Anda di halaman 1dari 15

Keunggulan dan Keterbatasan Antarruang dan Pengaruhnya

IPS kls 8 sem 2

1. Pelaku Ekonomi
merupakan orang / lembaga yang melakukan kegiatan ekonomi. Ada 4 pelaku
ekonomi, yaitu :

a. RTK (Rumah Tangga Konsumen) : Melakukan kegiatan konsumsi untuk


memenuhi kebutuhan hidup. RTK memiliki dua peran, yaitu sebagai
konsumen dan penyedia faktor produksi yang meliputi penyediaan lahan,
tenaga kerja, modal, dan keahlian.
Pendapatan RTK (dari RTP) :
1. Sewa (rent) : diterima ketika RTK menyewakan tanahnya kepada
perusahaan.
2. Upah (wage) : balas jasa yang diterima karena pengorbanan tenaga
dalam kegiatan produksi
3. Bunga (interest) : balas jasa yang diterima karena telah
meminjamkan sejumlah dana untuk modal
4. Laba (profit) : balas jasa karena telah memberikan kontribusi berupa
tenaga dan pikiran dalam mengelola perusahaan.
Faktor produksi : alam, modal, tenaga kerja, kewirausahaan
Alam : segala sesuatu yg disediakan alam
Modal : barang/uang/bunga
Tenaga kerja : SDM
Kewirausahaan suatu kemampuan untuk mengatur serta mengambil risiko
dalam menjalankan sebuah usaha. Terletak pada kreativitas dan inovasi.
b. RTP (Rumah Tangga Produsen) : Merupakan pelaku ekonomi yang
berperan sebagai penyedia barang dan jasa bagi konsumen.
Peran : memproduksi barang/jasa, pengguna faktor produksi
c. Pemerintah : Memiliki 3 peran penting, yaitu :
1. Pengatur dan regulator dalam mensejahterakan masyarakat secara
adil dan merata, memberi subsidi, menentukan pajak.
2. Konsumen
3. Produsen.
d. Luar negeri : peran rumah tangga luar negeri terlihat dalam perdagangan
internasional.

2. Perdagangan Antardaerah/pulau/internasional
Dalam ilmu ekonomi, perdagangan antar daerah/pulau terjadi karena keuntungan
dari pertukaran SDA yang menyebabkan terjadinya interaksi antarruang terhadap
kegiatan ekonomi, sosial, budaya, dan perdagangan. Karena perbedaan SDA pun
diperlukannya perdagangan antar daerah/pulau. Perdagangan antar daerah /
pulau akan terjadi jika ada alat produk yang diperdagangkan.
A. Perdagangan antarpulau : Merupakan perdagangan yang dilakukan oleh
penduduk/lembaga suatu daerah dengan daera lainnya dalam satu batas
wilayah negara atas dasar kesepakatan bersama.
Tujuan :
1. Memperoleh keuntungan. Keuntungan diperoleh dari selisih antara
harga beli dengan harga jual.
2. Memperluas jangkauan pasar. Jangkauan pasar yang dimaksud
merupakan jumlah konsumen yang mengonsumsi barang akan
semakin banyak dan terbesar di berbagai daerah.
Faktor :
1. Perbedaan faktor produksi yang dimiliki, terutama faktor alam.
2. Perbedaan tingkat harga daerah.
Manfaat :
1. Menyediakan alternatif alat pemuas kebutuhan bagi konsumen.
Dengan adanya perdagangan antardaerah, konsumen dapat
menikmati produk yang tidak diproduksi di tempat tinggalnya.
2. Meningkatkan produktivitas. Pemasaran produk yang makin meluas
akan menyebabkan permintaan atau pemesanan terhadap produk
menjadi meningkat.
3. Memperluas kesempatan kerja bagi masyarakat. Peningkatan
jumlah kerja yang diproduksi dalam jumlah besar akan menyebabkan
produsen butuh tenaga kerja tambahan, sehingga akan ada lowongan
kerja tambahan.

