Anda di halaman 1dari 14

Proposal Kerja Praktek

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Semakin cepatnya perkembangan teknologi dan tingginya tingkat persaingan dalam dunia
usaha, merupakan sebuah tantangan yang harus dihadapi oleh semua pihak, terutama dalam
dunia industri yang tidak bisa lepas dari teknologi dan informasi. Perubahan serta
perkembangan yang sudah dicapai seperti otomatisasi dan komputerisasi telah sedemikian
cepatnya dan menuntut kalangan industri serta para praktisi yang berkecimpung didalamnya
untuk lebih siap menghadapi kemajuan yang ada.

Sementara itu, di satu sisi masih terdapat kesenjangan antara dunia pendidikan kita.
Khususnya dari kalangan perguruan tinggi dengan dunia kerja yang sebenarnya. Kenyataan
yang kita temui saat ini adalah para sarjana lulusan perguruan tinggi hanya sebagai sumber
daya yang siap latih, bukan siap pakai. Penyebab utamanya adalah ketertinggalan perguruan
tinggi terhadap perkembangan teknologi dan informasi yang ada di dunia luar.

Untuk itu, sebagai salah satu upaya yang ditempuh Perguruan Tinggi untuk mengantisipasi
permasalahan di atas adalah dengan mewajibkan setiap mahasiswanya untuk mengikuti
Program Kerja Praktek di suatu lembaga, instansi atau perusahaan, baik pemerintah maupun
swasta, yang sesuai dengan disiplin ilmu yang ditekuninya. Dengan kerja praktek pada
perusahaan - perusahaan atau instansi tertentu diharapkan mahasiswa dapat memiliki
gambaran yang lebih mendalam tentang kondisi nyata di dunia kerja, sekaligus dapat
menambah pengalaman serta membuka cakrawala pandang yang lebih luas yang mungkin
tidak didapatkan di bangku kuliah.

Melalui Kerja Praktek di perusahaan, mahasiswa diharapkan mampu menemukan


permasalahan, yang kemudian akan dianalisa dan dicari solusi yang tepat. Dengan terjun
langsung dan menemukan realita permasalahan yang ada, mahasiswa dilatih agar dapat
memecahkan permasalahan sesuai dengan yang telah didapatkan di bangku kuliah. Solusi
terhadap permasalahan diambil mahasiswa dengan pendekatan sistem yang integral
komperhensif, artinya permasalahan yang ada tidak diselesaikan secara terpisah namun antara
satu dengan yang lain ada keterkaitan. Kerja Praktek juga akan bermanfaat terhadap
penciptaan iklim yang saling mendukung. Peran perguruan tinggi sebagai penghasil Sumber
Daya Manusia (SDM) yang memiliki tingkat kredibilitas tertentu mampu berperan di dunia
industri dengan menjadikan perusahaan sebagai partner dalam penelitian maupun dalam
1
PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN – FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Proposal Kerja Praktek

memberikan masukan. Sehingga dengan adanya kerja praktek akan tercipta kerjasama yang
saling menguntungkan dan kemitraan yang saling mendukung antara perguruan tinggi dan
dunia industri.

PT.TIMAH (PERSERO) Tbk BANGKA BELITUNG sebagai salah satu perusahaan yang
memiliki keterkaitan yang erat dengan engineering di Indonesia tentunya juga memiliki
teknologi dalam bidang lingkungan, yaitu industri tersebut memiliki unit pengolahan air
limbah yang digunakan dalam pengelolaan air buangan yang dihasilkan dalam proses
produksi. Oleh karena itu, guna menambah wawasan dan kemampuan saya pada bidang yang
akan saya analisis utuk memenuhi persyaratan wajib perkuliahan saya bermaksud agar dapat
melaksanakan kerja praktek dengan judul Pengolahan Limbah Cair di PT.TIMAH
(PERSERO) Tbk BANGKA BELITUNG.

