berbagai jenis peralatan kantor yang Anda tawarkan.

Untuk itu kami mohon Anda dapat mengirimkan spesifikasi yang lebih rinci, daftar
harga, cara pembelian berikut cara pembayarannya. Adapun masalah pemesanan, akan
segera kami lakukan setelah informasi dari Anda kami terima.

Atas perhatiannya, kami ucapkan terima kasih.

Hormat kami,
PT Maju Terus

Endi Perkasa
(Manajer General Affair)
5. SURAT PESANAN

TOKO ILHAM JAYA


Jl. Wijaya Kusumah No. 90 Telp. 4263166
Bandung – Jawa Barat

20 Desember 2001
Nomor : 025/IJ/XII/2001
Hal      : Pesanan TV Merk Baron

Kepada
PT FADILA
Jl. Anggrek No. 123
Batam

Dengan hormat,
Sehubungan dengan surat penawaran Saudara No. 07/F/XII/2001, tanggal 15 Desember 2001
yang disertai informasi lengkap mengenai TV merk Baron, dengan ini kami memesan beberpa
barang tersebut, dengan perincian sebagai berikut:

a)  10 buah TV merk Baron Uk. 20”/Bo 1 @ Rp 1.100.000,00 =Rp11.000.000,00

b) 10 buah TV merk Baron Uk. 20”/Bo 2  @ Rp 1.200.000,00 = Rp 12.000.000,00

Jumlah = Rp 23.000.000,00

Discount 10%      = Rp   2.300.000,00 -

Jumlah dibayar    = Rp 20.700.000,00 (Duapuluh juta tujuh ratus ribu rupiah)

Kami setuju dengan syarat pembayaran yang ditawarkan dalam penawaran tersebut, yaitu cash
on delivery dan cara penyerahan barang franco gudang pembeli. Pengiriman barang melalui PT.
Titipan Ekspres dan kami harap barang tersebut dapat diterima tanggal 30 Desember 2001.

Demikian kami menunggu kiriman Saudara dalam waktu secepatnya. Atas kerja sama Daudara,
kami ucapkan terima kasih.

Hormat kami,
Toko ILHAM JAYA

Ilham Alamanda
(Manajer Pembelian)
PT. SURYA KENCANA
Jl. Ahmad Yani No. 124 Jakarta
Telp. (021) 1233 99999 Fax (021) 1233 99995

12 Juni 2013
No.           : 921/SK/VI/2013
Lampiran  :        -
Hal            : Pesanan barang

Yth. Sulastri
Kabag. Perbekalan PT. Mandiri
Jl. Kapt. Tandean No. 23
Bandung

Dengan Hormat,

Berdasarkan informasi dari salah seorang karyawan agian pemasaran, kami ingin memesan
barang-barang sebagai berikut.

NO NAMA BARANG HARGA PER UNIT TOTAL HARGA


1  5 LAPTOP Rp 5.000.000 Rp 25.000.000
2  2 FILING CABINET Rp 500.000 Rp 1.000.000
3  4 PRINTER CANON Rp 700.000 Rp 2.800.000
4  5 STEPLER Rp 5.000 Rp 25.000
 
Mengenai pembayaran akan segera kami kirimkan setelah barang tersebut kami terima.

Atas perhatian dan kerja sama saudara, kami mengucapkan terima kasih.

Hormat Kami,

Sugiono, SE
Direktur Pemasaran
6. SURAT PENGADUAN

PT. SINAR SENTOSA


Jln. Pelita raya 117, JAKARTA
Tlp. (021)44556677, Fax (021) 577213
11 november 2010
No : 302/ss/ XI/2010
Lampiran : 1 lembar
Hal : pengkalaiman mesin foto copy

Yth,
PT. ELEK MITRA JAYA
Jln. Yos sudarso 304
Jakarta

Dengan hormat,
Sehubungan dengan kedatangan barng yang telah anda tawarkan sesuai surat penawaran
No. 414/ EM/ XI/2010 pada tanggal 10 november 2010, kami merasa ada beberapa barang
yang mengalami kerusakan seperti mesin fotocopy merk “CANNON” yang tidak dapat
dioprasikan karna adanya kerusakan pada bagian mesin. Oleh karena itu, kami mengajukan
surat ini dengan tujuan ingin meminta pertanggung jawaban atas barang tersebut.

Demikan surat pengaduan ini kami buat, atas perhatia, atas perhatianyya kami ucapkan
terima kasih.

Hormat kami,

Ir. Sentosa
Manager PT. SINAR SENTOSA
7. SURAT KUASA

SURAT KUASA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama : Deasy Novianti
Tempat/Tgl. Lahir : DKI Jakarta, 1 Januari 1976
Pekerjaan : Pegawai PT. Nusa Dua Jaya
Alamat : Jl. Kapten Pierre Tendean 61, Jogjakarta

Memberikan kuasa pengambilan gaji untuk bulan Agustus 2012 dikarenakan saya sedang
sakit. Oleh karena itu, saya akan memberikan kuasa kepada :
Nama : Rene Inggarjati
Tempat/Tgl. Lahir : Madiun, 13 September 1979
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Jl. Raya Solo 1, Jogjakarta

Demikian Surat Kuasa ini kami buat dengan sebenar-benarnya agar dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.

Jogjakarta, 23 Agustus 2012


Penerima Kuasa Pemberi Kuasa

( Rene Inggarjati ) ( Deasy Novianti )


BAB 3
PENUTUPAN

3.1 Kesimpulan

Surat niaga merupakan salah satu jenis surat yang dibuat dengan
tujuan dan dalam ruang lingkup perdagangan atau usaha. Surat niaga terdiri dari
beberapa macam surat yang dibuat dengan tujuan tertentu. Yang termasuk surat
niaga diantaranya surat penawaran, surat pengiriman barang, dan surat
pembayaran atas barang yang dipesan.

Surat penawaran gunanya untuk menawarkan sesuatu kepada


perusahaan atau organisasi tertentu, biasanya berupa barang atau jasa. Supaya
calon pembeli menjadi tertarik membeli barang dagangan itu. Surat pengiriman
barang adalah surat yang dibuat dengan maksud dan tujuan agar pembeli
mempunya persiapan untuk penerimaan barang. Surat pembayaran atas barang
yang dipesan adalah surat yang berisi mengenai pemberitahuan kewajiban
pembayaran kepada pembeli.

DAFTAR PUSTAKA :

https://agroedupolitan.blogspot.co.id/2017/04/makalah-surat-
niaga.html

Anda mungkin juga menyukai