B. Perdagangan antarnegara
Perdagangan antarnegara dilakukan oleh masyarakat suatu negara dengan
masyarakat negara lain atas dasar kesepakatan bersama.
Ruang lingkup :
a. perpindahan barang dan jasa dari suatu negara ke negara lain
b. perpindahan modal melalui investasi dari luar negeri
c. perpindahan tenaga kerja
d. perpindahan teknologi dengan mendirikan pabrik-pabrik di negara lain
e. penyampaian informasi tentang kepastian adanya bahan baku dan pangsa
pasar.
Ekspor : merupakan kegiatan menjual barang/produk ke luar negeri. Tujuan
utamanya adalah untuk memperoleh keuntungan. Pelaku ekspor : eksportir
Impor : merupakan kegiatan membeli barang/produk dari luar negeri. Tujuan
utamanya adalah memenuhi kebutuhan negara. Pelaku ekspor : importir
Barang-barang yang diimpor Indonesia :
1. Migas : minyak tanah, bensin, solar, elpiji.
2. Non-migas : karet, kopi, ikan, kayu lapis, kelapa sawit, nikel & batubara
Kebijakan pemerintah dalam mendorong ekspor :
1. Memberi kemudahan kepada produsen barang ekspor. Untuk
meningkatkan ekspor, pemerintah dapat memberi beberapa kemudahan
kepada produsen barang ekspor seperti : kemudahan mengurus perizinan
serta memberikan fasilitas. Harga faktor produksi yang murah dapat
menurunkan harga jual sehingga dapat meningkatkan daya saing
perusahaan.
2. Menjaga kestabilan nilai tukar rupiah. Rupiah yang stabil terhadap mata
uang asing akan mempermudahkan para eksportir untuk menghitung biaya
produksi barang ekspornya.
3. Membuat perjanjian dagang internasional. Perjanjian ini mencakup
kesediaan masing-masing negara untuk menjadi pembeli atau penjual suatu
barang, sehingga masing-masing negara memperoleh keuntungan.
4. Meningkatkan produksi. Promosi dagang dilakukan oleh individu, lembaga
swasta, maupun pemerintah. Pemerintah dapat menangani promosi dan
pusat informasi dagang dari luar negeri, contohnya adalah ITPC
(International Trade Promotion Center.
Faktor Pendorong ekspor :
1. Keadaan pasar luar negeri. Besar kecilnya permintaan dan penawaran dari
berbagai negara dapat memengaruhi harga di pasar dunia.
2. Keuletan eksportir untuk menangkap peluang pasar. Dengan kepandaian
seorang eksportir, mereka dapat memperoleh wilayah pemasaran yang luas.
Oleh karena itu, para eksportir harus ahli dalam bidang strategi pemasaran.
3. Kondisi sosial, ekonomi, politik suatu negara. Ketika ada ketidakstabilan
dalam salah satu bidang, maka bidang lain akan terpengaruh.
Manfaat perdagangan antarnegara :
1. Memperoleh keuntungan. Dengan adanya spesialisasi, produsen dapat
menghasilkan produk dengan efisien.
2. Memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi dalam negeri.
3. Menjalin persahabatan antarnegara. Adanya perdagangan antarnegara
akan lebih memudahkan terjalinnya persahabatan
4. Transfer teknologi modern. Dibutuhkan pengetahuan dan keterampilan
tertentu untuk menggunakan barang-barang impor berteknologi.
Faktor :
1. Memenuhi kebutuhan
2. Keinginan memperoleh keuntungan
3. Adanya perbedaan kemampuan penguasaan ilmu dan teknologi
4. Adanya kelebihan produk dalam negeri
5. Adanya perbedaan keadaan seperti SDA, iklim, tenaga, kerja, budaya, dll
6. Keinginan membuka kerja sama, hubungan politik, dan dukungan
7. Terjadinya era globalisasi
Perbedaan perdagangan antarpulau dan antarnegara
1. Peluang perdagangan antarnegara lebih luas.
2. Adanya kedaulatan bangsa. Di perdagangan domestik, aliran perdagangan
berjalan secara bebas tanpa regulasi yang berarti dari negara. Penggunaan
kurs tukar. Perdagangan antar negara membutuhkan sistem keuangan
antarnegara yang dapat memastikan kelancaran aliran mata uang.
3. Ekonomi Maritim & Agrikultur
A. Ekonomi kelautan (marin) merupakan kegiatan ekonomi yang dilakukan di
wilayah pesisir dan lautan serta di darat yang menggunakan SDA dan jasa-jasa
lingkungan kelautan untuk menghasilkan barang dan jasa.
ex : nelayan mencari ikan di laut, usaha pengawetan ikan di pantai, wisata bahari /
bawah laut

Ekonomi maritim (maritim) merupakan kegiatan ekonomi yang mencakup


transportasi laut, industri galangan kapal dan perawatannya, pembangunan dan
pengoperasian pelabuhan beserta industri dan jasa terkait.
ex : usaha budidaya rumput laut, jasa penyebrangan pulau, usaha pembuatan
kapal dan servis kapal

Tujuan pembangunan di bidang kelautan :


a. pertumbuhan ekonomi tinggi secara berkelanjutan
b. peningkatan kesejahteraan seluruh pelaku usaha
c. terpeliharanya kelestarian lingkungan dan sumber daya kelautan
d. menjadikan laut sebagai pemersatu dan tegaknya kedaulatan bangsa

