Anda di halaman 1dari 2

Tri rismaharini

Dr.(H.C.) Ir. Tri Rismaharini, M.T atau yang akrab disapa Risma
(lahir di Kediri, Jawa Timur, 20 November 1961; umur 57 tahun) adalah
Wali Kota Surabaya yang menjabat sejak 17 Februari 2016. Sebelumnya, ia
pernah menjabat sebagai wali kota Surabaya pada 28 September 2010
hingga 28 September 2015. Risma adalah wanita pertama yang terpilih
sebagai Wali Kota Surabaya sepanjang sejarah. Risma juga tercatat
sebagai wanita pertama yang dipilih langsung menjadi wali kota melalui
pemilihan kepala daerah sepanjang sejarah demokrasi Indonesia di era
reformasi dan merupakan kepala daerah perempuan pertama di Indonesia
yang berulang kali masuk dalam daftar pemimpin terbaik dunia. Salah satu
contohnya “Mayor of the Month”.

Anak ketiga dari lima bersaudara ini tumbuh dan berkembang di


tengah keluaga sederhana yang disiplin dan ulet. Ayah Risma bekerja
sebagai Pegawai Negeri Sipil di Kantor Pajak. Sementara, ibunya berstatus
sebagai ibu rumah tangga. Namun karena gaji PNS yang dirasa tidak cukup
memenuhi kebutuhan keluarganya, ayah risma membuka toko bahan-bahan
pokok, dengan begitu, hidup keluarga risma bisa lebih berkecukupan. Meski
keluarga Risma hidup berkecukupan, ayah menugaskan Risma untuk
mengelola usaha keluarganya. Jadi jika ia ingin membeli sesuatu, ia harus
melakukan sesuatu. Salah satunya dengan membantu pembukuan ataupun
mengantarbrang pelanggan.

Buah jatuh tak jauh dari pohonnya, karakter keras dan disiplin tinggi
ayah Risma turun ke anaknya. Risma mengenang betapa ayahnya juga
mempunyai kepedulian sosial yang tinggi dengan membangun satu rumah
khusus untuk tempat tinggal sekitar 50 anak yatim tidak mampu. Risma
mengaku sering bermain dengan anak-anak itu semasa kecil. Pengalaman
itulah yang membuat Risma mudah tersentuh hatinya ketika melihat anak-
anak terlantar.
Dalam kariernya sebagai walikota Surabaya, risma telah berhasil
menjadikan Surabaya sebagai kota maju yang berhasil menembus kaca
internasional dengan judul kota masa depan yang artinya kota surabaya ini
sudah diakui oleh dunia dengan program penataan taman kota yang menjadi
semakin hijau dan bersih (Surabaya green and clean city).

Disiplin dalam menata kota Surabaya selalu Bu Risma terapkan. Mulai


dari disiplin waktu sampai disiplin aturan. Sebagai bukti disiplin waktu bu
risma adalah saat terjadinya ambles di jalan gubeng akibat kesalahan
konstruksi rumah sakit swasta yang menyalahi aturan. Jalan ambles ini
ditangani sendiri oleh bu Risma dalam waktu singkat bahkan lebih singkat
dari perbaikan yang direncanakan (salah satu disiplinnya Bu Risma untuk
kota surabaya) Selain itu dengan gayanya yang blusukan, dia bahkan berani
berkata “TIDAK” jika dianggap melenceng dari prosedur. Bu Risma juga
pernah hampir di turunkan oleh DPRD karena aksinya yang menaikkan tarif
reklame agar Surabaya tidak penuh dengan reklame.

Berkat kedisiplinannya selama beliau belajar, berhasil membentuk


pribadi yang bertanggung jawab dan disiplin. Sehingga masyarakat
termasuk saya menjadikan Bu Risma sebagai teladan dalam prestasi dan
kedisiplinannya (menjadikan dsiplin sebagai kebiasaan).

Anda mungkin juga menyukai