Anda di halaman 1dari 13

PROPOSAL KERJA PRAKTEK

PENGOLAHAN LIMBAH PADAT DI PT. TOBA PULP LESTARI Tbk

Diajukan Oleh :

Desy Natalya Panjaitan 140407023

Yunela Putri Sihombing 140407030

PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2017
Proposal Kerja Praktek

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan ekonomi dalam suatu negara sangat mempengaruhi kemajuan dan
perkembangan negara tersebut khususnya dalam bidang perekonomian. Berbicara tentang
pertumbuhan ekonomi, tentunya ada beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
ekonomi, salah satunya industri. Perkembangan industri saat ini tidak hanya meningkatkan
kesejahteraan masyarakat saja, namun juga dapat menimbulkan eksternalitas negative, salah
satunya adalah limbah padat industri pulp.
Meningkatnya pertumbuhan industri pulp di Indonesia telah membawa dampak terhadap
peningkatan permasalahan lingkungan yang disebabkan oleh pencemaran limbah. Hal ini
disebabkan karena selain menghasilkan produk sebagai hasil akhir proses produksi, kegiatan
industri juga menghasilkan limbah sebagai sisa proses produksi. Limbah industri akan
berdampak negatif bagi lingkungan jika tidak diolah dengan tepat karena akan menimbulkan
pencemaran lingkungan yang melewati daya dukung lingkungan sehingga dapat menurunkan
kualitas lingkungan dan selanjutnya akan membahayakan kehidupan dan kesehatan makhluk
hidup.
Menanggapi permasalahan diatas maka dibutuhkan sumber daya manusia yang handal
dan profesional dalam menangani eksternalitas negatif tersebut. Peningkatan kompetensi ini
dapat dicapai melalui lembaga-lembaga pendidikan formal maupun informal melalui
peningkatan kualitas pendidikan dan sarana serta prasarana pendukung pendidikan yang baik.
Kenyataan yang kita temui saat ini adalah para sarjana lulusan perguruan tinggi hanya sebagai
sumber daya yang siap latih, bukan siap pakai. Penyebab utamanya adalah ketertinggalan
perguruan tinggi terhadap perkembangan teknologi dan informasi yang ada di dunia luar.
Untuk itu, sebagai salah satu upaya yang ditempuh Perguruan Tinggi untuk
mengantisipasi permasalahan di atas adalah dengan mewajibkan setiap mahasiswanya untuk
mengikuti Program Kerja Praktek di suatu lembaga, instansi atau perusahaan, baik pemerintah
maupun swasta, yang sesuai dengan disiplin ilmu yang ditekuninya. Dengan Kerja Praktek
pada perusahaan-perusahaan atau instansi tertentu diharapkan mahasiswa dapat memiliki
gambaran yang lebih mendalam tentang kondisi nyata di dunia kerja, sekaligus dapat
menambah pengalaman serta membuka cakrawala pandang yang lebih luas yang mungkin
tidak didapatkan di bangku kuliah.

PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN – FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Proposal Kerja Praktek

PT. Toba Pulp Lestari, Tbk yang memproduksi bubur kertas di Sosorladang Porsea
Kab.Tobasa mempunyai nilai strategis dan merupakan tulang punggung pembangunan
perekonomian masyarakat tobasa, pada khususnya dan Indonesia pada umumnya. Sehingga
perlu dikelola secara baik dan efisien agar diperoleh manfaat semaksimal mungkin. Namun
demikian disamping manfaat positif tersebut, ada juga dampak negatifnya. Limbah yang
dihasilkan oleh PT. Toba Pulp Lestari, Tbk kebanyakan adalah limbah padat. Limbah padat
pulp adalah limbah yang diperoleh dari sisa-sisa pengolahan industri PT. Toba Pulp Lestari
(TPL) yang pada dasarnya menumpuk dan kalau tidak diolah secara baik dapat mengganggu
lingkungan dan kesehatan. Sehingga perlu dilakukan penanganan terhadap limbah tersebut.
Perlunya pengolahan limbah PT. Toba Pulp Lestari (TPL) secara baik yang dapat mengatasi
pencemaran tersebut sangatlah diperlukan. Oleh karena itu guna menambah wawasan dan
kemampuan kami pada bidang yang akan kami analisis untuk memenuhi persyaratan wajib
perkuliahan maka kami bermaksud agar dapat melaksanakan kerja praktek dengan judul
Pengolahan Limbah Padat di PT. Toba Pulp Lestari, Tbk.