Kondisi ekonomi maritim Indonesia :


1. Sektor Pelayaran.
2. Sektor Perikanan
3. Sektor Pariwisata Bahari

Kebijakan Pengembangan Ekonomi Maritim :


Kebangkitan ekonomi kelautan Indonesia ditandai dengan perubahan paradigma
pembangun nasional, dari pembangunan berbasis daratan menjadi pembangunan
berbasis daratan. Melalui perubahan ini, maka pelabuhan dan transportasi laut
akan lebih maju dan efisien. Bentuk kebijakan lainnya adalah dalam menyambut
ASEAN COnnectivity, Indonesia menyiapkan lima pelabuhan besar. (Belawan,
Sumatera Utara; Tanjung Priok, Jakarta; Surabaya, Makassar, Kalimantan.)

B. Ekonomi Agrikultur
Ekonomi agrikultur merupakan upaya peningkatan perekonomian dengan
memberdayakan sektor pertanian.
Agrikultur merupakan kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati untuk
menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri, sumber energi, dll

Potensi agrikultur di Indonesia


Pertanian di Indonesia memiliki peranan signifikan bagi perekonomian karena
sektor pertanian menyerap 35,4% dari total angkatan kerja di Indonesia dan
menyumbang 14,7% bagi pendapatan nasional Indonesia. Fakta tersebut
menguatkan pertanian sebagai mega sektor yang sangat vital bagi perekonomian
Indonesia.
Peran Agrikultur
Agrikultur merupakan sektor primer dalam perekonomian Indonesia. Juga
berperan sebagai penghasil devisa negara melalui ekspor. Pembangunan agrikultur
dianggap penting dari keseluruhan pembangunan nasional. Walau potensi
pertanian di Indonesia besar, pada kenyataannya sebagian besar petani masih
banyak yang tergolong miskin.

Hambatan dalam pengembangan agrikultur :


1. skala usaha pertanian pada umumnya relatif kecil.
2. modal terbatas
3. penggunaan teknologi masih sederhana
4. sangat dipengaruhi musim
5. pada umumnya berusaha dengan tenaga kerja keluarga
6. akses terhadap kredit, teknologi, dan pasar rendah
7. pasar hasil pertanian sebagian besar dikuasai oleh pedagang-pedagang
besar sehingga merugikan petani
8. alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan non-pertanian
9. kurangnya penyediaan benih

Strategi Pengembangan Agrikultur


1. Ekofarming. Merupakan peningkatan sistem budidaya di pertanian yang
ramah lingkungan.
2. Distribusi pupuk secara merata di seluruh wilayah Indonesia.
3. Perbaikan irigasi. Pertanian yang berhasil tidak lepas dari baiknya sistem
irigasi yang ditetapkan.

4. Pendistribusian Kembali (Redistribusi)


Pendistribusian pendapatan adalah pendistribusian kembali pendapatan
masyarakat kelompok atas/kaya kepada masyarakat kelompok rendah/miskin,
baik berasal dari pajak atau pungutan pungutan lain.

Hal ini penting dilakukan karena redistribusi pendapatan dilakukan sebagai salah
satu bentuk jaminan sosial yang dilakukan negara kepada masyarakat dan
merupakan inovasi sosial yang menguntungkan dalam jangka panjang.

Pembagian redistribusi pendapatan :


1. Vertikal : dari orang kaya ke yang miskin
2. Horizontal : transfer uang antar-kelompok

Program pemerintah :
a. Program jaminan akses kebutuhan dasar bagi rakyat bawah.
Dengan memenuhi kebutuhan rakyat terlebih dahulu. Mencakup kebutuhan dasar
seperti sandang, pangan, papan, kesehatan, pendidikan.
Contoh : Bantuan Langsung Tunai (BLT), Bantuan Tunai Bersyarat (BTB), Program
Keluarga Harapan (PKH), Jaminan sosial, Bantuan Operasi Sekolah (BOS), Jaminan
Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas)
b. Program kredit lunak dan penjaminan kredit berbasis komunitas.
Dengan kebijakan KUR (Kredit Usaha Rakyat), UMKM akan terhindar dari kendala
aturan-aturan perbankan yang menyulitkan mereka. Kebijakan ini diharapkan
dapat membantu masyarakat golongan menengah ke bawah sehingga dapat
menjadi wirausaha yang mandiri.