1.2 Tujuan Kerja Praktek

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan kerja praktek ini adalah sebagai
berikut :
1. Untuk memperoleh gambaran nyata tentang penerapan atau implementasi dari ilmu atau
teori yang selama ini diperoleh melalui bangku kuliah dan membandingkannya dengan
kondisi nyata yang ada di lapangan.
2. Untuk memperoleh tambahan pengetahuan dan pengalaman yang akan membuka
cakrawala berpikir yang lebih luas mengenai disiplin ilmu yang ditekuni selama ini.
3. Mahasiswa dapat mengetahui produktivitas perusahaan.
4. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami sistem kerja perusahaan dan turut serta
dalam prosesnya.
5. Memperluas wawasan umum mahasiswa tentang orientasi pengembangan teknologi di
masa yang akan datang sehingga diharapkan dapat menyadari realitas yang ada antara
teori yang di berikan di bangku kuliah dengan tugas yang di hadapi di lapangan.
6. Memberikan solusi terhadap masalah yang ada di tempat kerja praktek.
7. Agar mahasiswa dapat mengenal permasalahan yang dihadapi oleh suatu perusahaan dan
dengan kemampuan menganalisa, mahasiswa dapat memperoleh pengalaman kerja
terutama yang berhubungan dengan prosedur penyelesaian permasalahan.
8. Mengasah pola berfikir yang wajar, logis, rasional, berketerampilan dan luwes dalam
memahami dan menghadapi masalah di tempat pekerjaan.
9. Memotivasi mahasiswa untuk berpartisipasi dalam permasalahan pembangunan yang
berwawasan ramah lingkungan, seperti kegiatan perancangan, pelaksanaan, pembuatan,
2
PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN – FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Proposal Kerja Praktek

penggunaan, pengolahan, dan pengawasan yang berhubungan dengan produksi, baku


mutu lingkungan, dan manajemen perusahaan yang terkait dengan lingkungan industri
secara umum.
10. Memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk mengetahui lebih spesifik permasalahan
industri atau perusahaan yang terkait dengan proses produksi dan pengolahan limbah
sehingga dapat dijadikan sebagai pilihan untuk mengambil judul kajian tugas akhir.

1.3 Topik

Pada program kerja praktek ini, kami tertarik untuk mempelajari proses industri PT.TIMAH
(PERSERO) Tbk BANGKA BELITUNG yang berhubungan dengan proses pengolahan
limbah cair.

1.4 Manfaat Kerja Praktek

Adapun manfaat yang didapat dari pelaksanaan kerja praktek yang dilakukan oleh mahasiswa
adalah :
1.1.1 Bagi Mahasiswa
Dapat meningkatkan wawasan mahasiswa terhadap kondisi nyata perusahaan, dan dapat
menambah kemampuan, serta keyakinan akan teori yang diperoleh dari perkuliahan.

1.1.2 Bagi Perguruan Tinggi


Tercipta pola kemitraan yang baik dengan perusahaan tempat mahasiswa melaksanakan kerja
praktek mengenai berbagai persoalan yang muncul untuk kemudian dicari solusi bersama
yang lebih baik.

1.1.3 Bagi Perusahaan


Adanya masukan bermanfaat yang dapat digunakan untuk meningkatkan produktivitas
perusahaan sesuai dengan hasil pengamatan yang dilakukan mahasiswa selama melaksanakan
kerja praktek.

1.5 Ruang Lingkup


Ruang lingkup dari Kerja Praktek pada PT.TIMAH (PERSERO) Tbk BANGKA BELITUNG
adalah :
1. Pengenalan secara umum mengenai perkembangan perusahaan, proses penambangan,
proses pengolahan, dan lain-lain.

3
PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN – FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Proposal Kerja Praktek

2. Mempelajari jenis dan karakteristik limbah cair yang dihasilkan dari PT.TIMAH
(PERSERO) Tbk BANGKA BELITUNG .
3. Mempelajari serta melakukan pengamatan terhadap data-data sekunder yang berkaitan
dengan proses pengolahan limbah cair yang berupa :
- data kuantitas air limbah pada inlet dan outlet.
- data karakteristik fisik, kimia dan biologis pada air limbah pada inlet dan outlet.
4. Pembahasan mengenai limbah cair yang dihasilkan, mengacu pada standar baku mutu
yang berlaku.
5. Penyesuaian parameter limbah.

4
PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN – FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Proposal Kerja Praktek

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2. 1 Limbah Industri

Limbah adalah buangan yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu
tidak dikehendaki lingkungannya karena tidak mempunyai nilai ekonomi. Limbah yang
mengandung bahan polutan yang memiliki sifat racun dan berbahaya dikenal dengan
limbah B3, yang dinyatakan sebagai bahan yang dalam jumlah relatif
sedikit tetapi berpotensi untuk merusak lingkungan hidup dan sumber daya (Gintings,
1992).
Berdasarkan karakteristik limbah industri dapat digolongkan menjadi tiga bagian yaitu
limbah cair, limbah padat dan limbah gas (Darmono, 2001).