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan Kerja Praktek ini adalah sebagai
berikut:
1. Untuk memperoleh gambaran secara nyata dalam menerapkan atau mengimplementasikan
ilmu atau teori yang selama ini diperoleh melalui bangku kuliah dan membandingkannya
dengan kondisi nyata yang ada di lapangan.
2. Untuk memperoleh pengetahuan dan pengalaman lebih dalam sehingga mampu membuka
cara berpikir yang lebih luas mengenai disiplin ilmu yang ditekuni selama ini.
3. Untuk dapat mengetahui dan memahami sistem kerja perusahaan dan turut serta dalam
proses kerjanya.
4. Untuk memperluas wawasan umum mahasiswa tentang orientasi pengembangan teknologi
di masa yang akan datang sehingga diharapkan dapat menyadari realitas yang ada antara
teori yang diberikan di bangku kuliah dengan tugas yang dihadapi di lapangan.
5. Untuk mengasah pola berfikir yang logis, rasional, kreatif dan tepat dalam memahami dan
menghadapi masalah di tempat kerja.
6. Untuk memberikan bekal sebelum memasuki dunia kerja kepada mahasiswa dengan
memperoleh pengalaman dalam hal engineering praktis, berkomunikasi dan bersosialisasi
dengan rekan kerja dalam bidang kompetensi berbeda.

PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN – FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Proposal Kerja Praktek

1.2.2 Tujuan Khusus


Adapun tujuan khusus dari Kerja Praktek ini, antara lain:
1. Mengembangkan sense of engineering mahasiswa.
2. Mengevaluasi proses pengolahan limbah padat yang ada di PT. Toba Pulp Lestari, Tbk
3. Mengkaji proses pengolahan limbah padat yang ada di PT. Toba Pulp Lestari, Tbk.
4. Memenuhi salah satu syarat kelulusan sarjana di Prodi Teknik Lingkungan USU.

1.3 Manfaat
Adapun manfaat yang didapat dari pelaksanaan Kerja Praktek yang dilakukan oleh
mahasiswa adalah:
1. Dapat meningkatkan wawasan mahasiswa terhadap kondisi nyata di lapangan.
2. Dapat menambah kemampuan dan keyakinan akan teori yang diperoleh dari perkuliahan.
3. Tercipta pola kemitraan yang baik dengan PT. Toba Pulp Lestari, Tbk.
4. Adanya masukan bermanfaat yang dapat digunakan untuk meningkatkan produktivitas
perusahaan sesuai dengan hasil pengamatan yang dilakukan mahasiswa selama
melaksanakan kerja praktek.

1.4 Ruang Lingkup


Ruang lingkup dari Kerja Praktek pada PT. Toba Pulp Lestari, Tbk adalah :
1. Pengenalan secara umum mengenai perkembangan perusahaan, proses pengolahan, dan
lain-lain.
2. Mempelajari limbah padat yang dihasilkan dari proses pengolahan industri.
1. Mempelajari serta melakukan pengamatan terhadap data-data sekunder yang berkaitan
dengan proses pengolahan limbah padat
2. Data karakteristik limbah padat yang dihasilkan
3. Mempelajari dan mengenal peralatan yang digunakan dalam pengolahan limbah padat.
4. Pembahasan mengenai limbah padat yang dihasilkan, mengacu pada standar baku mutu
yang berlaku.

PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN – FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Proposal Kerja Praktek

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Umum
Limbah adalah buangan yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu
tidak dikehendaki lingkungannya karena tidak mempunyai nilai ekonomi. Limbah yang
mengandung bahan po lutan yang memiliki sifat racun dan berbahaya dikenal dengan
limbah B3, yang dinyatakan sebagai bahan yang dalam jumlah relatif sedikit tetapi berpotensi
untuk merusak lingkungan hidup dan sumber daya (Gintings, 1992).
Berdasarkan karakteristik limbah industri dapat digolongkan menjadi tiga bagian yaitu
limbah cair, limbah padat dan limbah gas (Darmono, 2001).
Industri pulp adalah industri yang menghasilkan bubur kertas (pulp) yang menggunakan
kayu sebagai bahan utama proses produksi. Limbah padat industri pulp adalah limbah yang
dihasilkan dari berbagai unit proses pembuatan pulp atau residu pengolahan limbah cair serta
sisa kayu (chips) dari proses pengolahan kayu. Setiap fase limbah tersebut diolah
diminimalisasi konsentrasinya dengan berbagai metode pengolahan limbah.
Industri pulp saat ini dihadapkan pada masalah penanganan limbah padat yang jumlahnya
cukup besar. Kontribusi terbesar berasal dari lumpur hasil pengolahan air limbah. Dilokasi
pabrik limbah padat pada umumnya hanya ditumpuk dan belum dimanfaatkan sehingga selain
menimbulkan gangguan terhadap estetika, juga menyebabkan pencemaran tanah, air tanah
dan menimbulkan bau bagi masyarakat sekitar.

2.2 Bahan Baku Industri Pulp


Pada proses pembuatan pulp, ada beberapa bahan baku yang dapat digunakan,
yakni merang, bagas, bambu, kertas bekas dan kayu bulat. Namun pada umumnya, banyak
industri pulp masih menggunakan kayu bulat sebagai bahan bakunya. Kayu yang digunakan
di Indonesia umumnya jenis Akasia. Kayu jenis ini berserat pendek sehingga kertas menjadi
rapuh. Di mesin pembuat kertas (paper machine), serat kayu ini biasanya dicampur dengan
kayu yang berserat panjang contohnya pohon pinus.

2.3 Proses Pembuatan Pulp


Bahan baku pembuatan pulp adalah kayu, sedangakan kertas bekas hanya dikenakan
proses penghancuran saja bersama air dengan menggunakan pengaduk yang dilengkapi
dengan pisau. Pada pembuatan pulp, kayu dengan panjang kurang lebih 1,5-2,0m ditumpuk
pada tempat penampungan kayu selama sekitar 30 hari untuk proses pengeringan dan oksidasi
getah kayu secara alami. Selanjutnya kayu dibawa ke unit pembuatan serpihan kayu (chip)
PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN – FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Proposal Kerja Praktek

yang dilakukan secara mekanik, kemudian dibawa ke unit pulping. Secara garis besar proses
pembuatan pulp adalah sebagai berikut (Susanti, 2014):
1. Persiapan bahan baku yang meliputi pengulitan, penyerpihan dan penimbunan.
2. Pembuatan pulp yang dilakukan melalui beberapa tahap, yaitu pemasakan, penyaringan,
pencucian, pemutihan (jika diperlukan) dan pembersihan.
3. Pemulihan bahan kimia.
4. Pembuatan lembaran pulp dimesin pengering (jika pulp akan dibawa keluar dari pabrik).
Proses Pulping diawali dengan pemotongan kayu gelondongan menjadi potongan kayu
kecil atau chip pada mesin pemotong (chipper). Selanjutnya chip atau potongan kayu tersebut
dimasak (digesting) pada boiler. Proses digesting adalah proses penghancuran chips dengan
mengunakan panas yang dikontrol pada temperatur tertentu. Pada proses ini dihasilkan
polutan berupa fly ash atau partikel debu. Proses pemasakan ini dilakukan secara kontinu agar
dihasilkan kualitas pulp yang lebih baik dan seragam (Lesmono, 2005). Pada proses pulping
secara kimia dengan basa, proses kraft, menggunakan natrium hidroksida dan natrium sulfit
untuk memecahkan ikatan serat selulosa dengan senyawa organik lainnya dengan pemanasan
150 - 200°C. Pulp yang dihasilkan dari proses semacam ini hanya 40% dari total berat masa
kayu. Sedangkan sekitar 60% dikeluarkan sebagai limbah bahan organik terlarut atau air
limbah (Fielder et al. 1990).
Pulp serat pendek disaring kemudian dibersihkan dan dihaluskan. Sementara pulp serat
panjang hanya dihaluskan saja. Selanjutnya kedua jenis pulp tersebut dicampur pada wadah
pencampur. Kemudian dibersihkan dengan menggunakan bahan kimia seperti anti-foam dan
anti septik. Setelah proses pembersihan selesai dilanjutkan dengan proses penyaringan setelah
itu stok siap diproses menjadi kertas (Susanti, 2014).