c. Pengembangan usaha / industri kecil


Alasan : Usaha kecil menyerap banyak tenaga kerja, pemerataan dalam distribusi
pembangunan, pembangunan dalam distribusi pendapatan. Upaya pemerintah
dalam melaksanakan pemberdayaan UMKM melalui penerapan Program Nasional
Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM Mandiri Perdesaan)
merupakan salah satu mekanisme program pemberdayaan masyarakat. Program
ini dilakukan untuk lebih mendorong upaya peningkatan kualitas hidup,
kesejahteraan, dan kemandirian masyarakat.

d. Pemerintah bekerja sama dengan swasta lokal dan asing untuk


menjalankan program Corporate Social Responsibility (CSR)
Untuk menjalankan program pemerintah yang bekerja sama dengan swasta lokal
dan asing untuk menjalankan program CSR, diharapkan golongan masyarakat
bawah, buruh, dan usaha-usaha bisa mendapatkan kesempatan untuk ikut dalam
kegiatan ekonomi yang produktif secara keseluruhan.

e. Pemerintah konsisten dalam mewujudkan kebijakan penegakan hukum


dan keadilan ekonomi.
Hukum dan keadilan ekonomi yang tidak mendiskriminasikan golongan miskin
merupakan modal awal sehingga kebijakan redistribusi yang diambil pemerintah
menjadi efektif untuk mengurangi dan bahkan menghilangkan ketimpangan
pendapatan yang ada di Indonesia.

Alternatif pendistribusian pendapatan :


a. Subsidi : subsidi berupa potongan harga maupun tambahan modal kepada
produsen. Contoh : subsidi pupuk
b. Pengenaan pajak : terdapat banyak pajak jenis pajak di Indonesia, antara
lain : pajak penghasilan, pajak kendaraan, barang mewah, dll
Perubahan Masyarakat Indonesia pada Masa Penjajahan dan
Tumbuhnya Semangat Kebangsaan
IPS kls 8 sem 2

A. Latar Belakang Kedatangan Bangsa Barat :


1. Daya Tarik Indonesia : SDA / hasil bumi Indonesia yang diperlukan Eropa.
2. Motivasi 3G : Gold, Gospel, Glory.
3. Revolusi Industri : pergantian atau perubahan secara menyeluruh dalam
memproduksi barang dari sebelumnya menggunakan tenaga manusia dan
hewan menjadi tenaga mesin.

Bentuk Imperialisme :
Imperialisme kuno : imperialisme yang berkembang pada masa sebelum
Revolusi Industri dengan semboyan Gold, Glory, Gospel.
Negara pelopornya = Spanyol dan Portugal. Fungsi tanah jajahan pada masa
tersebut adalah untuk dikeruk keuntungannya

Imperialisme modern : bertujuan untuk memperoleh kemajuan industri.


Imperialisme modern berkembang setelah tahun 1870, pada masa kebijakan
Politik Pintu Terbuka.
Politik Pintu Terbuka : memberikan hak kepada kaum pribumi untuk memiliki
dan menyewakan tanah kepada pengusaha swasta.

Kedatangan Bangsa-bangsa Barat :


1. Kedatangan Bangsa Portugis di Maluku : diawali di kota Lisabon, Portugis.
1486 : Bartholomeus Diaz ingin melakukan pelayaran pertama ke India,
namun gagal.
1511 : Portugis sampai di Malaka di bawah pimpinan Alfonso d’Albuquerque.

2. Ekspedisi Bangsa Inggris : Persekutuan dagang milik Inggris diberi nama


EIC (East Indian Company).

3. Kedatangan Bangsa Belanda di Jayakarta (Jakarta)


Jayakarta merupakan pelabuhan penting di Pulau Jawa yang kemudian
menjadi markas VOC (Vereenigde Oost Indische Compaigne) pada tahun
1602. VOC didirikan untuk mencegah persaingan yang tidak sehat. Pengaruh
ekonomi VOC semakin kuat dengan dimilikinya hak monopoli perdagangan.
Masa inilah yang menjadi sandaran perluasan kekuasaan Belanda pada
perjalanan sejarah selanjutnya.

