818 Sisjarlan
818 Sisjarlan
XI tel 2
TUGAS KELAS XI
Materi Jaringan WAN
Pada sebuah LAN, setiap node atau komputer mempunyai daya komputasi sendiri, berbeda
dengan konsep dump terminal. Setiap komputer juga dapat mengakses sumber daya yang ada di
LAN sesuai dengan hak akses yang telah diatur.Sumber daya tersebut dapat berupa data atau
perangkat seperti printer. Pada LAN, seorang pengguna juga dapat berkomunikasi dengan
pengguna yang lain dengan menggunakan aplikasi yang sesuai.
Berbeda dengan Jaringan Area Luas atau Wide Area Network (WAN), maka LAN mempunyai
karakteristik sebagai berikut :
1. Mempunyai pesat data yang lebih tinggi
2. Meliputi wilayah geografi yang lebih sempit
3. Tidak membutuhkan jalur telekomunikasi yang disewa dari operator telekomunikasi
Biasanya salah satu komputer di antara jaringan komputer itu akan digunakan
menjadi server yang mengatur semua sistem di dalam jaringan tersebut.
WAN
Jaringan area luas (bahasa Inggris: Wide Area Network; WAN ) merupakan jaringan
komputer yang mencakup area yang besar sebagai contoh yaitu jaringan komputer antar
wilayah, kota atau bahkan negara, atau dapat didefinisikan juga sebagai jaringan komputer yang
membutuhkan router dan saluran komunikasi publik.
WAN digunakan untuk menghubungkan jaringan area lokal yang satu dengan jaringan lokal
yang lain, sehingga pengguna atau komputer di lokasi yang satu dapat berkomunikasi dengan
pengguna dan komputer di lokasi yang lain.
2. Jelaskan perbedaan Routing static dan dinamik, Routing interior dan routing Eksterior!
Routing static
Routing yang dikonfigurasikan secara manual oleh seorang administrator jaringan, dan
router akan melakukan routing berdasarkan informasi yang ada dalam tabel routing yang telah
dimasukan oleh administrator, sehingga data hanya dapat dikirim kepada notwork yang datanya
ada di dalam tabel routing.
Routing dinamic
Type Routing dimana Router dapat mempelajari sendiri Rute yang terbaik yang akan
ditempuhnya untuk meneruskan paket dari sebuah network ke network lainnya. Administrator
tidak menentukan rute yang harus ditempuh oleh paket-paket tersebut. Administrator hanya
menentukan bagaimana cara router mempelajari paket, dan kemudian router mempelajarinya
sendiri. Rute pada dynamic routing berubah, sesuai dengan pelajaran yang didapatkan oleh
router.
Routing interior
Routing yang didesain untuk jaringan yang dikontrol oleh suatu organisasi. Routing interior
didesain untuk mencari jalur terbaik pada jaringan. Atau dengan kata lain, metric.
Routing eksterior
Routing yang didesain untuk penggunaan antara dua jaringan yang berbeda yang dikontrol
oleh dua organisasi uang berbeda, umumnya digunakan oleh ISP dengan ISP atau ISP dengan
Perusahaan. Sebelum menggunakan router harus diberikan:
Daftar router – router tetangga untuk pertukaran informasi routing.
Daftar jaringan untuk advertise sebagai tanda jaringan dapat dicapai secara langsung.
Nomor autonomous system dari router local.
Link-state
Sebuah algoritma yang bertujuan untuk menciptakan kembali topologi yang benar pada
suatu internetwork, dimana algoritma ini akan memperbaiki informasi database dari informasi
topologi tapi sayangnya ada 3 hal menjadi titik beratnya yaitu :
a. Processor overheat.
b. Kebutuhan memori.
c. Konsumsi bandwidth.
IGRP
IGRP (InteriorGateway Routing Protocol) merupakan suatu penjaluran jarak antara
vektor protokol, bahwa masing-masing penjaluran bertugas untuk mengirimkan semua
atau sebagian dari isi table penjaluran dalam penjaluran pesan untuk memperbaharui
pada waktu tertentu untuk masing-masing penjaluran.
IGRP juga merupakan protokol routing yang dibangun oleh cisco, dengan karakteristik
sebagai berikut:
Protokol routing distance vektor.
Menggunakan composite metric yang terdiri atas bandwidth, load, delay dan
reliability.
Update routing dilakukan secara broadcast setiap 90 detik.