2.4 Limbah Padat Pulp


Limbah padat industri pulp adalah limbah yang dihasilkan dari berbagai unit proses
pembuatan pulp atau residu pengolahan limbah cair serta sisa kayu (chips) dari unit proses
yang merupakan bahan organic atau biomassa yang tidak berguna. Pada umumnya, industri
pulp saat ini dihadapkan pada masalah penanganan limbah padat yang jumlahnya cukup
besar. Kontribusi terbesar berasal dari lumpur hasil pengolahan air limbah. Dilokasi pabrik
limbah padat pada umumnya hanya ditumpuk dan belum dimanfaatkan sehingga selain
menimbulkan gangguan terhadap estetika, juga menyebabkan pencemaran tanah, air tanah
dan menimbulkan bau bagi masyarakat sekitar (Adibroto, 2008 dan Boss, 2004).

PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN – FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Proposal Kerja Praktek

Limbah padat yang dihasilkan dari proses produksi pulp adalah :


1. Partikulat, berupa :
a Abu dari pembakaran kayu bakar dan sumber energi lain.
b Partikulat zat kimia terutama yang mengandung Na dan Ca.
2. Solid waste, berupa :
a Sludge dari pengolahan limbah primer dan sekunder yang terdiri atas padatan 90% dan
air 10%.
b Limbah padat seperti potongan kayu dan limbah pabrik lainnya.
c Biosludge, adalah hasil samping dari efflument treatment yakni dari proses biological
aeration, tersusun dari bahan baku pulp, selain mengandung mikroorganisme sebagai
efek dari biological aeration.
d Pith, adalah bahan dari proses depething plant yaitu proses pemisahan secara mekanik
bahan baku pulp yaitu antar bahan serat dan bahan bukan serat (Hammer, 1977 dalam
Hastutik, dkk., 2004).
Karakteristik limbah padat industri pulp sangat bervariasi, tergantung dari bahan baku
dan produk yang dihasilkan. Sumber limbah padat yang terbesar dan banyak menimbulkan
permasalahan berasal dari lumpur hasil pengolahan air limbah (BBPK, 2006a dan BBPK,
2006b). Lumpur yang dihasilkan dapat dibedakan atas lumpur primer yang berasal dari
pengolahan fisika-kimia dan lumpur sekunder yang berasal dari proses biologi yang sifatnya
lebih sulit dipekatkan dan dipress (BBPK, 2006a).
Solid waste berupa lumpur (sludge) pada umumnya sudah mendapat perlakuan
pemisahan air hingga mempunyai kadar padatan sekitar 20-30 %. Limbah padat ini
mengandung bahan organic berserat yang bersifat mudah dibakar dan bahan anorganik yang
berasal dari bahan kimia yang ditambahkan selama proses yang bersifat dapat menghambat
proses pembakaran dan menghasilkan abu sisa pembakaran (Boss, 2004).

PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN – FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Proposal Kerja Praktek

BAB III
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

PT. Toba Pulp Lestari adalah sebuah perusahaan yang berlokasi didaerah Sosor Ladang
Kecamatan Porsea Kabupaten TOBASA (Toba Samosir) yang berjarak ± 200 Km dari kota
medan Sumatera Utara dan Kantor perusahaan beralamat di Uni Plaza, East Tower Jalan
Letjend Hariano MT A-1, Medan, merupakan salah satu industri pulp swasta yang turut ambil
bagian program pemerintah untuk meningkatkan export non migas. Latar belakang berdirinya
PT. Toba Pulp Lestari Tbk yang dulunya bernama PT. Inti Indorayon Utama Tbk adalah
untuk memenuhi peningkatan akan kebutuhan kertas dan rayon dalam negeri yang diexport ke
berbagai negara.
PT Toba Pulp Lestari Tbk didirikan dalam rangka Undang-Undang Penanaman Modal
Dalam Negeri No. 6 tahun 1968 jo. Undang-Undang No. 12 tahun 1970 berdasarkan akta No.
329 tanggal 26 April 1983 dari Misahardi Wilamarta, SH, notaris di Jakarta. Akta pendirian
tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam surat
keputusannya No.C2-5130.HT01-01 TH. 83 tanggal 26 Juli 1983, serta diumumkan dalam
Berita Negara Republik Indonesia No. 97 tanggal 4 Desember 1984, Tambahan No 1176.
PT. Toba Pulp Lestari Tbk merupakan salah satu perusahaan yang kegiatan utamanya
adalah mendirikan dan menjalankan industri bubur kertas (pulp) dan serat rayon (viscose
rayon), mendirikan, menjalankan, dan mengadakan pembangunan hutan tanaman industri dan
industri lainnya untuk mendukung bahan baku dari industri tersebut, serta mendirikan dan
memproduksi semua jenis barang yang terbuat dari bahan-bahan tersebut, serta memasarkan
hasil-hasil industri tersebut. Perusahaan mulai berproduksi secara komersial pada tanggal 1
April 1989. Saat ini Perusahaan hanya memproduksi bubur kertas (pulp) dan hasil produksi
Perusahaan dipasarkan di dalam dan di luar negeri.
Visi PT Toba Pulp Lestari Tbk adalah menjadi salah satu pabrik Pulp Eucalyptus yang
dikelola dengan baik, menjadi supplier yang disukai oleh pelanggan dan menjadi pemilik
perusahaan yang disukai para karyawan. Sedangkan misinya adalah menghasilkan
pertumbuhan yang berkesinambungan, produser dengan biaya yang efektif, memaksimalkan
keuntungan untuk pemangku kepentingan dan memberikan kontribusi kepada pengembangan
sosial ekonomi masyarakat sekitar dan regional, menciptakan nilai melalui teknologi modern,
pengetahuan industri dan sumber daya manusia.
Perusahaan saat ini memproduksi pulp yang dipasarkan di pasar dalam negeri dan luar
negeri.Perusahaan juga memiliki konsesi tanah untuk menanam dan memanen kayu untuk

PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN – FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Proposal Kerja Praktek

pembuatan pulp.
PT Toba Pulp Lestari Tbk mempunyai Pilar Budaya yakni sebagai berikut :
1. Fokus terhadap waktu, kualitas dan biaya.
2. Pro aktif dan inovasi
3. Semangat kerjasama tim.
Pada tahun 2016, jumlah karyawan tetap sebanyak 1022 orang yang berada dalam divisi
operasional pabrik dan divisi operasional perkebunan. Salah satu tujuan perusahaan untuk
meningkatkan tingkat profesionalisme karyawan adalah dengan menaikkan tingkat
pendidikan karyawan yang dilakukan melalui sistim seleksi yang ketat dan program
graduated trainee. Program graduated trainee diprogramkan untuk mempersiapkan pimpinan
dan manajer di masa depan sebagai bagian dari program suksesi perusahaan.

PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN – FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Proposal Kerja Praktek

BAB IV
PELAKSANAAN

4.1 Tempat Pelaksanaan


Kerja Praktek yang dilakukan oleh mahasiswa akan dilaksanakan di PT. Toba Pulp
Lestari, Tbk Porsea.

4.2 Waktu Pelaksanaan


Berdasarkan kalender akademik Universitas Sumatera Utara (USU) tahun ajaran
2016/2017, maka Kerja Praktek ini dilaksanakan pada tanggal 17 Juli s.d 27 Agustus 2017.