Pengaruh monopoli dalam perdagangan


Monopoli merupakan penguasaan pasar yang dilakukan oleh satu/sedikit
perusahaan yang merugikan orang lain. Kerajaan Indonesia membiarkan VOC
memonopoli perdagangan karena Indonesia terpaksa oleh Belanda untuk
menandatangani kontrak monopoli. Tetapi VOC mengalami kebangkrutan pada
akhir abad XVIII karena korupsi dan manajemen perusahaan yang kurang baik.
Hak Oktrol VOC :
1. Hak mencetak uang
2. Hak memiliki angkatan perang
3. Hak memerintah daerah yang diduduki
4. Hak melakukan perjanjian dengan raja-raja
5. Hak memonopoli perdagangan rempah-rempah

Pengaruh kebijakan kerja paksa


Pembangunan Jalur Anyer Panarukan dan pengaruhnya : pembangunan jalur
anyer dilakukan karena kebijakan dari Gubernur Jenderal Daendels (1808-1811)
dengan tujuan utama yaitu untuk kepentingan militer pemerintah kolonial. Dalam
perkembangannya, jalan tersebut menjadi sarana transportasi pemerintah dan
mengangkut berbagai hasil minyak bumi. Dengan dibangunnya jalan tersebut,
proses distribusi barang dan jasa semakin cepat dan efisien.

Pengaruh sistem sewa tanah


Diterapkan oleh Letnan Gubernur Thomas Stamford Raffles.
Salah satu kebijakan terkenal pada masa Raffles adalah sistem sewa tanah atau
landrent system / landelijk stelsel. Sistem tersebut memiliki ketentuan, antara lain :
1. Petani harus menyewa tanah meskipun dia adalah pemilik tanah
2. harga sewa tergantung pada kondisi tanah
3. pembayaran sewa tanah dilakukan dengan tunai
4. bagi yang tidak memiliki tanah dikenakan pajak kepala.

Beberapa penyebab kegagalan sistem sewa tanah :


1. sulit menentukan besar kecil pajak bagi politik tanah karena tidak semua
rakyat memiliki tanah yang sama.
2. sulit menentukan luas dan tingkat kesuburan tanah petani
3. keterbatasan jumlah pegawai
4. masyarakat belum mengenal sistem uang

Pengaruh sistem tanam paksa (cultuur stelsel)


Diterapkan oleh Johannes van den Bosch (1830)
Salah satu cara Belanda menutupi kerugian adalah dengan meningkatkan ekspor.
Peningkatan ekspor merupakan pilihan Belanda untuk mempercepat penambahan
pundi-pundi keuangan negara.
Praktik penekanan dan pemaksaan terhadap rakyat pada ketentuan kebijakan
tanam paksa :
1. Tanah yang digunakan untuk tanaman wajib hanya ⅕ dari tanah yang
dimiliki rakyat. (Namun kenyataanya, selalu lebih / bahkan sampai 1//2
bagian dari tanah.)
2. Kelebihan hasil panen tanaman wajib tidak dibayarkan
3. Waktu untuk kerja wajib melebihi 66 hari dan tanpa imbalan yang memadai
4. Tanah yang digunakan untuk tanaman wajib dikenakan pajak.
Orang Belanda yang menentang : Douwes Dekker, Baron van Hoevel, L. Vitalis
Perlawanan terhadap kolonialisme dan imperialisme
1. Perlawanan terhadap persekutuan dagang
a. Sultan Baabullah mengusir Portugis :
Pada tahun 1529, terjadi perang antara Tidore dan Portugis. Penyebab
utamanya adalah Portugis menghalang-halangi perdagangan Banda dengan
Tidore. Perang dimenangkan oleh Portugis, namun rakyat Maluku sadar
bahwa Portugis hanya akan merusak perdamaian

Pada tahun 1570, bertempat di Benteng Sao Paolo terjadi perundingan


antara Sultan dan Portugis. Pada saat perundingan berlangsung, tanpa
disangka Portugis menangkap Sultan Hairun dan membunuhnya. Hal
tersebut menimbulkan kemarahan rakyat Maluku. Setelah itu, Sultan
Baabullah (putra Sultan Hairun) melanjutkan memimpin perlawanan. Pada
1605, Portugis berhasil diusir oleh VOC dari Ambon.
b. Perlawanan Aceh (1607-1639)

c. Ketangguhan “Ayam Jantan dari Timur” :


Sultan Hasanuddin adalah Raja Gowa dari Sulawesi Selatan. Perjanjian
Bongaya : Belanda memperoleh monopoli dagang rempah-rempah di
Makassar, Belanda mendirikan benteng pertahanan di Makassar, Makassar
harus melepaskan daerah kekuasaannya berupa daerah di luar Makassar,
Aru Palaka diakui sebagai Raja Bone.

d. Serangan Mataram terhadap VOC (3 Desember 1628)