Secara umum dapat dikemukakan bahwa air buangan adalah cairan buangan yang
berasal dari rumah tangga dan industri serta tempat-tempat umum lainnya dan
mengandung bahan atau zat yang dapat membahayakan kesehatan manusia serta
mengganggu kelestarian lingkungan hidup (Kusnoputranto, 1985).

Air limbah mempunyai komposisi yang bervariasi dari setiap tempat dan setiap
saat sesuai dengan sumber asalnya. Komposisi air limbah sebagian besar terdiri dari air
(99,9%) dan sisanya terdiri dari partikel-partikel padat terlarut dan tidak terlarut
sebesar (0,1%). Partikel-partikel padat terdiri dari (70 %) zat organik dan (30%) zat
anorganik. Zat-zat organik tersebut sebagian besar mudah terurai (degredable) yang
merupakan sumber makanan dan media yang baik bagi bakteri dan organisme lainnya.
Sedangkan zat-zat anorganik terdiri dari grift, salt dan metal (logam) yang merupakan
bahan pencemar yang penting (Djabu, 1990).

2.2 Tujuan Pengolahan Limbah Cair Industri

Menurut Pandia, 1995 tujuan dari pengolahan limbah cair industri yaitu:
1. Penghilangan bahan tersuspensi dan terapung.
2. Penghilangan organisme patogen.
3. Pengolahan bahan organik yang terbiodegradasi.
4. Peningkatan pengertian tentang dampak pembuangan limbahan yang tidak diolah
atau sebagian diolah terhadap lingkungan.

5
PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN – FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Proposal Kerja Praktek

5. Peningkatan pengetahuan dan pemikiran tentang efek jangka panjang yang mungkin
ditimbulkan oleh komponen tertentu dalam limbah yang dibuang ke badan air.
6. Peningkatan kepedulian nasional untuk perlindungan lingkungan.
7. Pengembangan berbagai metoda yang sesuai untuk pengolahan limbah.

2.3 Karakteristik Limbah Cair

Air buangan dari pabrik membawa sejumlah padatan dan partikel, baik yang larut
maupun mengendap. Kerap kali air buangan pabrik berwarna keruh dan bersuhu tinggi.
Air limbah yang tercemar mempunyai ciri yang dapat diidentifikasi secara visual
lewat kekeruhan, warna, rasa, bau, yang ditimbulkan dan indikasi lainnya. Secara
laboratorium, limbah cair ditandai dengan peruabahan sifat kimia air, dimana air
telah mengandung bahan berbahaya dan beracun (B3) dalam konsentrasi yang telah
melampauhi batas (Kristanto, 2013).

Limbah cair yang dihasilkan oleh PT.TIMAH (PERSERO) Tbk BANGKA BELITUNG
dapat dikategorikan sebagai limbah domestik, air larian permukaan, limbah cair proses
operasi, sisa atau bekas minyak (oli bekas, ceceran minyak). Limbah cair tersebut
secara umum tergolong zat pencemar dengan kriteria yang bersifat fisika dan kimia
(termasuk kandungan unsur logam dan minyak).

2.4 Dampak Yang Ditimbulkan Limbah Industri

2.4.1 Terhadap Badan Air


a. Limbah cair organik
Kandungan senyawa organik dalam badan air penerima akan meningkat, akan terjadi
kadar parameter menyimpang dari standard maka akan terjadi penguraian yang tidak
seimbang dan akan menimbulkan kondisi septik (suatu keadaan dimana kadar oksigen
terlarut nol) dan timbul bau busuk (H 2 S).
b. Limbah cair anorganik
Pada badan air penerima, kandungan unsur kimia beracun, logam berat, dan lain- lain
meningkat. Kadang - kadang diikuti dengan kenaikan temperatur,
kenaikan/penurunan pH. Keadaan ini akan mengganggu kehidupan air misalnya
tumbuhan dan hewan akan punah ataupun ada senyawa beracun/ logam berat dalam
kehidupan air. Bila air tersebut mempunyai kesadahan tinggi atau partikel yang dapat
mengendap cukup banyak, hal ini akan mengakibatkan pendangkalan, sehingga dapat
6
PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN – FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Proposal Kerja Praktek

menimbulkan banjir di musim hujan. Selain itu senyawa beracun/ logam berat sangat
membahayakan bagi masyarakat yang menggunakan air sungai sebagai badan air
penerima yang dipergunakan sebagai sumber penyediaan air bersih (Depkes RI, 1987).