4.3 Peserta
Adapun mahasiswa yang akan mengikuti program Kerja Praktek ini adalah:
1. Nama : Desy Natalya Panjaitan
NIM : 140407023
Tingkat Semester : 6 (Enam)
Departemen : Teknik Lingkungan
Fakultas : Teknik

2. Nama : Yunela Putri Sihombing


NIM : 140407030
Tingkat Semester : 6 (Enam)
Departemen : Teknik Lingkungan
Fakultas : Teknik

4.4 Bidang Kerja Praktek


Bidang kerja praktek yang akan dilaksanakan adalah yang berkaitan dengan pengolahan
limbah padat di PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. Pelaksanaan Kerja Praktek ini diharapkan dapat
memberikan pengetahuan lebih mengenai proses pengolahan limbah padat di PT. Toba Pulp
Lestari, Tbk.

4.5 Pelaksanaan Kerja Praktek


1. Pelaksanaan Kerja Praktek akan dibagi dalam beberapa tahapan kegiatan, antara lain:
a. Pengarahan pelaksanaan Kerja Praktek oleh dosen pembimbing.

PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN – FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Proposal Kerja Praktek

b. Pelaksanaan kegiatan Kerja Praktek di lapangan (perusahaan).


c. Pembuatan laporan Kerja Praktek beserta bimbingan laporan.
d. Penyerahan laporan Kerja Praktek di perusahaan.
2. Pada proses pelaksanaan Kerja Praktek di lapangan maka pihak perusahaan mempunyai
wewenang penuh terhadap proses pendidikan mahasiswa, terutama penyerapan di
perusahaan.
3. Setelah Kerja Praktek di lapangan selesai mahasiswa wajib membuat laporan oleh dosen
pembimbing Kerja Praktek.
4. Penilaian Kerja Praktek terdiri dari dua unsur, yaitu penilaian dari pihak instansi atau
perusahaan dimana Kerja Praktek dilaksanakan dan pihak Prodi Teknik Lingkungan
Fakultas Teknik USU Medan.

4.6 Kalender Kegiatan Kerja Praktek


Kalender kerja direncanakan sebagai berikut:
Minggu
No Nama Kegiatan
I II III IV V VI VII VIII
1 Orientasi
2 Studi Lapangan
3 Studi Literatur
4 Menyusun Laporan
5 Seminar
6 Jilid Laporan

PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN – FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Proposal Kerja Praktek

BAB V
PENUTUP

Demikian proposal kegiatan Kerja Praktek ini kami ajukan, semoga dapat memberikan
penjelasan dan maksud serta tujuan Kerja Praktek ini kepada manajemen PT. Toba Pulp
Lestari, Tbk.
Selain itu, kegiatan Kerja Praktek ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan
kesempatan untuk mengevaluasi serta menyumbangkan pemikiran tentang pengolahan limbah
padat di PT. Toba Pulp Lestari, Tbk serta akan lebih terjalin kemitraan yang positif dan saling
menguntungkan antara kedua belah pihak.
Besar harapan kami untuk dapat melaksanakan Kerja Praktek di PT. Toba Pulp Lestari,
Tbk atas perhatian dan kerjasamanya, kami ucapkan terima kasih.

Medan, Juni 2017

PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN – FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Proposal Kerja Praktek

DAFTAR PUSTAKA

USU, Repository.2015. Pembuatan dan Karakterisasi Keramik Konstruksi.


http://repository.usu.ac. id/bitstream/12345 6789/24572/5/Chapter%20I.pdf. Diakses
pada 3 Maret 2017.
Damayanti, Annisa. 2016. Beberapa Standar Baku Mutu Limbah Industri.
https://www.academia.edu/3459074/beberapa_standar_baku_mutu_limbah_industri.
Diakses pada 3 Maret 2017.
Mercubuana. 2015. Gambaran Umum Perusahaan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/manager/n!@file_skripsi/Isi2393748231971.pdf.
Diakses pada 6 Maret 2017.
Fiedler, H., O. Huzinger, and C.W. Timms. 1990. Source of Environmental Load and Human
Exposure Toxical. Environ Chem. 29:157-234.

PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN – FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Anda mungkin juga menyukai