VOC bubar tanggal 31 Desember 1799

2. Perlawanan terhadap Pemerintah Hindia Belanda


a. Perang Saparua di Ambon : Ketika Belanda kembali berkuasa pada tahun
1817, rakyat Ambon mengadakan perlawanan di bawah dipimpin Thomas
Matulesi (Patimura).
b. Perang Paderi di Sumatera Barat (1821-1838) : Gerakan pemurnian ajaran
Islam dibawa oleh para haji yang pulang dari Mekah yang disebut kaum
padri. Tokohnya adalah Haji Miskin, Haji Sumanik, Haji Piobang.
Perlawanan kaum Padri dengan sasaran utama Belanda meletus tahun 1821.
Dipimpin Tuanku Imam Bonjol, Tuanku nan Cerdik, Tuanku Tambusai, dan
Tuanku nan Alahan.
c. Perang Diponegoro (1825-1830)
d. Perang Aceh
e. Perang Sisingamangaraja, Sumatera Utara
f. Perang Banjar
g. Perang Jagaraga, Bali
Latar Belakang Munculnya Nasionalisme Indonesia
1. Perluasan pendidikan. Dalam pelaksanaannya, banyak penyelewengan
dalam Politik Etis, seperti :
a. Irigasi hanya untuk kepentingan perkebunan Belanda
b. Transmigrasi / emigrasi hanya untuk mengirim orang-orang Jawa ke luar
Jawa guna dijadikan buruh perkebunan dengan upah murah
c. Edukasi / pendidikan tinggi hanya untuk orang Belanda dan sebagian anak
pejabat.

2. Kegagalan Perjuangan di Berbagai Daerah.


Bangsa Indonesia menyadari bahwa penyebab kegagalan perjuangan masa
lalu adalah perlawanan yang bersifat kedaerahan. Memasuki abad XX, corak
perjuangan bangsa Indonesia berubah menjadi perjuangan yang bersifat
nasional.

3. Rasa Senasib Sepenanggungan


Tekanan pemerintah Hindia Belanda pada bangsa Indonesia telah
memunculkan perasaan kebersamaan rakyat Indonesia sebagai bangsa
terjajah.

4. Perkembangan Organisasi Etnis, Kedaerahan, dan Keagamaan.


Organisasi etis : Serikat Pasundan, Kaum Betawi
Organisasi kedaerahan : Trikoro Dharmo (1915), Jong Java (1915), Jong
Sumatranen Bond (1917)
Organisasi keagamaan : Jong Islamieten Bond, Muda Kristen Jawi,
Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama, PERSIS (Persatuan Umat Islam), dll

5. Berkembangnya Berbagai Paham Baru


Paham-paham baru seperti pan-Islamisme, nasionalisme, liberalisme,
sosialisme, dan demokrasi menjadi salah satu pendorong pergerakan
nasional Indonesia.

6. Berbagai Peristiwa dan pengaruh luar negeri


a. Kemenangan Jepang atas Rusia 1905.
b. Berkeembangnya nasionalisme di berbagai negara.

Organisasi Pergerakan Nasional Indonesia


1. Budi Utomo
didirikan oleh dr Sutomo pada tanggal 20 Mei 1908. Memiliki tujuan untuk
memperbaiki pendidikan dan memajukan pengajaran.
2. Sarekat Islam (SI)
didirikan pada tahun 1911 oleh KH Samanhudi dan RM Tirtoadisuryo di Solo.
Tujuan awalnya adalah melindungi kepentingan pedagang pribumi dari
ancaman pedagang Tiongkok. Pada tahun 1923, SI berubah menjadi Partai
Sarekat Islam yang bersifat nonkooperatif terhadap Belanda. Tahun 1927,
PSI menetapkan tujuan pergerakan secara jelas, yaitu Indonesia merdeka
berasaskan Islam.
3. Indische Partij
merupakan partai politik pertama di Indonesia. Pendiri IP yang terkenal
dengan sebutan tiga serangkai, yakni : E,F,E, Douwes Dekker, R.M Suwardi
Suryaningrat, dan dr Cipto Mangunkusumo. Tujuan IP : mengembangkan
semangat nasionalisme Indonesia. Dideklarasikan tanggal 25 Desember
1912.
4. Perhimpunan Indonesia
(bermula dengan nama Indische Vereeniging), PI didirikan oleh orang-orang
Indonesia di Belanda pada tahun 1908. Tujuan : mencapai Indonesia
merdeka, memperoleh suatu pemerintahan Indonesia yang bertanggung
jawab kepada seluruh rakyat.

Tokoh-tokoh PI : Mohammad Hatta, Ali Sastroamijoyo, Abdulmajid


Joyoadiningrat, Iwa Kusumasumantri, Sastro Mulyono, Sartono, Gunawan
Mangunkusumo, dll

Manifesto arah perjuangan (1925) :


a. Indonesia bersatu, menyingkirkan perbedaan, dapat mematahkan
kekuasaan penjajah.
b. Diperlukan aksi massa yang percaya pada kekuatan sendiri
c. Melibatkan seluruh lapisan masyarakat yang merupakan surat mutlak
untuk perjuangan kemerdekaan
d. Anasir yang berkuasa dan esensial dalam tiap-tiap masalah politik
e. Normalisasi jiwa dan materi perlu dilakukan secara sungguh-sungguh.