2.4.2 Terhadap Kesehatan Manusia


Air limbah berperan dalam kehidupan karena selain mengandung air juga terdapat di
dalamnya zat-zat organik dan anorganik yang diperlukan dalam batas- batas tertentu,
oleh sebab itu ada dua peranan air limbah dalam kehidupan yaitu peranan positif dan
negatif. Peranan positif apabila air limbah dengan kualitas parameter yang dikandungnya
sesuai dengan peruntukannya antara lain untuk irigasi, perikanan, perkebunan,
perindustrian, rumah tangga, rekreasi, dan lain-lain.

Peranan air limbah yang lain selain lebih banyak negatifnya karena manusia tidak merasa
berkepentingan akan air limbah tersebut. Air limbah dianggap sebagai air yang tidak
berguna lagi atau tidak diperuntukkan lagi, oleh karena itu membuangnya begitu saja tanpa
mempertimbangkan segi negatifnya yang mungkin timbul baik terhadap sumber alam
hayati dan non hayati yang berguna bagi kehidupan. Peranan negatif tersebut termasuk
pengaruhnya terhadap kesehatan manusia dan lingkungannya baik secara langsung maupun
tidak langsung. Badan air yang menerima limbah cair industri, mempunyai potensi
untuk menyebabkan gangguan saluran pencernaan makanan, kulit, dan sistem tubuh lain.

2.5 Baku Mutu Air Limbah dari Pertambangan Timah

Berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No.4 tahun 2006 tentang baku mutu air limbah
bagi industri tambang timah bersumber dari kegiatan penambangan bijih timah dan kegiatan
pengolahan bijih timah.

2.5.1 Baku Mutu Air Limbah bagi Kegiatan Penambangan Bijih Timah

No Parameter Satuan Kadar Maksimum


1. pH 6-9
2. TSS mg/L 200
3. Cu* mg/L 2
4. Zn* mg/L 5
5. Pb* mg/L 0,1
6. As* mg/L 0,2
7. S+2* mg/L 0,05
7
PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN – FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Proposal Kerja Praktek

8. Fe* mg/L 5
9. Mn* mg/L 2
10. Sn *
+
mg/L 2
11. Cr total* mg/L 0,5
Keterangan :
 * = sebagai konsentrasi ion logam yang terlarut
 Cr total adalah krom yang terlarut dari semua valensi

2.5.2 Baku Mutu Air Limbah bagi Kegiatan Pengolahan Bijih Timah

No Parameter Satuan Kadar Maksimum


1. pH 6-9
2. TSS mg/L 200
3. Cu* mg/L 2
4. Zn* mg/L 5
5. Pb* mg/L 0,1
6. As* mg/L 0,1
7. S+2* mg/L 0,05
8. Fe* mg/L 5
9. Mn* mg/L 2
10. Sn+* mg/L 2
11. Cr total* mg/L 0,5
Keterangan :
 * = sebagai konsentrasi ion logam yang terlarut
 Cr total adalah krom yang terlarut dari semua valensi

8
PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN – FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Proposal Kerja Praktek

BAB III
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

PT. TIMAH (PERSERO), TBK merupakan perusahaan yang berdomisili di Pangkal Pinang,
Provinsi Bangka Belitung dan memiliki wilayah operasi di Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung, Provinsi Riau, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tenggara serta Cilegon, Banten. PT.
TIMAH (PERSERO), TBK sebagai perusahaan perseroan didirikan pada tanggal 2 Agustus
1976 dan merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dibidang
pertambangan timah dan telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia sejak tahun 1995.

PT. TIMAH (PERSERO), TBK merupakan produsen dan eksportir logam timah, dan
memiliki segmen usaha penambangan timah terintegrasi mulai dari kegiatan eksplorasi,
penambangan, pengolahan hingga pemasaran. Ruang lingkup kegiatan perusahaan meliputi
juga bidang pertambangan, perindustrian, perdagangan, pengangkutan dan jasa. Kegiatan
utama perusahaan adalah sebagai perusahaan induk yang melakukan kegiatan operasi
penambangan timah dan melakukan jasa pemasaran kepada kelompok usaha mereka.
Perusahaan ini memiliki beberapa anak perusahaan yang bergerak dibidang perbengkelan dan
galangan kapal, jasa rekayasa teknik, penambangan timah, jasa konsultasi dan penelitian
pertambangan serta penambangan non timah.