OSPF
Sebuah routing protokol berjenis IGRP (InteriorGateway Routing Protocol) yang
hanya dapat bekerja dalam jaringan internal suatu ogranisasi atau perusahaan. OSPF
menggunakan protokol routing link-state, dengan karakteristik sebagai berikut :
Protokol routing link-state.
Merupakan open standart protokol routing yang dijelaskan di RFC 2328.
Menggunakan algoritma SPF untuk menghitung cost terendah.
Update routing dilakukan secara floaded saat terjadi perubahan topologi jaringan.
EIGRP
EIGRP adalah protokol routing yang termasuk proprietari Cisco, yang berarti hanya bisa
dijalankan pada router Cisco. EIGRP menggunakan protokol routing enhanced distance vektor,
dengan karakterisitik sebagai berikut :
Menggunakan protokol routing enhanced distance vektor.
Menggunakan cost load balancing yang tidak sama.
Menggunakan algoritma kombinasi antara distance vektor dan link-state.
Menggunakan Diffungsi Update Algorithm (DUAL) untuk menghitung jalur terpendek.
Update routing dilakukan secara OSPF menggunakan protokol routing link-state, dengan
karakteristik sebagai berikut :
Protokol routing link-state.
Merupakan open standart protokol routing yang dijelaskan di RFC 2328.
Menggunakan algoritma SPF untuk menghitung cost terendah.
Update routing dilakukan secara floaded saat terjadi perubahan topologi
jaringan.
multicast menggunakan alamat 224.0.0.10 yang diakibatkan oleh perubahan
topologi jaringan.
5. Buatlah simulasi dengan packet tracer dan command line text mengenai salah satu konfigurasi
routing diatas!
-Topologi
-Setting IP pada PC
o PC 0 : 192.168.10.2
o PC 1 : 192.168.20.2
o PC 2 : 192.168.30.2
RouterA>enable
RouterA#configure terminal
RouterA(config)#int fa0/0
RouterA(config-if)#no shutdown
RouterA(config-if)#ip address 192.168.10.1 255.255.255.0
RouterA(config-if)#end
RouterA(config)#int se0/0/0
RouterA(config-if)#no shutdown
RouterA(config-if)#ip address 192.168.100.1 255.255.255.0
RouterA(config-if)#end
RouterA(config)#int se0/0/1
RouterA(config-if)#no shutdown
RouterA(config-if)#ip address 192.168.1.1 255.255.255.0
RouterA(config-if)#exit
RouterA#write
RouterB>enable
RouterB#configure terminal
RouterB(config)#int fa0/0
RouterB(config-if)#no shutdown
RouterB(config-if)#ip address 192.168.20.1 255.255.255.0
RouterB(config-if)#end
RouterB(config)#int se0/0/0
RouterB(config-if)#no shutdown
RouterB(config-if)#ip address 192.168.100.2 255.255.255.0
RouterB(config-if)#end
RouterB(config)#int se0/0/1
RouterB(config-if)#no shutdown
RouterB(config-if)#ip address 192.168.200.1 255.255.255.0
RouterB(config-if)#exit
RouterB#write
RouterC>enable
RouterC#configure terminal
RouterC(config)#int fa0/0
RouterC(config-if)#no shutdown
RouterC(config-if)#ip address 192.168.30.1 255.255.255.0
RouterC(config-if)#end
RouterC(config)#int se0/0/0
RouterC(config-if)#no shutdown
RouterC(config-if)#ip address 192.168.1.2 255.255.255.0
RouterC(config-if)#end
RouterC(config)#int se0/0/1
RouterC(config-if)#no shutdown
RouterC(config-if)#ip address 192.168.200.2 255.255.255.0
RouterC(config-if)#exit
RouterC#write
RouterA#configure terminal
RouterA(config)#router rip
RouterA(config-router)#network 192.168.1.1
RouterA(config-router)#network 192.168.10.1
RouterA(config-router)#network 192.168.100.1
RouterA(config-router)#exit
RouterA#write
RouterB#configure terminal
RouterB(config)#router rip
RouterB(config-router)#network 192.168.20.1
RouterB(config-router)#network 192.168.100.1
RouterB(config-router)#network 192.168.200.1
RouterB(config-router)#exit
RouterB#write
RouterC#configure terminal
RouterC(config)#router rip
RouterC(config-router)#network 192.168.1.1
RouterC(config-router)#network 192.168.30.1
RouterC(config-router)#network 192.168.200.1
RouterC(config-router)#exit
RouterC#write
PING PC 0 ke PC 2
PING PC 1 ke PC 2