Keputusan penting Kongres II :


a. Ikrar Sumpah Pemuda
b. Menetapkan lagu Indonesia raya sebagai lagu kebangsaan
c. Menetapkan bendera merah putih sebagai lambang negara.

5. Partai Nasional Indonesia (PNI)


didirikan tanggal 4 Juni 1927 di Bandung, dipimpin oleh Ir Soekarno. Tujuan :
Indonesia merdeka, dengan ideologi nasionalisme.

Pergerakan Nasional pada Masa Penjajahan Jepang


Awal mula tujuan Jepang menguasai Indonesia adalah untuk kepentingan ekonomi
dan politik. Karena itu, untuk menyamakan jalur pelayaran bagi bahan baku dari
ancaman sekutu serta memuluskan ambisinya menguasai wilayah-wilayah baru,
Jepang menggalang kekuatan pasukannya dan mencari dukungan dari bangsa
Indonesia. Pada tanggal 11 Januari 1942, Jepang mendarat di Tarakan, Kalimantan
Timur.

Setelah melakukan banyak pertempuran, Belanda akhirnya menyerah tanpa syarat


kepada Jepang pada tanggal 8 Maret 1942, yang ditandatangani oleh kedua pihak.
Sejak saat itu seluruh Indonesia berada di bawah kekuasaan Jepang.
Kebijakan Pemerintah Militer Jepang
A. Membentuk Organisasi-organisasi sosial
ex : Gerakan 3A, Pusat Tenaga Rakyat, Jawa Hokokai, Masyumi.
Gerakan 3A (Jepang pemimpin, pelindung, cahaya asia) dipimpin oleh Mr.
Syamsudin, dengan tujuan meraih simpati penduduk.

Sebagai Pengganti 3A, didirikan gerakan Pusat Tenaga Rakyat (PUTERA)


pada tanggal 1 Maret 1943. Dipimpin oleh empat serangkai, yaitu :
Soekarno, Mohammad Hatta, K.H. Mas Mansyur, Ki Hajar Dewantara.

Pada tahun 1944, dibentuk Jawa Hokokai (Gerakan Kebaktian Jawa). Tujuan
pokoknya adalah menggalang dukungan untuk rela berkorban demi
pemerintah Jepang.

B. Pembentukan organisasi semi militer


1. Seinendan (9 Maret 1943) : tujuan = memberi bekal bela negara agar
siap mempertahankan tanah airnya. Tetapi kenyataannya, tujuan itu
hanya untuk menarik minat rakyat Indonesia. Tujuan sebenarnya
adalah untuk membantu menghadapi sekutu.
2. Fujinkai : himpunan kaum wanita di atas 15 tahun untuk terikat dalam
latihan semi-militer
3. Keibodan : merupakan barisan pembantu polisi untuk laki-laki
berumur 20-25 tahun.
4. Heiho : organisasi prajurit pembantu tentara Jepang.
5. Pembela Tanah Air (PETA) : didirikan 3 Oktober 1943, merupakan
pasukan bersenjata yang memperoleh pendidikan militer secara
khusus dari Jepang.
C. Pengerahan Romusha
Romusha merupakan kerja paksa pada masa pendudukan Jepang.
Adapun penjajahan Jepang yang sangat menyengsarakan, yaitu pemaksaan
wanita-wanita menjadi Jugun Ianfu. Jugun Ianfu merupakan wanita yang
dipaksa Jepang untuk menjadi wanita penghibur Jepang di berbagai pos
medan pertempuran.

D. Eksploitasi Kekayaan Alam.


Pada masa panen, rakyat wajib melakukan sektor padi sedemikian rupa
sehingga hanya membawa pulang padi sekitar 20% dari panen yang
dilakukannya.