PT. TIMAH (PERSERO), TBK sebagai sebuah perusahaan tambang yang utamanya di


pertambangan timah, secara terus menerus melakukan kegiatan eksplorasi timah baik di darat
maupun di lautan. Luas seluruh IUP (Izin Usaha Penambangan) yang dimiliki oleh PT.
TIMAH (PERSERO), TBK di darat adalah 331,580 hektar, sedangkan luas IUP di laut adalah
184,400 hektar dengan eksplorasi yang sudah dilakukan selama lebih dari 50 tahun.

Secara umum kegiatan eksplorasi yang dilakukan oleh PT. TIMAH (PERSERO), TBK
meliputi beberapa kegiatan berikut yaitu:
1. Indentifikasi Daerah Potensial, untuk mendapatkan informasi geologi regional
2. Penyelidikan Umum, untuk mengetahui sumber daya “inferred”
3. Pemboran Prospeksi, untuk mengetahui sumber daya “indicated”
4. Pemboran Produksi, untuk mengetahui sumber daya “measured”

Selanjutnya sumber daya terukur (measured) yang diperoleh diserahkan ke satuan kerja
perencanaan penambangan untuk dibuat studi kelayakannya.

9
PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN – FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Proposal Kerja Praktek

Proses penambangan timah darat (alluvial) menggunakan metode pompa semprot (gravel
pump) dimana pengoperasiannya sesuai dengan pedoman atau prosedur penambangan yang
baik (Good Mining Practices). Untuk penambangan lepas pantai, PT. TIMAH (PERSERO),
TBK mengoperasikan kapal keruk dengan jenis Bucket Line Dredges dengan ukuran
mangkuk mulai dari 7 cuft sampai dengan 24 cuft dan dapat beroperasi mulai dari 15 sampai
50 meter dibawah permukaan laut dengan kemampuan gali mencapai lebih dari 3,5 juta meter
kubik material setiap bulannya. Untuk meningkatkan kapasitas produksi di laut, PT. TIMAH
(PERSERO), TBK membangun Kapal Isap Produksi (KIP) dengan kemampuan gali
mencapai 25 meter di bawah permukaan laut sehingga dapat menjangkau cadangan sisa dari
kapal keruk, dan pengembangan Bucket Wheel Dredges yang nantinya akan menggantikan
kapal keruk jenis Bucket Line yang mempunyai kemampuan gali sekitar 70 meter kubik di
bawah permukaan laut

Pengolahan dan peleburan bijih timah yang dihasilkan tambang laut dan tambang darat
dengan kadar Sn yang berkisar antara 20-30% diproses di Pusat Pencucian Bijih Timah untuk
dipisahkan dari mineral ikutan lainnya dan ditingkatkan kadarnya hingga mencapai 72- 74%
sebagai syarat utama peleburan. Proses peningkatan kadar bijih timah yang berasal dari
penambangan di laut maupun di darat diperlukan untuk mendapatkan produk akhir berupa
logam timah berkualitas dengan kadar Sn yang tinggi dengan kandungan pengotor
(impurities) yang rendah. Setelah bijih timah ditingkatkan kadar Sn-nya, bijih timah siap
dilebur menjadi logam timah. Untuk mendapatkan logam timah dengan kualitas tinggi dan
kadar timbal (Pb) yang rendah maka harus dilakukan pemurnian dengan menggunakan
crystallizer dan electrolytic refining. Dalam proses peleburan, perusahaan mengoperasikan 12
tanur, dimana 1 tanur berada di daerah Kundur, Kepri dan 11 tanur berada di daerah Mentok,
Bangka. Produk akhir yang dihasilkan berupa logam timah dalam bentuk balok atau batangan
dengan skala berat berkisar antara 16 kg sampai dengan 30 kg per batang. Selain itu logam
timah juga dapat dibentuk sesuai dengan permintaan pelanggan (customize form) dan
mempunyai merek dagang yang terdaftar di Bursa Logam London (LME).

