Raperbup Sampah Tahun 2020
Raperbup Sampah Tahun 2020
TENTANG
MEMUTUSKAN:
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
BAB II
Pasal 2
Pasal 3
Pasal 4
BAB III
JENIS SAMPAH
Pasal 5
Pasal 6
Pasal 8
Pengelolaan sampah meliputi kegiatan sebagai berikut:
a. pengurangan sampah; dan
b. penanganan sampah.
Bagian Kedua
Pengurangan Sampah
Pasal 9
Pengurangan sampah sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dilakukan dengan pembatasan timbulan sampah
melalui cara sebagai berikut:
a. pelaksanaan kegiatan yang menghindari/mencegah
pemakaian wadah minuman/makanan sekali pakai,
dan atau wadah/sarana kegiatan lain sekali pakai;
b. penggunaan bahan yang dapat digunakan ulang,
bahan yang dapat didaur ulang, dan atau bahan yang
mudah diurai oleh proses alam;
c. pengumpulan dan penyerahaan kembali
sampah/kemasan yang sudah digunakan kepada
pabrik atau produsen;
d. pelaksanaan daur ulang sampah; dan
e. pemanfatan sampah.
Pasal 10
(1) Setiap orang wajib melakukan pembatasan timbulan
sampah.
(2) Dalam kegiatan pembatasan timbulan sampah
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), setiap orang
wajib menggunakan bahan yang dapat digunakan
ulang, dapat didaur ulang, dan /atau mudah terurai
oleh proses alam.
Pasal 11
Setiap Badan Usaha wajib:
a. menggunakan bahan baku produksi dan/atau kemasan
yang menimbulkan sampah sesedikit munkin, dapat
digunakan ulang, dapat didaur ulang dan/atau dari
bahan yang mudah terurai oleh proses alam; dan
b. memanfaatkan kembali sampah secara aman bagi
kesehatan dan lingkungan.
Bagian ke Tiga
Penangan Sampah
Pasal 12
Penanganan sampah meliputi kegiatan sebagai berikut:
a. pemilahan;
b. pengumpulan;
c. pengemasan;
d. pemanfaatan; dan
e. pemrosesan akhir sampah.
Pasal 13
Setiap orang dan/atau badan wajib berperan aktif dalam
penanganan sampah.
Pasal 14
Peran aktif setiap orang sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 11 dilaksanakan sebagai berikut:
a. menyediakan tempat pembuangan sampah di rumah,
di kantor, di mobil/angkutan umum, di tempat
usaha/pasar dan/atau tempat beraktifitas lainnya;
b. melakukan pemilahan sampah dan pemisahan tempat
pembuangan sampah organik dengan sampah
anorganik dan sampah spesifik;
c. melakukan pengemasan sampah sesuai jenisnya
dalam kantong plastik, sehingga memudahkan
pengumpulan sampah oleh petugas kebersihan; dan
d. meletakkan sampah di tempat yang sudah disiapkan
pada waktu jadwal pengangkutan sampah yang diatur
oleh Pemerintah Daerah.
Pasal 15
Pasal 17
Pasal 18
Pasal 19
BAB V
Pasal 20
Pasal 21
Pasal 22
Pasal 23
(1) Dalam rangka mendorong penangan sampah secara
baik, maka dapat didirikan Bank sampah didirikan
pada setiap Kelurahan.
(2) Kelembagaan bank sampah dapat diprakarsai oleh
Pemerintah Kelurahan atau perorangan, BUM
Lembang, Koperasi, Badan Usaha Milik Masjid,
Yayasan dan Kelompok Swadaya Masyarakat.
(3) Pemerintah Daerah dapat menyediakan bank sampah
induk yang operasionalisasinya dapat bermitra dengan
swasta atau lembaga kemasyarakatan untuk proses
daur ulang dan/atau pengomposan.
(4) Mekanisme bank sampah unit:
a. menerima sampah dari masyarakat yang terpilah;
b. menetapkan standar harga;
c. menimbang dan melakukan pencatatan penjualan
sampah dalam buku tabungan;
d. menjual sampah ke bank sampah induk;
e. melayani penarikan keuntungan hasil penjualan
sampah; dan
f. bagi hasil penjualan sampah antara penabung dan
pelaksana.
(5) Mekanisme bank sampah induk:
a. menerima sampah dari bank sampah;
b. menetapkan standar harga;
c. menimbang, mencatat dan membayar sampah dari
bank sampah unit; dan
d. menjual sampah kepada mitra (BUMD, BUMN, dan
Swasta).
BAB VI
PERIZINAN
Pasal 24
BAB VII
SOSIALISASI
Pasal 26
BAB VIII
KEMITRAAN
Pasal 27
(1) Pemerintah Daerah dapat, melaksanakan kemitraan
dengan pihak lain dalam pelaksanaan dan pembinaan
pemilahan sampah.
(2) Kemitraan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat
dalam bentuk perjanjian kerja sama sesuai ketentuan
peraturan perundang-udangan yang berlaku.
BAB IX
LARANGAN
Pasal 28
Setiap orang atau badang dilarang:
a. membuang sampah dan atau limbah ke sungai,
saluran air hujan dan saluran pengairan;
b. membuang sampah di jalan, taman kota, tempat-
tempat umum dan/atau tempat yang tidak
diperuntukkan sebagai tempat pembuangan sampah;
c. membakar sampah yang menimbulkan bahaya
kebakaran atau menganggu lingkungan, dan/atau
tidak sesuai dengan persyaratan teknis pengelolaan
sampah; dan
d. melakukan penangan sampah/limbah dengan
pembuangan terbuka.
BAB X
SANKSI ADMINISTRATIF
Pasal 29
(1) Setiap orang atau badan usaha yang melanggar
ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16
dikenakan sanksi administratif.
(2) Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) berupa:
a. teguran lisan;
b. teguran tertulis; dan
c. penghentian sementara atau pencabutan izin bagi
badan usaha.
BAB XI
PENUTUP
Pasal 30
Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.
Ditetapkan di Rantepao
pada tanggal
KALATIKU PAEMBONAN
Diundangkan di Rantepao
pada tanggal
SEKRETARIS DAERAH
KABUPATEN TORAJA UTARA,
REDE RONI BARE