Sikap Kaum Pergerakan


A. Memanfaatkan Organisasi buatan Jepang : Seperti para pemimpin
PUTERA, mereka memanfaatkan PUTERA sebagai sarana komunikasi
dengan rakyat.
B. Gerakan bawah tanah : merupakan perjuangan melalui kegiatan-kegiatan
tidak resmi tanpa sepengetahuan Jepang. Mereka menggunakan tempat-
tempat strategis dan terus memantau perang pasifik melalui radio-radio
bawah tanah. Kelompok bawah tanah ini sering disebut golongan radikal /
keras karena mereka tidak mengenal kompromi dengan Jepang.
C. Perlawanan Senjata : perlawanan-perlawanan yang dilakukan di
antaranya :
1. Perlawanan Rakyat Aceh. Dilakukan oleh Tengku Abdul Djalil, ulama di
Cot Plieng Aceh pada 10 November 1942
2. Perlawanan Singaparna, Jawa Barat. Dipelopori oleh K.H. Zainal
Mustofa yang menentang seikerei yakni menghormati Kaisar Jepang
pada tanggal 24 Februari 1944.
3. Perlawanan Indramayu, Jawa Barat. Pada bulan Juli 1944, para
petani yang dipimpin H. Madrian menolak pungutan padi yang terlalu
tinggi.
4. Perlawanan PETA di Blitar, Jawa Timur. Dipimpin oleh Supriyadi pada
tanggal 14 Februari. Merupakan perlawanan terbesar yang dilakukan.

Perubahan pada Masa Kolonial Barat


1. Perluasan penggunaan lahan. Pada masa penjajahan, terjadi perubahan
besar dalam perkembangan perkebunan Indonesia.
2. Persebaran Penduduk dan Urbanisasi. Sejarah transmigrasi terjadi pada
akhir abad XIX. Tujuan utamanya adalah untuk menyebarkan tenaga kerja
murah di berbagai perkebunan di Sumatera dan Kalimantan.
3. Pengenalan Tanaman Baru. Pengenalan tanaman baru sangat bermanfaat
dalam pengembangan pertanian dan perkebunan di Indonesia.
4. Penemuan Tambang-Tambang. Terjadi pada akhir abad XIX dan awal XX
5. Transportasi dan komunikasi
6. Perkembangan kegiatan ekonomi. Kegiatan produksi dalam pertanian dan
perkebunan semakin maju dengan ditemukannya berbagai teknologi
pertanian yang bervariasi. Pembukaan berbagai perusahaan telah
melahirkan jenis pekerjaan yang berbeda-beda.
7. Mengenal uang. Pada masa kekuasaan kolonial Barat, uang mulai
dikenalkan sebagai alat pembayaran jasa tenaga kerja.
8. Pendidikan : terdapat dua pendidikan yang dikembangkan, yaitu
pendidikan yang dikembangkan oleh pemerintah dan pendidikan yang
dikembangnkan oleh masyarakat.
9. Politik : Tanpa kemerdekan, bangsa Indonesia sulit mengatur dirinya sendiri.
10. Budaya : berbagai perubahan budaya pada masa penjajahan Belanda
adalah dalam seni bangunan, tarian, cara berpakaian, bahasa, dan
teknologi.

Perubahan pada Masa Penjajahan Jepang


1. Perubahan dalam aspek geografi. Adanya eksploitasi kekayaan alam
menjadi ciri penting pada masa pendudukan Jepang.
2. Perubahan dalam aspek ekonomi : Sistem ekonomi perang Jepang
membawa kemunduran dalam bidang perekonomian di Indonesia. Putusnya
hubungan dengan perdagangan dunia mempersempit kegiatan
perekonomian di Indonesia.
3. Perubahan dalam aspek pendidikan : Kegiatan pendidikan dan pengajaran
menurun.
4. Perubahan dalam aspek politik : Secara politik organisasi pergerakan yang
pernah ada sulit mengembangkan aktivitasnya. Terjadinya beragam
tanggapan dari para tokoh pergerakan nasional.
Kelompok pertama : masih ingin bekerja sama dengan Jepang, tetapi tetap
menggelorakan pergerakan nasional
Kelompok kedua : tidak mau bekerja sama dengan Jepang dan melakukan
gerakan bawah tanah.
Akhirnya terjadi revolusi politik di Indonesia, yakni kemerdekaan.
5. Perubahan dalam aspek budaya. Jepang berusaha “menjepangkan”
Indonesia. Tetapi perkembangan bahasa Indonesia mengalami kemajuan
pada 20 Oktober 1943, atas desakan dari beberapa tokoh Indonesia.
Didirikanlah Komisi (Penyempurnaan) Bahasa Indonesia.

Tokoh-tokoh Indonesia

(Pangeran Diponegoro) (Sultan Hassanuddin) (Pattimura)

(Teuku Umar) (Cut Nyak Dien) (Sisimangaraja)


(Pangeran Antasari) (K.H Mansyur) (Ki Hajar Dewantara)

Indische Partij
Left : Suwardi Suryaningrat
Middle : Douwes Dekker
Right : Tjipto Mangunkusumo

Anda mungkin juga menyukai