10
PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN – FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Proposal Kerja Praktek

BAB IV
PELAKSANAAN

4.1 Tempat Pelaksanaan

Kerja praktek yang dilakukan oleh mahasiswa akan dilaksanakan di PT. TIMAH (PERSERO)
Tbk BANGKA BELITUNG

4.2 Waktu Pelaksanaan

Berdasarkan kalender akademik Universitas Sumatera Utara (USU) tahun ajaran 2017/2018,
maka kerja praktek ini dilaksanakan pada tanggal 16 Juli – 21 Agustus 2018.

4.3 Peserta

Adapun mahasiswa yang akan mengikuti program kerja praktek ini adalah:
1. Nama : Hotna Mareda Pasaribu
NIM : 150407015
Tingkat Semester : 6 (Enam)
Departemen : Teknik Lingkungan
Fakultas : Teknik

2. Nama : Martua Raja Hamonangan


NIM : 150407022
Tingkat Semester : 6 (Enam)
Departemen : Teknik Lingkungan
Fakultas : Teknik

4.4 Bidang Kerja Praktek

Bidang kerja praktek yang akan dilaksanakan adalah yang berkaitan dengan pengelolaan
limbah cair di PT. TIMAH (PERSERO) Tbk BANGKA BELITUNG. Pelaksanaan kerja
praktek ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan lebih mengenai proses pengelolaan
limbah cair di PT. TIMAH (PERSERO) Tbk BANGKA BELITUNG.

4.5 . Pelaksanaan Kerja Praktek

1. Pelaksanaan Kerja Praktek akan dibagi dalam beberapa tahapan kegiatan,antara lain:
a. Pengarahan pelaksanaan kerja praktek oleh dosen pembimbing.
11
PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN – FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Proposal Kerja Praktek

b. Pelaksanaan kegiatan kerja praktek di lapangan (perusahaan).


c. Pembuatan laporan kerja praktek beserta bimbingan laporan.
d. Penyerahan laporan kerja praktek di perusahaan.
2. Pada proses pelaksanaan kerja praktik di lapangan maka pihak perusahaan mempunyai
wewenang penuh terhadap proses pendidikan mahasiswa, terutama penyerapan di
perusahaan.
3. Setelah kerja praktek di lapangan selesai mahasiswa wajib membuat laporan oleh dosen
pembimbing kerja praktek.
4. Penilaian kerja praktek terdiri dari dua unsur, yaitu penilaian dari pihak instansi atau
perusahaan dimana kerja praktek dilaksanakan dan pihak Prodi Teknik Lingkungan
Fakultas Teknik USU Medan.

4.6 Kalender Kegiatan Kerja Praktek

Kalender kerja direncanakan sebagai berikut:


Minggu
No Nama Kegiatan
I II III IV V VI VII VIII
1 Orientasi
2 Studi Lapangan
3 Studi Literatur
4 Menyusun Laporan
5 Seminar
6 Jilid Laporan

12
PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN – FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Proposal Kerja Praktek

BAB V
PENUTUP

Demikian proposal ini kami ajukan, besar harapan kami untuk dapat memperoleh
pengalaman berharga dari kerja praktek yang dilakukan di PT. TIMAH (PERSERO) Tbk
BANGKA BELITUNG. Semoga proposal ini dapat dijadikan acuan dalam pelaksanaan Kerja
Praktek nantinya sehingga dapat berjalan sebaik mungkin. Atas bantuan dan perhatiannya
saya ucapkan terima kasih.

13
PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN – FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Proposal Kerja Praktek

DAFTAR PUSTAKA

Darmono, 2001. Lingkungan Hidup dan Pencemaran : Hubungannya dengan Toksikologi .


Senyawa Logam. UI Pres, Jakarta.
Depkes RI, 1987. Pembuangan Sampah. Proyek Pengembangan Pendidikan Tenaga Sanitasi .
Pusat, Jakarta.
Djabu, Udin dkk, 1990. Pedoman Bidang Studi Pembuangan Tinja dan Air Limbah. .
Pusdiknakes Depkes RI., Jakarta
Gintings, Perdana. 1992. Mencegah dan Mengendalikan Pencemaran Industri. Pustaka .
Sinar Harapan, Jakarta.
Kusnoputranto, Haryoto. 1985. Kesehatan Lingkungan. FKM UI,Jakarta
Kristanto, P. 2013. Ekologi Industri. Edisi Kedua. Andi, Yogyakarta
Pandia, Setyati et all, 1995. Kimia Lingkungan. Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, .
Depdikbud, Jakarta.

14
PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN – FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Anda mungkin juga menyukai